ADIKSIMBA/5W1H adalah unsur yang digunakan untuk memahami inti dari sebuah peristiwa yang terjadi. Unsur ini dapat digunakan untuk menjamin bahwa sebuah informasi dapat tersampaikan dengan baik.
Alat pendidikan dan alat pembelajaran berbeda dalam ruang lingkupnya. Alat pendidikan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan mencakup segala bentuk fisik yang dapat menyajikan pesan untuk merangsang siswa belajar, sedangkan alat pembelajaran berada dalam ruang lingkup kelas dan digunakan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Kriteria pemilihan alat pendidikan dan pembelajaran didasarkan pada tujuan yang
Lima prinsip dasar Pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ADIKSIMBA/5W1H adalah unsur yang digunakan untuk memahami inti dari sebuah peristiwa yang terjadi. Unsur ini dapat digunakan untuk menjamin bahwa sebuah informasi dapat tersampaikan dengan baik.
Alat pendidikan dan alat pembelajaran berbeda dalam ruang lingkupnya. Alat pendidikan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dan mencakup segala bentuk fisik yang dapat menyajikan pesan untuk merangsang siswa belajar, sedangkan alat pembelajaran berada dalam ruang lingkup kelas dan digunakan untuk mempermudah proses belajar mengajar. Kriteria pemilihan alat pendidikan dan pembelajaran didasarkan pada tujuan yang
Lima prinsip dasar Pancasila yaitu ketuhanan yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin yang menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek untuk membantu peserta didik memperkuat enam dimensi kompetensi profil pelajar Pancasila secara bersamaan, yaitu beriman, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Proyek ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar di l
Dokumen tersebut merupakan contoh draf isian e-dialog kinerja tahun 2023 untuk guru di SMA Negeri 6 Banjarmasin. Dokumen tersebut berisi rencana kinerja guru untuk tahun 2023 yang mencakup tiga aspek utama yaitu meningkatnya kualitas lulusan, meningkatnya karakter peserta didik, dan meningkatnya kualitas guru beserta indikator dan target capaiannya.
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
Makalah ini membahas perkembangan psikologi pada masa usia dini. Ia menjelaskan definisi masa usia dini, ciri-ciri perkembangan pada masa tersebut yang meliputi rasa ingin tahu yang besar, pribadi unik, berpikir konkret, egosentris, suka berfantasi, aktif, jiwa petualang, belajar menggunakan tubuh, konsentrasi pendek, dan sosial. Selanjutnya membahas fungsi psikologi dan tug
RPP ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran tentang teks berita untuk siswa kelas VIII SMP. Pembelajaran ini mencakup empat pertemuan dengan materi tentang pengertian, struktur, dan unsur kebahasaan teks berita serta penyajian berita secara lisan dan tulis. Siswa diajak menganalisis teks berita, menjawab pertanyaan, dan menyusun teks berita sendiri. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang empon-empon, yaitu rimpang yang digunakan sebagai bahan ramuan tradisional di Indonesia. Empon-empon memiliki manfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dokumen ini menjelaskan sejarah penggunaan empon-empon di Jawa secara turun temurun, serta cara mengeksplorasi dan memanfaatkan empon-empon di masa kini melalui berbagai aktivitas seperti wawancara, kunjungan lap
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan bentuk instrumen penilaian sikap berdasarkan Kurikulum 2013. Terdapat empat teknik penilaian sikap yaitu observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. Observasi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan pedoman berupa daftar cek atau skala penilaian. Penilaian diri menggunakan lembar penilaian diri berupa daftar cek atau sk
Rangkuman dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini adalah:
RPP ini membahas pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang pola gilir dalam berkomunikasi untuk siswa kelas XI semester 2, mencakup tujuan, materi, metode, dan penilaian pembelajaran.
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini membahas tentang belajar sebagai perubahan tingkah laku. Belajar didefinisikan sebagai proses yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen melalui pengalaman. Perubahan tingkah laku memiliki ciri-ciri seperti disengaja, berkesinambungan, fungsional, positif, aktif, dan bertujuan. Hasil belajar dapat berupa perubahan informasi verbal atau kecakapan intelektual.
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin yang menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis proyek untuk membantu peserta didik memperkuat enam dimensi kompetensi profil pelajar Pancasila secara bersamaan, yaitu beriman, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Proyek ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar di l
Dokumen tersebut merupakan contoh draf isian e-dialog kinerja tahun 2023 untuk guru di SMA Negeri 6 Banjarmasin. Dokumen tersebut berisi rencana kinerja guru untuk tahun 2023 yang mencakup tiga aspek utama yaitu meningkatnya kualitas lulusan, meningkatnya karakter peserta didik, dan meningkatnya kualitas guru beserta indikator dan target capaiannya.
Makalah psikologi perkembangan psikologi pada anak usia diniAisyahTamara
Makalah ini membahas perkembangan psikologi pada masa usia dini. Ia menjelaskan definisi masa usia dini, ciri-ciri perkembangan pada masa tersebut yang meliputi rasa ingin tahu yang besar, pribadi unik, berpikir konkret, egosentris, suka berfantasi, aktif, jiwa petualang, belajar menggunakan tubuh, konsentrasi pendek, dan sosial. Selanjutnya membahas fungsi psikologi dan tug
RPP ini membahas rencana pelaksanaan pembelajaran tentang teks berita untuk siswa kelas VIII SMP. Pembelajaran ini mencakup empat pertemuan dengan materi tentang pengertian, struktur, dan unsur kebahasaan teks berita serta penyajian berita secara lisan dan tulis. Siswa diajak menganalisis teks berita, menjawab pertanyaan, dan menyusun teks berita sendiri. [/ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang empon-empon, yaitu rimpang yang digunakan sebagai bahan ramuan tradisional di Indonesia. Empon-empon memiliki manfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Dokumen ini menjelaskan sejarah penggunaan empon-empon di Jawa secara turun temurun, serta cara mengeksplorasi dan memanfaatkan empon-empon di masa kini melalui berbagai aktivitas seperti wawancara, kunjungan lap
Dokumen tersebut membahas tentang teknik dan bentuk instrumen penilaian sikap berdasarkan Kurikulum 2013. Terdapat empat teknik penilaian sikap yaitu observasi, penilaian diri, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal. Observasi dilakukan secara langsung maupun tidak langsung menggunakan pedoman berupa daftar cek atau skala penilaian. Penilaian diri menggunakan lembar penilaian diri berupa daftar cek atau sk
Rangkuman dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini adalah:
RPP ini membahas pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia tentang pola gilir dalam berkomunikasi untuk siswa kelas XI semester 2, mencakup tujuan, materi, metode, dan penilaian pembelajaran.
The document provides information about an English summer course level 2 including:
- The course aims to practice speaking, listening, reading and writing skills using different tools.
- 80% attendance is required to receive a certificate.
- The timetable includes classes from 9-11am and 11:30-1pm with a break from 11-11:30am.
- Compulsory activities include homework assignments and an exam testing grammar, writing and oral skills.
This document discusses improving communications by making messages more relevant. It suggests focusing communications on specific target audiences and addressing what's in it for them, barriers they may face, and making messages timely. The document also recommends creating responsive messages by listening to audiences and being helpful, revealing new insights, and refreshing messages with personality, emotions, and opinions to drive action. The goal is messaging that is rewarding, realistic, real-time, revealing, responsive, and refreshing.
This document defines and provides examples for several vocabulary words: hovel describes a poor or run-down dwelling; nocturnal means active at night; berserk refers to a state of uncontrolled rage, as seen in Norse warriors; scowl describes a facial expression showing anger or disapproval; pathetic evokes feelings of pity or sadness; and loathe means to dislike greatly, often with disgust. Examples are given for uses of berserk, loathe, and putrid flesh is used to illustrate the meaning of the word putrid.
The document outlines plans to expand the trail system in Tega Cay, South Carolina to provide more off-road biking and hiking trails while respecting the environment. It discusses establishing guiding principles like sustainability and cooperation between users. Resources for trail design and building are provided. The goal is to promote recreation and Tega Cay's image while safely accommodating different users through features like separate paths and signage. Volunteers are needed to help coordinate efforts like work days and potential trail projects.
The document discusses using webcasting in English as a foreign language (EFL) classes. Webcasting involves transmitting audio or video content over the internet and can encourage group work, improve oral and written communication skills, and open the classroom to the world. Different types of webcast programs are mentioned, like interviews, stories, news, and discussions. Advantages include developing competencies and interaction, while disadvantages include technological problems and being a new concept. The document provides examples of the author's experience with webcasting and recommendations for programs and tools to use for webcasting.
The competitive edge for today’s playing field in the textile machinery industry is environmental and social sustainability. Pinpointing which technical performances are deemed crucial to achieving their customer’s goals allows manufacturers to properly direct their research and development efforts, in order to anticipate market demands.
The survey by Blumine/sustainability-lab for ACIMIT is based on interviews with Italian textile manufacturers committed to improving their environmental impact in relation to production processes provided the groundwork for the research, describing their sustainability programmes, as well as their requirements and expectations in terms of machinery and production systems.
The study involved 31 Italian textile manufacturers, renowned for their commitment to sustainability, divided by sector as follows: 7 in the spinning sector, 9 weaving and knitting mills, 5 in the finishing sector, and 10 integrated businesses.
Skanska 20111021 horizontal leadership, managing change and complexity handoutGunnar Westling
The document discusses the challenges of horizontal leadership across organizational boundaries. It notes that more business challenges are found between organizational boxes rather than within them. It also discusses how to lead horizontally without formal authority. Some key challenges discussed include creating value from the "interpersonal mush" that necessarily results from horizontal collaborations, and addressing the different experiences, thoughts, feelings, and perspectives of those involved. The document argues that mastering horizontal leadership requires understanding one's network and the different views within it. It recommends clarity in distinguishing observations, thoughts, feelings, and perspectives to overcome challenges.
Perisian Mobile Money membolehkan pengguna melakukan berbagai transaksi seperti membayar tagihan, mentransfer dana kepada kontak, dan membeli produk secara langsung dari penjual melalui pesanan SMS. Ia menyediakan kemudahan seperti panggilan berskala murah dan program pengguna bijak serta ganjaran untuk merekrut pengguna baru. Perisian ini khusus untuk BDM untuk membina jaringan mereka.
The document discusses how to use Web 2.0 tools and social media to share information and connect with others. It provides an overview of blogs, what they are and why people read and write them. It also summarizes what Facebook is and how to set up a basic profile and page. The document encourages utilizing feeds, tags and links to attract readers and share content regularly.
Este documento contiene una lista de lugares y atracciones turísticas en Roma, Italia. Incluye lugares como el Coliseo, el Foro Romano, la Fontana de Trevi, la Piazza Navona, el Panteón, el Castillo Sant'Angelo, la Basílica de San Juan de Letrán, las Termas de Caracalla, la Basílica de San Pedro, la Capilla Sixtina y la Biblioteca Vaticana.
The present perfect tense is used to describe actions that began in the past and continue in the present, actions that have occurred multiple times up until now, and completed past actions that have present relevance. It is formed using the present tense of the auxiliary verb "have" plus the past participle of the main verb. Examples are given of affirmative, negative, and interrogative sentences using the present perfect tense structure and common time expressions used with it like "ever", "never", and "since".
Why Transliteracy? An Introduction for LibrariansBobbi Newman
Transliteracy is the ability to read, write, and interact across different platforms, tools, and media. It is becoming increasingly important as technology and information access changes rapidly. Libraries need to help patrons develop transliteracy skills through lifelong learning opportunities so they can adapt to current and future changes.
The document discusses considerations for starting an OpenCourseWare (OCW) project at an institution. It covers structuring an OCW team, choosing technologies, developing curriculum and content, managing intellectual property, and assessing the project. Sample OCW structures are provided from institutions like Notre Dame, Michigan State, and MIT. Key factors addressed include institutional culture and resources, stakeholder buy-in, intellectual property policies, and evaluating the project's impact and communicating results.
European Schoolnet aims to bring innovation to education in Europe through technology. They pledge to support schools' effective use of ICT, improve education quality, and promote a European dimension. Their study found that girls are interested in IT but not IT jobs due to unrealistic stereotypes, lack of creativity/real-world problems, and negative influences. Programs involving education and industry can increase girls' STEM interest by 20% by engaging them early and using engaging teaching approaches in computer science beyond just digital literacy. Measurable multi-stakeholder programs, including computer science in curriculums and teacher training, along with informal education, can help make this happen.
Metode diskusi dalam proses belajar mengajarLya El-nadhiea
Metode diskusi dalam proses belajar mengajar merupakan metode di mana guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam kelompok kecil guna mengumpulkan berbagai pendapat dan membuat kesimpulan untuk memecahkan masalah. Metode ini bertujuan untuk melibatkan siswa secara aktif serta memanfaatkan berbagai kemampuan mereka. Langkah-langkahnya meliputi pembentukan kelompok diskusi, diskusi d
Diskusi adalah pertukaran pikiran, gagasan, dan pendapat antara dua orang atau lebih untuk mencari kesepakatan. Terdapat tiga unsur utama diskusi yaitu manusia (moderator dan peserta), materi (tema), dan fasilitas. Tujuan diskusi antara lain mencari jawaban yang tepat dan menemukan cara baru untuk menyelesaikan masalah.
Modul 7 panduan praktikum diskusi dan seminarpjj_kemenkes
Modul ini membahas konsep dasar diskusi dan seminar dalam kebidanan. Diskusi adalah kegiatan kelompok untuk memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan, sedangkan seminar adalah presentasi materi oleh pembicara untuk dibahas bersama. Modul ini menjelaskan jenis, langkah, unsur, dan penerapan diskusi serta perbedaan antara diskusi dan seminar.
Modul ini membahas tentang konsep dasar diskusi dan seminar dalam kebidanan. Diskusi adalah kegiatan kelompok untuk memecahkan masalah dan mengambil kesimpulan, sedangkan seminar adalah presentasi materi oleh pembicara untuk dibahas bersama. Modul ini menjelaskan jenis, langkah, unsur, dan penerapan diskusi serta perbedaannya dengan debat. Diskusi bertujuan mendorong berpikir kritis dan mengembangkan solusi b
Rangkuman dokumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XI semester 2 ini adalah:
RPP ini merencanakan pembelajaran tentang diskusi yang bermakna dalam konteks bekerja melalui metode Active Learning dan model Stimulating Class Discussion. Siswa akan dibagi menjadi dua kelompok untuk berdiskusi tentang suatu permasalahan dan menyampaikan pendapat serta sanggahan secara argumentatif. Penilaian dilakukan secara lisan dan
1. Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD di Kabupaten Buton Utara. 2. Metode diskusi kelompok diterapkan dalam dua siklus untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan meningkatkan partisipasi siswa. 3. Hasilnya menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meskipun satu siswa mas
Dokumen tersebut membahas pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode diskusi kelompok untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD. Penelitian dilakukan dalam dua siklus dan menunjukkan peningkatan prestasi sebagian besar siswa, meski masih ada satu siswa yang belum mencapai standar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Diskusi didefinisikan sebagai proses pertukaran pikiran yang terarah untuk mencapai kesepakatan atau solusi bersama mengenai suatu topik. Unsur-unsur penting diskusi adalah moderator, narasumber, notulen, dan peserta. Diskusi bermanfaat untuk memecahkan masalah, mengembangkan pengetahuan, dan menanamkan nilai-nilai demokrasi.
Keterampilan Berbicara (Debat, Diskusi, Presentasi, Seminar, dan Lokakarya)AhmadHidayatullah20
Baik, saya mengerti perintah Anda. Berikut saya lakukan:
1. Saya telah mempresentasikan hasil karya tulis ilmiah kelompok saya di depan kelas.
2. Saya telah menentukan moderator, notulen, dan bahan-bahan presentasi berdasarkan karya tulis ilmiah kelompok saya.
3. Saya telah membuat slide power point sesuai dengan isi karya tulis ilmiah kelompok saya.
4. Saya telah memperbany
Dokumen tersebut membahas tentang diskusi sebagai salah satu bentuk komunikasi yang melibatkan pertukaran gagasan antara dua orang atau lebih untuk mencapai kesepakatan. Dibahas pula unsur-unsur diskusi seperti moderator, penyaji materi, notulis, dan peserta serta tahapan pelaksanaan diskusi dan penyusunan laporan hasil diskusi.
Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran diskusi membutuhkan perencanaan yang matang. Guru perlu mempertimbangkan tujuan diskusi, karakteristik siswa, dan memilih pendekatan diskusi. Guru juga harus merencanakan aktivitas pembelajaran, strategi bertanya, dan pengaturan ruang kelas. Selama pelaksanaan, guru perlu menetapkan tujuan, memfokuskan diskusi, memegang diskusi secara interaktif, dan mengakhiri serta mere
1. METODE DISKUSI
1 Pengertian Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui
pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka.
Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota
diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterikatan pada suatu
topik atau pokok pernyataan atau problem dimana para peserta diskusi dengan jujur berusaha
untuk mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama.
.
Jika metoda ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum
ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi,
topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat
menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
Diskusi sebagai metode pembelajaran lebih cocok dan diperlukan apabila guru hendak:
a.memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada pada siswa
b.memberi kesempatan pada siswa untuk mengeluarkan kemampuannya
c.mendapatkan balikan dari siswa apakah tujuan telah tercapai
d.membantu siswa belajar berpikir secara kritis
e.membantu siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-teman
f.membantu siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah sendiri maupun dari
pelajaran sekolah
g.mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut.
Adapun kegiatan guru dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut:
1. Guru menetapkan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan atau guru meminta
kepada siswa untuk mengemukakan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan.
2. 2. Guru menjelaskan tujuan diskusi.
3. Guru memberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang
didiskusikan.
4. Guru mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak berbicara
mengeluarkan pendapat.
5. Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat
mendengarkan apa yang sedang dikemukakan.
6. Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan
diri saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
7. Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok/problem.
8. Mencatat hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera dikoreksi yang
memungkinkan siswa tidak menyadari pendapat yang salah.
9. Selalu berusaha agar diskusi berlangsung antara siswa dengan siswa.
10. Bukan lagi menjadi pembicara utama melainkan menjadi pengatur pembicaraan.
Kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut:
a.Menelaah topik/pokok masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu problem
dan topik kepada kelas.
b.Ikut aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku sumber atau sumber
pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban pemecahan problem yang
diajukan.
c.Mengemukakan pendapat baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah
membicarakan bersama-sama teman sebangku atau sekelompok.
d.Mendengar tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya terhadap pendapat yang
baru dikemukakan.
e.Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan oleh
siswa atau kelompok lain.
f.Menghormati pendapat teman-teman atau kelompok lainnya walau berbeda pendapat.
g.Mencatat sendiri pokok-pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik
setuju maupun bertentangan.
h.Menyusun kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.
i.Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi.
j.Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha mencari
pendapat yang benar yang telah dianalisa dari segala sudut pandang.
3. Adapun kelebihan metode diskusi sebagai berikut:
a.Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.
b.Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari
berbagai sumber data.
c.Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem
bersama-sama.
d.Melatih siswa untuk berdiskusi di bawah asuhan guru.
e.Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau
menentang pendapat teman-temannya.
f.Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau
keputusan yang akan atau telah diambil.
g.Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau
mungkin bertentangan sama sekali.
h.Membina siswa untuk berpikir matang-matang sebelum berbicara.
i.Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja tetapi
juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.
j.Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,
pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.
Kelemahan metode diskusi sebagai berikut:
a.Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat
problematis saja yang dapat didiskusikan.
b.Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.
c.Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.
d.Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan
terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.
e.Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah biasa
berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan untuk
berbicara.
4. f.Memungkinkan timbulnya rasa permusuhan antarkelompok atau menganggap
kelompoknya sendiri lebih pandai dan serba tahu daripada kelompok lain atau
menganggap kelompok lain sebagai saingan, lebih rendah, remeh atau lebih bodoh.
Filed under: Model Model
« Metode Inquiry Kurikulum Berdasarkan Standar Isi 2006 SD / MI »
http://gurupkn.wordpress.com/2007/11/26/metode-diskusi/
http://umum.kompasiana.com/2009/06/08/macam-macam-metode-pembelajaran/
342.
Bersifat Formala.
Model Lempar Katak Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebutditampung
oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.b.
Model PanelYang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau danmenganalisis suatu
permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukanoleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau
jalanya diskusi.c.
Simposium.Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntutuntuk
mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapatmengajukan berbagai sanggahan secara
langsung atau saran yang diajukan parapakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak
sampaipada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.d.
SeminarTemu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan)melalui prasaran dan
kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusanbersama.e.
Work Shop (Loka Karya)Telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu untuk
mendapatkan suatu keputusan .f.
5. KonvensiHampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, parapakar dan peserta diskusi
berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasaldari lembaga yang berbeda.g.
Rapat KerjaPertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaanyang sesuai dengan
pekerjaan mereka.h.
Diskusi kelompok (Group Discusion)Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan ,
bertemudan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempatatau pun waktu dapat
ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh
kelompok itu sendiri dan biasberganti-ganti.
6. 35
E.
ORGANISASI DISKUSI.
Demi kelancaran jalanya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:1.
Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:a.
Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:
•
Memimpin jalanya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan danmenutup diskusi
•
Merumuskan maslah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif.
•
Memberi keputusan bila terjadi perdebatan dalam diskusib.
Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luasc.
Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :
•
Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah
•
Menghargai setiap pendapat
•
Mengetahui aturan permainand.
Siap pemimpin diskusi :
•
Mempersiapkan garis besar diskusi
•
Membuka diskusi dengan pengarahan/saran
•
Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok permasalahan,2.
Sekretaris diskusi/NotulenSekretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasansehingga
tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.3.
7. PembicaraPembicara adalah yang menyampaikan/ menyajikan suatu masalah atau meninjau ,menganalisa suatun
permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi.Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah
dan dapat membangkitansemangat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam
menyajikanmaslah harus mendatar (monoton).4.
PesertaPeserta diskusi harus :a.
Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusib.
Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebutc.
Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalahd.
Menghindari ketegangan, emosi, dan ego pribadi .
8. 36
F. LANGKAH-LANGKAH DISKUSI
1.
PersiapanDalam hal ini dim ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajiandiskusi. Kemudian
kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yangmempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi
yang meliputi :Administrasi, akomodasi, dan material.2.
9. PelaksanaanPada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnyabesar, biasanya
dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diaturoleh pemimpin/moderator dan sampai saat
penutupan.3.
PenyelasaianPada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkanhasil – hasil
diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak – pihak yangterkait.4.
Tindak lanjutBerakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya namun harus mengadakan tengok balik/terhadap hasil
diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yangdicapai/relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena
mungkin saja dari diskusitersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.
G.
MANFAAT DISKUSI
1.
Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat,organisasi, dan lingkungan
lainnya.2.
Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan3.
Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.4.
Melatih jiwa sabar5.
Menubuhkan jiwa toleransi6.
Membina dan melatih jiwa terbuka7.
Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.