3. Penyebab
Penyebab
Evolusi
Evolusi
Gambar 1.1
Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa
mekanisme evolusi berlangsung melalui
proses seleksi alam.
Darwin telah menjelaskan bahwa anggota
dari suatu populasi dapat berubah
(berevolusi) menghasilkan variasi. Namun,
Darwin tidak dapat menjelaskan bagaimana
terjadinya variasi dan bagaimana variasi
tersebut diturunkan.
Evolusi sendiri merupakan cabang ilmu
biologi yang mempelajari tentang perubahan
makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam
waktu yang lama.
4. Faktor utama yang memengaruhi evolusi ada dua,
yaitu faktor genetik (berupa variasi genetik) dan
faktor lingkungan (berupa seleksi alam).
Reproduksi seksual cenderung menghasilkan
variasi genetik akibat adanya rekombinasi gen
dari kedua induk.
Mutasi
Pergerakan alel dalam populasi melalui
perkawinan antar anggota populasi dikenal
dengan migrasi atau aliran gen. Perpindahan
individu dari satu populasi ke populasi lainnya
menyebabkan terjadinya migrasi gen yang
mengarah pada terjadinya perubahan
frekuensi gen pada populasi tersebut.
1
3
yang Mempengaruhi
yang Mempengaruhi
Faktor - Faktor
Faktor - Faktor
a. Pengaruh Variasi Genetik
dalam Evolusi
Adanya variasi genetik itulah yang menyebabkan
tidak ditemukannya dua individu yang henar-
benar sama secara fisik (fenotipe).
Variasi genetik sangat memengaruhi proses
evolusi. Semakin besar keragaman genetik suatu
populasi, semakin besar peluang populasi
tersebut dapat beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan baru seperti perubahan iklim atau
penyakit. Variasi genetik dapat terjadi karena
adanya mutasi, reproduksi seksual, migrasi, dan
ukuran populasi yang kecil.
Mutasi dapat menyebabkan terjadinya
perubahan susunan DNA dalam sel suatu
spesies. Laju mutasi pada suatu spesies biasanya
lambat dan mungkin terlihat terlalu kecil untuk
ukuran evolusi yang terjadi. Tetapi jika lajunya
dikalikan dengan jumlah sel kelamin yang
dihasilkan dan jumlah generasi maka jumlah
mutasi akan luar biasa.
2
Repruduksi Seksual
Migrasi
Evolusi
Evolusi
5. Ukuran populasi akan mempengaruhi segala
mekanisme yang terlibat dalam
pembentukan variasi genetik pada populasi.
Jika ukuran populasi besar, maka perubahan
yang terjadi tidak mempengaruhi susunan
genetik populasi secara keseluruhan. Akan
tetapi, jika ukuran populasi kecil, migrasi,
mutasi, serta kematian yang terjadi akan
berpengaruh besar terhadap susunan
genetik populasi. Pengaruh Seleksi Alam
dalam Evolusi Seleksi alam berperan sebagai
agen penyeleksi suatu populasi. Makhluk
hidup yang dapat beradaptasi akan
mempertahankan kelangsungan hidupnya,
sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu
beradaptasi akan punah atau tersingkir.
Terdapat 3 jenis seleksi alam yaitu seleksi
direksional, seleksi penstabilan, dan seleksi
disruptif.
Ukuran Populasi yang Kecil
Adanya berbagai variasi genetik yang mereka
temukan merupakan hasil dari adaptasi suatu
populasi terhadap lingkungannya. Dalam hal
ini, lingkungan berfungsi sebagai agen
penyeleksi terhadap suatu populasi.
Semua makhluk hidup memiliki kemampuan
untuk bereproduksi. Keturunan yang memiliki
variasi genetika menguntungkan dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan akan bertahan
hidup untuk meneruskan kehidupannya.
Sebaliknya, keturunan yang kurang dapat
beradaptasi terhadap lingkungannya karena
tidak memiliki variasi genetik menguntungkan
akan tersingkir atau punah. Gagasan tentang
penyesuaian din untuk kelangsungan hidup ini
merupakan inti dari seleksi alam.
4
b. Pengaruh Lingkungan dalam Evolusi
6. 1. Proses - Proses yang Mengarahkan Seleksi Alam
1. Proses - Proses yang Mengarahkan Seleksi Alam
Suatu populasi disusun oleh individu-individu
yang secara genotipe dan fenotipe berbeda.
Individu individu tersebut kemungkinan
menjadi lebih cepat mati dan tidak memiliki
kesempatan untuk mewariskan gen-gennya
kepada generasi berikutnya.contoh ngengat
pohon lada inggris, Biston betularia. Ada dua
tipe ngengat tersebut, yaitu ngengat bersayap
terang dan ngengat bersayap gelap. Ngengat
tersebut berdiam diri di batang pohon pada
siang hari yang dapat ditandai dan dimakan
oleh burung. Dalam hal ini, burung merupakan
agen penyeleksi. Sekitar 150 tahun yang lalu,
ngengat bersayap terang lebih umum dijumpai
daripada ngengat bersayap gelap. abu batu
bara yang menempel ke batang pohon
membuat warna batang menjadi lebih gelap.
Membuat ngengat lebih mudah terlihat
sehingga banyak dimakan burung. Ngengat
yang bersayap terang menjadi jarang dijumpai.
Sebaliknya ngengat bersayap gelap.
Sebagian makhluk hidup memiliki
kelebihan untuk memanfaatkan
sumber-sumber yang berharga
untuk menghasilkan keturunan.
Jika individu pertama dapat
menghasilkan 100 keturunan,
sedangkan yang lain hanya dua
keturunan, maka makhluk hidup
pertama menjadi yang terseleksi
dan gennya menjadi lebih umum
terdapat dalam populasi
berikutnya.
Perbedaan dalam Seleksi Pasangan
Individu-individu dalam suatu populasi
hewan bebas untuk menentukan
pasangan kawin. Sebagian di antaranya
dapat terpilih menjadi pasangan kawin
lebih sering dibandingkan yang lain.
Tentu saja, individu yang lebih sering
terpilih memiliki lebih banyak
kesempatan untuk mewariskan salinan
genetika daripada individu yang jarang
terpilih. Karakter individu yang terpilih
biasanya dinilai berdasarkan
karakteristik umum, misalnya bentuk dan
ukuran tubuh, tetapi dapat juga karakter
khusus yang dapat menarik lawan jenis.
Pada beberapa jenis hewan dijumpai
adanya persaingan hewan jantan untuk
memperoleh pasangan betina. Hewan
betina akan memilih pasangannya
dengan ciri khusus. Peristiwa demikian
disebut seleksi seksual.
a
Perbedaan Laju
Reproduksi
Perbedaan Kelestarian Hidup
b
c
7. a.) Seleksi Direksional
Seleksi alam berperan sebagai agen penyeleksi suatu populasi.
Makhluk hidup yang dapat beradaptasi akan mempertahankan
kelangsungan hidupnya, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu
beradaptasi akan punah atau tersingkir. Terdapat 3 jenis seleksi alam
yaitu seleksi direksional, seleksi penstabilan, dan seleksi disruptif.
b.) Seleksi Penstabilan
Seleksi penstabilan merupakan tipe seleksi yang mempertahankan karakter
pertengahan diantara dua karakter ekstrem. Contohnya adalah bobot bayi
yang dilahirkan. Penelitian menunjukan bahwa bayi dengan bobot sedang
ternyata lebih mampu bertahan hidup, sedangkan bayi berbobot besar
mengalami banyak komplikasi pada saat dilahirkan dan bayi berbobot
rendah sering lahir secara prematir serta mengalami banyak masalah
kesehatan.
2. Pengaruh Seleksi Alam dalam Evolusi
2. Pengaruh Seleksi Alam dalam Evolusi
Seleksi direksional adalah tipe seleksi alam yang mengarahkan suatu populasi ke
arah satu sifat yang ekstrem. Misalnya, pada kasus kupu-kupu Biston betularia,
seleksi yang terjadi mengarahkan pada populasi Biston betularia hitam yang
lebih adaptif dibandingkan dengan Biston betularia putih.
8. c.) Seleksi Disruptif
Seleksi alam berperan sebagai agen penyeleksi suatu populasi. Makhluk
hidup yang dapat beradaptasi akan mempertahankan kelangsungan
hidupnya, sedangkan makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi akan
punah atau tersingkir. Terdapat 3 jenis seleksi alam yaitu seleksi
direksional, seleksi penstabilan, dan seleksi disruptif.
2. Pengaruh Seleksi Alam dalam Evolusi
2. Pengaruh Seleksi Alam dalam Evolusi
Seleksi disruptif merupakan tipe seleksi yang berlawanan
dengan seleksi penstabilan. Seleksi disruptif akan
mempertahankan dua karakter ekstrem dan mengeliminasi
karakter yang ada di pertengahan. Contohnya, kupu-kupu
penipu Afrika yang memiliki kemampuan untuk menghindar
dari predatornya dengan cara meniru kupu-kupu beracun.
Pada wilayah yang berbeda, ternyata kupu-kupu penipu ini
memiliki corak yang berbeda pula. Seleksi lebih mendukung
pola warna yang ekstrem yaitu putih dan jingga karena lebi
menyerupai kupu-kupu beracun, sedangkan karakter putih
jingga yang merupakan karakter pertengahan tidak
dipertahankan.
9. nama
nama
kelompok
kelompok
1. Aditiya Okta Perdana
2. Adhitya Dwi Pamungkas
3. Diana Rosalinda
4. Kanzza Aorel Megalivia
5. M. Alfian Randy Eka Pratama
6. Septika Yuni Ela Tristawati
7. Tiara Putri Sahara