2. 1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka.
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun
kapasitas belajar peserta didik dan kapasitas mereka untuk
menjadi pembelajar sepanjang hayat, mendorong
pengembangan kapasitas belajar
3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan
karakter peserta didik secara berkelanjutan dan holistik.
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang
dirancang sesuai konteks kehidupan dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai
mitra.
5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang
berkelanjutan.
5
PRINSIP
PEMBELAJARAN
3. 1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan
balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya,
memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang
tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta
keputusan tentang langkah selanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan
teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat
untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk
penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.
5
PRINSIP
ASESMEN
4. 5 Prinsip Asesmen
• Guru merancang pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
• Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan
pembelajaran, sehingga kegiatan asesmen terintegrasi
dan berkaitan erat dengan pembelajaran
• Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan asesmen
yang dirancang
✔ Termasuk dengan kriteria penilaian hasil belajar siswa
✔ Asesmen yang targeted sesuai kebutuhan belajar
✔ Asesmen memberikan pengaruh pada apa dan
bagaimana peserta didik belajar, dan juga sebaliknya
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi
pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik,
dan orang tua
Asesmen
Perencanaan
pembelajaran
Kegiatan
belajar
Rangkaian Asesmen - Perencanaan pembelajaran - Kegiatan
belajar adalah suatu siklus yang berkelanjutan
5. Lanjutan….5 Prinsip
Asesmen
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan
• Asesmen dapat digunakan untuk:
✔ mendorong proses belajar, menjadi bagian dari pembelajaran,
mengembangkan kemampuan metakognitif dan refleksi (asesmen formatif)
✔ menilai hasil belajar dan mengambil keputusan di akhir suatu tahapan
(asesmen sumatif)
✔ menentukan kebutuhan belajar dan membentuk program pembelajaran
individual peserta didik (asesmen diagnosis)
• Mengacu pada Capaian Pembelajaran
6. 3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai
kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya
• Asesmen yang berkeadilan, berarti penilaian tidak menguntungkan
atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta
perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status
sosial ekonomi, dan gender
• Asesmen memiliki validitas yang tinggi sehingga informasi yang
dihasilkan terpercaya
• Reliabel, dapat diperbandingkan hasilnya karena konsisten
• Adil dan objektif, menggunakan kriteria dan prosedur yang logis,
sistematis, dan jelas, dengan pengaruh subjektivitas penilai yang
rendah
Lanjutan….5 Prinsip Asesmen
7. 4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
Guru diberikan otonomi yang luas dalam
merencanakan dan menggunakan jenis dan
teknik asesmen dengan mempertimbangkan:
• Karakteristik mata pelajaran,
• Karakteristik dan kemampuan peserta didik,
• Capaian pembelajaran,
• Tujuan pembelajaran
• Sumber daya pendukung yang tersedia
Dihindari:
• Berfokus pada asesmen sumatif
• Teaching to the test
• Instrumen asesmen tidak sesuai dengan
tujuan pembelajaran
• Melaksanakan asesmen hanya sebagai alat
untuk mendapat data nilai untuk pengisian
raport
• Menggunakan hanya satu teknik penilaian
Lanjutan….5 Prinsip
Asesmen
8. 5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang
tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran
Hasil penilaian memberikan makna yang relatif sama untuk
semua mata pelajaran (misalnya nilai 100 bermakna sama antara
satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya)
Laporankemajuan belajar mengacu pada
ketercapaian kompetensi berdasarkan hasil asesmen
formatif dan sumatif
Asesmen mudah dipahami dan memberikan informasi yang
utuh bagi orang tua, asesmen juga harus menjawab kebutuhan
peserta didik akan umpan balik yang memotivasi untuk
mengembangkan diri.
Asesmen mudah dilakukan oleh Guru.
Penting!
Guru diharapkan mampu
menerapkan moderasi dalam
asesmen, yaitu memastikan antar
guru mampu melakukan asesmen
secara adil dan konsisten dengan
menggunakan kriteria tertentu,
melakukan komunikasi,
konfirmasi, dan klarifikasi antar
guru.
Lanjutan….5 Prinsip
Asesmen
9. Keterkaitan Asesmen dengan Prinsip
Pembelajaran
1. Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakter dan
perkembangan mereka.
✔ Asesmen dirancang berpusat pada kompetensi siswa
✔ Peserta didik dapat melanjutkan ke kelas di atasnya sesuai dengan ketercapaian tujuan
pembelajaran
yang dikelompokkan ke dalam kriteria mulai berkembang, berkembang, mahir, dan sangat mahir
✔ Peserta didik diberikan intervensi sesuai dengan tingkat kompetensinya
✔ Pemberian intervensi dapat dilakukan sebelum pemberian laporan kemajuan belajar maupun
saat pelaksanaan pembelajaran di tingkat selanjutnya
10. Lanjutan…
2. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas belajar peserta
didik dan kapasitas mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat
✔ Menanamkan growth-mindset (pola pikir bertumbuh)
Harapannya, asesmen bisa membangun kesadaran bahwa proses mencapai tujuan pembelajaran
lebih penting daripada hasil akhir.
Untuk itu, guru diharapkan mampu menerapkan prinsip pola pikir bertumbuh (Growth Mindset)
dalam asesmen, sebagai berikut:
▪ Guru dan peserta didik perlu membangun budaya ‘tidak takut salah dalam belajar’.
▪ Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman yang mendalam.
▪ Menerapkan penilaian diri (self assessment), penilaian antara teman (peer assessment),
refleksi diri, dan pemberian umpan balik antar teman (peer feedback).
▪ Pemberian umpan balik dari Guru kepada peserta didik yang dilakukan dengan
mendeskripsikan
usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh dan memotivasi peserta didik.
11. 3. Kegiatan belajar mendukung perkembangan kognitif dan karakter peserta didik
secara berkelanjutan dan holistik
✔ Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait
✔ Menerapkan nilai-nilai yang sesuai untuk mengembangkan karakter dan kompetensi yang
terkandung dalam Profil Pelajar Pancasila
✔ Sequence pembelajaran yang logis dan relevan dengan tingkat kesulitan yang sesuai untuk
peserta didik
✔ Menstimulasi kemampuan berpikir tahap tinggi
Lanjutan…
12. Lanjutan…
4. Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran
yang dirancang sesuai konteks kehidupan,
menghargai budaya peserta didik, serta melibatkan
orang tua dan komunitas sebagai mitra
✔ Asesmen dirancang berpusat pada anak, mempertimbangkan di mana kehidupan dan
latar belakang keluarga peserta didik
✔ Orangtua dan masyarakat dilibatkan dalam proses-proses pengambilan keputusan terkait
pembelajaran dan asesmen
✔ Lingkungan belajar dengan iklim yang positif untuk semua peserta didik, sehingga
setiap individu merasa aman untuk berada di lingkungan belajar
13. 5. Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
✔Membangun wawasan peserta didik tentang isu-isu ini dalam tingkat
global dan menumbuhkembangkan rasa peka mereka terhadap masalah-
masalah ini dan kesadaran akan kebutuhan diri sendiri, lingkungan, dan
dunia yang lebih baik.
✔Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran dan asesmen
Lanjutan…
14.
15. Hal-hal yang perlu ditinggalkan
Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah-pisah
Berfokus pada asesmen sumatif
Adanya unsur subjektivitas dalam asesmen
Hasil asesmen hanya dijadikan data dan tidak ditindaklanjuti untuk meningkatkan mutu
pembelajaran
Hasil asesmen dijadikan perbandingan antar peserta didik
Hanya menggunakan satu jenis assesmen
31. Penekanan pada Asesmen Formatif
Kondisi saat ini Harapan dengan
kurikulum baru
Assessment
of Learning
Assessment
for Learning
Assessment
as Learning
Assessment
of Learning
Assessment
for Learning
Assessment
as Learning
Assessment of learning paling dominan dilakukan oleh Guru
Mengutamakan assessment as learning dan assessment for
learning
32. Penekanan pada Asesmen Formatif
Fungsi Asesmen Formatif dan Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning.
Pada kurikulum ini guru diharapkan memberikan
proporsi lebih banyak pada pelaksanaan asesmen
formatif daripada menitikberatkan orientasi pada
asesmen sumatif.
Harapannya, ini akan mendukung proses penanaman
kesadaran bahwa proses lebih penting daripada
sebatas hasil akhir.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Penting!
33.
34. Penekanan pada Asesmen Formatif
Mengapa Keseimbangan Asesmen Formatif dan Sumatif penting?
Mengubah paradigma belajar yang
menitikberatkan pada nilai menjadi
belajar yang menitikberatkan pada
proses.
Jika ketergantungan pada asesmen sumatif masih terjadi dengan
umpan balik yang sedikit, maka dapat menghambat proses murid
untuk “mengalami pengetahuan”.
Asesmen
Formatif
Asesmen
Sumatif
Proporsi fungsi Assessment as, for, dan of learning.
35.
36.
37. Jenis, Karakteristik, dan Fungsi Asesmen
Asesmen adalah
proses pengumpulan
dan pengolahan
informasi untuk
mengetahui
kebutuhan belajar,
perkembangan dan
pencapaian hasil
belajar peserta didik.
Formatif Sumatif
42. Paradigma Asesmen
No. Paradigma
Asesmen
Gambaran Umum
1. Penerapan pola
pikir
bertumbuh
Penerapan pola pikir bertumbuh (growth mindset) dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa
proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih penting daripada sebatas hasil akhir. Pendidik diharapkan
mampu menerapkan ide dalam Growth Mindset khususnya yang tergambar pada pemberian umpan balik yang
menstimulasi pola pikir bertumbuh, memberikan peserta didik kesempatan untuk melakukan evaluasi diri dan
merefleksikan pembelajarannya, serta melaksanakan moderasi dalam asesmen.
2. Keterpaduan Asesmen sebagai bagian dari pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang saling terkait. Rumusan Capaian Pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah tersebut.
Pada saat pendidik melakukan asesmen berdasarkan tujuan pembelajaran yang merupakan turunan dari
Capaian Pembelajaran, maka secara langsung keterpaduan ini terpenuhi. Dengan demikian, pendidik tidak
perlu memilih asesmen berdasarkan ketiga ranah tersebut.
3. Keleluasaan
dalam
menentukan
waktu
pelaksanaan
asesmen
Pendidik memiliki keleluasaan dalam menentukan waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif sesuai
dengan karakteristik kompetensi pada tujuan pembelajaran. Karena alur tujuan pembelajaran yang digunakan
mungkin berbeda, maka waktu pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif di setiap kelas mungkin berbeda.
4. Keleluasaan dalam
menentukan
teknik dan
instrumen
asesmen
Pendidik memiliki keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan teknik dan instrumen asesmen dengan
mempertimbangkan: karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan kemampuan peserta didik, Capaian
Pembelajaran dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
43. Paradigma Asesmen
No. Paradigma Asesmen Gambaran Umum
5. Keleluasaan
menentukan
kriteria
ketercapaian
tujuan
pembelajaran
Setiap satuan pendidikan dan pendidik akan menggunakan alur tujuan pembelajaran dan modul ajar yang
berbeda, oleh sebab itu untuk mengidentifikasi ketercapaian tujuan pembelajaran, pendidik akan
menggunakan kriteria yang berbeda, baik dalam bentuk angka kuantitatif maupun data kualitatif sesuai
dengan karakteristik tujuan pembelajaran, aktivitas pembelajaran, dan asesmen yang dilaksanakan. Kriteria ini
disebut dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran berfungsi untuk merefleksikan proses pembelajaran dan
mendiagnosis tingkat penguasaan kompetensi peserta didik agar pendidik dapat memperbaiki proses
pembelajaran dan atau memberikan intervensi pembelajaran yang sesuai kepada peserta didik.
6. Keleluasaan
dalam
mengolah hasil
asesmen
Mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, Capaian Pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan aktivitas
pembelajaran, pendidik memiliki keleluasaan untuk mengolah hasil asesmen sesuai dengan kebutuhan serta
kemampuan pendidik dalam melaksanakan asesmen dan mengolah data hasil asesmen.
7. Keleluasaan dalam
menentukan
kenaikan kelas
Pendidik dan satuan pendidikan diberikan keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan
mempertimbangkan:
● Laporan kemajuan belajar
● Laporan pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila
● Portofolio peserta didik
● Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik
● Tingkat kehadiran
46. Buat instrumen asesmen
formatif dan sumatif
bersamaan dengan menyusun
modul ajar.
3
Jika asesmen berupa kinerja,
pendidik dapat membuat instrumen
dalam bentuk rubrik seperti berikut: