Dokumen tersebut membahas tentang konsep gender dan perbedaan antara gender dan seks. Gender didefinisikan sebagai peran dan tanggung jawab sosial antara perempuan dan laki-laki yang bersifat konstruksi sosial, sedangkan seks bersifat biologis. Dokumen ini juga membahas pentingnya kesetaraan gender dan mendefinisikan tiga pendekatan feminisme yaitu liberal, Marxis, dan radikal.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan gender dan seks, konsep gender sebagai konstruksi sosial, berbagai pengertian tentang gender, dan dampak ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip, dan beban kerja perempuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pandangan fungsionalisme dan konflik tentang gender serta pendekatan pembangunan yang mempertimbangkan keadilan gender.
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara konsep seks dan gender. Seks merujuk pada karakteristik biologis seseorang sebagai laki-laki atau perempuan, sedangkan gender merupakan konstruksi sosial yang membentuk peran dan sifat yang diharapkan dari setiap jenis kelamin.
2. Proses sosialisasi memainkan peran penting dalam membentuk citra gender sebagai "kodrat" sejak lahir. Melalui keluarga, sekol
Dokumen tersebut membahas tentang istilah gender dan perbedaan antara jenis kelamin dan gender. Gender diperkenalkan untuk memisahkan ciri-ciri sosial budaya dari ciri-ciri biologis. Gender merujuk pada peran, fungsi, dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh konstruksi sosial, berbeda dengan jenis kelamin yang bersifat biologis. Dokumen juga membedakan peran produksi dan reproduksi antara laki-l
Budaya patriarki, norma gender, dan pembagian peran gender menyebabkan diskriminasi dan ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam akses sumber daya kesehatan dan hak atas kesehatan. Hal ini berdampak pada status kesehatan perempuan yang lebih rendah dibanding laki-laki.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara seks dan gender. Seks merujuk pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan secara permanen, sedangkan gender merupakan konstruksi sosial dan budaya terkait peran dan karakteristik yang melekat pada laki-laki dan perempuan. Dokumen juga membahas ideologi patriarki yang mendominasi perempuan, serta gerakan feminisme yang berjuang untuk mengatasi ketidakadilan gender.
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan gender dan seks, konsep gender sebagai konstruksi sosial, berbagai pengertian tentang gender, dan dampak ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi, stereotip, dan beban kerja perempuan. Dokumen tersebut juga menjelaskan pandangan fungsionalisme dan konflik tentang gender serta pendekatan pembangunan yang mempertimbangkan keadilan gender.
1. Dokumen tersebut membahas perbedaan antara konsep seks dan gender. Seks merujuk pada karakteristik biologis seseorang sebagai laki-laki atau perempuan, sedangkan gender merupakan konstruksi sosial yang membentuk peran dan sifat yang diharapkan dari setiap jenis kelamin.
2. Proses sosialisasi memainkan peran penting dalam membentuk citra gender sebagai "kodrat" sejak lahir. Melalui keluarga, sekol
Dokumen tersebut membahas tentang istilah gender dan perbedaan antara jenis kelamin dan gender. Gender diperkenalkan untuk memisahkan ciri-ciri sosial budaya dari ciri-ciri biologis. Gender merujuk pada peran, fungsi, dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh konstruksi sosial, berbeda dengan jenis kelamin yang bersifat biologis. Dokumen juga membedakan peran produksi dan reproduksi antara laki-l
Budaya patriarki, norma gender, dan pembagian peran gender menyebabkan diskriminasi dan ketidaksetaraan antara perempuan dan laki-laki dalam akses sumber daya kesehatan dan hak atas kesehatan. Hal ini berdampak pada status kesehatan perempuan yang lebih rendah dibanding laki-laki.
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara seks dan gender. Seks merujuk pada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan secara permanen, sedangkan gender merupakan konstruksi sosial dan budaya terkait peran dan karakteristik yang melekat pada laki-laki dan perempuan. Dokumen juga membahas ideologi patriarki yang mendominasi perempuan, serta gerakan feminisme yang berjuang untuk mengatasi ketidakadilan gender.
Dokumen ini membahas berbagai masalah gender di Indonesia, termasuk budaya yang memposisikan perempuan pada peran sosial yang lebih sempit, ketidaksetaraan gender dalam politik dan pendidikan, serta diskriminasi terhadap komunitas LGBT. Dokumen ini juga menyinggung topik kekerasan gender seperti pelecehan seksual dan pandangan stereotip terhadap perempuan di media. Berbagai perspektif feminis seperti paradigma fungsionalisme dan konflik digunakan untuk men
Makalah ini membahas tentang dinamika kesetaraan gender dalam kehidupan politik di Indonesia. Pertama, menjelaskan latar belakang masalah kesetaraan gender di Indonesia yang terkait dengan konstruksi sosial peran laki-laki dan perempuan serta ketimpangan yang diakibatkannya. Kedua, membahas rendahnya partisipasi politik perempuan di Indonesia meskipun UUD 1945 telah menjamin kesetaraan gender. Ketiga, menguraikan upaya memperjuangkan kesetara
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptxRintaArina
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi gender, termasuk definisi komunikasi gender, bagaimana proses pembentukan gender dimulai sejak kecil, dan pentingnya mempelajari komunikasi gender untuk memahami peran gender dalam komunikasi, meningkatkan kesadaran akan stereotip gender, meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar gender, mengatasi diskriminasi gender, serta mempromosikan kesetaraan gender."
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
Dokumen tersebut membahas tentang feminisme dan gerakan kesetaraan gender. Ia menjelaskan definisi feminisme, gelombang feminisme, teori-teori yang mendasari feminisme seperti teori nature dan nurture, serta bentuk-bentuk diskriminasi gender seperti stereotip dan subordinasi. Dokumen ini juga membahas konsep gender dan perbedaannya dengan jenis kelamin.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gender dan perkembangan bidang sosiologi gender. Ia menjelaskan bagaimana gender dipengaruhi oleh budaya dan masyarakat, serta berbagai teori yang menjelaskan ketidaksetaraan gender seperti teori patriarki dan stratifikasi berdasarkan gender. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan pendekatan-pendekatan dalam studi gender dan pembangunan seperti WID, WAD, dan GAD.
Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme dan gender. Ringkasannya adalah:
Pluralisme mengacu pada kebhinnekaan masyarakat dengan toleransi antar umat beragama. Gender merujuk pada perbedaan peran sosial antara laki-laki dan perempuan yang dapat menimbulkan ketidakadilan, seperti marginalisasi dan stereotip perempuan. Teori yang menjelaskan hierarki gender antara lain teori adaptasi awal, lingkungan, sosiobi
Dokumen tersebut membahas tentang gender dalam pendidikan Islam. Secara umum, dokumen menjelaskan tentang konsep gender dan wacana gender dalam pendidikan, faktor-faktor penyebab bias gender dalam pendidikan Islam, serta perbedaan partisipasi antara laki-laki dan perempuan dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam studi gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme, gender, istilah-istilah yang terkait dengan studi gender seperti patriarki, diskriminasi, dan stereotip gender. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang gender dan hak asasi perempuan. Gender didefinisikan sebagai peran dan karakteristik yang dikonstruksi oleh masyarakat untuk laki-laki dan perempuan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk ketidakadilan gender seperti marginalisasi dan stereotipe gender serta komitmen pemerintah Indonesia untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan melalui peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sosiologi tentang perkembangan relasi laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat, termasuk pendekatan sosiologi dalam kajian tentang perempuan serta aksioma-aksioma untuk sosiologi perempuan. Secara historis, perempuan mengalami domestikasi dan pembagian peran gender yang tidak setara di mana perempuan bertanggung jawab atas lingkup domestik. Konsep patriarki membangun keluarga
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam pemahaman gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme dan gender, serta beberapa istilah kunci seperti androsentisme, diskriminasi, dan dominasi laki-laki. Dokumen ini menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat biologis sejak lahir.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gender dalam perspektif Islam. Islam mengajarkan persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan sebagai makhluk ciptaan Allah. Alquran dan hadis memberikan penghormatan yang sama kepada perempuan seperti laki-laki.
Gender adalah konstruksi sosial yang dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, politik, ekonomi, dan agama di suatu masyarakat, dan bukan ditentukan secara biologis."
Dokumen ini membahas berbagai masalah gender di Indonesia, termasuk budaya yang memposisikan perempuan pada peran sosial yang lebih sempit, ketidaksetaraan gender dalam politik dan pendidikan, serta diskriminasi terhadap komunitas LGBT. Dokumen ini juga menyinggung topik kekerasan gender seperti pelecehan seksual dan pandangan stereotip terhadap perempuan di media. Berbagai perspektif feminis seperti paradigma fungsionalisme dan konflik digunakan untuk men
Makalah ini membahas tentang dinamika kesetaraan gender dalam kehidupan politik di Indonesia. Pertama, menjelaskan latar belakang masalah kesetaraan gender di Indonesia yang terkait dengan konstruksi sosial peran laki-laki dan perempuan serta ketimpangan yang diakibatkannya. Kedua, membahas rendahnya partisipasi politik perempuan di Indonesia meskipun UUD 1945 telah menjamin kesetaraan gender. Ketiga, menguraikan upaya memperjuangkan kesetara
Komunikasi Gender 1_Pendahuluan Komunikasi Gender, Fungsi dan Tujuan.pptxRintaArina
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi gender, termasuk definisi komunikasi gender, bagaimana proses pembentukan gender dimulai sejak kecil, dan pentingnya mempelajari komunikasi gender untuk memahami peran gender dalam komunikasi, meningkatkan kesadaran akan stereotip gender, meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar gender, mengatasi diskriminasi gender, serta mempromosikan kesetaraan gender."
Feminisme dan gerakan kesetaraan gender editbintarijoesman
Dokumen tersebut membahas tentang feminisme dan gerakan kesetaraan gender. Ia menjelaskan definisi feminisme, gelombang feminisme, teori-teori yang mendasari feminisme seperti teori nature dan nurture, serta bentuk-bentuk diskriminasi gender seperti stereotip dan subordinasi. Dokumen ini juga membahas konsep gender dan perbedaannya dengan jenis kelamin.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep gender dan perkembangan bidang sosiologi gender. Ia menjelaskan bagaimana gender dipengaruhi oleh budaya dan masyarakat, serta berbagai teori yang menjelaskan ketidaksetaraan gender seperti teori patriarki dan stratifikasi berdasarkan gender. Dokumen tersebut juga membahas perkembangan pendekatan-pendekatan dalam studi gender dan pembangunan seperti WID, WAD, dan GAD.
Dokumen tersebut membahas tentang pluralisme dan gender. Ringkasannya adalah:
Pluralisme mengacu pada kebhinnekaan masyarakat dengan toleransi antar umat beragama. Gender merujuk pada perbedaan peran sosial antara laki-laki dan perempuan yang dapat menimbulkan ketidakadilan, seperti marginalisasi dan stereotip perempuan. Teori yang menjelaskan hierarki gender antara lain teori adaptasi awal, lingkungan, sosiobi
Dokumen tersebut membahas tentang gender dalam pendidikan Islam. Secara umum, dokumen menjelaskan tentang konsep gender dan wacana gender dalam pendidikan, faktor-faktor penyebab bias gender dalam pendidikan Islam, serta perbedaan partisipasi antara laki-laki dan perempuan dalam pendidikan.
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam studi gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme, gender, istilah-istilah yang terkait dengan studi gender seperti patriarki, diskriminasi, dan stereotip gender. Dokumen ini juga menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang gender dan hak asasi perempuan. Gender didefinisikan sebagai peran dan karakteristik yang dikonstruksi oleh masyarakat untuk laki-laki dan perempuan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai bentuk ketidakadilan gender seperti marginalisasi dan stereotipe gender serta komitmen pemerintah Indonesia untuk menghapus diskriminasi terhadap perempuan melalui peraturan perundang-undangan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sosiologi tentang perkembangan relasi laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat, termasuk pendekatan sosiologi dalam kajian tentang perempuan serta aksioma-aksioma untuk sosiologi perempuan. Secara historis, perempuan mengalami domestikasi dan pembagian peran gender yang tidak setara di mana perempuan bertanggung jawab atas lingkup domestik. Konsep patriarki membangun keluarga
Dokumen tersebut membahas konsep dasar dalam pemahaman gender seperti perbedaan antara wanita dan perempuan, feminisme dan gender, serta beberapa istilah kunci seperti androsentisme, diskriminasi, dan dominasi laki-laki. Dokumen ini menjelaskan bahwa gender merupakan konstruksi sosial sedangkan seks adalah kodrat biologis sejak lahir.
1. Dokumen tersebut membahas tentang gender dalam perspektif Islam. Islam mengajarkan persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan sebagai makhluk ciptaan Allah. Alquran dan hadis memberikan penghormatan yang sama kepada perempuan seperti laki-laki.
Gender adalah konstruksi sosial yang dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, politik, ekonomi, dan agama di suatu masyarakat, dan bukan ditentukan secara biologis."
4. Pengertian Gender
Adalah Perbedaan fungsi dan
tanggung jawab antara perempuan
dan laki-laki yang merupakan hasil
konstruksi sosial budaya dan
dapat berubah sesuai zaman
6. Kesetaraan dan Keadilan Gender
Adalah suatu kondisi yang sama,
seimbang antara perempuan dan laki-
laki dalam memperoleh peluang,
kesempatan, partisipasi, manfaat dan
kontrol dalam melaksanakan dan
menikmati hasil pembangunan, baik
di dalam maupun di luar rumah
tangga
7. Kondisi yang berkembang selalu
mengarahkan perempuan dijadikan
second human being yang
mengakibatkan perempuan selalu
berada dibawah superioritas laki-laki
dan membawa implikasi luas dalam
kehidupan politik, sosial dan budaya
di masyarakat
8. Konsep kesetaraan gender menjadi
sangat penting, dimana perempuan dan
laki-laki merupakan mitra sejajar yang
harus memperoleh kesempatan yang
sama untuk berkembang dan
mempunyai andil yang seimbang
terhadap pembangunan di berbagai
bidang sektor.
9. Perlu dipahami perbedaan gender melahirkan :
Perbedaan konsep gender secara sosial telah
melahirkan perbedaan peran perempuan dan laki-laki
dalam masyarakatnya. Secara umum, adanya gender
telah melahirkan peran, tanggung jawab, fungsi, dan
bahkan ruang tempat dimana manusia beraktivitas.
Perbedaan gender ini melekat pada cara pandang kita,
sehingga kita sering lupa seakan-akan hal itu merupakan
sesuatu yang permanen dan abadi sebagaimana
permanen dan abadinya ciri biologi yang dimiliki oleh
perempuan dan laki-laki.
Perbedaan gender telah melahirkan perbedaan peran,
sifat, dan fungsi yang terpola sebagai berikut:
Konstruksi biologis dari ciri primer, sekunder,
maskulin, feminin
Konstruksi sosial dan peran citra baku
Konstruksi agama dan keyakinan kitab suci agama
Anggapan bahwa sikap perempuan feminin atau laki-laki
maskulin bukanlah sesuatu yang mutlak kepemilikan
manusia atas jenis kelamin biologisnya.
10. Perempuan memiliki 1% properti dunia
dan kurang lebih 5% yang menjadi kepala
negara dan menteri dalam kabinet.
Peremuan menghabiskan sekitas 60% dari
seluruh jam kerja, memperoleh gaji 10%
dari seluruh pendapatan dan mereka
mewakili 60% dari seluruh buta huruf dan
sekitar 80% dari seluruh pengungsi
(bersama dengan anak-anaknya). (Robert
Jackson & Georg Sorenson: 331 )
11. Menurut Peterson dan Runyan (1993:5) dalam
buku Pengantar Studi Hubungan
Internasional (Robert Jackson & Georg Sorenson: 332 )
Gender “mengacu pada perilaku dan
harapan yang dipelajari secara sosial
yang membedakan antara
maskulinitas dan feminitas”
Perbedaan terjadi diakibatkan adanya argumen bahwa kita
sekarang hidup dalam dunia gender di mana kualitas yang
dikaitkan dengan maskulintas (sbg contoh
rasionalitas,ambisi,kekuatan) diberi nilai dan status yang lebih
tinggi dibanding kualitas yang dikaitkan dengan feminitas (sbg
contoh emosionalitas, kapasitas, kelemahan)
12. Tiga (3) pendekatan teoritis utama
pada gender
1. Feminisme Liberal
2. Feminisme Marxis/sosialis
3. Feminisme Radikal
(Robert Jackson & Georg Sorenson:335)
13. 1. feminisme liberal
Memiliki hak sama bagi laki-laki dan
perempuan sebagai hirauan
utamanya.
Hak-hak liberal dasar atas kehidupan,
kebebasan dan kepemilikan tidak
meluas dalam tindakan yang sama
bagi perempuan
14. Feminis liberal kontemporer ingin
membuat perempuan lebih terkenal
dalam politik dunia, menghilangkan
akses yang berbeda pada kekuatan
dan pengaruh atas laki-laki dan
perempuan, dengan demikian untuk
mencapai hak yang sama bagi laki-
laki dan permpuan.(Tong 1989; Elsentein
1983;Gatens1989) (dalam Robert Jackson & Georg Sorenson:336)
15. 2. feminisme marxis
Mengambarkan posisi rendah perempuan dalam
struktur ekonomi, sosial, dan politik dari sistem
kapitalis.
Berpendapat satu-satunya jalan menuju
perlakuan yang sama atas permepuan adalah
menghancurkan sistem kapitalis (Barrett 1980;Tong
1989;Landry dan Maclean 1993) (Robert Jackson & Georg Sorenson:336-
337). Bertolak dari analisis The Origins of the Family, Private Property and
the State oleh Friedrich Engels bagaimana kapitalisme membangun
pembagian antara pekerjaan produktif di pabrik dan “pekerjaan tidak
terlihat” di bidang privat, di rumah.
Memfokuskan pada cara-carabagaimana
kapitalisme dan patriarki menempatkan
perempuan dalam posisi yang tidak istimewa.
16. Penekanan terhadap perempuan tidak
terlepas dari sistem ganda
kapitalisme dan patriarki
Kapitalisme adalah mode produksi
yang opresif, Patriarki adalah mode
reproduksi yang opresif. (Steans 1998:21)(ibid:337)
17. 3. feminisme radikal
Menolak setiap jenis kerjasama
Mengembangkan analisis feminis
yang lebih nyata dan lebih merdeka
yang sepenuhnya dapat mencegah
mensubordinatkan gender pada
agenda tradisional hubungan
internasional.(Peterson dan Runyan 1993; dali 1979)