SlideShare a Scribd company logo
MANHAJ TARJIH
MUHAMMADIYAH
H. HOMAIDI HAMID, MAG
ANGGOTA DIV. FATWA DAN PENGEMBANGAN
TUNTUNAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID
PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH (2015-2020)
MANHAJ TARJIH
 Frasa “manhaj tarjih” secara harfiah berarti
cara melakukan tarjih. Dalam pengertian
istilah manhaj tarjih Muhammadiyah tidak
sekedar cara Muhammadiyah mentarjih.
 Dalam ilmu usul fikih tarjih berarti melakukan
penilaian terhadap dalil-dalil syar’i yang
secara zahir tampak saling bertentangan atau
evaluasi terhadap pendapat-pendapat (kaul)
fikih untuk menentukan mana yang lebih kuat.
 Setelah dilakukan tarjih dapat ditentukan
mana dalil/kaul yang rajih (kuat) dan mana
dalil/kaul marjuh (lemah)
CONTOH TARJIH

ْ‫َن‬‫ع‬
ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ان‬َ‫ت‬ ِ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫او‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫َة‬‫ش‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ع‬
ْ‫س‬ُ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ب‬َ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ان‬َ‫ت‬ ِ‫خ‬
ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬
ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫َّللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬
‫َّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬
‫مسل‬ ‫رواه‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬َ‫ت‬ْ‫غ‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬
‫م‬
 Dari Aisyah dia berkata: "apabila khitan (laki-laki) melewati khitan
(perempuan) maka wajib mandi. Saya melakukannya bersama
Rasulullah SAW lalu kami mandi." H.R. Muslim.
 Lebih kuat daripada hadis:

‫عن‬
ِ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ِ‫ي‬ ِ
‫ْر‬‫د‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬
‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬
‫َّللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬
َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬‫ه‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫م‬
‫مسلم‬ ‫رواه‬ ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬
 Dari Sa'id al-Khudri dari Nabi SAW beliau bersabda: "Air hanya dari air"
(maksudnya kewajiban mandi hanya jika keluar mani). H.R. Muslim.
 Sanad yang rawinya lebih mengerti peristiwa, misalnya sebagai pelaku
peristiwa atau melihat peristiwa secara langsung, lebih kuat daripada
rawi yang lain.
CONTOH TARJIH

‫أ‬
ْ‫و‬
َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫م‬ َ
‫َل‬
[
‫النساء‬
:
43
]
 Menyentuh kulit perempuan yang boleh
dinikahi membatalkan wudhu’(Syafi’i)
 Menyentuh kulit perempuan dengan
syahwat membatalkan wudhu’. (Maliki)
 Melakukan hubungan seks membatalkan
wudhu’ (Hanafi)
 Muhammadiyah mentarjih kaul Hanafi
berdasarkan petunjuk hadis-hadis Nabi
bersentuhan dengan Aisyah saat shalat.
TARJIH DALAM MUHAMMAIDIYAH
 Pada awalnya dalam organisasi ini tarjih difahami
“memperbandingkan dalam suatu
permusyawaratan pendapat-pendapat dari ulama
(baik dari dalam ataupun dari luar Muhammadiyah
termasuk pendapat imam-imam) untuk kemudian
mengambil mana yang dianggap mempunyai dasar
dan alasan yang lebih kuat.”
 Dalam perkembngannya Tarjih tidak lagi diartikan
sekedar kegiatan menguatkan suatu dalil atau
memilih di antara pendapat yang sudah ada,
melainkan juga melakukan ijtihad atas masalah-
masalah baru yang belum ditemukan jawabannya
dalam kitab-kitab fikih lama.
MANHAJ TARJIH
 Setiap aktifitas intelektual untuk merespons
realitas sosial dan kemanusiaan dari sudut
pandang agama Islam, khususnya dari sudut
pandang norma-norma syariah (ijtihad).
 Manhaj tarjih adalah “suatu sistem yang
memuat seperangkat wawasan (atau
semangat/perspektif), sumber, pendekatan,
dan prosedur-prosedur tehnis (metode)
tertentu yang menjadi pegangan dalam
kegiatan ketarjihan.”
Manhaj Tarjih
Muhammadiyah
1. WAWASAN/SEMANGAT
2. SUMBER
3. PENDEKATAN
4. PROSEDUR-PROSEDUR TEHNIS
(METODE).
Wawasan Tarjih Muhammadiyah
1. Tajdid : Purifikasi dalam akidah dan ibadah,
dinamisasi dalam muamalat duniawiah
2. Toleran : Putusan Tarjih tidak menganggap dirinya
saja yang benar, sementara yang lain tidak benar
3. Terbuka: dapat dikritik , dimungkinkan untuk
dikoreksi jika ada dalil dan argumen yang lebih
kuat.
4. Tidak mengikatkan diri pada suatu mazhab tetapi
pendapat-pendapat mazhab dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menetapkan hukum sepanjang
sesuai dengan jiwa al-Quran dan as-Sunnah atau
dasar-dasar lain yang dipandang kuat;
SUMBER AJARAN ISLAM
1. “Sumber ajaran Islam adalah al-Quran
dan as-Sunnah al-Maqbūlah” (Putusan
Tarjih Jakarta 2000).
2. Ijmak, Qiyas, istihsan, mashlahah
mursalah, sadduz-zari’ah, dan ‘urf
merupakan dalil pelengkap
PENDEKATAN
1. Pendekatan bayani adalah
merespons permasalahan dengan titik
tolak utama adalah nas-nas syariah
(al-Quran dan as-Sunnah).
2. Pendekatan Burhani : merespons
permasalahan dengan banyak
menggunakan pendekatan ilmu
pengetahuan umum yang berkembang,
seperti dalam ijtihad mengenai waktu
shalat dan penentuan awal bulan
kamariah,
PENDEKATAN
 3. Pendekatan Irfani :upaya meningkatkan
kepekaan nurani dan ketajaman intuisi batin
melalui pembersihan jiwa, sehingga suatu
keputusan tidak hanya didasarkan kepada
kecanggihan otak belaka, tetapi juga
didasarkan atas adanya kepekaan nurani
untuk menginsafi berbagai masalah dan
keputusan yang diambil mengenainya dan
mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.
 Seperti shalat tidak sekedar menutup aurat
minimal.
Prosedur Teknis
 ijtihad Jama’i: Dalam menentukan sesuatu
keputusan dilakukan dengan cara
musyawarah. Dalam menetapkan masalah,
digunakan sistem ijtihad jama’iy. Dengan
demikian pendapat perorangan dari angota
majelis tidak dapat dipandang sebagai
pandangan Muhammadiyah.
 Istiqra’ ma‘nawi: Upaya menemukan hukum
satu masalah harus dilakukan penelitian
terhadap berbagai sumber syariah yang ada.
Ragam Metode
 Untuk menemukan norma konkret (al-aḥkām
alfar’iyyah) terdapat tiga ragam metode yang
secara tidak langsung dipraktikkan dalam
pengambilan keputusan atau fatwa tarjih.
Ragam metode dimaksud adalah
 (1) metode bayani (metode interpretasi),
 (2) Metode Qiyasi
 (3) Metode Istishlahi
 (4) Metode Sinkronisasi
Metode Bayani
 suatu metode interpretasi yang ditujukan untuk
menjelaskan nas-nas yang sudah ada.
 Ragam ini digunakan untuk menangani kasus-
kasus yang sudah terdapat nas langsung
mengenainya, hanya saja nas itu bersifat
masih kabur sehingga perlu diperjelas.
 Menggunakan qawa’id lugayyah yang dikenal
dalam ushul fiqh
Metode Qiyasi
 Memperluas cakupan hukum suatu kasus
yang disebutkan dalam nash kepada kasus
lain yang tidak disebutkan dalam nash
karena adanya persamaan ‘illah (HPT 280)
 Contoh: Masalah zakat selain sapi/ kerbau
kambing dan onta yang diqiyaskan kepada
hewan tersebut dimuka. Begitu juga kadar
zakat tanaman seperti tebu, kayu, getah,
kelapa, lada, cengkeh yang diqiyaskan pada
gandum, beras, jagung dan makanan pokok
lainnya yang jika telah mencapai 5 wasaq
(7,5 kuintal) zakatnya sebesar 5 atau 10 %.
Metode Istishlahi
 Yaitu metode ijtihad terhadap suatu
masalah dengan berpijak pada
kemashlahatan yang menjadi tujuan syariah
Islam (maqashid asy-syari’ah)
 Metode Istishlahi ini meliputi dalil istihsan,
mashlahah mursalah, saddudz-dzari’ah, dan
‘urf.
Contoh Metode Istishlahi
 Bayi tabung (mashlahah Mursalah)
 Aborsi untuk menjaga (potensi) kehidupan
ibu (Istihsan)
 Mengharamkan perkawinan laki-laki Muslim
dengan wanita Kristen dan Katolik
(saddudz-dzari’ah)
 Wajibnya mencatat perkawinan (’Urf Qanuni
dan Mashlahah mursalah)
Metode Sinkronisasi
 Yaitu metode untuk istinbath hukum
dengan menyelaraskan dalil-dalil yang
tampak bertentangan (ta’arudh) dalam
suatu kasus.
 Jika terjadi ta’arudh diselesaikan dengan
urutan caracara sebagai berikut:
 1. Al-jam‘u wa at-taufīq, yakni sikap
menerima semua dalil yang walaupun zahirnya
ta‘ārud. Sedangkan pada dataran pelaksanaan
diberi kebebasan untuk memilihnya (takhyīr).
Metode Sinkronisasi
 2. At-tarjīḥ, yakni memilih dalil yang lebih kuat
untuk diamalkan dan meninggalkan dalil yang
lemah.
 3. An-naskh, yakni mengamalkan dalil yang
munculnya lebih akhir.
 4.At-tawaqquf, yakni menghentikan penelitian
terhadap dalil yang dipakai dengan cara
mencari dalil baru.
Metode Sinkronisasi
 Pentarjihan terhadap nas dilihat dari beberapa segi:
 Segi Sanad
 Kualitas maupun kuantitas rawi
 Bentuk dan sifat periwayatan
 Matan
 Matan yang menggunakan sighat nahyu lebih rajih dari
sighat amr
 Matan yang menggunakan sighat khass lebih rajih dari
sighat ‘am
 Segi Materi Hukum
 Segi Eksternal. (“Keputusan Munas XXV Tarjih
Muhammadiyah di Jakarta Tahun 2000)
Beberapa Kaidah tentang Hadis
 1. Hadis maukuf murni tidak dapat dijadikan hujjah.
 2. Hadis maukuf yang berstatus marfuk dapat
dijadikan hujjah.
 3. Hadis maukuf berstatus marfuk apabila terdapat
karinah yang daripadanya dapat difahami
kemarfukannya kepada Rasulullah saw, seperti
pernyataan Ummu ‘Aṭiyyah: “Kita diperintahkan
supaya mengajak keluar wanita-wanita yang sedang
haid pada Hari Raya” dan seterusnya bunyi hadis itu,
dan sebagainya.
Beberapa Kaidah tentang Hadis
 4. Hadis mursal Tabi‘ī murni tidak dapat dijadikan
hujjah.
 5. Hadis mursal Tabi‘ī dapat dijadikan hujjah apabila
besertanya terdapat karinah yang menunjukkan
kebersambungannya.
 6. Hadis mursal Shahabi dapat dijadikan hujjah apabila
padanya terdapat karinah yang menunjukkan
kebersambungannya.
 7. Hadis-hadis daif yang satu sama lain saling
menguatkan tidak dapat dijadikan hujjah kecuali
apabila banyak jalannya dan padanya terdapat karinah
yang menunjukkan keotentikan asalnya serta tidak
bertentangan dengan alQur’an dan hadis shahih
Beberapa Kaidah tentang Hadis
 8. Jarah (cela) didahulukan atas ta‘dil setelah adanya
keterangan yang jelas dan sah secara syara‘. Riwayat
orang yang terkenal suka melakukan tadlis dapat
diterima apabila ia menegaskan bahwa apa yang ia
riwayatkan itu bersambung dan tadlisnya tidak sampai
merusak keadilannya.
 9. Penafsiran Shahabat terhadap lafal (pernyataan)
musytarak dengan salah satu maknanya wajib
diterima.
 10. Penafsiran Shahabat terhadap lafal (pernyataan)
zahir dengan makna lain, maka yang diamalkan
adalah makna zahir tersebut.

More Related Content

Similar to MANHAJ-TARJIH-MUHAMMADIYAH-HOMAIDI-HAMID (1).ppt

AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
Anggita854299
 
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
fissilmikaffah1
 
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.pptKuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Mohd Tajudin Jamaludin
 
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.pptKuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Mohd Tajudin Jamaludin
 
Fiqh ushul fiqh
Fiqh ushul fiqhFiqh ushul fiqh
Fiqh ushul fiqh
hamdan tik
 
kemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.pptkemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.ppt
Ansaransar27
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Marhamah Saleh
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
Evi Rohmatul Aini
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumatmujibzunari
 
Metode ijtihad mui
Metode ijtihad muiMetode ijtihad mui
Metode ijtihad mui
Adilah126
 
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahKaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahFlamencoRizky
 
Al-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptx
Al-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptxAl-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptx
Al-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptx
Rohman248433
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
Anang Dwi Purwanto
 
9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx
9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx
9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx
Muhammad Fadhil
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
fissilmikaffah1
 
perkembangan maslalahah.pdf
perkembangan maslalahah.pdfperkembangan maslalahah.pdf
perkembangan maslalahah.pdf
EkoPriyojadmiko
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsan
Muli Bluelovers
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Marhamah Saleh
 

Similar to MANHAJ-TARJIH-MUHAMMADIYAH-HOMAIDI-HAMID (1).ppt (20)

AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptxAIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
AIK 2 KELOMPOKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK.3.pptx
 
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.pptKuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
 
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.pptKuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
Kuliah 1 Prinsip Umum Muamalat.ppt
 
Fiqh ushul fiqh
Fiqh ushul fiqhFiqh ushul fiqh
Fiqh ushul fiqh
 
kemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.pptkemuhammadiyahan.ppt
kemuhammadiyahan.ppt
 
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaranPengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
Pengertian, ruang lingkup fiqh muqaran
 
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
IJTIHAD SEBAGAI METODE PENGGALIAN HUKUM
 
Makalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat JumatMakalah Hukum Shalat Jumat
Makalah Hukum Shalat Jumat
 
Metode ijtihad mui
Metode ijtihad muiMetode ijtihad mui
Metode ijtihad mui
 
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariahKaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
Kaidah mengikuti ulama dalam pengambilan hukum syariah
 
Al-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptx
Al-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptxAl-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptx
Al-Maqāṣid wa al-Ijtihad dalam penjelasan maqasid .pptx
 
Hukum islam
Hukum islamHukum islam
Hukum islam
 
Masolih
MasolihMasolih
Masolih
 
9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx
9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx
9. Maqashid Syariah & Taarudh.ppsx
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
perkembangan maslalahah.pdf
perkembangan maslalahah.pdfperkembangan maslalahah.pdf
perkembangan maslalahah.pdf
 
Makalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsanMakalah ushul fiqh istihsan
Makalah ushul fiqh istihsan
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
 
al-qawaid.pptx
al-qawaid.pptxal-qawaid.pptx
al-qawaid.pptx
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 

MANHAJ-TARJIH-MUHAMMADIYAH-HOMAIDI-HAMID (1).ppt

  • 1. MANHAJ TARJIH MUHAMMADIYAH H. HOMAIDI HAMID, MAG ANGGOTA DIV. FATWA DAN PENGEMBANGAN TUNTUNAN MAJELIS TARJIH DAN TAJDID PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH (2015-2020)
  • 2. MANHAJ TARJIH  Frasa “manhaj tarjih” secara harfiah berarti cara melakukan tarjih. Dalam pengertian istilah manhaj tarjih Muhammadiyah tidak sekedar cara Muhammadiyah mentarjih.  Dalam ilmu usul fikih tarjih berarti melakukan penilaian terhadap dalil-dalil syar’i yang secara zahir tampak saling bertentangan atau evaluasi terhadap pendapat-pendapat (kaul) fikih untuk menentukan mana yang lebih kuat.  Setelah dilakukan tarjih dapat ditentukan mana dalil/kaul yang rajih (kuat) dan mana dalil/kaul marjuh (lemah)
  • 3. CONTOH TARJIH  ْ‫َن‬‫ع‬ ْ‫ل‬‫ا‬ ُ‫ان‬َ‫ت‬ ِ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ز‬َ‫او‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ْ‫ت‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫َة‬‫ش‬ِ‫ئ‬‫َا‬‫ع‬ ْ‫س‬ُ‫غ‬ْ‫ل‬‫ا‬ َ‫ب‬َ‫ج‬َ‫و‬ ْ‫د‬َ‫ق‬َ‫ف‬ َ‫ان‬َ‫ت‬ ِ‫خ‬ ُ‫ه‬ُ‫ت‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ف‬ ُ‫ل‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫َّللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬ ‫َّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ن‬َ‫أ‬ ‫مسل‬ ‫رواه‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫س‬َ‫ت‬ْ‫غ‬‫ا‬َ‫ف‬ َ‫م‬‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ‫م‬  Dari Aisyah dia berkata: "apabila khitan (laki-laki) melewati khitan (perempuan) maka wajib mandi. Saya melakukannya bersama Rasulullah SAW lalu kami mandi." H.R. Muslim.  Lebih kuat daripada hadis:  ‫عن‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ْ‫َن‬‫ع‬ ِ‫ي‬ ِ ‫ْر‬‫د‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫ا‬ ٍ‫د‬‫ي‬ِ‫ع‬َ‫س‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ‫ه‬‫ل‬َ‫س‬َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬ ‫َّللا‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ُ‫ه‬‫ه‬‫ن‬َ‫أ‬ َ‫م‬ ‫مسلم‬ ‫رواه‬ ِ‫اء‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ُ‫ء‬‫ا‬َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ه‬‫ن‬ِ‫إ‬  Dari Sa'id al-Khudri dari Nabi SAW beliau bersabda: "Air hanya dari air" (maksudnya kewajiban mandi hanya jika keluar mani). H.R. Muslim.  Sanad yang rawinya lebih mengerti peristiwa, misalnya sebagai pelaku peristiwa atau melihat peristiwa secara langsung, lebih kuat daripada rawi yang lain.
  • 4. CONTOH TARJIH  ‫أ‬ ْ‫و‬ َ‫ء‬‫ا‬َ‫س‬ِ‫الن‬ ُ‫م‬ُ‫ت‬ْ‫س‬َ‫م‬ َ ‫َل‬ [ ‫النساء‬ : 43 ]  Menyentuh kulit perempuan yang boleh dinikahi membatalkan wudhu’(Syafi’i)  Menyentuh kulit perempuan dengan syahwat membatalkan wudhu’. (Maliki)  Melakukan hubungan seks membatalkan wudhu’ (Hanafi)  Muhammadiyah mentarjih kaul Hanafi berdasarkan petunjuk hadis-hadis Nabi bersentuhan dengan Aisyah saat shalat.
  • 5. TARJIH DALAM MUHAMMAIDIYAH  Pada awalnya dalam organisasi ini tarjih difahami “memperbandingkan dalam suatu permusyawaratan pendapat-pendapat dari ulama (baik dari dalam ataupun dari luar Muhammadiyah termasuk pendapat imam-imam) untuk kemudian mengambil mana yang dianggap mempunyai dasar dan alasan yang lebih kuat.”  Dalam perkembngannya Tarjih tidak lagi diartikan sekedar kegiatan menguatkan suatu dalil atau memilih di antara pendapat yang sudah ada, melainkan juga melakukan ijtihad atas masalah- masalah baru yang belum ditemukan jawabannya dalam kitab-kitab fikih lama.
  • 6. MANHAJ TARJIH  Setiap aktifitas intelektual untuk merespons realitas sosial dan kemanusiaan dari sudut pandang agama Islam, khususnya dari sudut pandang norma-norma syariah (ijtihad).  Manhaj tarjih adalah “suatu sistem yang memuat seperangkat wawasan (atau semangat/perspektif), sumber, pendekatan, dan prosedur-prosedur tehnis (metode) tertentu yang menjadi pegangan dalam kegiatan ketarjihan.”
  • 7. Manhaj Tarjih Muhammadiyah 1. WAWASAN/SEMANGAT 2. SUMBER 3. PENDEKATAN 4. PROSEDUR-PROSEDUR TEHNIS (METODE).
  • 8. Wawasan Tarjih Muhammadiyah 1. Tajdid : Purifikasi dalam akidah dan ibadah, dinamisasi dalam muamalat duniawiah 2. Toleran : Putusan Tarjih tidak menganggap dirinya saja yang benar, sementara yang lain tidak benar 3. Terbuka: dapat dikritik , dimungkinkan untuk dikoreksi jika ada dalil dan argumen yang lebih kuat. 4. Tidak mengikatkan diri pada suatu mazhab tetapi pendapat-pendapat mazhab dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan hukum sepanjang sesuai dengan jiwa al-Quran dan as-Sunnah atau dasar-dasar lain yang dipandang kuat;
  • 9. SUMBER AJARAN ISLAM 1. “Sumber ajaran Islam adalah al-Quran dan as-Sunnah al-Maqbūlah” (Putusan Tarjih Jakarta 2000). 2. Ijmak, Qiyas, istihsan, mashlahah mursalah, sadduz-zari’ah, dan ‘urf merupakan dalil pelengkap
  • 10. PENDEKATAN 1. Pendekatan bayani adalah merespons permasalahan dengan titik tolak utama adalah nas-nas syariah (al-Quran dan as-Sunnah). 2. Pendekatan Burhani : merespons permasalahan dengan banyak menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan umum yang berkembang, seperti dalam ijtihad mengenai waktu shalat dan penentuan awal bulan kamariah,
  • 11. PENDEKATAN  3. Pendekatan Irfani :upaya meningkatkan kepekaan nurani dan ketajaman intuisi batin melalui pembersihan jiwa, sehingga suatu keputusan tidak hanya didasarkan kepada kecanggihan otak belaka, tetapi juga didasarkan atas adanya kepekaan nurani untuk menginsafi berbagai masalah dan keputusan yang diambil mengenainya dan mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.  Seperti shalat tidak sekedar menutup aurat minimal.
  • 12. Prosedur Teknis  ijtihad Jama’i: Dalam menentukan sesuatu keputusan dilakukan dengan cara musyawarah. Dalam menetapkan masalah, digunakan sistem ijtihad jama’iy. Dengan demikian pendapat perorangan dari angota majelis tidak dapat dipandang sebagai pandangan Muhammadiyah.  Istiqra’ ma‘nawi: Upaya menemukan hukum satu masalah harus dilakukan penelitian terhadap berbagai sumber syariah yang ada.
  • 13. Ragam Metode  Untuk menemukan norma konkret (al-aḥkām alfar’iyyah) terdapat tiga ragam metode yang secara tidak langsung dipraktikkan dalam pengambilan keputusan atau fatwa tarjih. Ragam metode dimaksud adalah  (1) metode bayani (metode interpretasi),  (2) Metode Qiyasi  (3) Metode Istishlahi  (4) Metode Sinkronisasi
  • 14. Metode Bayani  suatu metode interpretasi yang ditujukan untuk menjelaskan nas-nas yang sudah ada.  Ragam ini digunakan untuk menangani kasus- kasus yang sudah terdapat nas langsung mengenainya, hanya saja nas itu bersifat masih kabur sehingga perlu diperjelas.  Menggunakan qawa’id lugayyah yang dikenal dalam ushul fiqh
  • 15. Metode Qiyasi  Memperluas cakupan hukum suatu kasus yang disebutkan dalam nash kepada kasus lain yang tidak disebutkan dalam nash karena adanya persamaan ‘illah (HPT 280)  Contoh: Masalah zakat selain sapi/ kerbau kambing dan onta yang diqiyaskan kepada hewan tersebut dimuka. Begitu juga kadar zakat tanaman seperti tebu, kayu, getah, kelapa, lada, cengkeh yang diqiyaskan pada gandum, beras, jagung dan makanan pokok lainnya yang jika telah mencapai 5 wasaq (7,5 kuintal) zakatnya sebesar 5 atau 10 %.
  • 16. Metode Istishlahi  Yaitu metode ijtihad terhadap suatu masalah dengan berpijak pada kemashlahatan yang menjadi tujuan syariah Islam (maqashid asy-syari’ah)  Metode Istishlahi ini meliputi dalil istihsan, mashlahah mursalah, saddudz-dzari’ah, dan ‘urf.
  • 17. Contoh Metode Istishlahi  Bayi tabung (mashlahah Mursalah)  Aborsi untuk menjaga (potensi) kehidupan ibu (Istihsan)  Mengharamkan perkawinan laki-laki Muslim dengan wanita Kristen dan Katolik (saddudz-dzari’ah)  Wajibnya mencatat perkawinan (’Urf Qanuni dan Mashlahah mursalah)
  • 18. Metode Sinkronisasi  Yaitu metode untuk istinbath hukum dengan menyelaraskan dalil-dalil yang tampak bertentangan (ta’arudh) dalam suatu kasus.  Jika terjadi ta’arudh diselesaikan dengan urutan caracara sebagai berikut:  1. Al-jam‘u wa at-taufīq, yakni sikap menerima semua dalil yang walaupun zahirnya ta‘ārud. Sedangkan pada dataran pelaksanaan diberi kebebasan untuk memilihnya (takhyīr).
  • 19. Metode Sinkronisasi  2. At-tarjīḥ, yakni memilih dalil yang lebih kuat untuk diamalkan dan meninggalkan dalil yang lemah.  3. An-naskh, yakni mengamalkan dalil yang munculnya lebih akhir.  4.At-tawaqquf, yakni menghentikan penelitian terhadap dalil yang dipakai dengan cara mencari dalil baru.
  • 20. Metode Sinkronisasi  Pentarjihan terhadap nas dilihat dari beberapa segi:  Segi Sanad  Kualitas maupun kuantitas rawi  Bentuk dan sifat periwayatan  Matan  Matan yang menggunakan sighat nahyu lebih rajih dari sighat amr  Matan yang menggunakan sighat khass lebih rajih dari sighat ‘am  Segi Materi Hukum  Segi Eksternal. (“Keputusan Munas XXV Tarjih Muhammadiyah di Jakarta Tahun 2000)
  • 21. Beberapa Kaidah tentang Hadis  1. Hadis maukuf murni tidak dapat dijadikan hujjah.  2. Hadis maukuf yang berstatus marfuk dapat dijadikan hujjah.  3. Hadis maukuf berstatus marfuk apabila terdapat karinah yang daripadanya dapat difahami kemarfukannya kepada Rasulullah saw, seperti pernyataan Ummu ‘Aṭiyyah: “Kita diperintahkan supaya mengajak keluar wanita-wanita yang sedang haid pada Hari Raya” dan seterusnya bunyi hadis itu, dan sebagainya.
  • 22. Beberapa Kaidah tentang Hadis  4. Hadis mursal Tabi‘ī murni tidak dapat dijadikan hujjah.  5. Hadis mursal Tabi‘ī dapat dijadikan hujjah apabila besertanya terdapat karinah yang menunjukkan kebersambungannya.  6. Hadis mursal Shahabi dapat dijadikan hujjah apabila padanya terdapat karinah yang menunjukkan kebersambungannya.  7. Hadis-hadis daif yang satu sama lain saling menguatkan tidak dapat dijadikan hujjah kecuali apabila banyak jalannya dan padanya terdapat karinah yang menunjukkan keotentikan asalnya serta tidak bertentangan dengan alQur’an dan hadis shahih
  • 23. Beberapa Kaidah tentang Hadis  8. Jarah (cela) didahulukan atas ta‘dil setelah adanya keterangan yang jelas dan sah secara syara‘. Riwayat orang yang terkenal suka melakukan tadlis dapat diterima apabila ia menegaskan bahwa apa yang ia riwayatkan itu bersambung dan tadlisnya tidak sampai merusak keadilannya.  9. Penafsiran Shahabat terhadap lafal (pernyataan) musytarak dengan salah satu maknanya wajib diterima.  10. Penafsiran Shahabat terhadap lafal (pernyataan) zahir dengan makna lain, maka yang diamalkan adalah makna zahir tersebut.