Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengembangan modul pembelajaran, meliputi pengertian modul, cara pengembangan modul, langkah-langkah pengembangan modul, serta kelebihan dan kekurangan penggunaan modul.
Modul ini berjudul Prosedur Pengembangan Modul yang menjadi Salah satu tugas dari Mata Kuliah Media Pembelajaran Semester IV Prodi Tadris Biologi IAIN Kendari. Dalam Modul ini berisi konten penjelasan tentang modul sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan di berbagai tingkat satuan pendidikan karena salah satu sifatnya yang bersifat adaptive
Modul ini membahas hal-hal yang mengenai Prosedu Pengembangan Modul dimana ada pengertian dan karakteristik modul, cara pengembangan modul serta kelebihan dan kelemahan pembelajaran dengan menggunakan modul
dokumen ini berisi tentang Prosedur Pengembangan Modul, yang termasuk dalam sub materi dari Matakuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh dosen Ibu Dr. Ambar Sri Lestari, M.Pd di IAIN Kendari
Modul ini berjudul Prosedur Pengembangan Modul yang menjadi Salah satu tugas dari Mata Kuliah Media Pembelajaran Semester IV Prodi Tadris Biologi IAIN Kendari. Dalam Modul ini berisi konten penjelasan tentang modul sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan di berbagai tingkat satuan pendidikan karena salah satu sifatnya yang bersifat adaptive
Modul ini membahas hal-hal yang mengenai Prosedu Pengembangan Modul dimana ada pengertian dan karakteristik modul, cara pengembangan modul serta kelebihan dan kelemahan pembelajaran dengan menggunakan modul
dokumen ini berisi tentang Prosedur Pengembangan Modul, yang termasuk dalam sub materi dari Matakuliah Media Pembelajaran yang dibimbing oleh dosen Ibu Dr. Ambar Sri Lestari, M.Pd di IAIN Kendari
modul ini berisi kata pengantar yang memuat informasi tentang peran modul dalam proses pembelajaran.daftar isi memuat kerangka (outline) modul dan dilengkapi dengan nomor halaman.
File modul tentang prosedur pengembangan modul yang dibuat di aplikasi mocrosoft word 2010 dan cover dari file modul tentang prosedur pengembangan modul ini kami buat dengan aplikasi coreldraw X4. pada modul ini terdapat soal latihan
2. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 2
ROSEDUR
PENGEMBANGAN
MODUL
3. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 3
Dr, Ambar Sri Lestari SE, M. Pd,
Oleh:
NORMAWATI
PARAMITHA
ALFISAR NAIM
MUHAMMAD ARIF AMRULLAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KENDARI 2018
4. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 4
Kata Pengantar
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam yang
telah memberikan karunia, hidayah serta inayah-Nya kepada kami. Sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah kami dengan tepat waktu, yang berjudul prosedur pengembangan
modul.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan manfaat serta informasi kepada kita
semua, tentang bagaimana pengertian modul pembelajaran, bagaimana pengembangan
modul, apasaja langkah-langkah dalam pengembangan modul serta apasaja kelebihan dan
kekurangan modul, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan pada makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir, dan semoga Allah SWT
senantiasa memberikan ridho serta ampunan-Nya kita semua. Amin.
Kendari, 25 September 2018
Penulis
5. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 5
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................…….……….4
Daftar Isi........................................................................................................…...…..............5
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................……………….6
A. Latar Belakang ................................................................................……………….6
B. Rumusan Masalah ...........................................................................……………….6
C. Tujuan ...........................................................................................……………….6
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................……………….7
A. Pengertian modul pembelajaran……………………………………………………..7
B. Pengembangan Modul……………………………………………………………....8
C. Langkah-langkah Pengembangan Modul…………………………………………...8
D. Kelebihan dan Kekurangan Modul………………………………………………...10
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………...12
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..12
B. Saran…………………………………………………………………………....12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………14
6. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 6
BAB I PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dan
lingkungannya oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah satu
pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri
orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya.
Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh
lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan, kepala
sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau
audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan modul pembelajaran?
2. Bagaimana cara pengembangan modul?
3. Apasaja langkah-langkah pengembangan modul?
4. Apasaja Kelebihan dan Kekurangan Modul
B. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan modul
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pengembangan modul
3. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan modul
4. Untuk mengetahui apasaja kelebihan dan kekurangan modul.
7. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 7
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian modul pembelajaran
Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdaskan kurikulum
tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil, dan memungkinkan
dipelajari secara mandiri dalam waktu-waktu tertentu.
Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat dikemas
secara sistematis dan menarik sehingga mudah di pelajari.
1. Karakteristik modul
Rusman, menyatakan bahwa karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut1
:
1. Self instrucsional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri tidak tergantung
pada pihak lain.
2. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang
dipelajari dan terdapat satu modul utuh.
3. Stan d Alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung pada media atau tidak
harus digunakan bersama-sama media lain.
4. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif (mudah menyesuaikan) yang
tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
5. User Friendly, modul hendaknya memenuhi kaidah bersahabat/akrab dengan
pemakainya.
6. Konsistensi, dalam penggunaan font (ukuran), dan tata letak.
B. Cara-Cara Pengembangan Modul
Cara-cara pengembangan modul2
:
1. Adaptasi
1
Rusman, Model-model pembelajaran (Jakarta: Rajawali pers, 2011)
2
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. (Bandung: Alfabeta 2010) hal.35.
8. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 8
Adalah bahan belajar yang dikembangkan berdasarkan buku yang ada
dipasaran. Sebelum pembelajaran berlangsung, guru, dosen atau wakil
widiaswara mengidentifikasi buku-buku yang ada (ditoko buku atau
perpustakaan) yang intinya relevan (terkait) dengan materi yang akan diajarkan.
Setelah itu guru, dosen, atau widiaswara memilih salah satu buku tersebut
sebagai bahan belajar dan digunakan untuk satu mata pelajaran/diklat. Buku
tersebut digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara utuh atau sebagian
dengan dilengkapi panduan belajar.
2. Kompilasi (tersusun)
Adalah bahan yang dikembangkan atas dasar buku-buku yang ada di
pasaran, artikel jurnal ilmiah dan modul yang sudah ada sebelumnya. Kompilasi
dilakukan oleh guru, dosen atau widiaswara dengan menggunakan garis-garis
besar program pembelajaran atau pelatihan (GBPP) atau silabi yang disusun
sebelumnya.
3. Menulis
Adalah pengembangan modul yang paling ideal. Bagi guru, dosen atau
widiaswara, menulis sendiri modul yang dipergunakan dalam pembelajaran
adalah pembuktian dirinya sebagai seorang yang professional.
C. Langkah-langkah Pengembangan Modul
Langkah-langkah pengembangan modul:3
1. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan ini sangat penting dalam proses pengembangan modul
agar belajar yang kita kembungkan dapat membantu peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efesien. Selain itu bila dilakukan perencanaan yang
baik, bahan belajar yang dihasilkan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi
kedalam materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan sasaran didik.
2. Tahap menyusun kerangka modul
3
Usman. Model-Model Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2011) Hal 59.
9. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 9
1. Menetapkan (menggariskan) tujuan instruksional umum (TIU) ynag akan
dicapai dengan memepelajari modul tersebut.
2. Merumuskan tujuan instruksioanl khusus (TIK) yang merupakan perincian atau
pengkhususan dari tujuan instruksional umum tadi.
3. Menyusun soal-soal penilain untuk mengukur sejauh mana tujuan khusus bisa
dicapai.
4. Identifikasi pokok materi pelajaran yang sesuai dengan setiap tujuan
instruksioanal khusus.
5. Mengatur/menyusun pokok-pokok materi tersebut didalam urutan yang logis
dan fungsional.
6. Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar murid.
3. Tahap Penulisan
Sebagai penulis sebaiknya menggunakan GBIM (garis-garis besar isi modul)
secara cermat langkah-langkahnya yaitu:
Persiapan outlen/Rancangan
a. Menemukan topik yang akan dimuat.
b. Mengatur urutan topik-topik sesuai dengan urutan tujuan pembelajaran.
c. Mempersiapkan outlen.
Penulisan
a. Menulis draft 1
b. Melengkapi draft 1 menjadi draft 2.
c. Menulis tes/penilaian hasil belajar peserta didik.
4. Tahap review, uji coba dan revisi (pemeriksaan)
1. Review(meninjau)
Ada tiga kelompok review yaitu:
a. Ahli materi/ahli bidang
b. Ahli media/ahli intruksional
c. Teman sejawat
2. Uji coba
a. Uji coba tatap muka dalam kelompok kecil
10. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 10
b. Uji coba lapangan.
3. Revisi (tujuan).
Tujuan diadakannya review dan uji coba adalah untuk perbaikan bahan
belajar. Bila semua informasi atau komentar yang didapatkan dari ahli materi,
ahli media, dan teman dipakai untuk memperbaiki bahan belajar, maka itu sudah
mendapatkan bahan ajar yang cukup baik. Maka dengan demikian, modul
tersebut telah siap untuk masuk dalam tahap berikutnya yaitu tahap finalisasi
atau penyelesaian.4
4. Tahap penyelesaian dan percetakan
Setelah modul di review, di uji coba dan di revisi maka langkah berikutnya
adalah finalisasi dan percetakan. Finalisasi berarti kita melihat kebenaran text dan
kelengkapan modul sebelum modul dicetak.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahap finalisasi yaitu:
5. Apakah text telah sempurna?
6. Apakah ilustrasi yang diminta telah sempurna?
7. Apakah catatan kaki dan daftra pustaka telah lengkap?
8. Apakah penomeran halaman sudah lengkap?
D. Kelebihan dan Kekurangan Modul
1. Kelebihan
Belajar dengan menggunakan modul banyak manfaatnya yaitu:
1. Siswa dapat bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar sendiri.
2. Pembelajaran dengan modul sangat menghargai perbedaan individu sehingga
siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya, sehingga
pembelajaran semakin efektif dan efesien.5
Tipto (1991:72), mengungkapkan beberapa manfaat yang diperlukan jika belajar
menggunakan modul yaitu:
4
Usman, Basyriuddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: ciputar press, 2005. Hal. 25.
5
Mukhtar dan Iskandar, Desai Pembelajaran Berbasisi TIK. Jakarta: Referensi, 2002). Hal: 278.
11. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 11
1. Motovasi siswa dipertinggi karena setiap siswa mengerjakan tugas pelajaran
dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuannya.
2. Guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan baik dan mana
yang kurang berhasil.
3. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.
2. Kelemahannya
Menurut Suparman (1993:197) menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar
mandiri ini memiliki kekurangan yaitu:
1. Biaya pengembangan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama.
2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang pada umumnya.
3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dan fasilitator untuk terus memantau
proses belajar siswa.
12. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Modul adalah bahan belajar yang dirancang secara sistematis berdaskan kurikulum
tertentu dan dikemas dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil, dan memungkinkan
dipelajari secara mandiri dalam waktu-waktu tertentu.
Cara-cara pengembangan modul:
1. Adaptasi
2. Kompilasi
3. Menulis
Langkah-langkah pengembangan modul:
1. Tahap perencanaan
2. Tahap Penulisan
3. Tahap review, uji coba dan revisi
4. Tahap penyelesaian dan percetakan
5. Tahap menyusun kerangka modul
Namun walau penggunaan modul ini sangat mandiri dan praktis serta dikemas
dengan menarik, tetapi tetap saja ada kekurangan dan kelebihannya. Oleh karena itu
penggunaan modul ini harus ada seorang fasilitator yang memberikan arahan atau
pengawasan agar sebuah sistem pembelajaran bisa berjalan dengan baik serta dapat
tercapainnya tujuan belajar.
B. Saran
Modul ini sangatlah bagus digunakan sebagai salah satu media pembelajaran,
karena memudahkan siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Tetapi kita sebagai
seorang guru harus lebih teliti dalam penggunaanya karena tidak selamanya modul ini
sesuai dengan apa yang kita harapkan, contohnya saja dari segi biaya yang biasa mahal,
13. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 13
kemudian sangat memerlukan disiplin belajar yang tinggi dan bahkan fasilitator atau
pengawasan untuk memantau proses belajar siswa agar proses pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
14. IAIN KENDARI | PROSEDUR PENGEMBANGAN MODUL 14
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, Model-model pembelajaran (Jakarta: Rajawali pers, 2011).
Munir, Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. (Bandung: Alfabeta
2010).
Usman, Model-Model Pmbelajaran (Jakarta: Rajawali Pers, 2011).
Usman, Basyriuddin. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: ciputar press, 2005.
Mukhtar dan Iskandar, Desai Pembelajaran Berbasisi TIK. Jakarta: Referensi, 2002).