Dokumen tersebut membahas tentang metode pengambilan sampel dalam penelitian penyuluhan, termasuk pengertian populasi dan sampel, teknik probability sampling seperti simple random sampling, proportionate stratified random sampling, dan cluster sampling, serta teknik non-probability sampling seperti sampling sistematis dan purposive sampling. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai rumus untuk menentukan jumlah sampel yang representatif seperti menggunakan tabel Krejcie, nomogram Harry King, dan rumus Slovin.

1. METODE PENELITIAN
PENYULUHAN
(M 6 dan M 7)
Selasa, 23 Maret 2021 1
MPP - 6 & 7 LE

2. Metode Pengambilan Sampel
Selasa, 23 Maret 2021 2
MPP - 6 & 7 LE

3. Tujuan Instruksional
• Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian
populasi dan sampel
• Mahasiswa dapat menjelaskan kerangka
sampel penelitian
• Mahasiswa dapat menentukan teknik
pengambilan sampel dalam penelitian
penyuluhan
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 3

4. Populasi dan Sampel
• POPULASI
Adalah wilayah generalisasi yg terdiri atas:
obyek/subyek yg mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yg ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 4

5. • SAMPEL
Adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yg dimiliki oleh populasi tersebut.
Jumlah/besarnya sampel harus mewakili
populasi
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 5

6. TEKNIK SAMPLING
PROBABILITY SAMPLING
• Simpel Random Sampling
• Proportionate stratified
random sampling
• Disproportionate stratified
random sampling
• Cluster sampling (sampling
menurut daerah)
NON-PROBABILITY SAMPLING
• Sampling sistematis
• Sampling kuota
• Sampling aksidental
• Purposive sampling
• Sampling jenuh
• Snowball sampling
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 6

7. Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
Pengambilan sampel secara acak sederhana
(tanpa memperhatikan) strata yg ada dlm
populasi, dilakukan pada populasi yg
dianggap homogen
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 7

8. 2. Proportionate Stratified Random Sampling
Pengambilan sampel pada populasi yg tidak
homogen dan berstrata secara proporsional
(mis.: jumlah pegawai dgn tingkat pendidikan
yg berbeda, diambil dari masing-masing
penddkn secara proporsional)
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 8

9. 3. Disproportionate Random Sampling
Bila populasi berstrata tetapi kurang
proporsional.  kelompok yg jumlahnya
sangat kecil diambil semua, sementara yg
berjumlah besar secara proporsional
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 9

10. 4. Cluster Sampling (sampling daerah/wilayah)
Bila obyek/populasi yg diteliti sangat luas.
Teknik ini dilakukan melalui dua tahap:
menentukan sampel daerah, kemudian
menentukan obyek yg ada di daerah tsb
secara sampling.
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 10

11. Non-Probability Sampling
1. Sampling Sistematis
Berdasarkan urutan anggota populasi yg
telah diberi nomor urut.
2. Sampling Kuota
Berdasarkan atribut tertentu sampai jumlah
(kuota) yg diinginkan
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 11

12. 3. Sampling Aksidental
Secara kebetulan, siapa saja yg secara
kebetulan bertemu dgn peneliti digunakan
sebagai sampel.
4. Purposive Sampling
Berdasarkan tujuan tertentu dalam
menentukan jumlah sampel
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 12

13. 5. Sampling Jenuh
Seluruh anggota populasi digunakan sebagai
sampel (biasanya populasi relatif kecil < 30
orang).  sering disebut sebagai SENSUS.
6. Snowball Sampling
Jumlah awal kecil, kemudian sampel diminta
memilih teman/orang lain dijadikan sampel,
dan begitu seterusnya sehingga jumlah
sampel bertambah banyak
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 13

14. Penentuan Jumlah sampel
• Jumlah sampel sering juga disebut ukuran
sampel.
• Jumlah sampel yg 100 % mewakili populasi
adalah sama dengan jumlah populasi.
• Makin besar jumlah sampel mendekati
populasi, makin semakin kecil peluang
kesalahan generalisasi, dan sebaliknya.
• Terdapat berbagai rumus untuk menghitung
besarnya sampel.
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 14

15. 1. Menggunakan Tabel Krejcie
Perhitungan ukuran sampel didasarkan pada
kesalahan 5% (kepercayaan 95%), tersaji dlm
tabel Krejcie.
2. Menggunakan nomogram Harry King
Tidak hanya berdasarkan kesalahan
bervariasi 5% - 15%
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 15

16. 3. Menggunakan Rumus Jacob Cohen
ket: N = Ukuran sampel (?)
f2 = effect size (0.1)
µ = banyaknya ubahan (5)
L = Fungsi power µ, diperoleh dari tabel t.s. 1% (=19.76)
N = (19.76/0.1) + 5 + 1 = 203.6 (204)
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 16
L
N = ---- + µ + 1
ƒ2

17. 4. Proporsi Issac & Michael
Ket: S = ukuran sampel
N = ukuran populasi
P = proporsi dlm populasi
d = ketelitian (error)
X2 = harga tabel chi-kuadrat utk æ tertentu
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 17
X2 NP (1-P)
S = ------------------------
d2 (N-1) + X2P(1-P)

18. 5. Proporsi Paul Leedy
Ket: N = ukuran sampel
Z = standar skor utk ȣ tertentu
e = error sampling
P = proporsi harus dlm populasi
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 18
Z
N = (----)2 (P)(1-P)
e

19. 6. Sekadar ancer-ancer
Bila populasi kurang dari 100, maka diambil
semua, sehingga menjadi sensus.
Bila populasi besar, maka dpt dgn kisaran 10-
15% atau 20-25% tergantung: (a)
kemampuan waktu, tenaga, dana, (b) luas
area pengamatan, (c) resiko yg mungkin
terjadi
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 19

20. 7. Menggunakan rumur Slovin
Ket: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = sampling error
Selasa, 23 Maret 2021 MPP - 6 & 7 LE 20
N
n = -----------
1 + Ne2

21. 23/03/2021 21