Modul ini membahas tentang mesin frais, termasuk definisi, jenis, bagian-bagian, dan parameter proses pengefraisan. Jenis mesin frais yang dijelaskan antara lain mesin frais tegak, horizontal, universal, dan khusus seperti copy dan hobbing. Bagian-bagian pokok mesin frais seperti kolom, lengan, meja, sadel, dan lutut juga diuraikan fungsinya.
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Hamid Abdillah
Dokumen ini membahas tentang perawatan mesin frais. Terdapat beberapa jenis mesin frais seperti horisontal dan vertikal serta universal dan planner. Prinsip kerjanya adalah motor listrik memutar spindel untuk memotong benda kerja dengan cutter. Terdapat dua arah pemakanan yaitu up milling dan down milling. Perawatan harian meliputi pembersihan sisa potongan dan periksa keadaan mesin. Perawatan mingguan seperti pelumasan dan periksa kelist
Dokumen tersebut membahas tentang proses blanking, yaitu operasi pemotongan logam lembaran sepanjang garis tertutup untuk memisahkan bagian yang akan diproses lebih lanjut. Dibahas pula perbedaan blanking dengan punching, parameter yang perlu diperhatikan dalam blanking seperti jarak ruang antara punch dan die, serta jenis blanking seperti fine blanking dan normal blanking.
Press tool adalah alat bantu produksi yang bekerja dengan prinsip penekanan untuk memotong atau membentuk logam. Press tool dapat berupa simple tool, compound tool, atau progressive tool, tergantung jumlah operasi yang dilakukan. Press tool digunakan untuk memproduksi ratusan komponen logam dalam waktu singkat dan terdiri dari bagian-bagian seperti plat bawah, dies, stripper, dan punch.
Jig dan fixture adalah alat pemegang yang digunakan untuk memproduksi komponen secara akurat. Jig memegang dan mengarahkan alat potong sedangkan fixture memegang komponen dengan kuat. Terdapat berbagai jenis jig dan fixture seperti jig bor, jig gurdi, fixture pelat, dan fixture multistasiun untuk memproduksi komponen secara massal.
Modul ini membahas tentang mesin frais, termasuk definisi, jenis, bagian-bagian, dan parameter proses pengefraisan. Jenis mesin frais yang dijelaskan antara lain mesin frais tegak, horizontal, universal, dan khusus seperti copy dan hobbing. Bagian-bagian pokok mesin frais seperti kolom, lengan, meja, sadel, dan lutut juga diuraikan fungsinya.
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Hamid Abdillah
Dokumen ini membahas tentang perawatan mesin frais. Terdapat beberapa jenis mesin frais seperti horisontal dan vertikal serta universal dan planner. Prinsip kerjanya adalah motor listrik memutar spindel untuk memotong benda kerja dengan cutter. Terdapat dua arah pemakanan yaitu up milling dan down milling. Perawatan harian meliputi pembersihan sisa potongan dan periksa keadaan mesin. Perawatan mingguan seperti pelumasan dan periksa kelist
Dokumen tersebut membahas tentang proses blanking, yaitu operasi pemotongan logam lembaran sepanjang garis tertutup untuk memisahkan bagian yang akan diproses lebih lanjut. Dibahas pula perbedaan blanking dengan punching, parameter yang perlu diperhatikan dalam blanking seperti jarak ruang antara punch dan die, serta jenis blanking seperti fine blanking dan normal blanking.
Press tool adalah alat bantu produksi yang bekerja dengan prinsip penekanan untuk memotong atau membentuk logam. Press tool dapat berupa simple tool, compound tool, atau progressive tool, tergantung jumlah operasi yang dilakukan. Press tool digunakan untuk memproduksi ratusan komponen logam dalam waktu singkat dan terdiri dari bagian-bagian seperti plat bawah, dies, stripper, dan punch.
Jig dan fixture adalah alat pemegang yang digunakan untuk memproduksi komponen secara akurat. Jig memegang dan mengarahkan alat potong sedangkan fixture memegang komponen dengan kuat. Terdapat berbagai jenis jig dan fixture seperti jig bor, jig gurdi, fixture pelat, dan fixture multistasiun untuk memproduksi komponen secara massal.
Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
Teknik perawatan mesin milling memberikan penjelasan tentang pengertian dan bagian-bagian mesin milling serta prinsip kerjanya. Jenis-jenis mesin milling dibedakan berdasarkan posisi spindel dan fungsi pembuatan produk. Dokumen ini juga menjelaskan proses milling, jenis pisau milling, dan perawatan rutin dan berkala yang perlu dilakukan untuk memelihara kinerja mesin milling.
Dokumen tersebut membahas tiga proses pengerjaan non-konvensional yaitu abrasive jet machining (AJM), ultrasonic machining (USM), dan chemical machining (CHM). AJM bekerja dengan menembakkan partikel abrasif dengan kecepatan tinggi menggunakan aliran fluida. USM menggunakan getaran ultrasonik untuk menumbukkan partikel abrasif pada permukaan benda kerja. Sedangkan CHM mengandalkan reaksi kimia antara bahan kimia pelarut
Buku ini digunakan sebagai panduan dasar belajar memprogram dan mengoperasikan mesin CNC bagi pemula. Buku ini cocok digunakan untuk siswa, mahasiswa, dosen dan juga masyarakat umum yang akan mendalami tentang CNC.
Bahasan pemrograman dalam buku ini mengacu pada pengoperasian mesin CNC Fanuc Oi-TF untuk type lathe
pemesanan buku di www.zento.id | 085643165633
Presentasi ini merupakan presentasi power point yang memaparkan mengenai mesin frais, bor dan gurdi. Ketiga mesin tersebut merupakan permesinan yang sering digunakan pada proses produksi.
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda kekasaran permukaan dan tanda pengerjaan pada gambar teknik mesin dasar. Terdapat penjelasan tentang nilai kekasaran permukaan, simbol-simbol yang digunakan untuk menunjukkan nilai kekasaran dan arah bekas pengerjaan, serta contoh soal latihan dan sumber bahan ajar.
This document provides an overview of press working and various sheet metal forming operations. It defines press working as a chipless manufacturing process that uses a press machine to form sheet metal components by applying force. It then describes common sheet metal cutting operations like blanking, punching, trimming, shaving, notching, and shearing. Forming operations like bending and embossing are also summarized. The document aims to introduce students to basic press tool operations for modifying sheet metal geometry.
Mur dan baut adalah sambungan yang sering digunakan karena mudah dibuka dan dipasang kembali. Baut memiliki ulir yang berfungsi untuk mengunci baut dan mur. Ada beberapa jenis ulir seperti ulir tunggal, ganda, dan tripal. Sambungan baut memiliki keuntungan seperti mampu menahan beban tinggi, mudah dipasang, dan efisien untuk manufaktur.
Frais adalah proses menyayat material sisa dari benda kerja dengan cara memutar pahat pemotong multi-point yang disebut dengan milling cutter. Mesin yang dipergunakan untuk mengefrais disebut mesin frais. Mesin frais pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu vertikal atau horizontal untuk menunjukkan sumbu putar spindle. Mesin ini juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yang memiliki fungsi berbeda-beda yaitu tipe knee, tipe ram, tipe bed atau manufacturing,dan tipe planer. Kebanyakan mesin frais telah mempunyai motor penggerak listrik, sistem pendingin, variabel kecepatan dan kekuatan spindle, serta meja pemakanan. Tiga faktor utama dalam operasi frais dasar adalah kecepatan, pemakanan dan kedalaman potong. Faktor-faktor lainnya seperti jenis material benda dan jenis material pahat memiliki pengaruh besar (Naidu dkk, 2014).
Contoh laporan pratikum proses produksi marsyah18009
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktikum proses produksi 1 yang membahas tentang:
1. Latar belakang proses permesinan dan mesin bubut
2. Tujuan dan manfaat dari praktikum proses produksi 1 yaitu mempelajari proses pembubutan menggunakan mesin bubut.
3. Teori dasar proses produksi, proses permesinan, dan prinsip kerja mesin bubut.
Presentasi Mesin Bubut ini merupakan presentasi power point hasil pengerjaan salah satu tugas mata kuliah proses produksi. Presentasi ini memaparkan secara rinci mengenai mesin bubut sebagai salah satu mesin produksi yang sering digunakan di dunia industri manufaktur.
Teknik perawatan mesin milling memberikan penjelasan tentang pengertian dan bagian-bagian mesin milling serta prinsip kerjanya. Jenis-jenis mesin milling dibedakan berdasarkan posisi spindel dan fungsi pembuatan produk. Dokumen ini juga menjelaskan proses milling, jenis pisau milling, dan perawatan rutin dan berkala yang perlu dilakukan untuk memelihara kinerja mesin milling.
Dokumen tersebut membahas tiga proses pengerjaan non-konvensional yaitu abrasive jet machining (AJM), ultrasonic machining (USM), dan chemical machining (CHM). AJM bekerja dengan menembakkan partikel abrasif dengan kecepatan tinggi menggunakan aliran fluida. USM menggunakan getaran ultrasonik untuk menumbukkan partikel abrasif pada permukaan benda kerja. Sedangkan CHM mengandalkan reaksi kimia antara bahan kimia pelarut
Buku ini digunakan sebagai panduan dasar belajar memprogram dan mengoperasikan mesin CNC bagi pemula. Buku ini cocok digunakan untuk siswa, mahasiswa, dosen dan juga masyarakat umum yang akan mendalami tentang CNC.
Bahasan pemrograman dalam buku ini mengacu pada pengoperasian mesin CNC Fanuc Oi-TF untuk type lathe
pemesanan buku di www.zento.id | 085643165633
Presentasi ini merupakan presentasi power point yang memaparkan mengenai mesin frais, bor dan gurdi. Ketiga mesin tersebut merupakan permesinan yang sering digunakan pada proses produksi.
Proses pengecoran adalah proses pembuatan yang mengubah bentuk logam dengan mencairkan logam kemudian dituangkan ke dalam cetakan. Terdapat beberapa jenis proses pengecoran berdasarkan bahan cetakan dan cara penuangannya seperti pengecoran pasir, sentrifugal, cetakan permanen, dan cetak-tekan.
Dokumen tersebut membahas tentang tanda kekasaran permukaan dan tanda pengerjaan pada gambar teknik mesin dasar. Terdapat penjelasan tentang nilai kekasaran permukaan, simbol-simbol yang digunakan untuk menunjukkan nilai kekasaran dan arah bekas pengerjaan, serta contoh soal latihan dan sumber bahan ajar.
This document provides an overview of press working and various sheet metal forming operations. It defines press working as a chipless manufacturing process that uses a press machine to form sheet metal components by applying force. It then describes common sheet metal cutting operations like blanking, punching, trimming, shaving, notching, and shearing. Forming operations like bending and embossing are also summarized. The document aims to introduce students to basic press tool operations for modifying sheet metal geometry.
Mur dan baut adalah sambungan yang sering digunakan karena mudah dibuka dan dipasang kembali. Baut memiliki ulir yang berfungsi untuk mengunci baut dan mur. Ada beberapa jenis ulir seperti ulir tunggal, ganda, dan tripal. Sambungan baut memiliki keuntungan seperti mampu menahan beban tinggi, mudah dipasang, dan efisien untuk manufaktur.
Frais adalah proses menyayat material sisa dari benda kerja dengan cara memutar pahat pemotong multi-point yang disebut dengan milling cutter. Mesin yang dipergunakan untuk mengefrais disebut mesin frais. Mesin frais pada dasarnya diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu vertikal atau horizontal untuk menunjukkan sumbu putar spindle. Mesin ini juga dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe yang memiliki fungsi berbeda-beda yaitu tipe knee, tipe ram, tipe bed atau manufacturing,dan tipe planer. Kebanyakan mesin frais telah mempunyai motor penggerak listrik, sistem pendingin, variabel kecepatan dan kekuatan spindle, serta meja pemakanan. Tiga faktor utama dalam operasi frais dasar adalah kecepatan, pemakanan dan kedalaman potong. Faktor-faktor lainnya seperti jenis material benda dan jenis material pahat memiliki pengaruh besar (Naidu dkk, 2014).
Contoh laporan pratikum proses produksi marsyah18009
Teks tersebut merupakan bagian pendahuluan dari laporan praktikum proses produksi 1 yang membahas tentang:
1. Latar belakang proses permesinan dan mesin bubut
2. Tujuan dan manfaat dari praktikum proses produksi 1 yaitu mempelajari proses pembubutan menggunakan mesin bubut.
3. Teori dasar proses produksi, proses permesinan, dan prinsip kerja mesin bubut.
Laporan ini membahas praktikum proses manufaktur yang dilakukan oleh kelompok 9. Laporan ini menjelaskan latar belakang, tujuan, dan dasar teori dari proses manufaktur termasuk proses turning, milling, dan assembly yang digunakan untuk membuat ragum dari besi."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Blankng dan piercing adalah operasi shearing dimana bentuk pisau membentuk lengkungan tertutup. 2) Perbedaan blanking dan piercing terletak pada hasil yang diinginkan, baik benda kerja atau skrap. 3) Proses-proses tersebut digunakan dalam pembuatan berbagai bagian seperti pipa, komponen otomotif, dan lainnya.
(P pt) materi 2. proses kerja bubut (turning)Agus Witono
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembubutan logam pada mesin bubut, meliputi penjelasan tentang prinsip kerja, jenis-jenis proses pembubutan, bagian-bagian mesin bubut, parameter yang dapat diatur, jenis pahat bubut, langkah-langkah proses pembubutan, dan contoh proses pembubutan ulir."
Dokumen tersebut membahas tentang proses pembuatan produk silinder dengan mesin bubut dan milling. Ia menjelaskan prinsip kerja, bagian-bagian, dan cara pengoperasian mesin bubut untuk membuat produk-produk seperti silinder, poros, dan ulir. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan pembelajaran tentang mesin bubut dan milling.
Bab ii ANALISA PENGARUH PUTARAN SPINDEL DAN KECEPATAN MAKAN TERHADAP KEKASAR...bram santo
Dokumen tersebut membahas tentang proses pemotongan logam dengan mesin bubut. Ia menjelaskan prinsip kerja, bagian-bagian utama, dan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan mesin bubut seperti pembubutan muka dan silindris. Proses pemotongan logam dengan mesin bubut melibatkan putaran benda kerja dan pahat potong untuk membentuk permukaan sesuai keinginan.
Dokumen tersebut membahas proses-proses dasar pembentukan logam, mulai dari pengecoran, pembentukan, hingga penggunaan mesin perkakas. Proses pengecoran logam meliputi peleburan, pembuatan cetakan, dan penuangan logam cair ke dalam cetakan. Proses selanjutnya adalah pembentukan logam dengan teknik seperti tempa, tekuk, dan potong untuk memperoleh bentuk yang diinginkan. Berbagai
Dokumen tersebut membahas tentang mesin bubut, dengan menjelaskan pengertian, fungsi, bagian-bagian utama, material, langkah-langkah perawatan dan kerja mesin bubut. Secara ringkas, mesin bubut digunakan untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, dengan bagian utama seperti kepala tetap, kepala lepas, alas, eretan, chuck, senter, dan collet. Langkah perawatan meliputi perawatan alat
1. 1
MESIN PRESS
Pengertian Mesin Press :
Merupakan mesin yang digunakan
pada proses pemotongan dan
pembentukan sheet metal forming.
Disebut juga sebagai mesin kempa.
Konstruksi Utama Mesin Press:
Pada dasarnya mesin press atau biasa
disebut pula dengan mesin kempa terdiri
dari :
1. Frame Machine (Rangka Mesin), yang
berfungsi menyangga mesin secara
keseluruhan, khususnya
ram dan bed.
2. Ram/Slide, bagian mesin yang dapat
bergerak translasi dan berfungsi
memberikan gaya tekan pada
benda kerja ke arah bed mesin.
3. Bed, bagian mesin tempat meletakkan benda kerja dan menahan gaya tekan.
4. Mekanisme penggerak ram.
2. 22
Jenis-jenis mesin Press:
A. Berdasar sumber jumlah gerak pengempaan slide/ram:
1. Single Action Press.
Mesin Press ini hanya memiliki gerakan slide
tunggal. Mesin Press ini biasa digunakan untuk
proses blanking, embossing, coining dan drawing.
Kadang-kadang diperlukan tekanan pneumatik
pada die cushion untuk menjepit material (blank
holder pressure) selama proses drawing.
2. Multiple Action Press.
Mesin Press ini memiliki lebih dari satu slide. Slide bagian luar biasanya
berongga dan berfungsi
menjepit material (blank), sedangkan yang bagian dalam berfungsi sebagai
penekan (punch). Mesin
ini cocok untuk proses drawing.
a. Arch Frame Press
Bentuk melebar ke bawah menyerupai sebuah busur (arch). Dengan bentuk
yang melebar ke arah bawah
memungkinkan dapat menapung benda kerja yang lebar. crankshafts berukuran
kecil, tidak
diperuntukkan pengerjaan benda kerja yang besar atau berat.
3. 22
b. Gap Frame Press
Bentuk huruf C, sehingga memiliki ruang yang luas untuk penempatan dies
serta benda kerja yang lebar
dan panjang. Termasuk dalam kelompok Gap Frame Press adalah jenis Bench
Press, Horn Press dan
Turret Press. Bench press adalah mesin press dengan rangka gap frame yang
berukuran relatif kecil
Terkadang rangkanya dapat dimiringkan (inclinable) sehingga benda kerja dan
scrap dapat tergelincir
turun ke belakang. Horn Press adalah gap frame press yang memiliki silinder atau
poros yang
menggantikan fungsi bed dan biasa digunakan untuk proses seaming, riveting dan
embossing. Turret
press adalah gap frame press yang dimodifikasi sehingga memiliki upper dan
lower turret yang dapat
membawa beberapa dies dan punch sekaligus.
c. Straight-Sided Press
Memiliki banyak variasi dalam jenis dan ukuran serta memiliki konstruksi
yang lebih kaku (rigid).
Pengaturan Mesin Press:
1. Kecepatan pengempaan (slide/ram).
Pengaturan kecepatan ini hanya dapat dilakukan pada mesin press hidraulik.
Pada proses pemotongan
digunakan kecepatan slide yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses
pembentukan. Di samping itu
kecepatan yang digunakan bergantung pada ketebalan benda kerja yang
digunakan, semakin tebal benda
kerja yang digunakan maka semakin rendah kecepatan slide/ram yang digunakan.
4. 22
2. Ketinggian Dies.
Ketinggian dies adalah jarak antara dies bagian atas yang dipasang pada
slide/ram mesin press dengan
cetakan (dies) bagian bawah yang dipasang pada meja mesin press (bolster).
Secara umum ketinggian
cetakan ini harus lebih besar dari tinggi benda yang dihasilkannya dengan
mempertimbangkan ruang
untuk mengambil benda kerja yang dihasilkan.
3. Tekanan penjepit.
Penjepit yang digunakan baik dalam bentuk blank holder atau dalam bentuk
draw beads akan
mempengaruhi bentuk deformasi yang terjadi. Makin tinggi tekanan yang
digunakan maka makin
terhambat aliran material yang terjadi. Tekanan yang digunakan harus optimum
untuk menjamin
terjadinya aliran material yang tepat dan mencegah terjadinya kerutan atau robek.
6. 22
Pengertian Press Tool
Press Tool adalah
peralatan yang
mempunyai prinsip
kerja penekanan
dengan melakukan
pemotongan
pembentukkan atau
gabungan dari
keduanya (press tool
1, hal 1). Peralatan
ini digunakan untuk
membuat produk
secara massal
dengan produk output yang sama dalam waktu yang relatif singkat.
Klasifikasi Press Tool
Press Tool dapat dklasifikasikan menjadi beberapa macam menurut proses
pengerjaan yang dilakukan pada die yaitu: simple tool, compound tool dan
progressive tool.
A.Simple Tool
Simple Tool adalah jenis dari press tool yang paling sederhana, dimana hanya
terjadi satu proses pengerjaan dan satu station dalam satu alat. Pemakaian jenis
simple tool ini mempunyai keuntungan dan kerugian.
7. 22
Keuntungan simple tool:
· Dapat melakukan proses pengerjaan tertentu dalam waktu yang singkat.
· Kontruksinya relatif sederhana.
· Harga alat relatif murah.
Kerugian simple tool:
· Hanya mampu melakukan proses-proses pengerjaan untuk produk yang
sederhana sehingga untuk jenis pengerjaan yang rumit tidak dapat dilakukan oleh
jenis press tool ini. Proses pengerjaan yang dapat dilakukan hanya satu jenis saja.
B.Compound Tool
Pada press tool jenis ini, dalam satu penekanan pada satu station terdapat lebih
dari satu pengerjaan, dimana proses pengerjaannya dilakukan secara serentak.
Pemakaian jenis compoundtool ini juga mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungan compoundtool
· Dapat melakukan beberapa proses pengerjaan dalam waktu yang bersamaan pada
station yang sama.
· Kerataan dan kepresisian dapat dicapai.
· Hasil produksi yang dicapai mempunyai ukuran yang lebih teliti.
Kerugian compoundtool:
· Konstruksi dies menjadi lebih rumit.
8. 22
· Terlalu sulit untuk mengerjakan material yang tebal.
· Dengan beberapa proses pengerjaan dalam satu station menyebabkan perkakas
cepat rusak.
C. Progressive Tool
ProgressiveTool merupakan peralatan tekan yang menggabungkan sejumlah
operasi pemotongan atau pembentukkan lembaran logam pada dua atau lebih
station kerja, selama setiap langkah kerja membentuk suatu produk jadi.
Keuntungan progressivetool :
· Dapat diperoleh waktu pengerjaan produksi yang relatif singkat dibandingkan
simpletool.
· Pergerakkan menjadi lebih efektif.
· Dapat melakukan pemotongan bentuk yang rumit pada langkah yang berbeda.
Kerugian progressivetool:
· Ukuran alat lebih besar bila dibandingkan simpletool dan compoundtool.· Biaya
perawatan besar.
· Harga relatif lebih mahal karena bentuknya rumit.
9. 22
Jenis - jenis Pengerjaan Pada PressTool
Berdasarkan proses pengerjaannya, presstool dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu:
1. CuttingTool
Yaitu suatu proses pengerjaan yang dilakukan dengan cara menghilangkan
sebagian material atau pemotongan menjadi bentuk yang sesuai dengan
keinginan. Adapun proses yang tergolong dalam cuttingtool ini adalah sebagai
berikut:
a. Pierching
Pierching adalah proses pemotongan material oleh punch dengan prinsip
kerjanya sama dengan proses blanking, namun seluruh sisi potong punch
melakukan proses pemotongan. Pada alat ini proses pierching adalah punch
untuk membuat lubang.
b. Blanking
Merupakan proses pengerjaan material dengan tujuan mengambil hasil produksi
yang sesuai dengan punch yang digunakan untuk menembus atau dengan sistem
langkah penekanan. Pada umumnya proses ini dilakukan untuk membuat benda
kerja dengan cepat dan berjumlah banyak dengan biaya murah.
c. Notching
Notching adalah proses pemotongan oleh punch, dengan minimal dua sisi
yang terpotong, namun tidak seluruh sisi punch melakukan pemotongan.
Tujuan dalam pemotongan ini adalah untuk menghilangkan sebagian
material pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan.
10. 22
d. Parting
Parting adalah proses pemotongan untuk memisahkan blank melalui satu
garis potong atau dua garis potong antara komponen yang satu dengan
komponen yang lain. Biasanya proses ini digunakan pada pengerjaan
bentuk-bentuk blank yang tidak rumit atau bentuk material yang sederhana.
e. Shaving
Shaving merupakan proses pemotongan material dengan sistem mencukur,
dengan maksud untuk menghaluskan permukaan hasil proses Blanking atau
Pierching guna mendapatkan ukuran teliti dari hasil pemotongan yang
dilakukan terlebih dahulu.
f. Trimming
Trimming adalah merupakan proses pemotongaan material sisa, guna
mendapatkan Fininshing ini digunakan untuk memotong sisa penarikan
dalam maupun benda hasil penuangan.
g. Cropping
Cropping adalah merupakan proses pemotongan material atau benda kerja
tanpa meninggalkan sisa. Proses yang terjadi pada Cropping ini sama
dengan proses yang terjadi pada Blanking, akan tetapi dalam Cropping tidak
ada bagian yang tertinggal. Benda kerja akan terpotong dan cenderung sudah
mempunyai ukuran lebar yang sama dengan ukuran yang diminta serta
mempunyai panjang material sesuai dengan jumlah komponen yang diminta.
Proses Cropping ini digunakan untuk membuat komponen Blanking
berbentuk sederhana, tidak rumit dan teratur.
11. 22
h. Lanzing
Lanzing adalah merupakan proses pengerjaan gabungan antara penekukan
(bending) dan pemotongan (cutting). Hasil proses ini berupa suatu tonjolan.
Sedangkan Punch yang digunakan sedemikian rupa, sehingga Punch dapat
memotong pelat pada dua sisi sampai tiga sisi serta pembengkokannya pada
sisi Punch yang keempat. (Press Tool 1).
2. FormingTool
Yaitu proses pengerjaan material yang dilakukan tanpa pengurangan atau
penghilangan, akan tetapi hanya mengubah bentuk geometris benda kerja. Yang
tergolong dalam formingtool adalah bending, flanging, deepdrawing, curling dan
embossing.
a. Bending
Proses bending merupakan proses pembengkokkan material sesuai dengan
yang dikehendaki. Proses pembendingan dapat dilakukan pada proses dingin
ataupun pada proses panas. Perubahan yang terjadi pada proses ini hanya
bentuknya saja namun volume material yang dibendingkan akan tetap.(Press
Tool 1)
b. Flanging
Flanging adalah proses yang menyerupai proses bending hanya perbedaanya
terletak pada garis bengkok yaitu bukan merupakan garis lurus namun
merupakan radius. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
c. DeepDrawing
Deep Drawing merupakan proses penekanan benda yang diinginkan dengan
kedalaman cetakan sampai batas deformasi plastis. Tujuannya adalah untuk
memperoleh bentuk tertentu dan biasanya tebal material akan berubah setelah
12. 22
proses ini. (Press Tool 1). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut:
d. Curling
Merupakan pembentukkan profil yang dilakukan pada salah satu ujung
material.
e. Embossing
Embossing merupakan proses pembentukkan contour material pada salah satu
sisi material tersebut.
3. Prinsip Kerja Alat
Press Tool atau Perkakas Tekan atau suatu alat yang digunakan untuk
memotong logam dengan cara penekanan. Secara operasional Press Tool ini dapat
bekerja sebagai alat potong atau pun sebagai alat pembentuk plat atau lembaran
yang dikehendaki. Press Tool berfungsi memproduksi ratusan atau bahkan ribuan
dari komponen yang sama dalam waktu yang relatif singkat.
Terkadang di dalam suatu Press Tool terjadi proses pengerjaan secara
bersamaan antara proses pemotongan dan proses pembentukan sekaligus. Dan
proses pengerjaan secara bersamaan inilah yang akan penulis rancang.
Adapun prinsip kerja rancangan adalah sebagai berikut :
1. Pelatlembarandimasukkan pada mesinProgressiveTool.
2. ProgressiveToolakanbergerakturundenganditekan secara manual yang
kemudianakanmembuatPunch bergerakturun dan
mampumemberikantekanataureaksiterhadappelat.
13. 22
3. ProgressiveToolterusbergerakturun dan tetapditekan secara manual
sehinggamembuat Punchdapatmelubangilembaranpelatdenganukuran yang
telahditentukan. KemudianPunch
berikutnyalangsungmembentuklembarantersebutmenjadiproduk yang
direncanakan.
4. SetelahprosesselesaiPunch akanbergeraknaikkembalikeposisisemula dan
secara bersamaanpelontarakanmelontarkanlembaranpelat yang
telahberbentukprodukjadi.
Bagian-BagianDariPressTool
Presstoolmerupakansatukesatuandaribeberapakomponen. Komponen -
komponentersebut antara lain:
a. TangkaiPemegang (Shank)
Tangkaipemegangmerupakansuatukomponenalatbantuproduksi yang
berfungsisebagaipenghubungalatmesinpenekandenganpelat atas (tooldesign 2,
hal16 ). Shankbiasanyaterletak pada titikberat yang
dihitungberdasarkanpenyebaran gaya-gaya potong dan gaya-gaya
pembentukkandengantujuanuntukmenghindaritekanan yang tidakmerata pada
pelat atas.
b. Pelat Atas (TopPlate)
Merupakan tempat dudukan dari shank dan guidebush (sarung pengarah).
c. Pelat Bawah (Bottom Plate)
Pelat bawah merupakan dudukan dari dies dan tiang pengarah sehingga
mampu menahan gaya bending akibat dari reaksi yang di timbulkan oleh
punch.
14. 22
d. Pelat Penetrasi
Pelat penetrasi berfungsi untuk menahan tekanan balik saat operasi
berlangsung serta untuk menghindari cacat pada pelat atas, oleh karena itu
pelat ini harus lebih lunak dari pelat atas.
e. Pelat Pemegang Punch (PunchHolderPlate)
Pelat pemegang punch berfungsi untuk memegang punch agar posisi punch
kokoh dan mantap pada tempatnya.
f. Punch
Punch berfungsi untuk memotong dan membentuk material menjadi produk
jadi. Bentuk dari benda jadi tergantung dari bentuk punch yang dibuat. Bentuk
punch dan dies haruslah sama. Punch haruslah dibuat dari bahan yang mampu
menahan gaya yang besar sehingga tidak mudah patah dan rusak. Pada
perencanaan alat bantu produksi ini untuk punch dipilih bahan Amutits yang
dikeraskan pada suhu 780 – 820 0
C lalu di Tempering pada suhu 2000
C agar
diperoleh sifat yang keras tetapi masih memiliki kekenyalan.
g. Tiang Pengarah (Guide Pillar)
Tiang pengarah berfungsi mengarahkan unit atas, sehingga punch berada tepat
pada dies ketika dilakukan penekanan.
Dies
Terikat pada pelat bawah dan berfungsi sebagai pemotong dan sekaligus
sebagai pembentuk.
15. 22
i. PelatStripper
Pelat stripper adalah bagian yang bergerak bebas naik turun beserta pegas
yang terpasang pada baut pemegangnya. Pelat ini berfungsi sebagai pelat
penjepit material pada saat proses berlangsung, sehingga dapat menghindari
terjadinya cacat pembentukkan permukaan benda kerja seperti kerut dan
lipatan, juga sebagai pengarah punch.
j. Pegas Stripper
Pegas stripper berfungsiuntuk menjaga kedudukan striper, mengembalikan
posisi punch ke posisi awal, dan memberikan gaya tekan pada strip agar dapat
mantap (tidak bergeser) pada saat dikenai gaya potong dan gaya pembentukan.
k. Baut Pengikat
Baut pengikat berfungsi untuk mengikat dies kepelat bawah dan pelat
pemegang punch kepelat atas. Baut pengikat dipilih standard baut
pengikatdan ketebalan dies.
16. 22
Tabel 2.1 Standar Baut Pengikat
Ukuran
Baut
Jarak minimum Jarak maksimum Tebal Dies
M5 15 50 10 ÷ 18
M6 25 70 15 ÷ 25
M8 40 90 22 ÷ 32
M10 60 115 27 ÷ 38
M12 80 150 > 38
l. Pin Penepat
Pin penepat berfungsi untuk menepatkan dies pada pelat bawah dan pelat
pemegang punch(Punch holder) ke pelat atas, sehingga posisi dies kepelat
bawah dan posisi pelat pemegang punch kepelat atas dapat tearah dan kokoh.
Tabel 2.2 Standar Pin Penepat
Tebal Dies Minimum Baut Minimum Pena
19 M8 Φ6
24 M8 Φ8
29 M10 Φ10
34 M10 Φ10
41 M12 Φ12
48 M16 Φ16
m. Sarung Pengarah (Bush)
17. 22
Sarung pengarah berfungsi untuk mengarahkan tiang pengarah dan
mencegah cacat pada pelat atas. Pada perencanaan alat bantu produksi ini
untuk sarung pengarah dipilih bahan kuningan.
Rumus Gaya-gaya perencanaan
Dalam perencanaan ini dibutuhkan dasar-dasar perhitungan yang menggunakan
teori dan rumus-rumus tertentu. Adapun teori dan rumus-rumus tersebut antara
lain :
Untuk mecari gaya-gaya perencanaan terlebih dahulu mengetahui gaya-gaya yang
bekerja pada suatu rancang bangun benda.
Adapun gaya-gaya yang terjadi:
a. Gaya Pierching
Untuk menentukan gaya pierching dapat digunakan rumus seperti dibawah
ini :
Fp = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N)
Dimana :
U = panjang sisi potong (mm)
S = tebal material proses (mm)
0,8 merupakan konversi dari tegangan tarik ke tegangan geser untuk bahan
yang mempunyai tegangan tarik kurang dari 900 N/mm2
.
b. Gaya Notching
18. 22
Gaya notching ini dapat dicari dengan menggunakan rumus:
Ft = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N)
c. Gaya Blanking
Untuk menentukan gaya blanking ini dapat diketahui dengan menggunakan
rumus :
Ft = 0,8 ´ U ´ t ´ s t (N)
d. Gaya Forming (Deep Drawing)
Gaya pembentukan yang terjadi dapat dicari dengan menggunakan rumus :
F = p ´ d ´ t ´ Rm ( - K)
Dimana :
F = Gaya pembentukan (N/mm2
)
d = Diameter pembentukan benda kerja (mm)
Rm = Tegangan Tarik (N/mm2
)
D = Diameter bentangan benda kerja sebelum dibentuk (mm)
S = Tebal Pelat (mm)
K = Konstanta (0,6 ÷ 0,7)
e. Gaya pegas Stripper
19. 22
Pada perencanaan ini posisi stripper terletak pada unit bawah dan tebal
spesimen yang akan dibentuk adalah 1,2 mm, maka langkah untuk
menentukan gaya pegas stripper adalah sebagai berikut:
Fps = 5÷20% x F Total
Dimana:
Fps = Gaya pegas stipper (N)
F = Gaya Total (N)
f. Perhitungan gaya pegas pelontar
Untukmencari gaya pegas pelontarinidihitungterlebihdahuluvolume pena
pelontardenganrumus:
V =
Dimana:
V = Volume pena pelontar (mm3
)
D = Diameter pena pelontar (mm)
T = Tinggi pena pelontar (mm)
Kemudiandicarijumlahmassatotalnyadenganrumus :
M = Vt .
Dimana :
20. 22
= massajenisbahan (kg/m3
)
Barudidapat gaya pegas pelontar, yaitu :
F = m .g
Dimana :
F = Gaya pegas (N)
m = Massa bahan (kg)
g = Gravitasi bumi (9,81 m/s2
)
g.Rumus mencari panjang Punch maksimum
Dalam mencari panjang Punch maksimum dipakai punch yang memiliki
diameter terkecil/yang paling kritis.
Dimana:
Lmaks = Panjang Punch maksimum (mm)
E = Modulus Elastisitas (N/mm2
)
I = Momen Inersia bahan (mm4
)
Rm = Tegangan tarik bahan (N/mm2
)
S = Tebal material (mm)
r = Jari-jari Punch terkecil (mm)
Fb = gaya maksimum (N)
21. 22
h. Rumus mencari tebal Die
Rumus Empiris mencari tebal pelat untuk mencari tebal Die berdasarkan gaya
total yang di butuhkan untuk perencanaan press tool adalah :
Dimana :
H = Tebal Die (mm)
g = Gravitasi bumi (9,81 m/det2
)
F = Gaya total (N)
i. Menghitung Clearance Punch dan Die
Setiap operasi pemotongan yang dilakukan Punch dan Die selalu ada nilai
kelonggaran yang diambil.
Untuk tebal pelat (s) ≤ 3 mm
Us = C.S.
Dimana :
Us = Kelonggaran tiap sisi (mm)
Dp = Diameter Punch (mm)
Dd = Diameter lubang Die (mm)
C = Faktor kerja (0,005 ÷ 0,025)
S = Tebal pelat (mm)
τt = Tegangan geser bahan (N/mm2
)
22. 22
j.Perhitungan Gaya Buckling
Batang punch yang ramping cendrunguntuk melengkung dan akibatnya akan
timbul momen. Gejala seperti ini disebut buckling. Besar gaya bucklimg
menurut rumus euler sebagai berikut :
Fb = E · I min ·π² ………………( Budiarto. 2001,hal 81 )
S²
Dimana :
Fb = Gaya Buckling ( N )
E = ModulusElastisitas( N/mm² )
Imn = MomenInersia( mm )
S = Panjang Punch ( mm )
Gaya bucklimgdapat juga dicariberdasarkankerampingannya, yaitu :
λ ≥ λ0 Digunakanuntukrumuseuler
λ<λo Digunakanuntukrumustetmejer
λ = S/i
i =
Dimana :
S = Panjang Batang (mm )
A = Luas penampang ( mm² )
23. 22
i = jari- jari girasi
λ = kerampingan
I = Momen Inersia
Apabila menggunakan rumus tetmejer maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2 HargaElastisitas pada RumusTetmejer
Bahan E( N /mm²) λ0 Rumus tetmejer
ST 37 210.000 105 δB = 310 – 1,14 λ
ST 50 dan ST 60 210.000 89 δB = 335 – 0,6 λ
Besi tuang 100.000 80 δB = 776 - 12λ + 0,053λ
k. Rumus titik berat gaya
Dimana :
X = Titik berat terhadap sumbu x
Y = Titikberatterhadapsumbu y
xi = Titikberatke-i terhadapsumbu x
yi = Titikberatke-i terhadapsumbu y
ΣF = Gaya proses pada satubidang (N)