SlideShare a Scribd company logo
Sujana Royat
Senior Advisor PNPM Peduli
HP : 0811183969 – email : sujana.royat@asiafoundation.org
1
Program Peduli dalam Membangun
Manusia Indonesia
Program Peduli adalah kelanjutan dari PNPM Peduli
yang diperuntukkan bagi kaum marjinal dan difabel
yang selama ini tidak mendapatkan akses pelayanan
umum secara optimal dan bahkan terkucilkan dari
dukungan PNPM Mandiri.
Visi pemerintah adalah ingin mewujudkan
Pembangunan yang Inklusif , yaitu semua warga terlibat
dalam seluruh proses pembangunan dan menikmati
hasilnya.
2
PROGRAM PEDULI (1)
Program Peduli adalah program di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Kemenko PMK) yang menggunakan pendekatan “Inklusi Sosial”
sebagai usaha untuk memberdayakan masyarakat marjinal,
meningkatkan kesejahteraan, dan memberantas kemiskinan.
Dalam mewujudkan Nawa Cita Kabinet Kerja Periode 2015-2019,
Kemenko PMK mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi;
sinkronisasi; dan pengendalian urusan kementerian dalam
penyelenggaraan pemerintahan pusat di bidang pembangunan
manusia dan kebudayaan dengan lima fokus area: (i) Jaminan
Kebutuhan dan Pelayanan Dasar; (ii) Pembangunan Manusia
Berkarakter; (iii) Selaras Data; (iv) Pemberdayaan Masyarakat; dan
(v) Pembangunan Desa Semesta.
3
Program Peduli (2)
Peduli adalah program pemberdayaan masyarakat yang bermitra dengan lembaga masyarakat sipil untuk
menjangkau penerima manfaat yang selama ini mengalami eksklusi dari program pemerintah yang
disebabkan diskriminasi dan prasangka. Pada tahap pertama, program ini bernama PNPM Peduli dan
difasilitasi selama 2011-2014 oleh PNPM Support Facility (PSF) .
Pada Maret 2014, The Asia Foundation ditetapkan sebagai Managing Partner dalam Program Peduli Fase
II, dengan dana dari DFAT-Australian Aid. Pada Program Peduli fase II ini, kegiatan lebih difokuskan
untuk meningkatkan Inklusi Sosial dan Ekonomi dalam pembangunan Indonesia, dengan meningkatkan
akses pelayanan hak dasar dan penerimaan sosial bagi mereka yang termarginalkan.
Enam sasaran (kelompok penerima manfaat) Program Peduli meliputi:
 Anak dan Remaja Rentan,
 Masyarakat Adat Terpencil,
 Kelompok Agama Minoritas dan Kepercayaan Lokal,
 Korban Pelanggaran HAM,
 Orang dengan Disabilitas, dan
 Kaum Waria.
Selain The Asia Foundation, terdapat 7 (tujuh) organisasi pelaksana: Yayasan Samin, LPKP, PKBI, IKA,
Kemitraan, Lakpesdam NU, dan Satunama. Program Peduli bekerjasama dengan 72 LSM lokal di 84
kabupaten/kota di 26 propinsi. Peta lokasi dan mitra Program Peduli bisa diakses di sini.
4
MENGAPA HARUS ADA PROGRAM PEDULI?
 Program Peduli ini diluncurkan pada tanggal 23 Maret
2011, setelah sebelumnya pada Bulan Oktober 2010
diluncurkan buku mengenai “ Invisible Peoples/ Mereka
Yang Tak Terlihat” .
 Buku “ Mereka yang Tidak Terlihat” ini dimaksudkan
untuk menggugah perhatian dan keperdulian sosial
masyarakat/publik terhadap masalah marjinalitas dan
disabilitas yang tidak tersentuh oleh pembangunan.
 Program Peduli adalah program Pemerintah yang
dijalankan oleh Organisasi Masyarakat Sipil di Tingkat
lokal. Kemenko PMK menjadi Penanggung Jawab dan
Pengasuh Program Peduli.
 Data Tahun 2012 mengungkapkan kenyataan masih ada
sekitar 4,2 juta kaum marjinal dan difabel yang tidak
tersentuh oleh pembangunan, tidak memperoleh akses
pada pelayanan umum dan bahkan tidak mendapatkan
KTP. 27% dari kaum marjinal ini adalah kaum
perempuan dan 11 % adalah anaka-anak dan remaja
rentan.
 Penelitian tahun 1998 ( Moh. Farid) menyatakan ada 70
ribu anak anak atau 30% dari PSK yang masuk ke dalam
dunia pelacuran. 2015? Tentunya meningkat. 4-5 anak
anak dan remaja setiap hari masuk ke dunia pelacuran (
Penelitian di Bandung)
5
Apa Yang Ingin diwujudkan dalam
Program Peduli?
 Program Peduli berbeda dengan PNPM Mandiri induknya.
Program Peduli ingin mewujudkan inklusi sosial bagi
kaum marjinal dan difabel dan siapa saja yang masih
terkucil di Negara ini karena perbedaan yang mereka
miliki.
 Apakah perbedaan dalam agama, kepercayaan dan
keyakinan, etnis, suku, budaya, fisik, dan ciri sosial lainnya.
 Bidang Program Peduli adalah bidang Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab ( Sila kedua Pancasila) dan tidak
menyentuh untuk mengubah aqidah atau keyakinannya.
6
Inklusi Sosial
 Inklusi sosial adalah upaya menempatkan martabat dan
kemandirian individu sebagai modal utama untuk
mencapai kualitas hidup yang ideal. Melalui inklusi sosial,
Program Peduli mendorong agar seluruh elemen
masyarakat mendapat perlakuan yang setara dan
memperoleh kesempatan yang sama sebagai warga negara,
terlepas dari perbedaan apapun.
 Inklusi sosial adalah bagian dari Pancasila, Dasar Negara
kita dan Filosofi bangsa serta negara kita. Inklusi sosial
ada di semua Sila-sila di Pancasila.
7
Tujuan dari Program Peduli
 Program Peduli tidak akan dapat menyelesaikan
semua permasalahan Marjinalitas dan Disabilitas di
Indonesia.
 Namun Program Peduli ingin mewujudkan suatu
pembelajaran bagaimana mewujudkan inklusi sosial
bagi kaum marjinal dan difabel ini sehingga
keberadaan mereka diakui oleh negara ( pemrintah
dan masyarakat), hak-hak dasarnya dihormati, dan
diperlakukan sebagai warga yang bermartabat.
 Ada Model Inklusi Sosial yang dapat diterapkan di
berbagai kelompok Marjinal dan Kaum Disabilitas.
8
Visi Program Peduli :
 Tidak ada lagi seorangpun di negara ini yang
mengalami diskriminasi, intoleransi, Intimidasi,
penindasan, Eksklusi Sosial, Pengucilan, Kekerasan,
Penyiksaan bahkan penghilangan nyawa, perlakuan
yang tidak adil hanya dikarenakan oleh perbedaan
yang dimiliki baik dalam agama, kepercayaan,
keyakinannya, ciri fisik, suku/etnis, ciri sosial budaya,
dan lain sebagainya.
9
10
BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI
A. KEBERADAANNYA DIAKUI OLEH NEGARA
(PEMERINTAH DAN MASYARAKAT) ->
RECOGNITION, antara lain melalui upaya-upaya ;
 Kaum marjinal dan kaum difabel harus didorong memiliki KTP dan
tidak ada diskriminasi untuk pembuatan KTP.
 Semua warga, khususnya anak-anak dan remaja berhak
mendapatkan akte kelahiran yang dikeluarkan pemerintah daerah
setempat
 Pemerintah daerah menyusun peraturan daerah, atau
perbup/perwali untuk mengakui keberadaan kaum marjinal dan
kaum difabel itu dan sama hak serta kewajibannya dengan yang
lain.
 Negara khususnya pemerintah mengeluarkan Kebijakan untuk
pengakuan atas keberadaan kaum marjinal dan kaum difabel
tersebut 11
B. HAK-HAK DASARNYA DIHORMATI -> RESPECTING
BASIC RIGHTS;
 Pemenuhan Hak Dasar masyarakat , yang diambil dari Piagam Hak
Asasi Manusia (TAP MPR No. XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi
Manusia harus dijamin oleh semua pihak untuk dapat dipenuhi untuk
kaum marjinal dan kaum difabel
 Pembukaan akses bagi kaum marjinal dan kaum difabel pada fasilitas
umum (administrasi, kesehatan, pendidikan, keamanan, ekonomi dan
sosial budaya) dan berbagai bantuan Pemerintah dan Pemerintah
daerah terkait.
 Penjaminan dari pemerintah agar kaum marjinal dan difabel terlibat
dan berpartisipasi aktif dalam Implementasi UU Desa.
BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI
12
C. DIDORONG UNTUK MEMBANGUN KEMITRAAN DENGAN
SEMUA KELOMPOK MASYARAKAT  BUILDING MUTUAL
PARTNERSHIPS, antara lain ;
 Meningkatkan ketrampilan untuk hidup ( sustainable
livelihood)
 Mengembangkan kegiatan produktif yang berbasis
pemanfaatan potensi lokal
 Mengembangkan kegiatan berbasis pendayagunaan
kearifan lokal
 Membangun kemitraan yang saling menguntungkan
dengan semua pihak
BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI
13
D. DIPANDANG SEBAGAI SAUDARA SEBANGSA
DAN SETANAH AIR -> Integrasi Sosial
>>>>>>>TIDAK ADA LAGI PEMBERIAN STIGMA SOSIAL
NEGATIF KEPADA SEMUA KELOMPOK SOSIAL ;
 Membangun “Masyarakat yang saling asah, saling asuh
dan saling asih” tanpa mempersoalkan perbedaan dalam
agama, keyakinan, kepercayaan, status sosial, etnis, ras, ciri
fisik, keragaman sosial budaya.
 Membangun semangat gotong-royong, kerelawanan sosial
dan kewira-usahaan sosial (social entrepreneurships)
BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI
14
CONTOH CONTOH INKLUSI SOSIAL DALAM
PROGRAM PEDULI
Pemberian Akte kelahiran dan KTP
bagi kaum Marjinal
Mendiskusikan langkah langkah
untuk meningkatkan kesejahteraan
kelompok dan juga berpartisipasi
dalam pembangunan desanya
15
Para Waria diberikan pelatihan
Ketrampilan untuk penata rambut
sehingga Stigma negatif pada kaum Waria
hilang karena kualitas pekerjaannya
Pendidikan pada anak anak dan remaja
Suku Anak Dalam, untuk meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia di
kalangan Suku Anak Dalam ( SAD)
16
PILAR-PILAR DALAM PROGRAM
PEDULI
 KORBAN DISKRIMINASI, INTOLERANSI DAN
KEKERASAN BERBASIS AGAMA;
 KORBAN PELANGGARAN HAM BERAT;
 KELOMPOK WARIA;
 MASYARAKAT ADAT DAN LOKAL TERPENCIL YANG
TERGANTUNG PADA SUMBER DAYA ALAM;
 DISABILITAS;
 ANAK DAN REMAJA RENTAN.
17
DIMANA SAJA PROGRAM PEDULI BERADA?
 TAF bekerja sama dengan 7 Mitra Payung
 Mitra Payung mengoordinasikan 72 Mitra Pelaksana
 Jumlah Provinsi tercakup ; 26 provinsi
 Jumlah Kab/kota ; 84
 Jumlah kecamatan ; 128
 Jumlah Desa ; 210
 Jumlah Penerima Manfaat Langsung ; 45.000 jiwa
18
Metodologi di Program Peduli
 Identifikasi dan pemetaan kelompok;
 Penerapan Theory of Change ( ToC);
 Mengorganisasikan kelompok manfaat;
 Membangun relasi dengan semua pihak
 Membangun para “ Champion Peduli”
di berbagai kelompok dan lapisan
masyarakat.
 Pengakuan dan pemberian akses pada
pelayanan dasar dari Pemerintah;
 Peningkatan akses pada pelayanan dasar;
 Mulai hidup damai dan bermartabat
bebas dari stigma dan eksklusi sosial dari
siapapun.
 Membangun kerjasama kemitraan
multipihak.
19
CAKUPAN PROGRAM PEDULI
20
21
Website Program Peduli
http://programpeduli.org/
https://www.facebook.com/ProgramPeduli
https://twitter.com/programpeduli
22
Tim Program Peduli – TAF (sebagian)
23
24
25
PIAGAM HAK ASASI MANUSIA
(TAP MPR-RI No. XVII/MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA)
BAB I
HAK UNTUK HIDUP
Pasal 1
Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.
BAB II
HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN
Pasal 2
Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
BAB III
HAK MENGEMBANGKAN DIRI
Pasal 3
Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuban dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.
Pasal 4
Setiap orang berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya memperoleh, dan mengembangkan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Pasal 5
Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya,
demi kesejahteraan umat manusia.
26
Pasal 6
Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun masyarakat,
bangsa, dan negaranya.
BAB IV
HAK KEADILAN
Pasal 7
Setiap orang, berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil.
Pasal 8
Setiap orang berhak mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Pasal 9
Setiap orang dalam hubungan kerja berhak rnendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak.
Pasal 10
Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 11
Setiap Orang berhak atas kesempatan yang sama untuk bekerja.
Pasal 12
Setiap orang berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
27
BAB V
HAK KEMERDEKAAN
Pasal 13
Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.
Pasal 14
Setiap orang berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani.
Pasal 15
Setiap orang bebas memilih pendidikan dan pengajaran.
Pasal 16
Setiap orang bebas memilih pekerjaan.
Pasal 17
Setiap orang bebas memilih kewarganegaraan.
Pasal 18
Setiap orang bebas untuk bertempat tinggal di wilayah negara, meninggalkannya, dan berhak
untuk kembali.
Pasal 19
Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan Mengeluarkan pendapat.
28
BAB VI
HAK ATAS KEBEBASAN INFORMASI
Pasal 20
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya.
Pasal 21
Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
BAB VII
HAK KEAMANAN
Pasal 22
Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Pasal 23
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya.
Pasal 24
Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara lain.
Pasal 25
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat rnanusia.
Pasal 26
Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
29
BAB VIII
HAK KESEJAHTERAAN
Pasal 27
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin.
Pasal 28
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Pasal 29
Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.
Pasal 30
Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus di masa kanak-kanak, di hari tua, dan
apabila menyandang cacat.
Pasal 31
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
Pasal 32
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 33
Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
30
BAB IX
K E WA J I B A N
Pasal 34
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pasal 35
Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 36
Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang
ditetapkan oleh Undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
BAB X
PERLINDUNGAN DAN PEMAJUAN
Pasal 37
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non -
derogable).
Pasal 38
Setiap orang berhak bebas dari dan mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif.
31
Pasal 39
Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan
perlakuan dan perlindungan yang sama.
Pasal 40
Kelompok masyarakat yang rentan, seperti anak-anak dan fakir miskin. berhak
mendapatkan perlindungan lebih terhadap hak asasinya.
Pasal 41
Identitas budaya masyarakat tradisional, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi,
selaras dengan perkembangan zaman.
Pasal 42
Hak warga negara untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi dijamin dan
dilindungi.
Pasal 43
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama
menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Pasal 44
Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
--0O0-- 32
PIAGAM HAK ASASI MANUSIA
(TAP MPR-RI No. XVII/MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA)
BAB I
HAK UNTUK HIDUP
Pasal 1
Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya.
BAB II
HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN
Pasal 2
Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah.
BAB III
HAK MENGEMBANGKAN DIRI
Pasal 3
Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuban dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.
Pasal 4
Setiap orang berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya memperoleh, dan mengembangkan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Pasal 5
Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya,
demi kesejahteraan umat manusia.
33
Pasal 6
Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun masyarakat,
bangsa, dan negaranya.
BAB IV
HAK KEADILAN
Pasal 7
Setiap orang, berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil.
Pasal 8
Setiap orang berhak mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Pasal 9
Setiap orang dalam hubungan kerja berhak rnendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak.
Pasal 10
Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 11
Setiap Orang berhak atas kesempatan yang sama untuk bekerja.
Pasal 12
Setiap orang berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
34
BAB V
HAK KEMERDEKAAN
Pasal 13
Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.
Pasal 14
Setiap orang berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani.
Pasal 15
Setiap orang bebas memilih pendidikan dan pengajaran.
Pasal 16
Setiap orang bebas memilih pekerjaan.
Pasal 17
Setiap orang bebas memilih kewarganegaraan.
Pasal 18
Setiap orang bebas untuk bertempat tinggal di wilayah negara, meninggalkannya, dan berhak
untuk kembali.
Pasal 19
Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan Mengeluarkan pendapat.
35
BAB VI
HAK ATAS KEBEBASAN INFORMASI
Pasal 20
Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan
lingkungan sosialnya.
Pasal 21
Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
BAB VII
HAK KEAMANAN
Pasal 22
Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
Pasal 23
Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya.
Pasal 24
Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara lain.
Pasal 25
Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat rnanusia.
Pasal 26
Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
36
BAB VIII
HAK KESEJAHTERAAN
Pasal 27
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin.
Pasal 28
Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Pasal 29
Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak.
Pasal 30
Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus di masa kanak-kanak, di hari tua, dan
apabila menyandang cacat.
Pasal 31
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai
manusia yang bermartabat.
Pasal 32
Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara
sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 33
Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
37
BAB IX
K E WA J I B A N
Pasal 34
Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Pasal 35
Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 36
Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang
ditetapkan oleh Undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan
atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.
BAB X
PERLINDUNGAN DAN PEMAJUAN
Pasal 37
Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non -
derogable).
Pasal 38
Setiap orang berhak bebas dari dan mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif.
38
Pasal 39
Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan
perlakuan dan perlindungan yang sama.
Pasal 40
Kelompok masyarakat yang rentan, seperti anak-anak dan fakir miskin. berhak
mendapatkan perlindungan lebih terhadap hak asasinya.
Pasal 41
Identitas budaya masyarakat tradisional, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi,
selaras dengan perkembangan zaman.
Pasal 42
Hak warga negara untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi dijamin dan
dilindungi.
Pasal 43
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama
menjadi tanggung jawab Pemerintah.
Pasal 44
Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
--0O0-- 39

More Related Content

What's hot

MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
riyanto apri
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
TV Desa
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Salma Van Licht
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Dadang Solihin
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Publish What You Pay (PWYP) Indonesia
 
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaTantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Dadang Solihin
 
Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik
Muh Firyal Akbar
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Aulia Arif
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
Siti Sahati
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
rsd kol abundjani
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
Zakiyul Mu'min
 
Mewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan InovasiMewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Dadang Solihin
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
infosanitasi
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
Dadang Solihin
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Akademi Desa 4.0
 
Konsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan MasyarakatKonsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Safira Sahida
 

What's hot (20)

MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w (2)
 
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat DesaPemberdayaan Masyarakat Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa
 
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan  sosialPertemuan ke 3 - perencanaan  sosial
Pertemuan ke 3 - perencanaan sosial
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era OtodaTantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
Tantangan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Era Otoda
 
Pengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan PublikPengertian Kebijakan Publik
Pengertian Kebijakan Publik
 
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Etika Administrasi Publik
Etika Administrasi PublikEtika Administrasi Publik
Etika Administrasi Publik
 
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakatAdvokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
Advokasi dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Formulasi kebijakan
Formulasi kebijakanFormulasi kebijakan
Formulasi kebijakan
 
Peran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peldPeran fasilitator dalam peld
Peran fasilitator dalam peld
 
Mewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan InovasiMewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
Mewujudkan Desa Mandiri dengan Inovasi
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
Perumusan Tujuan dan Sasaran, dan Penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan...
 
Perencanaan Partisipatif
Perencanaan PartisipatifPerencanaan Partisipatif
Perencanaan Partisipatif
 
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian MasyarakatMateri Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
Materi Ngopi Eps. 19 Pengorganisasian Masyarakat
 
Konsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan MasyarakatKonsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
Konsep Pengorganisasian Pengembangan Masyarakat
 

Viewers also liked

Peduli Program Snapshot April 2016
Peduli Program Snapshot April 2016Peduli Program Snapshot April 2016
Peduli Program Snapshot April 2016
Program Peduli
 
Understanding Social Exclusion in Indonesia
Understanding Social Exclusion in IndonesiaUnderstanding Social Exclusion in Indonesia
Understanding Social Exclusion in Indonesia
Program Peduli
 
JAMP DAY 2010 - ROMA (3)
JAMP DAY 2010 - ROMA (3)JAMP DAY 2010 - ROMA (3)
JAMP DAY 2010 - ROMA (3)jampslide
 
Kort for hovedet - Kort fortalt - Artikel
Kort for hovedet - Kort fortalt - ArtikelKort for hovedet - Kort fortalt - Artikel
Kort for hovedet - Kort fortalt - Artikel
Sik Cambon Jensen
 
LinkedIn The Tool, Tips, And Techniques
LinkedIn The Tool, Tips, And TechniquesLinkedIn The Tool, Tips, And Techniques
LinkedIn The Tool, Tips, And Techniques
cliffordclarke
 
Field assignment final
Field assignment finalField assignment final
Field assignment finaljohnifors
 
Quaderno Commerciale Siti Internet Federazione Friuli
Quaderno Commerciale Siti Internet Federazione FriuliQuaderno Commerciale Siti Internet Federazione Friuli
Quaderno Commerciale Siti Internet Federazione Friuli
Andrea Coppini
 
Kort nyt er godt nyt
Kort nyt er godt nytKort nyt er godt nyt
Kort nyt er godt nyt
Sik Cambon Jensen
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation12jam21
 
Young American Jan 2010
Young American Jan 2010Young American Jan 2010
Young American Jan 2010KjerstiOfstad
 
Bpm Agile Bucharest Nov 2011
Bpm Agile Bucharest Nov 2011Bpm Agile Bucharest Nov 2011
Bpm Agile Bucharest Nov 2011
lucainog
 
Segredo Campaign
Segredo CampaignSegredo Campaign
Segredo Campaign
MarkDeHaven
 
Al’S Pizza Mandarin
Al’S Pizza   MandarinAl’S Pizza   Mandarin
Al’S Pizza Mandarinwesnic
 
An Approach To The Valuation Of
An Approach To The Valuation OfAn Approach To The Valuation Of
An Approach To The Valuation Of
Le Hai
 
Difference
DifferenceDifference
Difference
annemol
 

Viewers also liked (19)

Peduli Program Snapshot April 2016
Peduli Program Snapshot April 2016Peduli Program Snapshot April 2016
Peduli Program Snapshot April 2016
 
Understanding Social Exclusion in Indonesia
Understanding Social Exclusion in IndonesiaUnderstanding Social Exclusion in Indonesia
Understanding Social Exclusion in Indonesia
 
JAMP DAY 2010 - ROMA (3)
JAMP DAY 2010 - ROMA (3)JAMP DAY 2010 - ROMA (3)
JAMP DAY 2010 - ROMA (3)
 
Kort for hovedet - Kort fortalt - Artikel
Kort for hovedet - Kort fortalt - ArtikelKort for hovedet - Kort fortalt - Artikel
Kort for hovedet - Kort fortalt - Artikel
 
LinkedIn The Tool, Tips, And Techniques
LinkedIn The Tool, Tips, And TechniquesLinkedIn The Tool, Tips, And Techniques
LinkedIn The Tool, Tips, And Techniques
 
Field assignment final
Field assignment finalField assignment final
Field assignment final
 
Quaderno Commerciale Siti Internet Federazione Friuli
Quaderno Commerciale Siti Internet Federazione FriuliQuaderno Commerciale Siti Internet Federazione Friuli
Quaderno Commerciale Siti Internet Federazione Friuli
 
Kort nyt er godt nyt
Kort nyt er godt nytKort nyt er godt nyt
Kort nyt er godt nyt
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Financial Ratios
Financial RatiosFinancial Ratios
Financial Ratios
 
Young American Jan 2010
Young American Jan 2010Young American Jan 2010
Young American Jan 2010
 
Bpm Agile Bucharest Nov 2011
Bpm Agile Bucharest Nov 2011Bpm Agile Bucharest Nov 2011
Bpm Agile Bucharest Nov 2011
 
Segredo Campaign
Segredo CampaignSegredo Campaign
Segredo Campaign
 
Al’S Pizza Mandarin
Al’S Pizza   MandarinAl’S Pizza   Mandarin
Al’S Pizza Mandarin
 
An Approach To The Valuation Of
An Approach To The Valuation OfAn Approach To The Valuation Of
An Approach To The Valuation Of
 
Difference
DifferenceDifference
Difference
 
Titanic
TitanicTitanic
Titanic
 
Molí De L’Oli
Molí De L’OliMolí De L’Oli
Molí De L’Oli
 
Lupis
LupisLupis
Lupis
 

Similar to Mewujudkan inklusi sosial program peduli

Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by BappenasPembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
HUmanity & Inclusion
 
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
Kang Ari Tea
 
MMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptx
MMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptxMMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptx
MMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptx
Noviati2
 
Presentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananPresentasi anak jalanan
Presentasi anak jalanan
Astana Maulana
 
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptxMateri  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
CVARRODAHAdvertising1
 
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdaspembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
thoufan pratama
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Mardhiah19
 
profil kabupaten merangin
profil kabupaten meranginprofil kabupaten merangin
profil kabupaten meranginelpiputriyanti
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Rano Rahman
 
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfPERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
HaerunRizal
 
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPermensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Pemdes Seboro Sadang
 
PERLUNYA PERDA KLA2.pptx
PERLUNYA PERDA KLA2.pptxPERLUNYA PERDA KLA2.pptx
PERLUNYA PERDA KLA2.pptx
BidangPPdanPA
 
PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020
Rafael Ryandika
 
Pnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanPnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaan
Beta Iriawan
 
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.pptANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
UdienSiempreleEcanta
 
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
WhanPasandre1
 
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptxPAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
KESBANGPOL11
 

Similar to Mewujudkan inklusi sosial program peduli (20)

Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by BappenasPembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
Pembangunan Inklusif Disabilitas by Bappenas
 
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
STRATEGI PENGEMBANGAN LOKASI PEMBERDAYAAN KAT PURNA BINA MELALUI SINERJI POGR...
 
MMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptx
MMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptxMMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptx
MMBERDAYAKAN KELOMPOK PD MELALUI PROGRAM PROGRAM DI PPRBM SOLO.pptx
 
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
Renstra Kementrian Sosial 2010 2014
 
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
Renstra Kementerian Sosial RI Thn. 2010-2014
 
Presentasi anak jalanan
Presentasi anak jalananPresentasi anak jalanan
Presentasi anak jalanan
 
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptxMateri  DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
Materi DP3AK dan PKK Jatim 2022 (2022_07_19 03_02_00 UTC).pptx
 
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdaspembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
pembangunan berwawasan kependudukan berbasis masyarakat cerdas
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
 
profil kabupaten merangin
profil kabupaten meranginprofil kabupaten merangin
profil kabupaten merangin
 
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang TarunaPermensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
Permensos 25 tahun 2019 Karang Taruna
 
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdfPERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
PERMENSOS NOMOR 25 TAHUN 2019 (1).pdf
 
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang TarunaPermensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
Permensos No.25 Tahun 2019 Tentang Karang Taruna
 
PERLUNYA PERDA KLA2.pptx
PERLUNYA PERDA KLA2.pptxPERLUNYA PERDA KLA2.pptx
PERLUNYA PERDA KLA2.pptx
 
PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020PANDUAN HAN TAHUN 2020
PANDUAN HAN TAHUN 2020
 
Pnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaanPnpm mandiri pedesaan
Pnpm mandiri pedesaan
 
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.pptANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
 
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdfMedia20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
Media20220317601KLA PROVINSI JATENG -09032021-by Lenny_compressed.pdf
 
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptxPAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
PAPARAN BAKESBANGPOL.pptx
 
Warga peduli aids
Warga peduli aidsWarga peduli aids
Warga peduli aids
 

Recently uploaded

Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
AmruRevanda
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
ahmad Subbanul
 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
gustin17
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 

Recently uploaded (10)

Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 

Mewujudkan inklusi sosial program peduli

  • 1. Sujana Royat Senior Advisor PNPM Peduli HP : 0811183969 – email : sujana.royat@asiafoundation.org 1
  • 2. Program Peduli dalam Membangun Manusia Indonesia Program Peduli adalah kelanjutan dari PNPM Peduli yang diperuntukkan bagi kaum marjinal dan difabel yang selama ini tidak mendapatkan akses pelayanan umum secara optimal dan bahkan terkucilkan dari dukungan PNPM Mandiri. Visi pemerintah adalah ingin mewujudkan Pembangunan yang Inklusif , yaitu semua warga terlibat dalam seluruh proses pembangunan dan menikmati hasilnya. 2
  • 3. PROGRAM PEDULI (1) Program Peduli adalah program di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang menggunakan pendekatan “Inklusi Sosial” sebagai usaha untuk memberdayakan masyarakat marjinal, meningkatkan kesejahteraan, dan memberantas kemiskinan. Dalam mewujudkan Nawa Cita Kabinet Kerja Periode 2015-2019, Kemenko PMK mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi; sinkronisasi; dan pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan pusat di bidang pembangunan manusia dan kebudayaan dengan lima fokus area: (i) Jaminan Kebutuhan dan Pelayanan Dasar; (ii) Pembangunan Manusia Berkarakter; (iii) Selaras Data; (iv) Pemberdayaan Masyarakat; dan (v) Pembangunan Desa Semesta. 3
  • 4. Program Peduli (2) Peduli adalah program pemberdayaan masyarakat yang bermitra dengan lembaga masyarakat sipil untuk menjangkau penerima manfaat yang selama ini mengalami eksklusi dari program pemerintah yang disebabkan diskriminasi dan prasangka. Pada tahap pertama, program ini bernama PNPM Peduli dan difasilitasi selama 2011-2014 oleh PNPM Support Facility (PSF) . Pada Maret 2014, The Asia Foundation ditetapkan sebagai Managing Partner dalam Program Peduli Fase II, dengan dana dari DFAT-Australian Aid. Pada Program Peduli fase II ini, kegiatan lebih difokuskan untuk meningkatkan Inklusi Sosial dan Ekonomi dalam pembangunan Indonesia, dengan meningkatkan akses pelayanan hak dasar dan penerimaan sosial bagi mereka yang termarginalkan. Enam sasaran (kelompok penerima manfaat) Program Peduli meliputi:  Anak dan Remaja Rentan,  Masyarakat Adat Terpencil,  Kelompok Agama Minoritas dan Kepercayaan Lokal,  Korban Pelanggaran HAM,  Orang dengan Disabilitas, dan  Kaum Waria. Selain The Asia Foundation, terdapat 7 (tujuh) organisasi pelaksana: Yayasan Samin, LPKP, PKBI, IKA, Kemitraan, Lakpesdam NU, dan Satunama. Program Peduli bekerjasama dengan 72 LSM lokal di 84 kabupaten/kota di 26 propinsi. Peta lokasi dan mitra Program Peduli bisa diakses di sini. 4
  • 5. MENGAPA HARUS ADA PROGRAM PEDULI?  Program Peduli ini diluncurkan pada tanggal 23 Maret 2011, setelah sebelumnya pada Bulan Oktober 2010 diluncurkan buku mengenai “ Invisible Peoples/ Mereka Yang Tak Terlihat” .  Buku “ Mereka yang Tidak Terlihat” ini dimaksudkan untuk menggugah perhatian dan keperdulian sosial masyarakat/publik terhadap masalah marjinalitas dan disabilitas yang tidak tersentuh oleh pembangunan.  Program Peduli adalah program Pemerintah yang dijalankan oleh Organisasi Masyarakat Sipil di Tingkat lokal. Kemenko PMK menjadi Penanggung Jawab dan Pengasuh Program Peduli.  Data Tahun 2012 mengungkapkan kenyataan masih ada sekitar 4,2 juta kaum marjinal dan difabel yang tidak tersentuh oleh pembangunan, tidak memperoleh akses pada pelayanan umum dan bahkan tidak mendapatkan KTP. 27% dari kaum marjinal ini adalah kaum perempuan dan 11 % adalah anaka-anak dan remaja rentan.  Penelitian tahun 1998 ( Moh. Farid) menyatakan ada 70 ribu anak anak atau 30% dari PSK yang masuk ke dalam dunia pelacuran. 2015? Tentunya meningkat. 4-5 anak anak dan remaja setiap hari masuk ke dunia pelacuran ( Penelitian di Bandung) 5
  • 6. Apa Yang Ingin diwujudkan dalam Program Peduli?  Program Peduli berbeda dengan PNPM Mandiri induknya. Program Peduli ingin mewujudkan inklusi sosial bagi kaum marjinal dan difabel dan siapa saja yang masih terkucil di Negara ini karena perbedaan yang mereka miliki.  Apakah perbedaan dalam agama, kepercayaan dan keyakinan, etnis, suku, budaya, fisik, dan ciri sosial lainnya.  Bidang Program Peduli adalah bidang Kemanusiaan yang Adil dan Beradab ( Sila kedua Pancasila) dan tidak menyentuh untuk mengubah aqidah atau keyakinannya. 6
  • 7. Inklusi Sosial  Inklusi sosial adalah upaya menempatkan martabat dan kemandirian individu sebagai modal utama untuk mencapai kualitas hidup yang ideal. Melalui inklusi sosial, Program Peduli mendorong agar seluruh elemen masyarakat mendapat perlakuan yang setara dan memperoleh kesempatan yang sama sebagai warga negara, terlepas dari perbedaan apapun.  Inklusi sosial adalah bagian dari Pancasila, Dasar Negara kita dan Filosofi bangsa serta negara kita. Inklusi sosial ada di semua Sila-sila di Pancasila. 7
  • 8. Tujuan dari Program Peduli  Program Peduli tidak akan dapat menyelesaikan semua permasalahan Marjinalitas dan Disabilitas di Indonesia.  Namun Program Peduli ingin mewujudkan suatu pembelajaran bagaimana mewujudkan inklusi sosial bagi kaum marjinal dan difabel ini sehingga keberadaan mereka diakui oleh negara ( pemrintah dan masyarakat), hak-hak dasarnya dihormati, dan diperlakukan sebagai warga yang bermartabat.  Ada Model Inklusi Sosial yang dapat diterapkan di berbagai kelompok Marjinal dan Kaum Disabilitas. 8
  • 9. Visi Program Peduli :  Tidak ada lagi seorangpun di negara ini yang mengalami diskriminasi, intoleransi, Intimidasi, penindasan, Eksklusi Sosial, Pengucilan, Kekerasan, Penyiksaan bahkan penghilangan nyawa, perlakuan yang tidak adil hanya dikarenakan oleh perbedaan yang dimiliki baik dalam agama, kepercayaan, keyakinannya, ciri fisik, suku/etnis, ciri sosial budaya, dan lain sebagainya. 9
  • 10. 10
  • 11. BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI A. KEBERADAANNYA DIAKUI OLEH NEGARA (PEMERINTAH DAN MASYARAKAT) -> RECOGNITION, antara lain melalui upaya-upaya ;  Kaum marjinal dan kaum difabel harus didorong memiliki KTP dan tidak ada diskriminasi untuk pembuatan KTP.  Semua warga, khususnya anak-anak dan remaja berhak mendapatkan akte kelahiran yang dikeluarkan pemerintah daerah setempat  Pemerintah daerah menyusun peraturan daerah, atau perbup/perwali untuk mengakui keberadaan kaum marjinal dan kaum difabel itu dan sama hak serta kewajibannya dengan yang lain.  Negara khususnya pemerintah mengeluarkan Kebijakan untuk pengakuan atas keberadaan kaum marjinal dan kaum difabel tersebut 11
  • 12. B. HAK-HAK DASARNYA DIHORMATI -> RESPECTING BASIC RIGHTS;  Pemenuhan Hak Dasar masyarakat , yang diambil dari Piagam Hak Asasi Manusia (TAP MPR No. XVII/MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia harus dijamin oleh semua pihak untuk dapat dipenuhi untuk kaum marjinal dan kaum difabel  Pembukaan akses bagi kaum marjinal dan kaum difabel pada fasilitas umum (administrasi, kesehatan, pendidikan, keamanan, ekonomi dan sosial budaya) dan berbagai bantuan Pemerintah dan Pemerintah daerah terkait.  Penjaminan dari pemerintah agar kaum marjinal dan difabel terlibat dan berpartisipasi aktif dalam Implementasi UU Desa. BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI 12
  • 13. C. DIDORONG UNTUK MEMBANGUN KEMITRAAN DENGAN SEMUA KELOMPOK MASYARAKAT  BUILDING MUTUAL PARTNERSHIPS, antara lain ;  Meningkatkan ketrampilan untuk hidup ( sustainable livelihood)  Mengembangkan kegiatan produktif yang berbasis pemanfaatan potensi lokal  Mengembangkan kegiatan berbasis pendayagunaan kearifan lokal  Membangun kemitraan yang saling menguntungkan dengan semua pihak BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI 13
  • 14. D. DIPANDANG SEBAGAI SAUDARA SEBANGSA DAN SETANAH AIR -> Integrasi Sosial >>>>>>>TIDAK ADA LAGI PEMBERIAN STIGMA SOSIAL NEGATIF KEPADA SEMUA KELOMPOK SOSIAL ;  Membangun “Masyarakat yang saling asah, saling asuh dan saling asih” tanpa mempersoalkan perbedaan dalam agama, keyakinan, kepercayaan, status sosial, etnis, ras, ciri fisik, keragaman sosial budaya.  Membangun semangat gotong-royong, kerelawanan sosial dan kewira-usahaan sosial (social entrepreneurships) BENTUK INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI 14
  • 15. CONTOH CONTOH INKLUSI SOSIAL DALAM PROGRAM PEDULI Pemberian Akte kelahiran dan KTP bagi kaum Marjinal Mendiskusikan langkah langkah untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok dan juga berpartisipasi dalam pembangunan desanya 15
  • 16. Para Waria diberikan pelatihan Ketrampilan untuk penata rambut sehingga Stigma negatif pada kaum Waria hilang karena kualitas pekerjaannya Pendidikan pada anak anak dan remaja Suku Anak Dalam, untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di kalangan Suku Anak Dalam ( SAD) 16
  • 17. PILAR-PILAR DALAM PROGRAM PEDULI  KORBAN DISKRIMINASI, INTOLERANSI DAN KEKERASAN BERBASIS AGAMA;  KORBAN PELANGGARAN HAM BERAT;  KELOMPOK WARIA;  MASYARAKAT ADAT DAN LOKAL TERPENCIL YANG TERGANTUNG PADA SUMBER DAYA ALAM;  DISABILITAS;  ANAK DAN REMAJA RENTAN. 17
  • 18. DIMANA SAJA PROGRAM PEDULI BERADA?  TAF bekerja sama dengan 7 Mitra Payung  Mitra Payung mengoordinasikan 72 Mitra Pelaksana  Jumlah Provinsi tercakup ; 26 provinsi  Jumlah Kab/kota ; 84  Jumlah kecamatan ; 128  Jumlah Desa ; 210  Jumlah Penerima Manfaat Langsung ; 45.000 jiwa 18
  • 19. Metodologi di Program Peduli  Identifikasi dan pemetaan kelompok;  Penerapan Theory of Change ( ToC);  Mengorganisasikan kelompok manfaat;  Membangun relasi dengan semua pihak  Membangun para “ Champion Peduli” di berbagai kelompok dan lapisan masyarakat.  Pengakuan dan pemberian akses pada pelayanan dasar dari Pemerintah;  Peningkatan akses pada pelayanan dasar;  Mulai hidup damai dan bermartabat bebas dari stigma dan eksklusi sosial dari siapapun.  Membangun kerjasama kemitraan multipihak. 19
  • 21. 21
  • 23. Tim Program Peduli – TAF (sebagian) 23
  • 24. 24
  • 25. 25
  • 26. PIAGAM HAK ASASI MANUSIA (TAP MPR-RI No. XVII/MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA) BAB I HAK UNTUK HIDUP Pasal 1 Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya. BAB II HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN Pasal 2 Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. BAB III HAK MENGEMBANGKAN DIRI Pasal 3 Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuban dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak. Pasal 4 Setiap orang berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya memperoleh, dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pasal 5 Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, demi kesejahteraan umat manusia. 26
  • 27. Pasal 6 Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. BAB IV HAK KEADILAN Pasal 7 Setiap orang, berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil. Pasal 8 Setiap orang berhak mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pasal 9 Setiap orang dalam hubungan kerja berhak rnendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak. Pasal 10 Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Pasal 11 Setiap Orang berhak atas kesempatan yang sama untuk bekerja. Pasal 12 Setiap orang berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan 27
  • 28. BAB V HAK KEMERDEKAAN Pasal 13 Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Pasal 14 Setiap orang berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani. Pasal 15 Setiap orang bebas memilih pendidikan dan pengajaran. Pasal 16 Setiap orang bebas memilih pekerjaan. Pasal 17 Setiap orang bebas memilih kewarganegaraan. Pasal 18 Setiap orang bebas untuk bertempat tinggal di wilayah negara, meninggalkannya, dan berhak untuk kembali. Pasal 19 Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan Mengeluarkan pendapat. 28
  • 29. BAB VI HAK ATAS KEBEBASAN INFORMASI Pasal 20 Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Pasal 21 Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. BAB VII HAK KEAMANAN Pasal 22 Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Pasal 23 Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya. Pasal 24 Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara lain. Pasal 25 Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat rnanusia. Pasal 26 Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya pembelaan negara. 29
  • 30. BAB VIII HAK KESEJAHTERAAN Pasal 27 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin. Pasal 28 Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pasal 29 Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Pasal 30 Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus di masa kanak-kanak, di hari tua, dan apabila menyandang cacat. Pasal 31 Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Pasal 32 Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun. Pasal 33 Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 30
  • 31. BAB IX K E WA J I B A N Pasal 34 Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pasal 35 Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 36 Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. BAB X PERLINDUNGAN DAN PEMAJUAN Pasal 37 Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non - derogable). Pasal 38 Setiap orang berhak bebas dari dan mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif. 31
  • 32. Pasal 39 Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang sama. Pasal 40 Kelompok masyarakat yang rentan, seperti anak-anak dan fakir miskin. berhak mendapatkan perlindungan lebih terhadap hak asasinya. Pasal 41 Identitas budaya masyarakat tradisional, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan perkembangan zaman. Pasal 42 Hak warga negara untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi dijamin dan dilindungi. Pasal 43 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pasal 44 Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. --0O0-- 32
  • 33. PIAGAM HAK ASASI MANUSIA (TAP MPR-RI No. XVII/MPR/1998 TENTANG HAK ASASI MANUSIA) BAB I HAK UNTUK HIDUP Pasal 1 Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan kehidupannya. BAB II HAK BERKELUARGA DAN MELANJUTKAN KETURUNAN Pasal 2 Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. BAB III HAK MENGEMBANGKAN DIRI Pasal 3 Setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuban dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak. Pasal 4 Setiap orang berhak atas perlindungan dan kasih sayang untuk pengembangan pribadinya memperoleh, dan mengembangkan pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Pasal 5 Setiap orang berhak untuk mengembangkan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni, dan budaya, demi kesejahteraan umat manusia. 33
  • 34. Pasal 6 Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dengan memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. BAB IV HAK KEADILAN Pasal 7 Setiap orang, berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan perlakuan hukum yang adil. Pasal 8 Setiap orang berhak mendapat kepastian hukum dan perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pasal 9 Setiap orang dalam hubungan kerja berhak rnendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak. Pasal 10 Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Pasal 11 Setiap Orang berhak atas kesempatan yang sama untuk bekerja. Pasal 12 Setiap orang berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan 34
  • 35. BAB V HAK KEMERDEKAAN Pasal 13 Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Pasal 14 Setiap orang berhak atas kebebasan menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nurani. Pasal 15 Setiap orang bebas memilih pendidikan dan pengajaran. Pasal 16 Setiap orang bebas memilih pekerjaan. Pasal 17 Setiap orang bebas memilih kewarganegaraan. Pasal 18 Setiap orang bebas untuk bertempat tinggal di wilayah negara, meninggalkannya, dan berhak untuk kembali. Pasal 19 Setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan Mengeluarkan pendapat. 35
  • 36. BAB VI HAK ATAS KEBEBASAN INFORMASI Pasal 20 Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya. Pasal 21 Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. BAB VII HAK KEAMANAN Pasal 22 Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Pasal 23 Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan hak miliknya. Pasal 24 Setiap orang berhak mencari suaka untuk memperoleh perlindungan politik dari negara lain. Pasal 25 Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat rnanusia. Pasal 26 Setiap orang berhak ikut serta dalam upaya pembelaan negara. 36
  • 37. BAB VIII HAK KESEJAHTERAAN Pasal 27 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin. Pasal 28 Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pasal 29 Setiap orang berhak untuk bertempat tinggal serta berkehidupan yang layak. Pasal 30 Setiap orang berhak memperoleh kemudahan dan perlakuan khusus di masa kanak-kanak, di hari tua, dan apabila menyandang cacat. Pasal 31 Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat. Pasal 32 Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun. Pasal 33 Setiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 37
  • 38. BAB IX K E WA J I B A N Pasal 34 Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pasal 35 Setiap orang wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 36 Di dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan-pembatasan yang ditetapkan oleh Undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. BAB X PERLINDUNGAN DAN PEMAJUAN Pasal 37 Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun (non - derogable). Pasal 38 Setiap orang berhak bebas dari dan mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif. 38
  • 39. Pasal 39 Dalam pemenuhan hak asasi manusia, laki-laki dan perempuan berhak mendapatkan perlakuan dan perlindungan yang sama. Pasal 40 Kelompok masyarakat yang rentan, seperti anak-anak dan fakir miskin. berhak mendapatkan perlindungan lebih terhadap hak asasinya. Pasal 41 Identitas budaya masyarakat tradisional, termasuk hak atas tanah ulayat dilindungi, selaras dengan perkembangan zaman. Pasal 42 Hak warga negara untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi dijamin dan dilindungi. Pasal 43 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi tanggung jawab Pemerintah. Pasal 44 Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-undangan. --0O0-- 39