SlideShare a Scribd company logo
MODUL PEMBELAJARAN
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL
OLEH
JASIRUDIN : 17010101024
MUH. JUSMAN : 17010101080
RANI ELVINA DAYANTI : 17010101063
DOSEN MATAKULIAH
Dr. Ambar Srilestari SE, M.Pd
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
( IAIN )
TAHUN
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al Kitab
kepada hamba-Nya dan dia tidak mengadakan kebengkokan di
dalamnya.Dengan pentunjuk-Nya yang mulia itu.Dia membimbing
manusia dari lembah kehinaan yang berlumuran dosa menuju
lembah kemuliaan yang di penuhi pahala dan ridho-Nya
Selanjutnya,kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing
telah membantu proses rampung makalah ini.Semoga tercatat di
sisi Allahh sebagai amal saleh bagi mereka,Amin.
Penyusun menyadari, bahwa penyusunan makalah ini tak
terlepas dari berbagai kekurangan dan kesalaha.Oleh karena
itu harap kritik dan saranya demi perbaikan penyusunan makalah
berikutnya.
Dan semoga catatan kecil ini mampu menambah wawasan dan
manfaat bagi kita semua,Amin.
KENDARI.NOVEMBER, 2018
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengeretian Modul.
B. Ciri-ciri/ Karakteristik Modul.
C. Teknik Pengembangan Modul.
D. Langkah-langkah Pengembangan Modul.
E. Langkah-langkah Penyusunan Modul.
F. Komponen-komponen Modul.
G. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Modul.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran.
DAFTAR PUSTAKA.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saya yakin bahwa anda telah memiliki pengalaman dalam
tulis menulis, apakah itu menulis surat, menulis materi untuk diklat
atau mungkin menulis buku maupun tulisanlainnya. Namun
demikian mungkin Anda belum memilikipengalaman khusus
dalam menulis modul. Karena modul inidiharapkan membekali
Anda pengetahuan dasar tentangproses pengembangan modul
diklat. Modul ini isinyamenjelaskan tentang Prosedur
Pengembangan Modul. Isi utamaModul ini adalah langkah-langkah
penulisan modul. Namundemikian sebelum uarian tentang
penulisan modul, dijelaskanpula tentang konsep dasar modul dan
berbagai carapengembangannya. Dalam prosedur pengembangan
modullangkah-langkahnya adalah perencanaan, penulisan,
reviewdan revisi serta finalisasi.Tujuan modul ini adalah untuk
membimbing Anda secaraumum dalam merencanakan dan
mengembangkan modul.Karena itu isi modul ini lebih bersifat
praktis dan lebih banyakberisi tentang hal-hal atau rambu-rambu
yang perludiperhatikan dalam menulis modul.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang di maksud dengan Modul Pembelajaran ?
2. Bagaimana ciri-ciri/karakterstik Modul pembelajaran ?
3. Bagaimana langkah-langkah dalam pengembangan modul ?
4. Bagaimana langakah-langkah dalam penyusunan modul ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan Modul ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui yang di maksud dengan modul pembelajaran
2. Untuk mengetahui ciri-ciri/karakteristik modul pembelajaran
3. Mengetahui langkah-langkah dalam pengembangan modul
4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan modul
5. Untuk mengethaui kelebihan dan kekurangan dalam
menggunakan modul.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengeretian Modul
Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar
mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara
perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri
(self-instructional) (Winkel, 2009:472) .
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara
sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan
evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010 ).
Menurut Goldschmid, Modul pembelajaran sebagai sejenis
satuan kegiatan belajar yang terencana, di desain guna membantu
siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah
semacam paket program untuk keperluan belajar (Wijaya,
1988:128).
Vembriarto (1987:20), menyatakan bahwa suatu modul
pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit
konsep daripada bahan pelajaran. Pengajaran modul merupakan
usaha penyelanggaraan pengajaran individual yang memungkinkan
siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih
kepada unit berikutnya .
Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas maka dapat
disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah salah satu bentuk
bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik sehingga
mudah untuk dipelajari secara mandiri.
B. Ciri-ciri/ Karakteristik Modul
1) Bersifat self-instructional.
Pengajaran modul menggunakan paket pelajaran yang memuat satu
konsep atau unit dari bahan pelajaran. Sementara, pendekatan yang
digunakan dalam pengajaran modul menggunakan pengalaman
belajar siswa melalui berbagai macam penginderaan, melalui
pengalaman mana siswa terlibat secara aktif belajar.
2) Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual
Pembelajaran melalui modul sangat sesuai untuk menanggapi
perbedaan individual siswa, karena modul pada dasarnya disusun
untuk diselesaikan oleh siswa secara perorangan. Oleh karena itu
pembelajaran melalui modul, siswa diberi kesempatan belajar
sesuai irama dan kecepatan masing-masing.
3) Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan
Proses asosiasi terjadi karena dengan modul siswa dapat membaca
teks dan melihat diagram-diagram darn buku modulnya.
Sedangkan struktur dan urutan maksudnya materi pada buku
modul itu dapat disusun mengikuti struktur pengetahuan secara
hirarkis. Dengan demikian siswa dapat mengikuti urutan kegiatan
belajar secara teratur.
4) Penggunaan berbagai macam media (multi media)
Pembelajaran dengan modul memungkinkan digunakannya
berbagai macam media pembelajaran. Hal ini dikarenakan
karakteristik siswa berbeda-beda terhadap kepekaannya terhadap
media. Oleh karena itu dalam belajar menggunakan modul bisa
saja divariasikan dengan media lain seperti radio atau televisi.
5) Partisipasi aktif dari siswa
Modul disusun sedemikian rupa sehingga bahan-bahan
pembelajaran yang ada dalam modul tersebut bersifat self
instructional, sehingga akan terjadi keaktifan belajar yang tinggi.
6) Adanya reinforcement langsung terhadap respon siswa
Respon yang diberikan siswa mendapat konfirmasi atas jawaban
yang benar, dan mendapat koreksi langsung atas kesalahan
jawaban yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cara
mencocokkan hasil pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah
disediakan.
7). Adanya evaluasi terhadap penguasaan siswa atas hasil
belajarnya
Dalam pembelajaran modul dilengkapi pula dengan adanya
kegiatan evaluasi, sehingga darn hasil evaluasi ini dapat diketahui
tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya.
Untuk mengetahui siswa berada pada tingkat penguasaan yang
mana, dalam suatu modul juga dilengkapi tentang cara
perhitungannya dan patokannya.
B. Teknik Pengembangan Modul
Mengembangkan modul berarti mengajarkan suatu mata pelajaran
melalui tulisan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang digunakan
dalam mengembangkan modul sama dengan yang digunakan
dalam pembelajaran biasa. Bedanya adalah, bahasa yang
digunakan bersifat setengah formal dan setengah lisan, bukan
bahasa buku teks yang bersifat sangat formal.
Ada tiga teknik yang dapat dipilih dalam menyusun modul. Ketiga
teknik tersebut menurut Sungkono, dkk.(2003: 10), yaitu menuulis
sendiri, pengemasan kembali informasi, dan penataan informasi:
1. Menulis Sendiri (Starting from Scratch)
Penulis/guru dapat menulis sendiri modul yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran. Asumsi yang mendasari cara ini
adalah bahwa guru adalah pakar yang berkompeten dalam bidang
ilmunya, mempunyai kemampuan menulis, dan mengetahui
kebutuhan siswa dalam bidang ilmu tersebut. Untuk menulis
modul sendiri, di samping penguasaan bidang ilmu, juga
diperlukan kemampuan menulis modul sesuai dengan prinsip-
prinsip pembelajaran, yaitu selalu berlandaskan kebutuhan peserta
belajar, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, bimbingan,
latihan, dan umpan balik. Pengetahuan itu dapat diperoleh melalui
analisis pembelajaran, dan silabus. Jadi, materi yang disajikan
dalam modul adalah pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang
tercantum dalam silabus.
2. Pengemasan Kembali Informasi (Information Repackaging)
Penulis/guru tidak menulis modul sendiri, tetapi memanfaatkan
buku-buku teks dan informasi yang telah ada di pasaran untuk
dikemas kembali menjadi modul yang memenuhi karakteristik
modul yang baik. Modul atau informasi yang sudah ada
dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (sesuai dengan kompetensi,
silabus dan RPP/SAP), kemudian disusun kembali dengan gaya
bahasa yang sesuai. Selain itu juga diberi tambahan keterampilan
atau kompetensi yang akan dicapai, latihan, tes formatif, dan
umpan balik.
3. Penataan Informasi (Compilation)
Cara ini mirip dengan cara kedua, tetapi dalam penataan informasi
tidak ada perubahan yang dilakukan terhadap modul yang diambil
dari buku teks, jurnal ilmiah, artikel, dan lain-lain. Dengan kata
lain, materi-materi tersebut dikumpulkan, digandakan dan
digunakan secara langsung. Materi-materi tersebut dipilih, dipilah
dan disusun berdasarkan kompetensi yang akan dicapai dan silabus
yang hendak digunakan.
D. Langkah-langkah Pengembangan Modul
Langkah-langkah penulisan modul terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Tahap Uji Coba
Suatu modul yang telah selesai disusun, sekalipun
penyusunannya sudah menempuh langkah-langkah yang baik
(penyusunan draft 1, dan draft 2), namun tetap diperlukan perbaikan
baik yang menyangkut isi maupun efektivitasnya. Kegiatan perbaikan
yang dimaksud adalah melalui review dan uji coba. Proses review dan
uji coba dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan dari beberapa
orang terhadap modul yang Anda susun, sehingga akan diperoleh
masukan dalam upaya perbaikan modul yang telah selesai disusun.
Uji coba modul yang dimaksudkan di sini adalah mencobakan
draft modul kepada beberapa orang sampel sasaran belajar calon
peserta diklat, caranya:
 mintalah mereka mempelajari draft modul yang telah
diperbaiki berdasarkan hasil review.
 Mereka diminta mempelajari selama satu sampai dua jam,
amati selama kegiatan pembelajaran mereka.
 Teliti apakah mereka memiliki pengetahuan awal yang
dipersyaratkan untuk mempelajari modul yang Anda tulis.
 Jelaskan tujuannya, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan uji
coba modul.
 Mintalah mereka untuk mengerjakannya secara wajar.
 Amati bagaimana mereka mempelajari modul itu.
 Amati dari mana mereka memulainya, bagaimana reaksi
mereka terhadap aktivitas dalam modul.
 Amati apakah ada hal-hal yang membuat mereka
bbosan/jenuh atau mengalami kesulitan.
 Jika diantara mereka ada yang telah selesai, berilah tes
untuk mengaktifkan apakah mereka telah belajar.
 Hasil uji coba yang Anda lakukan hendaknya dijadikan
dasar untuk merevisi modul Anda.
2. Tahap Perencanaan
Setiap kegiatan umumnya dimulai dengan tahap
perencanaan. Demikian pula halnya dengan pengembangan modul.
Bila suatu lembaga atau institusi akan mengembangkan suatu paket
modul, dalam tahap perencanaan biasanya dilibatkan para ahli.
Para ahli itu umumnya meliputi ahli materi yaitu orang yang
menguasai suatu bidang ilmu atau materi pelajaran, ahli kurikulum
dan pembelajaran yaitu orang memiliki pengetahuan dan
pengalaman tentang metodologi pengajaran dan juga
kurikulumnya, ahli media yaitu orang yang memahami tentang
karakteristik, keunggulan dan kelemahan berbagai media dalam hal
ini terutama media cetak dan orang yang ahli menulis yaitu
penulis. Tahap perencanaan ini sangat penting dalam proses
Pengembangan Modul, agar bahan belajar yang kita kembangkan
dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. Selain itu bila dilakukan perencanaan
yang baik bahan belajar yang dihasilkan memiliki tingkat
keterbacaan yang tinggi dan tingkat kedalaman materi yang sesuai
dengan tingkat kemampuan sasaran didik.
3. Penulisan
Penulis hendaknya terlibat sejak dalam tahap
perencanaansehingga ia benar-benar mengetahui tentang tujuan
yang ingin dicapai dan materi yang harus disajikan. Para ahli dan
penulis ini berkumpul bersama untuk menyusun Garis-Garis Besar
Isi Modul (GBIM) atau Garis-Garis IsiPembelajaran/Pelatihan
(GPPP) yang akan dijadikanpedoman dalam penyusunan modul.
GBIM merupakancetak biru (blueprint) bagi modul yang akan
ditulis dan biasanya dituangkan dalam suatu format matrik yang
memuat berbagai aspek terutama menyangkut kompetensi,dan
cakupan materi. (matrik GBIPM akan anda baca pada bagian
berikutnya)
4. Percetakan
Percetakan di lakukan apa apabila modul sudah sempurnah dan
bisa di gunakan.
E. Langkah-langkah Penyusunan Modul
Langkah-langkah penyusuan kerangka modul adalah
sebagai berikut:
1. Menetapkan atau merumuskan tujuan instruksional umum
menjadi tujuan instruksional khusus.
2. Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur
pencapaian tujuan khusus.
3. Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang
sesuai dengan tujuan khusus.
4. Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis.
5. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar siswa.
6. Memeriksa langkah-langkah kegiatan belajar untuk
mencapai semua tujuan.
7. Mengidentifikasi alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan
belajar dengan modul itu.
F. Komponen-komponen Modul
Komponen-komponen utama yang perlu tersedia di dalam
modul, yaitu tinjauan mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan
belajar, latihan; rambu-rambu jawaban latihan, rangkuman, tes
formatif, dan kunci jawaban tes formatif Kedelapan komponen
tersebut akan dijelaskan satu persatu dalam bagian selanjutnya.
1. Tinjauan Mata Pelajaran
Tinjauan mata pelajaran adalah paparan umum mengenai
keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran.
Perlu dipahami bahwa letak atau posisi tinjauan mata
pelajaran di dalam modul sangat tergantung kepada pembagian
pokok bahasan dalam mata pelajaran. Mungkin saja satu mata
pelajaran terdiri atas beberapa pokok bahasan, sehingga tinjauan
mata pelajaran terletak pada modul pertama saja. Contohnya, pada
modul 1 terdapat tinjauan mata pelajaran, sementara modul 2, dan
3 dst tidak terdapat tinjauan mata pelajaran karena sudah terletak
pada modul 1. Tetapi tidak menutup kemungkinan pada setiap
modul disertakan tinjauan mata pelajaran untuk menuntun siswa
dalam memahami kegunaan mata pelajaran.
2. Pendahuluan
Pendahuluan suatu modul merupakan pembukaan
pembelajaran suatu modul. Oleh karena itu, dalam pendahuluan
seyogyanya memuat hal-hal sebagai berikut:
 Cakupan isi modul dalam bentuk deskripsi singkat
 Indikator yang ingin dicapai melalui sajian materi dan
kegiatan modul
 Deskripsi perilaku awal (entry behaviour) yang memuat
pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya sudah
diperoleh atau seyogyanya sudah dimiliki sebagai
pijakan(anchoring) dari pembahasan modal itu.
· Relevansi, yang terdiri atas:
1). Keterkaitan pembahasan materi dan kegiatan dalam modul itu
dengan mateni dan kegiatan dalam modul lain dalarn satu mata
pelajaran atau dalam mata pelajaran (cross reference)
2) .Pentingnya mempelajari materi modul itu dalam pengembangan
dan pelaksanaan tugas guru secara profesional
· Urutan butir sajian modul (kegiatan belajar) secara logis
· Petunjuk belajar berisi panduan teknis mempelajari modul
itu agar berhasil dikuasai dengan baik.
3. Kegiatan Belajar
Bagian ini merupakan “daging” atau inti dalam pemaparan
materi pelajaran. Bagian ini terbagi menjadi beberapa sub bagian
yang disebut Kegiatan Belajar.Bagian ini memuat materi pelajaran
yang harus dikuasai siswa. Materi tersebut disusun sedemikian
rupa, sehingga dengan mempelajari materi tersebu, tujuan yang
telah dirumuskan dapat tercapai. Agar materi pelajaran mudah
diterima siswa, maka perlu disusun secara sisternatis.
Di dalam kegiatan belajar terdapat uraian atau penjelasan
secara rinci tentang isi pelajaran yang diikuti dengan contoh-
contoh konkrit dan non contoh. Sedapat mungkin uraian ini diikuti
gambar, bagan atau grafik. Urutan penyajian seperti ini yang
dimulai dengan penjelasan kemudian diikuti dengan contoh.
Urutan penyajian dapat pula dimulai dengan contoh dan non
contoh, atau kasus-kasus kemudian diikuti dengan penjelasan
tentang konsep yang dimaksud.
Sajian materi modul memperhatikan elemen uraian dan contoh
yang dirancang untuk menumbuhkan proses belajar dalarn diri
pembaca. Berikut akan dijelaskan kedua elemen dasar yang ada
dalarn sajian materi modul.
4. Latihan
Latihan adalah berbagai bentuk kegiatan belajar yang harus
dilakukan oleh siswa setelah membaca uraian sebelumnya.
Gunanya untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, nilai,
dan sikap tentang fakta/data, konsep, prinsip, generalisasi/dalil,
teori, prosedur, dan metode. Tujuan latihan ini agar siswa benar-
benar belajar secara aktif dan akhirnya menguasai konsep yang
sedang dibahas dalam kegiatan belajar tersebut. Latihan disajikan
secara kreatif sesuai dengan karakteristik setiap mata
pelajaran. Latihan dapat ditempatkan di sela-sela uraian atau di
akhir uraian.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan latihan:
a. Relevan dengan materi yang disajikan
b. Sesuai dengan kemampuan siswa
c. Bentuknya bervariasi, misalnya tes, tugas,
eksperimen, dsb
d. Bermakna (bermanfaat)
e. Menantang siswa untuk berpikir dan bersikap kritis
f. Penyajiannya sesuai dengan karakteristik setiap
mata pelajaran
5. Rambu-rambu Jawaban latihan
Rambu-rambu jawaban latihan merupakan hal-hal yang
harus diperhatikan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan.
Kegunaan rambu-rambu jawaban ini adalah untuk mengarahkan
pemahaman siswa tentang jawaban yang diharapkan dari
pertanyaan atau tugas dalam latihan dalam mendukung tercapainya
kompetensi pembelajaran.
6. Rangkuman
Rangkuman adalah inti dari uraian materi yang disajikan
pada kegiatan belajar dari suatu modul, yang berfungsi
menyimpulkan dan memantapkan pengalaman belajar (isi dan
proses) yang dapat mengkondisikan tumbuhnya konsep atau
skemata baru dalam pikiran siswa.
7. Tes Formatif
Tes formatif merupakan tes untuk mengukur penguasaan
siswa setelah suatu pokok bahasan selesai dipaparkan dalam satu
kegiatan belajar berakhir. Tes formatif ini bertujuan untuk
mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan. Hasil tes formatif digunakan
sebagai dasar untuk melanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya.
8. Kunci Jawaban Tes Formatif
Kunci jawaban tes formatif pada umumnya diletakkan di
bagian paling akhir suatu modul. Jika kegiatan belajar berjumlah 2
buah, maka kunci jawaban tes formatif terletak setelah tes formatif
kegiatan belajar 2, dengan halaman tersendiri. Tujuannya agar
siswa benar-benar berusaha mengerjakan tes tanpa melihat kunci
jawaban terlebih dahulu. Lembar ini berisi jawaban dari soal-soal
yang telah diberikan. Jawaban siswa terhadap tes yang ada
diketahui benar atau salah dapat dilakukan dengan cara
mencocokkannya dengan kunci jawaban yang ada pada lembar ini.
Tujuannya adalah agar siswa mengetahui tingkat penguasaannya
terhadap isi kegiatan belajar tersebut. Di samping itu, pada bagian
ini berisi petunjuk tentang cara siswa memberi nilai sendiri pada
hasil jawabannya.
G. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Modul
>. Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya,
siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya
sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan
individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien.
>.Kekurangan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut
dengan belajar mandiri. Namun Pembelajaran dengan
menggunakan modul mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai
berikut :
1. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang
dibutuhkan lama.
2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin
kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang
belum matang pada khususnya.
3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator
untuk terus menerus mamantau proses belajar siswa,
memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap
4. waktu siswa membutuhkan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas maka dapat
disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah salah satu bentuk
bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik sehingga
mudah untuk dipelajari secara mandiri.
1. Bersifat self-instructional
2. Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual
3. Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan
4. Penggunaan berbagai macam media (multi media)
5. Partisipasi aktif dari siswa
6. Adanya reinforcement langsung terhadap respon
siswa. Adanya evaluasi terhadap pe
7. penguasaan siswa atas hasil belajarnya
1. Tahap Uji Coba
2. Tahap Perencanaan
a. Penulisan
b. Percetakan
1. Menetapkan atau merumuskan tujuan instruksional umum
menjadi tujuan instruksional khusus.
2. Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur
pencapaian tujuan khusus.
3. Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang sesuai
dengan tujuan khusus.
4. Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis.
5. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar siswa.
6. Memeriksa langkah-langkah kegiatan belajar untuk mencapai
semua tujuan.
7. Mengidentifikasi alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan
belajar dengan modul itu.
Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya,
siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya
sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan
individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat
kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien.
dalam pembelajaran menggunakan modul juga memiliki
beberapa kelemahan yang mendasar yaitu bahwa memerlukan
biaya yang cukup besar serta memerlukan waktu yang lama dalam
pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri, dan membutuhkan
ketekunan tinggi dari guru sebagai fasilitator untuk terus
memantau proses belajar siswa.
B. Saran
Dengan adanya penyusunan makalah ini tentunya masih
banyak kekurangan-kekuranganyang terdapat di dalamnya, oleh
karena itu di butuhkan kritik dan saranya untuk memperbaiki
makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar.
Bahan Kuliah Online. Direktori UPI. Bandung
Vembriarto, St. 1975. Pengantar Pengajaran Modul.
Yogyakarta.
Utomo, Tjipto. 1991. Peningkatan dan Pengembangan
Pendidikan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sungkono, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar.
Yogyakarta: FIP UNY.
Tian Belawati, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar .
Jakarta: Pusat Penerb

More Related Content

What's hot

PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018JamarudinFisika
 
Modul prosedur pengembangan modul pembelajaran
Modul prosedur pengembangan modul pembelajaranModul prosedur pengembangan modul pembelajaran
Modul prosedur pengembangan modul pembelajarandana solit
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"AjiLesmana27
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modulambarlestari
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"AjiLesmana27
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"WahyuniRihaldi
 
prosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan modulprosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan modulRahmahaza
 
modul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialmodul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialagungnugroho223
 
Tugas power pont modul
Tugas power pont modulTugas power pont modul
Tugas power pont modulambarlestari
 
Makalah media, tutorial
Makalah media, tutorialMakalah media, tutorial
Makalah media, tutorialilham PAI
 

What's hot (13)

PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2018
 
Pembuatan modul
Pembuatan modulPembuatan modul
Pembuatan modul
 
Modul prosedur pengembangan modul pembelajaran
Modul prosedur pengembangan modul pembelajaranModul prosedur pengembangan modul pembelajaran
Modul prosedur pengembangan modul pembelajaran
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
prosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan modulprosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan modul
 
modul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorialmodul model pembelajaran tutorial
modul model pembelajaran tutorial
 
Nita sri hastuti
Nita sri hastutiNita sri hastuti
Nita sri hastuti
 
Modul
ModulModul
Modul
 
Tugas power pont modul
Tugas power pont modulTugas power pont modul
Tugas power pont modul
 
Makalah media, tutorial
Makalah media, tutorialMakalah media, tutorial
Makalah media, tutorial
 

Similar to Media pembelajaran kelompok 3

MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMMODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMFisar Naim
 
Modul stenga jadi
Modul stenga jadiModul stenga jadi
Modul stenga jadiFatma wati
 
Modul pengembangan
Modul pengembanganModul pengembangan
Modul pengembanganFatma wati
 
modul pengembangan modul
modul pengembangan modulmodul pengembangan modul
modul pengembangan modulvinnyputriana
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulAjiLesmana27
 
Prosedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulProsedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulWahyuniRihaldi
 
M e d i a p e m b e l a j a r an
M e d i a  p e m b e l a j a r anM e d i a  p e m b e l a j a r an
M e d i a p e m b e l a j a r anPAICAsman
 
prosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modulprosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modulhardianpai
 
Prosedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulProsedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulNursoleha51
 
Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul" Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul" Nursoleha51
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulWAODESARTIKA
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Rahmadana17
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Rahmadana17
 
Prosedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdfProsedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdfambarlestari
 
Modul kelompok 1
Modul kelompok 1Modul kelompok 1
Modul kelompok 115010107016
 
Modul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaranModul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaranDoni94
 
PPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptx
PPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptxPPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptx
PPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptxAiKartikaSari
 
prosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan modulprosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan moduljaudinIAIN
 

Similar to Media pembelajaran kelompok 3 (20)

Tugas modul cili
Tugas modul ciliTugas modul cili
Tugas modul cili
 
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
TUGAS MODUL FITRIANI PGMI/3
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIMMODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN KELOMPOK 2| ALFISAR NAIM
 
Modul stenga jadi
Modul stenga jadiModul stenga jadi
Modul stenga jadi
 
Modul pengembangan
Modul pengembanganModul pengembangan
Modul pengembangan
 
modul pengembangan modul
modul pengembangan modulmodul pengembangan modul
modul pengembangan modul
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Prosedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan ModulProsedur pengembangan Modul
Prosedur pengembangan Modul
 
M e d i a p e m b e l a j a r an
M e d i a  p e m b e l a j a r anM e d i a  p e m b e l a j a r an
M e d i a p e m b e l a j a r an
 
prosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modulprosedur pengembangan modul
prosedur pengembangan modul
 
Prosedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modulProsedur pengembangan modul
Prosedur pengembangan modul
 
Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul" Modul "prosedur pengembangan modul"
Modul "prosedur pengembangan modul"
 
Prosedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan ModulProsedur Pengembangan Modul
Prosedur Pengembangan Modul
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
Modul "Prosedur Pengembangan Modul"
 
Prosedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdfProsedur pengembangan modul pdf
Prosedur pengembangan modul pdf
 
Modul kelompok 1
Modul kelompok 1Modul kelompok 1
Modul kelompok 1
 
Modul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaranModul kelompok media pembelajaran
Modul kelompok media pembelajaran
 
PPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptx
PPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptxPPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptx
PPT MODUL AJAR_TRISNAWATI.pptx
 
prosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan modulprosedur penyusunan modul
prosedur penyusunan modul
 

Recently uploaded

Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERIPURWANTOSDNWATES2
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusiSusanti94678
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxAhmadBarkah2
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfTarkaTarka
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...Kanaidi ken
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxGallantryW
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfnaqarin2
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...Kanaidi ken
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paudMamanDiana
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxMasHari12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...AgusRahmat39
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnalrepyjayanti
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNajwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Najwa Qarina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...RENCANA + Link2 MATERI  Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
RENCANA + Link2 MATERI Training _PEMBEKALAN Kompetensi_PENGELOLAAN PENGADAAN...
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docxDokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
Dokumen Tindak Lanjut Pengelolaan Kinerja Guru.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis JurnalRepi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
Repi jayanti_2021 B_Analsis Kritis Jurnal
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Media pembelajaran kelompok 3

  • 1. MODUL PEMBELAJARAN PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL OLEH JASIRUDIN : 17010101024 MUH. JUSMAN : 17010101080 RANI ELVINA DAYANTI : 17010101063 DOSEN MATAKULIAH Dr. Ambar Srilestari SE, M.Pd PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI ( IAIN )
  • 2. TAHUN 2018 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al Kitab kepada hamba-Nya dan dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya.Dengan pentunjuk-Nya yang mulia itu.Dia membimbing manusia dari lembah kehinaan yang berlumuran dosa menuju lembah kemuliaan yang di penuhi pahala dan ridho-Nya Selanjutnya,kami ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang dengan caranya masing-masing telah membantu proses rampung makalah ini.Semoga tercatat di sisi Allahh sebagai amal saleh bagi mereka,Amin. Penyusun menyadari, bahwa penyusunan makalah ini tak terlepas dari berbagai kekurangan dan kesalaha.Oleh karena itu harap kritik dan saranya demi perbaikan penyusunan makalah berikutnya. Dan semoga catatan kecil ini mampu menambah wawasan dan manfaat bagi kita semua,Amin. KENDARI.NOVEMBER, 2018
  • 3. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan. BAB II PEMBAHASAN A. Pengeretian Modul. B. Ciri-ciri/ Karakteristik Modul. C. Teknik Pengembangan Modul. D. Langkah-langkah Pengembangan Modul. E. Langkah-langkah Penyusunan Modul. F. Komponen-komponen Modul. G. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Modul. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan. B. Saran. DAFTAR PUSTAKA.
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saya yakin bahwa anda telah memiliki pengalaman dalam tulis menulis, apakah itu menulis surat, menulis materi untuk diklat atau mungkin menulis buku maupun tulisanlainnya. Namun demikian mungkin Anda belum memilikipengalaman khusus dalam menulis modul. Karena modul inidiharapkan membekali Anda pengetahuan dasar tentangproses pengembangan modul diklat. Modul ini isinyamenjelaskan tentang Prosedur Pengembangan Modul. Isi utamaModul ini adalah langkah-langkah penulisan modul. Namundemikian sebelum uarian tentang penulisan modul, dijelaskanpula tentang konsep dasar modul dan berbagai carapengembangannya. Dalam prosedur pengembangan modullangkah-langkahnya adalah perencanaan, penulisan, reviewdan revisi serta finalisasi.Tujuan modul ini adalah untuk membimbing Anda secaraumum dalam merencanakan dan mengembangkan modul.Karena itu isi modul ini lebih bersifat praktis dan lebih banyakberisi tentang hal-hal atau rambu-rambu yang perludiperhatikan dalam menulis modul. B. Rumusan Masalah 1. Apakah yang di maksud dengan Modul Pembelajaran ? 2. Bagaimana ciri-ciri/karakterstik Modul pembelajaran ? 3. Bagaimana langkah-langkah dalam pengembangan modul ? 4. Bagaimana langakah-langkah dalam penyusunan modul ?
  • 5. 5. Apa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan Modul ? C. Tujuan 1. Untuk Mengetahui yang di maksud dengan modul pembelajaran 2. Untuk mengetahui ciri-ciri/karakteristik modul pembelajaran 3. Mengetahui langkah-langkah dalam pengembangan modul 4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan modul 5. Untuk mengethaui kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan modul.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pengeretian Modul Modul pembelajaran merupakan satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel, 2009:472) . Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010 ). Menurut Goldschmid, Modul pembelajaran sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana, di desain guna membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket program untuk keperluan belajar (Wijaya, 1988:128). Vembriarto (1987:20), menyatakan bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit konsep daripada bahan pelajaran. Pengajaran modul merupakan usaha penyelanggaraan pengajaran individual yang memungkinkan
  • 7. siswa menguasai satu unit bahan pelajaran sebelum dia beralih kepada unit berikutnya . Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas maka dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri. B. Ciri-ciri/ Karakteristik Modul 1) Bersifat self-instructional. Pengajaran modul menggunakan paket pelajaran yang memuat satu konsep atau unit dari bahan pelajaran. Sementara, pendekatan yang digunakan dalam pengajaran modul menggunakan pengalaman belajar siswa melalui berbagai macam penginderaan, melalui pengalaman mana siswa terlibat secara aktif belajar. 2) Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual Pembelajaran melalui modul sangat sesuai untuk menanggapi perbedaan individual siswa, karena modul pada dasarnya disusun untuk diselesaikan oleh siswa secara perorangan. Oleh karena itu pembelajaran melalui modul, siswa diberi kesempatan belajar sesuai irama dan kecepatan masing-masing. 3) Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan Proses asosiasi terjadi karena dengan modul siswa dapat membaca teks dan melihat diagram-diagram darn buku modulnya. Sedangkan struktur dan urutan maksudnya materi pada buku modul itu dapat disusun mengikuti struktur pengetahuan secara hirarkis. Dengan demikian siswa dapat mengikuti urutan kegiatan belajar secara teratur. 4) Penggunaan berbagai macam media (multi media)
  • 8. Pembelajaran dengan modul memungkinkan digunakannya berbagai macam media pembelajaran. Hal ini dikarenakan karakteristik siswa berbeda-beda terhadap kepekaannya terhadap media. Oleh karena itu dalam belajar menggunakan modul bisa saja divariasikan dengan media lain seperti radio atau televisi. 5) Partisipasi aktif dari siswa Modul disusun sedemikian rupa sehingga bahan-bahan pembelajaran yang ada dalam modul tersebut bersifat self instructional, sehingga akan terjadi keaktifan belajar yang tinggi. 6) Adanya reinforcement langsung terhadap respon siswa Respon yang diberikan siswa mendapat konfirmasi atas jawaban yang benar, dan mendapat koreksi langsung atas kesalahan jawaban yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan cara mencocokkan hasil pekerjaannya dengan kunci jawaban yang telah disediakan. 7). Adanya evaluasi terhadap penguasaan siswa atas hasil belajarnya Dalam pembelajaran modul dilengkapi pula dengan adanya kegiatan evaluasi, sehingga darn hasil evaluasi ini dapat diketahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajarinya. Untuk mengetahui siswa berada pada tingkat penguasaan yang mana, dalam suatu modul juga dilengkapi tentang cara perhitungannya dan patokannya. B. Teknik Pengembangan Modul Mengembangkan modul berarti mengajarkan suatu mata pelajaran melalui tulisan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang digunakan dalam mengembangkan modul sama dengan yang digunakan
  • 9. dalam pembelajaran biasa. Bedanya adalah, bahasa yang digunakan bersifat setengah formal dan setengah lisan, bukan bahasa buku teks yang bersifat sangat formal. Ada tiga teknik yang dapat dipilih dalam menyusun modul. Ketiga teknik tersebut menurut Sungkono, dkk.(2003: 10), yaitu menuulis sendiri, pengemasan kembali informasi, dan penataan informasi: 1. Menulis Sendiri (Starting from Scratch) Penulis/guru dapat menulis sendiri modul yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Asumsi yang mendasari cara ini adalah bahwa guru adalah pakar yang berkompeten dalam bidang ilmunya, mempunyai kemampuan menulis, dan mengetahui kebutuhan siswa dalam bidang ilmu tersebut. Untuk menulis modul sendiri, di samping penguasaan bidang ilmu, juga diperlukan kemampuan menulis modul sesuai dengan prinsip- prinsip pembelajaran, yaitu selalu berlandaskan kebutuhan peserta belajar, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, bimbingan, latihan, dan umpan balik. Pengetahuan itu dapat diperoleh melalui analisis pembelajaran, dan silabus. Jadi, materi yang disajikan dalam modul adalah pokok bahasan dan sub pokok bahasan yang tercantum dalam silabus. 2. Pengemasan Kembali Informasi (Information Repackaging) Penulis/guru tidak menulis modul sendiri, tetapi memanfaatkan buku-buku teks dan informasi yang telah ada di pasaran untuk dikemas kembali menjadi modul yang memenuhi karakteristik modul yang baik. Modul atau informasi yang sudah ada dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (sesuai dengan kompetensi, silabus dan RPP/SAP), kemudian disusun kembali dengan gaya bahasa yang sesuai. Selain itu juga diberi tambahan keterampilan
  • 10. atau kompetensi yang akan dicapai, latihan, tes formatif, dan umpan balik. 3. Penataan Informasi (Compilation) Cara ini mirip dengan cara kedua, tetapi dalam penataan informasi tidak ada perubahan yang dilakukan terhadap modul yang diambil dari buku teks, jurnal ilmiah, artikel, dan lain-lain. Dengan kata lain, materi-materi tersebut dikumpulkan, digandakan dan digunakan secara langsung. Materi-materi tersebut dipilih, dipilah dan disusun berdasarkan kompetensi yang akan dicapai dan silabus yang hendak digunakan. D. Langkah-langkah Pengembangan Modul Langkah-langkah penulisan modul terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Tahap Uji Coba Suatu modul yang telah selesai disusun, sekalipun penyusunannya sudah menempuh langkah-langkah yang baik
  • 11. (penyusunan draft 1, dan draft 2), namun tetap diperlukan perbaikan baik yang menyangkut isi maupun efektivitasnya. Kegiatan perbaikan yang dimaksud adalah melalui review dan uji coba. Proses review dan uji coba dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan dari beberapa orang terhadap modul yang Anda susun, sehingga akan diperoleh masukan dalam upaya perbaikan modul yang telah selesai disusun. Uji coba modul yang dimaksudkan di sini adalah mencobakan draft modul kepada beberapa orang sampel sasaran belajar calon peserta diklat, caranya:  mintalah mereka mempelajari draft modul yang telah diperbaiki berdasarkan hasil review.  Mereka diminta mempelajari selama satu sampai dua jam, amati selama kegiatan pembelajaran mereka.  Teliti apakah mereka memiliki pengetahuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul yang Anda tulis.  Jelaskan tujuannya, bahwa kegiatan ini adalah kegiatan uji coba modul.  Mintalah mereka untuk mengerjakannya secara wajar.  Amati bagaimana mereka mempelajari modul itu.  Amati dari mana mereka memulainya, bagaimana reaksi mereka terhadap aktivitas dalam modul.  Amati apakah ada hal-hal yang membuat mereka bbosan/jenuh atau mengalami kesulitan.  Jika diantara mereka ada yang telah selesai, berilah tes untuk mengaktifkan apakah mereka telah belajar.  Hasil uji coba yang Anda lakukan hendaknya dijadikan dasar untuk merevisi modul Anda. 2. Tahap Perencanaan
  • 12. Setiap kegiatan umumnya dimulai dengan tahap perencanaan. Demikian pula halnya dengan pengembangan modul. Bila suatu lembaga atau institusi akan mengembangkan suatu paket modul, dalam tahap perencanaan biasanya dilibatkan para ahli. Para ahli itu umumnya meliputi ahli materi yaitu orang yang menguasai suatu bidang ilmu atau materi pelajaran, ahli kurikulum dan pembelajaran yaitu orang memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang metodologi pengajaran dan juga kurikulumnya, ahli media yaitu orang yang memahami tentang karakteristik, keunggulan dan kelemahan berbagai media dalam hal ini terutama media cetak dan orang yang ahli menulis yaitu penulis. Tahap perencanaan ini sangat penting dalam proses Pengembangan Modul, agar bahan belajar yang kita kembangkan dapat membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Selain itu bila dilakukan perencanaan yang baik bahan belajar yang dihasilkan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan tingkat kedalaman materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran didik. 3. Penulisan Penulis hendaknya terlibat sejak dalam tahap perencanaansehingga ia benar-benar mengetahui tentang tujuan yang ingin dicapai dan materi yang harus disajikan. Para ahli dan penulis ini berkumpul bersama untuk menyusun Garis-Garis Besar Isi Modul (GBIM) atau Garis-Garis IsiPembelajaran/Pelatihan (GPPP) yang akan dijadikanpedoman dalam penyusunan modul. GBIM merupakancetak biru (blueprint) bagi modul yang akan ditulis dan biasanya dituangkan dalam suatu format matrik yang memuat berbagai aspek terutama menyangkut kompetensi,dan cakupan materi. (matrik GBIPM akan anda baca pada bagian berikutnya)
  • 13. 4. Percetakan Percetakan di lakukan apa apabila modul sudah sempurnah dan bisa di gunakan. E. Langkah-langkah Penyusunan Modul Langkah-langkah penyusuan kerangka modul adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan atau merumuskan tujuan instruksional umum menjadi tujuan instruksional khusus. 2. Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur pencapaian tujuan khusus. 3. Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan khusus. 4. Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis. 5. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar siswa. 6. Memeriksa langkah-langkah kegiatan belajar untuk mencapai semua tujuan. 7. Mengidentifikasi alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan belajar dengan modul itu. F. Komponen-komponen Modul Komponen-komponen utama yang perlu tersedia di dalam modul, yaitu tinjauan mata pelajaran, pendahuluan, kegiatan belajar, latihan; rambu-rambu jawaban latihan, rangkuman, tes formatif, dan kunci jawaban tes formatif Kedelapan komponen tersebut akan dijelaskan satu persatu dalam bagian selanjutnya. 1. Tinjauan Mata Pelajaran Tinjauan mata pelajaran adalah paparan umum mengenai keseluruhan pokok-pokok isi mata pelajaran.
  • 14. Perlu dipahami bahwa letak atau posisi tinjauan mata pelajaran di dalam modul sangat tergantung kepada pembagian pokok bahasan dalam mata pelajaran. Mungkin saja satu mata pelajaran terdiri atas beberapa pokok bahasan, sehingga tinjauan mata pelajaran terletak pada modul pertama saja. Contohnya, pada modul 1 terdapat tinjauan mata pelajaran, sementara modul 2, dan 3 dst tidak terdapat tinjauan mata pelajaran karena sudah terletak pada modul 1. Tetapi tidak menutup kemungkinan pada setiap modul disertakan tinjauan mata pelajaran untuk menuntun siswa dalam memahami kegunaan mata pelajaran. 2. Pendahuluan Pendahuluan suatu modul merupakan pembukaan pembelajaran suatu modul. Oleh karena itu, dalam pendahuluan seyogyanya memuat hal-hal sebagai berikut:  Cakupan isi modul dalam bentuk deskripsi singkat  Indikator yang ingin dicapai melalui sajian materi dan kegiatan modul  Deskripsi perilaku awal (entry behaviour) yang memuat pengetahuan dan keterampilan yang sebelumnya sudah diperoleh atau seyogyanya sudah dimiliki sebagai pijakan(anchoring) dari pembahasan modal itu. · Relevansi, yang terdiri atas: 1). Keterkaitan pembahasan materi dan kegiatan dalam modul itu dengan mateni dan kegiatan dalam modul lain dalarn satu mata pelajaran atau dalam mata pelajaran (cross reference) 2) .Pentingnya mempelajari materi modul itu dalam pengembangan dan pelaksanaan tugas guru secara profesional
  • 15. · Urutan butir sajian modul (kegiatan belajar) secara logis · Petunjuk belajar berisi panduan teknis mempelajari modul itu agar berhasil dikuasai dengan baik. 3. Kegiatan Belajar Bagian ini merupakan “daging” atau inti dalam pemaparan materi pelajaran. Bagian ini terbagi menjadi beberapa sub bagian yang disebut Kegiatan Belajar.Bagian ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai siswa. Materi tersebut disusun sedemikian rupa, sehingga dengan mempelajari materi tersebu, tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. Agar materi pelajaran mudah diterima siswa, maka perlu disusun secara sisternatis. Di dalam kegiatan belajar terdapat uraian atau penjelasan secara rinci tentang isi pelajaran yang diikuti dengan contoh- contoh konkrit dan non contoh. Sedapat mungkin uraian ini diikuti gambar, bagan atau grafik. Urutan penyajian seperti ini yang dimulai dengan penjelasan kemudian diikuti dengan contoh. Urutan penyajian dapat pula dimulai dengan contoh dan non contoh, atau kasus-kasus kemudian diikuti dengan penjelasan tentang konsep yang dimaksud. Sajian materi modul memperhatikan elemen uraian dan contoh yang dirancang untuk menumbuhkan proses belajar dalarn diri pembaca. Berikut akan dijelaskan kedua elemen dasar yang ada dalarn sajian materi modul. 4. Latihan Latihan adalah berbagai bentuk kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh siswa setelah membaca uraian sebelumnya. Gunanya untuk memantapkan pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap tentang fakta/data, konsep, prinsip, generalisasi/dalil,
  • 16. teori, prosedur, dan metode. Tujuan latihan ini agar siswa benar- benar belajar secara aktif dan akhirnya menguasai konsep yang sedang dibahas dalam kegiatan belajar tersebut. Latihan disajikan secara kreatif sesuai dengan karakteristik setiap mata pelajaran. Latihan dapat ditempatkan di sela-sela uraian atau di akhir uraian. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan latihan: a. Relevan dengan materi yang disajikan b. Sesuai dengan kemampuan siswa c. Bentuknya bervariasi, misalnya tes, tugas, eksperimen, dsb d. Bermakna (bermanfaat) e. Menantang siswa untuk berpikir dan bersikap kritis f. Penyajiannya sesuai dengan karakteristik setiap mata pelajaran 5. Rambu-rambu Jawaban latihan Rambu-rambu jawaban latihan merupakan hal-hal yang harus diperhatikan oleh siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan. Kegunaan rambu-rambu jawaban ini adalah untuk mengarahkan pemahaman siswa tentang jawaban yang diharapkan dari pertanyaan atau tugas dalam latihan dalam mendukung tercapainya kompetensi pembelajaran. 6. Rangkuman Rangkuman adalah inti dari uraian materi yang disajikan pada kegiatan belajar dari suatu modul, yang berfungsi menyimpulkan dan memantapkan pengalaman belajar (isi dan
  • 17. proses) yang dapat mengkondisikan tumbuhnya konsep atau skemata baru dalam pikiran siswa. 7. Tes Formatif Tes formatif merupakan tes untuk mengukur penguasaan siswa setelah suatu pokok bahasan selesai dipaparkan dalam satu kegiatan belajar berakhir. Tes formatif ini bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Hasil tes formatif digunakan sebagai dasar untuk melanjutkan ke pokok bahasan selanjutnya. 8. Kunci Jawaban Tes Formatif Kunci jawaban tes formatif pada umumnya diletakkan di bagian paling akhir suatu modul. Jika kegiatan belajar berjumlah 2 buah, maka kunci jawaban tes formatif terletak setelah tes formatif kegiatan belajar 2, dengan halaman tersendiri. Tujuannya agar siswa benar-benar berusaha mengerjakan tes tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu. Lembar ini berisi jawaban dari soal-soal yang telah diberikan. Jawaban siswa terhadap tes yang ada diketahui benar atau salah dapat dilakukan dengan cara mencocokkannya dengan kunci jawaban yang ada pada lembar ini. Tujuannya adalah agar siswa mengetahui tingkat penguasaannya terhadap isi kegiatan belajar tersebut. Di samping itu, pada bagian ini berisi petunjuk tentang cara siswa memberi nilai sendiri pada hasil jawabannya. G. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Modul >. Kelebihan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul
  • 18. Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien. >.Kekurangan Pembelajaran dengan Menggunakan Modul Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar mandiri. Namun Pembelajaran dengan menggunakan modul mempunyai kelemahan-kelemahan sebagai berikut : 1. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama. 2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya. 3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus mamantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap 4. waktu siswa membutuhkan
  • 19. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas maka dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri. 1. Bersifat self-instructional 2. Pengakuan atas perbedaan-perbedaan individual 3. Adanya asosiasi, struktur, dan urutan pengetahuan 4. Penggunaan berbagai macam media (multi media) 5. Partisipasi aktif dari siswa 6. Adanya reinforcement langsung terhadap respon siswa. Adanya evaluasi terhadap pe 7. penguasaan siswa atas hasil belajarnya 1. Tahap Uji Coba 2. Tahap Perencanaan a. Penulisan b. Percetakan 1. Menetapkan atau merumuskan tujuan instruksional umum menjadi tujuan instruksional khusus. 2. Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur pencapaian tujuan khusus. 3. Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan khusus.
  • 20. 4. Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis. 5. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar siswa. 6. Memeriksa langkah-langkah kegiatan belajar untuk mencapai semua tujuan. 7. Mengidentifikasi alat-alat yang diperlukan dalam kegiatan belajar dengan modul itu. Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, maka pembelajaran semakin efektif dan efisien. dalam pembelajaran menggunakan modul juga memiliki beberapa kelemahan yang mendasar yaitu bahwa memerlukan biaya yang cukup besar serta memerlukan waktu yang lama dalam pengadaan atau pengembangan modul itu sendiri, dan membutuhkan ketekunan tinggi dari guru sebagai fasilitator untuk terus memantau proses belajar siswa. B. Saran Dengan adanya penyusunan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan-kekuranganyang terdapat di dalamnya, oleh karena itu di butuhkan kritik dan saranya untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bahan Kuliah Online. Direktori UPI. Bandung Vembriarto, St. 1975. Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta. Utomo, Tjipto. 1991. Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sungkono, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: FIP UNY. Tian Belawati, dkk. (2003). Pengembangan Bahan Ajar . Jakarta: Pusat Penerb