Dokumen tersebut membahas program kesehatan jiwa di Puskesmas Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Program tersebut menangani 99 pasien gangguan jiwa, 81 di antaranya mendapat pelayanan. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain kurangnya obat, dukungan keluarga, dan pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa. Upaya yang dilakukan meliputi monitoring, penyuluhan, rujukan, serta kerja sama
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
Enam pilar Transformasi Kesehatan terdiri dari Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan.
1. KESEHATAN JIWA (ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA - ODGJ)
PROGRAM JIWA – PUSKESMAS KEC. INDRAJAYA KAB. PIDIE
OLEH:
FATIMAH, AMK
2. Out Line Presentasi
Latar belakang
Situasi terkini
masalah Jiwa
Upaya Kesehatan
Jiwa di Kec. Indrajaya
3. Dasar kebutuhan:
Kesehatan jiwa adalah bagian yang paling banyak
terintegrasi dalam semua aspek kehidupan.
(pendidikan, hukum,perlindungan anak dan
perempuan, kesehatan, sosial, politik dan keamanan)
ODGJ termarginalkan, tidak mendapat pelayanan yang
semestinya, mendapat stigma.
Media dan masyarakat sering mengeksploitasi dan
mendramatisasi ODGJ
ODGJ sering mengalami pelanggaran HAM
UU KESEHATAN JIWA No. 18
Tahun 2014
4. Memberi akses yang besar kepada masyarakat dalam
pelayanan kesehatan jiwa yang komprehensif dan
berkesinambungan,
Menjamin setiap orang mencapai kualitas hidup yang
baik, dan dapat mengembangkan potensi kecerdasan
majemuk
Memberi perlindungan hukum, sosial dan advokasi bagi
ODGJ,
Tersedianya anggaran yang cukup bagi upaya
kesehatan jiwa dan pembiayaan bagi ODGJ
UU Keswa diharapkan dapat:
5. Seberapa besar permasalahannya
• Satu diantara empat orang akan
mengalami efek gangguan jiwa pada satu
saat dalam kehidupannya
• Empat dari lima orang dengan gangguan
jiwa di negara berkembang tidak
menerima pengobatan
• Setiap 40 detik seseorang melakukan
bunuh diri
6. Beban Global Penyakit
1990
Infeksi pernafasan bawah 1
Penyakit diare 2
Keadaan yang timbul pd
periode perinatal 3
Depresi mayor unipolar 4
Penyakit jantung iskemik5
Penyakit serebrovaskular 6
2020
1 Penyakit jantung iskemik
2 Depresi mayor unipolar
3 Kecelakaan lalu lintas
4 Penyakit serebrovaskular
5 Penyakit paru obstruktif
kronik
6 Infeksi pernafasan bawah
PENYEBAB UTAMA BEBAN PENYAKIT BERDASARKAN
DALYs
(Global Burden of Disease – WHO)
7. Apa yang akan terjadi jika tidak ditangani?
Kematian/bunuh diri
Disabilitas
Menderita
Pelanggaran hak asasi,
stigma dan diskriminasi
8. NO VARIABEL JUMLAH
1 Penduduk
24.315 ORANG
2 ODGJ (0,41 %)
99 ORANG
3 Pasung (0 %)
TIDAK ADA
ESTIMASI MASALAH KESEHATAN JIWA
DI KECAMATAN INDRAJAYA
9. NO SDM Yang tidak produktif Potensi ekonomi yang
hilang
1 Jumlah Pasien ODGJ X UMR Prov. Aceh :
99 orang X 2,9 jt 287 juta
2 Jumlah Care Giver:
49,5 (50%) X 2,9 jt 143 juta
TOTAL POTENSI EKONOMI YANG HILANG per
BULAN 390 juta
TOTAL POTENSI HILANG per TAHUN 4,680 Milyar
DAMPAK KERUGIAN EKONOMI
DI KECAMATAN INDRAJAYA
*Care giver adalah seseorang yang memiliki profesi melayani (merawat) orang tua/orang
sakit meliputi melayani kebutuhan fisik (aktivitas mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi
seperti kebutuhan personal hygiene, eliminasi, mobilisasi), kebutuhan medis seperti
minum obat, terapi fisik, kebutuhan social (menjadi teman bicara), kebutuhan spritual
(berdoa bersama)
10. PERSENTASE DATA ODGJ DI KEC. INDRAJAYA
SAMPAI OKTOBER 2019
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
90.00
Sebaran
Jumlah
pasien
ODGJ
di
setiap
Desa
di
Kec.
Indrajaya
Jumlah
pasien
ODGJ
yang
dilaporkan
Jumlah
pasien
ODGJ
yang
ditangani
2.44 % 0.41 %
81.82 %
1. JUMLAH ODGJ = 99 ORANG
2. JUMLAH ODGJ TERTANGANI = 81 ORANG
3. JUMLAH DESA = 49 DESA
15. LANJUTAN
No Desa Jumlah pasien ODGJ
yang dilaporkan
Jumlah pasien ODGJ yang
ditangani
31 MESJID DIJIEM 1 1
32 LAMKABU 2 1
33 BALEE BAROH GAPUI 1 0
34 NEULOP II 2 0
35 BARO GAPUI 1 1
36 GLEE GAPUI 1 1
37 PUTOE GAPUI 2 2
38 BLANG RAPAI 1 1
39 TEUNGOH SUWIEK 2 2
40 MESJID SUWIEK 4 4
41 BEUREUDEUP 1 1
16. URUTAN INDENTIFIKASI MASALAH
Bulan Oktober 2019
No INDIKATOR TARGET
PENCAPAIA
N
MASALAH
1 Home visite pasien jiwa 100% 89%
Masih ada 11 % pasien jiwa yang putus obat dan
minum obat tidak teratur
Kunjungan rumah pasien jiwa
emergency
Penyuluhan kesehatan jiwa
Masih ada masyarakat yang tidak peduli
terhadap kesembuhan pasien dan sering
menyisihkan pasien jiwa dalam sosial
kemasyarakatan.
18. PRIORITAS MASALAH
BULAN : Oktober 2019
NO MASALAH U S G JLH PRIORITAS
1 Tidak lengkap obat di PKM 5 5 4 14
1
2 Kurang penyuluhan Kesehatan jiwa 5 4 4 13
2
3 Keluarga pasien tidak mendukung 4 4 4 12
3
4
Kurangnya penigkatan kapasitas terhadap petugas
tentang Psikologi dan kejiwaan 4 4 4 12
4
5 Kurangnya informasi tentang pasien gangguan jiwa 4 4 3 11
5
6 Kurangnya dana untuk penyuluhan pasien jiwa 5 3 3 11
7
7
Pengetahuan masyarakat tentang kesehatan jiwa masih
rendah
4 3 3 10
8
8 Kurangnya petugas kesehatan jiwa di Puskesmas 4 3 3 10
9
9 Minimnya media Informasi 4 3 3 10
10
Keterangan : berdasarkan skala likert 1-5 (5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang,
2=kecil, 1=sangat kecil)
19. TABEL CARA PEMECAHAN MASALAH
Bulan Oktober 2019
NO
PRIORITAS
MASALAH
PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
PEMECAHAN MASALAH
TERPILIH
1
Masih ada 11 %
pasien putus obat
- Tidak lengkap obat di PKM
Pasien dirujuk ke ( Rumah Sakit
Umum Daerah) RSUD
Home Visit pasien jiwa
Minum Obat tidak
teratur
- Keluarga pasien tidak mendukung
Penyuluhan kesehatan
jiwa
- Pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan jiwa masih rendah
- Kurang penyuluhan Kesehatan jiwa
- Minimnya media Informasi
- Dana di alihkan untuk program lain
- Kurangnya informasi tentang pasien
gangguan jiwa
- Kurangnya petugas kesehatan jiwa di
Puskesmas
- Kurangnya dana untuk penyuluhan
pasien jiwa
20. INSTRUMEN MONITORING HOME VISIT ODGJ
BULAN OKTOBER 2019
NO NAMA
DESA
KETEPATAN WAKTU KETEPATAN PELAKSANA EVALUASI
JADWAL REALIS
ASI
JADWAL REALISASI
1
Yub
Mee
11-10-2019 - Fatimah
- Fitrani,
Amd.Kep
2
Mesjid
Tungko
p
14-10-2019 - Fatimah
- Faizil
Wiranda,
Amd.Kep
3 Mesjid
Lam
Ujong
18-10-2019 - Fatimah
- M. Siddiq,
Amd.Keb
4 Tampie
ng
Tunong
21-10-2019 - Fatimah
- Andini
Febrika
Sari,Amd.K
eb
22. No Uraian Kegiatan Keterangan Sumber Biaya
1 Menyusun Usulan kebutuhan
Obat Program Jiwa Tahun
2019
Obat-obatan
kegawatdaruratan Psikiatri
APBK /
APBN
2 Monitoring pelayanan keswa
dan penjangkauan kasus
pasung
Kunjungan Lapangan
berdasarkan laporan Desa
& Keluarga Pasien
JKN /BOK
3 Memberi penyuluhan
sederhana kepada pasien
ODGJ dan keluarga pasien
tentang Personal Hygiene
Kunjungan ke rumah pasien
ODGJ
JKN /BOK
4 Monitoring terhadap pasien
ODGJ yang baru dikembalikan
oleh pihak RSU-Tgk. Chik Ditiro
maupun RSJ-Banda Aceh
Kunjungan ke rumah pasien
ODGJ
JKN /BOK
5 Pelayanan dan penanganan
pasien ODGJ yang berperilaku
kekerasan dan Pasien yang
harus di rujuk RSU-Tgk. Chik
Ditiro - Sigli
Berkoordinasi dgn Kapus,
pihak kemananan dan
melakukan Kujungan rumah
pasien ODGJ dan
memfasilitasi rujukan ke
RSU
JKN / BOK
Upaya yang telah dilakukan di
Kecamatan Indrajaya Thn 2019
25. Banyak hal terjadi dimulai dengan ketidaktahuan dan
kekurangpahaman bahwa masalah kesehatan jiwa ada
solusinya dan semua kita bisa berdaya
Pesan untuk Saya dan Kita Semua
26. Layanan yang bermartabat dimulai dari sikap kita yang
menghargai dan menghormati harkat sebagai manusia
bukan penyakit
Pesan untuk Saya dan Kita Semua
27. Jiwa seperti sebuah ladang yang harus disirami oleh
tetesan hujan hikmah dan nasehat, sehingga tidak gersang
dan tandus. Betapa merananya jiwa-jiwa yang gersang,
karena sesungguhnya jiwa yang tandus tak akan mampu
merasakan arti kebahagiaan dan merasakan inti kehidupan
Kesehatan itu seperti uang, kita tidak pernah
menyadari nilainya sampai kita kehilangan (Anonim)