SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
INTEGRASI KONSEP PEMBANGUNAN
BERKETAHANAN IKLIM DAN PENANGANAN
BUILD BACK BETTER AND SAFER YANG
BERORIENTASI UNIVERSAL DESAIN DALAM
DOKUMEN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Kupang, 12 Maret 2023
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
KEBIJAKAN NASIONAL TERKAIT PEMBANGUNAN
BERKETAHANAN IKLIM
SMM
IPCC MENGELUARKAN LAPORAN
TERBARU TENTANG PERUBAHAN IKLIM:
“KODE MERAH BAGI UMAT MANUSIA”
"Laporan terbaru IPCC
mengungkap, seluruh wilayah di
Bumi tengah mengalami dampak
perubahan iklim, termasuk naiknya
suhu dan permukaan air laut."
Kenaikan Suhu Bumi
Lampaui Batas
Aman
Pada 2030
AR6 Climate Change 2021:
The Physical Science Basis
Suhu permukaan global 1,09OC lebih tinggi
dalam sepuluh tahun antara 2011-2020
dibandingkan 1850-1900.
Lima tahun terakhir adalah suhu terpanas
dalam sejarah sejak 1850.
Tingkat kenaikan permukaan laut baru-
baru ini nyaris tiga kali lipat bila
dibandingkan dengan tahun 1901-1971.
Pengaruh manusia sangat mungkin (90%)
menjadi alasan utama mencairnya gletser
secara global sejak 1990-an dan
penurunan jumlah es di Laut Arktik.
Perubahan
curah hujan
± 2,5 mm/hari
Gelomban
g ekstrem
meningkat
>1,5 m
Kenaikan
muka laut
0,8-1,2 cm/tahun
Peningkatan
suhu
0,45-0,75°C
Sumber: Kajian Potensi Bahaya Iklim oleh Tim Ketahanan Iklim Kementerian PPN/Bappenas
5,8 juta km2 wilayah
perairan Indonesia
berbahaya bagi
Produksi beras
menurun
akan di
beberapa wilayah
kapal nelayan <10GT
1.800 km garis
pantai masuk
dalam kategori
sangat rentan
INDONESIA JUGA MENGHADAPI TANTANGAN AKIBAT
PERUBAHAN IKLIM
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP
PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN (SDGS)
Potensi
Kerugian
akibat
Perubahan
Iklim terhadap
PDB:
Perubahan Iklim sebagai
Goal no.13 dari SDG
Fenomena perubahan iklim yang ekstrim akan
berdampak secara luas terhadap aspek
kehidupan masyarakat dan menimbulkan
kerugian yang tidak sedikit pada sektor
ekonomi, dan juga target pembangunan
lainnya, seperti ketahanan pangan,
pembangunan bidang kesehatan, infrastruktur,
dan ekosistem.
Rp 115 T
(Tanpa Intervensi)
Rp 57 T
(dengan Intervensi)
Dampak perubahan iklim selain menyebabkan
kerusakan lingkungan, juga kerugian ekonomi, sosial
berkepanjangan dalam proses pemulihannya
Potensi Kerugian
ekonomi sebagai
akibat dari dampak
Perubahan Iklim
Risiko terhadap pencapaian
target SDGs
• Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan iklim
adalah kebijakan, rencana, program dan pelaksanaan
pembangunan yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi
rendah emisi gas rumah kaca dan sebagai bentuk upaya
penanggulangan dampak perubahan iklim, perbaikan
kualitas lingkungan dan mengurangi nilai potensi
kerugian akibat dampak perubahan iklim.
• Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim
meminimalisir trade-off antara pembangunan ekonomi
dan pelestarian lingkungan.
• Penyusunan kebijakan Pembangunan Rendah Karbon dan
Ketahanan Iklim dilakukan melalui pendekatan HITS
(Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial).
Lingkungan
Ekonomi
Sosial
RPJMN 2020-2024
(Ekonomi Hijau & Rendah Karbon)
Pembangunan Rendah Karbon dan
Berketahanan Iklim
UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN: INTEGRASI PEMBANGUNAN
RENDAH KARBON DAN KETAHANAN IKLIM KE DALAM RPJMN
2020–2024 SEBAGAI IMPLEMENTASI MANDAT ARTICLE 3.4
UNFCCC MENUJU EKONOMI HIJAU
Article 3.4 UNFCCC
Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan
Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim
PN6:
Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim
sebagai agenda Prioritas Nasional dalam RPJMN 2020–2024
Pembangunan
Rendah
Karbon
Rendah Karbon
Laut & Pesisir
Penanganan
Limbah &
Ekonomi Sirkular
Pengembangan
Industri Hijau
Pembangunan
Energi
Berkelanjutan
Pemulihan
Lahan
Berkelanjutan
5 strategi utama Pembangunan Rendah Karbon di Indonesia
dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
seiring dengan menurunkan emisi GRK sebesar 27,3% di tahun
2024
Beberapa isu strategis yang dikaji oleh
Bappenas untuk mendukung
transformasi ekonomi Indonesia
menuju Ekonomi Hijau antara lain
kajian food loss and waste dan
Circular Economy
Ketahanan
Iklim
Laut &
Pesisir
Air Pertanian Kesehatan
Bappenas melakukan analisis terhadap sebaran
lokasi prioritas aksi ketahanan iklim pada 4 sektor
prioritas: kelautan & pesisir, air, pertanian, kesehatan
PENENTUAN LOKASI PRIORITAS
KETAHANAN IKLIM
Isu Perubahan Iklim Potensi Bahaya
Proyeksi Iklim Kelautan & Pesisir
• Proyeksi
iklim
atmosfer
ik
• Proyeksi iklim laut
• Potensi tinggi
gelombang yang dapat
berdampak pada
keselamatan pelayaran
• Tingkat kerentanan pesisir
Air
• Potensi kekeringan
• Potensi
penurunan
ketersediaa
n air
Pertanian
Potensi penurunan
produksi padi
Kesehatan
Potensi peningkatan kasus
DBD, Malaria, dan
Pneumonia
Potensi Kerugian
Ekonomi
Usulan Indikator
Litbang dari K/L
Indeks Risiko
Bencana Kabupaten/
Kota 2018
Data Kerentanan
Sosial-Ekonomi
SIDIK 2018
Validasi Lapangan
Validasi bermanfaat untuk
memverifikasi hasil desk study
(proyeksi iklim, potensi
bahaya, SIDIK, IRBI, potensi
kerugian ekonomi, dan usulan
kerentanan sectoral K/L;
Data dan informasi yang
bersifat lokal ini diperoleh
dari Pemerintah Daerah
setempat maupun dari
pengecekan lokasi secara
langsung
Lokasi Prioritas
Ketahanan Iklim
Super Prioritas
Top Prioritas
Prioritas
Potensi Bahaya Tinggi + Kerentanan Tinggi + IRBI Tinggi
Potensi Bahaya Tinggi + Kerentanan Tinggi/IRBI Tinggi
Potensi Bahaya Tinggi
LOKASI PRIORITAS AKSI KETAHANAN IKLIM
SEBARAN TINGKAT PRIORITAS DI TUJUH WILAYAH PEMBANGUNAN PADA 4
SEKTOR PRIORITAS
Sektor Kelautan dan Pesisir:
• Lokasi Super Prioritas terbanyak
berada di wilayah Sumatera (di pesisir
barat)
• Wilayah pesisir yang paling rentan
terhadap dampak perubahan iklim
yaitu di pulau Jawa-Bali, Sumatera,
dan Sulawesi
Sektor Air:
• Lokasi ini tersebar di hampir seluruh
Pulau Jawa-Bali, Nusa Tenggara,
dan di beberapa wilayah lainnya
Sektor Pertanian:
• Lahan pertanian sebagian besar
terdapat di Pulau Jawa-Bali,
Sumatera, dan Sulawesi
Sektor Kesehatan:
• Sebaran kasus DBD: Pulau Jawa-Bali,
Sulawesi, dan Nusa Tenggara
• Sebaran kasus malaria : Pulau Papua,
Nusa Tenggara, dan Maluku
• Sebaran kasus pneumonia: Pulau
Jawa-Bali
Dari 514
Kabupaten/Kota
42%
Kelautan
34%
Pesisir
40%
Air
71%
Pertanian
32%
Kesehatan
STRATEGI: Perlindungan
kawasan pesisir dan
keselamatan pelayaran
Sektor Kelautan & Pesisir
Kegiatan Inti
• Penyediaan kapal penangkap ikan
• Penyediaan bangunan/ vegetasi
pelindung pantai
• Penyediaan sistem informasi
peringatan dini dan navigasi
pelayaran
• Penyediaan dan perlindungan pada
sarana produksi perikanan budidaya
• dsb.
Kegiatan Pendukung
• Pengembangan teknologi dan
sistem informasi kelautan
• Penyediaan asuransi nelayan
• Penyediaan diversifikasi
penghasilan nelayan
• Peningkatan kapasitas masyarakat
pesisir dan pemda
• dsb.
STRATEGI: Pengelolaan sumber
daya air untuk pemenuhan suplai
air bersih dan daya rusak air dari
potensi bencana iklim
Kegiatan Inti
• Penyediaan bangunan penampung air
• Rehabilitasi daerah tangkapan air
• Perlindungan sumber daya air lahan
gambut dan rawa
• Pencegahan kehilangan air
• Penanganan banjir
• dsb.
Sektor Air
Kegiatan Pendukung
• Pengembangan inovasi dan
teknologi perlindungan DAS
• Pengumpulan dan penyediaan
data informasi SDA
• Pengembangan pembiayaan SDA
• Peningkatan pemahaman SDA
• dsb.
STRATEGI: Climate Smart
Agriculture dalam
mempertahankan produksi pangan
Kegiatan Inti
• Penyediaan bangunan penampung
air irigasi
• Penyediaan jaringan irigasi
• Penerapan teknologi penambahan
debit air irigasi
• Perluasan lahan pertanian
• dsb.
Sektor Pertanian
Kegiatan Pendukung
• Penelitian dan pengembangan
teknologi pertanian
• Pengembangan SI pertanian
• Penyediaan kredit usaha tani
• Penyediaan asuransi pertanian
• Penyediaan alternatif pendapatan
petani
• dsb.
STRATEGI: Peningkatan kesehatan
lingkungan dan masyarakat untuk
mengantisipasi peningkatan KLB
DBD dan penyakit akibat perubahan
iklim lainnya
Kegiatan Inti
• Penambahan Fasilitas Kesehatan
• Peningkatan kesehatan lingkungan
permukiman
• dsb.
Sektor Kesehatan
Kegiatan Pendukung
• Pembiayaan kesehatan
• Peningkatan deteksi dini penyakit
dan kejadian luar biasa (KLB)
penyakit
• Penguatan regulasi kesehatan
• Pengembangan sistem informasi
kesehatan
• dsb.
STRATEGI DAN AKSI
KETAHANAN IKLIM
KEBIJAKAN PROVINSI TERKAIT PEMBANGUNAN
BERKETAHANAN IKLIM
SMM
VISI MISI NUSA TENGGARA TIMUR
MISI
NUSA TENGGARA TIMUR
VISI
“NTT Bangkit Mewujudkan Masyarakat
Sejahtera Dalam Bingkai Negara Kesatuan
Republik Indonesia”
Mewujudkan masyarakat
sejahtera, mandiri dan adil
Membangun NTT sebagai salah
satu gerbang dan pusat
pengembangan pariwisata nasional
(ring of beauty)
1
2
Meningkatkan ketersediaan dan
kualitas
infrastruktur untuk mempercepat
pembangunan
3
Meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia
Mewujudkan reformasi birokrasi
pemerintahan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik
4
5
smm
2019
2020
2021
2022
2023
TRANSFORMASI STRUKTUR DAN KULTUR DALAM
PEMBANGUAN
PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA SUMBER
DAYA MANUSIA
PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI MENUJU
PADA INDUSTRI DAN BERBASIS PERTANIAN
PENGEMBANGAN MATA RANTAI
NILAI PARIWISATA
KEMANDIRIAN LOKAL
ARAH KEBIJAKAN PROVINSI NTT
Arahan RPJPN Visi Pembanguan
2005-2025 Indonesia Yang
Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
Visi RPJPD Provinsi NTT 2005-2025
Nusa Tenggara Timur yang maju, mandiri, adil dan Makmur
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Arahan RPJMN 2015-2019
Memantapkan pembangunan
secara menyeluruh diberbagai
bidang dengan menekankna
pencapaian daya saing
kompetitif perekonomian
berlandaskan keungghulan
sumberdaya alam dan sumber
daya manusia berkualitas serta
kemampuan IPTEK yang terus
meningkat
Arahan RPJMN 2020-2024
mewujudkan masyarakat
Indonesia yang mandiri, maju, adil
dan Makmur melalui percepatan
pembangunan diberbagai bidang
dengan menekankan
terbangunanyastrukutr
perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan
kompetitif diberbagai wilayah
yang didukung SDM berkualitas
dan berdaya saing
smm
BAPPELITBANGDA
PROV. NTT
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
ARAH KEBIJAKAN
TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026
PENGUATAN EKONOMI DAN PEMANTAPAN
KUALITAS PELAYANAN DASAR
EKONOMI YANG KOKOH, INFRASTRUKTUR
YANG HANDAL DAN SDM YANG
BERKUALITAS
EKONOMI UNGGUL DAN SDM YANG
BERDAYA SAING
⮚ Pemberdayaan masyarakat dalam
mendukung peningkatan pendapatan
⮚ Pengembangan dan penguatan potensi-
potensi ekonomi local
⮚ Penuntasan pembangunan infrastruktur
dan peningkatan pelayanan dasar
⮚ Pencapaian dan pemenuhan SPM
⮚ Sinergitas pencapaian tujuan dan
pelaksanaan prioritas pembangunan
dengan kabupaten/kota serta
pemangku kepentingan lainnya
⮚ Pengembangan Rantai Nilai ekonomi
lokal
⮚ Penguatan system ekonomi masyarakat
⮚ Sinergitas tujuan pembangunan dan
pemangku kepentingan lainnya
⮚ Peningkatan kualitas hidup masyarakat
⮚ Ketersediaan dan pemantapan
infrastruktur
⮚ Kerjasama lintas daerah dan para
pemangku kepentingan dalam
pengelolaan ekonomi berkelanjutan
⮚ Peningkatan kualitas hidup masyarakat
BAPPELITBANGDA
PROV. NTT
BAPPELITBANGDA
PROV. NTT
TEMA & PRIORITAS DAERAH
TEMA : PEMULIHAN KESEHATAN DAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DAN KEMANDIRIAN LOKAL
3 6
2
1 4
5
PRIORITAS DAERAH
Pengembangan sumber daya lokal dan
kolaborasi dalam menguatkan rantai nilai untuk
meningkatkan daya saing industri pariwisata
berbasis masyarakat
PRIORITAS DAERAH
Penguatan system kesehatan daerah dan
peningkatan kualitas Pendidikan untuk
menciptakan sumberdaya manusia sehat,
Tangguh, cerdas, berintegritas dan produktif
PRIORITAS DAERAH
Transformasi sector pertanian berbasis
kolaboratif untuk meningkatkan produktivitas,
ketahanan pangan, pendapatan petani/nelayan
dan perluasan lapangan kerja
PRIORITAS DAERAH
Pemantapan kualitas infrastruktur untuk
akselerasi pertumbuhan ekonomi, peningkatan
konektivitas dan mutu pelayanan publik
PRIORITAS DAERAH
Pengembangan kompetensi ASN dan penerapan
system pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) serta
inovasi untuk meningkatkan kinerja birokrasi
PRIORITAS DAERAH
Pembangunan rendah karbon dengan
memanfaatkan energi baru terbarukan,
pelestarian lingkungan hidup serta
perubahan iklim dan kesiapsiagaan
menghadapi multi bencana
smm
SMM
CAPAIN INDIKATOR MAKRO 2021-2022
INDIKATOR
TARGET & CAPAIAN TARGET
2019 2021 2022
2023
(Baseline) Target Realisasi Target Realisasi
Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,25 5,87-6,50 2,51 6,33-6,90
3,01 (y o y), 6,22 (q to q);
2,45 (c to c)
6,7-7,3
PDRB per Kapita (Rp. Juta) 20,62 20-23 20,58 20-25 20,58 (2021) 25-27
Indeks Pembangunan Manusia (poin) 65,23 65,54-67,00 65,28 67,35-69,00 65,28 (2021 70-71
Penduduk dibawah garis kemiskinan 20,62 21,00-19,63 20,44 19,35-16,15 20,05 15-12
Inflasi (%) 0,67 3,00-3,40 0,49 3,00-3,20
-0,93 % (m to m); 4,93 %
(y on y) 3,93 % (ytd)
3-3,2
Tingkat Stunting (%) 27,9 21,8 20,9 16,7 17,71 (agust0 12-10
Indeks Gini (point) 0,355 0,35-0,34 0,339 0,35-0,33 0,334 0,34 - 0,32
Indeks Pembangunan Gender (poin) 92,72 94 92,63 95 92,63 (2021) 95
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,35 3,2-2,6 3,77 2,5-1,9 3,30 (Pebruari 2022) 1,9 -1,5
Rasio PAD (%) 23,90 25,31 28,07 30,12 32,24 (Agustus) 39,74
Emisi Gas Rumah Kaca (tCO2eq) 17.248.829 17.248.829 17.248.829 17.248.829 17.248.829* (2021) 17.248.829
Kebutuhan Investasi (Rp Triliun) 44,93 63,91 34,45 71,47 34,25 80,94
Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah
Poin)
60,37 65 61,50 69 61,50 (2021) 71
BAPPELITBANGDA
PROV. NTT
MENINGKTANYA
KETANGGUHAN BENCANA
DAERAH DAN ADAPTASI
TERHADAP PERUBAHAN IKLIM
•INDEKS RESIKO
BENCANA :138
(POIN)
MENINGKATNYA
KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
DAERAH
• IKLH : 69 (POIN)
TERWUJUDNYA
PEMANFAATAN RUANG &
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
• KESESUAIAN
PEMANFAATAN RUANG &
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG : 85
MENURUNNYA
EMISI GAS RUMAH
KACA
• EMISI GRK
17.248.829 tCO2eq
MENINGKATKAN KETERSEDIAAN DAN KUALITAS INFRASTRUKTUR UNTUK
MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN
Misi 3
MENJAMIN TERPENUHINYA DIMENSI KEBERLANJUTAN (SUSTAINABILITY)LINGKUNGAN HIDUP
DALAM PEMBANGUNAN
TUJUAN 3.3
SASARAN
KEBIJAKAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM RPJMD P 2018 - 2023
STRATEGI
MENINGKTANYA
KETANGGUHAN BENCANA
DAERAH DAN ADAPTASI
TERHADAP PERUBAHAN
IKLIM
•Pengembangan
sistem informsi risiko
bencana dan edukasi
kebencanaan bagi
masyarakat
•Penguatan tatakelola
Resiko bencana
MENINGKATNYA KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP
DAERAH
• peningkatan kapasitas
pengelolaan
lingkungan
• Penegakan aturan dan
regulasi Lingkungan
TERWUJUDNYA PEMANFAATAN
RUANG & PENGENDALIAN
PEMANFAATAN RUANG
• peningktan akses pelayanan
perkotaan dan pusat
pertumbuhan ekonomi
wilayah yang merata dan
berhirarkhi
• Keterpaduan pengendalian &
pemanfaatan ruang sesuai
ketentuan
MENURUNNYA
EMISI GRK
• Inventarisasi &
rencana aksi mitigasi
GRK
•Perluasan RTH &
penanaman pohon
•Peningkatan
penggunaan EBT
18
PRIORITAS DAN FOKUS
PENGEMBANGAN WILAYAH TAHUN
2023
FOKUS
&
LOKASI
USULAN
TAHUN
2023
RROVINSI
NTT
Ikan Kaleng
Jambu Mete
Kakao
Rumput Laut
Alsintan
Kopi
Pisang
Kapal
Bandar Udara
Pelabuhan
Bendungan/Dl
Jalan/Jembatan
Perumahan
Rest Area
Holtikultura
Kapal
Bandar Udara
Pelabuhan
Perumahan
Bendungan/Dl
Jalan/Jembatan
Ikan Kaleng
Sekolah
Rumput Laut
Alsintan
Kopi
Rumah Sakit
Jeruk
Laboratorium
Jambu Mete
Rumput Laut
Alsintan
PLTS
Kapal
Bendungan/Dl
Jalan/Jembatan
Sekolah
Pabrik Rumput Laut
22
DKP
Pengelolaan Kelautan dan pesisir
PUPR
Perencanaan dan Pengendalian
pemanfaatan ruang
Dinas Pertanian &
Peternakan
Pengendalian bencana pertanian dan
peternakan
ESDM
• Konservasi Air Tanah
• Pemanfaatan EBT
BPBD
Penguatan Sistem dan Tata Kelola
Penanganan Resiko Bencana
DLHK
• Pengembangan Kualitas Hidup
Lingkungan Hidup
• Pelestarian Lingkungan Hidup
PERANGKAT DAERAH YANG BERHUBUNGAN
LANGSUNG TERKAIT ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
TANTANGAN & PERMASALAHAN IMPLEMENTASI
ADAPATASI PERUBAHAN IKLIM
1. Sektor LHK
Minimnya pengelolaan sampah : SDM & sarpras
Rendahnya sistem pengendalian pencemaran lingkungan
Rendahnya cakupan lahan kritis dan kerusakan hutan yang tertangani/direhabilitasi
Menurunnya kualitas DAS
2. Sektor Energi & Sumber Daya Mineral
Ketergantungan terhadap energi fossil masih sangat tinggi
Akses & Infrastruktur energi terbatas
Belum adanya regulasi yang mengatur pengelolaan energi di Daerah
Belum optimalnya pengelolaan potensi EBT
Pemanfaatan air tanah & energi yang belum memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan dan dampaknya terhadap perubahan iklim global.
24
3. Sektor kebencanaan
• Minimnya pemahaman terkait dengan kebencanaan
• Belum semua kabupaten memiliki rencana kontijensi kebencanaan
• Minimnya ketersediana sarpras kebencanaan
4. Sektor ke PU an
• Rendahnya pengendalian terhadap pemanfaatan ruang
• Minimnya sarpras pengelolaan sampah
• Belum tersedianya rencana/masterplan pengelolaan sampah
• Minimnya sumber daya untuk penanganan Kawasan banjir
5. Sektor Pertanian dan Peternakan
• Minimnya pengendalian dan pengawasan peredaran benih/bibit yang berkualitas/rentan terhadap
perubahan iklim
• Minimnya pengetahuan dan kesadaran akan perubahan Iklim sektor Pertanian/Peternakan
• Belum sepenuhnya pemanfaatan limbah pertanian/peternakan
• Minimnya sumber daya pencegahan dan pemberantas serangan hama dan penyakit
6. Sektor Kelautan perikanan
• Minimnya luas kawasan konservasi perairan daerah yang dikelola
• Minimnya pengendalian pemanfaatan ruang laut khususnya terkait dengan konservasi perairan
daerah
LANGKAH STRATEGIS YANG HARUS
DILAKUKAN
25
1. Mengembangkan strategi pembangunan rendah karbon dengan mengidentifikasi sejumlah isu pendukung untuk transisi yang
berkeadilan, keadilan gender, pemberdayaan perempuan, kebijakan dan regulasi keadilan antar generasi dan kebutuhan
kelompok khusus dalam situasi yang rentan
2. Dalam perencanaan memperhatikan strategi inklusif yang multi-dimensi pertama, dengan mengindentifikasi kelompok dan
sub-kelompok rentan yang lebih spesifik di tingkat nasional dan sub-nasional dengan menggunakan parameter inklusi sosial
yakni akses, tingkat pemahaman dan partisipasi. Inklusi ruang gunakan paremeter akses fasilitas seperti perumahan,
jangkauan layanan listrik, transportasi layanan publik dan lain-lain. Sementara inklusi ekonomi menyoroti parameter
kemanfaatan dari sisi mata pencarian dan kesejahteraan
3. Perlu adanya analisis aspek kelembagaan Pembangunan Berketahanan Iklim dengan tujuan antara lain: (i) memetakan
peran, tugas pokok dan fungsi para pihak agar memiliki interpretasi kewenangan yang tepat; (ii) mengoptimal sinkronisasi
kebijakan dan regulasi pusat dan daerah; dan (iii) meningkatkan peran kelembagaan dan penguatan sistem pendukung
4. Pelibatan pihak swasta dan stakeholder terkait dalam konsep pembangunan berketahanan iklim dan penanganan build back
better and safer yang berorientasi universal desain.
5. Mengintegrasikan tindakan adaptasi perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana ke dalam kebijakan, strategi dan
perencanaan daerah
6. Pengaturan ulang arahan tata ruang khususnya bagi pemukiman dan pusat-pusat kegiatan yang berada pada lokasi rawan
bencana alam
7. Bangunan yang direncanakan harus memanfaatkan matahari dan iklim sebagai sumber energi primer dan dirancang untuk
mengakomodasi perubahan perubahan sebagai konsekwensi siklus iklim secara harian, musiman maupun tahunan dan
mengalami versi cuaca yang berbeda sesuai dengan keberadaannya pada suatu garis lintang geografis tertentu
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to MATERI WORKSHOP HPJI 10 MARET.pptx

Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim global
Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim globalPengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim global
Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim globalpariatmono
 
Profil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota Blitar
Profil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota BlitarProfil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota Blitar
Profil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota BlitarElly Ratni
 
HIMAHI Climate Change.pptx
HIMAHI Climate Change.pptxHIMAHI Climate Change.pptx
HIMAHI Climate Change.pptxAri W Adipratomo
 
Peran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko Sulistianto
Peran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko SulistiantoPeran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko Sulistianto
Peran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko SulistiantoSatria
 
Contribution of ocean sectors to the green economy
Contribution of ocean sectors to the green economyContribution of ocean sectors to the green economy
Contribution of ocean sectors to the green economyAndino Maseleno
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...Analyst of Water Resources Management
 
Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklimPeran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklimYayasan CAPPA
 
Session 6: Mainstreaming resilience in projects - Medrilzam - Bappenas
Session 6: Mainstreaming resilience in projects -  Medrilzam - BappenasSession 6: Mainstreaming resilience in projects -  Medrilzam - Bappenas
Session 6: Mainstreaming resilience in projects - Medrilzam - BappenasOECD Environment
 
Lmcp1532 tugasan 6
Lmcp1532 tugasan 6Lmcp1532 tugasan 6
Lmcp1532 tugasan 6Crysis Cool
 
Presentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkunganPresentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkunganYuli Aulia
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisOca Malawat
 
article-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon trainingarticle-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon trainingRini Sucahyo
 
Peran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim
Peran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan IklimPeran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim
Peran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan IklimAnton Sri Probiyantono
 
Climate change document.pdf
Climate change document.pdfClimate change document.pdf
Climate change document.pdfNuha80
 
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.pptKebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.pptDhio R
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklimsakuramochi
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixNurdinUng
 

Similar to MATERI WORKSHOP HPJI 10 MARET.pptx (20)

Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim global
Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim globalPengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim global
Pengelolaan Sumber Daya Air dalam menghadapi dampak perubahan iklim global
 
Profil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota Blitar
Profil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota BlitarProfil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota Blitar
Profil Resiko Perublim dan Emisi GRK Kota Blitar
 
HIMAHI Climate Change.pptx
HIMAHI Climate Change.pptxHIMAHI Climate Change.pptx
HIMAHI Climate Change.pptx
 
Peran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko Sulistianto
Peran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko SulistiantoPeran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko Sulistianto
Peran Dunia Pendidikan dalam Pelestarian Lingkungan - Drs. Eko Sulistianto
 
Contribution of ocean sectors to the green economy
Contribution of ocean sectors to the green economyContribution of ocean sectors to the green economy
Contribution of ocean sectors to the green economy
 
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
RUSAKNYA EKOSISTEM TAMBAK AKIBAT BANJIR ROB DI KAWASAN MINAPOLITAN KECAMATAN ...
 
Kkp
KkpKkp
Kkp
 
Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklimPeran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Peran kehutanan dalam adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
 
Session 6: Mainstreaming resilience in projects - Medrilzam - Bappenas
Session 6: Mainstreaming resilience in projects -  Medrilzam - BappenasSession 6: Mainstreaming resilience in projects -  Medrilzam - Bappenas
Session 6: Mainstreaming resilience in projects - Medrilzam - Bappenas
 
Lmcp1532 tugasan 6
Lmcp1532 tugasan 6Lmcp1532 tugasan 6
Lmcp1532 tugasan 6
 
Presentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkunganPresentasi hukum lingkungan
Presentasi hukum lingkungan
 
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadisKebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
Kebijakan kemenkes 5 pilar stbm kadis
 
article-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon trainingarticle-asia pacific forest carbon training
article-asia pacific forest carbon training
 
Peran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim
Peran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan IklimPeran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim
Peran UNDP Dalam Menghadapi Isu Perubahan Iklim
 
Climate change document.pdf
Climate change document.pdfClimate change document.pdf
Climate change document.pdf
 
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.pptKebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
Kebijakan PPLH Kabupaten Tegal.ppt
 
Ppp
PppPpp
Ppp
 
Lmcp1352-a160510 bahagian 6
Lmcp1352-a160510 bahagian 6Lmcp1352-a160510 bahagian 6
Lmcp1352-a160510 bahagian 6
 
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
1_Upaya Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim
 
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fixAntisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
Antisipasi perubahan iklim_untuk_ketahan-pangan-fix
 

Recently uploaded

PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhuntung untung edi purwanto
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 

Recently uploaded (14)

PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruhPPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
PPT ILP PLANTUNGAN. kaji banding, ngangsu kawruh
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 

MATERI WORKSHOP HPJI 10 MARET.pptx

  • 1. INTEGRASI KONSEP PEMBANGUNAN BERKETAHANAN IKLIM DAN PENANGANAN BUILD BACK BETTER AND SAFER YANG BERORIENTASI UNIVERSAL DESAIN DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Kupang, 12 Maret 2023 Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
  • 2. KEBIJAKAN NASIONAL TERKAIT PEMBANGUNAN BERKETAHANAN IKLIM SMM
  • 3. IPCC MENGELUARKAN LAPORAN TERBARU TENTANG PERUBAHAN IKLIM: “KODE MERAH BAGI UMAT MANUSIA” "Laporan terbaru IPCC mengungkap, seluruh wilayah di Bumi tengah mengalami dampak perubahan iklim, termasuk naiknya suhu dan permukaan air laut." Kenaikan Suhu Bumi Lampaui Batas Aman Pada 2030 AR6 Climate Change 2021: The Physical Science Basis Suhu permukaan global 1,09OC lebih tinggi dalam sepuluh tahun antara 2011-2020 dibandingkan 1850-1900. Lima tahun terakhir adalah suhu terpanas dalam sejarah sejak 1850. Tingkat kenaikan permukaan laut baru- baru ini nyaris tiga kali lipat bila dibandingkan dengan tahun 1901-1971. Pengaruh manusia sangat mungkin (90%) menjadi alasan utama mencairnya gletser secara global sejak 1990-an dan penurunan jumlah es di Laut Arktik.
  • 4. Perubahan curah hujan ± 2,5 mm/hari Gelomban g ekstrem meningkat >1,5 m Kenaikan muka laut 0,8-1,2 cm/tahun Peningkatan suhu 0,45-0,75°C Sumber: Kajian Potensi Bahaya Iklim oleh Tim Ketahanan Iklim Kementerian PPN/Bappenas 5,8 juta km2 wilayah perairan Indonesia berbahaya bagi Produksi beras menurun akan di beberapa wilayah kapal nelayan <10GT 1.800 km garis pantai masuk dalam kategori sangat rentan INDONESIA JUGA MENGHADAPI TANTANGAN AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
  • 5. DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SDGS) Potensi Kerugian akibat Perubahan Iklim terhadap PDB: Perubahan Iklim sebagai Goal no.13 dari SDG Fenomena perubahan iklim yang ekstrim akan berdampak secara luas terhadap aspek kehidupan masyarakat dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit pada sektor ekonomi, dan juga target pembangunan lainnya, seperti ketahanan pangan, pembangunan bidang kesehatan, infrastruktur, dan ekosistem. Rp 115 T (Tanpa Intervensi) Rp 57 T (dengan Intervensi) Dampak perubahan iklim selain menyebabkan kerusakan lingkungan, juga kerugian ekonomi, sosial berkepanjangan dalam proses pemulihannya Potensi Kerugian ekonomi sebagai akibat dari dampak Perubahan Iklim Risiko terhadap pencapaian target SDGs
  • 6. • Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan iklim adalah kebijakan, rencana, program dan pelaksanaan pembangunan yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi rendah emisi gas rumah kaca dan sebagai bentuk upaya penanggulangan dampak perubahan iklim, perbaikan kualitas lingkungan dan mengurangi nilai potensi kerugian akibat dampak perubahan iklim. • Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim meminimalisir trade-off antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. • Penyusunan kebijakan Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim dilakukan melalui pendekatan HITS (Holistik, Integratif, Tematik dan Spasial). Lingkungan Ekonomi Sosial RPJMN 2020-2024 (Ekonomi Hijau & Rendah Karbon) Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim
  • 7. UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN: INTEGRASI PEMBANGUNAN RENDAH KARBON DAN KETAHANAN IKLIM KE DALAM RPJMN 2020–2024 SEBAGAI IMPLEMENTASI MANDAT ARTICLE 3.4 UNFCCC MENUJU EKONOMI HIJAU Article 3.4 UNFCCC Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana, dan Perubahan Iklim PN6: Pembangunan Rendah Karbon dan Ketahanan Iklim sebagai agenda Prioritas Nasional dalam RPJMN 2020–2024 Pembangunan Rendah Karbon Rendah Karbon Laut & Pesisir Penanganan Limbah & Ekonomi Sirkular Pengembangan Industri Hijau Pembangunan Energi Berkelanjutan Pemulihan Lahan Berkelanjutan 5 strategi utama Pembangunan Rendah Karbon di Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi seiring dengan menurunkan emisi GRK sebesar 27,3% di tahun 2024 Beberapa isu strategis yang dikaji oleh Bappenas untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia menuju Ekonomi Hijau antara lain kajian food loss and waste dan Circular Economy Ketahanan Iklim Laut & Pesisir Air Pertanian Kesehatan Bappenas melakukan analisis terhadap sebaran lokasi prioritas aksi ketahanan iklim pada 4 sektor prioritas: kelautan & pesisir, air, pertanian, kesehatan
  • 8. PENENTUAN LOKASI PRIORITAS KETAHANAN IKLIM Isu Perubahan Iklim Potensi Bahaya Proyeksi Iklim Kelautan & Pesisir • Proyeksi iklim atmosfer ik • Proyeksi iklim laut • Potensi tinggi gelombang yang dapat berdampak pada keselamatan pelayaran • Tingkat kerentanan pesisir Air • Potensi kekeringan • Potensi penurunan ketersediaa n air Pertanian Potensi penurunan produksi padi Kesehatan Potensi peningkatan kasus DBD, Malaria, dan Pneumonia Potensi Kerugian Ekonomi Usulan Indikator Litbang dari K/L Indeks Risiko Bencana Kabupaten/ Kota 2018 Data Kerentanan Sosial-Ekonomi SIDIK 2018 Validasi Lapangan Validasi bermanfaat untuk memverifikasi hasil desk study (proyeksi iklim, potensi bahaya, SIDIK, IRBI, potensi kerugian ekonomi, dan usulan kerentanan sectoral K/L; Data dan informasi yang bersifat lokal ini diperoleh dari Pemerintah Daerah setempat maupun dari pengecekan lokasi secara langsung Lokasi Prioritas Ketahanan Iklim Super Prioritas Top Prioritas Prioritas Potensi Bahaya Tinggi + Kerentanan Tinggi + IRBI Tinggi Potensi Bahaya Tinggi + Kerentanan Tinggi/IRBI Tinggi Potensi Bahaya Tinggi
  • 9. LOKASI PRIORITAS AKSI KETAHANAN IKLIM SEBARAN TINGKAT PRIORITAS DI TUJUH WILAYAH PEMBANGUNAN PADA 4 SEKTOR PRIORITAS Sektor Kelautan dan Pesisir: • Lokasi Super Prioritas terbanyak berada di wilayah Sumatera (di pesisir barat) • Wilayah pesisir yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim yaitu di pulau Jawa-Bali, Sumatera, dan Sulawesi Sektor Air: • Lokasi ini tersebar di hampir seluruh Pulau Jawa-Bali, Nusa Tenggara, dan di beberapa wilayah lainnya Sektor Pertanian: • Lahan pertanian sebagian besar terdapat di Pulau Jawa-Bali, Sumatera, dan Sulawesi Sektor Kesehatan: • Sebaran kasus DBD: Pulau Jawa-Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara • Sebaran kasus malaria : Pulau Papua, Nusa Tenggara, dan Maluku • Sebaran kasus pneumonia: Pulau Jawa-Bali Dari 514 Kabupaten/Kota 42% Kelautan 34% Pesisir 40% Air 71% Pertanian 32% Kesehatan
  • 10. STRATEGI: Perlindungan kawasan pesisir dan keselamatan pelayaran Sektor Kelautan & Pesisir Kegiatan Inti • Penyediaan kapal penangkap ikan • Penyediaan bangunan/ vegetasi pelindung pantai • Penyediaan sistem informasi peringatan dini dan navigasi pelayaran • Penyediaan dan perlindungan pada sarana produksi perikanan budidaya • dsb. Kegiatan Pendukung • Pengembangan teknologi dan sistem informasi kelautan • Penyediaan asuransi nelayan • Penyediaan diversifikasi penghasilan nelayan • Peningkatan kapasitas masyarakat pesisir dan pemda • dsb. STRATEGI: Pengelolaan sumber daya air untuk pemenuhan suplai air bersih dan daya rusak air dari potensi bencana iklim Kegiatan Inti • Penyediaan bangunan penampung air • Rehabilitasi daerah tangkapan air • Perlindungan sumber daya air lahan gambut dan rawa • Pencegahan kehilangan air • Penanganan banjir • dsb. Sektor Air Kegiatan Pendukung • Pengembangan inovasi dan teknologi perlindungan DAS • Pengumpulan dan penyediaan data informasi SDA • Pengembangan pembiayaan SDA • Peningkatan pemahaman SDA • dsb. STRATEGI: Climate Smart Agriculture dalam mempertahankan produksi pangan Kegiatan Inti • Penyediaan bangunan penampung air irigasi • Penyediaan jaringan irigasi • Penerapan teknologi penambahan debit air irigasi • Perluasan lahan pertanian • dsb. Sektor Pertanian Kegiatan Pendukung • Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian • Pengembangan SI pertanian • Penyediaan kredit usaha tani • Penyediaan asuransi pertanian • Penyediaan alternatif pendapatan petani • dsb. STRATEGI: Peningkatan kesehatan lingkungan dan masyarakat untuk mengantisipasi peningkatan KLB DBD dan penyakit akibat perubahan iklim lainnya Kegiatan Inti • Penambahan Fasilitas Kesehatan • Peningkatan kesehatan lingkungan permukiman • dsb. Sektor Kesehatan Kegiatan Pendukung • Pembiayaan kesehatan • Peningkatan deteksi dini penyakit dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit • Penguatan regulasi kesehatan • Pengembangan sistem informasi kesehatan • dsb. STRATEGI DAN AKSI KETAHANAN IKLIM
  • 11. KEBIJAKAN PROVINSI TERKAIT PEMBANGUNAN BERKETAHANAN IKLIM SMM
  • 12. VISI MISI NUSA TENGGARA TIMUR MISI NUSA TENGGARA TIMUR VISI “NTT Bangkit Mewujudkan Masyarakat Sejahtera Dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia” Mewujudkan masyarakat sejahtera, mandiri dan adil Membangun NTT sebagai salah satu gerbang dan pusat pengembangan pariwisata nasional (ring of beauty) 1 2 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur untuk mempercepat pembangunan 3 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Mewujudkan reformasi birokrasi pemerintahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik 4 5 smm
  • 13. 2019 2020 2021 2022 2023 TRANSFORMASI STRUKTUR DAN KULTUR DALAM PEMBANGUAN PEMBANGUNAN BERPUSAT PADA SUMBER DAYA MANUSIA PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI MENUJU PADA INDUSTRI DAN BERBASIS PERTANIAN PENGEMBANGAN MATA RANTAI NILAI PARIWISATA KEMANDIRIAN LOKAL ARAH KEBIJAKAN PROVINSI NTT Arahan RPJPN Visi Pembanguan 2005-2025 Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur Visi RPJPD Provinsi NTT 2005-2025 Nusa Tenggara Timur yang maju, mandiri, adil dan Makmur dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia” Arahan RPJMN 2015-2019 Memantapkan pembangunan secara menyeluruh diberbagai bidang dengan menekankna pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keungghulan sumberdaya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan IPTEK yang terus meningkat Arahan RPJMN 2020-2024 mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan Makmur melalui percepatan pembangunan diberbagai bidang dengan menekankan terbangunanyastrukutr perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif diberbagai wilayah yang didukung SDM berkualitas dan berdaya saing smm BAPPELITBANGDA PROV. NTT
  • 14. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR ARAH KEBIJAKAN TAHUN 2024 TAHUN 2025 TAHUN 2026 PENGUATAN EKONOMI DAN PEMANTAPAN KUALITAS PELAYANAN DASAR EKONOMI YANG KOKOH, INFRASTRUKTUR YANG HANDAL DAN SDM YANG BERKUALITAS EKONOMI UNGGUL DAN SDM YANG BERDAYA SAING ⮚ Pemberdayaan masyarakat dalam mendukung peningkatan pendapatan ⮚ Pengembangan dan penguatan potensi- potensi ekonomi local ⮚ Penuntasan pembangunan infrastruktur dan peningkatan pelayanan dasar ⮚ Pencapaian dan pemenuhan SPM ⮚ Sinergitas pencapaian tujuan dan pelaksanaan prioritas pembangunan dengan kabupaten/kota serta pemangku kepentingan lainnya ⮚ Pengembangan Rantai Nilai ekonomi lokal ⮚ Penguatan system ekonomi masyarakat ⮚ Sinergitas tujuan pembangunan dan pemangku kepentingan lainnya ⮚ Peningkatan kualitas hidup masyarakat ⮚ Ketersediaan dan pemantapan infrastruktur ⮚ Kerjasama lintas daerah dan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan ekonomi berkelanjutan ⮚ Peningkatan kualitas hidup masyarakat BAPPELITBANGDA PROV. NTT
  • 15. BAPPELITBANGDA PROV. NTT TEMA & PRIORITAS DAERAH TEMA : PEMULIHAN KESEHATAN DAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DAN KEMANDIRIAN LOKAL 3 6 2 1 4 5 PRIORITAS DAERAH Pengembangan sumber daya lokal dan kolaborasi dalam menguatkan rantai nilai untuk meningkatkan daya saing industri pariwisata berbasis masyarakat PRIORITAS DAERAH Penguatan system kesehatan daerah dan peningkatan kualitas Pendidikan untuk menciptakan sumberdaya manusia sehat, Tangguh, cerdas, berintegritas dan produktif PRIORITAS DAERAH Transformasi sector pertanian berbasis kolaboratif untuk meningkatkan produktivitas, ketahanan pangan, pendapatan petani/nelayan dan perluasan lapangan kerja PRIORITAS DAERAH Pemantapan kualitas infrastruktur untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi, peningkatan konektivitas dan mutu pelayanan publik PRIORITAS DAERAH Pengembangan kompetensi ASN dan penerapan system pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) serta inovasi untuk meningkatkan kinerja birokrasi PRIORITAS DAERAH Pembangunan rendah karbon dengan memanfaatkan energi baru terbarukan, pelestarian lingkungan hidup serta perubahan iklim dan kesiapsiagaan menghadapi multi bencana smm
  • 16. SMM CAPAIN INDIKATOR MAKRO 2021-2022 INDIKATOR TARGET & CAPAIAN TARGET 2019 2021 2022 2023 (Baseline) Target Realisasi Target Realisasi Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,25 5,87-6,50 2,51 6,33-6,90 3,01 (y o y), 6,22 (q to q); 2,45 (c to c) 6,7-7,3 PDRB per Kapita (Rp. Juta) 20,62 20-23 20,58 20-25 20,58 (2021) 25-27 Indeks Pembangunan Manusia (poin) 65,23 65,54-67,00 65,28 67,35-69,00 65,28 (2021 70-71 Penduduk dibawah garis kemiskinan 20,62 21,00-19,63 20,44 19,35-16,15 20,05 15-12 Inflasi (%) 0,67 3,00-3,40 0,49 3,00-3,20 -0,93 % (m to m); 4,93 % (y on y) 3,93 % (ytd) 3-3,2 Tingkat Stunting (%) 27,9 21,8 20,9 16,7 17,71 (agust0 12-10 Indeks Gini (point) 0,355 0,35-0,34 0,339 0,35-0,33 0,334 0,34 - 0,32 Indeks Pembangunan Gender (poin) 92,72 94 92,63 95 92,63 (2021) 95 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,35 3,2-2,6 3,77 2,5-1,9 3,30 (Pebruari 2022) 1,9 -1,5 Rasio PAD (%) 23,90 25,31 28,07 30,12 32,24 (Agustus) 39,74 Emisi Gas Rumah Kaca (tCO2eq) 17.248.829 17.248.829 17.248.829 17.248.829 17.248.829* (2021) 17.248.829 Kebutuhan Investasi (Rp Triliun) 44,93 63,91 34,45 71,47 34,25 80,94 Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Poin) 60,37 65 61,50 69 61,50 (2021) 71 BAPPELITBANGDA PROV. NTT
  • 17. MENINGKTANYA KETANGGUHAN BENCANA DAERAH DAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM •INDEKS RESIKO BENCANA :138 (POIN) MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH • IKLH : 69 (POIN) TERWUJUDNYA PEMANFAATAN RUANG & PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG • KESESUAIAN PEMANFAATAN RUANG & PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG : 85 MENURUNNYA EMISI GAS RUMAH KACA • EMISI GRK 17.248.829 tCO2eq MENINGKATKAN KETERSEDIAAN DAN KUALITAS INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN Misi 3 MENJAMIN TERPENUHINYA DIMENSI KEBERLANJUTAN (SUSTAINABILITY)LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN TUJUAN 3.3 SASARAN KEBIJAKAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM RPJMD P 2018 - 2023 STRATEGI MENINGKTANYA KETANGGUHAN BENCANA DAERAH DAN ADAPTASI TERHADAP PERUBAHAN IKLIM •Pengembangan sistem informsi risiko bencana dan edukasi kebencanaan bagi masyarakat •Penguatan tatakelola Resiko bencana MENINGKATNYA KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH • peningkatan kapasitas pengelolaan lingkungan • Penegakan aturan dan regulasi Lingkungan TERWUJUDNYA PEMANFAATAN RUANG & PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG • peningktan akses pelayanan perkotaan dan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang merata dan berhirarkhi • Keterpaduan pengendalian & pemanfaatan ruang sesuai ketentuan MENURUNNYA EMISI GRK • Inventarisasi & rencana aksi mitigasi GRK •Perluasan RTH & penanaman pohon •Peningkatan penggunaan EBT
  • 19. FOKUS & LOKASI USULAN TAHUN 2023 RROVINSI NTT Ikan Kaleng Jambu Mete Kakao Rumput Laut Alsintan Kopi Pisang Kapal Bandar Udara Pelabuhan Bendungan/Dl Jalan/Jembatan Perumahan Rest Area Holtikultura
  • 22. 22 DKP Pengelolaan Kelautan dan pesisir PUPR Perencanaan dan Pengendalian pemanfaatan ruang Dinas Pertanian & Peternakan Pengendalian bencana pertanian dan peternakan ESDM • Konservasi Air Tanah • Pemanfaatan EBT BPBD Penguatan Sistem dan Tata Kelola Penanganan Resiko Bencana DLHK • Pengembangan Kualitas Hidup Lingkungan Hidup • Pelestarian Lingkungan Hidup PERANGKAT DAERAH YANG BERHUBUNGAN LANGSUNG TERKAIT ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
  • 23. TANTANGAN & PERMASALAHAN IMPLEMENTASI ADAPATASI PERUBAHAN IKLIM 1. Sektor LHK Minimnya pengelolaan sampah : SDM & sarpras Rendahnya sistem pengendalian pencemaran lingkungan Rendahnya cakupan lahan kritis dan kerusakan hutan yang tertangani/direhabilitasi Menurunnya kualitas DAS 2. Sektor Energi & Sumber Daya Mineral Ketergantungan terhadap energi fossil masih sangat tinggi Akses & Infrastruktur energi terbatas Belum adanya regulasi yang mengatur pengelolaan energi di Daerah Belum optimalnya pengelolaan potensi EBT Pemanfaatan air tanah & energi yang belum memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan dan dampaknya terhadap perubahan iklim global.
  • 24. 24 3. Sektor kebencanaan • Minimnya pemahaman terkait dengan kebencanaan • Belum semua kabupaten memiliki rencana kontijensi kebencanaan • Minimnya ketersediana sarpras kebencanaan 4. Sektor ke PU an • Rendahnya pengendalian terhadap pemanfaatan ruang • Minimnya sarpras pengelolaan sampah • Belum tersedianya rencana/masterplan pengelolaan sampah • Minimnya sumber daya untuk penanganan Kawasan banjir 5. Sektor Pertanian dan Peternakan • Minimnya pengendalian dan pengawasan peredaran benih/bibit yang berkualitas/rentan terhadap perubahan iklim • Minimnya pengetahuan dan kesadaran akan perubahan Iklim sektor Pertanian/Peternakan • Belum sepenuhnya pemanfaatan limbah pertanian/peternakan • Minimnya sumber daya pencegahan dan pemberantas serangan hama dan penyakit 6. Sektor Kelautan perikanan • Minimnya luas kawasan konservasi perairan daerah yang dikelola • Minimnya pengendalian pemanfaatan ruang laut khususnya terkait dengan konservasi perairan daerah
  • 25. LANGKAH STRATEGIS YANG HARUS DILAKUKAN 25
  • 26. 1. Mengembangkan strategi pembangunan rendah karbon dengan mengidentifikasi sejumlah isu pendukung untuk transisi yang berkeadilan, keadilan gender, pemberdayaan perempuan, kebijakan dan regulasi keadilan antar generasi dan kebutuhan kelompok khusus dalam situasi yang rentan 2. Dalam perencanaan memperhatikan strategi inklusif yang multi-dimensi pertama, dengan mengindentifikasi kelompok dan sub-kelompok rentan yang lebih spesifik di tingkat nasional dan sub-nasional dengan menggunakan parameter inklusi sosial yakni akses, tingkat pemahaman dan partisipasi. Inklusi ruang gunakan paremeter akses fasilitas seperti perumahan, jangkauan layanan listrik, transportasi layanan publik dan lain-lain. Sementara inklusi ekonomi menyoroti parameter kemanfaatan dari sisi mata pencarian dan kesejahteraan 3. Perlu adanya analisis aspek kelembagaan Pembangunan Berketahanan Iklim dengan tujuan antara lain: (i) memetakan peran, tugas pokok dan fungsi para pihak agar memiliki interpretasi kewenangan yang tepat; (ii) mengoptimal sinkronisasi kebijakan dan regulasi pusat dan daerah; dan (iii) meningkatkan peran kelembagaan dan penguatan sistem pendukung 4. Pelibatan pihak swasta dan stakeholder terkait dalam konsep pembangunan berketahanan iklim dan penanganan build back better and safer yang berorientasi universal desain. 5. Mengintegrasikan tindakan adaptasi perubahan iklim dan pengurangan resiko bencana ke dalam kebijakan, strategi dan perencanaan daerah 6. Pengaturan ulang arahan tata ruang khususnya bagi pemukiman dan pusat-pusat kegiatan yang berada pada lokasi rawan bencana alam 7. Bangunan yang direncanakan harus memanfaatkan matahari dan iklim sebagai sumber energi primer dan dirancang untuk mengakomodasi perubahan perubahan sebagai konsekwensi siklus iklim secara harian, musiman maupun tahunan dan mengalami versi cuaca yang berbeda sesuai dengan keberadaannya pada suatu garis lintang geografis tertentu