ekologi & lingkungan yang begitu berkaitan..
setiap hal yang ada dilingkungan haruslah kita jaga dan lestarikan..
go green stop eksploitasi lingkungan..
ekologi & lingkungan yang begitu berkaitan..
setiap hal yang ada dilingkungan haruslah kita jaga dan lestarikan..
go green stop eksploitasi lingkungan..
I.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dirumuskan dalam makalah ini adalah masalah perubahan iklim global dan apa dampaknya bagi manusia. Rumusan masalah secara lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Apakah yang di maksud dengan Perubahan Iklim ?
2. Apakah tanda-tanda perubahan iklim global ?
3. Apakah faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global ?
4. Apakah dampak dari perubahan iklim global ?
5. Bagaimanakah pengendalian perubahan iklim ?
I.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perubahan Iklim
2. Mengetahui tanda-tanda perubahan iklim global
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan iklim global
4. Mengetahui dampak dari perubahan iklim global
5. Mengetahui bagaimana cara pengendalian perubahan iklim
Global health atau kesehatan global adalah kesehatan penduduk dalam lingkup global. Kesehatan global didefinisikan sebagai bidang studi, penelitian, dan praktik yang mengutamakan perbaikan kesehatan dan pemerataan kesehatan untuk semua orang di dunia
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKSutopo Patriajati
Buku ini merupakan versi terbaru dari hasil revisi Buku DTPS KIBBLA yang telah diterbitkan tahun 2015 disusun secara bersama oleh Tim Konsultan (Dr.dr. Sutopo Patria Jati MM, M.Kes dkk) dan TIm dari Kemenkes RI. (http://buku.kabarkita.org/81557-pedoman-perencanaan-terpadu-kesehatan-ibu-dan-anak )
Buku PTKIA ini telah dilatihkan di beberapa 9 provinsi fokus dan beberapa provinsi lainnya sejak tahun 2014 - 2017.
1. MENGURAI DAMPAK KESEHATAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
Interaksi manusia dengan lingkungan hidup terjadi sejak manusia itu dilahirkan
hingga akhir hidupnya. Hal ini terkait kebutuhan berupa daya dukung lingkungan untuk
kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu didalam lingkungan hidup mengandung
materi kehidupan tentang hak-hak dasar (basic rights) manusia serta prinsip keadilan
lingkungan (environmental justice) serta akses yang setara terhadap sumber-sumber
kehidupan. Kebutuhan akan kelangsungan hidup ini makin tereksploitasi saat memasuki
era industrialisasi. Industrialisasi merupakan conditio sine quanon keberhasilan
pembangunan untuk memacu laju pertumbuhan ekonomi, akan tetapi akibat
industrialisasi yang salah kelola menyebabkan risiko yang teramat besar bagi kelestarian
lingkungan itu sendiri maupun kesehatan bagi masyarakat luas.
Dampak Kesehatan
Konflik ekologi yang telah menyebabkan krisis dan ketimpangan global yang
ada, tidak saja mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup akan tetapi telah menihilkan
hak-hak dasar bahkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Masalah lingkungan
hidup yang disebabkan oleh perubahan iklim akhir-akhir ini telah makin menjadi isu
global. Kompleksitas berbagai masalah kesehatan sebagai akibat perubahan iklim sudah
cukup lama diteliti. Secara umum pengaruh lingkungan akibat perubahan iklim terhadap
kesehatan dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu: Pertama, Pengaruh Langsung berupa
pergeseran pola penularan dan penyebaran penyakit. Bagi Indonesia yang 41 juta
warganya menghuni kawasan pantai sangat rentan terkena dampak menyebarnya
penyakit akibat perubahan iklim. Suhu udara yang berubah tajam mengakibatkan
perubahan rata-rata pertumbuhan populasi vektor dimana vektor menjadi lebih cepat
berkembang biak karena masa inkubasinya menjadi lebih pendek. Kemudian suhu yang
berubah secara ekstrim juga menyebabkan perubahan musim penularan, distribusi,
replikasi viral, dan menurunkan masa inkubasi pathogen vektor pada suhu yang lebih
tinggi. Kelembaban yang meningkat juga akan meningkatkan daya hidup vektor penyakit
sedangkan curah hujan yang meningkat menyebabkan habitat larva menjadi bertambah.
Para ilmuwanpun memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit penafasan
karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
Kedua, Pengaruh Tidak Langsung yang paling nyata akibat pemanasan global
antara lain berupa kerusakan lingkungan (banjir, kebakaran hutan, dll). Hal ini pada
akhirnya akan berdampak pada kesehatan manusia, misalnya kualitas air yang kita
minum, kualitas udara yang kita hirup, makanan yang kita makan. Pemakaian energi
yang boros dan tidak ramah lingkungan, meningkatnya aktivitas atau transportasi
penduduk dan emisi hasil aktivitas manusia serta perubahan penggunaan lahan oleh
manusia akan memperbesar risiko terhadap munculnya kasus kecelakaan dan berbagai
penyakit serta malnutrisi. Salah satu tanda awal dapat dilihat dari fenomena terjadinya
krisis minyak dan berlanjut menjadi krisis pangan global seperti yang terjadi saat ini.
Efek domino yang kemudian terjadi adalah semakin mahalnya harga pangan yang
menyebabkan melonjaknya kasus gizi buruk yang diketahui menjadi predisposing factor
munculnya berbagai wabah penyakit terutama pada penduduk miskin di negara
berkembang
2. Pilihan Skenario
Sejak pertemuan ke-13 UNCCC di Bali akhir tahun lalu, dalam salah satu sesi
telah didiskusikan tentang bagaimana dampak perubahan iklim pada kesehatan dan upaya
dari para profesional kesehatan untuk mengantisipasinya, namun kelihatannya upaya
untuk memfollow up hasil pertemuan itu hingga kini masih kurang didengar gaungnya.
Paling tidak ada tiga skenario mendasar yang perlu segera disiapkan: Pertama, strategi
mitigasi untuk mengurangi besaran dan tingkat perubahan iklim global yang disebabkan
oleh aktivitas manusia. Kedua, strategi adaptasi untuk mengurangi dampak buruk pada
kehidupan manusia yang diakibatkan perubahan iklim yang sedang/terlanjur terjadi.
Ketiga, strategi suffering yaitu menyiapkan diri akan munculnya berbagai dampak buruk
kesehatan apabila upaya mitigasi & adaptasi ternyata akhirnya gagal.
Menarik untuk dicermati bagaimana seharusnya kiprah penting yang dapat
dimainkan oleh organisasi profesi kesehatan terkait tiga pilihan skenario tersebut diatas.
Oleh karena itu bertepatan peringatan hari Lingkungan Hidup se-Dunia pada tanggal 5
Juni ini, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) sebagai salah satu
organisasi profesi kesehatan mencoba akan menguraikannya melalui sebuah seminar
nasional. Apapun bentuk pilihan skenario yang ingin dan telah dilakukan oleh para
profesional kesehatan masyarakat tersebut, diharapkan hasilnya bisa benar-benar
membuat semua pihak semakin peduli dan sadar bahwa proses maupun dampak dari
kehancuran lingkungan saat ini sudah jelas ada didepan mata sehingga harus dicarikan
solusinya segera. Untuk itu keterlibatan dan kontribusi sekecil apapun menjadi sebuah
keniscayaan bahkan menjadi kewajiban yang mesti dilakukan semua pihak setidaknya
bila ingin keberlanjutan sejarah ras manusia di bumi ini tetap terjaga. Semoga.
Dokter Endang Agustinar, M.Kes (Ketua IAKMI Pengda Jateng)