SlideShare a Scribd company logo
Proses Penghilanagn Kanji Cara Oksidator, Proses Pemasakan,
Serta Proses Penghilangan Kanji dan Pemasakan Secara Simultan Pada
Kain Kapas

I. MAKSUD DAN TUJUAN
A. MAKSUD
Mempelajari bagaimana mekanisme penghilangan kanji yang terdapat pada bahan
kapas yang berasal dari pertenunan serta mempelajari bagaimana mekanisme
pemasakan pada bahan tekstil ( selulosa, protein, sintetik, dan campuran ) baik
secara bertahan maupun secara simultan.
B. TUJUAN
1. Membandingkan mekanisme penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan
secara bertahap dan secara simultan dengan menggunakan metode Exhaust /
Perendaman.
2. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji
cara oksidator dan proses pemasakan.
3. Menguasai cara proses penghilangan kanji cara oksidator dan proses
pemasakan dengan metode Exhaust / Perendaman.
4. Menganalisa dan mengevaluasi hasil proses penghilangan kanji dan proses
pemasakan dengan uji penghilangan kanji, % pengurangan berat, dan uji daya
serap.
II. TEORI DASAR
A. PROSES PENGHILANGAN KANJI
Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji yang
terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan atau untuk menghilangkan kanji
yang diberikan pada benang lusi pada kain tenun, agar tidak mengganggu proses
penyerapan terhadap air maupun zat kimia pada proses selanjutnya. Prinsip proses
ini adalah menghidrolisa kanji yang tidak larut menjadi larut dengan berbagai zat
seperti enzim, oksidator, dan asam. Proses ini merupakan proses awal dalam
industri penyempurnaan tekstil. Cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada
jenis kanji dan sifat-sifat serat. Metode yang digunakan adalah cara Exhaust
( perendaman ) dan cara kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan kanjinya
diharapkan memiliki sifat daya serap terhadap air dan zat warna yang baik.

1
Karakteristik kanji dapat dilihat pada tabel berikut :
Jenis Kanji
Starch

Karekteristik
Mudah didegradasi

Zat Penghilang Kanji
Enzim

Modifikasi Starch
Akrilat, PVA, CMC, Spec,

Larut dalam air

Oksidator
Penggelembungan dalam air

Modifikasi Starch
Modifikasi akrilat / PES

Tahan air

panas
Netralisasi dan dispersi

Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara :
a. Penghilangan kanji dengan enzim
b. Penghilangan kanji dengan oksidator misalnya H2O2, ( NH4 )2S2O8 , K2S2O8
c. Penghilangan kanji dengan asam ( HCl, H2SO4 )
d. Penghilangan kanji dengan alkali ( NaOH )
e. Penghilangan kanji dengan perendaman air
Beberapa metode penghilangan kanji yaitu : metode Perendaman / Exhaust,
metode Pad Batching / rendam-peras-bacam dan metode Pad Steaming / rendamperas-kukus.
B. PROSES PENGHILANGAN KANJI CARA OKSIDATOR
Zat oksidator yang umumnya dipakai untuk menghilangkan kanji adalah oksidator
( Hidrogen peroksida / H2O2 ), Amonium persulfat / (NH4)2S2O8 , Kalium persulfat /
K2S2O8 . Zat ini dapat digunakan untuk menghilangkan kanji alam maupun kanji
sintetik dengan cara mengoksidasi rantai molekul kanji yang panjang menjadi
molekul yang pendek dan akhirnya dapat larut dalam air. Keuntungan pemakaian zat
oksidator ini khususnya peroksida dapat sekaligus memutihkan kain sehingga bisa
digunakan pada proses simultan. Kekurangannya adalah resiko kerusakan serat
apabila kondisi proses tidak dikontrol dengan baik. Faktor yang berperan disini
adalah konsentrasi zat, pH, suhu, ada tidaknya kandungan ion logam seperti ion Fe,
Cu, Mn. Proses ini biasanya dapat dilakukan dengan metode Exhaust / Perendaman
untuk cara persulfat atau metode Rendam-Peras-Bacam pada suhu kamar ( untuk
H2O2 ).
C. PROSES PEMASAKAN
Pemasakan merupakan proses persiapan yang memegang peranan penting bagi
bahan tekstil karena dengan pemasakan akan memudahkan bahan untuk menyerap
zat-zat yang ada pada proses basah berikutnya. Tujuan pemasakan adalah untuk
memperoleh bahan tekstil yang bersih atau untuk menghilangkan kotoran alami baik

2
berupa lemak, minyak, pektin, serisin, gum,kulit biji kapas (pada serat selulosa dan
protein) dan kotoran dari luar seperti oli, debu, spinning oil (pada serat sintetik)
sehingga meningkatkan daya serap pada seluruh permukaan bahan secara merata.
Sedangkan pada serat batang adalah untuk menghilangkan gum sehingga serat
dapat dipisahkan dari bundel serat sebelum proses pemintalan.
Bahan tekstil yang terbuat dari serat alam seperti selulosa dan protein memiliki
kandungan kotoran alami yang cukup tinggi, sedangkan bahan tekstil dari serat
sintetik umumnya sudah bersih, namun kadang masih terdapat kotoran luar saat
proses pembuatan benang maupun kainnya.
Tabel jenis bahan tekstil dan zat pengotornya :
Jenis bahan tekstil
Kapas

Kotoran alami
Pektin, wax, protein, minyak,

Kotoran luar
Oli mesin, zat pelumas,

debu, senyawa organik lainnya

debu

Serat batang (rami,

Gum, lignin

Oli mesin, zat pelumas,

linen, dll)
Sutera

Serisin

debu
Oli mesin, zat pelumas,

Wol

Minyak, keringat

debu
Ranting, debu

Serat sintetik

Oli mesin, zat anti statik,
zat pelumas, debu

D. MEKANISME PEMASAKAN
Mekanisme proses pemasakan adalah menyabunkan kotoran berupa lemak, oli,
serisin, gum sehingga dapat larut dalam air serta melepaskan kotoran akibat efek
detergensi dari larutan pemasakan dan gerakan mekanik yang diberikan pada
bahan. Oleh karena itu hasil dari proses pemasakan akan dipengaruhi oleh :
 Pemilihan zat pemasakan dan zat pembantu serta konsentrasi yang
digunakan.
 Kondisi proses (suhu, waktu, pH).
 Air proses.
 Metode proses.
Pemasakan dapat dilakukan secara proses tersendiri maupun dilakukan simultan
dengan proses penghilanagn kanji dan pengelantangan. Untuk bahan dengan
kandungan kotoran yang tinggi sebaiknya dilakukan secara terpisah (serat-serat
alam), sedangkan untuk bahan yang terbuat dari serat sintetik atau serat campuran
biasanya dilakukan proses simultan. Adapun metode yang dilakukan tergantung dari

3
mesin yang tersedia, yaitu metode Perendaman / Exhaust menggunakan bak, jigger,
winch, jet-dyeing, rotary washer, dan lain-lain serta metode kontinyu seperti Padsteam.
E. PROSES SIMULTAN DAN MEKANISMENYA
Tujuan dari proses simultan adalah untuk menghilangkan berbagai kotoran alam
dan luar pada bahan tekstil yang kelebihannya adalah cepat dan murah sedangkan
kekurangannya adalah hasil yang diperoleh masih kurang dibandingkan dengan
proses secara terpisah terutama untuk serat alam, sedangkan untuk serat sintetik
hasilnya relatif sama. Proses ini banyak digunakan terutama untuk serat sintetik dan
campuran karena macam dan jumlah kotoran yang harus dihilangkan tidak sebanyak
pada serat alam, namun terkadang juga dilakukan pada serat kapas dan rayon.
Prinsip dari proses simultan adalah adanya kesamaan kondisi proses dan zat yang
digunakan tidak saling mengganggu tujuan masing-masing proses persiapan
penyempurnaan yang dilakukan. Mekanisme prosesnya sama persis dengan proses
yang dilakukan terpisah.
III. PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
1. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Bertahap
•

1 buah gelas piala porselin 1000 ml

•

1 buah pengaduk kaca

•

1 buah gelas piala atau gelas ukur 100 ml

•

1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen

•

1 buah timbangan digital

•

1 buah termometer

•

3 lembar bahan kapas @ ± 10 gram

•

Zat sesuai resep

2. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Simultan
•

1 buah gelas piala porselin 1000 ml

•

1 buah pengaduk kaca

•

1 buah gelas piala atau gelas ukur 100 ml

4
•

1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen

•

1 buah timbangan digital

•

1 buah termometer

•

1 lembar bahan kapas

•

Zat sesuai resep

B. DIAGRAM ALIR PRAKTEK
1. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Bertahap
dengan Metode Perendaman
a. Proses penghilangan kanji cara oksidator dengan metode perendaman
Timbang kain dan zat sesuai resep

Buat larutan penghilang kanji sesuai resep

Panaskan larutan penghilang kanji diatas
pembakar bunsen sampai suhu 40 0 C

Rendam kain pada larutan penghilang kanji

Panaskan lagi larutan penghilang kanji dan kain
pada suhu stabil 40 0 C selama 1 jam

Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci
dengan air dingin dan dikeringkan

Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji,
% pengurangan berat dan uji daya serap
b. Proses pemasakan dengan metode perendaman
Timbang kain dan zat sesuai resep

Buat larutan pemasakan sesuai resep

5
Panaskan larutan pemasakan diatas pembakar
bunsen sampai suhu 90 0 C

Rendam kain pada larutan pemasakan

Panaskan lagi larutan pemasakan dan kain pada
suhu stabil 90 0 C selama 1 jam

Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci
dengan air dingin dan dikeringkan

Evaluasi kain dengan uji % pengurangan berat
dan uji daya serap

2. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Simultan
dengan Metode Perendaman
Timbang kain dan zat sesuai resep

Buat larutan penghilang kanji dan pemasakan
sesuai resep

Panaskan larutan penghilang kanji dan
pemasakan diatas pembakar bunsen sampai
suhu 90 0 C

Rendam kain pada larutan penghilang kanji dan
pemasakan

Panaskan lagi larutan penghilang kanji dan
6
pemasakan dan kain pada suhu stabil 90 0 C
selama 1 jam
Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci
dengan air dingin dan dikeringkan

Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji,
% pengurangan berat dan uji daya serap

C. RESEP
1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap
a. Penghilangan kanji cara oksidator metode perendaman
H2O2 35%

= 3 – 5 cc / L

Na2CO3

=2g/L

Pembasah

=1g/L

Vlot

= 1 : 20

Suhu

= 40 0 C

Waktu

= 1 jam

b. Pemasakan dengan perendaman
Detergen / Scouring agent

= 1 – 2 cc / L

NaOH 38 o Be

= 2 – 4 cc / L

Pelunak air

= 1 – 2 cc / L

Suhu

= 90 0 C

Waktu

= 1 jam

2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan
H2O2 35%

= 3 – 5 cc / L

Na2CO3

=4g/L

Detergen / Scouring agent = 2 cc / L
Pelunak air

= 1 cc / L

Stabilisator

= 1 cc / L

Vlot

= 1 : 20

Suhu

= 90o C

Waktu

= 1 jam

D. FUNGSI ZAT

7
1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap
a. Penghilangan kanji cara oksidator
H2O2

= zat oksidator sebagai penghilang kanji

Zat pembasah

= menurunkan tegangan permukaan bahan,
memudahkan bahan terbasahi

NaOH

= pengatur pH larutan untuk pengelantangan dengan
oksidator ( oksidator terurai pada pH alkali )

b. Pemasakan
NaOH

= zat yang akan menyabunkan lemak, malam, minyak
menjadi sabun yang larut dalam air, dan
menggelembungkan serat sehingga mudah menyerap
larutan pemasakan

Zat pembasah

= zat yang membantu proses penyerapan larutan secara
merata dan cepat pada bahan

Zat anti sadah

= zat yang mengikat kandungan logam penyebab
kesadahan yang berasal dari air proses dan serat kapas,
mencegah turunnya kinerja NaOH dan sabun

Na2CO3

= membantu agar proses saponifikasi lebih sempurna

2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan
Na2CO3

= membantu agar proses saponifikasi lebih sempurna

H2O2

= zat pengelantang

Zat pembasah

= memudahkan kain terbasahi dan air masuk berpenetrasi
ke dalam celah antar benang

Zat anti sadah

= menurunkan kesadahan air, menyabunkan kotoran minyak

Zat stabilisator

= mengatur pH, mengikat ion logam Fe, Mn, Cu dan
mencegah penguraian oksidator terlalu cepat

E. PERHITUNGAN RESEP
1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap
a. Penghilangan kanji cara oksidator
Berat bahan kering (BK) A

= 10,2 g

Berat bahan kering (BK) B

= 10,3 g

Berat bahan kering (BK) C

= 10,5 g

Jumlah larutan (Air)

= VLOT x BK
= 20 x 31 g
= 620 g

8
= 620 ml ( ρ air = 1 g/cm3 )
H2O2 35%

=

4 ml

x 620 ml

1000 ml
= 2,5 ml
Karena yang tersedia adalah H2O2 50% maka digunakan rumus :
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 50% = 2,5 ml . 35%
V1 = 1,75 ml ( H2O2 yang digunakan )
Na2CO3

=

2g

x 620 ml

1000 ml
= 1,24 g
Pembasah

=

1 ml

x 620 ml

1000 ml
= 0,62 ml ( ± 6 tetes )
b. Pemasakan
Berat bahan kering (BK) A

= 9,19 g

Berat bahan kering (BK) B

= 9,32 g

Berat bahan kering (BK) C

= 9,59 g

Jumlah larutan (Air)

= VLOT x BK awal
= 20 x 31 g
= 620 g
= 620 ml ( ρ air = 1 g/cm3 )

Detergen

=

2 ml

x 620 ml

1000 ml
= 1,24 ml
NaOH 38o Be

=

4 ml

x 620 ml

1000 ml
= 2,48 ml
Pelunak air

=

2 ml

x 620 ml

1000 ml
= 1,24 ml
2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan
Berat bahan kering (BK)

= 10,5 g

Jumlah larutan (Air)

= VLOT x BK
= 20 x 10,5 g

9
= 210 g
= 210 ml ( ρ air = 1 g/cm3 )
H2O2 35%

=

4 ml

x 210 ml
1000 ml

= 0,84 ml
Karena yang tersedia adalah H2O2 50% maka digunakan rumus :
V1 . N1 = V2 . N2
V1 . 50% = 0,84 ml . 35%
V1 = 0,6 ml ( H2O2 yang digunakan ± 6 tetes )
Detergen

=

2 ml

x 210 ml

1000 ml
= 0,42 ml ( ± 4 tetes )
Na2CO3

=

4g

x 210 ml

1000 ml
= 0,84 g
Pelunak air

=

1 ml

x 210 ml

1000 ml
= 0,21 ml ( ± 2 tetes )
Stabilisator

=

1 ml

x 210 ml

1000 ml
= 0,21 ml ( ± 2 tetes )
F. SKEMA PROSES
1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap
a. Penghilangan kanji cara oksidator

b. Pemasakan

10
2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan

G. LANGKAH KERJA
1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap
a. Penghilangan kanji cara oksidator dengan metode perendaman
•
•

Memotong kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital.
Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat
larutan penghilang kanji dalam gelas piala porselin.

•

Memanaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai
suhu 40 o C.

•

Memasukkan kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah dipanaskan
dan mengaduk agar merata.

•

Ketika suhu turun,memanaskan lagi sampai suhu 40 o C.

•

Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 40

o

C selama 1 jam.
•

Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci
dengan air dingin.

•

Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan
menggunakan larutan Yodium 0,1 N , % pengurangan berat dan uji daya
serap.

b. Pemasakan dengan metode perendaman
•

Menimbang kain yang sudah kering dari hasil proses penghilangan kanji
dengan timbangan digital.

11
•

Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat
larutan pemasakan dalam gelas piala porselin.

•

Memanaskan larutan pemasakan diatas pembakar bunsen sampai suhu
90 o C.

•

Memasukkan kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah dipanaskan
dan mengaduk agar merata.

•

Ketika suhu turun,memanaskan lagi sampai suhu 90 o C.

•

Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 90

o

C selama 1 jam.
•

Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci
dengan air dingin.

•

Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan uji %
pengurangan berat dan uji daya serap.

2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap
•

Memotong kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital.

•

Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan
dalam gelas piala porselin.

•

Memanaskan larutan diatas pembakar bunsen sampai suhu 90 o C.

•

Memasukkan kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah dipanaskan dan
mengaduk agar merata.

•

Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 90

o

C

selama 1 jam.
•

Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air
dingin.

•

Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan menggunakan
larutan Yodium 0,1 N ,% pengurangan berat dan uji daya serap.

IV. DATA PRAKTIKUM
A. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap
a. Penghilangan kanji cara oksidator
Jumlah larutan

= 620 ml

H2O2 35 %

= 1,75 ml

Na2CO3

= 1,24 g

Pembasah

= 0,62 ml

12
Vlot

= 1 : 20

Suhu

= 40 o C

Waktu

= 1 jam

Kain A
Kain B
Kain C
Jumlah
% Pengurangan Berat

Berat Kain Awal
10,2 g
10,3 g
10,5 g
31 g

Berat Kain Akhir
9,19 g
9,32 g
9,59 g
28,1 g
= 9,35 %

Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 %
BK Awal
= 31 g – 28,1 g x 100 %
31 g
= 9,35 %
Uji penghilangan kanji = coklat muda
Kain A

Kain B

Kain C

Uji daya serap
Waktu serap
Kain A
Kain B
Kain C
b. Pemasakan
Jumlah larutan

= 620 ml

Detergen

= 1,24 ml

NaOH 38 o Be

= 2,48 ml

Pelunak air

= 1,24 ml

Suhu

= 90 o C

Waktu

= 1 jam
Kain A
Kain B

Berat Kain Awal
9,19 g
9,32 g

13

Berat Kain Akhir
8,83 g
8,8 g
Kain C
Jumlah

9,59 g
28,1 g

9,04 g
26,67 g

% Pengurangan Berat

= 5,08 %

Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 %
BK Awal
= 28,1 g – 26,67 g x 100 %
28,1g
= 5,08 %
Uji daya serap
Waktu serap
Kain A
Kain B
Kain C
B. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan
Berat Kain Awal (BK Awal)

= 10,5 g

Berat Kain Akhir (BK Akhir)

= 9,07 g

Jumlah larutan

= 210 ml

Detergen

= 0,42 ml

H2O2 35 %

= 0,6 ml

Na2CO3

= 0,84 g
o

NaOH 38 Be

= 2,48 ml

Pelunak air

= 0,21 ml

Stabilisator

= 0,21 ml

VLOT

= 1 : 20

Suhu

= 90 0 C

Waktu

= 1 Jam

Tes Penghilangan Kanji

= Coklat tua

Uji daya serap

= menit

% Pengurangan Berat

= 13,62 %

Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 %
BK Awal
= 10,5 g – 9,07 g x 100 %
10,5 g
= 13,62 %
Uji penghilangan kanji

14
V. DISKUSI
Dalam praktikum ini dilakukan proses penghilangan kanji cara oksidator dan
pemasakan dengan metode perendaman baik secara bertahap maupun secara
simultan. Pada penghilangan kanji dan pemasakan secara bertahap digunakan tiga
lembar kain dengan berat masing-masing kain kurang lebih 10 g dan jumlah larutan
yang diperlukan adalah 620 ml. Dalam penghilangan kanji ini digunakan 1,75 ml H 2O2
yang berfungsi sebagai zat oksidator yaitu sebagai penghilang kanji baik kanji alam
maupun kanji sintetik dengan cara mengoksidasi rantai molekul kanji yang panjang
menjadi molekul yang pendek sehingga akhirnya dapat larut di dalam air. Keuntungan
lain dari penggunaan hidrogen peroksida adalah dapat memutihkan kain sehingga
terjadi sedikit pengelantangan, waktu proses yang cepat dan murah harganya.
Sedangkan kekurangannya adalah dapat merusak serat apabila kondisi tidak dikontrol
dengan baik misalnya suhu. Dalam resep juga digunakan 0,62 ml pembasah yang
fungsinya untuk menurunkan tegangan permukaan dan memudahkan bahan terbasahi.
Proses ini berlangsung selama 1 jam pada suhu stabil 40 o C.
Kesulitan yang dihadapi dalam proses ini adalah menjaga agar suhu tetap stabil
pada 40

o

C. Kesalahan yang terjadi dalam praktikum ini adalah perhitungan resep dan

proses perendaman yang kurang tepat sehingga mempengaruhi hasil yang diperoleh.
Setelah dilakukan uji pengurangan berat, berat kain yang awalnya 31 g menjadi 28,1 g
sehingga % pengurangan beratnya adalah 9,35 %. Uji daya serap pada kain A
memerlukan waktu menit, kain B memerlukan waktu menit dan kain C memerlukan
menit untuk menyerap tetesan air. Sedangkan uji penghilangan kanji dengan larutan
Yodium 0,1 N pada kain A, B,dan C adalah berwarna coklat muda dimana masih
terdapat dekstrin yaitu kanji yang sudah larut tetapi masih terdapat pada bahan, inilah
yang menjadi sebab mengapa daya serap air pada kain memerlukan waktu yang lama.
Pada pemasakan juga dilakukan hal yang sama seperti saat penghilangan kanji.
Namun suhu prosesnya adalah 90

o

C dan resepnya pun berbeda. Dalam pemasakan

ini digunakan 1,24 ml detergen / scouring agent yang berfungsi sebagai pembasah,
untuk mendispersikan kotoran padat yang tidak larut seperti debu-debu, untuk

15
mengemulsikan kotoran cair yang tidak larut seperti minyak dan lemak, serta berfungsi
untuk menyabunkan lemak. Sedangkan penggunaan 2,48 ml NaOH 38

o

Be berguna

untuk menyabunkan lemak, malam dan minyak menjadi sabun yang larut dalam air,
menggelembungkan serat sehingga mudah menyerap larutan pemasakan serta
mengaktifkan kerja detergent anionik. Dalam proses juga diperlukan 1,24 ml pelunak air
yang berfungsi untuk menurunkan kesadahan. Setelah pemasakan berlangsung selama
1 jam kemudian dilakukan uji daya serap dan pengurangan berat. Hasilnya adalah berat
kain awal pemasakan adalah berat kain akhir pada proses penghilangan kanji yaitu 28,1
g dan berat akhir kain pada pemasakan adalah 26,67 g sehingga % pengurangan
beratnya adalah 5,08 %. Uji daya serap pada kain A memerlukan waktu menit, kain B
memerlukan waktu menit dan kain C memerlukan menit untuk menyerap tetesan air.
Daya serap air pada kain membutuhkan waktu yang lama karena % pengurangan
beratnya pun rendah.
Pada proses simultan, penggunaan stabilisator bertujuan untuk menguraikan H2O2
secara perlahan-lahan agar tidak terjadi oksiselulosa. Hasil uji pada proses simultan
adalah warna kain setelah ditetesi larutan Yodium 0,1 N adalah coklat tua artinya kanji
sudah larut tetapi masih banyak yang menempel pada kain. % pengurangan beratnya
adalah 13,62 % dengan berat awal 10,5 g dan berat akhir adalah 9,07 g sedangkan
daya serapnya adalah menit. Kerugian dari proses simultan ini adalah terjadinya
oksiselulosa atau serat rusak dan hasil yang tidak terlalu bersih walaupun warna kain
lebih putih daripada proses bertahap / terpisah.
Apabila dibandingkan antara proses bertahap dengan proses simultan, hasil kain
dari proses bertahap lebih bersih daripada proses simultan meskipun proses bertahap
memerlukan waktu yang lebih lama. Hasil ini terlihat pada uji penghilangan kanji, uji
daya serap, dan % pengurangan berat. Warna kain setelah ditetesi larutan Yodium pada
proses bertahap adalah coklat muda sedangkan pada proses simultan adalah coklat tua.
Uji daya serapnya pun menunjukkan bahwa kain pada proses bertahap lebih cepat
menyerap air daripada kain pada proses simultan.
VI. KESIMPULAN
•

Penghilangan kanji dan pemasakan secara bertahap memberikan hasil yang lebih
baik daripada proses secara simultan, hal ini karena proses simultan menimbulkan
kerugian yaitu terjadinya oksiselulosa atau serat rusak dan hasil yang tidak terlalu
bersih.

16
•

Proses simultan berlangsung lebih cepat dan lebih menghemat biaya, waktu serta
energi tetapi hasilnya tidak sebaik proses secara bertahap, ini terlihat pada hasil
pengujian yang telah dilakukan.

VII. DAFTAR PUSTAKA
Astini Salihima, S.Teks, dkk. 1978. Pedoman Praktikum Pengelantangan dan
Pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.
Ir. Rasjid Djufri, M.Sc, dkk. 1976. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan, dan
Pencapan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.
Muhammad Ichwan, dkk. 2004. Pedoman Praktikum Teknologi Persiapan
Penyempurnaan. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
Soeparman, S.Teks. Teknologi Penyempurnaan Tekstil. Bandung : Institut
Teknologi Tekstil.

17

More Related Content

What's hot

Tc 3
Tc 3Tc 3
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
aji indras
 
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkurLaporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
Politeknik STT Tekstil Bandung
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
aji indras
 
Sutera
SuteraSutera
Proses persiapan penyempurnaan simultan
Proses persiapan penyempurnaan simultanProses persiapan penyempurnaan simultan
Proses persiapan penyempurnaan simultan
Operator Warnet Vast Raha
 
Tc 4
Tc 4Tc 4
Format laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docxFormat laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docx
tasyalf
 
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alam
Futhanul Wwee
 
Untuk semua 3. 39 selesai
Untuk semua 3. 39 selesaiUntuk semua 3. 39 selesai
Untuk semua 3. 39 selesai
sahrini
 

What's hot (20)

Proses pemasakan
Proses pemasakanProses pemasakan
Proses pemasakan
 
Tc 3
Tc 3Tc 3
Tc 3
 
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
Bu Ainur - Proses Pengelantangan H2O2
 
Ratihsutera
RatihsuteraRatihsutera
Ratihsutera
 
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkurLaporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
 
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSAPROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
PROSES PERSIAPAN PENYEMPURNAAN PADA KAIN RAYON VISKOSA
 
Sutera
SuteraSutera
Sutera
 
Proses persiapan penyempurnaan simultan
Proses persiapan penyempurnaan simultanProses persiapan penyempurnaan simultan
Proses persiapan penyempurnaan simultan
 
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyehProses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
 
Poliester bleaching
Poliester bleachingPoliester bleaching
Poliester bleaching
 
Tc2
Tc2Tc2
Tc2
 
Merser
MerserMerser
Merser
 
Tc 4
Tc 4Tc 4
Tc 4
 
Laporan pemutih optikan
Laporan pemutih optikanLaporan pemutih optikan
Laporan pemutih optikan
 
Deguming sutera zhie
Deguming sutera zhieDeguming sutera zhie
Deguming sutera zhie
 
Format laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docxFormat laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docx
 
Makalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alamMakalah nanoteknologi alam
Makalah nanoteknologi alam
 
Blanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasiBlanching dan pasteurisasi
Blanching dan pasteurisasi
 
Untuk semua 3. 39 selesai
Untuk semua 3. 39 selesaiUntuk semua 3. 39 selesai
Untuk semua 3. 39 selesai
 
Celup poliester disperse pengaruh hs
Celup poliester   disperse pengaruh hsCelup poliester   disperse pengaruh hs
Celup poliester disperse pengaruh hs
 

Similar to Masak

Weighting sutera
Weighting suteraWeighting sutera
Weighting sutera
Operator Warnet Vast Raha
 
1. laundry
1. laundry1. laundry
1. laundry
JobPamungkas2
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
Operator Warnet Vast Raha
 
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
Universitas Al-Azhar Indonesia
 
9. bleaching sutera
9. bleaching sutera9. bleaching sutera
9. bleaching sutera
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 
Uas basaqq
Uas basaqqUas basaqq
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapasLap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
Operator Warnet Vast Raha
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
University of Brawijaya
 

Similar to Masak (17)

Poliester weight reduce
Poliester weight reducePoliester weight reduce
Poliester weight reduce
 
Lap ujian
Lap ujianLap ujian
Lap ujian
 
Weighting sutera
Weighting suteraWeighting sutera
Weighting sutera
 
1. laundry
1. laundry1. laundry
1. laundry
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
2. PEMBERSIHAN PRODUK HASIL PERTANIAN
 
Celup poliester dispersi cara ht
Celup poliester dispersi cara htCelup poliester dispersi cara ht
Celup poliester dispersi cara ht
 
9. bleaching sutera
9. bleaching sutera9. bleaching sutera
9. bleaching sutera
 
Uas basaq
Uas basaqUas basaq
Uas basaq
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 
Uas basaqq
Uas basaqqUas basaqq
Uas basaqq
 
Uas basaqq
Uas basaqqUas basaqq
Uas basaqq
 
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapasLap 3.cap pigmen repeat kapas
Lap 3.cap pigmen repeat kapas
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser9. bahan sanitaiser
9. bahan sanitaiser
 
Bleaching
BleachingBleaching
Bleaching
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Masak

  • 1. Proses Penghilanagn Kanji Cara Oksidator, Proses Pemasakan, Serta Proses Penghilangan Kanji dan Pemasakan Secara Simultan Pada Kain Kapas I. MAKSUD DAN TUJUAN A. MAKSUD Mempelajari bagaimana mekanisme penghilangan kanji yang terdapat pada bahan kapas yang berasal dari pertenunan serta mempelajari bagaimana mekanisme pemasakan pada bahan tekstil ( selulosa, protein, sintetik, dan campuran ) baik secara bertahan maupun secara simultan. B. TUJUAN 1. Membandingkan mekanisme penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap dan secara simultan dengan menggunakan metode Exhaust / Perendaman. 2. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penghilangan kanji cara oksidator dan proses pemasakan. 3. Menguasai cara proses penghilangan kanji cara oksidator dan proses pemasakan dengan metode Exhaust / Perendaman. 4. Menganalisa dan mengevaluasi hasil proses penghilangan kanji dan proses pemasakan dengan uji penghilangan kanji, % pengurangan berat, dan uji daya serap. II. TEORI DASAR A. PROSES PENGHILANGAN KANJI Proses penghilangan kanji ( Desizing ) bertujuan untuk menghilangkan kanji yang terdapat pada bahan yang berasal dari pertenunan atau untuk menghilangkan kanji yang diberikan pada benang lusi pada kain tenun, agar tidak mengganggu proses penyerapan terhadap air maupun zat kimia pada proses selanjutnya. Prinsip proses ini adalah menghidrolisa kanji yang tidak larut menjadi larut dengan berbagai zat seperti enzim, oksidator, dan asam. Proses ini merupakan proses awal dalam industri penyempurnaan tekstil. Cara penghilangan kanji sendiri bergantung pada jenis kanji dan sifat-sifat serat. Metode yang digunakan adalah cara Exhaust ( perendaman ) dan cara kontinyu. Bahan yang telah dihilangkan kanjinya diharapkan memiliki sifat daya serap terhadap air dan zat warna yang baik. 1
  • 2. Karakteristik kanji dapat dilihat pada tabel berikut : Jenis Kanji Starch Karekteristik Mudah didegradasi Zat Penghilang Kanji Enzim Modifikasi Starch Akrilat, PVA, CMC, Spec, Larut dalam air Oksidator Penggelembungan dalam air Modifikasi Starch Modifikasi akrilat / PES Tahan air panas Netralisasi dan dispersi Proses penghilangan kanji dapat dilakukan dengan cara : a. Penghilangan kanji dengan enzim b. Penghilangan kanji dengan oksidator misalnya H2O2, ( NH4 )2S2O8 , K2S2O8 c. Penghilangan kanji dengan asam ( HCl, H2SO4 ) d. Penghilangan kanji dengan alkali ( NaOH ) e. Penghilangan kanji dengan perendaman air Beberapa metode penghilangan kanji yaitu : metode Perendaman / Exhaust, metode Pad Batching / rendam-peras-bacam dan metode Pad Steaming / rendamperas-kukus. B. PROSES PENGHILANGAN KANJI CARA OKSIDATOR Zat oksidator yang umumnya dipakai untuk menghilangkan kanji adalah oksidator ( Hidrogen peroksida / H2O2 ), Amonium persulfat / (NH4)2S2O8 , Kalium persulfat / K2S2O8 . Zat ini dapat digunakan untuk menghilangkan kanji alam maupun kanji sintetik dengan cara mengoksidasi rantai molekul kanji yang panjang menjadi molekul yang pendek dan akhirnya dapat larut dalam air. Keuntungan pemakaian zat oksidator ini khususnya peroksida dapat sekaligus memutihkan kain sehingga bisa digunakan pada proses simultan. Kekurangannya adalah resiko kerusakan serat apabila kondisi proses tidak dikontrol dengan baik. Faktor yang berperan disini adalah konsentrasi zat, pH, suhu, ada tidaknya kandungan ion logam seperti ion Fe, Cu, Mn. Proses ini biasanya dapat dilakukan dengan metode Exhaust / Perendaman untuk cara persulfat atau metode Rendam-Peras-Bacam pada suhu kamar ( untuk H2O2 ). C. PROSES PEMASAKAN Pemasakan merupakan proses persiapan yang memegang peranan penting bagi bahan tekstil karena dengan pemasakan akan memudahkan bahan untuk menyerap zat-zat yang ada pada proses basah berikutnya. Tujuan pemasakan adalah untuk memperoleh bahan tekstil yang bersih atau untuk menghilangkan kotoran alami baik 2
  • 3. berupa lemak, minyak, pektin, serisin, gum,kulit biji kapas (pada serat selulosa dan protein) dan kotoran dari luar seperti oli, debu, spinning oil (pada serat sintetik) sehingga meningkatkan daya serap pada seluruh permukaan bahan secara merata. Sedangkan pada serat batang adalah untuk menghilangkan gum sehingga serat dapat dipisahkan dari bundel serat sebelum proses pemintalan. Bahan tekstil yang terbuat dari serat alam seperti selulosa dan protein memiliki kandungan kotoran alami yang cukup tinggi, sedangkan bahan tekstil dari serat sintetik umumnya sudah bersih, namun kadang masih terdapat kotoran luar saat proses pembuatan benang maupun kainnya. Tabel jenis bahan tekstil dan zat pengotornya : Jenis bahan tekstil Kapas Kotoran alami Pektin, wax, protein, minyak, Kotoran luar Oli mesin, zat pelumas, debu, senyawa organik lainnya debu Serat batang (rami, Gum, lignin Oli mesin, zat pelumas, linen, dll) Sutera Serisin debu Oli mesin, zat pelumas, Wol Minyak, keringat debu Ranting, debu Serat sintetik Oli mesin, zat anti statik, zat pelumas, debu D. MEKANISME PEMASAKAN Mekanisme proses pemasakan adalah menyabunkan kotoran berupa lemak, oli, serisin, gum sehingga dapat larut dalam air serta melepaskan kotoran akibat efek detergensi dari larutan pemasakan dan gerakan mekanik yang diberikan pada bahan. Oleh karena itu hasil dari proses pemasakan akan dipengaruhi oleh :  Pemilihan zat pemasakan dan zat pembantu serta konsentrasi yang digunakan.  Kondisi proses (suhu, waktu, pH).  Air proses.  Metode proses. Pemasakan dapat dilakukan secara proses tersendiri maupun dilakukan simultan dengan proses penghilanagn kanji dan pengelantangan. Untuk bahan dengan kandungan kotoran yang tinggi sebaiknya dilakukan secara terpisah (serat-serat alam), sedangkan untuk bahan yang terbuat dari serat sintetik atau serat campuran biasanya dilakukan proses simultan. Adapun metode yang dilakukan tergantung dari 3
  • 4. mesin yang tersedia, yaitu metode Perendaman / Exhaust menggunakan bak, jigger, winch, jet-dyeing, rotary washer, dan lain-lain serta metode kontinyu seperti Padsteam. E. PROSES SIMULTAN DAN MEKANISMENYA Tujuan dari proses simultan adalah untuk menghilangkan berbagai kotoran alam dan luar pada bahan tekstil yang kelebihannya adalah cepat dan murah sedangkan kekurangannya adalah hasil yang diperoleh masih kurang dibandingkan dengan proses secara terpisah terutama untuk serat alam, sedangkan untuk serat sintetik hasilnya relatif sama. Proses ini banyak digunakan terutama untuk serat sintetik dan campuran karena macam dan jumlah kotoran yang harus dihilangkan tidak sebanyak pada serat alam, namun terkadang juga dilakukan pada serat kapas dan rayon. Prinsip dari proses simultan adalah adanya kesamaan kondisi proses dan zat yang digunakan tidak saling mengganggu tujuan masing-masing proses persiapan penyempurnaan yang dilakukan. Mekanisme prosesnya sama persis dengan proses yang dilakukan terpisah. III. PRAKTIKUM A. ALAT DAN BAHAN 1. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Bertahap • 1 buah gelas piala porselin 1000 ml • 1 buah pengaduk kaca • 1 buah gelas piala atau gelas ukur 100 ml • 1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen • 1 buah timbangan digital • 1 buah termometer • 3 lembar bahan kapas @ ± 10 gram • Zat sesuai resep 2. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Simultan • 1 buah gelas piala porselin 1000 ml • 1 buah pengaduk kaca • 1 buah gelas piala atau gelas ukur 100 ml 4
  • 5. • 1 set kasa + kaki tiga + pembakar Bunsen • 1 buah timbangan digital • 1 buah termometer • 1 lembar bahan kapas • Zat sesuai resep B. DIAGRAM ALIR PRAKTEK 1. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Bertahap dengan Metode Perendaman a. Proses penghilangan kanji cara oksidator dengan metode perendaman Timbang kain dan zat sesuai resep Buat larutan penghilang kanji sesuai resep Panaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu 40 0 C Rendam kain pada larutan penghilang kanji Panaskan lagi larutan penghilang kanji dan kain pada suhu stabil 40 0 C selama 1 jam Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci dengan air dingin dan dikeringkan Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji, % pengurangan berat dan uji daya serap b. Proses pemasakan dengan metode perendaman Timbang kain dan zat sesuai resep Buat larutan pemasakan sesuai resep 5
  • 6. Panaskan larutan pemasakan diatas pembakar bunsen sampai suhu 90 0 C Rendam kain pada larutan pemasakan Panaskan lagi larutan pemasakan dan kain pada suhu stabil 90 0 C selama 1 jam Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci dengan air dingin dan dikeringkan Evaluasi kain dengan uji % pengurangan berat dan uji daya serap 2. Penghilangan Kanji Cara Oksidator dan Pemasakan Secara Simultan dengan Metode Perendaman Timbang kain dan zat sesuai resep Buat larutan penghilang kanji dan pemasakan sesuai resep Panaskan larutan penghilang kanji dan pemasakan diatas pembakar bunsen sampai suhu 90 0 C Rendam kain pada larutan penghilang kanji dan pemasakan Panaskan lagi larutan penghilang kanji dan 6 pemasakan dan kain pada suhu stabil 90 0 C selama 1 jam
  • 7. Kain dicuci dengan air panas kemudian dicuci dengan air dingin dan dikeringkan Evaluasi kain dengan uji hasil penghilangan kanji, % pengurangan berat dan uji daya serap C. RESEP 1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap a. Penghilangan kanji cara oksidator metode perendaman H2O2 35% = 3 – 5 cc / L Na2CO3 =2g/L Pembasah =1g/L Vlot = 1 : 20 Suhu = 40 0 C Waktu = 1 jam b. Pemasakan dengan perendaman Detergen / Scouring agent = 1 – 2 cc / L NaOH 38 o Be = 2 – 4 cc / L Pelunak air = 1 – 2 cc / L Suhu = 90 0 C Waktu = 1 jam 2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan H2O2 35% = 3 – 5 cc / L Na2CO3 =4g/L Detergen / Scouring agent = 2 cc / L Pelunak air = 1 cc / L Stabilisator = 1 cc / L Vlot = 1 : 20 Suhu = 90o C Waktu = 1 jam D. FUNGSI ZAT 7
  • 8. 1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap a. Penghilangan kanji cara oksidator H2O2 = zat oksidator sebagai penghilang kanji Zat pembasah = menurunkan tegangan permukaan bahan, memudahkan bahan terbasahi NaOH = pengatur pH larutan untuk pengelantangan dengan oksidator ( oksidator terurai pada pH alkali ) b. Pemasakan NaOH = zat yang akan menyabunkan lemak, malam, minyak menjadi sabun yang larut dalam air, dan menggelembungkan serat sehingga mudah menyerap larutan pemasakan Zat pembasah = zat yang membantu proses penyerapan larutan secara merata dan cepat pada bahan Zat anti sadah = zat yang mengikat kandungan logam penyebab kesadahan yang berasal dari air proses dan serat kapas, mencegah turunnya kinerja NaOH dan sabun Na2CO3 = membantu agar proses saponifikasi lebih sempurna 2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan Na2CO3 = membantu agar proses saponifikasi lebih sempurna H2O2 = zat pengelantang Zat pembasah = memudahkan kain terbasahi dan air masuk berpenetrasi ke dalam celah antar benang Zat anti sadah = menurunkan kesadahan air, menyabunkan kotoran minyak Zat stabilisator = mengatur pH, mengikat ion logam Fe, Mn, Cu dan mencegah penguraian oksidator terlalu cepat E. PERHITUNGAN RESEP 1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap a. Penghilangan kanji cara oksidator Berat bahan kering (BK) A = 10,2 g Berat bahan kering (BK) B = 10,3 g Berat bahan kering (BK) C = 10,5 g Jumlah larutan (Air) = VLOT x BK = 20 x 31 g = 620 g 8
  • 9. = 620 ml ( ρ air = 1 g/cm3 ) H2O2 35% = 4 ml x 620 ml 1000 ml = 2,5 ml Karena yang tersedia adalah H2O2 50% maka digunakan rumus : V1 . N1 = V2 . N2 V1 . 50% = 2,5 ml . 35% V1 = 1,75 ml ( H2O2 yang digunakan ) Na2CO3 = 2g x 620 ml 1000 ml = 1,24 g Pembasah = 1 ml x 620 ml 1000 ml = 0,62 ml ( ± 6 tetes ) b. Pemasakan Berat bahan kering (BK) A = 9,19 g Berat bahan kering (BK) B = 9,32 g Berat bahan kering (BK) C = 9,59 g Jumlah larutan (Air) = VLOT x BK awal = 20 x 31 g = 620 g = 620 ml ( ρ air = 1 g/cm3 ) Detergen = 2 ml x 620 ml 1000 ml = 1,24 ml NaOH 38o Be = 4 ml x 620 ml 1000 ml = 2,48 ml Pelunak air = 2 ml x 620 ml 1000 ml = 1,24 ml 2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan Berat bahan kering (BK) = 10,5 g Jumlah larutan (Air) = VLOT x BK = 20 x 10,5 g 9
  • 10. = 210 g = 210 ml ( ρ air = 1 g/cm3 ) H2O2 35% = 4 ml x 210 ml 1000 ml = 0,84 ml Karena yang tersedia adalah H2O2 50% maka digunakan rumus : V1 . N1 = V2 . N2 V1 . 50% = 0,84 ml . 35% V1 = 0,6 ml ( H2O2 yang digunakan ± 6 tetes ) Detergen = 2 ml x 210 ml 1000 ml = 0,42 ml ( ± 4 tetes ) Na2CO3 = 4g x 210 ml 1000 ml = 0,84 g Pelunak air = 1 ml x 210 ml 1000 ml = 0,21 ml ( ± 2 tetes ) Stabilisator = 1 ml x 210 ml 1000 ml = 0,21 ml ( ± 2 tetes ) F. SKEMA PROSES 1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap a. Penghilangan kanji cara oksidator b. Pemasakan 10
  • 11. 2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan G. LANGKAH KERJA 1. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap a. Penghilangan kanji cara oksidator dengan metode perendaman • • Memotong kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital. Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan penghilang kanji dalam gelas piala porselin. • Memanaskan larutan penghilang kanji diatas pembakar bunsen sampai suhu 40 o C. • Memasukkan kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah dipanaskan dan mengaduk agar merata. • Ketika suhu turun,memanaskan lagi sampai suhu 40 o C. • Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 40 o C selama 1 jam. • Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air dingin. • Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan menggunakan larutan Yodium 0,1 N , % pengurangan berat dan uji daya serap. b. Pemasakan dengan metode perendaman • Menimbang kain yang sudah kering dari hasil proses penghilangan kanji dengan timbangan digital. 11
  • 12. • Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan pemasakan dalam gelas piala porselin. • Memanaskan larutan pemasakan diatas pembakar bunsen sampai suhu 90 o C. • Memasukkan kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah dipanaskan dan mengaduk agar merata. • Ketika suhu turun,memanaskan lagi sampai suhu 90 o C. • Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 90 o C selama 1 jam. • Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air dingin. • Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan uji % pengurangan berat dan uji daya serap. 2. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap • Memotong kain kemudian menimbang kain dengan timbangan digital. • Menghitung semua kebutuhan zat sesuai resep, kemudian membuat larutan dalam gelas piala porselin. • Memanaskan larutan diatas pembakar bunsen sampai suhu 90 o C. • Memasukkan kain ke dalam gelas piala porselin yang sudah dipanaskan dan mengaduk agar merata. • Melakukan pemanasan tersebut secara kontinyu sampai suhu stabil 90 o C selama 1 jam. • Mencuci bersih kain tersebut dengan air panas kemudian mencuci dengan air dingin. • Mengeringkan kain dan mengevaluasi kain tersebut dengan menggunakan larutan Yodium 0,1 N ,% pengurangan berat dan uji daya serap. IV. DATA PRAKTIKUM A. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara bertahap a. Penghilangan kanji cara oksidator Jumlah larutan = 620 ml H2O2 35 % = 1,75 ml Na2CO3 = 1,24 g Pembasah = 0,62 ml 12
  • 13. Vlot = 1 : 20 Suhu = 40 o C Waktu = 1 jam Kain A Kain B Kain C Jumlah % Pengurangan Berat Berat Kain Awal 10,2 g 10,3 g 10,5 g 31 g Berat Kain Akhir 9,19 g 9,32 g 9,59 g 28,1 g = 9,35 % Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 % BK Awal = 31 g – 28,1 g x 100 % 31 g = 9,35 % Uji penghilangan kanji = coklat muda Kain A Kain B Kain C Uji daya serap Waktu serap Kain A Kain B Kain C b. Pemasakan Jumlah larutan = 620 ml Detergen = 1,24 ml NaOH 38 o Be = 2,48 ml Pelunak air = 1,24 ml Suhu = 90 o C Waktu = 1 jam Kain A Kain B Berat Kain Awal 9,19 g 9,32 g 13 Berat Kain Akhir 8,83 g 8,8 g
  • 14. Kain C Jumlah 9,59 g 28,1 g 9,04 g 26,67 g % Pengurangan Berat = 5,08 % Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 % BK Awal = 28,1 g – 26,67 g x 100 % 28,1g = 5,08 % Uji daya serap Waktu serap Kain A Kain B Kain C B. Penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan secara simultan Berat Kain Awal (BK Awal) = 10,5 g Berat Kain Akhir (BK Akhir) = 9,07 g Jumlah larutan = 210 ml Detergen = 0,42 ml H2O2 35 % = 0,6 ml Na2CO3 = 0,84 g o NaOH 38 Be = 2,48 ml Pelunak air = 0,21 ml Stabilisator = 0,21 ml VLOT = 1 : 20 Suhu = 90 0 C Waktu = 1 Jam Tes Penghilangan Kanji = Coklat tua Uji daya serap = menit % Pengurangan Berat = 13,62 % Dimana perhitungan % pengurangan berat = BK Awal – BK Akhir x 100 % BK Awal = 10,5 g – 9,07 g x 100 % 10,5 g = 13,62 % Uji penghilangan kanji 14
  • 15. V. DISKUSI Dalam praktikum ini dilakukan proses penghilangan kanji cara oksidator dan pemasakan dengan metode perendaman baik secara bertahap maupun secara simultan. Pada penghilangan kanji dan pemasakan secara bertahap digunakan tiga lembar kain dengan berat masing-masing kain kurang lebih 10 g dan jumlah larutan yang diperlukan adalah 620 ml. Dalam penghilangan kanji ini digunakan 1,75 ml H 2O2 yang berfungsi sebagai zat oksidator yaitu sebagai penghilang kanji baik kanji alam maupun kanji sintetik dengan cara mengoksidasi rantai molekul kanji yang panjang menjadi molekul yang pendek sehingga akhirnya dapat larut di dalam air. Keuntungan lain dari penggunaan hidrogen peroksida adalah dapat memutihkan kain sehingga terjadi sedikit pengelantangan, waktu proses yang cepat dan murah harganya. Sedangkan kekurangannya adalah dapat merusak serat apabila kondisi tidak dikontrol dengan baik misalnya suhu. Dalam resep juga digunakan 0,62 ml pembasah yang fungsinya untuk menurunkan tegangan permukaan dan memudahkan bahan terbasahi. Proses ini berlangsung selama 1 jam pada suhu stabil 40 o C. Kesulitan yang dihadapi dalam proses ini adalah menjaga agar suhu tetap stabil pada 40 o C. Kesalahan yang terjadi dalam praktikum ini adalah perhitungan resep dan proses perendaman yang kurang tepat sehingga mempengaruhi hasil yang diperoleh. Setelah dilakukan uji pengurangan berat, berat kain yang awalnya 31 g menjadi 28,1 g sehingga % pengurangan beratnya adalah 9,35 %. Uji daya serap pada kain A memerlukan waktu menit, kain B memerlukan waktu menit dan kain C memerlukan menit untuk menyerap tetesan air. Sedangkan uji penghilangan kanji dengan larutan Yodium 0,1 N pada kain A, B,dan C adalah berwarna coklat muda dimana masih terdapat dekstrin yaitu kanji yang sudah larut tetapi masih terdapat pada bahan, inilah yang menjadi sebab mengapa daya serap air pada kain memerlukan waktu yang lama. Pada pemasakan juga dilakukan hal yang sama seperti saat penghilangan kanji. Namun suhu prosesnya adalah 90 o C dan resepnya pun berbeda. Dalam pemasakan ini digunakan 1,24 ml detergen / scouring agent yang berfungsi sebagai pembasah, untuk mendispersikan kotoran padat yang tidak larut seperti debu-debu, untuk 15
  • 16. mengemulsikan kotoran cair yang tidak larut seperti minyak dan lemak, serta berfungsi untuk menyabunkan lemak. Sedangkan penggunaan 2,48 ml NaOH 38 o Be berguna untuk menyabunkan lemak, malam dan minyak menjadi sabun yang larut dalam air, menggelembungkan serat sehingga mudah menyerap larutan pemasakan serta mengaktifkan kerja detergent anionik. Dalam proses juga diperlukan 1,24 ml pelunak air yang berfungsi untuk menurunkan kesadahan. Setelah pemasakan berlangsung selama 1 jam kemudian dilakukan uji daya serap dan pengurangan berat. Hasilnya adalah berat kain awal pemasakan adalah berat kain akhir pada proses penghilangan kanji yaitu 28,1 g dan berat akhir kain pada pemasakan adalah 26,67 g sehingga % pengurangan beratnya adalah 5,08 %. Uji daya serap pada kain A memerlukan waktu menit, kain B memerlukan waktu menit dan kain C memerlukan menit untuk menyerap tetesan air. Daya serap air pada kain membutuhkan waktu yang lama karena % pengurangan beratnya pun rendah. Pada proses simultan, penggunaan stabilisator bertujuan untuk menguraikan H2O2 secara perlahan-lahan agar tidak terjadi oksiselulosa. Hasil uji pada proses simultan adalah warna kain setelah ditetesi larutan Yodium 0,1 N adalah coklat tua artinya kanji sudah larut tetapi masih banyak yang menempel pada kain. % pengurangan beratnya adalah 13,62 % dengan berat awal 10,5 g dan berat akhir adalah 9,07 g sedangkan daya serapnya adalah menit. Kerugian dari proses simultan ini adalah terjadinya oksiselulosa atau serat rusak dan hasil yang tidak terlalu bersih walaupun warna kain lebih putih daripada proses bertahap / terpisah. Apabila dibandingkan antara proses bertahap dengan proses simultan, hasil kain dari proses bertahap lebih bersih daripada proses simultan meskipun proses bertahap memerlukan waktu yang lebih lama. Hasil ini terlihat pada uji penghilangan kanji, uji daya serap, dan % pengurangan berat. Warna kain setelah ditetesi larutan Yodium pada proses bertahap adalah coklat muda sedangkan pada proses simultan adalah coklat tua. Uji daya serapnya pun menunjukkan bahwa kain pada proses bertahap lebih cepat menyerap air daripada kain pada proses simultan. VI. KESIMPULAN • Penghilangan kanji dan pemasakan secara bertahap memberikan hasil yang lebih baik daripada proses secara simultan, hal ini karena proses simultan menimbulkan kerugian yaitu terjadinya oksiselulosa atau serat rusak dan hasil yang tidak terlalu bersih. 16
  • 17. • Proses simultan berlangsung lebih cepat dan lebih menghemat biaya, waktu serta energi tetapi hasilnya tidak sebaik proses secara bertahap, ini terlihat pada hasil pengujian yang telah dilakukan. VII. DAFTAR PUSTAKA Astini Salihima, S.Teks, dkk. 1978. Pedoman Praktikum Pengelantangan dan Pencelupan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil. Ir. Rasjid Djufri, M.Sc, dkk. 1976. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan, dan Pencapan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil. Muhammad Ichwan, dkk. 2004. Pedoman Praktikum Teknologi Persiapan Penyempurnaan. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. Soeparman, S.Teks. Teknologi Penyempurnaan Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil. 17