ekologi & lingkungan yang begitu berkaitan..
setiap hal yang ada dilingkungan haruslah kita jaga dan lestarikan..
go green stop eksploitasi lingkungan..
ekologi & lingkungan yang begitu berkaitan..
setiap hal yang ada dilingkungan haruslah kita jaga dan lestarikan..
go green stop eksploitasi lingkungan..
1. Seperti apa sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas?
Pelayanan kesehatan dikatakan berkualitas apabila pemberi layanan mampu memenuhi kebutuhan pasiennya. Terlaksananya kebijakan keselamatan pasien diharapkan dapat memenuhi kebutuhan rasa aman pasien serta menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
2. Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan dalam pencatatan rekam medis?
*Jawab:*
Bila terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan dengan cara pencoretan tanpa menghilangkan catatan yang dibetulkan dan dibubuhi paraf dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan lain yang bersangkutan.
3. Bagaimana cara meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan?
*Jawab:*
Memberikan pelayanan yang ramah dengan senyum tulus salah satu cara yang bisa dilakukan agar pasien merasa puas. Gunakan Aplikasi Faskes Dari Aplikasi Trustmedis Untuk Meningkatkan Kepuasan Pasien Merekrut Tenaga Kerja yang Handal. Melakukan Komunikasi Secara Efektif. Berikan Pelayanan yang Cepat
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
2. Sejarah
Pada dasarnya penelitian epidemiologi untuk penyelidikan berbagai
kejadian penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan, telah dirintis
sejak manusia mencoba menghubungkan antara penyakit dan
lingkungan, misalnya zaman Mesir Kuno, zaman Hippocrates.
Kemudian berkembang pesat pada abad XIX, ketika John Snow
mengadakan penyelidikan muntaber di distrik kota London, di mana
penduduknya mengonsumsi air terkontaminasi “bakteri”
3. Kesehatan, Lingkungan, dan
Lingkungan Kerja
Pada bidang kesehatan, berbagai komponen lingkungan diketahui
merupakan faktor risiko timbulnya berbagai macam penyakit, hal ini
dipelajari dalam ilmu kesehatan lingkungan.
Sementara itu, hubungan interaktif antara komponen lingkungan di
tempat kerja dan manusia merupakan bagian dari kajian bidang
kesehatan kerja.
Pada skala mikro, orang-orang yang bekerja di tempat pekerjaannya
menghadapi keadaan dan kondisi lingkungan kerja secara lebih
intensif, baik menghadapi alat-alat maupun lingkungan pekerjaannya.
4. Kesling + Epidemiologi
Ilmu Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu cabang ilmu
kesehatan masyarakat, yang memperhatikan segala macam bentuk
kehidupan, bahan-bahan, kekuatan, dan kondisi di sekitar manusia
yang bisa mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan.
Sedangkan Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari berbagai
faktor yang berperan dalam kejadian satu penyakit, bagaimana
penyakit itu disebarkan, serta karakteristik satu kejadian timbulnya
penyakit tersebut.
Sebagian bahkan mengatakan bahwa epidemiologi merupakan ilmu
yang mempelajari satu fenomena ataupun hubungan satu dua atau
lebih variabel.
5. Syarat
Untuk mempelajari studi Epidemiologi Kesehatan Lingkungan (dan
kesehatan kerja), diperlukan dua persyaratan pokok, yaitu sebagai
berikut.
1. Memahami konsepsi dan jangkauan pemahaman Ilmu Kesehatan
Lingkungan (dan kesehatan kerja). Dengan kata lain, perlu
pemahaman dinamika hubungan interaktif lingkungan – manusia,
beserta pemahaman indikator dinamika hubungan tersebut.
2. Memiliki kemampuan dasar metode epidemiologi.
6. Epidemiologi Kesling…?
Epidemiologi Kesehatan Lingkungan atau Epidemiologi Lingkungan
adalah studi atau cabang keilmuan yang mempelajari faktor-faktor
lingkungan yang mempengaruhi timbulnya (kejadian) suatu penyakit,
dengan cara mempelajari dan mengukur dinamika hubungan interaktif
antara penduduk dengan lingkungan yang memiliki potensi bahaya pada
suatu waktu dan kawasan tertentu, untuk upaya promotif lainnya.
7. Lingkup KesLing
Kawasan di sini dapat berupa lingkungan kerja, lingkungan
pemukiman, lingkungan tempat-tempat umum dan transportasi pada
skala lokal perkotaan atau pedesaan, lingkungan nasional, regional
atau global. Sering kali, lingkungan nasional seperti halnya perkotaan
atau batasan suatu negara sulit untuk memberikan batas tegas karena
sifat kejadian atau fenomena kesehatan lingkungan pada dasarnya
adalah lintas batas dan atau kecamatan atau kelurahan.
Kawasan di sini juga dapat bermakna atau menggunakan batasan
wilayah/kawasan “habitat” manusia, seperti Daerah Aliran Sungai,
Daerah Pegunungan, Daerah Pantai, dan sebagainya.
8. Batasan Epidemiologi KesLing
“Environmental Epidemiology may be defined as the study of
environmental that influence the distribution and determinants of
diseases in human population”
9. Perbedaan Epidemiologi dengan
Epidemiologi KesLing
Faktor “lingkungan” lebih ditonjolkan, diutamakan untuk dipelajari,
bukan penyakitnya. Epidemiologi Lingkungan pada prinsipnya juga
tidak berbeda dengan epidemiologi dalam pengertian umum. Tetap
menggunakan variabel penting dalam setiap kejadian penyakit, seperti
orang, waktu, dan kawasan/tempat.
11. Paradigma kesehatan lingkungan menggambarkan hubungan
interaktif antara berbagai komponen lingkungan dengan dinamika
perilaku penduduk.
Model hubungan berbagai variabel hubungan dengan penduduk
dengan out come penyakit ini, merupakan dasar bagi analisis kejadian
sehat - sakit dalam suatu kawasan.
12. Ilmu Kesehatan Lingkungan mempelajari berbagai masalah kesehatan
sebagai akibat dari hubungan interaktif antara berbagai bahan, kekuatan,
kehidupan zat, yang memiliki potensi penyebab sakit yang timbul akibat
adanya perubahan-perubahan lingkungan dengan masyarakat, serta
menerapkan upaya pencegahan gangguan kesehatan yang ditimbulkannya.
Berbagai bahan, kekuatan, zat ataupun komponen kehidupan yang memiliki
potensi penyebab sakit selalu dalam keadaan berubah dari waktu ke waktu,
serta dari tempat satu ke tempat lainnya, akibat adanya sumber-sumber
perubahan yang secara aktif selalu menimbulkan perubahan.
13. Sumber Perubahan KesLing
Sumber perubahan dapat berupa kegiatan manusia, seperti pabrik
ataupun transportasi, pemukiman dan lain-lain ataupun peristiwa
alamiah, seperti gunung berapi dan berbagai reaksi kimia alamiah yang
terjadi. Berikut ini adalah model sederhana atau lazim kita kenal sebagai
model/paradigma kesehatan lingkungan.
14.
15. Perubahan-perubahan lingkungan dapat disebabkan oleh kegiatan alam,
seperti letusan gunung berapi, atau akibat kegiatan manusia, seperti
pembangunan waduk, pembakaran hutan, industri pencemaran udara
pencemaran rumah tangga, dan lain-lain. Komponen lingkungan yang
selalu berinteraksi dengan manusia dan sering kali mengalami
perubahan akibat adanya kegiatan manusia atau proyek besar, adalah air,
udara, makanan, vektor/binatang penular penyakit, dan manusia itu
sendiri.
16. Perubahan-perubahan yang harus diwaspadai, pada dasarnya karena
berbagai komponen lingkungan, seperti air maupun udara, bahkan
binatang, seperti nyamuk tersebut yang mengandung “agents”
penyakit.
Agent penyakit ini yang pada dasarnya “menumpang” pada “vehicle”
air, udara, dan lain sebagainya.
17. Pada dasarnya komponen lingkungan yang disebut memiliki potensi
dampak kesehatan adalah komponen lingkungan yang mengandung di
dalamnya berbagai agents penyakit yang dapat dikelompokkan kedalam
kelompok fisik, mikroba maupun bahan kimia beracun (lihat deskripsi
paradigma kesehatan lingkungan).