Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan di DKI Jakarta, mencakup komitmen pemerintah dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan melalui regulasi, layanan, dan program-program kolaboratif antar instansi.
P2TP2A Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga pelayanan khusus perempuan dan anak, terutama yang terjerat kasus trafficking dan kekerasan dalam rumah tangga.
Dokumen ini membahas tentang sosialisasi layanan konsultasi online Sahabat Perempuan dan Anak (LAKU KUE EMAK) yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bontang. LAYANAN KUE EMAK merupakan upaya pendampingan kasus secara virtual menggunakan aplikasi zoom dan media online untuk memfasilitasi penanganan korban kekerasan selama pandemi Covid-
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
Dokumen tersebut membahas pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, meliputi kerangka hukum dan lembaga yang menangani, jenis kekerasan, dan upaya yang dapat dilakukan seperti konseling keluarga dan layanan korban kekerasan.
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan di DKI Jakarta, mencakup komitmen pemerintah dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan melalui regulasi, layanan, dan program-program kolaboratif antar instansi.
P2TP2A Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga pelayanan khusus perempuan dan anak, terutama yang terjerat kasus trafficking dan kekerasan dalam rumah tangga.
Dokumen ini membahas tentang sosialisasi layanan konsultasi online Sahabat Perempuan dan Anak (LAKU KUE EMAK) yang diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Bontang. LAYANAN KUE EMAK merupakan upaya pendampingan kasus secara virtual menggunakan aplikasi zoom dan media online untuk memfasilitasi penanganan korban kekerasan selama pandemi Covid-
STOP KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK (3).pptBidangPPdanPA
Dokumen tersebut membahas pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak, meliputi kerangka hukum dan lembaga yang menangani, jenis kekerasan, dan upaya yang dapat dilakukan seperti konseling keluarga dan layanan korban kekerasan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kebijakan perlindungan anak untuk menyelamatkan generasi masa depan. Dokumen ini menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi anak saat ini seperti kenakalan remaja, narkoba, dan kejahatan seksual serta kebijakan dan peraturan pemerintah terkait perlindungan anak. Dokumen ini juga menyerukan keterlibatan berbagai pihak termasuk pemerintah, sekolah, organisasi
Peraturan Daerah ini mengatur tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di Kabupaten Pakpak Bharat dengan tujuan mencegah dan menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memberikan perlindungan dan pelayanan kepada korban kekerasan.
Rapat koordinasi P2TP2A Seribu Bukit membahas tiga poin utama: (1) data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang meningkat dari tahun ke tahun, (2) upaya koordinasi lintas sektor dalam penanganan kasus, dan (3) kendala yang dihadapi P2TP2A terkait sumber daya yang minim.
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docwirasmini
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan program kesehatan jiwa di Puskesmas Pal Lima tahun 2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat melalui deteksi dini gangguan jiwa dan edukasi kesehatan jiwa kepada pasien dan keluarga. Strategi yang digunakan adalah kunjungan rumah untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien gangguan jiwa dan skrining masalah kese
Dokumen tersebut membahas program kesehatan jiwa di Puskesmas Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Program tersebut menangani 99 pasien gangguan jiwa, 81 di antaranya mendapat pelayanan. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain kurangnya obat, dukungan keluarga, dan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa. Upaya yang dilakukan meliputi monitoring, penyuluhan, rujukan, serta kerja sama
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan pembentukan forum Pokjanal Posyandu di tingkat kecamatan untuk membahas fungsi, tugas, dan struktur kepengurusannya serta masalah yang dihadapi posyandu di Kota Tegal.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum selama proses diversi dengan menempatkan mereka di lembaga-lembaga sosial bukan di penjara dewasa. Namun demikian, lembaga-lembaga sosial belum sepenuhnya siap menangani anak tersebut karena keterbatasan sarana, prasarana, dan SDM. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan ramah anak di puskesmas sebagai upaya percepatan menuju Kota Tangerang Selatan layak anak.
2. Pelayanan ramah anak di puskesmas meliputi aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, pelayanan, partisipasi anak, dan pemberdayaan masyarakat.
3. Terdapat 15 indikator pelayanan ramah anak di puskesmas yang m
Dokumen tersebut merupakan profil singkat dari Hery Wadu yang berniat maju sebagai calon gubernur NTT pada tahun 2018. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, organisasi sosial yang pernah diketuai, serta visi, misi, tujuan dan program yang diusulkannya bila terpilih menjadi gubernur NTT.
Faktor penyebab dominan pernikahan dini di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak adalah kehamilan di luar nikah, faktor lingkungan, faktor keluarga, pendidikan, ekonomi, dan media sosial. Dampak negatifnya meliputi kematangan psikologis yang belum tercapai, mengurangi kesempatan pendidikan dan pengembangan diri, serta meningkatkan resiko kesehatan ibu dan bayi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Dokumen tersebut membahas pentingnya kebijakan perlindungan anak untuk menyelamatkan generasi masa depan. Dokumen ini menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi anak saat ini seperti kenakalan remaja, narkoba, dan kejahatan seksual serta kebijakan dan peraturan pemerintah terkait perlindungan anak. Dokumen ini juga menyerukan keterlibatan berbagai pihak termasuk pemerintah, sekolah, organisasi
Peraturan Daerah ini mengatur tentang perlindungan perempuan dan anak korban kekerasan di Kabupaten Pakpak Bharat dengan tujuan mencegah dan menghapus segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak serta memberikan perlindungan dan pelayanan kepada korban kekerasan.
Rapat koordinasi P2TP2A Seribu Bukit membahas tiga poin utama: (1) data kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang meningkat dari tahun ke tahun, (2) upaya koordinasi lintas sektor dalam penanganan kasus, dan (3) kendala yang dihadapi P2TP2A terkait sumber daya yang minim.
KAK Program kesehatan jiwa Tahun 2023.docwirasmini
Dokumen tersebut merupakan kerangka acuan program kesehatan jiwa di Puskesmas Pal Lima tahun 2023. Program ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa masyarakat melalui deteksi dini gangguan jiwa dan edukasi kesehatan jiwa kepada pasien dan keluarga. Strategi yang digunakan adalah kunjungan rumah untuk memberikan edukasi kepada keluarga pasien gangguan jiwa dan skrining masalah kese
Dokumen tersebut membahas program kesehatan jiwa di Puskesmas Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Program tersebut menangani 99 pasien gangguan jiwa, 81 di antaranya mendapat pelayanan. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain kurangnya obat, dukungan keluarga, dan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa. Upaya yang dilakukan meliputi monitoring, penyuluhan, rujukan, serta kerja sama
[Ringkasan]
1. Dokumen tersebut membahas tentang pertemuan pembentukan forum Pokjanal Posyandu di tingkat kecamatan untuk membahas fungsi, tugas, dan struktur kepengurusannya serta masalah yang dihadapi posyandu di Kota Tegal.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan perlindungan anak yang berhadapan dengan hukum selama proses diversi dengan menempatkan mereka di lembaga-lembaga sosial bukan di penjara dewasa. Namun demikian, lembaga-lembaga sosial belum sepenuhnya siap menangani anak tersebut karena keterbatasan sarana, prasarana, dan SDM. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pelayanan ramah anak di puskesmas sebagai upaya percepatan menuju Kota Tangerang Selatan layak anak.
2. Pelayanan ramah anak di puskesmas meliputi aspek sumber daya manusia, sarana prasarana, pelayanan, partisipasi anak, dan pemberdayaan masyarakat.
3. Terdapat 15 indikator pelayanan ramah anak di puskesmas yang m
Dokumen tersebut merupakan profil singkat dari Hery Wadu yang berniat maju sebagai calon gubernur NTT pada tahun 2018. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, organisasi sosial yang pernah diketuai, serta visi, misi, tujuan dan program yang diusulkannya bila terpilih menjadi gubernur NTT.
Faktor penyebab dominan pernikahan dini di Kecamatan Kandis Kabupaten Siak adalah kehamilan di luar nikah, faktor lingkungan, faktor keluarga, pendidikan, ekonomi, dan media sosial. Dampak negatifnya meliputi kematangan psikologis yang belum tercapai, mengurangi kesempatan pendidikan dan pengembangan diri, serta meningkatkan resiko kesehatan ibu dan bayi.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
materi-rakor-fpk2pa-2015.pptx
1. Disampaikan pada
Rapat Koordinasi FPK2PA Kabupaten
Gunungkidul
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KORBAN KEKERASAN PEREMPUAN
DAN ANAK DI KAB. GUNUNGKIDUL
2. DASAR HUKUM
Perda No 25 Tahun 2012 Tentang Perlindungan
Perempuan Dan Anak Korban Kekerasan
Perbup No 35 Tahun 2015 Tentang Pencegahan
Perkawinan Pada Usia Anak
Sk Bupati Gunungkidul No 247/Kpts/2014
Tentang Pengangkatan Keanggotan Dan
Sekretariat Forum Penanganan Korban
Kekerasan Terhadap Perempuan Dan Anak
Kabupaten Gunungkidul
3. Peran FPK2PA
mengkoordinasikan dan mensinkronkan
pencegahan dan penanganan pelayanan Pusat
Pelayanan Terpadu (PPT) dimasing-masing
instasi dan lembaga yang tergabung dalam
keangotaan FPK2PA.
mengadakan kerjasama antar daerah
penanganan pelayan PTT perlindungan
perempuan dan anak korban kekerasan;
menghimpun dan menyebarluaskan data serta
informasi yang berkaitan dengan perlindungan
perempuan dan anak korban kekerasan;
4. membuat rekomendasi sebagai tindak lanjut dari
hasil koordinasi dan sinkronisasi pencegahan dan
penanganan pelayanan PTT dimasing-masing
instansi dan lembaga yang tergabung dalam
keanggotaan FPK2PA;
membangun, memelihara, dan mengembangkan
jejaring serta sistem rujukan;
mendorong peran serta masyarakat dalam upaya
perlindungan perempuan dan anak korban
kekerasan;
5. Peran FPK2PA
memberikan pendidikan kritis pada masyarakat;
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
perlindungan perempuan dan anak korban
kekerasan;
mengumpulkan, menyusun dan menyajikan
laporan pelaksanaan penanggulangan
perlindungan perempuan dan anak korban
kekerasan;
menerima dan mengirimkan rujukan dari atau
kepada unit pelyanan lainnya secara berjejaring.
menyampaikan laporan secara berkala kepada
Bupati.
6. BADAN ORGANISASI FPK2PA KABUPATEN
PEMBINA
PENASEHAT PENGARAH
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
SEKRETARIAT
LAYANAN MEDIS LAYANAN SOSIAL
LAYANAN
HUKUM
LAYANAN MEDIS
LAYANAN
EKONOMI
FPK2PA KECAMATAN
7. Upaya Pencegahan
Sosialisasi UUPKDRT, UUPA, UUSPPA,
UUPTPPO, dengan anggota FPK2PA kepada
masyarakat.
Berpartisipasi Pembentukan Forum Anak, Gugus
Tugas Desa Ramah Anak, Gugus Tugas
Kecamatan Ramah Anak dalam mewujudkan
Kabupaten Layak Anak melalui KLA, Kecamatan
Ramah Anak, Desa Ramah Anak
Seminar, Workshop dan Kampanye Pencegahan
Kekerasan terhadap perempuan dan Anak
Pelatihan TOT bagi anggota untuk pendampingan
dan pelayanan bagi korban
8. Upaya Penanganan
Bekerjasama dengan semua pemangku
kepentingan, baik dengan Polres, RSUD, RS
Swasta, Puskesmas, LSM Rifka Annisa, Bapas,
Kejaksaan, Pengadilan Negeri, Pengadilan
Agama, dll
Pemberian motivasi, rehabilitasi sosial dan
bantuan ketrampilan/life skill bagi perempuan
korban kekerasan.
Advokasi dan penyelesaian kasus-kasus
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
9. DATA KASUS DAN KORBAN DI FPK2PA
KABUPATEN
JENIS
KEKERASAN
Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
P A L JML P A L JML P A L JML
FISIK 10 6 - 16 5 0 0 5 7 2 1 10
PSIKIS 4 3 - 7 7 4 1 12 6 2 - 8
SEKSUAL 4 17 - 21 4 16 0 20 3 18 - 21
PENELANTAR
AN
11 4 - 15 0 0 0 0 1 0 - 1
TOTAL 59 37 40
Keterangan : P = PEREMPUAN; A=ANAK L=LAKI-LAKI; JML - JUMLAH
10. DATA KORBAN TAHUN 2014
Jumlah kasus : 40 kasus, terdiri dari :
Kasus kekerasan terhadap perempuan : 17 kasus
Fisik : 7
Psikis : 6
Seksual : 3
Penelantaran : 1
Kasus kekerasan terhadap anak : 22 kasus
Fisik : 2
Psikis : 2
Seksual : 18
Penelantaran : -
Kasus kekerasan terhadap laki-laki : 1 orang (
kekerasan fisik )
11. Korban
kekerasan terhadap perempuan yang tertinggi
adalah kasus kekerasan fisik ( KDRT ) yang
dilakukan suami kepada istri
Kekerasan terhadap anak yang tertinggi adalah
kasus kekerasan seksual, dengan rincian :
Usia TK/PAUD : 4 anak,
Usia SD : 1 anak
UsIa SMP : 9 anak,
usia SMA : 4 anak,
12. LOKASI TKP KASUS
Kecamatan Playen : 3
Kecamatan Purwosari : 1
Kecamatan Tepus : 4
Kecamatan semanu : 4
Kecamatan Paliyan : 5
Kecamatan Patuk : 3
Kecamatan Wonosari : 8
Kecamatan Semin : 4
Kecamatan Karangmojo : 2
kecamatan Saptosari : 1
Kecamatan Ngawen : 2
Kecamatan Gedangsari : 1
Luar Daerah ( Bantul ) : 2
13. Data Korban Kekerasan Tahun 2015
yang lapor ke Sekretariat FPK2PA
Kasus Kekerasan Terhadap Anak ada 5 kasus,
yaitu kekerasan fisik 1(satu) kasus dan
kekerasan seksual 4 (empat) kasus
Kekerasan Terhadap Perempuan ada 9 Kasus,
Kekerasan Fisik 1 (satu), Kekerasan Seksual 2
(dua), Penelantaran 1 (Satu), Kekerasan Psikis 5
(lima) kasus
14. Data Korban 2015 dari Polres
Gunungkidul
21 Korban, yaitu Korban Perempuan 9, Korban
laki-laki 6 orang, Korban Anak : Perempuan 7,
Laki-laki 5.
21 Pelaku, yaitu Laki laki 18 orang, perempuan 2
orang, Anak laki-laki 1 orang
Kekerasan Fisik 5 orang perempuan, laki laki 4
orang
Kekerasan Seksual 1 orang perempuan,
Kekerasan Pencabulan 8 orang perempuan
Kekerasan Penelantaran 1 orang perempuan
15. RSUD dan Dinas Kesehatan Tahun
2015
Rsud ada 5 korban Perempuan
Dinkes ada 5 korban perempuan.
18. TANTANGAN
I. KELEMBAGAAN
o Komitmen lintas sektor, baik vertikal maupun horisontal,
dalam koordinasi belum optimal sehingga seringkali
timbul persoalan.
o Belum ada Pengacara/Advokat di Daerah Kab.
Gunungkidul dan pengacara yang memberikan layanan
bantuan hukum gratis kepada korban
o Belum ada Gugus Tugas/Pokja Anak Berhadapan dengan
Hukum yang di fasilitasi oleh Dinsosnakertrans
o SK FPK2PA belum diperbaharui.
19. II. PELAYANAN KORBAN
korban kekerasan dilayani oleh bidang
Pemberdayaan Perempuan BPMPKB, RSUD dan
Polres Gunungkidul, LSM Rifka Annisa
Layanan Rehabilitasi Sosial, Pemulangan,
Reintegrasi belum dilakukan oleh Dinsoskertrans.
RSUD belum ada unit/ruang khusus dan petugas
khusus untuk menangani korban kekerasan.
Puskesmas yang sudah mampu menangani korban
6 puskesmas sedangkan jumlah seluruh puskesmas
ada 30
20. III. SDM
Minimnya petugas pelayanan korban, yang khusus
yaitu konselor hukum, konselor psikologis, konselor
kesehatan, petugas penjangkau, pengacara.
Psikolog dan konselor yang kurang saat ini dibantu
oleh LSM Rifka Annisa Yogyakarta
21. III. Sarpras
Pemkab Gunungkidul belum menyediakan gedung
dan fasilitas UPT P2TP2A untuk (one stop service)
pelayanan terhadap korban,
shelter dan rumah aman (bangunan secara fisik dan
sdm pelayanan/petugas berlatih), sedangkan 3
Kabupaten dan 1 kota di DIY sudah ada.
22. III. Alokasi Anggaran
anggaran untuk rapat koordinasi FPK2PA, untuk
pendampingan, penjangkauan dan pelayanan
kepada korban belum optimal.
FPK2PA Kecamatan bahkan belum dapat
teranggarkan biaya operasionalnya
Minimnya anggaran untuk pelatihan SDM dan
sosialisasi
23. Upaya
Mengoptimalkan lembaga yang ada secara
berjejaring
Kerjasama dengan Rifka Annisa Yogyakarta
Mendorong Kecamatan agar peran dan fungsi
FPK2PA Kecamatan dapat dioptimalkan
Mengadvokasi kepada Kecamatan agar
menganggarkan untuk koordinasi penanganan
Korban di tk Kecamatan dan melakukan
sosialisasi pencegahan kekerasan
24. Upaya yang telah dilakukan
Pelatihan SDM pelayanan korban kekerasan bagi
anggota FPK2PA
Pelatihan SDM pendampingan korban terhadap
perempuan dan anak korban kekerasan bagi anggota
FPK2PA
Pelatihan SDM pendampingan bagi laki-laki korban dan
pelaku kekerasan kepada anggota FPK2PA
Pelatihan sistem pencatatan dan pelaporan kekerasan
Membuat nota dinas kepada Bupati untuk disediakan
sarana dan prasarana Unit Pelayanan Terpadu P2TP2A.
Akan dibangun tahun 2016