SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Insektisida Hayati
Posted on 10 July 2006 by Destario Metusala
Gambar diambil dari http://whatcom.wsu.edu/
Budidaya anggrek tentunya akan mengalami interaksi baik dari lingkungan abiotik (tak hidup) dan lingkungan biotik
(hidup). Salah satu bentukinteraksi biotic yaitu parasitisme, dimana anggrek berada sebagaiorganisme yang
dirugikan, sedangkan hama sebagaiorganisme yang diuntungkan. Oleh karena itu, untuk melindungi tanaman anggrek
dari gangguan hama, kita dapat menggunakan berbagai cara seperti pengandalian mekanis (efektif apabila hama
sedikit dan ukurannya besar) atau kimiawi (pestisida). Meskipun anggrek bukan merupakan tanaman pangan,namun
untuk mengurangi pemaparan residu kimia sintetik pada lingkungan, kita dapat menggunakan beberapa jenis pestisida
hayati berikut.
1. Bawang putih (Alium sativum)
100 g bawang putih, 0,5 l air, 10 g sabun,dua sendokteh minyak mineral (minyak bayi). Bawang putih diparut/digerus
dan dicampur minyak mineral, biarkan selama 24 jam. Sabun dilarutkan dicampur bawang putih dalam minyak
mineral secara merata kemudian disaring dengan kain halus. Penggunaannya untuksetiap satu bagian campuran
dilarutkan kedalam 20 bagian air. Bahan ini efektif untuk beberapa jenis serangga pengganggu.Meskipun demikian
perlu juga diuji coba dengan tingkat konsentrasiyang berbeda untukmengetahui konsentrasi yang paling efektif.
2. Kecubung (Datura stramonium)
1 kg daun pucuk kecubung segar, bunga dan biji dihancurkan, kemudian direndam dalam 10 l air, dan cairan sabun.
Rendaman ini dibiarkan paling tidak selama 3-5 jam. Kemudian disaring dengan kain lalu disemprotkan. Disarankan
untuk ditambah sabun cuci cair sebagaizat pembasah (surfactant).
3. Mindi (Melia azedarach)
150 g daun mindi segar diblender dalam 200 ml air, kemudian dicampur kedalam 800 ml air biasa dan dibiarkan
semalam. Larutan di saring dengan kain kemudian dapat langsung disemprotkan. Dapat juga menggunakan biji mindi
segar. 0,25 kg biji mindi ditumbuk halus kemudian dicampur dengan 1 liter air, selanjutnya disaring dan dijadikan
larutan sebanyak5-7 liter. Dalam larutan ditambahkan pula 2 sendok teh sabun cuci cair. Ekstrak ini dapat mengusir
belalang.
4. Nimba (Azedarachta indica)
Minyak biji nimba memiliki kemampuan yang sangat baik dalam hal membunuh, mengusir, dan meracuni serangga
ataupun organisme pengganggu lainnya sepertinematode dan cendawan. Minyak biji nimba dapat diperoleh dengan
mengekstrak biji menggunakan air. Biji yang sudah dikumpulkan, dibersihkan dari daging buahnya,kemudian
dikeringkan agar tidak berjamur saat penyimpanan. Pada saat akan digunakan, biji dikupas dari kulitnya, 25-50 g biji
ditumbuk halus dan direndam dalam 1 l air, ditambahkan pula dengan 2 sendok teh sabun.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 500 g biji kering yang direndam dalam 400 l air dapat digunakan untuk lahan seluas 4000 m
dan mampu bertahan selama 2 minggu apabila tidak terkena hujan lebat.
4. Pepaya (Carica papaya)
1 kg daun papaya segar dirajang halus dan direndam kedalam 10 liter air kemudian ditambah 2 sendokmakan minyak
dan sabun cair. Dibiarkan selama semalam, disaring dengan kain halus kemudian disemprotkan.
5. Tembakau (Nicotiana tabacum)
1 kg daun tembakau (daun sisa-sisa)dirajang halus dan direndam dalam 15 liter air, ditambah 2 sendokteh sabun cair
kemudian dibiarkan semalam. Setelah disaring dapat digunakan untukdisemprotkan. Atau dapat pula setiap 200 g
daun tembakau diblender dan dilarutkan ke dalam 3 l air.
Salah Penyiraman Bisa Berakibat Busuk Tunas Anakan
Posted on 4 September 2006 by Destario Metusala
Tak ada salahnya berhati-hati saat anda melakukan penyiraman di rumpun anggrek anda.
Penyiraman yang kurang hati-hati dapat menyebabkan pembusukan pada tunas anakan. Tunas
anakan anggrek, khususnya pada golongan dendrobium saat tumbuh akan membentuk kuncup
daun yang menyerupai mahkota pada bagian atasnya. Kuncup yang menyerupai mahkota ini tak
lain adalah ujung-ujung daun muda yang belum membuka sempurna dan posisi ujung daun tegak
keatas dengan membentuk suatu cekungan/rongga sempit di bagian tengahnya, persis menyerupai
mahkota.
Tunas anakan yang membentuk kuncup mahkota ini sangat perlu diperhatikan secara ekstra saat
penyiraman. Air siraman dapat jatuh di tengah kuncup mahkota dan tertampung sehingga
membentuk genangan di ujung tunas. Apabila didalam genangan ini terdapat spora jamur, maka
sel-sel ujung tunas dan pangkal kuncup daun akan sangat mudah terinfeksi. Adanya
air/kelembaban tinggi akan membantu berkecambahnya spora jamur. Tak lama kemudian spora
jamur akan melakukan penetrasi dengan menembus dinding sel jaringan meristem dari ujung
tunas. Ujung tunas dan kuncup daun merupakan jaringan meristem yang masih muda dan aktif
membelah. Ciri dari sel meristem adalah dinding selnya yang belum mengalami penebalan
sempurna. Keadaan ini menjadi sangat rentan apabila terinfeksi oleh benih jamur atau bakteri.
Didalam sel tanaman, sel jamur atau bakteri akan merombak materi sel dan dinding sel menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana untuk memperoleh energi sekaligus sebagai materi
perkembangbiakan.
Saat ujung tunas mengalami pembusukan, maka daerah infeksi menjalar menuju ke pangkal
kuncup daun yang berhubungan langsung dengan ujung tunas. Pada tahap ini akan tampak, ujung
daun muda menjadi kekuningan pucat, dan saat ditarik perlahan akan dengan mudah terlepas. Pada
bagian pangkal tampak coklat lunak dan sedikit berlendir. Untuk mencegah penyebaran penyakit
ke bagian tanaman yang lain, umumnya tanaman memiliki mekanisme tersendiri untuk
menghambat jaringan pengangkut dengan semacam metabolit sekunder. Hal ini supaya saluran
dari tunas anakan menuju bulb dewasa terhenti. Setelah pembuluh tersumbat oleh metabolit
sekunder, maka aliran makanan untuk tunas anakan yang sekaratpun terhambat, sehingga dengan
segera akan mati dan mengering. Saat tunas anakan mengering, diharapkan sumber infeksi turut
terisolasi pada jaringan mati tersebut. Ujung tunas yang telah rusak tidak dapat tumbuh lagi,
sehingga tanaman dewasa akan menumbuhkan tunas anakan dari mata tunas lainnya. Akan tetapi
untuk lebih amannya, segeralah potong tunas anakan yang terinfeksi pada pangkal bulb yang
bersambungan langsung dengan bulb dewasa dengan alat potong yang sudah diolesi spritus/alcohol
70-90%/fungisida/dibakar pada bagian tajamnya. Setelah dipotong, bagian potongan diolesi
dengan spritus/alcohol/fungisida kemudian dibiarkan di tempat yang kering berangin.

More Related Content

What's hot

Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_hudaWeb berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Agus Wijaya
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organik
Mahda Leni
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman ppt
Masruroh 07
 
Perawatan rosella
Perawatan rosellaPerawatan rosella
Perawatan rosella
Rieke Eva
 
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terong
sujononasa
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjang
sujononasa
 
Teknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopiTeknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopi
sujononasa
 

What's hot (20)

Budidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman HiasBudidaya Tanaman Hias
Budidaya Tanaman Hias
 
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
Contoh Makalah ( Makalah anggrek)
 
Prakarya
PrakaryaPrakarya
Prakarya
 
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_hudaWeb berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
Web berikut beberapa_hama_dan_peng_syamsul_huda
 
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIASKWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
KWU BUDIDAYA TANAMAN HIAS
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organik
 
Tanaman hias daun
Tanaman hias daunTanaman hias daun
Tanaman hias daun
 
Majalah dandelion
Majalah dandelion Majalah dandelion
Majalah dandelion
 
Panduan budidaya cabai dalam pot polybag
Panduan budidaya cabai dalam pot polybagPanduan budidaya cabai dalam pot polybag
Panduan budidaya cabai dalam pot polybag
 
Budidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman pptBudidaya tanaman ppt
Budidaya tanaman ppt
 
Aglaonema
AglaonemaAglaonema
Aglaonema
 
flayer Kembang sepatu
flayer Kembang sepatu flayer Kembang sepatu
flayer Kembang sepatu
 
Pedoman Berkebun Anggrek
Pedoman Berkebun AnggrekPedoman Berkebun Anggrek
Pedoman Berkebun Anggrek
 
Cara menanam dan merawat bunga anggrek
Cara menanam dan merawat bunga anggrekCara menanam dan merawat bunga anggrek
Cara menanam dan merawat bunga anggrek
 
Budidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hiasBudidaya tanaman hias
Budidaya tanaman hias
 
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
Ulangan harian budidaya tanaman hias kelas x
 
Perawatan rosella
Perawatan rosellaPerawatan rosella
Perawatan rosella
 
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terong
 
Teknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjangTeknis budidaya kacang panjang
Teknis budidaya kacang panjang
 
Teknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopiTeknis budidaya kopi
Teknis budidaya kopi
 

Viewers also liked

Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39
Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39
Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39
dankahan
 
Kevin g. ricks cv online
Kevin g. ricks cv   onlineKevin g. ricks cv   online
Kevin g. ricks cv online
Kevin G. Ricks
 
Ceklist peserta bimtek update
Ceklist peserta bimtek updateCeklist peserta bimtek update
Ceklist peserta bimtek update
Eryda Sochifu
 
Debbie's resume new updated
Debbie's resume new updatedDebbie's resume new updated
Debbie's resume new updated
Deborah Newell
 
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikanPp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
jardikmas
 
Tektronix higher edupdate_q315
Tektronix higher edupdate_q315Tektronix higher edupdate_q315
Tektronix higher edupdate_q315
Jeff Sable
 
K12 english - january 23, 2013
K12   english - january 23, 2013K12   english - january 23, 2013
K12 english - january 23, 2013
pagara carmelo B.
 
アンバサラー募集スライド
アンバサラー募集スライドアンバサラー募集スライド
アンバサラー募集スライド
makio
 

Viewers also liked (20)

Birds of Oakcrest Estates and Nearby
Birds of Oakcrest Estates and NearbyBirds of Oakcrest Estates and Nearby
Birds of Oakcrest Estates and Nearby
 
建筑行业 深圳某品牌无机防火保温装饰板宣传片策划文案
建筑行业 深圳某品牌无机防火保温装饰板宣传片策划文案建筑行业 深圳某品牌无机防火保温装饰板宣传片策划文案
建筑行业 深圳某品牌无机防火保温装饰板宣传片策划文案
 
انتى غيرهم كتيب للمراة المسلمة باسلوب رائع
انتى غيرهم كتيب للمراة المسلمة باسلوب رائعانتى غيرهم كتيب للمراة المسلمة باسلوب رائع
انتى غيرهم كتيب للمراة المسلمة باسلوب رائع
 
16 page flyer july 2015 sds7702 na 1
16 page flyer july 2015 sds7702 na 116 page flyer july 2015 sds7702 na 1
16 page flyer july 2015 sds7702 na 1
 
Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39
Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39
Canadian Life Line Limited Private Bill 1996 Pr 39
 
Kevin g. ricks cv online
Kevin g. ricks cv   onlineKevin g. ricks cv   online
Kevin g. ricks cv online
 
工业 产品宣传片精细脚本
工业 产品宣传片精细脚本工业 产品宣传片精细脚本
工业 产品宣传片精细脚本
 
Us patent cases weekly update june 30th july 7th 2015
Us patent cases weekly update  june 30th july 7th 2015Us patent cases weekly update  june 30th july 7th 2015
Us patent cases weekly update june 30th july 7th 2015
 
Benzyl trisulphide, extract from petiveria alliacea terminada
Benzyl trisulphide, extract from petiveria alliacea terminadaBenzyl trisulphide, extract from petiveria alliacea terminada
Benzyl trisulphide, extract from petiveria alliacea terminada
 
Ceklist peserta bimtek update
Ceklist peserta bimtek updateCeklist peserta bimtek update
Ceklist peserta bimtek update
 
e-government
e-governmente-government
e-government
 
Tzudakoma zax new
Tzudakoma zax newTzudakoma zax new
Tzudakoma zax new
 
Debbie's resume new updated
Debbie's resume new updatedDebbie's resume new updated
Debbie's resume new updated
 
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikanPp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
Pp17 2010-pengelolaan penyelenggaraan pendidikan
 
电子产品行业 企业宣传片 分镜稿
电子产品行业 企业宣传片  分镜稿电子产品行业 企业宣传片  分镜稿
电子产品行业 企业宣传片 分镜稿
 
ST (Spatial Temporal) Math®: Impact on student progress
ST (Spatial Temporal) Math®:  Impact on student progressST (Spatial Temporal) Math®:  Impact on student progress
ST (Spatial Temporal) Math®: Impact on student progress
 
Tektronix higher edupdate_q315
Tektronix higher edupdate_q315Tektronix higher edupdate_q315
Tektronix higher edupdate_q315
 
Jimote work
Jimote workJimote work
Jimote work
 
K12 english - january 23, 2013
K12   english - january 23, 2013K12   english - january 23, 2013
K12 english - january 23, 2013
 
アンバサラー募集スライド
アンバサラー募集スライドアンバサラー募集スライド
アンバサラー募集スライド
 

Similar to Insektisida hayati

Botani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak daraBotani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak dara
Intan Permata
 
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiMengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
wika_wibowo
 
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompokTumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Wahono Syahida
 
Buku pestisida
Buku pestisidaBuku pestisida
Buku pestisida
Risqa29
 

Similar to Insektisida hayati (20)

Hama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukatHama dan penyakit tanaman alpukat
Hama dan penyakit tanaman alpukat
 
Botani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak daraBotani farmasi tapak dara
Botani farmasi tapak dara
 
Bunga kitolod
Bunga kitolodBunga kitolod
Bunga kitolod
 
MOL dan Pestisida Nabati ppt.pdf
MOL dan Pestisida Nabati ppt.pdfMOL dan Pestisida Nabati ppt.pdf
MOL dan Pestisida Nabati ppt.pdf
 
Obat tetes mata kitolod
Obat tetes mata kitolodObat tetes mata kitolod
Obat tetes mata kitolod
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
 
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabatiMengenal tanaman bahan pestisida nabati
Mengenal tanaman bahan pestisida nabati
 
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompokTumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
Tumbuhan penghasil pestisida nabati dibagi menjadi lima kelompok
 
Peterseli
PeterseliPeterseli
Peterseli
 
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
LIDAH BUAYA ( ALOEVERA)
 
Bab i p egagan
Bab i p egaganBab i p egagan
Bab i p egagan
 
Buku pestisida
Buku pestisidaBuku pestisida
Buku pestisida
 
Tanaman air
Tanaman airTanaman air
Tanaman air
 
Presentasi ..kognosi..
Presentasi ..kognosi..Presentasi ..kognosi..
Presentasi ..kognosi..
 
Presentasi kelompok bunga melati
Presentasi kelompok bunga melatiPresentasi kelompok bunga melati
Presentasi kelompok bunga melati
 
Budi daya buah naga
Budi daya buah nagaBudi daya buah naga
Budi daya buah naga
 
Tempuyung
TempuyungTempuyung
Tempuyung
 
Pemanfaatan tanaman obat keluarga
Pemanfaatan tanaman obat keluargaPemanfaatan tanaman obat keluarga
Pemanfaatan tanaman obat keluarga
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
PPT_TOGA_FIX.pptx
PPT_TOGA_FIX.pptxPPT_TOGA_FIX.pptx
PPT_TOGA_FIX.pptx
 

Insektisida hayati

  • 1. Insektisida Hayati Posted on 10 July 2006 by Destario Metusala Gambar diambil dari http://whatcom.wsu.edu/ Budidaya anggrek tentunya akan mengalami interaksi baik dari lingkungan abiotik (tak hidup) dan lingkungan biotik (hidup). Salah satu bentukinteraksi biotic yaitu parasitisme, dimana anggrek berada sebagaiorganisme yang dirugikan, sedangkan hama sebagaiorganisme yang diuntungkan. Oleh karena itu, untuk melindungi tanaman anggrek dari gangguan hama, kita dapat menggunakan berbagai cara seperti pengandalian mekanis (efektif apabila hama sedikit dan ukurannya besar) atau kimiawi (pestisida). Meskipun anggrek bukan merupakan tanaman pangan,namun untuk mengurangi pemaparan residu kimia sintetik pada lingkungan, kita dapat menggunakan beberapa jenis pestisida hayati berikut. 1. Bawang putih (Alium sativum) 100 g bawang putih, 0,5 l air, 10 g sabun,dua sendokteh minyak mineral (minyak bayi). Bawang putih diparut/digerus dan dicampur minyak mineral, biarkan selama 24 jam. Sabun dilarutkan dicampur bawang putih dalam minyak mineral secara merata kemudian disaring dengan kain halus. Penggunaannya untuksetiap satu bagian campuran dilarutkan kedalam 20 bagian air. Bahan ini efektif untuk beberapa jenis serangga pengganggu.Meskipun demikian perlu juga diuji coba dengan tingkat konsentrasiyang berbeda untukmengetahui konsentrasi yang paling efektif. 2. Kecubung (Datura stramonium) 1 kg daun pucuk kecubung segar, bunga dan biji dihancurkan, kemudian direndam dalam 10 l air, dan cairan sabun. Rendaman ini dibiarkan paling tidak selama 3-5 jam. Kemudian disaring dengan kain lalu disemprotkan. Disarankan untuk ditambah sabun cuci cair sebagaizat pembasah (surfactant). 3. Mindi (Melia azedarach) 150 g daun mindi segar diblender dalam 200 ml air, kemudian dicampur kedalam 800 ml air biasa dan dibiarkan semalam. Larutan di saring dengan kain kemudian dapat langsung disemprotkan. Dapat juga menggunakan biji mindi segar. 0,25 kg biji mindi ditumbuk halus kemudian dicampur dengan 1 liter air, selanjutnya disaring dan dijadikan larutan sebanyak5-7 liter. Dalam larutan ditambahkan pula 2 sendok teh sabun cuci cair. Ekstrak ini dapat mengusir belalang. 4. Nimba (Azedarachta indica) Minyak biji nimba memiliki kemampuan yang sangat baik dalam hal membunuh, mengusir, dan meracuni serangga ataupun organisme pengganggu lainnya sepertinematode dan cendawan. Minyak biji nimba dapat diperoleh dengan mengekstrak biji menggunakan air. Biji yang sudah dikumpulkan, dibersihkan dari daging buahnya,kemudian
  • 2. dikeringkan agar tidak berjamur saat penyimpanan. Pada saat akan digunakan, biji dikupas dari kulitnya, 25-50 g biji ditumbuk halus dan direndam dalam 1 l air, ditambahkan pula dengan 2 sendok teh sabun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 500 g biji kering yang direndam dalam 400 l air dapat digunakan untuk lahan seluas 4000 m dan mampu bertahan selama 2 minggu apabila tidak terkena hujan lebat. 4. Pepaya (Carica papaya) 1 kg daun papaya segar dirajang halus dan direndam kedalam 10 liter air kemudian ditambah 2 sendokmakan minyak dan sabun cair. Dibiarkan selama semalam, disaring dengan kain halus kemudian disemprotkan. 5. Tembakau (Nicotiana tabacum) 1 kg daun tembakau (daun sisa-sisa)dirajang halus dan direndam dalam 15 liter air, ditambah 2 sendokteh sabun cair kemudian dibiarkan semalam. Setelah disaring dapat digunakan untukdisemprotkan. Atau dapat pula setiap 200 g daun tembakau diblender dan dilarutkan ke dalam 3 l air.
  • 3. Salah Penyiraman Bisa Berakibat Busuk Tunas Anakan Posted on 4 September 2006 by Destario Metusala Tak ada salahnya berhati-hati saat anda melakukan penyiraman di rumpun anggrek anda. Penyiraman yang kurang hati-hati dapat menyebabkan pembusukan pada tunas anakan. Tunas anakan anggrek, khususnya pada golongan dendrobium saat tumbuh akan membentuk kuncup daun yang menyerupai mahkota pada bagian atasnya. Kuncup yang menyerupai mahkota ini tak lain adalah ujung-ujung daun muda yang belum membuka sempurna dan posisi ujung daun tegak keatas dengan membentuk suatu cekungan/rongga sempit di bagian tengahnya, persis menyerupai mahkota. Tunas anakan yang membentuk kuncup mahkota ini sangat perlu diperhatikan secara ekstra saat penyiraman. Air siraman dapat jatuh di tengah kuncup mahkota dan tertampung sehingga membentuk genangan di ujung tunas. Apabila didalam genangan ini terdapat spora jamur, maka sel-sel ujung tunas dan pangkal kuncup daun akan sangat mudah terinfeksi. Adanya air/kelembaban tinggi akan membantu berkecambahnya spora jamur. Tak lama kemudian spora jamur akan melakukan penetrasi dengan menembus dinding sel jaringan meristem dari ujung tunas. Ujung tunas dan kuncup daun merupakan jaringan meristem yang masih muda dan aktif membelah. Ciri dari sel meristem adalah dinding selnya yang belum mengalami penebalan sempurna. Keadaan ini menjadi sangat rentan apabila terinfeksi oleh benih jamur atau bakteri. Didalam sel tanaman, sel jamur atau bakteri akan merombak materi sel dan dinding sel menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana untuk memperoleh energi sekaligus sebagai materi perkembangbiakan. Saat ujung tunas mengalami pembusukan, maka daerah infeksi menjalar menuju ke pangkal kuncup daun yang berhubungan langsung dengan ujung tunas. Pada tahap ini akan tampak, ujung daun muda menjadi kekuningan pucat, dan saat ditarik perlahan akan dengan mudah terlepas. Pada bagian pangkal tampak coklat lunak dan sedikit berlendir. Untuk mencegah penyebaran penyakit ke bagian tanaman yang lain, umumnya tanaman memiliki mekanisme tersendiri untuk menghambat jaringan pengangkut dengan semacam metabolit sekunder. Hal ini supaya saluran dari tunas anakan menuju bulb dewasa terhenti. Setelah pembuluh tersumbat oleh metabolit sekunder, maka aliran makanan untuk tunas anakan yang sekaratpun terhambat, sehingga dengan segera akan mati dan mengering. Saat tunas anakan mengering, diharapkan sumber infeksi turut terisolasi pada jaringan mati tersebut. Ujung tunas yang telah rusak tidak dapat tumbuh lagi, sehingga tanaman dewasa akan menumbuhkan tunas anakan dari mata tunas lainnya. Akan tetapi untuk lebih amannya, segeralah potong tunas anakan yang terinfeksi pada pangkal bulb yang bersambungan langsung dengan bulb dewasa dengan alat potong yang sudah diolesi spritus/alcohol 70-90%/fungisida/dibakar pada bagian tajamnya. Setelah dipotong, bagian potongan diolesi dengan spritus/alcohol/fungisida kemudian dibiarkan di tempat yang kering berangin.