SlideShare a Scribd company logo
PENGEMBANGAN
KARIR
Standar Kompetensi:
Setelah mengikuti pelatihan ini
peserta diharapkan memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam
mempersiapkan siswa menghadapi
dunia kerja dan pemilihan bidang
studi lanjutan yang sesuai.
Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan memperoleh:
īŽ Pengetahuan tentang permasalahan-permasalahan dalam
menetapkan/memilih pekerjaan atau karir.
īŽ Pengetahuan tentang potensi diri melalui pengenalan terhadap
kemampuan, bakat dan kepribadian.
īŽ Pengetahuan tentang pemilihan bidang studi lanjutan yang
sesuai dengan potensi yang dimiliki.
īŽ Pengetahuan tentang meraih kesuksesan melalui pemahaman
sifat prestatif, kemandirian, swa-kendali dan sifat instrumental
īŽ Pengetahuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan.
īŽ Pengetahuan merancang rencana tindak lanjut untuk
menghadapi pemilihan karir.
Latar Belakang
īŽ Masalah yang dihadapi oleh pencari kerja pada
umumnya adalah ketidak sesuaian antara kualifikasi
kompetensi tenaga kerja dengan persyaratan kerja
(jabatan) yang disebabkan antara lain karena pencari
kerja yang memasuki dunia kerja belum memiliki
informasi tentang dunia kerja maupun informasi pasar
kerja secara memadai ada “GAP” atau kesenjangan.
īŽ Selain itu pencaker juga tidak mendapatkan
pembekalan untuk memahami kondisi potensi
dirinya baik kemampuan, minat, bakat dan
kepribadiannya sehingga mereka kurang dapat
mengarahkan dan mengembangkan potensi
yang dimiliki untuk dapat mengisi kesempatan
kerja sesuai dengan pekerjaan/jabatan yang
diminatinya
īŽ Berkaitan dengan karir, Bandura (1997)
mengatakan bahwa dalam membuat
perencanaan dan pemilihan karir, individu
harus memiliki keyakinan untuk mengatasi
ketidakpastian mengenai kemampuan.
īŽ Keyakinan ini biasanya muncul dalam bentuk
kepercayaan diri. Hurlock (1973)
mengungkapkan bahwa faktor keluarga, jenis
kelamin, sekolah, derajat realitas, stereotipe,
kemewahan, kepribadian dan informasi
vokasional akan mempengaruhi pemilihan
karir seseorang.
īŽ Pada faktor yang disebut terakhir, banyak
pencaker yang tidak mempunyai informasi
cukup mengenai karir dan bahkan tidak tahu
bagaimana mencarinya (Santrock, 2003).
īŽ Materi bimbingan karir di sekolah diharapkan
dapat membantu mengarahkan siswa untuk
menentukan pendidikan lanjutan dan karirnya,
Oleh karena itu, perlu diadakan semacam
intervensi untuk mereka melalui keterpaduan
program.
(Brainstorming)
KARIER
Pengertian :
īŽ Rangkaian perkembangan
pengalaman kerja seseorang selama
hidupnya(Arthur,Hall,Lawrence,dalm
Seligman 1994).
īŽ Terbentuknya dipengaruhi oleh
faktor-faktor psikologis, sosiologis,
pendidikan, fisik, ekonomi dan
kesempatan (Hoyt&Seligman,1994)
īŽ KARIR
īŽ Memiliki banyak fungsi bagi individu
maupun masyarakat sekitar, a.l.:
memenuhi 3 kebutuhan utama yaitu :
1. Kebutuhan akan hubungan manusia
2. Kebutuhan akan aktivitas
3. Kebutuhan mata pencaharian
Perkembangan Karir
Tahap Pertumbuhan (0 - 14 tahun)
īƒ  mengamati dunia sekitarnya, rasa ingin tahu
īƒ  mengembangkan minat dan membentuk kompetensi
īƒ  memahami kelebihan dan kekurangan
Tahap eksplorasi (15 – 24 tahun)
īƒ  sifat pengembangan sudah internal
īƒ  mulai melihat bidang pekerjaan yang ingin ditekuni
berdasarkan pendidikan yang dipilih
īƒ  menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja īƒ 
komitmen masih rendah sehingga mudah pindah2
Perkembangan Karir
Tahap Penetapan (25 - 44 tahun)
īƒ  mulai membangun posisi dalam pekerjaan
dan berusaha menampilkan prestasi yang
baik
īƒ  mulai menapaki jenjang karir dan
memantapkan bidang pekerjaan yang
dipilihnya
Tahap Pemeliharaan (45 – 65 tahun)
īƒ  memutuskan untuk tetap bertahan pada
pekerjaan yang telah dijalani pada tahap-
tahap sebelumnya
īƒ  mulai meningkatkan karirnya dan biasanya
mereka mencapai puncak karirnya
Perkembangan Karir
Tahap Penurunan (di atas 65 tahun)
īƒ  mengalami penurunan enerji dan minat pada
pekerjaan
īƒ  mengurangi pekerjaannya dan menyerahkan
pada yang lebih muda
īƒ  menghadapi masa pensiun
Catatan :
Pengelompokan ini bukan hal yang mutlak, namun yang
jelas keberhasilan pada satu tahap tergantung pada
keberhasilannya di tahap sebelumnya. Misalnya individu
yang gagal pada tahap eksplorasi akan memilih pekerjaan
yang kurang sesuai dengan dirinya
Perencanaan Karir :
Tujuan yang ingin dicapai dalam
pekerjaaan yang dipilih dengan
pertimbangan matang.
Manfaat perencanaan karir :
1. Membantu individu untuk tetap fokus
dalam membuat keputusan hidup
2. Petunjuk individu dalam menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari agar tidak
berpindah-pindah pekerjaan
Langkah-langkah dalam
perencanaan karir :
1. Pemahaman diri akan faktor personal yang
dimiliki seperti: kemampuan,bakat, minat,
nilai, kepribadian.
2. Pengetahuan tentang pekerjaan
(vokasional). dipengaruhi oleh faktor :
keluarga, teman sebaya, sekolah, gender,
kemewahan dan gengsi, dsb.
3. Menghubungkan pemahaman diri dengan
pengetahuan mengenai pekerjaan untuk
membuat keputusan karir
(Brainstorming)
MIMPI
BUATLAH SUATU CERITA BERGAMBAR
YANG MERUPAKAN GAMBARAN
MIMPI SAUDARA UNTUK 2 ATAU 3
TAHUN KE DEPAN
īŽ Ceritakan gambar yang telah saudara buat .
īŽ Menurut saudara apa mimpi itu?
īŽ Apa cita-cita saudara ?
īŽ Apa beda antara mimpi dan cita-cita ?
īŽ Perlukah seseorang mempunyai mimpi & cita-
cita ?
īŽ Apa Manfaat mimpi & cita-cita yang ada
dalam diri seseorang yang berhubungan
dengan kehidupannya ?
Penjelasan
īŽ Cita-cita : Sudah direncanakan dan masih dapat
berubah-ubah dan Sudah ada langkah-langkah
aktivitas
īŽ Mimpi : Spontan masih berubah- ubah, Masih angan-
angan
īŽ Cita-cita diawali dari mimpi dan Sudah ada
langkah/tahapan yang akan dicapai
īŽ Mimpi mengarahkan prilaku kita untuk mencapai
cita-cita
KESUKSESAN
(brainstorming)
Diskusi:
1. Individu
2. Kelompok (dibagi 3 kelompok)
3. Presentasi masing-masing
kelompok
Bahan Diskusi
īŽ Ketika Anda di sekolah dasar, bagaimana Anda
mendefinisikan kesuksesan?
īŽ Ketika Anda di sekolah menengah atau kuliah,
bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan?
īŽ Sekarang ketika Anda seperti ini, bagaimana
mengidentifikasikan kesuksesan?
Kesuksesan (SD) adalah:
Kesuksesan (SLP/A dan PT) adalah:
Kesuksesan Sekarang
īŽ Mengapa arti kesuksesan bisa
berubah ?
īŽ Faktor-faktor apa yang berpengaruh
dan berperan dalam perubahan
tersebut ?
Faktor yang berperan dalam
perubahan
īŽ Internal :
īŽ Tujuan hidup
īŽ kebutuhan
īŽ motivasi internal (dorongan untuk melakukan
sesuatu dari dalam diri)
īŽ pengalaman
īŽ pengetahuan
īŽ Kesadaranâ€Ļ.ilustrasi: 5 M īƒ Penasihat rohani
ttp kok mau bikin video mesum ?
īŽ Eksternal :
īŽ Lingkungan; keluarga, sekolah, masyarakat dll
Penetapan Tujuan dan
Sasaran
(GAME: Membangun Rumah Kokoh)
GAME: Membangun Rumah
( 1. individu 2. kelompok )
īŽ Susunlah kartu-kartu yang ada menjadi sebuah
rumah yang kuat dan tinggi
īŽ Syarat rumah : berdiri kokoh dalam waktu 3
menit tidak roboh, dan memiliki tinggi rumah
minimal 15 cm
Bahan Diskusi
īŽ Apa yang harus dipersiapkan agar rumah tidak
roboh?
īŽ Strategi apa yang digunakan dalam menyusun
rumah tersebut?
īŽ Bagaimanakah Anda mengatur waktu?
īŽ Mengapa pengaturan waktu menjadi penting
dalam mencapai tujuan-tujuan Anda?
īŽ Apa yang dapat diaplikasikan dari permainan ini
ke dalam situasi kerja yang akan dihadapi?
Hasil Diskusi
īŽ Hal yang harus dipersiapkan : fondasi kuat, lay-
out/design, kualitas bahan yang digunakan, biaya,
tenaga yang diperlukan, jadwal pelaksanaan
īŽ Strategi yang digunakan : mempersiapkan
konstruksi, menggunakan bahan secara maksimal,
tenaga profesional, kontrol thd pelaksanaan,
berimajinasi
Hasil Diskusi
īŽ Cara mengatur waktu : bertahap, dng skala
prioritas, atur waktu per unit, bertahap dng
memperhitungkan bahan
īŽ Pengaturan waktu penting karena : agar
tidak mengulang pekerjaan, mengendalikan
pengeluaran, sesuai target, punya patokan
dalam penyelesaian tanpa mengurangi
kualitas
Hal yang dapat diaplikasikan dalam
dunia kerja
īŽ Kesesuaian SDM dng tujuan yg ingin dicapai
dng melihat potensi/kemampuan yg dimiliki
īŽ Pentingnya perencanaan untuk
mengendalikan tenaga, waktu dan biaya
īŽ Pertimbangan kompetensi dengan peluang
kesempatan yg ada
īŽ Pengendalian diri
Hal yang dapat diaplikasikan dalam
dunia kerja
īŽ Perlunya ketelitian dan kesabaran
īŽ Perlunya proses yang bertahap
īŽ Butuh kepribadian yang kuat īƒ  ulet, kerja
keras, tekun, tanggung jawab (tuntas)
Swa Kendali
PRIBADI YANG BERHASIL
MEMILIKI SIFAT-SIFAT:
īŽ Swa kendali
īŽ Kemandirian
īŽ Instrumental
īŽ Prestatif
Dalam Swa-Kendali
īŽ Tanggung
jawab
īŽ Komitmen
Perlu adanya :
â€ĸPerencanaan
â€ĸStrategi
â€ĸPotensi īƒ  realistis
â€ĸEfisiensi
â€ĸKematangan
â€ĸKontrol
â€ĸEvaluasi
â€ĸKreativitas
KOMITMEN ?
īŽ Komitmen sebagai modal utama untuk mencapai
prestasi
īŽ Komitmen īƒ  motivator, tekad/ kesepakatan,
norma, menjadi tujuan bersama
īŽ Kendala : adanya perbedaan, latar belakang, tujuan
dari masing-masing pihak
īŽ Cara : memberikan pemahaman akan tujuan, latar
belakang dari masing-masing pihak
Kesimpulan: Komitmen
īŽ Komitmen īƒ  disiplin (berasal dari diri
sendiri)
īŽ Komitmen dibuat untuk membantu
pelaksanaan kegiatan
īŽ Komitmen bisa dilatih? īƒ  BISA!
īŽ Perlunya memberikan pemahaman dan
penguat (hadiah, gambaran) agar komitmen
dapat terus dilaksanakan
Sifat Swa Kendali
īŽ Sifat mengendalikan diri untuk mengarahkan
pada tujuan
īŽ Mengontrol diri untuk mencapai tujuan
īŽ Mengarahkan tindakan īƒ  dasar dari
perencanaan
īŽ Punya strategi
Aspek apa saja yang berperan:
īŽ Eksternal;
- dukungan pimpinan, fasilitas, peraturan yang jelas.
īŽ Internal;
- Kemampuan memadai
īŽ Memiliki Kemauan
īŽ Motivasi
īŽ Semangat belajar
īŽ Kemauan berubah
SIFAT SWA-KENDALI
īŽ Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat
mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatan-
kegiatan yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan.
īŽ McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang
menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai
tujuan pribadi yang telah ditetapkan.
īŽ Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku
berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah keyakinan
bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan
berkonsentrasi untuk mencapai tujuan.
īŽ Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya
adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan
diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan-
keputusannya.
SIFAT SWA-KENDALI
īŽ Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat
mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk
mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.
īŽ Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu
mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta
menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak
berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian
tujuan.
īŽ Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai
sifat pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu
mengontrol diri atau mengkonsentrasikan segala perbuatannya
untuk menacapai tujuan usaha atau pekerjaan. Ia mengarahkan
tindakannya untuk mencapai tujuan dan
SIFAT INSTRUMENTAL
(Game)
īŽ dari 9 titik. Peserta diberi waktu 2 menit untuk
menyambung titik tersebut dengan 4 buah
garis lurus yang dibuat tanpa terputus.
īŽ Tugas berikut adalah diberikan 12 titik
dengan menyambungnya dengan 5 tarikan
garis lurus
īŽ Tugas berikut berikan problem terakhir
dengan 16 titik dengan 6 tarikan garis lurus
bersambung
Sifat Instrumental
Memandang segala
sesuatu sebagai alat
untuk mencapai tujuan
Sifat Instrumental
īŽ Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di
lingkungan
īŽ Peka dan tanggap terhadap peluang yang ada
SIFAT INSTRUMENTAL
īŽ Sukardi merumuskan sifat instrumental sebagai sifat
memandang segala sesuatu yang ada di lingkungan (termasuk
keberadaan orang lain ) sebagai instrumen atau alat untuk
mencapai tujuannya. Gambaran ini serupa dengan gambaran
Mc Clelland mengenai salah satu ciri motif prestasi tinggi.
īŽ Timmons mengungkapkan bahwa pengusaha atau karyawan
menyadari dirinya bukanlah sempurna, sehingga bila perlu ia
akan mencari dan memanfaatkan bantuan orang lain, walaupun
keputusan akhir ada ditangannya.
īŽ Crossley menyatakan bahwa pengusaha atau karyawan selalu
menunjukan kepekaan dan tanggap terhadap sesuatu yang
terjadi pasar, kondisi ekonomi pada umumnya dan
perkembangan teknologi.
SIFAT INSTRUMENTAL
īŽ Brockous juga mengungkapkan bahwa pengusaha atau
karyawan memiliki ketajaman terhadap peluang berusaha yang
ada dilingkungannya.
īŽ Dengan demikian, sifat instrumental dapat digambarkan
sebagai sifat pengusaha/karyawan dalam berbagai situasi
untuk selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada di
lingkungan, untuk membantu tujuan pribadi dalam berusaha
atau bekerja.
īŽ Ia peka dan tanggap terhadap lingkungan, khususnya melihat,
mengenali dan mengidentifikasi peluang usaha yang muncul di
lingkungan.
īŽ Ia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
untuk memperbaiki kinerjanya.
Sifat Prestatif
īŽ Motif prestatif īƒ  dalam individu
īŽ McClelland
īŽ Motivasi prestasi tinggi īƒ 
wiraswasta
īŽ Motivasi prestasi rendah īƒ 
karyawan
Perilaku Prestatif
īŽ Tanggung jawab
pribadi tinggi
īŽ Resiko taraf sedang
īŽ Cari umpan balik
Perilaku Prestatif
īŽ Tidak pernah puas
īŽ Melakukan evaluasi
īŽ Berani menghadapi kegagalan
īŽ Berusaha bekerja optimal dalam
segala situasi
īŽ Realistis
īŽ Proses lebih penting
(Sukardi)
Perilaku Sifat Prestatif
īŽ Mc.Clelland meneliti kaitan antara motif prestasi
mahasiswa dengan tingkah laku pemilihan karir. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan
motif prestasi tinggi, 66% diantaranya memilih
pekerjaan sebagai wiraswastawan, setelah selesai
kuliah. 34% memilih pekerjaan di bidang lain
īŽ Sementara mahasiswa dengan motif prestasi rendah,
hanya 10% diantaranya yang memilih menjadi
wiraswasta, sedangkan 90% lainnya memilih
pekerjaan non-wiraswasta (Iskandar,1976).
Perilaku Sifat Prestatif
â€ĸ Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa
mahasiswa dengan motif berprestasi yang tinggi
melihat prestasi sebagai pencapaian usaha secara
swakarsa karena biasanya seorang wiraswastawan
harus memulai segala sesuatu dari nol dalam merintis
usahanya sehingga dibutuhkan motif berprestasi yang
tinggi sebagai wujud dari kerja dan usaha yang
dilakukannya untuk mencapai keberhasilan dalam
usahanya.
Berdasarkan penelitiannya, Mc.Clelland menyimpulkan
bahwa seseorang yang mempunyai motif berprestai
yang tinggi secara nyata akan menampilkan beberapa
perilaku berikut (Angelia,1999; Iskandar dkk,1976) :
īŽ Memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi.
Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah,
dengan menetapkan tujuan dan mencapai tujuan dengan
usahanya sendiri
īŽ Cenderung mengambil resiko dengan taraf sedang,
yaitu risiko yang sesuai dengan level kemampuannya.
īŽ Mencari umpan balik untuk mengetahui hasil dari
proses penyelesaian tugas dan keputusan yang
diambilnya.
Sifat Kemandirian
Sifat bertanggung jawab atas
tindakan maupun
konsekuensinya
Sifat Kemandirian
īŽ Keberanian untuk mengambil
tanggung jawab pribadi
īŽ Kegagalan dan keberhasilan adalah
milik pribadi
īŽ Memenuhi kebutuhannya secara
mandiri
īŽ Senang memegang kendali dalam
kerja kelompok
(Sukardi)
SIFAT KEMANDIRIAN
īŽ Sukardi merumuskan sifat kemandirian
sebagai sifat bertanggung jawab atas tindakan
maupun konsekuensi tindakannya.
īŽ McClelland mengungkapkan salah satu
perilaku yang menunjukkan motif prestasi
adalah rasa tanggung jawab pribadi yang
tinggi, yaitu tidak menggantungkan diri pada
orang lain untuk memecahkan masalah pribadi.
SIFAT KEMANDIRIAN
īŽ Tions mengungkapkan karakteristik prilaku karyawan /
pengusaha antara lain adalah keberanian untuk mengambil
tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya, dimana
kegagalan dan keberhasilan diyakini sebagai tanggung jawab
pribadi bukan tanggung jawab lingkungan atau orang lain.
īŽ Sifat kemandirian ini serupa dengan karakteristik swa-daya
yang diungkapkan Swasono, yang menyatakan bahwa segala
penampilan tingkah laku pengusaha atau karyawan dalam daur
kehidupannya merupakan upaya pribadi.
īŽ Vesper menggambarkan kemandirian sebagai penentuan arah
perbuatan.
SIFAT KEMANDIRIAN
īŽ Dengan demikian, sifat kemandirian dapat digambarkan
sebagai sifat pengusaha atau karyawan pada umumnya
yang dalam berbagai situasi selalu berusaha memenuhi
kebutuhannya secara mandiri.
īŽ Ia merasa bertanggung jawab atas kehidupan pribadi,
atau atas keberhasilan dan kegagalan dari tindakannya.
īŽ Ia lebih memilih bergantungan pada dirinya sendiri
dibandingkan pada orang lain.
īŽ Ketergantungan pada orang lain merupakan sesuatu
yang bertentangan dengan kata hatinya.
SIFAT KEMANDIRIAN
īŽ Meskipun demikian ia dapat saja bekerja dalam
kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan
mengambil keputusan.
īŽ Artinya ia lebih senang memegang kendali dalam
kerja kelompok, menentukan tujuan kelompok, serta
memilih alternatif tindakan dalam pencapaian tujuan.
īŽ Ia mementingkan otonomi dalam bertindak,
pengambilan keputusan, dan dalam pemilihan
berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
īŽ Ia lebih senang bekerja sendiri, memilih cara kerja
yang sesuai dengan dirinya
SIFAT SWA-KENDALI
īŽ Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat
mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga
kegiatan-kegiatan yang dilakukannya mengarah ke
pencapaian tujuan.
īŽ McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang
menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha
mencapai tujuan pribadi yang telah ditetapkan.
īŽ Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku
berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah
keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan
tingkah laku dan berkonsentrasi untuk mencapai
tujuan.
SIFAT SWA-KENDALI
īŽ Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya
adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan
diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan-
keputusannya.
īŽ Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat
mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk
mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha.
īŽ Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu
mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta
menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak
berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian
tujuan.
SIFAT KEMANDIRIAN
īŽ Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai sifat
pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu mengontrol diri atau
mengkonsentrasikan segala perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha
atau pekerjaan.
īŽ Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan menghindari
tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak
berkaitan dengan pencapaian tujuan.
īŽ Ia menjabarkan peluang usaha kedalam perencanaan kongkrit untuk
mewujudkannya.
īŽ Ia memutuskan kapan perlu mengambil resiko, kapan harus bekerja lebih
keras, kapan berhenti untuk minta bantuan orang lain dan kapan harus
mengubah strategi dalam bekerja bila menghadapi hambatan.
īŽ Ia juga memutuskan kapan harus mengalah, bernegoisasi, memutuskan
sepihak secara tegas ataupun kapan ia perlu membina relasi baru dengan
pihak lain. Segala keputusannya mengacu pada pencapaian tujuan.
Rumus keberhasilan kinerja
P = M x K x S x U
īŽ P = Performance/Kinerja
īŽ M = Motivasi
īŽ K = Kemampuan, Pengetahuan
īŽ S = Kesempatan
īŽ U = Usaha
Penetapan Tujuan
īŽ Spesifik
īŽ Measurable
īŽ Attainable/Achievable
īŽ Relevant
īŽ Time constraints
Hal yang perlu diingat
īŽ Belajar dari
pengalaman
īŽ Tanggung jawab
pribadi
Penjelasan SMART
īŽ Spesifik īƒ  tujuan jelas
īŽ Measurable īƒ  ada target yang bisa diukur
(mis: meningkat 10%)
īŽ Attainable īƒ  dapat dicapai sesuai kondisi
(realistis)
īŽ Relevant īƒ  sesuai atau tidak
īŽ Time-bound īƒ  ada batasan waktu (mis: tahun
2010, 3 tahun lagi)
Karakteristik orang yang memiliki
hasrat berprestasi tinggi
īŽ Berani mengambil risiko yang sifatnya moderat,
karena realistis menentukan sasaran yang dapat
tercapai.
īŽ Menginginkan penyelesaian tugas yang sifatnya
individual, karena hasilnya dapat dilihat dan tidak
tergantung pada orang lain, kontrol ada ditangan diri
sendiri.
īŽ Menginginkan umpan balik, mengenal diri sendiri.
Individu – Individu
īŽ Adanya pengalaman mempengaruhi dalam
penentuan target
īŽ Faktor eksternal juga mempengaruhi dalam
penentuan dan pencapaian target (tekanan,
dukungan)
īŽ Keyakinan diri memegang peranan penting
dalam melakukan permainan
Hal yang dapat dilakukan ?
īŽ Ciptakan kesempatan !
īŽ Dengan :
īŽ Buka wawasan
īŽ Perluas jaringan
īŽ Peka terhadap peluang
GAME:
īŽ IDENTIFIKASI MASALAH
Mengidentifikasikan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan topik utama
pelatihan (perencanaan karir)
Prosedur
īŽ Bagi peserta kedalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang (jika jumlah peserta
25-30 orang bisa dengan menyebutkan A-I-U-E-O)
īŽ Di dalam kelompok setiap peserta diminta untuk mengungkapkan masalah yang
dihadapinya berkaitan dengan perencanaan karir kepada anggota kelompok yang
lain.
īŽ Bagikan kertas ke setiap kelompok untuk menuliskan rangkuman masalah yang
dihadapi.
īŽ Setiap kelompok menyampaikan rangkuman masalah yang dihadapinya kepada
kelompok-kelompok lain.
īŽ Kertas yang berisi rangkuman dikumpulkan kepada fasilitator. Rangkuman ini
berguna sebagai gambaran umum masalah yang dialami oleh para peserta.
īŽ Fasilitator mengkaitkan masalah-masalah yang muncul dengan tujuan pelatihan
serta pentingnya memiliki mimpi dan cita-cita untuk mengantarkan kepada babak
selanjutnya.
KECERDASAN MAJEMUK
īŽ Howard Gardner :
īŽ Setiap orang memiliki jenis kecerdasan yang
berbeda pada berbagai bidang
īŽ Ada 8 jenis kecerdasan yang telah diketahui
īŽ Biasanya ada jenis kecerdasan yang lebih
berkembang dibandingkan yang lainnya
īŽ Berkaitan dengan jenis stimulasi dan kesempatan
pengembangan dari keluarga dan lingkungan
8 JENIS KECERDASAN
1. Kecerdasan Visual/Keruangan
īŽ Kemampuan mempersepsi secara visual
īŽ Cenderung berpikir dengan gambar
īŽ Senang memperhatikan peta, grafik, gambar,
film
īŽ Ketrampilan yang dimiliki : menyusun
puzzle, membaca, menulis, membuat sketsa,
dsb.
īŽ Bidang kerja : arsitek, desainer interior,
teknisi, mekanik, pematung, pemandu tur
2. Kecerdasan Verbal/Bahasa
īŽ Kemampuan menggunakan bahasa
īŽ Memiliki kemampuan auditori yang baik
īŽ Ketrampilan yang dimiliki : berbicara,
menulis, mengajar, mengingat informasi
īŽ Bidang kerja : jurnalis, penulis,
guru/dosen, pengacara, ahli politik,
penerjemah
3. Kecerdasan Kinestetik
īŽ Kemampuan menggunakan semua atau
sebagian anggota gerak tubuh dengan
mengontrol pergerakan tubuh sambil
mengerjakan suatu hal secara terampil
īŽ Ketrampilan yang dimiliki : koordinasi
fisik, olahraga, menari, membuat
kerajinan tangan
īŽ Bidang kerja : atlit, artis, penari
4. Kecerdasan Musik/Ritmis
īŽ Kemampuan menghasilkan dan
menghargai suatu karya musik
īŽ Berpikir dengan suara
īŽ Peka terhadap suara dari sekitarnya
īŽ Ketrampilan yang dimiliki :
menyanyi, bersiul, memainkan alat
musik, mengingat melodi
īŽ Bidang kerja : musisi, DJ, penyanyi,
komposer
5. Kecerdasan Natural
īŽ Kemampuan melakukan pembedaan
terhadap makhluk hidup dan kepekaan
untuk mengenali karakteristik alam
īŽ Ketrampilan yang dimiliki : melakukan
klasifikasi terhadap hewan dan tanaman,
melakukan kegiatan di alam bebas
īŽ Bidang kerja : petani, pemburu, ahli
biologi, koki, ahli kehutanan
6. Kecerdasan Intrapersonal
īŽ Kemampuan refleksi diri dan
menyadari keadaan diri sendiri
īŽ Ketrampilan yang dimiliki :
mengenali diri sendiri,
menyadari perannya
berhubungan dengan orang lain
īŽ Bidang kerja : peneliti, filsuf
7. Kecerdasan Interpersonal
īŽ Kemampuan berhubungan dan memahami
orang lain
īŽ Memiliki kepekaan untuk memahami
pikiran dan perasaan orang lain
īŽ Ketrampilan yang dimiliki : melihat suatu
hal dari sudut pandang orang lain,
berempati, mendengarkan aktif
īŽ Bidang kerja : konselor, tenaga penjualan,
pebisnis, politisi
8. Kecerdasan
Logika/Matematika
īŽ Kemampuan menggunakan penalaran,
logika dan angka
īŽ Senang membuat hubungan antara
potongan-potongan informasi
īŽ Ketrampilan yang dimiliki :
pemecahan masalah, bekerja dengan
konsep, melakukan perhitungan
matematika
īŽ Bidang kerja : ilmuwan, insinyur,
peneliti, akuntan
Minat
īŽ J.L. Holland : ada 6 jenis atau orientasi
kepribadian yang mengarahkan karir manusia
īŽ Disebut dengan istilah RIASEC :
īŽ Realistic
īŽ Investigative
īŽ Artistic
īŽ Social
īŽ Enterpreneur
īŽ Conventional
Penjelasan
MINAT
īŽ Realistic
īƒ  kongkret, membutuhkan stamina fisik
īƒ  perburuhan, pertanian, konstruksi
īŽ Investigative
īƒ  teoritis, konseptual
īƒ  peneliti, ilmuwan, ahli matematika
Penjelasan
MINAT
īŽ Artistic
īƒ  ekspresi diri, tidak terstruktur
īƒ  musisi, seniman, penari, penulis
īŽ Social
īƒ  kemampuan komunikasi,
berhubungan dengan orang lain
īƒ  guru, konselor, pekerja sosial,
pemandu tur
Penjelasan
MINAT
īŽ Enterpreneur
īƒ  mengatur dan mengarahkan orang lain
īƒ  tenaga penjualan, manajer, politikus
īŽ Conventional
īƒ  terstruktur, mengolah data dengan aturan
tertentu
īƒ  sekretaris, akuntan, pustakawan
Tipe Kepribadian
īŽ Carl Jung :
īŽ Setiap orang memiliki tipe kepribadian tertentu
īŽ Mepengaruhi pikiran, perasaan dan interaksi
dengan lingkungan
īŽ Ada 4 tipe :
īŽ Extraversion – intraversion
īŽ Sensing – intuition
īŽ Thinking – feeling
īŽ Judging – perceiving
īŽ Hasil kombinasi : 16 tipe kepribadian
dimensi kecenderungan sifat
dasar manusia
īŽ Dimensi pemusatan perhatian : Introvert (I) vs.
Ekstrovert (E)
īŽ Dimensi memahami informasi dari luar :
Sensing (S) vs. Intuition (N)
īŽ Dimensi menarik kesimpulan & keputusan :
Thinking (T) vs. Feeling (F)
īŽ Dimensi pola hidup : Judging (J) vs.
Perceiving (P)
Asal Energi
Extraversion
īŽ senang bergaul
dan berbicara
dengan orang lain
īŽ terlibat dengan
banyak orang
īŽ berbuat baru
berpikir
Intraversion
īŽ melakukan kegiatan
sendiri
īŽ banyak berpikir
īŽ tidak suka interupsi
īŽ menyadari perasaan dan
pikirannya
Cara Memperoleh Informasi
Sensing
īŽ menyerap informasi
melalui panca indera
īŽ Informasi yang diperoleh
biasanya kongkrit
Intuition
īŽ memikirkan
kemungkinan-
kemungkinan lain dari
informasi
īŽ Melihat sesuatu secara
makro
Membuat Keputusan
Thinking
īŽ berdasarkan pemikiran
rasional
īŽ Sesuai dengan kebutuhan
īŽ Melakukan sesuai aturan,
tidak peduli orang lain
suka/tidak
Feeling
īŽ berdasarkan
pertimbangan subyektif
īŽ sesuai dengan perasaan
īŽ memikirkan perasaan
orang lain
Sikap terhadap dunia
Judging
īŽ menginginkan
keteraturan dan
kejelasan
īŽ memiliki perencanaan
Perceiving
īŽ mementingkan
fleksibilitas dan
spontanitas
īŽ tidak menyukai
perencanaan
Kombinasi Tipe Kepribadian
īŽ ISTJ
īŽ ISTP
īŽ ISFJ
īŽ ISFP
īŽ INFJ
īŽ INFP
īŽ INTJ
īŽ INTP
īŽ ESTP
īŽ ESTJ
īŽ ESFP
īŽ ESFJ
īŽ ENFP
īŽ ENFJ
īŽ ENTP
īŽ ENTJ
Pernyataan 3 & 4
īŽ Aku lebih senang bekerja bersama-sama teman-
teman daripada bekerja sendiri
SS S KS TS TM
Jumlah
īŽ Aku mengambil jalan yang jarang dilalui orang
lain
SS S KS TS TM
Jumlah
Pernyataan 1 & 2
īŽ Aku yakin bahwa kegagalanku adalah karena
kesalahan yang kubuat
SS S KS TS TM
Jumlah - -
īŽ Aku selalu minta pertimbangan orang lain dalam
mengambil keputusan
SS S KS TS TM
Jumlah - -
Pernyataan 5 & 6
īŽ Aku memilih tidak merokok daripada harus
berhutang di warung
SS S KS TS TM
Jumlah
īŽ Aku kurang suka diinterupsi ketika sedang
mengerjakan sesuatu
SS S KS TS TM
Jumlah
Pernyataan 7 & 8
īŽ Aku ingin cepat berpenghasilan agar dapat
membelanjakannya semauku
SS S KS TS TM
Jumlah - - -
īŽ Aku mampu mempengaruhi orang lain untuk
mengikuti kemauanku
SS S KS TS TM
Jumlah - - -
Pernyataan 9 & 10
īŽ Aku sering mengambil inisiatif untuk memulai
suatu kegiatan
SS S KS TS TM
Jumlah
īŽ Petunjuk untuk mengerjakan tugas tersebut
harus detil dan jelas prosedurnya
SS S KS TS TM
Jumlah

More Related Content

Similar to menggali-potensi-diri.ppt

Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan Karir
ombaga sakerebau
 
Ppt.bk karir
Ppt.bk karirPpt.bk karir
Ppt.bk karir
Khoerul Mu'minatul I
 
teori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counseling
teori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counselingteori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counseling
teori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counseling
Donny kurnianto
 
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Kanaidi ken
 
Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan Karir
Abu Tholib
 
Career management
Career managementCareer management
Career management
MegaSanfico
 
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editPerkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
auliyann
 
Softskills
SoftskillsSoftskills
Softskillsnurulkasya
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
Dwi Budiwiwaramulja
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangGulmah Sugiharti
 
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
DindaAA1
 
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxLayanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
IrfanAuliaBudianto
 
Konseling Karir.ppt
Konseling Karir.pptKonseling Karir.ppt
Konseling Karir.ppt
LoisSpain
 
wawancara up.ppt
wawancara up.pptwawancara up.ppt
wawancara up.ppt
omriyad
 
visi presentasi.pptx
visi presentasi.pptxvisi presentasi.pptx
visi presentasi.pptx
AnangAhmadinejad
 
2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx
2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx
2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx
fikriirsa
 
Manajemen strategi
Manajemen strategiManajemen strategi
Manajemen strategi
Ardi Susanto
 
Satuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirSatuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirsiti rahma
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
aji ali mabruri
 

Similar to menggali-potensi-diri.ppt (20)

Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan Karir
 
Ppt.bk karir
Ppt.bk karirPpt.bk karir
Ppt.bk karir
 
teori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counseling
teori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counselingteori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counseling
teori sosial kognitif karir BAB 5 career development and counseling
 
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
Silabus Training "Effective TASK, TIME and STRESS MANAGEMENT"
 
Pengembangan Karir
Pengembangan KarirPengembangan Karir
Pengembangan Karir
 
Career management
Career managementCareer management
Career management
 
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar editPerkembangan karier di sekolah dasar edit
Perkembangan karier di sekolah dasar edit
 
Softskills
SoftskillsSoftskills
Softskills
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA TbkANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIR PADA PT UNILEVER INDONESIA Tbk
 
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptxLayanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
Layanan BIMBINGAN DAN KONSELING KARIR.pptx
 
Konseling Karir.ppt
Konseling Karir.pptKonseling Karir.ppt
Konseling Karir.ppt
 
wawancara up.ppt
wawancara up.pptwawancara up.ppt
wawancara up.ppt
 
visi presentasi.pptx
visi presentasi.pptxvisi presentasi.pptx
visi presentasi.pptx
 
2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx
2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx
2. Perencanaan Karir Masa Depan.pptx
 
Manajemen strategi
Manajemen strategiManajemen strategi
Manajemen strategi
 
Satuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karirSatuan layanan bk karir
Satuan layanan bk karir
 
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
21. rpl perencanaan karir masa depan (genap)
 
Career planning
Career planningCareer planning
Career planning
 

Recently uploaded

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 

Recently uploaded (20)

ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 

menggali-potensi-diri.ppt

  • 2. Standar Kompetensi: Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam mempersiapkan siswa menghadapi dunia kerja dan pemilihan bidang studi lanjutan yang sesuai.
  • 3. Setelah mengikuti materi ini, peserta diharapkan memperoleh: īŽ Pengetahuan tentang permasalahan-permasalahan dalam menetapkan/memilih pekerjaan atau karir. īŽ Pengetahuan tentang potensi diri melalui pengenalan terhadap kemampuan, bakat dan kepribadian. īŽ Pengetahuan tentang pemilihan bidang studi lanjutan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki. īŽ Pengetahuan tentang meraih kesuksesan melalui pemahaman sifat prestatif, kemandirian, swa-kendali dan sifat instrumental īŽ Pengetahuan untuk menetapkan dan mencapai tujuan. īŽ Pengetahuan merancang rencana tindak lanjut untuk menghadapi pemilihan karir.
  • 4. Latar Belakang īŽ Masalah yang dihadapi oleh pencari kerja pada umumnya adalah ketidak sesuaian antara kualifikasi kompetensi tenaga kerja dengan persyaratan kerja (jabatan) yang disebabkan antara lain karena pencari kerja yang memasuki dunia kerja belum memiliki informasi tentang dunia kerja maupun informasi pasar kerja secara memadai ada “GAP” atau kesenjangan.
  • 5. īŽ Selain itu pencaker juga tidak mendapatkan pembekalan untuk memahami kondisi potensi dirinya baik kemampuan, minat, bakat dan kepribadiannya sehingga mereka kurang dapat mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki untuk dapat mengisi kesempatan kerja sesuai dengan pekerjaan/jabatan yang diminatinya
  • 6. īŽ Berkaitan dengan karir, Bandura (1997) mengatakan bahwa dalam membuat perencanaan dan pemilihan karir, individu harus memiliki keyakinan untuk mengatasi ketidakpastian mengenai kemampuan. īŽ Keyakinan ini biasanya muncul dalam bentuk kepercayaan diri. Hurlock (1973) mengungkapkan bahwa faktor keluarga, jenis kelamin, sekolah, derajat realitas, stereotipe, kemewahan, kepribadian dan informasi vokasional akan mempengaruhi pemilihan karir seseorang.
  • 7. īŽ Pada faktor yang disebut terakhir, banyak pencaker yang tidak mempunyai informasi cukup mengenai karir dan bahkan tidak tahu bagaimana mencarinya (Santrock, 2003). īŽ Materi bimbingan karir di sekolah diharapkan dapat membantu mengarahkan siswa untuk menentukan pendidikan lanjutan dan karirnya, Oleh karena itu, perlu diadakan semacam intervensi untuk mereka melalui keterpaduan program.
  • 9. KARIER Pengertian : īŽ Rangkaian perkembangan pengalaman kerja seseorang selama hidupnya(Arthur,Hall,Lawrence,dalm Seligman 1994). īŽ Terbentuknya dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologis, sosiologis, pendidikan, fisik, ekonomi dan kesempatan (Hoyt&Seligman,1994)
  • 10. īŽ KARIR īŽ Memiliki banyak fungsi bagi individu maupun masyarakat sekitar, a.l.: memenuhi 3 kebutuhan utama yaitu : 1. Kebutuhan akan hubungan manusia 2. Kebutuhan akan aktivitas 3. Kebutuhan mata pencaharian
  • 11. Perkembangan Karir Tahap Pertumbuhan (0 - 14 tahun) īƒ  mengamati dunia sekitarnya, rasa ingin tahu īƒ  mengembangkan minat dan membentuk kompetensi īƒ  memahami kelebihan dan kekurangan Tahap eksplorasi (15 – 24 tahun) īƒ  sifat pengembangan sudah internal īƒ  mulai melihat bidang pekerjaan yang ingin ditekuni berdasarkan pendidikan yang dipilih īƒ  menyelesaikan sekolah dan mulai bekerja īƒ  komitmen masih rendah sehingga mudah pindah2
  • 12. Perkembangan Karir Tahap Penetapan (25 - 44 tahun) īƒ  mulai membangun posisi dalam pekerjaan dan berusaha menampilkan prestasi yang baik īƒ  mulai menapaki jenjang karir dan memantapkan bidang pekerjaan yang dipilihnya Tahap Pemeliharaan (45 – 65 tahun) īƒ  memutuskan untuk tetap bertahan pada pekerjaan yang telah dijalani pada tahap- tahap sebelumnya īƒ  mulai meningkatkan karirnya dan biasanya mereka mencapai puncak karirnya
  • 13. Perkembangan Karir Tahap Penurunan (di atas 65 tahun) īƒ  mengalami penurunan enerji dan minat pada pekerjaan īƒ  mengurangi pekerjaannya dan menyerahkan pada yang lebih muda īƒ  menghadapi masa pensiun Catatan : Pengelompokan ini bukan hal yang mutlak, namun yang jelas keberhasilan pada satu tahap tergantung pada keberhasilannya di tahap sebelumnya. Misalnya individu yang gagal pada tahap eksplorasi akan memilih pekerjaan yang kurang sesuai dengan dirinya
  • 14. Perencanaan Karir : Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaaan yang dipilih dengan pertimbangan matang. Manfaat perencanaan karir : 1. Membantu individu untuk tetap fokus dalam membuat keputusan hidup 2. Petunjuk individu dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari agar tidak berpindah-pindah pekerjaan
  • 15. Langkah-langkah dalam perencanaan karir : 1. Pemahaman diri akan faktor personal yang dimiliki seperti: kemampuan,bakat, minat, nilai, kepribadian. 2. Pengetahuan tentang pekerjaan (vokasional). dipengaruhi oleh faktor : keluarga, teman sebaya, sekolah, gender, kemewahan dan gengsi, dsb. 3. Menghubungkan pemahaman diri dengan pengetahuan mengenai pekerjaan untuk membuat keputusan karir
  • 17. MIMPI BUATLAH SUATU CERITA BERGAMBAR YANG MERUPAKAN GAMBARAN MIMPI SAUDARA UNTUK 2 ATAU 3 TAHUN KE DEPAN
  • 18. īŽ Ceritakan gambar yang telah saudara buat . īŽ Menurut saudara apa mimpi itu? īŽ Apa cita-cita saudara ? īŽ Apa beda antara mimpi dan cita-cita ? īŽ Perlukah seseorang mempunyai mimpi & cita- cita ? īŽ Apa Manfaat mimpi & cita-cita yang ada dalam diri seseorang yang berhubungan dengan kehidupannya ?
  • 19. Penjelasan īŽ Cita-cita : Sudah direncanakan dan masih dapat berubah-ubah dan Sudah ada langkah-langkah aktivitas īŽ Mimpi : Spontan masih berubah- ubah, Masih angan- angan īŽ Cita-cita diawali dari mimpi dan Sudah ada langkah/tahapan yang akan dicapai īŽ Mimpi mengarahkan prilaku kita untuk mencapai cita-cita
  • 20. KESUKSESAN (brainstorming) Diskusi: 1. Individu 2. Kelompok (dibagi 3 kelompok) 3. Presentasi masing-masing kelompok
  • 21. Bahan Diskusi īŽ Ketika Anda di sekolah dasar, bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan? īŽ Ketika Anda di sekolah menengah atau kuliah, bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan? īŽ Sekarang ketika Anda seperti ini, bagaimana mengidentifikasikan kesuksesan?
  • 23. Kesuksesan (SLP/A dan PT) adalah:
  • 25. īŽ Mengapa arti kesuksesan bisa berubah ? īŽ Faktor-faktor apa yang berpengaruh dan berperan dalam perubahan tersebut ?
  • 26. Faktor yang berperan dalam perubahan īŽ Internal : īŽ Tujuan hidup īŽ kebutuhan īŽ motivasi internal (dorongan untuk melakukan sesuatu dari dalam diri) īŽ pengalaman īŽ pengetahuan īŽ Kesadaranâ€Ļ.ilustrasi: 5 M īƒ Penasihat rohani ttp kok mau bikin video mesum ? īŽ Eksternal : īŽ Lingkungan; keluarga, sekolah, masyarakat dll
  • 27. Penetapan Tujuan dan Sasaran (GAME: Membangun Rumah Kokoh)
  • 28. GAME: Membangun Rumah ( 1. individu 2. kelompok ) īŽ Susunlah kartu-kartu yang ada menjadi sebuah rumah yang kuat dan tinggi īŽ Syarat rumah : berdiri kokoh dalam waktu 3 menit tidak roboh, dan memiliki tinggi rumah minimal 15 cm
  • 29. Bahan Diskusi īŽ Apa yang harus dipersiapkan agar rumah tidak roboh? īŽ Strategi apa yang digunakan dalam menyusun rumah tersebut? īŽ Bagaimanakah Anda mengatur waktu? īŽ Mengapa pengaturan waktu menjadi penting dalam mencapai tujuan-tujuan Anda? īŽ Apa yang dapat diaplikasikan dari permainan ini ke dalam situasi kerja yang akan dihadapi?
  • 30. Hasil Diskusi īŽ Hal yang harus dipersiapkan : fondasi kuat, lay- out/design, kualitas bahan yang digunakan, biaya, tenaga yang diperlukan, jadwal pelaksanaan īŽ Strategi yang digunakan : mempersiapkan konstruksi, menggunakan bahan secara maksimal, tenaga profesional, kontrol thd pelaksanaan, berimajinasi
  • 31. Hasil Diskusi īŽ Cara mengatur waktu : bertahap, dng skala prioritas, atur waktu per unit, bertahap dng memperhitungkan bahan īŽ Pengaturan waktu penting karena : agar tidak mengulang pekerjaan, mengendalikan pengeluaran, sesuai target, punya patokan dalam penyelesaian tanpa mengurangi kualitas
  • 32. Hal yang dapat diaplikasikan dalam dunia kerja īŽ Kesesuaian SDM dng tujuan yg ingin dicapai dng melihat potensi/kemampuan yg dimiliki īŽ Pentingnya perencanaan untuk mengendalikan tenaga, waktu dan biaya īŽ Pertimbangan kompetensi dengan peluang kesempatan yg ada īŽ Pengendalian diri
  • 33. Hal yang dapat diaplikasikan dalam dunia kerja īŽ Perlunya ketelitian dan kesabaran īŽ Perlunya proses yang bertahap īŽ Butuh kepribadian yang kuat īƒ  ulet, kerja keras, tekun, tanggung jawab (tuntas) Swa Kendali
  • 34. PRIBADI YANG BERHASIL MEMILIKI SIFAT-SIFAT: īŽ Swa kendali īŽ Kemandirian īŽ Instrumental īŽ Prestatif
  • 35. Dalam Swa-Kendali īŽ Tanggung jawab īŽ Komitmen Perlu adanya : â€ĸPerencanaan â€ĸStrategi â€ĸPotensi īƒ  realistis â€ĸEfisiensi â€ĸKematangan â€ĸKontrol â€ĸEvaluasi â€ĸKreativitas
  • 36. KOMITMEN ? īŽ Komitmen sebagai modal utama untuk mencapai prestasi īŽ Komitmen īƒ  motivator, tekad/ kesepakatan, norma, menjadi tujuan bersama īŽ Kendala : adanya perbedaan, latar belakang, tujuan dari masing-masing pihak īŽ Cara : memberikan pemahaman akan tujuan, latar belakang dari masing-masing pihak
  • 37. Kesimpulan: Komitmen īŽ Komitmen īƒ  disiplin (berasal dari diri sendiri) īŽ Komitmen dibuat untuk membantu pelaksanaan kegiatan īŽ Komitmen bisa dilatih? īƒ  BISA! īŽ Perlunya memberikan pemahaman dan penguat (hadiah, gambaran) agar komitmen dapat terus dilaksanakan
  • 38. Sifat Swa Kendali īŽ Sifat mengendalikan diri untuk mengarahkan pada tujuan īŽ Mengontrol diri untuk mencapai tujuan īŽ Mengarahkan tindakan īƒ  dasar dari perencanaan īŽ Punya strategi
  • 39. Aspek apa saja yang berperan: īŽ Eksternal; - dukungan pimpinan, fasilitas, peraturan yang jelas. īŽ Internal; - Kemampuan memadai īŽ Memiliki Kemauan īŽ Motivasi īŽ Semangat belajar īŽ Kemauan berubah
  • 40. SIFAT SWA-KENDALI īŽ Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatan- kegiatan yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan. īŽ McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai tujuan pribadi yang telah ditetapkan. īŽ Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan berkonsentrasi untuk mencapai tujuan. īŽ Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan- keputusannya.
  • 41. SIFAT SWA-KENDALI īŽ Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha. īŽ Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian tujuan. īŽ Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu mengontrol diri atau mengkonsentrasikan segala perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha atau pekerjaan. Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan
  • 42. SIFAT INSTRUMENTAL (Game) īŽ dari 9 titik. Peserta diberi waktu 2 menit untuk menyambung titik tersebut dengan 4 buah garis lurus yang dibuat tanpa terputus. īŽ Tugas berikut adalah diberikan 12 titik dengan menyambungnya dengan 5 tarikan garis lurus īŽ Tugas berikut berikan problem terakhir dengan 16 titik dengan 6 tarikan garis lurus bersambung
  • 43. Sifat Instrumental Memandang segala sesuatu sebagai alat untuk mencapai tujuan
  • 44. Sifat Instrumental īŽ Memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan īŽ Peka dan tanggap terhadap peluang yang ada
  • 45. SIFAT INSTRUMENTAL īŽ Sukardi merumuskan sifat instrumental sebagai sifat memandang segala sesuatu yang ada di lingkungan (termasuk keberadaan orang lain ) sebagai instrumen atau alat untuk mencapai tujuannya. Gambaran ini serupa dengan gambaran Mc Clelland mengenai salah satu ciri motif prestasi tinggi. īŽ Timmons mengungkapkan bahwa pengusaha atau karyawan menyadari dirinya bukanlah sempurna, sehingga bila perlu ia akan mencari dan memanfaatkan bantuan orang lain, walaupun keputusan akhir ada ditangannya. īŽ Crossley menyatakan bahwa pengusaha atau karyawan selalu menunjukan kepekaan dan tanggap terhadap sesuatu yang terjadi pasar, kondisi ekonomi pada umumnya dan perkembangan teknologi.
  • 46. SIFAT INSTRUMENTAL īŽ Brockous juga mengungkapkan bahwa pengusaha atau karyawan memiliki ketajaman terhadap peluang berusaha yang ada dilingkungannya. īŽ Dengan demikian, sifat instrumental dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha/karyawan dalam berbagai situasi untuk selalu memanfaatkan segala sesuatu yang ada di lingkungan, untuk membantu tujuan pribadi dalam berusaha atau bekerja. īŽ Ia peka dan tanggap terhadap lingkungan, khususnya melihat, mengenali dan mengidentifikasi peluang usaha yang muncul di lingkungan. īŽ Ia selalu mencari segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki kinerjanya.
  • 47. Sifat Prestatif īŽ Motif prestatif īƒ  dalam individu īŽ McClelland īŽ Motivasi prestasi tinggi īƒ  wiraswasta īŽ Motivasi prestasi rendah īƒ  karyawan
  • 48. Perilaku Prestatif īŽ Tanggung jawab pribadi tinggi īŽ Resiko taraf sedang īŽ Cari umpan balik
  • 49. Perilaku Prestatif īŽ Tidak pernah puas īŽ Melakukan evaluasi īŽ Berani menghadapi kegagalan īŽ Berusaha bekerja optimal dalam segala situasi īŽ Realistis īŽ Proses lebih penting (Sukardi)
  • 50. Perilaku Sifat Prestatif īŽ Mc.Clelland meneliti kaitan antara motif prestasi mahasiswa dengan tingkah laku pemilihan karir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa dengan motif prestasi tinggi, 66% diantaranya memilih pekerjaan sebagai wiraswastawan, setelah selesai kuliah. 34% memilih pekerjaan di bidang lain īŽ Sementara mahasiswa dengan motif prestasi rendah, hanya 10% diantaranya yang memilih menjadi wiraswasta, sedangkan 90% lainnya memilih pekerjaan non-wiraswasta (Iskandar,1976).
  • 51. Perilaku Sifat Prestatif â€ĸ Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa mahasiswa dengan motif berprestasi yang tinggi melihat prestasi sebagai pencapaian usaha secara swakarsa karena biasanya seorang wiraswastawan harus memulai segala sesuatu dari nol dalam merintis usahanya sehingga dibutuhkan motif berprestasi yang tinggi sebagai wujud dari kerja dan usaha yang dilakukannya untuk mencapai keberhasilan dalam usahanya.
  • 52. Berdasarkan penelitiannya, Mc.Clelland menyimpulkan bahwa seseorang yang mempunyai motif berprestai yang tinggi secara nyata akan menampilkan beberapa perilaku berikut (Angelia,1999; Iskandar dkk,1976) : īŽ Memiliki rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi. Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah, dengan menetapkan tujuan dan mencapai tujuan dengan usahanya sendiri īŽ Cenderung mengambil resiko dengan taraf sedang, yaitu risiko yang sesuai dengan level kemampuannya. īŽ Mencari umpan balik untuk mengetahui hasil dari proses penyelesaian tugas dan keputusan yang diambilnya.
  • 53. Sifat Kemandirian Sifat bertanggung jawab atas tindakan maupun konsekuensinya
  • 54. Sifat Kemandirian īŽ Keberanian untuk mengambil tanggung jawab pribadi īŽ Kegagalan dan keberhasilan adalah milik pribadi īŽ Memenuhi kebutuhannya secara mandiri īŽ Senang memegang kendali dalam kerja kelompok (Sukardi)
  • 55. SIFAT KEMANDIRIAN īŽ Sukardi merumuskan sifat kemandirian sebagai sifat bertanggung jawab atas tindakan maupun konsekuensi tindakannya. īŽ McClelland mengungkapkan salah satu perilaku yang menunjukkan motif prestasi adalah rasa tanggung jawab pribadi yang tinggi, yaitu tidak menggantungkan diri pada orang lain untuk memecahkan masalah pribadi.
  • 56. SIFAT KEMANDIRIAN īŽ Tions mengungkapkan karakteristik prilaku karyawan / pengusaha antara lain adalah keberanian untuk mengambil tanggung jawab pribadi atas segala perbuatannya, dimana kegagalan dan keberhasilan diyakini sebagai tanggung jawab pribadi bukan tanggung jawab lingkungan atau orang lain. īŽ Sifat kemandirian ini serupa dengan karakteristik swa-daya yang diungkapkan Swasono, yang menyatakan bahwa segala penampilan tingkah laku pengusaha atau karyawan dalam daur kehidupannya merupakan upaya pribadi. īŽ Vesper menggambarkan kemandirian sebagai penentuan arah perbuatan.
  • 57. SIFAT KEMANDIRIAN īŽ Dengan demikian, sifat kemandirian dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha atau karyawan pada umumnya yang dalam berbagai situasi selalu berusaha memenuhi kebutuhannya secara mandiri. īŽ Ia merasa bertanggung jawab atas kehidupan pribadi, atau atas keberhasilan dan kegagalan dari tindakannya. īŽ Ia lebih memilih bergantungan pada dirinya sendiri dibandingkan pada orang lain. īŽ Ketergantungan pada orang lain merupakan sesuatu yang bertentangan dengan kata hatinya.
  • 58. SIFAT KEMANDIRIAN īŽ Meskipun demikian ia dapat saja bekerja dalam kelompok selama mendapat kebebasan bertindak dan mengambil keputusan. īŽ Artinya ia lebih senang memegang kendali dalam kerja kelompok, menentukan tujuan kelompok, serta memilih alternatif tindakan dalam pencapaian tujuan. īŽ Ia mementingkan otonomi dalam bertindak, pengambilan keputusan, dan dalam pemilihan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. īŽ Ia lebih senang bekerja sendiri, memilih cara kerja yang sesuai dengan dirinya
  • 59. SIFAT SWA-KENDALI īŽ Sukardi merumuskan sifat swa-kendali sebagai sifat mengendalikan diri sedemikian rupa sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukannya mengarah ke pencapaian tujuan. īŽ McClellan menggambarkan salah satu perilaku yang menunjukkan keinginan berprestasi adalah berusaha mencapai tujuan pribadi yang telah ditetapkan. īŽ Timmons menggambarkan karakteristik tingkah laku berprestasi dan berwira usaha antara lain adalah keyakinan bahwa dirinya dapat mengendalikan tingkah laku dan berkonsentrasi untuk mencapai tujuan.
  • 60. SIFAT SWA-KENDALI īŽ Salah satu sifat yang penting disini adalah tidak percaya adanya keberuntungan atau nasib atau kekuatan-kekuatan diluar dirinya yang secara langsung mempengaruhi keputusan- keputusannya. īŽ Swasono mengungkapkan rumusan serupa, yaitu sifat mengendalikan diri, mengkonsentrasikan perbuatan untuk mengarah pada pencapaian tujuan dalam berusaha. īŽ Vesper mengungkapkan bahwa pengusaha / pekerja mampu mengendalikan tingkah laku dalam mencapai tujuan, serta menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak berkaitan langsung dengan perncapaian tujuan.
  • 61. SIFAT KEMANDIRIAN īŽ Dengan demikian sifat swa-kendali dapat digambarkan sebagai sifat pengusaha/pekerja yang dalam berbagai situasi selalu mengontrol diri atau mengkonsentrasikan segala perbuatannya untuk menacapai tujuan usaha atau pekerjaan. īŽ Ia mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan dan menghindari tingkah laku-tingkah laku yang dianggap tidak berguna karena tidak berkaitan dengan pencapaian tujuan. īŽ Ia menjabarkan peluang usaha kedalam perencanaan kongkrit untuk mewujudkannya. īŽ Ia memutuskan kapan perlu mengambil resiko, kapan harus bekerja lebih keras, kapan berhenti untuk minta bantuan orang lain dan kapan harus mengubah strategi dalam bekerja bila menghadapi hambatan. īŽ Ia juga memutuskan kapan harus mengalah, bernegoisasi, memutuskan sepihak secara tegas ataupun kapan ia perlu membina relasi baru dengan pihak lain. Segala keputusannya mengacu pada pencapaian tujuan.
  • 62. Rumus keberhasilan kinerja P = M x K x S x U īŽ P = Performance/Kinerja īŽ M = Motivasi īŽ K = Kemampuan, Pengetahuan īŽ S = Kesempatan īŽ U = Usaha
  • 63. Penetapan Tujuan īŽ Spesifik īŽ Measurable īŽ Attainable/Achievable īŽ Relevant īŽ Time constraints
  • 64. Hal yang perlu diingat īŽ Belajar dari pengalaman īŽ Tanggung jawab pribadi
  • 65. Penjelasan SMART īŽ Spesifik īƒ  tujuan jelas īŽ Measurable īƒ  ada target yang bisa diukur (mis: meningkat 10%) īŽ Attainable īƒ  dapat dicapai sesuai kondisi (realistis) īŽ Relevant īƒ  sesuai atau tidak īŽ Time-bound īƒ  ada batasan waktu (mis: tahun 2010, 3 tahun lagi)
  • 66. Karakteristik orang yang memiliki hasrat berprestasi tinggi īŽ Berani mengambil risiko yang sifatnya moderat, karena realistis menentukan sasaran yang dapat tercapai. īŽ Menginginkan penyelesaian tugas yang sifatnya individual, karena hasilnya dapat dilihat dan tidak tergantung pada orang lain, kontrol ada ditangan diri sendiri. īŽ Menginginkan umpan balik, mengenal diri sendiri.
  • 67. Individu – Individu īŽ Adanya pengalaman mempengaruhi dalam penentuan target īŽ Faktor eksternal juga mempengaruhi dalam penentuan dan pencapaian target (tekanan, dukungan) īŽ Keyakinan diri memegang peranan penting dalam melakukan permainan
  • 68. Hal yang dapat dilakukan ? īŽ Ciptakan kesempatan ! īŽ Dengan : īŽ Buka wawasan īŽ Perluas jaringan īŽ Peka terhadap peluang
  • 69. GAME: īŽ IDENTIFIKASI MASALAH Mengidentifikasikan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan topik utama pelatihan (perencanaan karir) Prosedur īŽ Bagi peserta kedalam kelompok yang terdiri dari 5-6 orang (jika jumlah peserta 25-30 orang bisa dengan menyebutkan A-I-U-E-O) īŽ Di dalam kelompok setiap peserta diminta untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya berkaitan dengan perencanaan karir kepada anggota kelompok yang lain. īŽ Bagikan kertas ke setiap kelompok untuk menuliskan rangkuman masalah yang dihadapi. īŽ Setiap kelompok menyampaikan rangkuman masalah yang dihadapinya kepada kelompok-kelompok lain. īŽ Kertas yang berisi rangkuman dikumpulkan kepada fasilitator. Rangkuman ini berguna sebagai gambaran umum masalah yang dialami oleh para peserta. īŽ Fasilitator mengkaitkan masalah-masalah yang muncul dengan tujuan pelatihan serta pentingnya memiliki mimpi dan cita-cita untuk mengantarkan kepada babak selanjutnya.
  • 70. KECERDASAN MAJEMUK īŽ Howard Gardner : īŽ Setiap orang memiliki jenis kecerdasan yang berbeda pada berbagai bidang īŽ Ada 8 jenis kecerdasan yang telah diketahui īŽ Biasanya ada jenis kecerdasan yang lebih berkembang dibandingkan yang lainnya īŽ Berkaitan dengan jenis stimulasi dan kesempatan pengembangan dari keluarga dan lingkungan
  • 71. 8 JENIS KECERDASAN 1. Kecerdasan Visual/Keruangan īŽ Kemampuan mempersepsi secara visual īŽ Cenderung berpikir dengan gambar īŽ Senang memperhatikan peta, grafik, gambar, film īŽ Ketrampilan yang dimiliki : menyusun puzzle, membaca, menulis, membuat sketsa, dsb. īŽ Bidang kerja : arsitek, desainer interior, teknisi, mekanik, pematung, pemandu tur
  • 72. 2. Kecerdasan Verbal/Bahasa īŽ Kemampuan menggunakan bahasa īŽ Memiliki kemampuan auditori yang baik īŽ Ketrampilan yang dimiliki : berbicara, menulis, mengajar, mengingat informasi īŽ Bidang kerja : jurnalis, penulis, guru/dosen, pengacara, ahli politik, penerjemah
  • 73. 3. Kecerdasan Kinestetik īŽ Kemampuan menggunakan semua atau sebagian anggota gerak tubuh dengan mengontrol pergerakan tubuh sambil mengerjakan suatu hal secara terampil īŽ Ketrampilan yang dimiliki : koordinasi fisik, olahraga, menari, membuat kerajinan tangan īŽ Bidang kerja : atlit, artis, penari
  • 74. 4. Kecerdasan Musik/Ritmis īŽ Kemampuan menghasilkan dan menghargai suatu karya musik īŽ Berpikir dengan suara īŽ Peka terhadap suara dari sekitarnya īŽ Ketrampilan yang dimiliki : menyanyi, bersiul, memainkan alat musik, mengingat melodi īŽ Bidang kerja : musisi, DJ, penyanyi, komposer
  • 75. 5. Kecerdasan Natural īŽ Kemampuan melakukan pembedaan terhadap makhluk hidup dan kepekaan untuk mengenali karakteristik alam īŽ Ketrampilan yang dimiliki : melakukan klasifikasi terhadap hewan dan tanaman, melakukan kegiatan di alam bebas īŽ Bidang kerja : petani, pemburu, ahli biologi, koki, ahli kehutanan
  • 76. 6. Kecerdasan Intrapersonal īŽ Kemampuan refleksi diri dan menyadari keadaan diri sendiri īŽ Ketrampilan yang dimiliki : mengenali diri sendiri, menyadari perannya berhubungan dengan orang lain īŽ Bidang kerja : peneliti, filsuf
  • 77. 7. Kecerdasan Interpersonal īŽ Kemampuan berhubungan dan memahami orang lain īŽ Memiliki kepekaan untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain īŽ Ketrampilan yang dimiliki : melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain, berempati, mendengarkan aktif īŽ Bidang kerja : konselor, tenaga penjualan, pebisnis, politisi
  • 78. 8. Kecerdasan Logika/Matematika īŽ Kemampuan menggunakan penalaran, logika dan angka īŽ Senang membuat hubungan antara potongan-potongan informasi īŽ Ketrampilan yang dimiliki : pemecahan masalah, bekerja dengan konsep, melakukan perhitungan matematika īŽ Bidang kerja : ilmuwan, insinyur, peneliti, akuntan
  • 79. Minat īŽ J.L. Holland : ada 6 jenis atau orientasi kepribadian yang mengarahkan karir manusia īŽ Disebut dengan istilah RIASEC : īŽ Realistic īŽ Investigative īŽ Artistic īŽ Social īŽ Enterpreneur īŽ Conventional
  • 80. Penjelasan MINAT īŽ Realistic īƒ  kongkret, membutuhkan stamina fisik īƒ  perburuhan, pertanian, konstruksi īŽ Investigative īƒ  teoritis, konseptual īƒ  peneliti, ilmuwan, ahli matematika
  • 81. Penjelasan MINAT īŽ Artistic īƒ  ekspresi diri, tidak terstruktur īƒ  musisi, seniman, penari, penulis īŽ Social īƒ  kemampuan komunikasi, berhubungan dengan orang lain īƒ  guru, konselor, pekerja sosial, pemandu tur
  • 82. Penjelasan MINAT īŽ Enterpreneur īƒ  mengatur dan mengarahkan orang lain īƒ  tenaga penjualan, manajer, politikus īŽ Conventional īƒ  terstruktur, mengolah data dengan aturan tertentu īƒ  sekretaris, akuntan, pustakawan
  • 83. Tipe Kepribadian īŽ Carl Jung : īŽ Setiap orang memiliki tipe kepribadian tertentu īŽ Mepengaruhi pikiran, perasaan dan interaksi dengan lingkungan īŽ Ada 4 tipe : īŽ Extraversion – intraversion īŽ Sensing – intuition īŽ Thinking – feeling īŽ Judging – perceiving īŽ Hasil kombinasi : 16 tipe kepribadian
  • 84. dimensi kecenderungan sifat dasar manusia īŽ Dimensi pemusatan perhatian : Introvert (I) vs. Ekstrovert (E) īŽ Dimensi memahami informasi dari luar : Sensing (S) vs. Intuition (N) īŽ Dimensi menarik kesimpulan & keputusan : Thinking (T) vs. Feeling (F) īŽ Dimensi pola hidup : Judging (J) vs. Perceiving (P)
  • 85. Asal Energi Extraversion īŽ senang bergaul dan berbicara dengan orang lain īŽ terlibat dengan banyak orang īŽ berbuat baru berpikir Intraversion īŽ melakukan kegiatan sendiri īŽ banyak berpikir īŽ tidak suka interupsi īŽ menyadari perasaan dan pikirannya
  • 86. Cara Memperoleh Informasi Sensing īŽ menyerap informasi melalui panca indera īŽ Informasi yang diperoleh biasanya kongkrit Intuition īŽ memikirkan kemungkinan- kemungkinan lain dari informasi īŽ Melihat sesuatu secara makro
  • 87. Membuat Keputusan Thinking īŽ berdasarkan pemikiran rasional īŽ Sesuai dengan kebutuhan īŽ Melakukan sesuai aturan, tidak peduli orang lain suka/tidak Feeling īŽ berdasarkan pertimbangan subyektif īŽ sesuai dengan perasaan īŽ memikirkan perasaan orang lain
  • 88. Sikap terhadap dunia Judging īŽ menginginkan keteraturan dan kejelasan īŽ memiliki perencanaan Perceiving īŽ mementingkan fleksibilitas dan spontanitas īŽ tidak menyukai perencanaan
  • 89. Kombinasi Tipe Kepribadian īŽ ISTJ īŽ ISTP īŽ ISFJ īŽ ISFP īŽ INFJ īŽ INFP īŽ INTJ īŽ INTP īŽ ESTP īŽ ESTJ īŽ ESFP īŽ ESFJ īŽ ENFP īŽ ENFJ īŽ ENTP īŽ ENTJ
  • 90. Pernyataan 3 & 4 īŽ Aku lebih senang bekerja bersama-sama teman- teman daripada bekerja sendiri SS S KS TS TM Jumlah īŽ Aku mengambil jalan yang jarang dilalui orang lain SS S KS TS TM Jumlah
  • 91. Pernyataan 1 & 2 īŽ Aku yakin bahwa kegagalanku adalah karena kesalahan yang kubuat SS S KS TS TM Jumlah - - īŽ Aku selalu minta pertimbangan orang lain dalam mengambil keputusan SS S KS TS TM Jumlah - -
  • 92. Pernyataan 5 & 6 īŽ Aku memilih tidak merokok daripada harus berhutang di warung SS S KS TS TM Jumlah īŽ Aku kurang suka diinterupsi ketika sedang mengerjakan sesuatu SS S KS TS TM Jumlah
  • 93. Pernyataan 7 & 8 īŽ Aku ingin cepat berpenghasilan agar dapat membelanjakannya semauku SS S KS TS TM Jumlah - - - īŽ Aku mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kemauanku SS S KS TS TM Jumlah - - -
  • 94. Pernyataan 9 & 10 īŽ Aku sering mengambil inisiatif untuk memulai suatu kegiatan SS S KS TS TM Jumlah īŽ Petunjuk untuk mengerjakan tugas tersebut harus detil dan jelas prosedurnya SS S KS TS TM Jumlah