Dokumen tersebut merangkum prosedur penyusunan modul pembelajaran, mulai dari penentuan judul, penyusunan draft, uji coba, validasi, dan revisi. Prosedur ini bertujuan agar modul dapat menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis dan mudah dipahami siswa.
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisMelviana94
Prinsip dasar farmakokinetika , parameter farmakokinetika, berbagai tehnik pemberian obat, memperkirakan kadar suatu obat pada pasien, menyesuaikan dosis obat sesuai target terapi
Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun jati pada tikus putih. Hewan uji diberi karagenan untuk menimbulkan edema, kemudian diberi ekstrak etanol daun jati dan diklofenak sebagai pembanding. Volume edema diukur menggunakan pletismometer. Hasil penelitian diharapkan menentukan dosis ekstrak etanol daun jati yang efektif sebagai antiinflamasi.
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
MPS (Master Production Schedule) adalah rencana produksi induk perusahaan manufaktur yang merencanakan output kuantitas dan periode produksi untuk produk akhir dan suku cadangnya. MPS memberikan input utama untuk perencanaan kebutuhan bahan baku dan kapasitas serta menjadwalkan pesanan produksi dan pembelian.
Aplikasi farmakokinetika dalam kepentingan klinisMelviana94
Prinsip dasar farmakokinetika , parameter farmakokinetika, berbagai tehnik pemberian obat, memperkirakan kadar suatu obat pada pasien, menyesuaikan dosis obat sesuai target terapi
Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun jati pada tikus putih. Hewan uji diberi karagenan untuk menimbulkan edema, kemudian diberi ekstrak etanol daun jati dan diklofenak sebagai pembanding. Volume edema diukur menggunakan pletismometer. Hasil penelitian diharapkan menentukan dosis ekstrak etanol daun jati yang efektif sebagai antiinflamasi.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa bioaktif dan antioksidan dalam makanan. Senyawa bioaktif seperti isoflavon dalam kedelai, peptida bioaktif, dan antioksidan alami seperti fenol dan asam lemak linoleat memiliki manfaat kesehatan seperti mencegah oksidasi sel, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Antioksidan dapat mencegah kerusakan oksidatif pada sel melalui berbagai mekanisme se
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Makalah ini membahas tentang protein nabati dan klasifikasinya. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan dan merupakan zat penting untuk pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Protein diklasifikasi berdasarkan kelarutannya menjadi albumin, globulin, glutelin, dan prolamin. Juga diklasifikasi berdasarkan fungsinya seperti enzim, protein struktural, dan lainnya.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rantai pasokan (supply chain management) mulai dari pengertian, komponen, strategi, dan analisis lingkungan menggunakan metode SWOT untuk mengelola rantai pasokan secara efektif dan efisien.
Produk yang dibahas dalam dokumen ini adalah proses pembuatan Cake dan Cup Cake. Dokumen ini menjelaskan tentang penentuan harga pokok produksi Cake dan Cup Cake melalui analisis proses produksi, peramalan permintaan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan bahan baku, serta perhitungan biaya produksi.
Dokumen tersebut membahas mengenai sistem penghantaran obat, yang meliputi berbagai teknologi dan strategi untuk mengirimkan obat secara tepat ke sasaran di dalam tubuh seperti organ tertentu atau jenis sel tertentu guna meningkatkan efektivitas obat dan mengurangi efek samping. Dibahas pula beberapa sistem penghantaran obat modern seperti sistem implan, transdermal, koloidal, mikropartikel, dan penghantaran ob
Dokumen tersebut membahas tentang tablet sebagai salah satu bentuk sediaan farmasi, meliputi pengertian, keuntungan, kerugian, metode pembuatan, preformulasi, peralatan produksi, dan evaluasi tablet."
PPIC adalah alat bantu utama untuk perencanaan produksi perusahaan dengan memberikan informasi tentang kapasitas produksi barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Tujuannya adalah memproduksi produk yang diminati konsumen sehingga perusahaan mendapatkan pesanan yang dapat diproduksi sesuai spesifikasi, kapasitas, dan jadwal pengiriman.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis untuk mencapai kompetensi tertentu secara mandiri. Prosedur penyusunan modul meliputi penyusunan judul, draft modul, uji coba, validasi, dan revisi untuk menyempurnakan modul.
Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk pembelajaran mandiri. Terdiri dari judul, tujuan, materi, dan evaluasi. Prosedur penyusunannya meliputi penentuan kompetensi, penyusunan rancangan, uji coba, validasi, dan revisi.
Dokumen tersebut membahas tentang Good Manufacturing Practices (GMP) yang merupakan prasyarat dasar dan program umum bagi industri pangan untuk menghasilkan produk bermutu, layak dan aman secara konsisten. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek GMP mulai dari lokasi, bangunan, fasilitas sanitasi, persyaratan kualitas air, hingga persyaratan higienis lainnya yang harus dipenuhi oleh suatu pabrik pangan untuk me
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa bioaktif dan antioksidan dalam makanan. Senyawa bioaktif seperti isoflavon dalam kedelai, peptida bioaktif, dan antioksidan alami seperti fenol dan asam lemak linoleat memiliki manfaat kesehatan seperti mencegah oksidasi sel, kanker, dan penyakit kardiovaskular. Antioksidan dapat mencegah kerusakan oksidatif pada sel melalui berbagai mekanisme se
Mata kuliah ini membahas tentang pengetahuan dan kemampuan dalam pengendalian kualitas berdasarkan teori statistik serta perancangan standar kualitas, dengan materi pokok seperti manajemen kualitas, pengukuran kualitas, dan sistem pengendalian kualitas."
Makalah ini membahas tentang protein nabati dan klasifikasinya. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan dan merupakan zat penting untuk pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Protein diklasifikasi berdasarkan kelarutannya menjadi albumin, globulin, glutelin, dan prolamin. Juga diklasifikasi berdasarkan fungsinya seperti enzim, protein struktural, dan lainnya.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen rantai pasokan (supply chain management) mulai dari pengertian, komponen, strategi, dan analisis lingkungan menggunakan metode SWOT untuk mengelola rantai pasokan secara efektif dan efisien.
Produk yang dibahas dalam dokumen ini adalah proses pembuatan Cake dan Cup Cake. Dokumen ini menjelaskan tentang penentuan harga pokok produksi Cake dan Cup Cake melalui analisis proses produksi, peramalan permintaan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja dan bahan baku, serta perhitungan biaya produksi.
Dokumen tersebut membahas mengenai sistem penghantaran obat, yang meliputi berbagai teknologi dan strategi untuk mengirimkan obat secara tepat ke sasaran di dalam tubuh seperti organ tertentu atau jenis sel tertentu guna meningkatkan efektivitas obat dan mengurangi efek samping. Dibahas pula beberapa sistem penghantaran obat modern seperti sistem implan, transdermal, koloidal, mikropartikel, dan penghantaran ob
Dokumen tersebut membahas tentang tablet sebagai salah satu bentuk sediaan farmasi, meliputi pengertian, keuntungan, kerugian, metode pembuatan, preformulasi, peralatan produksi, dan evaluasi tablet."
PPIC adalah alat bantu utama untuk perencanaan produksi perusahaan dengan memberikan informasi tentang kapasitas produksi barang dalam jumlah dan waktu yang tepat. Tujuannya adalah memproduksi produk yang diminati konsumen sehingga perusahaan mendapatkan pesanan yang dapat diproduksi sesuai spesifikasi, kapasitas, dan jadwal pengiriman.
1. Dokumen tersebut membahas tentang keamanan pangan khususnya susu, mulai dari pengertian keamanan pangan, bakteri dan virus yang berbahaya, tahapan rantai pasokan pangan, dan prinsip-prinsip sanitasi untuk mencegah kontaminasi pangan.
Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis untuk mencapai kompetensi tertentu secara mandiri. Prosedur penyusunan modul meliputi penyusunan judul, draft modul, uji coba, validasi, dan revisi untuk menyempurnakan modul.
Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk pembelajaran mandiri. Terdiri dari judul, tujuan, materi, dan evaluasi. Prosedur penyusunannya meliputi penentuan kompetensi, penyusunan rancangan, uji coba, validasi, dan revisi.
Modul ini membahas prosedur penyusunan modul sebagai media pengajaran. Terdiri dari 3 kalimat:
1) Modul merupakan bahan ajar sistematis yang mencakup materi, metode, dan evaluasi untuk mencapai kompetensi tertentu.
2) Penyusunan modul meliputi penentuan judul, tujuan, materi, dan evaluasi melalui draft awal dan uji coba.
3) Tujuannya agar mahasiswa memahami konsep modul dan proses
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari makalah tentang prosedur pengembangan modul. Ringkasannya adalah:
Dokumen tersebut memperkenalkan latar belakang, tujuan, dan isi ringkas dari makalah tentang prosedur pengembangan modul untuk memenuhi tugas kuliah.
"[Ringkasan]"
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan dari makalah tentang prosedur pengembangan modul. Ringkasannya adalah:
Dokumen tersebut memperkenalkan latar belakang, tujuan, dan isi ringkas dari makalah tentang prosedur pengembangan modul untuk memenuhi tugas kuliah.
Modul ini membahas langkah-langkah pengembangan modul pembelajaran, meliputi tahap perencanaan, penulisan, reviu, dan finalisasi. Topik utama yang dibahas antara lain pengertian modul, ciri-ciri modul, berbagai cara pengembangan modul seperti adaptasi, kompilasi, dan penulisan sendiri, serta komponen-komponen penting dalam pengembangan modul seperti tujuan pembelajaran, materi pelajaran, dan evaluasi.
Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk pembelajaran mandiri. Dokumen ini membahas pengertian modul, prinsip-prinsip penyusunannya, kegunaan modul untuk pembelajaran, kriteria modul yang baik, dan prosedur penyusunan modul.
Modul merupakan bahan belajar terprogram yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk membantu siswa belajar secara mandiri. Modul harus memenuhi karakteristik self-instruction, self-contained, dan berdiri sendiri. Prinsip-prinsip pembelajaran modul meliputi fleksibilitas, umpan balik, penguasaan tuntas, remedial, serta motivasi dan kerjasama.
Modul merupakan alat pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan, dan evaluasi yang dirancang sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi. Dokumen ini membahas pengertian modul, fungsi dan manfaatnya, karakteristik, langkah pembuatan, kaidah penulisan, kerangka, dan pembuatan alat peraga.
Modul merupakan bahan belajar terprogram yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk membantu siswa belajar secara mandiri. Modul harus memenuhi karakteristik self-instruction, self-contained, dan berdiri sendiri. Prinsip-prinsip pembelajaran modul meliputi fleksibilitas, umpan balik, penguasaan tuntas, remedial, serta motivasi dan kerjasama.
Modul merupakan bahan belajar terprogram yang disusun secara sistematis dan terperinci untuk membantu siswa belajar secara mandiri. Modul harus memenuhi karakteristik self-instruction, self-contained, dan berdiri sendiri. Prinsip-prinsip pembelajaran modul meliputi fleksibilitas, umpan balik, penguasaan tuntas, remedial, serta motivasi dan kerjasama.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengembangan modul pembelajaran dan pembelajaran berbasis web. Secara singkat, dibahas mengenai pengertian modul, prinsip-prinsip pembelajaran modul, kegunaan dan tujuan modul, serta prosedur penyusunan modul. Selain itu, dibahas pula mengenai konsep, prinsip, dan manfaat pembelajaran berbasis web.
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur pengembangan modul pembelajaran dan pembelajaran berbasis web. Terdapat penjelasan mengenai pengertian modul, prinsip-prinsip pembelajaran modul, kegunaan dan tujuan modul, serta prosedur penyusunan modul dan pembelajaran berbasis web.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
3. 3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, karena limpahan rahmat dan hidayah-
Nya. Yang telah memberikan kemudahan kepada Penulis selama menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kami haturkan kepada Nabi besar Nabi Muhammad SAW. Para sahabat
dan para keluarganya. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Dr. Ambar Sri Lestari, M.Pd
Selaku Dosen pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran
Sungguh makalah saya ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu kritik dan saran dari
para pembaca saya harapkan agar dapat lebih baik lagi.
Sekian dan terima kasih
Kendari, April 2015
Penulis,
Kelompok 2
4. 4
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3
DAFTAR ISI ........................................................................................................ 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 5
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 5
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 5
C. TUJUAN MASALAH ............................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 6
A. PENGERTIAN MODUL............................................................................ 6
B. TUJUAN MODUL .................................................................................... 7
C. KARAKTERISTIK MODUL .................................................................... 7
D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN ......................................... 8
E. PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL .................................................... 9
F. KELEMAHAN MODUL ........................................................................... 14
G. KELEBIHAN MODUL ............................................................................. 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 16
A. KESIMPULAN ......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 17
5. 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan adanya bahan diklat sebagai media
pembelajaran dan alat bantu pelatihan sehingga memudahkan bagi pembelajar untuk
memahami suatu materi pelajaran, serta sebagai panduan bagi widyaiswara/pengajar dalam
menyampaikan materi pelajaran. Bahan diklat adalah bahan yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk mencapai suatu klasifikasi profesional tertentu. Dengan demikian bahan
diklat memiliki bentuk yang sangat beragam. Dalam istilah bahasa Inggris, bahan diklat
diterjemahkan sebagai training resources, yaitu apa saja yang dapat digunakan dalam
pelatihan (anything can be used for training). Pemilihan dan penyusunan bahan diklat
merupakan bagian dari kegiatan pemilihan strategi pembelajaran di dalam diklat, yang
dilakukan setelah analisa instruksional.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini, adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan modul?
2. Hal-hal apa saja yang ada dalam modul?
3. Bagaimana prosedur penyusunan modul?
C. TUJUAN
Tujuan dari ingin dicapai dari makalah ini, yaitu:
1. Agar mahasiswa mengetahui mengenai modul
2. Agar mahasiswa Memahami hal-hal apa saja yang ada dalam modul
3. Memahami prosedur penyusunan modul
6. 6
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODUL
Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,
dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis. Sebuah kompetensi dan sub
kompetensi dikemas dalam satu modul yang utuh (self contained) untuk memenuhi
kebutuhan belajar pada mata kuliah tertentu dan proses pembelajaran tertentu,Materi modul
disusun secara menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan serta dapat digunakan
untuk belajar mandiri (self instructional), dan penggunaannya tidak tergantung dengan media
lain (self alone). Modul memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk latihan, merangkum
dan mengukur kemampuan dengan melakukan tes sendiri (self test).
Modul mengakomodasi kesulitan belajar mahasiswa dengan memberikan tindak lanjut
dan memberi kesempatan mengembangkan diri dengan materi pengayaan. Modul sekurang-
kurangnya memiliki sampul atau topik yang jelas, rumusan kompetensi dasar atau
kemampuan akhir, uraian dan contoh yang rinci, menyediakan latihan soal atau tes formatif
dan menggunakan daftar pustaka yang memadai.Modul pembelajaran merupakan satuan
program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara
perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (self-instructional) (Winkel,
2009:472).
Modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik
yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan (Anwar, 2010). Menurut Goldschmid, Modul
pembelajaran sebagai sejenis satuan kegiatan belajar yang terencana, di desain guna
membantu siswa menyelesaikan tujuan-tujuan tertentu. Modul adalah semacam paket
program untuk keperluan belajar (Wijaya, 1988:128).Vembriarto (1987:20), menyatakan
bahwa suatu modul pembelajaran adalah suatu paket pengajaran yang memuat satu unit
konsep daripada bahan pelajaran. Pengajaran modul merupakan usaha penyelanggaraan
pengajaran individual yang memungkinkan siswa menguasai satu unit bahan pelajaran
sebelum dia beralih kepada unit berikutnya.Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas
7. 7
maka dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran adalah salah satu bentuk bahan ajar
yang dikemas secara sistematis dan menarik sehingga mudah untuk dipelajari secara mandiri.
B. TUJUAN MODUL
1. Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbal.
2. Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera peserta didik dan pendidik.
3. Meningkatkan motivasi dan gairah belajar bagi peserta didik atau peserta diklat;
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan
lingkungan dan sumber belajar lainnya,
5. Memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
6. Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya.
C. CIRI-CIRI/KARAKTERISTIK
1. Self Instructional
Peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
2. Self Contained
Seluruh materi pembelajaran dari satu standar kompetensi atau kompetensi dasar yang
dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh
3. Stand Alone
Modul manual / multimedia yang dikembangkan tidak tergantung pada media lain atau
tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain
4. Adaptif
Modul memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi
5. User friendly
Modul memenuhi kaidah bersahabat / akrab dengan pemakainya
8. 8
D. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Konsistensi dalam penggunaan :
Font
Spasi
Tata letak (layout)
2. Bentuk dan Ukuran Huruf
Bentuk dan ukuran huruf yang mudah dibaca
Perbandingan huruf yang proporsional
Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks
3. Format
Format kolom tunggal atau multi
Format kertas vertikal atau horisontal
Icon yang mudah dipahami
4. Pengorganisasian
Tampilkan peta/bagan
Urutan dan susunan yang sistematis
Tempatkan naskah, gambar dan ilustrasi yang menarik
Antar bab, antar unit dan antar paragraph dengan susunan dan alur yang mudah
dipahami
Judul, sub judul (kegiatan belajar), dan uraian yang mudah diikuti
5. Daya Tarik
Mengkombinasikan warna, gambar (ilustrasi), bentuk dan ukuran huruf yang serasi
Menempatkan rangsangan-rangsangan berupa gambar atau ilustrasi, pencetakan huruf
tebal, miring, garis bawah atau warna.
Tugas dan latihan yang dikemas sedemikian rupa.
6. Ruang (spasi kosong)
Gunakan spasi atau ruang kosong tanpa naskah atau gambar untuk menambah kontras
penampilan modul
9. 9
E. PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL
Indikator Pembelajaran :
1. Menentukan judul modul secara tepat
2. Menjelaskan prosedur penyusunan modul
3. Mengidentifikasi penutup pada bahan ajar secara lengkap
1. Penyusunan Judul Modul
Pemberian judul atau penjudulan merupakan alat bantu bagi pembaca modul untuk
mempelajari materi yang disajikan dalam bentuk teks tertulis. Penjudulan membantu
pembelajar untuk menemukan bagian dari teks yang ingin dipelajari, memberi tanda awal dan
akhir suatu topik, memberi kesan bahwa topik-topik terkelompok dalam topik yang lebih
besar, memberi ciri topik yang penting yang memerlukan pembahasan panjang dengan
melihat banyak halaman untuk membahas topik tersebut. Struktur penjudulan mencerminkan
struktur materi yang dikembangkan oleh penulis modul.
Pada penyusunan judul modul ada beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu
mengidentifikasi kompetensi dasar yang telah ditetapkan, aspek materi pembelajaran, dan
kegiatan pembelajaran. Selain itu kita juga mengidentifikasi indikator dan penilaian yang
ingin dicapai. Kemudian kita menyusun draft modul.
Penyusunan draft modul merupakan proses penyusunan dan pengorganisasian materi
pembelajaran dari suatu kompetensi atau sub kompetensi menjadi satu kesatuan yang
sistematis. Penyusunan draft modul bertujuan menyediakan draft suatu modul sesuai dengan
kompetensi atau sub kompetensi yang telah ditetapkan.
Penulisan draft modul dapat dilaksanakan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Tetapkan judul modul
b. Tetapkan tujuan akhir yaitu kemampuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah
selesai mempelajari satu modul
c. Tetapkan tujuan antara yaitu kemampuan spesifik yang menunjang tujuan akhir
d. Tetapkan garis-garis besar atau outline modul
10. 10
e. Kembangkan materi pada garis-garis besar
f. Periksa ulang draft yang telah dihasilkan
Kegiatan penyusunan draft modul hendaknya menghasilkan draft modul yang
sekurang-kurangnya mencakup:
a. Judul modul; menggambarkan materi yang akan dituangkan di dalam modul;
b. Kompetensi atau sub kompetensi yang akan dicapai setelah menyelesaikan mempelajari
modul;
c. Tujuan terdiri atas tujuan akhir dan tujuan antara yang akan dicapai peserta didik setelah
mempelajari modul;
d. Materi pelatihan yang berisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
dan dikuasai oleh peserta didik;
e. Prosedur atau kegiatan pelatihan yang harus diikuti oleh peserta didik untuk mempelajari
modul;
f. Soal-soal, latihan, dan atau tugas yang harus dikerjakan atau diselesaikan oleh peserta
didik;
g. Evaluasi atau penilaian yang berfungsi mengukur kemampuan peserta didik dalam
menguasai modul;
h. Kunci jawaban dari soal, latihan dan atau pengujian
Kemudian kita dapat melakukan uci coba draft modul. Uji coba draft modul adalah
kegiatan penggunaan modul pada peserta terbatas, untuk mengetahui keterlaksanaan dan
manfaat modul dalam pembelajaran sebelum modul tersebut digunakan secara umum. Uji
coba draft modul bertujuan untuk;
a. mengetahui kemampuan dan kemudahan peserta dalam memahami dan menggunakan
modul;
b. mengetahui efisiensi waktu belajar dengan menggunakan modul; dan
c. mengetahui efektifitas modul dalam membantu peserta mempelajari dan menguasai materi
11. 11
pembelajaran.
Untuk melakukan uji coba draft modul dapat diikuti langkah-langkah sebagai berikut.
a. Siapkan dan gandakan draft modul yang akan diuji cobakan sebanyak peserta yang akan
diikutkan dalam uji coba.
b. Susun instrumen pendukung uji coba.
c. Distribusikan draft modul dan instrumen pendukung uji coba kepada peserta uji coba.
d. Informasikan kepada peserta uji coba tentang tujuan uji coba dan kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta uji coba.
e. Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen uji coba.
f. Proses dan simpulkan hasil pengumpulan masukan yang dijaring melalui instrumen uji
coba.
Dari hasil uji coba diharapkan diperoleh masukan sebagai bahan penyempurnaan draft modul
yang diuji cobakan. Terdapat dua macam uji coba yaitu uji coba dalam kelompok kecil dan
uji coba lapangan. Uji coba kelompok kecil adalah uji coba yang dilakukan hanya kepada 2 -
4 peserta didik, sedangkan uji coba lapangan adalah uji coba yang dilakukan kepada peserta
dengan jumlah 20 – 30 peserta didik.
Penstrukturan modul bertujuan untuk memudahkan peserta belajar mempelajari materi. Satu
modul dibuat untuk mengajarkan suatu materi yang spesifik supaya peserta belajar mencapai
kompetetensi tertentu. Struktur penulisan suatu modul sering dibagi menjadi tiga bagian,
seperti terlihat pada bagan berikut.
Validasi
langkah-langkah sebagai berikut.
• Siapkan dan gandakan draft modul yang akan divalidasi sesuai dengan banyaknya
validator yang terlibat.
• Susun instrumen pendukung validasi.
• Distribusikan draft modul dan instrumen validasi kepada peserta validator.
12. 12
• Informasikan kepada validator tentang tujuan validasi dan kegiatan yang harus
dilakukan oleh validator.
• Kumpulkan kembali draft modul dan instrumen validasi.
• Proses dan simpulkan hasil pengumpulan masukkan yang dijaring melalui instrumen
validasi.
Revisi
perbaikan modul harus mencakup aspek-aspek penting penyusunan modul di antaranya yaitu;
• pengorganisasian materi pembelajaran;
• penggunaan metode instruksional;
• penggunaan bahasa; dan
• pengorganisasian tata tulis dan perwajahan.
Bagian pembuka
a. Judul
Judul modul perlu menarik dan memberi gambaran tentang materi yang dibahas. Misalnya,
modul tentang ”Rapat” dapat dibuat menarik dan mencerminkan isi materi dengan judul
modul ”Merencanakan dan Melaksanakan Rapat yang Efektif”.
b. Daftar isi
Daftar isi menyajikan topik-topik yang dibahas. Topik-topik tersebut diurutkan berdasarkan
urutan kemunculan dalam modul. Pembelajar dapat melihat secara keseluruhan, topik-topik
apa saja yang tersedia dalam modul. Daftar isi juga mencantumkan nomor halaman untuk
memudahkan pembelajar menemukan topik.
c. Peta Informasi
Modul perlu menyertakan peta Informasi. Pada daftar isi akan terlihat topik apa saja yang
dipelajari, tetapi tidak terlihat kaitan antar topik tersebut. Pada peta informasi akan
13. 13
diperlihatkan kaitan antar topik-topik dalam modul. Peta informasi yang disajikan dalam
modul dapat saja menggunakan diagram isi bahan ajar yang telah dipelajari sebelumnya.
Misalkan modul mengenai penyelenggaraan rapat yang diperuntukkan bagi para kepala
sekolah.
Dalam menyusun judul modul kita juga harus memperhatikan buku-buku dan bahan ajar.
buku-buku dan sumber bahan yang digunakan dapat berupa data primer maupun sekunder
yang sudah dijelaskan di atas.
Bagian Inti
1. pendahuluan/tinjauan materi
mengaitkan materi yang telah dipelajari dengan materi yang akan dipelajari; memberikan
petunjuk bagaimana memelajari materi yang akan disajikan.
2. Hubungan materi dengan pelajaran lain
Materi pada modul sebaiknya lengkap, dalam arti semua materi yang perlu dipelajari tersedia
dalam modul.
3. Uraian materi
Uraian materi merupakan penjelasan secara terperinci tentang materi pembelajaran yang
disampaikan dalam modul.
Bagian penutup
a. Glossary atau daftar isitilah
Glossary berisikan definisi-definisi konsep yang dibahas dalam modul. definisi tersebut
dibuat ringkas dengan tujuan untuk mengingat kembali konsep yang telah dipelajari.
b. Tes Akhir
Tes-akhir merupakan latihan yang dapat pembelajar kerjakan setelah mempelajari suatu
bagian dalam modul. Aturan umum untuk tes-akhir ialah bahwa tes tersebut dapat dikerjakan
oleh pembelajar dalam waktu sekitar 20% dari waktu mempelajari modul. Jadi, jika suatu
modul dapat diselesaikan dalam tiga jam maka tes-akhir harus dapat dikerjakan oleh peserta
belajar dalam waktu sekitar setengah jam
c. Indek
14. 14
Indeks memuat istilah-istilah penting dalam modul serta halaman di mana adalah tersebut
ditemukan. Indeks perlu diberikan dalam modul supaya pembelajar mudah menemukan topik
yang ingin dipelajari. Indeks perlu mengandung kata kunci yang kemungkinan pembelajar
akan mencarinya
F. KELEMAHAN MODUL
Belajar dengan menggunakan modul juga sering disebut dengan belajar mandiri. Menurut
Suparman (1993:197), menyatakan bahwa bentuk kegiatan belajar mandiri ini mempunyai
kekurangan-kekurangan sebagai berikut :
1. Biaya pengembangan bahan tinggi dan waktu yang dibutuhkan lama.
2. Menentukan disiplin belajar yang tinggi yang mungkin kurang dimiliki oleh siswa pada
umumnya dan siswa yang belum matang pada khususnya.
3. Membutuhkan ketekunan yang lebih tinggi dari fasilitator untuk terus menerus
mamantau proses belajar siswa, memberi motivasi dan konsultasi secara individu setiap
waktu siswa membutuhkan.
Tjipto (1992:72), juga mengungkapkan beberapa hal yang memberatkan belajar dengan
menggunakan modul, yaitu :
1. Kegiatan belajar memerlukan organisasi yang baik
2. Selama proses belajar perlu diadakan beberapa ulangan/ujian, yang perlu dinilai
sesegera mungkin
Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa dalam pembelaj aran
menggunakan modul juga memiliki beberapa kelemahan yang mendasar yaitu bahwa
memerlukan biaya yang cukup besar serta memerlukan waktu yang lama dalam pengadaan
atau pengembangan modul itu sendiri, dan membutuhkan ketekunan tinggi dari guru sebagai
fasilitator untuk terus memantau proses belajar siswa.
G. KELEBIHAN MODUL
Belajar menggunakan modul sangat banyak manfaatnya, siswa dapat bertanggung jawab
terhadap kegiatan belajarnya sendiri, pembelajaran dengan modul sangat menghargai
perbedaan individu, sehingga siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya,
maka pembelajaran semakin efektif dan efisien.
15. 15
Tjipto (1991:72), mengungkapkan beberapa keuntungan yang diperoleh jika belajar
menggunakan modul, antara lain :
1. Motivasi siswa dipertinggi karena setiap kali siswa mengerjakan tugas pelajaran
dibatasi dengan jelas dan yang sesuai dengan kemampuannya.
2. Sesudah pelajaran selesai guru dan siswa mengetahui benar siswa yang berhasil dengan
baik dan mana yang kurang berhasil.
3. Siswa mencapai hasil yang sesuai dengan kemampuannya.
4. Beban belajar terbagi lebih merata sepanjang semester.
5. Pendidikan lebih berdaya guna.
Selain itu Santyasa (Suryaningsih, 2010:31), juga menyebutkan beberapa keuntungan yang
diperoleh dari pembelajaran dengan penerapan modul adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan motivasi siswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran yang
dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan.
2. Setelah dilakukan evaluasi, guru dan siswa mengetahui benar, pada modul yang mana
siswa telah berhasil dan pada bagian modul yang mana mereka belum berhasil.
3. Bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester.
4. Pendidikan lebih berdaya guna, karena bahan pelajaran disusun menurut jenjang
akademik.
16. 16
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Modul merupakan media atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk
mencapai standar kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.
Modul merupakan suatu paket pengajaran yang disusun secara sistematis, terarah, lengkap
sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar .modul digunakan untuk memperjelas dan
mempermudah penyajian pesan atau materi agar tidak terlalu bersifat verbal. Selain itu modul
juga dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar bagi peserta diklat dan
mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan.
17. 17
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad,sudrajat.Pengembangan Bahan Ajar.ppt.wordpress.com (diakses tanggal 28
september 2009)
Diktat Penyusunan Soal, 2003. Pusat Penilaian Pendidikan Depdiknas.
Pedoman Penyusunan Modul di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Nomor PER-
003/PP/2009.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 3 tahun 2011 tentang Juknis Jabatan
Fungsional Widyaiswara dan Angka Kreditnya.
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 5 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penulisan Modul Pendidikan dan Pelatihan.
Suaidinmath,2010.Teknik Penyusunan Modul.
Soetrisno & Azhari. 2006. Pengembangan Modul Diklat. Lembaga Administrasi Negara.
Jakarta: LAN.