Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, prinsip, jenis, langkah-langkah perencanaan dan pelaksanaan, serta pelaporan hasil asesmen pembelajaran. Jenis asesmen dibedakan menjadi asesmen awal, formatif, dan sumatif berdasarkan fungsinya dalam mendukung pembelajaran. Prinsip-prinsip asesmen mencakup partisipasi peserta didik dan memberikan umpan balik yang bermanfaat.
ppt aksi nyata ini tentang aksi nyata AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD yang saya buat untuk memenuhi persyaratan telah selesai ikut pelatihan mandiri di platform merdeka mengajar
ppt aksi nyata ini tentang aksi nyata AKSI NYATA TOPIK 3 PERENCANAAN PEMBELAJARAN SD yang saya buat untuk memenuhi persyaratan telah selesai ikut pelatihan mandiri di platform merdeka mengajar
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem
Perbukuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2017 Nomor 102, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6053);
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6058);
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
3. ICE- BREAKING
TEBAK APA YANG SAYA KATAKAN
INI...............
YANG INI.................
KALAU YANG INI ..................
4. TUJUAN IHT
Peserta memahami Asesmen, langkah mengolah dan
melaporkan hasil asesmen pembelajaran.
PEMANTIK
⮚ Bagaimana melakukan penyusunan asesmen hasil
pembelajaran?
⮚ Bagaimana melakukan pelaporan asesmen di satuan
pendidikan?
5. Asesmen atau Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan
capaian perkembangan atau hasil belajar peserta didik
Penilaian hasil belajar merupakan Penilaian yang
hasilnya digunakan sebagai umpan balik bagi Pendidik,
Peserta Didik, dan orang tua untuk meningkatkan proses
pembelajaran dan hasil belajar.
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN NOMOR 21 TAHUN 2022IDIKAN
7. Bu Ida melakukan penilaian
selama proses pembelajaran
berlangsung dan pada akhir
semester. Untuk itu, Beliau tidak
hanya memberikan tes tertulis,
tetapi juga mengamati sikap dan
keaktifan siswa selama belajar.
Hasil penilaian ini dilaporkan Bu
Ida dalam bentuk angka dan narasi
dalam rapor di akhir semester.
Sebelum menelaah materi pada sesi ini,
marilah kita mendiskusikan studi kasus
berikut ini…
8. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu
tentang penilaian yang dilakukan
oleh Bu Ida tersebut?
Masih adakah penilain yang perlu
dilakukan bu Ida? coba beri saran.
9. • Bagaimana selama ini melaporkan hasil belajar
siswa?
• Siapa yang memperoleh manfaat dari hasil
asesmen itu? Seperti apa manfaat bagi ybs?
• Bagian mana yang dirasa memberikan manfaat?
• Apakah laporan asesmen ini masih dapat
ditingkatkan untuk memberikan manfaat?
• Apa yang masih perlu dilakukan agar terjadi
peningkatan?
• Menurut Bapak/Ibu, selama ini proses asesmen
seperti apa yang baik dan berdampak untuk
motivasi belajar siswa?
Selanjutnya mari kita merefleksikan
pengalaman yang kita miliki dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut
ini…. TULISKAN DI KERTAS YANG TERSDIA
MARI KITA BERDISKUSI DAN BERBAGII
11. Jenis dan Fungsi Asesmen
Paradigma Asesmen
Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu
akan memahami tentang…
Prinsip Asesmen
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
12. Jenis dan Fungsi Asesmen
Paradigma Asesmen
Prinsip Asesmen
• 5 Prinsip asesmen
• Keterkaitan asesmen dengan
prinsip pembelajaran
Pertama-tama mari kita
pelajari tentang…
13. 1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi
guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan
tentang langkah selanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan
dan peningkatan mutu pembelajaran.
5 PRINSIP ASESMEN
15. Paradigma Asesmen
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
• Jenis Asesmen berdasarkan
fungsinya
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Jenis dan Fungsi Asesmen
16. mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik,
dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran
yang sesuai dengan tahap capaian peserta
didik.mendukung pembelajaran terdiferensiasi
Asesmen awal
Pembelajaran.
Asesmen formatif
pada saat
pembelajaran
dijadikan sebagai dasar dalam melakukan refleksi
terhadap keseluruhan proses belajar yang dapat
dijadikan acuan untuk perencanaan pembelajaran dan
melakukan revisi serta mengevaluasi pencapaian
tujuan pembelajaran
Asesmen sumatif
Akhir
Pembelajaran
untuk memastikan ketercapaian dari keseluruhan
tujuan pembelajaran sehingga sumatif digunakan
untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran
17. Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:
Assessment as Learning: asesmen sebagai proses
pembelajaran
Assessment for Learning: asesmen untuk proses
pembelajaran
Assessment of learning: asesmen pada akhir proses
pembelajaran
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung
berfokus pada asesmen sumatif (assessment OF
learning) yang dijadikan acuan untuk mengisi
laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen
belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk
perbaikan pembelajaran.
Pada pembelajaran paradigma baru,
pendidik diharapkan
menyelenggarakan lebih banyak
asesmen formatif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Asesmen
formatif
Asesmen
Sumatif
18. Penilaian Formatif
Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian
tujuan pembelajaran.
Penilaian formatif dilakukan dengan mengumpulkan informasi
mengenai:
a. Peserta Didik yang mengalami hambatan atau
kesulitan belajar; dan
b. Perkembangan belajar Peserta Didik
19. Asesmen SEBAGAI
Proses Pembelajaran
(Assessment AS Learning)
Asesmen UNTUK
Proses Pembelajaran
(Assessment FOR Learning)
Asesmen PADA AKHIR
Proses Pembelajaran
(Assessment OF Learning)
• Asesmen untuk refleksi proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
formatif
• Asesmen untuk perbaikan proses
pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
formatif
• Asesmen untuk evaluasi pada
akhir proses pembelajaran
• Berfungsi sebagai asesmen
sumatif
• Penilaian sumatif bertujuan untuk
menilai pencapaian tujuan
pembelajaran atau hasil
belajar Peserta Didik.
Pencapaian hasil belajar,
dilakukan dengan
membandingkan pencapaian hasil
belajar Peserta Didik
dengan kriteria ketercapaian
tujuan pembelajaran (KKTP),
digunakan untuk penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dari
satuan pendidikan
Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as learning lebih
melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan asesmen tersebut. Peserta
didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi diri sendiri dan
temannya. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman merupakan
contoh assessment as learning.
Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan dalam
merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman asesmen sehingga
mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh
capaian belajar yang maksimal.
Penilaian Formatif untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran serta mengevaluasi pencapaian
tujuan pembelajaran.
20. Pendekatan Penentuan KKTP
Antaranya:
❖ Menggunakan deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak
mencapai kriteria tersebut maka dianggap belum mencapai
tujuan pembelajaran,
❖ Menggunakan rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh
mana peserta didik mencapai tujuan pembelajaran,
❖ Menggunakan skala atau interval nilai
22. Contoh Deskripsi Kriteria untuk Ketuntasan Tujuan Pembelajaran
Kriteria Tidak memadai Memadai
Laporan menunjukkan kemampuan penulisan teks eksplanasi dengan
runtut.
V
Laporan menunjukkan hasil pengamatan yang jelas V
Laporan menceritakan pengalaman secara jelas. V
Laporan menjelaskan hubungan kausalitas yang logis disertai dengan
argumen yang logis sehingga dapat meyakinkan pembaca.
V
Kesimpulan: Peserta didik dianggap mencapai tujuan pembelajaran
jika minimal 3 kriteria memadai. Jika ada dua kriteria masuk kategori
tidak tuntas, maka perlu dilakukan intervensi agar pencapaian peserta
didik ini bisa diperbaiki
27. Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
• Pemahaman yang perlu dimiliki
pendidik untuk melaksanakan
asesmen dengan efektif
Paradigma Asesmen
28. 1 Penerapan pola berpikir bertumbuh
(growth mindset)
kesalahan akan menstimulasi
perkembangan otak peserta didik
jika diterima, dikomunikasikan dan
dicarikan solusi
Kesalahan dalam belajar itu
wajar.
Tetapi tentang pemahaman,
penalaran, penerapan, serta
kemampuan menilai dan berkarya
secara mendalam.
Belajar bukan tentang
kecepatan,
Pengondisian lingkungan belajar
(fisik dan psikis) di sekolah dan
rumah akan mempengaruhi
pencapaian hasil belajar
Lingkungan belajar
akan sangat mempengaruhi
performa peserta didik.
Ekspektasi pendidik yang positif
membiasakan peserta didik untuk
melakukan asesmen diri, asesmen
antarteman, refleksi diri, dan
pemberian umpan balik
antarteman.
Berlatih melakukan asesmen
Paradigma Asesmen Mereka memiliki peta jalan belajar
yang berbeda, dan tidak perlu
dibandingkan dengan teman-
temannya.
Setiap peserta didik unik,
Pemberian umpan balik yang tepat
akan berpengaruh pada motivasi
belajar peserta didik.
Apresiasi /Umpan Balik
29. Ladder of Feedback
Klarifikasi
Penilaian
Perhatian
Saran
Apresiasi
• Apa yang kamu
maksud dengan …
• Bisa tolong jelaskan
lagi tentang …
• Bagaimana itu bisa
terjadi?
• Bagian ini efektif
karena …
• Ini menarik karena …
• Ini ide yang bagus
untuk …
• Saya membayangkan
bagaimana jika …
• Apakah mungkin jika
…
• Saya belum paham
bagaimana …
• Bagaimana kamu
bisa…
• Pernahkah kamu
berpikir tentang …
• Bagaimana kalau
menambahkan …
• Bisakah kamu
menghapus bagian
…
• Idemu mengingatkan
saya pada …
• Saya bisa melihat
pekerjaan …ini bisa
saya gunakan juga
• Saya belajar … dari
jawabanmu
Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/
Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang
30. Paradigma Asesmen
Terpadu
Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran mencakup kompetensi
pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait.
Rumusan capaian pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranahtersebut.
02
Asesmen diagnostic
• Awal pembelajaran
• Awal lingkup materi
Asesmen formatif
• Selama proses pembelajaran
Asesmen sumatif
• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)
• Pada akhir fase
• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar, asesmen
sumatif dapat dilakukan pada akhir semester, berfokus pada kompetensi yang
dipelajari selama satu semester.
03 Keleluasaan dalam Menentukan Waktu Asesmen
31. Paradigma Asesmen
04 Keleluasaan dalam Menentukan Jenis Asesmen
Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan
jenis asesmen dengan mempertimbangkan:
karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta
didik, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta sumber
daya pendukung yang tersedia.
05 Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik dan Instrumen Asesmen
Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan
Teknik (cth: observasi, performa, tes tertulis/lisan) dan
instrumen penilaian (cth: rubrik, eksemplar, ceklist, catatan
anekdotal, grafik perkembangan peserta didik).
32. Paradigma Asesmen
06. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran (KKTP)
menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk
menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran
sesuai kondisi peserta didik.
8. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria
Kenaikan Kelas
Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan
mempertimbangkan:
• Laporan Kemajuan Belajar
• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
• Portofolio peserta didik
• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
• Tingkat kehadiran
07. Keleluasaan dalam Mengolah Hasil
Asesmen
Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan
memanfaatkan hasil formatif dan sumatif.
Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen
yang berupa angka (kuantitatif) serta data
hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).
33. Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
• Alur pelaksanaan asesmen
○ DASMEN
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan,
dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif
34. Alur Asesmen
1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,
kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi
yang diinginkan.
2. Mengidentifikasi bentuk atau teknik asesmen yang hendak
dilakukan untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun
sumatif.
3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan
dengan menyusun modul ajar.
4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
5. Mengolah Hasil Asesmen
35. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi
tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya
menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur,
mengobservasi, dan lain-lain.
1
Contoh
36. 2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan
untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.
Contoh
37. 3. Membuat instrumen asesmen
formatif dan sumatif bersamaan
dengan menyusun modul ajar.
Contoh rubrik jika asesmen
berupa kinerja
39. 4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif
Asesmen Sumatif
• Sumatif dilakukan pada akhir lingkup
materi untuk mengukur kompetensi
yang dikehendaki dalam tujuan
pembelajaran dan pada akhir semester
• Pendidik dapat menggunakan berbagai
teknik seperti portofolio, performa
(kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.
• Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti
dengan memberikan umpan balik atau
melakukan intervensi kepada peserta
didik maupun proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
Asesmen Formatif
• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran,
yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan
berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan
proses pembelajaran.
• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti
observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio),
maupun tes.
• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung
dengan memberikan umpan balik atau melakukan
intervensi.
• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen
seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk
mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung.
40. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid
di depan publik dan mengemukakan pendapat.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan
simpatis.
Drama
• Mengembangkan kemampuan seni peran dan
berkomunikasi murid.
• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
murid.
Produk
• Membuat model miniatur 3
dimensi (diorama), produk digital,
produk seni, dll.
• Mengembangkan kreativitas
• Menanamkan pengertian
mengenai sebuah peristiwa
Presentasi
• Mengembangkan
kemampuan berkomunikasi
• Mendorong murid untuk
memahami topik presentasi
dengan mendalam
Tes Lisan
• Kuis tanya jawab secara
lisan
• Mengonfirmasi pemahaman
murid
• Menerapkan umpan balik
41. Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat
memperbaiki diri.
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat
sisi lain proses pembelajaran murid
Jurnal
• Melatih kemampuan murid untuk
mengorganisasi dan mengekspresikan
ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
formal sehingga memberikan murid kebebasan
berpikir kreatif.
• Menjadi alat untuk murid merefleksikan
perkembangan mereka secara
berkesinambungan.
Esai
• Mengasah keterampilan menulis
akademis murid, seperti
mengembangkan argumen,
menyajikan bukti, mencari sumber
terpercaya untuk mendukung
argumen, dan menggunakan
referensi dengan tepat.
• Mengembangkan cara berpikir kritis
dan daya analisis murid.
Poster
• Mendorong kemampuan
murid untuk mengeksplorasi
topik dan
mengkomunikasikan
pemahaman mereka dengan
cara semenarik mungkin
Tes Tertulis
• Kuis pilihan ganda
• Kuis pertanyaan
• Menerapkan umpan balik
42. PENGOLAHAN NILAI RAPOT VERSI LAMA DAN BARU
LAMA
• MENCAMPUR NILAI
FORMATIF DENGAN NILAI
SUMATIF MENJADI NILAI
RAPOT DENGAN 3
ALTERNATIF
BARU
• TIDAK MENCAMPUR NILAI
FORMATIF DENGAN NILAI SUMATIF
MENJADI NILAI RAPOT
• DENGAN ALASAN TUJUAN
FORMATIF DAN SUMATIF BERBEDA
• NILAI FORMATIF DIGUNAKAN UNTUK
MEMBANTU MENDISKRIPSIKAN
HASIL CAPAIAN KOMPETENSI
DALAM RAPOT
43.
44. Penting untuk diperhatikan bahwa pendidik tidak mencampur
penghitungan dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena
asesmen formatif dan sumatif memiliki fungsi yang berbeda.
Asesmen formatif bertujuan untuk memberikan umpan balik pada
proses sehingga asesmen formatif bukan menjadi penentu atau
pembagi untuk nilai akhir.
Dalam mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif,
pendidik perlu membagi asesmennya ke dalam beberapa kegiatan
asesmen sumatif agar peserta didik dapat menyelesaikan
asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak terburu-
buru atau tidak terlalu padat). Untuk situasi ini, nilai akhir
merupakan gabungan dari beberapa kegiatan
asesmen tersebut.
46. Menyususun Diskripsi
Dalam penyusunan deskripsi capaian
kompetensi, pendidik harus
mengidentikasi capaian kompetensi
tertinggi dan terendah.
Untuk melihat capaian kompetensi
tertinggi ditandai dengan warna hijau dan
capaian kompetensi terendah ditantai
dengan warna merah.
Capaian tertinggi Capaian terendah
Terdapat 3 opsi dalam menyusun
deskripsi capaian kompetensi pada
rapor;
1) Penysunan deskripsi berdasarkan
Capaian Pembelajaran (CP)
2) Penyusunan deskripsi berdasarkan
alur tujuan pembelajaran (ATP)
3) Penyusunan deskripsi mengambil
dari poin-poin penting dari materi
yang sudah diberikan
48. • Pelaporan asesmen dan
umpan balik
Selanjutnya mari kita
pelajari tentang…
Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen
49. Pelaporan Hasil Belajar
• Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah mengkomunikasikan
apa yang peserta didik ketahui, pahami, dan bisa lakukan.
• Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses
pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu
dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas pembelajaran.
50. Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif
Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik
sebagai partner.
Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.
Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan.
Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
51. Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan
hasil belajar
• Dalam bentuk pelaporan belajar, peserta didik lebih banyak
berperan dalam aktivitasnya.
• Pelaporan hasil belajar (rapor), dibuat oleh pendidik sebagai
analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung
dilaporkan ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar
biasanya diberikan di akhir semester dan akhir tahun ajaran.
52. Bentuk Pelaporan selain Rapor
Contoh bentuk Pelaporan selain rapor
Portofolio
• Sebagai dokumentasi dari
hasil karya peserta didik.
• Isi portofolio adalah hasil
karya peserta didik yang
dipilih oleh peserta didik,
berdasarkan hasil diskusi
dengan pendidik.
• Portfolio bisa berupa foto,
video, infografis, poster atau
karya apapun yang bukan
berupa lembar soal -
jawaban. Portofolio peserta
didik SMK bisa berupa benda
kerja/produk hasil praktik.
Diskusi / Konferensi
• Berbagi informasi antara pendidik,
peserta didik dan orang tua.
• Sekolah perlu menentukan fungsi
dari suatu diskusi untuk dapat
mengembangkan struktur, dan
kegiatannya melibatkan menentukan
target belajar.
• Diskusi atau konferensi bisa dalam
struktur formal maupun informal.
Pameran Karya
• Sebagai perayaan proses
belajar peserta didik dan juga
sebagai asesmen sumatif.
• Pameran karya berisi proses
dari pembelajaran hingga
produk dari sebuah proyek
belajar.
• Pameran karya bisa
mengundang orang tua
peserta didik, komunitas
sekolah maupun
mengundang peserta didik
dan pendidik dari sekolah
lain untuk saling belajar dan
mendapatkan umpan balik
dari audiens yang lebih luas
selain pendidik kelas.
53. Laporan Hasil Belajar (Rapor)
Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:
• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih
singkat.
• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.
Yang sebaiknya dihindari:
• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.
• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.
• Penggunaan kata atau kalimat negatif.
• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.
56. Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen
Melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar.
• Pada kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan asesmen yang telah
dilakukan pada masing-masing modul ajar, cermati bagian manakah yang telah tercapai dan belum.
Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi.
Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.
• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti
kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta
didik.
Menindaklanjuti dengan memodifikasi modul ajar selanjutnya.
• Modifikasi modul ajar tentunya dilakukan setelah kegiatan evaluasi pembelajaran dan asesmen,
pendidik dapat bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan pengembangan berdasarkan
kebutuhannya.
58. Mekanisme Diskusi:
• Di dalam kelompok, silahkan Bapak/Ibu berbagi
pengalaman dalam mencatat hasil asesmen formatif
• Bagaimana pengalaman melakukan pencatatan
hasil asesmen secara keseluruhan?
• Apa yang sudah bekerja?
• Apa yang menjadi kendala?
• Setelah berdiskusi, silahkan Bapak/Ibu mencari
pasangan sekolah yang berbeda dan saling
memberi input
• Hal apa yang sudah baik dari pencatatan hasil
asesmen pasangan diskusi Anda?
• Masukan membangun apa yang dapat
diberikan?
Diskusikan dengan
teman sejawat
Bapak/Ibu terkait
pengalaman dalam
pencatatan asesmen.
60. Pemahaman Baru
○Apa hal baru yang telah saya pelajari mengenai manfaat
asesmen?
○Apa pemikiran baru yang saya dapatkan dalam sesi
sebelumnya?
○Apa hal yang sudah tepat saya lakukan selama ini terkait
pengolahan hasil asesmen?
○Apa yang akan saya lakukan dengan pemikiran baru yang
saya
dapatkan? Jelaskan rencana, tantangan, dan peluangnya.
64. • Merefleksikan pembelajaran yang
didapatkan setelah merancang
mengolah dan melaporkan
asesmen formatif dan sumatif
Pada akhir sesi ini, peserta
mampu…
65. Apa yang kita lakukan pertama kali?
Apa yang kita lakukan berikutnya?
Mengapa penting bagi guru untuk
memahami prinsip asesmen,
Apa saja manfaat yang diperoleh dari
asesmen?
● Simpulkan apa yang didapat
selama lokakarya.