SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT
Disampaikan disampaikan pada acara sosialisasi Hisab Rukyat
dan Penentuan Arah Kiblat Bidang URAIS Kantor Wilayah Kemenag RI Kalimantan
Barat, pada tanggal 14 Juni 2013 di Hotel Kartika Pontianak

Oleh :
Suhardiman
Qiblat
Secara etimologi, kata kiblat berasal dari bahasa
arab , yaitu salah satu bentuk masdhar dari kata
kerja
yang berarti menghadap.
Susiknan Azhari 2004
Kiblat berasal dari bahasa Arab al–qiblah yang
sama maknanya dengan al-jihah, yakni arah (yang
menunjuk ke suatu tempat). Al–qiblah berasal dari
akar kata qabala - yaqbulu yang berarti menghadap.
(Lihat Azhari, 2004, hal 33)
Al–Maknawi (w.1031 H) menyebut kiblat sebagai
Sedangkan secara terminologi, kata kiblat memiliki
beberapa definisi, diantaranya :
Abdul Aziz Dahlan mendefinisikan kiblat sebagai
bangunan Ka’bah atau arah yang dituju kaum
muslimin dalam melaksanakan sebagian ibadah.
Harun Nasution, mengartikan kiblat sebagai arah
untuk menghadap pada waktu shalat.
Kementrian
Agama
Republik
Indonesia
mendefinisikan kiblat sebagai suatu arah tertentu
bagi kaum muslimin untuk mengarahkan
wajahnya dalam melakukan shalat
(Harun
Nasution,
et.
al.,
Ensiklopedi
Hukum
Islam, Jakarta: Djambatan, 1992, hlm. 563).
Slamet Hambali memberikan definisi arah kiblat
yaitu arah menuju Ka’bah atau paling tidak
Masjidil Haram dengan mempertimbangkan
posisi lintang bujur Ka’bah.
 Dengan demikian pendefinisian menghadap

ke kiblat adalah menghadap ke arah Ka’bah
atau paling tidak Masjidil Haram dengan
mempertimbangkan posisi arah dan posisi
terdekat dihitung dari daerah yang kita
kehendaki (Ahmad Izzuddin, Menentukan
Arah Kiblat Praktis, Semarang : Walisongo
Press, 2010, hlm. 4)
Imam Syafi’i mengklasifikasikan kiblat menjadi tiga :

1. qiblat yaqin untuk yang bisa menyaksikan
langsung ka’bah sehingga harus menghadap
langsung ke ka’bah, dalam hal ini juga biasa
disebut sebagai “Ainul Ka’bah”
2. qiblat dzan bagi manusia di lingkungan tanah
haram Makkah yang bisa menyaksikan
langsung Masjidil Haram namun tidak bisa
melihat ka’bah sehingga menghadapnya ke
Masjidil Haram atau disebut sebagai “Jihadul
Ka’bah”
3. qiblat ijtihad bagi manusia di di luar tanah
haram Makkah yang sama sekali tak bisa
menyaksikan langsung baik Masjidil Haram
maupun ka’bah sehingga menghadapnya ke
 Arah kiblat sebagai jarak terpendek antara suatu

titik dengan kiblat, dimana koordinat kiblat yang
dimaksud selalu merujuk pada koordinat ka’bah.
Jarak terpendek tersebut tentu harus dihitung
dengan basis trigonometri segitiga bola
khususnya bagi tempat–tempat yang berjarak >
1.000 km dari Ka’bah
Metode Penentuan Arah Kiblat
1. Melihat benda-benda langit
a. Rasi Orion (Al-Babudur)

Rasi Orion akan berada di
langit Indonesia ketika
waktu subuh pada Juli dan
kemudian akan kelihatan
lebih awal pada bulan
Desember. Pada bulan
Maret Rasi Orion akan
berada ditengah-tengah
langit pada waktu Maghrib
b. Menggunakan kedudukan Bintang Al-Qutbi /
Kutub (Polaris)
Rasi Bintang ini menunjukkan arah Utara benar dari
manapun di muka bumi ini. Bintang kutub terletak
dalam buruj al-judah (Rasi Bajak / Ursa Minoris )
dan rasi ini hanya dapat dilihat oleh masyarakat di
bagian Utara katulistiwa pada tengah malam pada
bulan Juli hingga Desember setiap tahun.
Kemudian, bintang yang paling dekat dengan Bumi
adalah Matahari. Bayangan matahari dapat
digunakan untuk penentuan titik koordinat tempat
di permukaan bumi, penentuan utara sejati, dan
dapat pula untuk menentukan arah kiblat pada
waktu tertentu, yaitu metode rashdul kiblat dan
penentuan posisi azimuth matahari untuk
mengetahui arah kiblat dengan menggunakan
berbagai alat bantu.
2. Menggunakan Alat Bantu
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Kompas
Astrolabe dan Rubu’ Al-Mujayab
Busur Derajat
Theodolite dan GPS
Total Station
Segitiga Kiblat
Metode Segitiga Siku dari Bayang Matahari Setiap
Saat
h. Metode Kiblat dengan Sinar Matahari
i. Metode Mizwala
j. Rashdul Kiblat
k. Software Arah Kiblat
Kompas
 Kompas merupakan alat

navigasi yang berupa
panah penunjuk magnetis
yang menyesuaikan
dirinya dengan medan
magnet bumi untuk
menunjukkan arah mata
angin.
Astrolabe dan Rubu’ Al-Mujayab
 Astrolabe adalah

instrumen astronomi
zaman dahulu yang
digunakan oleh
astronom, navigator, dan
astrolog pada era klasik.
Astrolabe banyak
digunakan untuk
menentukan lokasi dan
mempreduksi posisi
matahari, bulan, planet, d
an bintang; menentukan
waktu lokal dengan
diketahui letak bujur dan
 Rubu' Al-Mujayyab ialah sebuah alat astronomi

tradisional berbentuk sukuan yang digunakan
untuk menghitung fungsi trigonometri dan
mengukur sudut. Alat ini merupakan sebuah alat
yang disederhanakan dari astrolabe
Busur Derajat
 Busur derajat adalah alat untuk mengukur besar

sudut yang berbentuk setengah lingkaran
membentuk sudut 180° atau bisa juga berbentuk
lingkaran (360°) alat ini tentu saja menggunakan
satuan derajat
Theodolite
 Theodolite merupakan

instrument optik survei
yang digunakan untuk
mengukur sudut dan
arah yang dipasang
pada tripod. Hingga saat
ini, theodolite dianggap
sebagai alat yang paling
akurat diantara metodemetode yang sudah ada
Dengan bantuan penentuanposisi matahari (azimuth matahari)
pergerakan
dalam menunjukkan arah hingga satuan detik busur.
theodolite dapat
sudut
kiblat.
Alat ini dilengkapi dengan teropong yang mempunyai pembesaran
lensa yang bervariasi, juga ada sebagiannya yang sudah
menggunakan laser untuk mempermudah dalam penunjukan garis
 Penggunaan theodolite tidak

lebas dari adanya GPS
(Global Positioning System).
GPS digunakan untuk
menampilkan data lintang
dan bujur tempat (koordinat
wilayah). Dengan
mengetahui posisi lintang
dan bujur suatu
tempat, maka langkah
selanjutnya adalah
melakukan perhitungan arah
kiblat dengan menghitung
selisih azimuth kiblat
dengan azimuth matahari
maupun dengan
menggunakan metode
Total
Station
 Alat ini

merupakan
langkah maju
dan modernisasi
dari theodolit.
Total Station
dilengkapi
dengan piranti
Global
positioning
System (GPS)
sebagai
pemandu arah
dan posisi serta
peningkatan
Segitiga Kiblat
 Segitiga kiblat digunakan setelah diketahui azimuth

kiblat dari suatu tempat tersebut. Cara ini digunakan
untuk memudahkan penerapan sudut kiblat
dilapangan
71,6 cm
U

B

30 cm
67° 16’ 2,18”
Arah Kiblat

S
 garis U-B dengan didapat dengan cara 30cm x tan

67° 16’ 2,18” (sudut kiblat dihitung dari Utara ke
Barat) sehingga didapatkan panjang U-B yaitu 71,6
cm
Metode Segitiga Siku-siku dari Bayang Matahari Setiap
Saat
 Metode ini merupakan metode yang ditemukan oleh

KH. Drs. Selamet Hambali, M.S.I. dalam penentuan
arah kiblat yang dapat dilakukan kapanpun dan
dimanapun, setiap saat sejak matahari terbit hingga
terbenam, kecuali pada saat matahari berdekatan
dengan titik zenith (jarak zenith kurang dari 30°).
Metode Kiblat dengan Sinar
Matahari

Metode ini dipopulerkan oleh
seorang ahli falak dari UIN
Jakarta, yaitu Drs. H. Nabhan
Masputra, MM. Dalam
menentukan arah kiblat dengan
menggunakan metode ini
diperlukan sebatang kayu atau
besi, segitiga siku-siku yang
besar, meteran dan benang basar
atau tali plastik.
Metode
Mizwala
Mizwala merupakan sebuah alat praktis yang
dibuat oleh Hendro Setyanto, M.Si. untuk
menentukan arah kiblat secara praktis
dengan menggunakan sinar matahari.
Mizwala merupakan modifikasi dari
Sundial, yang terdiri dari sebuah gnomon
(tongkat berdiri), bidang dial (bidang
lingkaran) yang memiliki ukuran sudut derajat
dan kompas kecil sebagai ancar-ancar
Rashdul Kiblat
 Menurut Selamet

Hambali, Rashdul Kiblat
diklasifikasikan menjadi
dua, yaitu rashdul kiblat lokal
dan rashdul kiblat lokal.
Rashdul kiblat lokal yang
dapat dihitung dengan
rumus, diantaranya rumus
pertama
Cotg A = Sin LT x Cotg
AQ, kemudian dihitung dengan
rumus ke dua
Cos B = Tan Dekl x Cotg LT x
Cos A = +A. setelah itu
Deklinasi Matahari = Lintang Geografis Mekah
ARAH BAYANG-BAYANG MATAHARI MEMBELAKANGI
ARAH KIBLAT
Prinsip : Deklinasi Matahari = Lintang tempat Mekah ( 210 25’ LU)

Terjadi pada setiap tanggal:

1. Tanggal 27 Mei
Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur)) Pukul: 12.17.52 Waktu Saudi,
di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.17.52 WIB.
2. Tanggal 28 Mei
Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.17.59 Waktu Saudi,
di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.17.59 WIB.
3. Tanggal 15 Juli
Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.26.42 Waktu Saudi,
di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.26.42 WIB.
4. Tanggal 16 Juli
Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.26.48 Waktu Saudi,
di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.26.48 WIB.
Software Arah Kiblat
 Selain beberapa metode sebagaimana yang telah












disebutkan diatas, dalam penentuan arah kiblat
juga dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa software arah kiblat. Diantaranya :
Qibla Locator
Google Earth
Al-Miqat
Athan Version 1.5 © IslamicFinder.org
Accurate Times Versi 5.1 © Mohammad Odeh
Win Hisab Versi 2.0 © BHR Depag RI
Hisab Falak Versi 1.1. © Ir. Aminuddin E.K.S
Shollu Versi 3.08.2 © Ebta Setiawan
Muzakkin Falak Software Collecions
Mawaqit 2001 Dr. Ing. Khafid

More Related Content

What's hot

Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaWachidatin N C
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langiteli priyatna laidan
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhAlrezPahlevi
 
KALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNER
KALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNERKALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNER
KALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNERaulia rachmawati
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009eli priyatna laidan
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Gian Adiwinata
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Musnanda Satar
 
Qzss satellite (japan)
Qzss satellite (japan)Qzss satellite (japan)
Qzss satellite (japan)fikriflux
 
Pengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion PhotogrammetryPengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion PhotogrammetryDany Laksono
 
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptMekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptRoniSaputra36
 
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Luhur Moekti Prayogo
 
Pengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan HutanPengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan HutanlombkTBK
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalTaufiq Rifai
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiSally Indah N
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basicbramantiyo marjuki
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbifebrina11
 

What's hot (20)

Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi TerseliaPenginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
Penginderaan Jauh : Klasifikasi Terselia
 
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
56852806 solusi-soal-soal-osn-koordinat-bola-langit
 
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan JauhPengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
Pengertian Fotogrametri dan Penginderaan Jauh
 
Sistem Koordinat
Sistem KoordinatSistem Koordinat
Sistem Koordinat
 
KALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNER
KALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNERKALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNER
KALIBRASI KAMERA MENGGUNAKAN SOFTWARE PHOTOMODELLER SCANNER
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
Resume ilmu ukur tanah pertemuan ke 2
 
Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial Infrastruktur data spatial
Infrastruktur data spatial
 
Qzss satellite (japan)
Qzss satellite (japan)Qzss satellite (japan)
Qzss satellite (japan)
 
Pengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion PhotogrammetryPengantar Structure from Motion Photogrammetry
Pengantar Structure from Motion Photogrammetry
 
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).pptMekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
Mekanika Benda Langit (TPOA 2013).ppt
 
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
Laporan Praktikum Penginderaan Jauh - Dasar Pengolahan Citra Digital (By Ivam...
 
Pengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan HutanPengukuran dan Pemetaan Hutan
Pengukuran dan Pemetaan Hutan
 
59511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-201059511353 solusi-osn-astro-2010
59511353 solusi-osn-astro-2010
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soalGd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
Gd fisik2013 lab2_jawaban 10 soal
 
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsatLaporan koreksi geometri citra satelit landsat
Laporan koreksi geometri citra satelit landsat
 
Laporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS DigitasiLaporan Praktikum GIS Digitasi
Laporan Praktikum GIS Digitasi
 
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan BasicTutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic
 
Makalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbiMakalah geosat vlbi
Makalah geosat vlbi
 

Viewers also liked

Cara mudah menentuhan arah kiblat
Cara mudah menentuhan arah kiblatCara mudah menentuhan arah kiblat
Cara mudah menentuhan arah kiblatNikcaa Abeja
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)Ajeng Rizki Rahmawati
 
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado, Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado, bramantiyo marjuki
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) bramantiyo marjuki
 

Viewers also liked (6)

Cara mudah menentuhan arah kiblat
Cara mudah menentuhan arah kiblatCara mudah menentuhan arah kiblat
Cara mudah menentuhan arah kiblat
 
tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)tata koordinat benda langit (astronomi)
tata koordinat benda langit (astronomi)
 
Takor equator
Takor equatorTakor equator
Takor equator
 
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado, Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
Presentasi Pengenalan GPS BIMTEK Oktober 2015, Manado,
 
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite) Pengenalan alat total station (digital theodolite)
Pengenalan alat total station (digital theodolite)
 
Total station
Total stationTotal station
Total station
 

Similar to ARAH KIBLAT

Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklatPengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklatyuliamilasari23
 
teknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhan
teknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhanteknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhan
teknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhanynabiel
 
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxEPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxIsna83
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisEdi PeranTauan
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxssuser9a63291
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdrgahendra
 
Astronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkap
Astronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkapAstronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkap
Astronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkapUD. Berkah Jaya Komputer
 
Cara Menentukn Awal Bulan Bagian Pertama
Cara Menentukn Awal Bulan Bagian PertamaCara Menentukn Awal Bulan Bagian Pertama
Cara Menentukn Awal Bulan Bagian Pertamaardisyam
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIwanPermanaSuwarna1
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009eli priyatna laidan
 
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempatLaporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempatJoel mabes
 
Sistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langitSistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langityuliantomuchlas
 

Similar to ARAH KIBLAT (20)

Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklatPengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
Pengantar Ilmu Falak oleh bu khobibah balai diklat
 
teknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhan
teknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhanteknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhan
teknik rukyatul hilal fix untuk bekal ramadhan
 
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptxEPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
EPHEMERIS HISAB RUKYAT.pptx
 
TELAAH KETEPATAN DAN KEAKURATAN DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT
TELAAH KETEPATAN DAN KEAKURATAN DALAM PENENTUAN ARAH KIBLATTELAAH KETEPATAN DAN KEAKURATAN DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT
TELAAH KETEPATAN DAN KEAKURATAN DALAM PENENTUAN ARAH KIBLAT
 
Dasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktisDasar dasar hisab praktis
Dasar dasar hisab praktis
 
Waktu sholat
Waktu sholatWaktu sholat
Waktu sholat
 
Waktu shalat.ppt
Waktu shalat.pptWaktu shalat.ppt
Waktu shalat.ppt
 
Sistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptxSistem koordinat benda langit.pptx
Sistem koordinat benda langit.pptx
 
Kuliah2. hdr
Kuliah2. hdrKuliah2. hdr
Kuliah2. hdr
 
Takor horison
Takor horisonTakor horison
Takor horison
 
Tatakoordinat
TatakoordinatTatakoordinat
Tatakoordinat
 
Astronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkap
Astronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkapAstronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkap
Astronomi memberi-solusi-penyatuan-ummat-lengkap
 
Asbol.pptx
Asbol.pptxAsbol.pptx
Asbol.pptx
 
Cara Menentukn Awal Bulan Bagian Pertama
Cara Menentukn Awal Bulan Bagian PertamaCara Menentukn Awal Bulan Bagian Pertama
Cara Menentukn Awal Bulan Bagian Pertama
 
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptxIPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
IPBA - pertemuan 5 (koordinat benda langit) 2018.pptx
 
Matematika arah kiblat mikrajuddin abdullah 2017
Matematika arah kiblat   mikrajuddin abdullah 2017Matematika arah kiblat   mikrajuddin abdullah 2017
Matematika arah kiblat mikrajuddin abdullah 2017
 
Tinggi hilal
Tinggi hilalTinggi hilal
Tinggi hilal
 
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-200985154197 solusi-osp-astronomi-2009
85154197 solusi-osp-astronomi-2009
 
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempatLaporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
Laporan agroklimatologi penentuan waktu setempat
 
Sistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langitSistem koordinat-benda-langit
Sistem koordinat-benda-langit
 

ARAH KIBLAT

  • 1. METODE PENENTUAN ARAH KIBLAT Disampaikan disampaikan pada acara sosialisasi Hisab Rukyat dan Penentuan Arah Kiblat Bidang URAIS Kantor Wilayah Kemenag RI Kalimantan Barat, pada tanggal 14 Juni 2013 di Hotel Kartika Pontianak Oleh : Suhardiman
  • 2. Qiblat Secara etimologi, kata kiblat berasal dari bahasa arab , yaitu salah satu bentuk masdhar dari kata kerja yang berarti menghadap. Susiknan Azhari 2004 Kiblat berasal dari bahasa Arab al–qiblah yang sama maknanya dengan al-jihah, yakni arah (yang menunjuk ke suatu tempat). Al–qiblah berasal dari akar kata qabala - yaqbulu yang berarti menghadap. (Lihat Azhari, 2004, hal 33) Al–Maknawi (w.1031 H) menyebut kiblat sebagai
  • 3. Sedangkan secara terminologi, kata kiblat memiliki beberapa definisi, diantaranya : Abdul Aziz Dahlan mendefinisikan kiblat sebagai bangunan Ka’bah atau arah yang dituju kaum muslimin dalam melaksanakan sebagian ibadah. Harun Nasution, mengartikan kiblat sebagai arah untuk menghadap pada waktu shalat.
  • 4. Kementrian Agama Republik Indonesia mendefinisikan kiblat sebagai suatu arah tertentu bagi kaum muslimin untuk mengarahkan wajahnya dalam melakukan shalat (Harun Nasution, et. al., Ensiklopedi Hukum Islam, Jakarta: Djambatan, 1992, hlm. 563). Slamet Hambali memberikan definisi arah kiblat yaitu arah menuju Ka’bah atau paling tidak Masjidil Haram dengan mempertimbangkan posisi lintang bujur Ka’bah.
  • 5.  Dengan demikian pendefinisian menghadap ke kiblat adalah menghadap ke arah Ka’bah atau paling tidak Masjidil Haram dengan mempertimbangkan posisi arah dan posisi terdekat dihitung dari daerah yang kita kehendaki (Ahmad Izzuddin, Menentukan Arah Kiblat Praktis, Semarang : Walisongo Press, 2010, hlm. 4)
  • 6. Imam Syafi’i mengklasifikasikan kiblat menjadi tiga : 1. qiblat yaqin untuk yang bisa menyaksikan langsung ka’bah sehingga harus menghadap langsung ke ka’bah, dalam hal ini juga biasa disebut sebagai “Ainul Ka’bah” 2. qiblat dzan bagi manusia di lingkungan tanah haram Makkah yang bisa menyaksikan langsung Masjidil Haram namun tidak bisa melihat ka’bah sehingga menghadapnya ke Masjidil Haram atau disebut sebagai “Jihadul Ka’bah” 3. qiblat ijtihad bagi manusia di di luar tanah haram Makkah yang sama sekali tak bisa menyaksikan langsung baik Masjidil Haram maupun ka’bah sehingga menghadapnya ke
  • 7.  Arah kiblat sebagai jarak terpendek antara suatu titik dengan kiblat, dimana koordinat kiblat yang dimaksud selalu merujuk pada koordinat ka’bah. Jarak terpendek tersebut tentu harus dihitung dengan basis trigonometri segitiga bola khususnya bagi tempat–tempat yang berjarak > 1.000 km dari Ka’bah
  • 8. Metode Penentuan Arah Kiblat 1. Melihat benda-benda langit a. Rasi Orion (Al-Babudur) Rasi Orion akan berada di langit Indonesia ketika waktu subuh pada Juli dan kemudian akan kelihatan lebih awal pada bulan Desember. Pada bulan Maret Rasi Orion akan berada ditengah-tengah langit pada waktu Maghrib
  • 9. b. Menggunakan kedudukan Bintang Al-Qutbi / Kutub (Polaris) Rasi Bintang ini menunjukkan arah Utara benar dari manapun di muka bumi ini. Bintang kutub terletak dalam buruj al-judah (Rasi Bajak / Ursa Minoris ) dan rasi ini hanya dapat dilihat oleh masyarakat di bagian Utara katulistiwa pada tengah malam pada bulan Juli hingga Desember setiap tahun.
  • 10. Kemudian, bintang yang paling dekat dengan Bumi adalah Matahari. Bayangan matahari dapat digunakan untuk penentuan titik koordinat tempat di permukaan bumi, penentuan utara sejati, dan dapat pula untuk menentukan arah kiblat pada waktu tertentu, yaitu metode rashdul kiblat dan penentuan posisi azimuth matahari untuk mengetahui arah kiblat dengan menggunakan berbagai alat bantu.
  • 11. 2. Menggunakan Alat Bantu a. b. c. d. e. f. g. Kompas Astrolabe dan Rubu’ Al-Mujayab Busur Derajat Theodolite dan GPS Total Station Segitiga Kiblat Metode Segitiga Siku dari Bayang Matahari Setiap Saat h. Metode Kiblat dengan Sinar Matahari i. Metode Mizwala j. Rashdul Kiblat k. Software Arah Kiblat
  • 12. Kompas  Kompas merupakan alat navigasi yang berupa panah penunjuk magnetis yang menyesuaikan dirinya dengan medan magnet bumi untuk menunjukkan arah mata angin.
  • 13. Astrolabe dan Rubu’ Al-Mujayab  Astrolabe adalah instrumen astronomi zaman dahulu yang digunakan oleh astronom, navigator, dan astrolog pada era klasik. Astrolabe banyak digunakan untuk menentukan lokasi dan mempreduksi posisi matahari, bulan, planet, d an bintang; menentukan waktu lokal dengan diketahui letak bujur dan
  • 14.  Rubu' Al-Mujayyab ialah sebuah alat astronomi tradisional berbentuk sukuan yang digunakan untuk menghitung fungsi trigonometri dan mengukur sudut. Alat ini merupakan sebuah alat yang disederhanakan dari astrolabe
  • 15. Busur Derajat  Busur derajat adalah alat untuk mengukur besar sudut yang berbentuk setengah lingkaran membentuk sudut 180° atau bisa juga berbentuk lingkaran (360°) alat ini tentu saja menggunakan satuan derajat
  • 16. Theodolite  Theodolite merupakan instrument optik survei yang digunakan untuk mengukur sudut dan arah yang dipasang pada tripod. Hingga saat ini, theodolite dianggap sebagai alat yang paling akurat diantara metodemetode yang sudah ada Dengan bantuan penentuanposisi matahari (azimuth matahari) pergerakan dalam menunjukkan arah hingga satuan detik busur. theodolite dapat sudut kiblat. Alat ini dilengkapi dengan teropong yang mempunyai pembesaran lensa yang bervariasi, juga ada sebagiannya yang sudah menggunakan laser untuk mempermudah dalam penunjukan garis
  • 17.  Penggunaan theodolite tidak lebas dari adanya GPS (Global Positioning System). GPS digunakan untuk menampilkan data lintang dan bujur tempat (koordinat wilayah). Dengan mengetahui posisi lintang dan bujur suatu tempat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan arah kiblat dengan menghitung selisih azimuth kiblat dengan azimuth matahari maupun dengan menggunakan metode
  • 18. Total Station  Alat ini merupakan langkah maju dan modernisasi dari theodolit. Total Station dilengkapi dengan piranti Global positioning System (GPS) sebagai pemandu arah dan posisi serta peningkatan
  • 19. Segitiga Kiblat  Segitiga kiblat digunakan setelah diketahui azimuth kiblat dari suatu tempat tersebut. Cara ini digunakan untuk memudahkan penerapan sudut kiblat dilapangan 71,6 cm U B 30 cm 67° 16’ 2,18” Arah Kiblat S  garis U-B dengan didapat dengan cara 30cm x tan 67° 16’ 2,18” (sudut kiblat dihitung dari Utara ke Barat) sehingga didapatkan panjang U-B yaitu 71,6 cm
  • 20. Metode Segitiga Siku-siku dari Bayang Matahari Setiap Saat  Metode ini merupakan metode yang ditemukan oleh KH. Drs. Selamet Hambali, M.S.I. dalam penentuan arah kiblat yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun, setiap saat sejak matahari terbit hingga terbenam, kecuali pada saat matahari berdekatan dengan titik zenith (jarak zenith kurang dari 30°).
  • 21. Metode Kiblat dengan Sinar Matahari Metode ini dipopulerkan oleh seorang ahli falak dari UIN Jakarta, yaitu Drs. H. Nabhan Masputra, MM. Dalam menentukan arah kiblat dengan menggunakan metode ini diperlukan sebatang kayu atau besi, segitiga siku-siku yang besar, meteran dan benang basar atau tali plastik.
  • 22. Metode Mizwala Mizwala merupakan sebuah alat praktis yang dibuat oleh Hendro Setyanto, M.Si. untuk menentukan arah kiblat secara praktis dengan menggunakan sinar matahari. Mizwala merupakan modifikasi dari Sundial, yang terdiri dari sebuah gnomon (tongkat berdiri), bidang dial (bidang lingkaran) yang memiliki ukuran sudut derajat dan kompas kecil sebagai ancar-ancar
  • 23. Rashdul Kiblat  Menurut Selamet Hambali, Rashdul Kiblat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu rashdul kiblat lokal dan rashdul kiblat lokal. Rashdul kiblat lokal yang dapat dihitung dengan rumus, diantaranya rumus pertama Cotg A = Sin LT x Cotg AQ, kemudian dihitung dengan rumus ke dua Cos B = Tan Dekl x Cotg LT x Cos A = +A. setelah itu
  • 24. Deklinasi Matahari = Lintang Geografis Mekah
  • 25. ARAH BAYANG-BAYANG MATAHARI MEMBELAKANGI ARAH KIBLAT Prinsip : Deklinasi Matahari = Lintang tempat Mekah ( 210 25’ LU) Terjadi pada setiap tanggal: 1. Tanggal 27 Mei Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur)) Pukul: 12.17.52 Waktu Saudi, di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.17.52 WIB. 2. Tanggal 28 Mei Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.17.59 Waktu Saudi, di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.17.59 WIB. 3. Tanggal 15 Juli Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.26.42 Waktu Saudi, di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.26.42 WIB. 4. Tanggal 16 Juli Saat di Mekah Matahari di puncak langit Ka’bah (Dzuhur) Pukul: 12.26.48 Waktu Saudi, di Pontianak pada saat itu Pukul: 16.26.48 WIB.
  • 26.
  • 27. Software Arah Kiblat  Selain beberapa metode sebagaimana yang telah           disebutkan diatas, dalam penentuan arah kiblat juga dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa software arah kiblat. Diantaranya : Qibla Locator Google Earth Al-Miqat Athan Version 1.5 © IslamicFinder.org Accurate Times Versi 5.1 © Mohammad Odeh Win Hisab Versi 2.0 © BHR Depag RI Hisab Falak Versi 1.1. © Ir. Aminuddin E.K.S Shollu Versi 3.08.2 © Ebta Setiawan Muzakkin Falak Software Collecions Mawaqit 2001 Dr. Ing. Khafid