Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang persalinan dengan alat forceps, yang meliputi tujuan, indikasi, kontraindikasi, komplikasi, dan prosedur pemasangan forceps untuk membantu persalinan."
Forceps adalah alat yang digunakan untuk menarik kepala bayi saat persalinan yang telah bersejarah panjang sejak ditemukan oleh Albucasis pada abad ke-12. Forceps memiliki berbagai bagian dan jenis yang berbeda tergantung bentuk kepala janin dan tahapan persalinan. Pemasangan forceps dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari komplikasi pada ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi vakum dan ekstraksi forsep. Ekstraksi vakum digunakan untuk membantu persalinan ketika kepala janin telah mengalami engagement namun tidak ada CPD, sedangkan ekstraksi forsep digunakan untuk membantu ekstraksi kepala janin ketika presentasi kepala dan pembukaan serviks lengkap. Kedua metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dalam membantu persalinan.
Presentasi dahi adalah kondisi ketika kepala janin berada di antara fleksi dan defleksi maksimal sehingga dahi merupakan bagian terendah. Diagnosis memerlukan pemeriksaan luar dan dalam untuk meraba sutura frontalis, mata, dan pangkal hidung. Penanganannya umumnya melalui sesar karena persalinan spontan berisiko tinggi bagi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan sungsang, yang merupakan kehamilan dimana bayi berada dalam posisi bokong menghadap ke bawah. Terdapat beberapa jenis letak sungsang berdasarkan posisi bokong dan kaki bayi, serta faktor penyebabnya dari sisi ibu dan janin. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme, tahapan, pemeriksaan, persiapan, dan teknik-teknik persalinan sungsang
Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu pada persalinan, termasuk definisi, diagnosis, dan prosedur penanganannya. Distosia bahu adalah ketika bahu janin tersangkut setelah kepala janin dilahirkan."
Forceps adalah alat yang digunakan untuk menarik kepala bayi saat persalinan yang telah bersejarah panjang sejak ditemukan oleh Albucasis pada abad ke-12. Forceps memiliki berbagai bagian dan jenis yang berbeda tergantung bentuk kepala janin dan tahapan persalinan. Pemasangan forceps dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari komplikasi pada ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi vakum dan ekstraksi forsep. Ekstraksi vakum digunakan untuk membantu persalinan ketika kepala janin telah mengalami engagement namun tidak ada CPD, sedangkan ekstraksi forsep digunakan untuk membantu ekstraksi kepala janin ketika presentasi kepala dan pembukaan serviks lengkap. Kedua metode memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing dalam membantu persalinan.
Presentasi dahi adalah kondisi ketika kepala janin berada di antara fleksi dan defleksi maksimal sehingga dahi merupakan bagian terendah. Diagnosis memerlukan pemeriksaan luar dan dalam untuk meraba sutura frontalis, mata, dan pangkal hidung. Penanganannya umumnya melalui sesar karena persalinan spontan berisiko tinggi bagi ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas mengenai berbagai malpresentasi dan malposisi janin selama persalinan, seperti presentasi kepala dengan oksiput posterior, presentasi dahi, presentasi muka, presentasi bokong, presentasi ganda, serta komplikasi yang mungkin terjadi. Dokumen ini juga menjelaskan penanganan dan mekanisme persalinan pada setiap kondisi tersebut, serta merekomendasikan seksio sesarea pada kondisi-kondisi tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan sungsang, yang merupakan kehamilan dimana bayi berada dalam posisi bokong menghadap ke bawah. Terdapat beberapa jenis letak sungsang berdasarkan posisi bokong dan kaki bayi, serta faktor penyebabnya dari sisi ibu dan janin. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme, tahapan, pemeriksaan, persiapan, dan teknik-teknik persalinan sungsang
Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu pada persalinan, termasuk definisi, diagnosis, dan prosedur penanganannya. Distosia bahu adalah ketika bahu janin tersangkut setelah kepala janin dilahirkan."
Dokumen tersebut membahas tentang presentasi muka pada persalinan, yang merupakan letak kepala janin dimana bagian yang paling rendah adalah muka. Dokumen menjelaskan penyebab, mekanisme, diagnosa, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk memimpin persalinan presentasi muka secara aman bagi ibu dan janin.
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin SungsangDina Bakrie
Menyambut Si Kecil Trimester III : Bila Janin Sungsang
Bila posisi bayi melintang masih dapat berputar ke posisi normal dengan trik khusus. Tingkat keberhasilannya mencapai 90%.
Normalnya, menjelang kelahiran, posisi janin adalah kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon ibu yang posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang, posisi ini kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia kedokteran disebut malpresentasi.
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan sungsang. Bayi disebut melintang dalam kandungan jika posisinya horizontal (transverse pregnancy), sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dengan kepala pada sisi samping rahim yang satu dan bokong atau kaki pada sisi yang lain. Sedangkan sungsang adalah posisi bayi sejajar dengan sumbu tubuh ibu tapi kepala bayi ada di atas.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu yang merupakan komplikasi persalinan dimana bahu janin tersangkut setelah kepala janin dilahirkan. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, komplikasi, penatalaksanaan, dan manajemen distosia bahu.
Dokumen tersebut membahas konsep medis mengenai distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, dan kontraksi rahim. Distosia diklasifikasi berdasarkan kelainan his, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis. Beberapa penyebab distosia yang dijelaskan meliputi inersia uteri, presentasi belakang kepala, let
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohMia Wibowo
Dokumen tersebut membahas tentang sungsang atau letak bokong janin saat persalinan, termasuk penyebab, mekanisme, dan prosedur persalinan sungsang secara spontan dan manual.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia letak sungsang atau persalinan sungsang, yang terjadi ketika janin berada dalam posisi menyamping atau menghadap ke bawah di dalam rahim sehingga bagian tubuh selain kepala akan keluar terlebih dahulu saat persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, diagnosis, serta cara mengatasi kondisi persalinan sungsang.
Letak sungsang adalah letak janin dimana bagian bawahnya (bokong) menjadi bagian yang terlebih dahulu keluar saat persalinan. Penyebabnya antara lain ukuran janin, kehamilan ganda, kelainan rahim, dan posisi plasenta. Persalinan normal pada letak sungsang memiliki risiko terjadinya asfiksia pada janin. Koreksi posisi dapat dilakukan sebelum persalinan, namun persalinan secara caesar lebih
Teks tersebut memberikan informasi mengenai kelainan letak, presentasi, dan posisi janin selama persalinan, termasuk penanganannya. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah presentasi belakang kepala (POPP) yang dapat menyebabkan persalinan lebih lama dan kerusakan jalan lahir lebih besar, serta penanganan presentasi bokong yang memiliki risiko kematian bayi lebih tinggi. Teknik-teknik seperti versi luar dan ekstraksi manual sun
Mekanisme persalinan normal terdiri dari 6 tahapan yaitu: 1) penurunan kepala ke pelvis, 2) fleksi, 3) rotasi dalam, 4) ekstensi, 5) rotasi luar, dan 6) ekspulsi. Tahapan-tahapan ini melibatkan serangkaian gerakan pasif janin agar bagian terendahnya (kepala) dapat melewati jalan lahir dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan ibu dan tenaga kesehat
Dokumen tersebut membahas berbagai faktor yang dapat menyebabkan distosia (kesulitan persalinan) seperti makrosomia (bayi besar), kembar siam, hidrosefalus, pembesaran abdomen janin, dan anensefalus. Dokumen ini juga menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut untuk menangani distosia dan menjamin keselamatan ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan abnormal atau distosia. Persalinan abnormal terjadi ketika persalinan tidak berjalan normal dan melambat. Dokumen menjelaskan faktor-faktor penyebab persalinan abnormal seperti ketidakmampuan rahim berkontraksi dengan baik, kelainan pada pelvis ibu atau janin, serta penatalaksanaannya.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang lambat, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, atau kontraksi rahim. Dokumen tersebut menjelaskan klasifikasi, penyebab, diagnosa, prognosis, dan penanganan distosia berdasarkan kelainan rahim, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis.
Dokumen tersebut membahas tentang presentasi muka pada persalinan, yang merupakan letak kepala janin dimana bagian yang paling rendah adalah muka. Dokumen menjelaskan penyebab, mekanisme, diagnosa, dan tindakan yang dapat dilakukan untuk memimpin persalinan presentasi muka secara aman bagi ibu dan janin.
Menyambut Si Kecil Trimester 3 - Bila Janin SungsangDina Bakrie
Menyambut Si Kecil Trimester III : Bila Janin Sungsang
Bila posisi bayi melintang masih dapat berputar ke posisi normal dengan trik khusus. Tingkat keberhasilannya mencapai 90%.
Normalnya, menjelang kelahiran, posisi janin adalah kepala di bawah, kaki di atas. Tapi, ada calon ibu yang posisi janinnya abnormal. Oleh kebanyakan orang, posisi ini kerap disebut sungsang. Sedangkan di dunia kedokteran disebut malpresentasi.
Ada 4 tipe malpresentasi, yaitu posisi bayi melintang dan sungsang. Bayi disebut melintang dalam kandungan jika posisinya horizontal (transverse pregnancy), sumbu tubuh bayi melintang terhadap sumbu tubuh ibu, dengan kepala pada sisi samping rahim yang satu dan bokong atau kaki pada sisi yang lain. Sedangkan sungsang adalah posisi bayi sejajar dengan sumbu tubuh ibu tapi kepala bayi ada di atas.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen distosia bahu pada persalinan, termasuk faktor risiko, gejala, dan berbagai manuver manual untuk melahirkan bahu bayi seperti manuver McRoberts, manuver anterior disimpaction, manuver "corkscrew", dan ekstraksi vakum. Dokumen juga menjelaskan indikasi dan teknik pelaksanaan ekstraksi vakum.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia bahu yang merupakan komplikasi persalinan dimana bahu janin tersangkut setelah kepala janin dilahirkan. Dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, komplikasi, penatalaksanaan, dan manajemen distosia bahu.
Dokumen tersebut membahas konsep medis mengenai distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, dan kontraksi rahim. Distosia diklasifikasi berdasarkan kelainan his, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis. Beberapa penyebab distosia yang dijelaskan meliputi inersia uteri, presentasi belakang kepala, let
Persalinan sungsang oleh siti izatul muasarohMia Wibowo
Dokumen tersebut membahas tentang sungsang atau letak bokong janin saat persalinan, termasuk penyebab, mekanisme, dan prosedur persalinan sungsang secara spontan dan manual.
Dokumen tersebut membahas tentang distosia letak sungsang atau persalinan sungsang, yang terjadi ketika janin berada dalam posisi menyamping atau menghadap ke bawah di dalam rahim sehingga bagian tubuh selain kepala akan keluar terlebih dahulu saat persalinan. Dokumen menjelaskan pengertian, etiologi, tanda dan gejala, komplikasi, diagnosis, serta cara mengatasi kondisi persalinan sungsang.
Letak sungsang adalah letak janin dimana bagian bawahnya (bokong) menjadi bagian yang terlebih dahulu keluar saat persalinan. Penyebabnya antara lain ukuran janin, kehamilan ganda, kelainan rahim, dan posisi plasenta. Persalinan normal pada letak sungsang memiliki risiko terjadinya asfiksia pada janin. Koreksi posisi dapat dilakukan sebelum persalinan, namun persalinan secara caesar lebih
Teks tersebut memberikan informasi mengenai kelainan letak, presentasi, dan posisi janin selama persalinan, termasuk penanganannya. Beberapa poin penting yang disebutkan adalah presentasi belakang kepala (POPP) yang dapat menyebabkan persalinan lebih lama dan kerusakan jalan lahir lebih besar, serta penanganan presentasi bokong yang memiliki risiko kematian bayi lebih tinggi. Teknik-teknik seperti versi luar dan ekstraksi manual sun
Mekanisme persalinan normal terdiri dari 6 tahapan yaitu: 1) penurunan kepala ke pelvis, 2) fleksi, 3) rotasi dalam, 4) ekstensi, 5) rotasi luar, dan 6) ekspulsi. Tahapan-tahapan ini melibatkan serangkaian gerakan pasif janin agar bagian terendahnya (kepala) dapat melewati jalan lahir dengan baik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan ibu dan tenaga kesehat
Dokumen tersebut membahas berbagai faktor yang dapat menyebabkan distosia (kesulitan persalinan) seperti makrosomia (bayi besar), kembar siam, hidrosefalus, pembesaran abdomen janin, dan anensefalus. Dokumen ini juga menjelaskan diagnosis dan penatalaksanaan masing-masing kondisi tersebut untuk menangani distosia dan menjamin keselamatan ibu dan janin.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan abnormal atau distosia. Persalinan abnormal terjadi ketika persalinan tidak berjalan normal dan melambat. Dokumen menjelaskan faktor-faktor penyebab persalinan abnormal seperti ketidakmampuan rahim berkontraksi dengan baik, kelainan pada pelvis ibu atau janin, serta penatalaksanaannya.
Mekanisme persalinan normal meliputi penurunan kepala janin ke dalam panggul, fleksi kepala, putaran internal kepala, ekstensi kepala saat melalui lorong panggul, putaran eksternal setelah kelahiran kepala, dan ekspulsi untuk melahirkan tubuh bayi. Proses ini memungkinkan kelahiran bayi dengan aman melalui panggul ibu.
Dokumen tersebut membahas konsep medis tentang distosia (persalinan sulit), yang didefinisikan sebagai persalinan yang lambat, sulit, atau abnormal yang disebabkan oleh berbagai faktor terkait janin, pelvis, atau kontraksi rahim. Dokumen tersebut menjelaskan klasifikasi, penyebab, diagnosa, prognosis, dan penanganan distosia berdasarkan kelainan rahim, letak janin, bentuk janin, dan ukuran pelvis.
Dokumen tersebut membahas tentang presentasi janin selain presentasi belakang kepala pada saat persalinan, yaitu presentasi puncak kepala, presentasi dahi, dan presentasi muka. Presentasi-presentasi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor seperti letak janin, ukuran kepala janin, dan kelainan panggul ibu. Mekanisme dan penanganannya berbeda-beda tergantung jenis presentasinya. Presentasi muka memiliki prognosis terburuk bagi
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang presentasi muka pada bayi saat kelahiran. Presentasi muka terjadi ketika kepala bayi terlalu mengeksten pada leher sehingga wajahnya yang pertama keluar melalui panggul ibu. Dokumen tersebut menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan presentasi muka, diagnosis, mekanisme kelahiran, komplikasi, dan penanganannya baik selama proses kelahiran maupun setelah kel
Dokumen tersebut membahas tentang letak sungsang pada kehamilan, termasuk pengertian, etiologi, klasifikasi, tanda dan gejala, diagnosis, patofisiologi, penatalaksanaan selama hamil dan persalinan, serta prinsip dasar persalinan pada letak sungsang."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang letak sungsang dan letak lintang pada janin selama persalinan, termasuk klasifikasi, etiologi, diagnosa, dan penanganannya.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan letak sungsang, termasuk definisi, tipe, etiologi, mekanisme, dan diagnosa kedudukan janin pada persalinan letak sungsang. Persalinan letak sungsang merupakan kondisi dimana janin terletak memanjang dengan kepala di atas dan bokong di bawah. Diagnosa dilakukan melalui pemeriksaan abdominal dan auskultasi DJJ.
Pemantauan ibu selama kala II persalinan meliputi kontraksi, tanda-tanda kala II, tanda vital, kandung kemih, hidrasi, kemajuan persalinan, dan integritas perineum. Penting untuk memantau frekuensi DJJ, bagian terendah janin, dan penurunannya. Setelah bayi lahir, perlu dinilai warna kulit dan tangisnya. Penolong persalinan perlu melihat tanda kala II, menyiapkan peralatan dan ibu,
Istilah cephalopelvic disproportion mulai digunakan pada abad 20 untuk menggambarkan adanya hambatan persalinan akibat ketidakseimbangan ukuran kepala bayi dengan pelvis ibu. Penyebabnya adalah janin yang besar, kelainan posisi dan presentasi janin, serta panggul ibu yang sempit.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan pada presentasi bokong janin, yang memiliki risiko kematian perinatal lebih tinggi dibanding presentasi kepala. Jenis dan penyebab letak sungsang dijelaskan, beserta diagnosa, mekanisme, dan prosedur persalinannya, baik secara spontan maupun dengan bantuan medis. Prosedur persalinan bokong murni dan bahu juga diuraikan secara rinci.
Dokumen tersebut membahas berbagai kelainan letak, malposisi, dan malpresentasi janin selama persalinan seperti sungsang, lintang, malposisi kepala, dan malpresentasi kepala beserta penjelasan dan penatalaksanaannya."
Similar to Metode persalinan forcep oleh fitri aryani (20)
2. 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pengertian persalinan forcep
Tujuan dari kegunaan forcep
Jenis tindakan forcep
Indikasi
Kontra indikasi
Syarat dalam melakukan persalinan forcep
Komplikasi
Persiapan dalam persalinan forcep
Prosedur atau langkah dalam melakukan
forcep
3. Forceps digunakan untuk menolong persalinan
bayi dengan presentasi verteks
persalinan porceps adalah tindakan obstetrik
yang bertujuan untuk mempercepat kala
pengeluaran dengan jalan menarik bagian
terbawah janin (kepala) dengan alat porceps.
Tindakan ini dilakukan karena ibu tidak dapat
mengedan efektif untuk melahirkan janin
4. Traksi
menarik anak yang tidak dapat
lahir spontan
koreksi
merubah letak kepala dimana ubunubun kecil dikiri atau dikanan depan
atau sekali-kali UUK melintang kiri
dan kanan atau UUK kiri atau kanan
belakang menjadi UUK depan
kompresor
untuk menambah moulage kepala
next
5. Forcep Rendah adalah tindakan pemasangan
forceps setelah kepala bayi mencapai dasar
perineum, sutura sagitalis berada pada diameter
anteroposterior dan kepala bayi tampak
diintroitus vagina.
Forcep Tengah tindakan pemasangan porceps
sebelum kriteria untuk porceps rendah
dipenuhi, tetapi setelah engagement kepala bayi
terjadi
Forcep TinggiDilakukan pada kedudukan kepala
diantara H I atau H II, forceps tinggi sudah
diganti dengan seksio cesaria.
next
6. 1.
a.
b.
Indikasi ibu
Ruptura uteri mengancam,
Adanya oedema pada vagina
atau vulva.
c.
Adanya tanda-tanda
infeksi, seperti suhu badan
meninggi, lochia berbau.
d. Eklamsi yang mengancam
e.
Indikasi pinard,
f.
Pada ibu-ibu yang tidak boleh
mengedan lama, misal Ibu
dengan decompensasi
g. Partus tidak maju-maju
h. Ibu-ibu yang sudah kehabisan
tenaga.
2.
Indikasi janin
Gawat janin
Tanda-tanda gawat janin
antara lain : Cortonen
menjadi cepat takhikardi 160
kali per menit dan tidak
teratur, DJJ menjadi lambat
bradhikardi 160 kali per
menit dan tidak
teratur, adanya mekonium
(pada janin letak kepala)
Prolapsus
funikulli, walaupun keadaan
anak masih baik
7. a.
Janin sudah lama mati sehingga sudah tidak
bulat dan keras lagi sehingga kepala sulit
dipegang oleh forceps
b. Anencephalus
c.
Adanya disproporsi cepalo pelvik
d.
Kepala masih tinggi
e.
Pembukaan belum lengkap
f.
Pasien bekas operasi vesiko vagina fistel
g.
Jika lingkaran kontraksi patologi bandl
sudah setinggi pusat atau lebih
next
8. Syarat dalam melakukan
persalinan forcep
1.
2.
3.
4.
5.
Pembukaan lengkap
Presentasi belakang kepala
Panggul luas / tidak ada DKP
Ketuban sudah pecah
Kepala sudah engaged, sudah
berada di dasar panggul
6. Janin tunggal hidup
next
9. 1.
Komplikasi langsung
akibat aplikasi forceps
dibagi menjadi
a.
Komplikasi yang dapat
terjadi pada ibu dapat berupa:
Perdarahan yang dapat
disebabkan karena atonia
uteri, retensio plasenta serta
trauma jalan lahir
Infeksi yang terjadi karena
sudah terdapat sebelumnya,
b.
Komplikasi segera pada bayi
Asfiksia karena terlalu lama
di dasar panggul
Trauma langsung forceps
yaitu fraktura tulang kepala
dislokasi sutura tulang kepala;
Komplikasi kemudian
atau terlambat
a. Komplikasi pada ibu
Perdarahan
Infeksi
Penyebaran infeksi makin luas
Trauma jalan lahir
Komplikasi terlambat pada
bayi dalam bentuk
Gangguan susunan saraf
pusat
Trauma langsung pada saraf
pusat dapat menimbulkan
gangguan intelektual.
Gangguan pendengaran dan
keseimbangan
2.
10. 1. Persiapan Pasien
a.
litotomi set,
b. cunam,
c.
vulva dicukur,
d. kandung kemih dikosongkan,
e.
infuse bila diperlukan,
f.
narkose,
g. gunting episiotomy
h. hecting set
2. Persiapan alat
a.
uterotonika..
b. Siapkan alas bokong, sarung kaki dan penutup perut bawah.
c.
Medikamentosa: Oksitosin, ergometrin., prokain 1%.
d. Larutan antiseptik (Providon iodin 10%)
e.
Oksigen dengan regulator.
f.
Instrumen Set Partus