Indonesia mulai mengembangkan ekonomi syariah pada tahun 1992 dengan berdirinya Bank Muamalat. Sejak itu, lembaga keuangan syariah seperti bank, asuransi, dan lembaga pembiayaan terus berkembang. Pemerintah mendukung dengan menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara sejak 2008 untuk membiayai proyek infrastruktur dan Green Sukuk untuk proyek ramah lingkungan.
1. Sebagai negara dengan persentase populasi penduduk muslim
terbesar di dunia, Indonesia bisa dibilang sedikit terlambat
dalam mengembangkan ekonomi syariah. Lembaga keuangan
resmi dengan prinsip syariah baru berdiri pada tahun 1992, yaitu
Bank Muamalat Indonesia.
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
MENDORONG
EKONOMI SYARIAH
2. 2
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Namun demikian, memasuki dekade ketiga ini,
sudah semakin banyak lembaga keuangan
syariah berkembang baik berupa bank, asuransi,
dan lembaga pembiayaan syariah. Melihat
perkembangan ini, Majelis Ulama Indonesia
(MUI) pada tahun 1999 membentuk Dewan
Syariah Nasional yang beranggotakan ulama
ahli hukum Islam dan praktisi ekonomi.
3. 3
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Melalui dewan ini, MUI melakukan kajian-kajian
yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan
ekonomi syariah di Indonesia. Pemerintah melalui
Kementerian Keuangan juga turut meramaikan pasar
keuangan syariah di Indonesia. Sejak tahun 2008,
pemerintah telah mengeluarkan Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara yaitu surat
berharga (obligasi) yang diterbitkan oleh pemerintah
berdasarkan prinsip syariah.
4. 4
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Sebagai sumber pembiayaan bagi APBN, sebagian
besar penerbitan Sukuk Negara berbasis pada proyek di
mana dasar penerbitan Sukuk Negara ini adalah proyek-
proyek infrastruktur pemerintah. Contoh proyek yang
dilakukan adalah pembangunan dan pengembangan
gedung kampus, pengembangan dan revitalisasi asrama
haji, pembangunan dan rehabilitasi Kantor Urusan
Agama dan Manasik Haji, pembangunan beberapa
Taman Nasional dan pengembangan madrasah.
5. 5
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Hal ini sejalan dengan karakteristik keuangan syariah
yang mengharuskan keterkaitan antara instrumen
keuangan dan sektor riil. Untuk memperluas basis
investasi dan inklusi keuangan, pemerintah juga telah
menyediakan Sukuk Negara Ritel yang diperuntukkan
bagi investor perorangan. Dengan imbalan yang
memadai, Sukuk Ritel menjadi alternatif instrumen
untuk berinvestasi bagi masyarakat yang ingin
menginvestasikan dana berbasis syariah.
6. 6
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Selama sepuluh tahun, total pemegang Sukuk
Ritel telah mencapai lebih dari 200 ribu orang.
Tidak hanya itu, pemerintah juga menerbitkan
Green Global Sukuk yang digunakan untuk
membiayai proyek dengan kriteria bersahabat
dengan kehijauan, seperti energi terbarukan,
transportasi berkelanjutan, pengelolaan limbah,
pariwisata hijau dan bangunan hijau.
8. 8
Rerielestarimoerdijatlestarimoerdijat rerieLmoerdijat www.lestarimoerdijat.com
Dengan berbagai capaian creative financing dari
Sukuk Negara ini, pemerintah telah mendapatkan
banyak apresiasi yang ditandai dengan diraihnya
lebih dari 29 penghargaan bertaraf internasional
dari berbagai lembaga antara lain “Islamic Issue
of the Year” dan “SRI Capital Market Issue of the
Year” dari International Financing Review Asia di
Hong Kong pada bulan Maret 2019.