SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
KODE PERILAKU
PENYELENGGARA
PEMILU
KOMISI PEMILIHAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA
LogoType
LANDASAN KODE PERILAKU
 Kode Perilaku yang diatur bermakna pencegahan, pembinaan, dan
internalisasi nilai-nilai untuk membentuk esprit de corps KPU secara
kelembagaan
 Pengaturan tata kerja anggota KPU bertujuan untuk mempertajam
makna tanggung jawab lewat pembinaan, pemberian hak dan kewajiban,
sanksi dan penghargaan
 Pengaturan Tata Kerja Anggota KPU juga merupakan turunan dari Pakta
Integritas dan Sumpah/Janji yang harus dipatuhi oleh anggota KPU, KPU
Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
BEBAS PRAKTEK
KORUPSI
BEBAS PRAKTEK KOLUSI
BEBAS PRAKTEK
NEPOTISME
ASAS PENYELENGGARA PEMILU
MANDIRI JUJUR ADIL
KEPASTIAN HUKUM TERTIB KEPENTINGAN UMUM
AKUNTABEL EFEKTIF EFISIEN
TERBUKA PROPORSIONAL PROFESIONAL
AKSESIBILITAS INTEGRITAS
Dalam menjalankan tugasnya, KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, PPLN,
KPPS dan KPPSLN wajib berperilaku berdasarkan prinsip:
BEBAS PRAKTEK KORUPSI
1. tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang menguntungkan atau memperkaya diri sendiri, keluarga
dan kerabat dari jabatan sebagai Penyelenggara Pemilu;
2. tidak melakukan perbuatan yang memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
3. tidak menyalahgunakan kewenangan yang dapat mempengaruhi keputusan lembaga Penyelenggara
Pemilu;
4. menolak pemberian dalam bentuk apapun dari Peserta Pemilu, calon Peserta Pemilu, perusahaan atau
individu yang dapat mempengaruhi keputusan Penyelenggara Pemilu, dan apabila tidak bisa ditolak
wajib diserahkan kepada lembaga yang menangani pemberantasan korupsi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
5. tidak menerima honor narasumber dari Peserta Pemilu, pasangan calon dan tim kampanye;
6. tidak menerima imbalan dalam bentuk uang, barang, jasa, dan/atau pemberian lainnya secara langsung
dan/atau tidak langsung dari Peserta Pemilu, pasangan calon dan tim kampanye;
7. tidak menggunakan pengaruh atau kewenangan dari jabatan KPU, KPU Provinsi dan KPU
Kabupaten/Kota untuk mendapatkan keuntungan pribadi;
8. tidak menerima fasilitas apapun dari pihak manapun yang akan menimbulkan konflik kepentingan; dan
9. tidak menggunakan fasilitas jabatan berupa rumah dinas, mobil dinas, dan fasilitas jabatan lainnya
selain untuk kepentingan kedinasan.
BEBAS PRAKTEK KOLUSI
1. tidak menjabat sebagai komisaris atau direksi pada suatu perseroan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik
Daerah atau perusahaan swasta;
2. tidak menjabat sebagai pengurus, Dewan Pengarah, Dewan Kehormatan, Dewan Pembina atau sebutan lainnya pada
struktur organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum atau tidak berbadan hukum selama menjadi anggota KPU,
KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;
3. tidak berprofesi sebagai dosen, guru/staf pengajar atau staf administrasi pada perguruan tinggi/lembaga pendidikan
baik negeri maupun swasta selama menjabat anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota;
4. tidak menjadi narasumber dalam kegiatan:
▪ Peserta Pemilu; dan/atau
▪ Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Wakil Bupati, atau Calon Wali kota dan Wakil Wali
Kota, tanpa adanya surat permintaan resmi dari Peserta Pemilu atau Pasangan Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, atau Wali kota dan Wakil Wali Kota, serta tanpa diputuskan dalam Rapat Pleno
untuk menghadiri acara tersebut;
5. tidak menghadiri pertemuan yang dapat menimbulkan kesan publik adanya ketidaknetralan sebagai Penyelenggara
Pemilu;
6. memperlakukan Peserta Pemilu dengan adil melalui ucapan, tindakan dan perbuatan sebagai Penyelenggara Pemilu;
dan
7. tidak melakukan pertemuan dengan Peserta Pemilu, tim kampanye di luar kantor Sekretariat Jenderal KPU,
Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota atau di luar kegiatan kedinasan lainnya.
BEBAS PRAKTEK NEPOTISME
1. tidak menempatkan kekerabatan dalam menentukan posisi/jabatan di Sekretariat Jenderal
KPU, Sekretariat KPU Provinsi, Sekretariat KPU Kabupaten/Kota, dan Sekretariat PPK, PPLN,
PPS;
2. menyatakan secara terbuka dalam rapat pleno dan diberitahukan ke publik melalui surat
resmi di media massa, papan pengumuman dan laman KPU, KPU Provinsi, dan KPU
Kabupaten/Kota apabila memiliki hubungan keluarga atau sanak saudara dengan calon
Peserta Pemilu, Peserta Pemilu, dan/atau tim kampanye;
3. mengambil keputusan berdasarkan prinsip meritokrasi;
4. memperlakukan calon Peserta Pemilu dan Peserta Pemilu dengan adil tanpa dipengaruhi
hubungan kekerabatan; dan
5. tidak berhubungan atau berkomunikasi dengan penyedia barang dan jasa KPU, KPU
Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota, serta wajib memberitahukan kepada publik apabila ada
hubungan keluarga atau kerabat dengan penyedia barang dan jasa melalui laman KPU, KPU
Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya.
PRINSIP MANDIRI
1. netral atau tidak memihak salah satu Peserta Pemilu dan/atau tim kampanye;
2. menghindari intervensi dari pihak lain dalam pengambilan keputusan sebagai
Penyelenggara Pemilu;
3. tidak mengeluarkan pendapat atau pernyataan yang berpihak kepada Peserta Pemilu
tertentu;
4. tidak memberikan pendapat terhadap kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara
lainnya sepanjang tidak berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Penyelenggaraan Pemilu;
5. tidak memberikan pendapat, komentar dan respon yang mempunyai kecenderungan
keberpihakan kepada Peserta Pemilu di media sosial maupun di media lainnya;
6. tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang atau atribut yang secara
jelas menunjukkan keberpihakan kepada Peserta Pemilu; dan
7. tidak memberitahukan dan menanyakan pilihan politiknya kepada orang lain.
PRINSIP JUJUR
1. menyampaikan informasi yang benar kepada publik sesuai dengan data dan/atau fakta;
2. menyampaikan laporan harta kekayaan dan aset yang dimiliki kepada pihak yang
berwenang.
PRINSIP ADIL
1. mendaftarkan Warga Negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih tanpa
membedakan suku, agama, ras dan pilihan politiknya;
2. melayani pemilih dalam memenuhi hak konstitusionalnya;
3. memperlakukan dan memberi kesempatan yang sama setiap Peserta Pemilu; dan
4. memperlakukan dan memberi kesempatan yang sama bagi pelapor atau terlapor dalam
laporan dugaan pelanggaran atau sengketa Pemilu.
PRINSIP BERKEPASTIAN HUKUM
1. melaksanakan serta tegas dan tepat waktu dalam menjalankan keputusan yang telah
disepakati dalam rapat pleno; dan
2. menaati aturan dan prosedur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PRINSIP TERTIB
1. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan informasi dengan menghindari timbulnya
ketidakpastian atau kesimpangsiuran informasi; dan
3. tidak memberikan tafsiran pribadi terhadap suatu aturan yang sudah ditetapkan.
PRINSIP KEPENTINGAN UMUM
1. menyelesaikan persoalan internal dengan tepat waktu sehingga tidak menganggu tahapan
Pemilu;
2. memberikan respon menyelesaikan pengaduan, keluhan, keberatan dan aspirasi dari
berbagai pihak;
3. memberikan dukungan terhadap partisipasi publik di dalam penyelenggaraan Pemilu; dan
4. menciptakan kondisi yang kondusif dalam penyelenggaraan pemilu.
PRINSIP TERBUKA
1. memberikan akses dan pelayanan kepada Pemilih, Peserta Pemilu, dan para pemangku
kepentingan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
2. memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka sosialisasi dan penyebarluasan informasi
Pemilu.
PRINSIP PROPORSIONAL
1. mendapatkan dan mengumpulkan data dan informasi yang menyeluruh sebelum
mengambil keputusan; dan
2. mengambil keputusan berdasarkan fakta dan data yang diterima secara berimbang.
PRINSIP PROFESIONAL
1. mengikuti dan melakukan proses peningkatan pengetahuan yang menunjang pekerjaan
khususnya tentang kepemiluan, ketatanegaraan, dan kebangsaan melalui bimbingan teknis,
pendidikan dan pelatihan, seminar, workshop, knowledge sharing, dan media-media lain.
2. menempatkan personel sesuai dengan tugas pokok, fungsinya, dan kapasitasnya dalam
suatu kelompok kerja, kepanitiaan dan unsur pelaksana kegiatan lainnya.
3. menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih, Peserta Pemilu dan para pemangku
kepentingan sesuai dengan standar profesional administrasi Penyelenggaraan Pemilu;
4. bertindak berdasarkan standar operasional prosedur dan subtansi profesi administrasi
Pemilu dan Pemilihan;
5. berani menghadapi dan menerima konsekuensi keputusan;
6. mengambil keputusan dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenang yang dilaksanakan
secara kolektif dan kolegial; dan
7. menjaga kerahasiaan isi dan dinamika Rapat Pleno.
PRINSIP AKUNTABEL
1. menjelaskan keputusan yang telah diambil dan menyampaikan informasi terkait proses
Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan; dan
2. menjelaskan alasan setiap penggunaan kewenangan kepada publik.
PRINSIP EFEKTIF
1. menggunakan waktu secara efektif sesuai dengan tahapan dan jadwal Penyelenggaraan
Pemilu; dan
2. menggunakan anggaran dan fasilitas kantor yang disediakan secara efektif.
PRINSIP EFESIEN
1. menggunakan anggaran secara optimal untuk memperoleh manfaat dengan maksimal
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
2. menggunakan anggaran yang berasal dari negara sesuai dengan kemanfaatan
Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan; dan
3. tidak melakukan pemborosan anggaran yang berasal dari keuangan negara.
PRINSIP AKSESIBILITAS
1. menyampaikan informasi terkait kepemiluan kepada penyandang disabilitas, minoritas, dan
kelompok marginal;
2. memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas, minoritas, dan kelompok marginal
untuk menggunakan hak pilihnya; dan
3. memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas, minoritas dan
kelompok marginal untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu.
PRINSIP INTEGRITAS
1. tinggal/berdomisili di wilayah kerja masing-masing selama masa jabatan dengan ketentuan:
▪ untuk KPU, tinggal/berdomisili di ibu kota negara;
▪ untuk KPU Provinsi, tinggal/berdomisili di ibu kota provinsi; dan
▪ untuk KPU Kabupaten/Kota, tinggal/berdomisili di kabupaten/kota;
2. bekerja penuh waktu tanpa terikat hari dan jam kerja pada masa tahapan Pemilu dan Pemilihan, serta bekerja pada
hari dan jam kerja pada masa non tahapan Pemilu dan Pemilihan;
3. menjaga sikap dan tindakan agar tidak merendahkan integritas pribadi dengan menjauhkan diri dari perselingkuhan,
penyalahgunaan narkoba, berjudi, menipu, minuman keras, tindak kekerasan, tindakan kekerasan seksual, dan
tindakan lainnya yang dilarang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan;
4. tidak menikah dan/atau menikah siri, dan tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan dengan sesama penyelenggara
Pemilu selama masa jabatan;
5. tidak menjalankan perkuliahan selama tahapan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan berlangsung;
6. tidak mengikuti perkuliahan yang berada di luar wilayah kerja dan menggunakan jam kerja;
7. tidak mendaftar untuk mengikuti perkuliahan selama menjabat;
8. tidak menjalankan aktivitas profesi lain selama masa jabatan;
9. tidak melibatkan kerabat, kroni, teman dekat dalam melaksanakan tugas-tugas Penyelenggaraan Pemilu dan
Pemilihan;
10. menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara kepada pejabat yang berwenang secara berkala selama masa
jabatan; dan
11. mengembalikan aset, hutang, dan fasilitas negara di akhir masa jabatan.
Thank you

More Related Content

What's hot

Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasOverview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasLuqmanSuyanto
 
Komisi pemilihan umum_ppt
Komisi pemilihan umum_pptKomisi pemilihan umum_ppt
Komisi pemilihan umum_pptasep_ramdan
 
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas HasanuddinFocus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas HasanuddinAwaluddinSaputra1
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Election Commision
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkAnnaArbaatin
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Nithayun_
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSBilly Buhaiba
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Septian Muna Barakati
 
Musni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang Mumpuni
Musni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang MumpuniMusni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang Mumpuni
Musni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang Mumpunimusniumar
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasElection Commision
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluElection Commision
 

What's hot (19)

Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawasOverview pelatihan kepemimpinan pengawas
Overview pelatihan kepemimpinan pengawas
 
Pemilu yang berintegritas
Pemilu yang berintegritasPemilu yang berintegritas
Pemilu yang berintegritas
 
Komisi pemilihan umum_ppt
Komisi pemilihan umum_pptKomisi pemilihan umum_ppt
Komisi pemilihan umum_ppt
 
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas HasanuddinFocus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
Focus Group Discussion with MPR RI ang Universitas Hasanuddin
 
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
Masalah aktual penyelenggaraan pemilu 2014
 
00 surat edaran perangkat desa
00 surat edaran perangkat desa00 surat edaran perangkat desa
00 surat edaran perangkat desa
 
MATERI UI.ppt
MATERI UI.pptMATERI UI.ppt
MATERI UI.ppt
 
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppkMateri tes tertulis dan wawancara ppk
Materi tes tertulis dan wawancara ppk
 
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
Presentasi adm. kepegawaian (disiplin pegawai negeri sipil)
 
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNSPP 53 2010 DISIPLIN PNS
PP 53 2010 DISIPLIN PNS
 
Kd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawaiKd 12 materi disiplin pegawai
Kd 12 materi disiplin pegawai
 
RA nuni puji lestari
RA nuni puji lestariRA nuni puji lestari
RA nuni puji lestari
 
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017PKPU Nomor 12 Tahun 2017
PKPU Nomor 12 Tahun 2017
 
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017PKPU Nomor 8 Tahun 2017
PKPU Nomor 8 Tahun 2017
 
Pkpu 23 tahun_2013 pdf
Pkpu 23 tahun_2013 pdfPkpu 23 tahun_2013 pdf
Pkpu 23 tahun_2013 pdf
 
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
Makalah hukum kepegawaian (disiplin pegawai negeri umk cabang raha)
 
Musni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang Mumpuni
Musni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang MumpuniMusni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang Mumpuni
Musni Umar: Demi Jakarta Baru Penting Memilih Dewan Kota di DKI Yang Mumpuni
 
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitasLangkah strategi membangun demokrasi berkualitas
Langkah strategi membangun demokrasi berkualitas
 
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemiluKredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
Kredibilitas dan integritas penyelenggara pemilu
 

Similar to Materi kode perilaku penyelenggara pemilu

INTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptx
INTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptxINTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptx
INTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptxssuser5ec212
 
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdfRogandaSinaga2
 
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptx
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptxKODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptx
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptxmuazAlbantani
 
Pengawasan&Kode etik .pptx
Pengawasan&Kode etik .pptxPengawasan&Kode etik .pptx
Pengawasan&Kode etik .pptxCristianoKunto
 
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...rinamawatiy
 
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxKampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxInungSepuluh
 
Presentasi Pemilih Pemula .pptx
Presentasi Pemilih Pemula .pptxPresentasi Pemilih Pemula .pptx
Presentasi Pemilih Pemula .pptxpieterpattiasina2
 
BIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptx
BIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptxBIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptx
BIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptxmuh571071292
 
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptxAPEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptxSatoeKandeman
 
PENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptx
PENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptxPENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptx
PENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptxAditiaOktaviyanto1
 
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptxPurple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptxbrigita31
 
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kppsBIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kppsSolihinShaqiqcalonsa
 
SKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdf
SKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdfSKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdf
SKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdfHeriHartono5
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Ahsanul Minan
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Tini Wartini
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014Muhamad Yogi
 
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxBIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxkorwilcamkemranjen
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Ahsanul Minan
 
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxMATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxSosdiklihparmassdm
 

Similar to Materi kode perilaku penyelenggara pemilu (20)

INTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptx
INTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptxINTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptx
INTEGRITAS DAN KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU 2024 Aksan-1.pptx
 
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
4 MATERI KEEMPAT; KODE ETIK DAN KINERJA BADAN ADHOC.pdf
 
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptx
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptxKODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptx
KODE ETIK PENYELENGGARA PEMILU [Autosaved].pptx
 
kode etik
kode etikkode etik
kode etik
 
Pengawasan&Kode etik .pptx
Pengawasan&Kode etik .pptxPengawasan&Kode etik .pptx
Pengawasan&Kode etik .pptx
 
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
White And Black Modern Professional Principles Of Business Ethics Presentatio...
 
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptxKampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
Kampanye Pemilu legislatif tahun 2024.pptx
 
Presentasi Pemilih Pemula .pptx
Presentasi Pemilih Pemula .pptxPresentasi Pemilih Pemula .pptx
Presentasi Pemilih Pemula .pptx
 
BIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptx
BIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptxBIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptx
BIMTEK PKD-KODE ETIK PENGAWAS PEMILU KELURAHAN.pptx
 
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptxAPEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
APEL KESIAPSIAGAAN SATLINMAS DALAM PENGAMANAN PEMILU.pptx
 
PENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptx
PENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptxPENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptx
PENGAWAS TPS YANG BERINTEGRITAS DAN BERMARTABAT_ADITIA OKTAVIYANTO.pptx
 
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptxPurple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
Purple and Orange Business Workplan Presentation.pptx
 
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kppsBIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
BIMTEK KODE ETIK pemahaman untuk anggota kpps
 
SKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdf
SKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdfSKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdf
SKEMA PENYELENGGARAAN PELATIHAN SAKSI PESERTA PEMILU.pdf
 
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018Isu Krusial dalam Pilkada 2018
Isu Krusial dalam Pilkada 2018
 
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
Vidio etika publik pb 2 latsar (2)
 
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
SOSIALISASI PEMILU 2009 DAN 2014
 
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptxBIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
BIMTEK 1. PENANGANAN PELANGGARAN.pptx
 
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
Evaluasi pengawasan netralitas asn dalam pilkada 2017
 
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptxMATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
MATERI_RAKOR_sosialisasi_Pemilu.pptx
 

More from Dody Wijaya

Perubahan desain surat suara pemilu 2019
Perubahan desain surat suara pemilu 2019Perubahan desain surat suara pemilu 2019
Perubahan desain surat suara pemilu 2019Dody Wijaya
 
Pemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapaPemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapaDody Wijaya
 
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019Dody Wijaya
 
Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019
Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019
Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019Dody Wijaya
 
Tutorial membuat masker kain
Tutorial membuat masker kainTutorial membuat masker kain
Tutorial membuat masker kainDody Wijaya
 
Specimen desain surat suara pemilu 2019
Specimen desain surat suara pemilu 2019Specimen desain surat suara pemilu 2019
Specimen desain surat suara pemilu 2019Dody Wijaya
 
Kampanye Pemilu 2019
Kampanye Pemilu 2019Kampanye Pemilu 2019
Kampanye Pemilu 2019Dody Wijaya
 
Kampanye pemilu-tahun-2019
Kampanye pemilu-tahun-2019Kampanye pemilu-tahun-2019
Kampanye pemilu-tahun-2019Dody Wijaya
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Dody Wijaya
 
Pelayanan pemilih sakit dan di rumah sakit
Pelayanan pemilih sakit dan di rumah sakitPelayanan pemilih sakit dan di rumah sakit
Pelayanan pemilih sakit dan di rumah sakitDody Wijaya
 
Democracy Index 2019
Democracy Index 2019Democracy Index 2019
Democracy Index 2019Dody Wijaya
 
Buku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikBuku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikDody Wijaya
 
Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019Dody Wijaya
 
Strategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psu
Strategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psuStrategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psu
Strategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psuDody Wijaya
 
Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Dody Wijaya
 
Hitung cepat situng pemilu 2019
Hitung cepat situng pemilu 2019Hitung cepat situng pemilu 2019
Hitung cepat situng pemilu 2019Dody Wijaya
 
Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)
Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)
Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)Dody Wijaya
 
Kajian tentang kotak suara
Kajian tentang kotak suaraKajian tentang kotak suara
Kajian tentang kotak suaraDody Wijaya
 
Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019
Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019
Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019Dody Wijaya
 

More from Dody Wijaya (19)

Perubahan desain surat suara pemilu 2019
Perubahan desain surat suara pemilu 2019Perubahan desain surat suara pemilu 2019
Perubahan desain surat suara pemilu 2019
 
Pemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapaPemilu untuk apa dan siapa
Pemilu untuk apa dan siapa
 
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
Materi UU Pemilu tahapan dan program pemilu 2019
 
Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019
Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019
Manajemen logistik tungsura rekapitulasi pemilu serentak 2019
 
Tutorial membuat masker kain
Tutorial membuat masker kainTutorial membuat masker kain
Tutorial membuat masker kain
 
Specimen desain surat suara pemilu 2019
Specimen desain surat suara pemilu 2019Specimen desain surat suara pemilu 2019
Specimen desain surat suara pemilu 2019
 
Kampanye Pemilu 2019
Kampanye Pemilu 2019Kampanye Pemilu 2019
Kampanye Pemilu 2019
 
Kampanye pemilu-tahun-2019
Kampanye pemilu-tahun-2019Kampanye pemilu-tahun-2019
Kampanye pemilu-tahun-2019
 
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
Pedoman juknis relawan demokrasi 2019
 
Pelayanan pemilih sakit dan di rumah sakit
Pelayanan pemilih sakit dan di rumah sakitPelayanan pemilih sakit dan di rumah sakit
Pelayanan pemilih sakit dan di rumah sakit
 
Democracy Index 2019
Democracy Index 2019Democracy Index 2019
Democracy Index 2019
 
Buku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyikBuku pemilu damai lebih asyik
Buku pemilu damai lebih asyik
 
Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019Resume PKPU No 8 Tahun 2019
Resume PKPU No 8 Tahun 2019
 
Strategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psu
Strategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psuStrategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psu
Strategi divisi teknis kpu jaksel mencapai zero psu
 
Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum Resume RUU Pemilihan Umum
Resume RUU Pemilihan Umum
 
Hitung cepat situng pemilu 2019
Hitung cepat situng pemilu 2019Hitung cepat situng pemilu 2019
Hitung cepat situng pemilu 2019
 
Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)
Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)
Evaluasi penyelenggaraan pemilu kode etik ida budiarti (dkpp)
 
Kajian tentang kotak suara
Kajian tentang kotak suaraKajian tentang kotak suara
Kajian tentang kotak suara
 
Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019
Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019
Materi Bimtek KPPS Pemilu 2019
 

Materi kode perilaku penyelenggara pemilu

  • 1. KODE PERILAKU PENYELENGGARA PEMILU KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA LogoType
  • 2. LANDASAN KODE PERILAKU  Kode Perilaku yang diatur bermakna pencegahan, pembinaan, dan internalisasi nilai-nilai untuk membentuk esprit de corps KPU secara kelembagaan  Pengaturan tata kerja anggota KPU bertujuan untuk mempertajam makna tanggung jawab lewat pembinaan, pemberian hak dan kewajiban, sanksi dan penghargaan  Pengaturan Tata Kerja Anggota KPU juga merupakan turunan dari Pakta Integritas dan Sumpah/Janji yang harus dipatuhi oleh anggota KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota
  • 3. BEBAS PRAKTEK KORUPSI BEBAS PRAKTEK KOLUSI BEBAS PRAKTEK NEPOTISME ASAS PENYELENGGARA PEMILU MANDIRI JUJUR ADIL KEPASTIAN HUKUM TERTIB KEPENTINGAN UMUM AKUNTABEL EFEKTIF EFISIEN TERBUKA PROPORSIONAL PROFESIONAL AKSESIBILITAS INTEGRITAS Dalam menjalankan tugasnya, KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, PPK, PPS, PPLN, KPPS dan KPPSLN wajib berperilaku berdasarkan prinsip:
  • 4. BEBAS PRAKTEK KORUPSI 1. tidak melakukan perbuatan atau tindakan yang menguntungkan atau memperkaya diri sendiri, keluarga dan kerabat dari jabatan sebagai Penyelenggara Pemilu; 2. tidak melakukan perbuatan yang memperkaya diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara; 3. tidak menyalahgunakan kewenangan yang dapat mempengaruhi keputusan lembaga Penyelenggara Pemilu; 4. menolak pemberian dalam bentuk apapun dari Peserta Pemilu, calon Peserta Pemilu, perusahaan atau individu yang dapat mempengaruhi keputusan Penyelenggara Pemilu, dan apabila tidak bisa ditolak wajib diserahkan kepada lembaga yang menangani pemberantasan korupsi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. tidak menerima honor narasumber dari Peserta Pemilu, pasangan calon dan tim kampanye; 6. tidak menerima imbalan dalam bentuk uang, barang, jasa, dan/atau pemberian lainnya secara langsung dan/atau tidak langsung dari Peserta Pemilu, pasangan calon dan tim kampanye; 7. tidak menggunakan pengaruh atau kewenangan dari jabatan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota untuk mendapatkan keuntungan pribadi; 8. tidak menerima fasilitas apapun dari pihak manapun yang akan menimbulkan konflik kepentingan; dan 9. tidak menggunakan fasilitas jabatan berupa rumah dinas, mobil dinas, dan fasilitas jabatan lainnya selain untuk kepentingan kedinasan.
  • 5. BEBAS PRAKTEK KOLUSI 1. tidak menjabat sebagai komisaris atau direksi pada suatu perseroan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah atau perusahaan swasta; 2. tidak menjabat sebagai pengurus, Dewan Pengarah, Dewan Kehormatan, Dewan Pembina atau sebutan lainnya pada struktur organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum atau tidak berbadan hukum selama menjadi anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; 3. tidak berprofesi sebagai dosen, guru/staf pengajar atau staf administrasi pada perguruan tinggi/lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta selama menjabat anggota KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; 4. tidak menjadi narasumber dalam kegiatan: ▪ Peserta Pemilu; dan/atau ▪ Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Calon Bupati dan Wakil Bupati, atau Calon Wali kota dan Wakil Wali Kota, tanpa adanya surat permintaan resmi dari Peserta Pemilu atau Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, atau Wali kota dan Wakil Wali Kota, serta tanpa diputuskan dalam Rapat Pleno untuk menghadiri acara tersebut; 5. tidak menghadiri pertemuan yang dapat menimbulkan kesan publik adanya ketidaknetralan sebagai Penyelenggara Pemilu; 6. memperlakukan Peserta Pemilu dengan adil melalui ucapan, tindakan dan perbuatan sebagai Penyelenggara Pemilu; dan 7. tidak melakukan pertemuan dengan Peserta Pemilu, tim kampanye di luar kantor Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, dan Sekretariat KPU Kabupaten/Kota atau di luar kegiatan kedinasan lainnya.
  • 6. BEBAS PRAKTEK NEPOTISME 1. tidak menempatkan kekerabatan dalam menentukan posisi/jabatan di Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi, Sekretariat KPU Kabupaten/Kota, dan Sekretariat PPK, PPLN, PPS; 2. menyatakan secara terbuka dalam rapat pleno dan diberitahukan ke publik melalui surat resmi di media massa, papan pengumuman dan laman KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota apabila memiliki hubungan keluarga atau sanak saudara dengan calon Peserta Pemilu, Peserta Pemilu, dan/atau tim kampanye; 3. mengambil keputusan berdasarkan prinsip meritokrasi; 4. memperlakukan calon Peserta Pemilu dan Peserta Pemilu dengan adil tanpa dipengaruhi hubungan kekerabatan; dan 5. tidak berhubungan atau berkomunikasi dengan penyedia barang dan jasa KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota, serta wajib memberitahukan kepada publik apabila ada hubungan keluarga atau kerabat dengan penyedia barang dan jasa melalui laman KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota sesuai dengan tingkatannya.
  • 7. PRINSIP MANDIRI 1. netral atau tidak memihak salah satu Peserta Pemilu dan/atau tim kampanye; 2. menghindari intervensi dari pihak lain dalam pengambilan keputusan sebagai Penyelenggara Pemilu; 3. tidak mengeluarkan pendapat atau pernyataan yang berpihak kepada Peserta Pemilu tertentu; 4. tidak memberikan pendapat terhadap kebijakan yang dibuat oleh penyelenggara negara lainnya sepanjang tidak berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Penyelenggaraan Pemilu; 5. tidak memberikan pendapat, komentar dan respon yang mempunyai kecenderungan keberpihakan kepada Peserta Pemilu di media sosial maupun di media lainnya; 6. tidak memakai, membawa, atau mengenakan simbol, lambang atau atribut yang secara jelas menunjukkan keberpihakan kepada Peserta Pemilu; dan 7. tidak memberitahukan dan menanyakan pilihan politiknya kepada orang lain.
  • 8. PRINSIP JUJUR 1. menyampaikan informasi yang benar kepada publik sesuai dengan data dan/atau fakta; 2. menyampaikan laporan harta kekayaan dan aset yang dimiliki kepada pihak yang berwenang.
  • 9. PRINSIP ADIL 1. mendaftarkan Warga Negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat sebagai pemilih tanpa membedakan suku, agama, ras dan pilihan politiknya; 2. melayani pemilih dalam memenuhi hak konstitusionalnya; 3. memperlakukan dan memberi kesempatan yang sama setiap Peserta Pemilu; dan 4. memperlakukan dan memberi kesempatan yang sama bagi pelapor atau terlapor dalam laporan dugaan pelanggaran atau sengketa Pemilu.
  • 10. PRINSIP BERKEPASTIAN HUKUM 1. melaksanakan serta tegas dan tepat waktu dalam menjalankan keputusan yang telah disepakati dalam rapat pleno; dan 2. menaati aturan dan prosedur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 11. PRINSIP TERTIB 1. mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. berhati-hati dalam menyampaikan pendapat dan informasi dengan menghindari timbulnya ketidakpastian atau kesimpangsiuran informasi; dan 3. tidak memberikan tafsiran pribadi terhadap suatu aturan yang sudah ditetapkan.
  • 12. PRINSIP KEPENTINGAN UMUM 1. menyelesaikan persoalan internal dengan tepat waktu sehingga tidak menganggu tahapan Pemilu; 2. memberikan respon menyelesaikan pengaduan, keluhan, keberatan dan aspirasi dari berbagai pihak; 3. memberikan dukungan terhadap partisipasi publik di dalam penyelenggaraan Pemilu; dan 4. menciptakan kondisi yang kondusif dalam penyelenggaraan pemilu.
  • 13. PRINSIP TERBUKA 1. memberikan akses dan pelayanan kepada Pemilih, Peserta Pemilu, dan para pemangku kepentingan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 2. memanfaatkan teknologi informasi dalam rangka sosialisasi dan penyebarluasan informasi Pemilu.
  • 14. PRINSIP PROPORSIONAL 1. mendapatkan dan mengumpulkan data dan informasi yang menyeluruh sebelum mengambil keputusan; dan 2. mengambil keputusan berdasarkan fakta dan data yang diterima secara berimbang.
  • 15. PRINSIP PROFESIONAL 1. mengikuti dan melakukan proses peningkatan pengetahuan yang menunjang pekerjaan khususnya tentang kepemiluan, ketatanegaraan, dan kebangsaan melalui bimbingan teknis, pendidikan dan pelatihan, seminar, workshop, knowledge sharing, dan media-media lain. 2. menempatkan personel sesuai dengan tugas pokok, fungsinya, dan kapasitasnya dalam suatu kelompok kerja, kepanitiaan dan unsur pelaksana kegiatan lainnya. 3. menjamin kualitas pelayanan kepada pemilih, Peserta Pemilu dan para pemangku kepentingan sesuai dengan standar profesional administrasi Penyelenggaraan Pemilu; 4. bertindak berdasarkan standar operasional prosedur dan subtansi profesi administrasi Pemilu dan Pemilihan; 5. berani menghadapi dan menerima konsekuensi keputusan; 6. mengambil keputusan dalam menjalankan tugas, fungsi, dan wewenang yang dilaksanakan secara kolektif dan kolegial; dan 7. menjaga kerahasiaan isi dan dinamika Rapat Pleno.
  • 16. PRINSIP AKUNTABEL 1. menjelaskan keputusan yang telah diambil dan menyampaikan informasi terkait proses Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan; dan 2. menjelaskan alasan setiap penggunaan kewenangan kepada publik.
  • 17. PRINSIP EFEKTIF 1. menggunakan waktu secara efektif sesuai dengan tahapan dan jadwal Penyelenggaraan Pemilu; dan 2. menggunakan anggaran dan fasilitas kantor yang disediakan secara efektif.
  • 18. PRINSIP EFESIEN 1. menggunakan anggaran secara optimal untuk memperoleh manfaat dengan maksimal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2. menggunakan anggaran yang berasal dari negara sesuai dengan kemanfaatan Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan; dan 3. tidak melakukan pemborosan anggaran yang berasal dari keuangan negara.
  • 19. PRINSIP AKSESIBILITAS 1. menyampaikan informasi terkait kepemiluan kepada penyandang disabilitas, minoritas, dan kelompok marginal; 2. memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas, minoritas, dan kelompok marginal untuk menggunakan hak pilihnya; dan 3. memberikan kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas, minoritas dan kelompok marginal untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan Pemilu.
  • 20. PRINSIP INTEGRITAS 1. tinggal/berdomisili di wilayah kerja masing-masing selama masa jabatan dengan ketentuan: ▪ untuk KPU, tinggal/berdomisili di ibu kota negara; ▪ untuk KPU Provinsi, tinggal/berdomisili di ibu kota provinsi; dan ▪ untuk KPU Kabupaten/Kota, tinggal/berdomisili di kabupaten/kota; 2. bekerja penuh waktu tanpa terikat hari dan jam kerja pada masa tahapan Pemilu dan Pemilihan, serta bekerja pada hari dan jam kerja pada masa non tahapan Pemilu dan Pemilihan; 3. menjaga sikap dan tindakan agar tidak merendahkan integritas pribadi dengan menjauhkan diri dari perselingkuhan, penyalahgunaan narkoba, berjudi, menipu, minuman keras, tindak kekerasan, tindakan kekerasan seksual, dan tindakan lainnya yang dilarang oleh ketentuan peraturan perundang-undangan; 4. tidak menikah dan/atau menikah siri, dan tinggal bersama tanpa ikatan perkawinan dengan sesama penyelenggara Pemilu selama masa jabatan; 5. tidak menjalankan perkuliahan selama tahapan penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan berlangsung; 6. tidak mengikuti perkuliahan yang berada di luar wilayah kerja dan menggunakan jam kerja; 7. tidak mendaftar untuk mengikuti perkuliahan selama menjabat; 8. tidak menjalankan aktivitas profesi lain selama masa jabatan; 9. tidak melibatkan kerabat, kroni, teman dekat dalam melaksanakan tugas-tugas Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan; 10. menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara kepada pejabat yang berwenang secara berkala selama masa jabatan; dan 11. mengembalikan aset, hutang, dan fasilitas negara di akhir masa jabatan.