Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman terhadap manusia dari berbagai perspektif. Manusia dijelaskan sebagai makhluk yang memiliki berbagai dimensi seperti kesosialan, kesejarahan, kesusilaan, keindividuan, dan keberagaman. Manusia juga memiliki sifat transendensi, bertubuh, bersifat sejarah, dan menciptakan kebudayaan untuk menjawab berbagai pertanyaan dalam kehidupannya.
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Â
slide ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi agama islam dan diperuntukkan kepada para pelajar yang sedang mencari dan memperbanyak pengetahuan tentang agama islam. semoga bermanfaat untuk kita.
by mahasiswa yang masih dalam proses belajar, mahasiswa semester awal perguruan tinggi negri yang berada di kota surakarta.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Â
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
Â
dalam materi ini diajarkan dan dibahas bagaimana pentingnya seorang manusia bertuhan untuk menjadikan tujuan agar manusia patuh dan taat kepada tuhannya. dan agar seorang manusia meniliki aturan aturan hidup yang dijadikan pedoman dalam hidupnya agar manusia tersebut tidak tersesat.
Bahan Persentase pada mata kuliah Integritas Ipteks Universitas Hasanuddin Tahun 2018.
Integritas Ipteks sangat penting sebagai salah satu media dalam filterisasi kemajuan teknologi.
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
Â
slide ini dibuat untuk memenuhi tugas presentasi agama islam dan diperuntukkan kepada para pelajar yang sedang mencari dan memperbanyak pengetahuan tentang agama islam. semoga bermanfaat untuk kita.
by mahasiswa yang masih dalam proses belajar, mahasiswa semester awal perguruan tinggi negri yang berada di kota surakarta.
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
Â
Presentasi ini merupakan pemenuhan tugas evaluasi akhir semester mata kuliah Pengantar Filsafat ilmu oleh Sigit Sardjono, Dr,M.Ec.
Dimana berisi sekumpulan pertanyaan dan jawaban berbagai materi Filsafat Ilmu dengan sudut pandang Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi
Pendidikan Agama ISlam "Mengenal Bagaimana Manusia Bertuhan "chusnaqumillaila
Â
dalam materi ini diajarkan dan dibahas bagaimana pentingnya seorang manusia bertuhan untuk menjadikan tujuan agar manusia patuh dan taat kepada tuhannya. dan agar seorang manusia meniliki aturan aturan hidup yang dijadikan pedoman dalam hidupnya agar manusia tersebut tidak tersesat.
Bahan Persentase pada mata kuliah Integritas Ipteks Universitas Hasanuddin Tahun 2018.
Integritas Ipteks sangat penting sebagai salah satu media dalam filterisasi kemajuan teknologi.
Dalam power point ini akan dijelaskan tentang psikologi kepribadian yang dibuat oleh kelompok kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Prodi Gizi S1 guna kepentingan tugas persentasi yang di berikan oleh dosen psikologi, dalam PPT ini masih belum sempurna harap maklum adanya.
Kata kunci utama dalam filsafat eksistensialisme adalah manusia tidak hanya dipandang sebagai subjek, tetapi juga sebagai objek. Keberadaan manusia bukanlah keberadaan yang pasif seperti pada benda-benda mati melainkan manusia memiliki keberadaan yang dinamis melalui kesadaran dan kemampuan berpikir yang dimilikinya. Akan tetapi dalam memakai filsafat ini, haruslah berhati-hati jangan sampai penonjolan terhadap manusia menjadikan pemahaman mengenai kedaulatan Allah menjadi kabur.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Â
Manusia Makhluk Multidimensi
1. Kelompok 1:
1. Diru Pangestu
115130117
2. Awal Rachmansyah
115130440
3. Pithaloka Yanu
Andrina 125130584
4. Raja Debby
115110533
5. Andrew yapvito
125140097
6. Febrian sena
115130080
2. Manusia adalah makhluk
yang berhadapan dengan
dirinya sendiri. Tidak
hanya berhadapan, tetapi
juga menghadapi, dalam
arti mirip dengan
menghadapi soal,
menghadapi kesukaran
dsb
Hidup manusia merupakan sumber gerak dan
dinamika kebudayaan. Maka mencermati
kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari refleksi
terhadap eksistensi dan kehidupan manusia.
Hidup manusia harus menjadi pokok refleksi
tentang kebudayaan . Karena kebudayaan tidak
bisa dilepaskan dari manusia. Socretes
mengatakan, âhidup yang tidak pernah dikaji
adalah hidup yang tidak layak untuk dihidupiâ.
Refleksi atau pemahaman terhadap hidup
mulai dari bertanya: mengapa aku hidup? Apa
arti hidup ini ? dan bagaimana hidup yang
bernilai ?. Kebudayaan lahir sebagai usaha
manusia dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dalam hidupnya.
3. âman can be either more
or less an animal, but
never an animalâ - Max
Sheller
ďPerlunya pemahaman terhadap manusia
Bahwa
manusia
mempunyai
kemampuan
dan potensi
untuk
berkembang
Memiliki rasa ingin tahu akan apa
yang ada di sekitarnya
Bahwa
manusia
mempunyai
keyakinan
akan adanya
sesuatu yang
absolut
Tiap tindakan atau aktivitas yang
manusia lakukan dapat
menghasilkan kebudayaan
4. Dimensi dalam kehidupan manusia
Dimensi kesosialan
â˘Hanya dalam berinteraksi dengan sesamanya, manusia saling menerima dan
memberi seseorang menyadari dan menghayati kemanusiaannya.
Dimensi kesejarahan
â˘manusia adalah makhluk historis, makhluk yang mampu menghayati hidup di masa
lampau, masa kini, dan mampu membuat rencana-rencana kegiatan-kegiatan di
masa yang akan datang.
Dimensi kesusilaan
â˘bahwa dalam diri manusia ada kemampuan untuk berbuat kebaikan dalam arti
susila atau moral, seperti bersikap jujur, dan bersikap/berlaku adil.
Dimensi keindividuan
â˘Setiap anak manusia sebagai individu ketika dilahirkan telah dikaruniai potensi
untuk menjadi diri sendiri yang berbeda dari yang lain. Karena adanya
individualitas ini maka setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita,
kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda
Dimensi keberagaman
â˘sebagai orang yang beragama, manusia meyakini bahwa Tuhan telah mewahyukan
kepada manusia pilihan yang disebut rasul yang dengan wahyu Tuhan tersebut,
manusia dibimbing ke arah yang lebih baik, lebih sempurna dan lebih bertaqwa.
5. ďTitik tolak pemahaman terhadap manusia
Aristoteles, manusia adalah anime rationale
manusia
Ia (manusia) adalah makhluk yang terbuka pada dunia (openness to the world), makhluk yang
bebas dan rasional . Ia adalah makhluk yang dapat mengobjektivisikan diri, ia mampu mengambil
jarak terhadap lingkungan dan dirinya sendiri. Ia adalah makhluk dengan struktut dan organ
tubuh kompleks, fungsional, dan sempura. Tetapi dinamika tanpa henti pada manusia
menunjukkan bahwa ia adalah makhluk yang âbelumâ sempurna. Ia tidak pernah merupakan
makhluk yang âsudah selesaiâ. Ia harus menyempurnakan diri. Penyempurnaan diri manusia tidak
hanya dengan beradaptasi dengan lingkungan alam melainkan juga dengan menciptakan dan
menyerap kebudayaan.
F. Hegel, manusia adalah makhluk
yang memiliki kebutuhan tak
terbatas
F. Nietzsche, manusia âdapat membuat janji
masa depanâ
E. Cassirer, manusia sebagai
makhluk simbolik
6. ďGambaran paradoksal tentang manusia
Heidegger memahami manusia sebagai makhluk yang âmengada dalam duniaâ (being in the world).
Keberadaannya dicirikan sebagai âbeing thereâ (ada disana) karena meskipun mampu
bertransendensi dan bebas ia tetap mengalami keterbatasan seperti kelaparan,
penderitaan,penyakit, bahkan kematian yang sana sekali tak bisa dihindari. Ia adalah âadaâ yang
âMengadaâ (transendensi) tetapi sekaligus juga âmengadaâ yang âadaâ (imanensi). Ia âberada
dalam duniaâ dan menghadapi dunia sebagai realitas system instrumental yang membuat dunia
tidak hanya âada begitu sajaâ melainkan siap untuk digunakan (âread to handâ).
7. Subyek dan antar subyektivitas
Manusia adalah subjek tetapi subjek yang selalu berada dalam relasi
dengan subjek-subjek lain (dimensi antar subjektif). Hubungannya dengan
orang lain merupakan sesuatu yang konstitutif bagi manusia.
Hubungan antar
subyektivitas
menurut
Levinas,
âorang
lainâ
Heidegger,
âmakhluk yang berada di duniaâ
Buber,
âmakhluk dialogalâ
Sartre, âmanusia berada yang bebasâ
Gabriel Marcel,
âada yang
menjelmaâ
8. Manusia itu makhluk bertubuh
Manusia tidak hanya subjek melainkan juga objek,objektivitas manusia tampak
pada unsur tubuh yang dimilikinya. Manusia adalah makhluk bertubuh. Sebagai
makhluk bertubuh manusia tidak berbeda dengan makhluk lain. Tetapi unsur
kebertubuhannya itu membuat manusia mampu menciptakan kebudayaannya.
Maka bagi manusia,tubuh memiliki beberapa makna hakiki seperti
(Satrapratedja 2010: 96-100) :
1. Tubuh sebagai kancah ekspresi manusia,
2. Tubuh sebagai kehadiran,
3. Tubuh sebagai bahasa,
4. Tubuh sebagai prinsip instrimentalitas,
5. Tubuh sebagai keterbatasan dan
6. Tubuh sebagai media kesadaran.
Namun manusia tidak identik dengan tubuh (Satrapratedja 2010:94-
95). Karena kita mampu menilai hidup dan berbagai ekspresi badani
kita (Marcel).
âBahwa tubuh merupakan medium
yang memungkinkan manusia terlibat
dalam kegiatan sosial sehari-hariâ â
Erwin Goffman
âAku adalah tubuhkuâ â
Merleau Ponty
9. Transendensi (trans-scendere) berarti mengatasi batas,going beyond.istilah
itu menunjuk pada gerak dan selalu melewati batas yang mengelilingi
manusia : tempat,ruang,waktu ia adalah makhluk `roh` dan spiritual yakni
subjek yang dapat ada dan bertindak tanpa ketergantungan intrinsik pada
suatu organism atau hal-hal yang material
Pribadi/Person menunjuk pada status manusia sebagai `subjek` yakni
sebagai pelaku yang bebas dan rasional, yang tak dapat direduksi menjadi
objek dan juga menunjukkan sifat keutuhan,keunikan dan kerohanian
manusia`
Humanisasi, manusia bukan sekedar âadaâ melainkan menentukan cara
mengadanya sendiri dengan menciptakan kebudayaan. Kebudayaan
merupakan cara humanisasi manusia. Dengan kebudayaan manusia
membudidayakan dirinya dengan membudidayakan alam atau dengan
menghumanisasikan alam,manusia menghumanisasikan dirinya. Dengan
demikian manusia menyempurnakan dirinya (kebudayaan subjektif) dan
alam (kebudayaan subjektif) melalui kebudayaan.
10. Manusia sebagai makhluk sejarah
Sejarahlah yang mengajarkan kepada manusia bagaimana manusia
harus hidup. âManusia adalah pengada pedarah,emigran
substansial ia tidak memiliki batas mengenai apa yang dibuatnya.
Manusia tidak memiliki kodrat (natura) tetapi sejarah (historia).
Yang merupakan kodrat ada pada benda,yang merupakan sejarah
ada pada manusia. Manusia pun tidak memiliki kodrat lain,selain
yang dibuatnya
Kehidupan masa kini tak bisa dipisahkan dari
kehidupan antarpersonal. Karena kebertubuhan
dan temporalitas merupakan realitas yang
secara esensial antarpersonal dan social
11. ďMultidimensionalitas kebudayaan
Cultu
re
Kebudayaan hadir karena manusia terus menerus bertanya dalam perjungannya untuk
menjawab dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam mempertahankan dan
mengembangkan kehidupannya.
Kebutuhan akan memaksa manusia mengatur hubungan antar sesama atau antar pribadi
dengan melembagakannya sebagai organisasi sosial,merumuskan regulasi-regulasi
(misalnya hukum) dalam seluruh bidang kehidupannya.
Manusia merupakan bagian dari alam semesta tetapi berkat rasionalitas dan kehendak
bebas yang ia miliki,ia mampu mengubah dunianya dalam dan melalui kebudayaan.