SlideShare a Scribd company logo
1 of 43
1
Disampaikan:
Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si.
Desember 2006
PENGELOLAAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
2
PROSES
Manajemen Sekolah
SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
MASUKAN
MENTAH
(Siswa)
Guru & Staf
Sarana/prasarana
Keuangan Organisasi
Kuriulum
MASUKAN INSTRUMENTAL
Dukungan Orangtua
Dukungan Pemerintah
Dukungan Masyarakat
KELUARAN
Kognitif
Afektif
Psikomotor
Hubungan Personal
HASIL
Melanjutkan Pendidikan
Bekerja
IQ, EQ, SQ
3
Apa itu Sekolah Unggul
(Ada tiga komponen)
Sekolah yang mampu memberikan
layanan optimal kepada seluruh anak dgn
berbagai perbedaan bakat, minat
kebutuhan belajar
Mampu meningkatkan secara signifikan
kapabilitas yang dimiliki anak didik
menjadi aktualisasi diri yang memberikan
kebanggaan
Mampu membangun karakter kepribadian
yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
siswa
4
Sekolah saat ini (bukan sekolah
Unggul)
1. Dimensi kognitif (hanya
menghafal)
2. Dimensi ketrampilan (mekanistik)
3. Dimensi nilai tidak terurus dan
tidak mendalam
4. Dimensi hubungan (ranah
interaktif) tidak tergarap.
Sekolah yang Ideal
(Sekolah Unggul)
Dimensi kognitif (menguasai
pengetahuan dan bidang
studi).
Dimensi ketrampilan: a.l.
ketrampilan untuk melakukan
pekerjaan,
pemecahan masalah, berfikir
kreatif, dll.
Dimensi nilai: a.l. sikap
terhadap diri, terhadap orang
lain, terhadap
lingkungan, dan kepada Maha
Pencipta.
Dimensi hubungan: hubungan
yang dibangun oleh luaran
pendidikan
(outcome) terutama dunia
kerja dan masyarakat.
PP. 19
5
Model Pengembangan Sekolah Uggul
1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan
unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang
unggul (Seeley 1988)
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam
kelas atau sekolah tertentu
Kelemahannya :
- Terlalu esklusif
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
2. Proses output approach: struktur persekolahan,
lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk
1990)
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan
memperhatikan standarisasi minimal (minimun
requirement) anak didik yang akan diterima dengan
kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum dan
pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai,
managemen/organisasi sekolah,
Sasaran Sistem Sekolah Unggulan:
Sejauh mana keluaran sekolah
memiliki kapabilitas dalam intelektual,
ketrampilan, dan moral yang berguna
untuk masyarakat dan diri sendiri
6
Siklus Kurikulum
Perencanaan
Penilaian
Pengembangan
Implementasi
Policy
7
Curriculum Engineering
1. Merumuskan tujuan yang hendak
dicapai.
2. Mengorganisasikan bahan belajar
untuk mencapai tujuan.
3. Memilih cara untuk memudahkan
terjadinya belajar.
4. Menetapkan cara untuk menilai
keberhasilan belajar.
8
Hubungan antara Kurikulum dan
Pembelajaran
Rancangan
dan
pengaturan
belajar-
mengajar
Pelaksanaan
belajar-
mengajar dan
penilaian hasil
belajar
(dua sisi koin uang logam)
9
Pembelajaran sebagai sistem
Sistem: kesatuan komponen yang terarah
pada pencapaian tujuan
Sistem pembelajaran
Tujuan
Isi/materi
pembelajaran
Proses pembelajaran
Evaluasi
10
TINDAK
LANJUT
STRATEGI
PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN
KELAS
MEDIA DAN
SUMBER
EVALUASI
TUJUAN
PEMBELAJARAN
MODEL
PEMBELAJARAN
EFEKTIF
KOMPONEN-KOMPONEN
MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
11
Konstelasi Pengembangan Kurikulum
Kebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan
Filosofis Psikologis
Tujuan Pendidikan
KURIKULUM
Sosiologis
12
Komponen KTSP
Mengacu Pada:
Standar Isi (Permen 22)
Standar Kompetensi Lulusan(Permen
23)
Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
23( Permen 24)
Panduan KTSP
Model Tubuh Kurikulum (Model Format
KTSP)
13
Perencanaan Kurikulum
1. Menganalisis kebutuhan
2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan
filosofis
3. Menentukan disain kurikulum
4. Membuat rencana induk (master plan):
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
14
Pengembangan Kurikulum
1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran
2. Perumusan visi, misi, dan tujuan
3. Penentuan struktur dan isi program
4. Pemilihan dan pengorganisasian materi
5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
7. Penentuan cara mengukur hasil belajar
I
II
15
Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Konsep
Fakta
Meningkatkan
keumuman
Meningkatkan
kekhususan
16
Pelaksanaan Kurikulum
1. Penyusunan rencana dan program
pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan)
3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana
pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan
hasil belajar
6. Setting lingkungan pembelajaran
17
Penilaian Kurikulum
1. Kekuatan dan kelemahan
2. Formatif dan sumatif
3. Konteks, input, proses, produk (CIPP)
4. Kontingensi – kongruens
5. Diskrepansi
18
MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS,
PRODUCT): Daniel Stufflebeam
Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan
sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah-
masalah dan peluang.
Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan
sistem, strategi pencapaian tujuan,
implementasi design dan cost benefit dari
rancangan.
Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
penyediaan informasi untuk pembuatan
keputusan dalam melaksanakan program.
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur
pencapaian proses dan pada akhir program
(identik dgn evaluasi sumatif)
19
Strategic Planing: ORBEX
20
Dimana kta
sekarang ?
Kemana kita
akan pergi ?
Bagaimana
caranya
mencapai
kesana ?
Apakah kita
sampai
disana?
- Analisis lingkungan
eksternal
- Analisis lingkungan
internal
Profil Sekolah
Isu-isu strategis
Kebijakan
Pendidikan
Profil sekolah yang diharapkan
- Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Kebijakan, dan
Program
Strategi
pelaksanaan
Formulasi Strategi
Pelaksanaan
Alokasi Sumberdaya
Saran/
Rekomendasi
Evaluasi
Pengumpulan &
Pemaparan
Data
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI
ACTION PLAN SEKOLAH
Evaluasi & Kontrol
21
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan
Strategi Sekolah
1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan
dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
kepentingan siapa, kehadiran organisasi di
lapangan.
2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita
lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini
sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk
mencapai tujuan?
3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti
apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang
dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
di masa yang akan datang?
22
4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila
dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor
kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi
ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan
yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan
yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja
untuk mengukur keberhasilan kita dalam
mengelola organsiasi ini?
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin
diwujudkan di masa yang akan datang? Bila
diukur, ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan
pada tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa
saja? Secara bertahap, repelita demi repelita,
tonggak-tonggak apa yang dapat mengukur
kemajuan upaya organisasi mendekatkan ke
kondisi yang diinginkan tersebut?
23
6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka
mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
Perubahan apa yang akan diusahakan?
7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah;
Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
Teknologi apa yang akan diusahakan?
8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara
rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk
dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
kegiatan, organisasi, dan manusia?
Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan
apa saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
membenarkan investasi tersebut?
Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
berjalan sesuai harapan?
24
Gambaran sekolah yang dicita-citakan di
masa depan
– Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi,
semangat, dan komitmen warga sekolah
– Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional
– Realistik sesuai harapan masyarakat
Visi Sekolah
25
Contoh Visi Sekolah
Menuju sekolah yang unggul dan
berprestasi berdasarkan iman dan taqwa
Indikator:
– Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN
– Juara dalam berbagai lomba KIR
– Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
– Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian
– Unggul dalam kegiatan keagamaan
26
Misi Sekolah
Tindakan untuk mewujudkan visi
sekolah
– Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan
visi
– Rumusan tindakan sebagai arahan untuk
mewujudkan visi
27
Contoh Misi Sekolah
Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi
semua guru dan siswa
Menumbuhkan semangat keunggulan warga
sekolah dalam berkarya
Mendorong siswa mengenali potensi dirinya
untuk meningkatkan motivasi berprestasi
Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran
agama yang dianut
28
Tujuan Sekolah
Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
dalam jangka waktu tertentu (3 th)
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50
Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
20% siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris dengan baik
Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupaten/kota
80% siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran agama
yang dianut.
29
MUATAN LOKAL
Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
sekolah
Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
Penyelenggaraan dll
Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran
tersendiri;
Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis dalam
setiap semester
Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis
Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah
30
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan,
Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun
programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus
Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif
Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler
Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling
(kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa
seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.
Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai
bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga
kependidikan yang kompeten.
31
KETUNTASAN BELAJAR
Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan
Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolah dengan
mempertimbangkan hal-hal sbb:
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator
adalah 0 – 100%, dengan batas criteria ideal
minimum 75%
Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan:
kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan
sumber daya pendukung
Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas
criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat
mencapai criteria ketuntasan ideal.
32
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Berisi tentang program kecakapan hidup yang
diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup:
Jenis Program, mekanisme dan strategi
pelaksanaannya. Dalam menyusun program
memperhatikan hal-hal sbb:
Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan
vokasional
Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat
disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus dan
terintegrasi.
Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan
formal/non formal lain, apabila sekolah yang
bersangkutan tidak memiliki sumber daya
pendukung yang memadai.
33
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan
global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis,
Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun
dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya,
Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik
Dapat merupakan bagian dari semua MP
Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal
34
Pemetaan SK/KD
Merupakan gambaran hasil pengkajian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
setiap MP berdasarkan:
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran.
Model pemetaan SK dan KD dapat berupa
matriks atau diagram alur atau bentuk peta
pikiran (concept maping)
35
Tata Nilai Depdiknas
Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai
keunggulan, meliputi:
1. Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
kepercayaan
2. Profesional
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta
memahami bagaimana mengimplementasikannya
3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi
pada hasil
4. Bertanggung Jawab
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk
mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya
5. Kreatif
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan
6. Disiplin
Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak
orang lain untuk bersikap yang sama
7. Peduli
Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan
kepentingan pihak lain.
36
Nilai-nilai proses (process values)
Depdiknas,
Visioner dan Berwawasan
Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi
yang luas serta wawasan yang jauh ke depan
Menjadi Teladan
Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk
melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh
bagi pihak lain
Memotivasi (Motivating)
Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak
lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama
Mengilhami (Inspiring)
Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan
agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan
karya terbaiknya
37
Memberdayakan (Empowering)
Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya
usaha pihak lain sesuai kemampuannya
Membudayakan (Culture-forming)
Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan
masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
Taat Azas
Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan
perundangan
Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim
Bekerja bersama berdasarkan komitmen,
kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan
partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas
Akuntabel
Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar
serta memberikan hasil kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan.
38
Nilai-nilai keluaran (output values),
Produktif (Efektif dan Efisien)
Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui
pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien
Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence
Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik
Dapat Dipercaya (Andal)
Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil
kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas
Responsif dan Aspiratif
Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu
berubah
Antisipatif dan Inovatif
Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan
terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru
Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif
Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata
Pembelajar Sepanjang Hayat
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman.
39
VISI PENDIDIKAN NASIONAL
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.
Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional
tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada
tahun 2025 menghasilkan: INSAN
INDONESIA CERDAS DAN
KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan
Paripurna)
40
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Cerdas spiritual
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional & sosial
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas
dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,
serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri
melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal
balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi
manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam
bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
Cerdas intelektual
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi
dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi
insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
Cerdas kinestetis
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang
sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan
trengginas;Aktualisasi insan adiraga.
41
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF
Kompetitif :
Berkepribadian unggul dan gandrung akan
keunggulan
Bersemangat juang tinggi
Mandiri
Pantang menyerah
Pembangun dan pembina jejaring
Bersahabat dengan perubahan
Inovatif dan menjadi agen perubahan
Produktif
Sadar mutu
Berorientasi global
Pembelajar sepanjang hayat
42
MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS
Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
menetapkan Misi sebagai berikut:
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG
MAMPU MEMBANGUN INSAN
INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF
DAN KOMPETITIF DENGAN
MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN
NASIONAL.
43
A framework for understanding education quality

More Related Content

Similar to Manajemen+Pengembangan+Kurikulum+(2).ppt

presentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.ppt
presentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.pptpresentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.ppt
presentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.pptChitraAyuRespatiPutr
 
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdfDokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdfArtinaShoimariesta2
 
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxCacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxErmantoErmanto4
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptsigitpurnomo82
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptSDNPULOGEBANG20
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptssuser5cd4ce
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptawanhtc12
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptssuser5cd4ce
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptxLindaKurnia8
 
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptxGiyatnoGiyatno3
 
Komite sekolah-sebagai-organisasi
Komite sekolah-sebagai-organisasiKomite sekolah-sebagai-organisasi
Komite sekolah-sebagai-organisasiWARGA SALAPAN
 
Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)
Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)
Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)Asep Nurjaman
 
Modul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptx
Modul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptxModul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptx
Modul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptxhas731
 
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoPengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoSMK Kesehatan Purworejo
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangDwi Budiwiwaramulja
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangGulmah Sugiharti
 
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdfZwingCADAcademy
 
Konsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategikKonsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategiksmklunas2011
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Indah Sari
 

Similar to Manajemen+Pengembangan+Kurikulum+(2).ppt (20)

presentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.ppt
presentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.pptpresentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.ppt
presentasi 3_Kewirausahaan Bpk. Suwardi.ppt
 
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdfDokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
Dokumen Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah Hasil Uji Publik.pdf
 
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptxCacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
Cacahan Konten Bimtek PSP 3 KOSP #1_09012023 (1).pptx
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
 
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.pptkomite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
komite-sekolah-sebagai-organisasi.ppt
 
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
2_ Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan.pptx
 
Komite Sekolah Sebagai Organisasi
Komite Sekolah Sebagai OrganisasiKomite Sekolah Sebagai Organisasi
Komite Sekolah Sebagai Organisasi
 
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx1. b  Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
1. b Proses Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.pptx
 
Komite sekolah-sebagai-organisasi
Komite sekolah-sebagai-organisasiKomite sekolah-sebagai-organisasi
Komite sekolah-sebagai-organisasi
 
Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)
Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)
Grand disain-pembinaan-kepala-sekolah-2012-garden-permata (1)
 
Modul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptx
Modul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptxModul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptx
Modul 2-HASANUDIN- Kanvas rancangan BAGJA.pptx
 
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejoPengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
Pengembangn kurikulum smk kesehatan purworejo
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Kampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuangKampusku sayang tempatku berjuang
Kampusku sayang tempatku berjuang
 
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
Sosialisasi IAPS Akademik-Vokasi-Rev_HR.pdf
 
Konsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategikKonsep perancangan dan pengurusan strategik
Konsep perancangan dan pengurusan strategik
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 

Recently uploaded

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Manajemen+Pengembangan+Kurikulum+(2).ppt

  • 1. 1 Disampaikan: Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si. Desember 2006 PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
  • 2. 2 PROSES Manajemen Sekolah SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH MASUKAN MENTAH (Siswa) Guru & Staf Sarana/prasarana Keuangan Organisasi Kuriulum MASUKAN INSTRUMENTAL Dukungan Orangtua Dukungan Pemerintah Dukungan Masyarakat KELUARAN Kognitif Afektif Psikomotor Hubungan Personal HASIL Melanjutkan Pendidikan Bekerja IQ, EQ, SQ
  • 3. 3 Apa itu Sekolah Unggul (Ada tiga komponen) Sekolah yang mampu memberikan layanan optimal kepada seluruh anak dgn berbagai perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar Mampu meningkatkan secara signifikan kapabilitas yang dimiliki anak didik menjadi aktualisasi diri yang memberikan kebanggaan Mampu membangun karakter kepribadian yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri siswa
  • 4. 4 Sekolah saat ini (bukan sekolah Unggul) 1. Dimensi kognitif (hanya menghafal) 2. Dimensi ketrampilan (mekanistik) 3. Dimensi nilai tidak terurus dan tidak mendalam 4. Dimensi hubungan (ranah interaktif) tidak tergarap. Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul) Dimensi kognitif (menguasai pengetahuan dan bidang studi). Dimensi ketrampilan: a.l. ketrampilan untuk melakukan pekerjaan, pemecahan masalah, berfikir kreatif, dll. Dimensi nilai: a.l. sikap terhadap diri, terhadap orang lain, terhadap lingkungan, dan kepada Maha Pencipta. Dimensi hubungan: hubungan yang dibangun oleh luaran pendidikan (outcome) terutama dunia kerja dan masyarakat. PP. 19
  • 5. 5 Model Pengembangan Sekolah Uggul 1. Input-ouput approach: bahwa luaran pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang unggul (Seeley 1988) Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu Kelemahannya : - Terlalu esklusif - Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan 2. Proses output approach: struktur persekolahan, lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk 1990) Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan memperhatikan standarisasi minimal (minimun requirement) anak didik yang akan diterima dengan kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum dan pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai, managemen/organisasi sekolah, Sasaran Sistem Sekolah Unggulan: Sejauh mana keluaran sekolah memiliki kapabilitas dalam intelektual, ketrampilan, dan moral yang berguna untuk masyarakat dan diri sendiri
  • 7. 7 Curriculum Engineering 1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai. 2. Mengorganisasikan bahan belajar untuk mencapai tujuan. 3. Memilih cara untuk memudahkan terjadinya belajar. 4. Menetapkan cara untuk menilai keberhasilan belajar.
  • 8. 8 Hubungan antara Kurikulum dan Pembelajaran Rancangan dan pengaturan belajar- mengajar Pelaksanaan belajar- mengajar dan penilaian hasil belajar (dua sisi koin uang logam)
  • 9. 9 Pembelajaran sebagai sistem Sistem: kesatuan komponen yang terarah pada pencapaian tujuan Sistem pembelajaran Tujuan Isi/materi pembelajaran Proses pembelajaran Evaluasi
  • 11. 11 Konstelasi Pengembangan Kurikulum Kebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan Filosofis Psikologis Tujuan Pendidikan KURIKULUM Sosiologis
  • 12. 12 Komponen KTSP Mengacu Pada: Standar Isi (Permen 22) Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23) Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan 23( Permen 24) Panduan KTSP Model Tubuh Kurikulum (Model Format KTSP)
  • 13. 13 Perencanaan Kurikulum 1. Menganalisis kebutuhan 2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis 3. Menentukan disain kurikulum 4. Membuat rencana induk (master plan): pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
  • 14. 14 Pengembangan Kurikulum 1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran 2. Perumusan visi, misi, dan tujuan 3. Penentuan struktur dan isi program 4. Pemilihan dan pengorganisasian materi 5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran 6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar 7. Penentuan cara mengukur hasil belajar I II
  • 16. 16 Pelaksanaan Kurikulum 1. Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) 2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan) 3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran 4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran 5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar 6. Setting lingkungan pembelajaran
  • 17. 17 Penilaian Kurikulum 1. Kekuatan dan kelemahan 2. Formatif dan sumatif 3. Konteks, input, proses, produk (CIPP) 4. Kontingensi – kongruens 5. Diskrepansi
  • 18. 18 MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT): Daniel Stufflebeam Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah- masalah dan peluang. Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari rancangan. Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program. Wvaluasi produk berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program (identik dgn evaluasi sumatif)
  • 20. 20 Dimana kta sekarang ? Kemana kita akan pergi ? Bagaimana caranya mencapai kesana ? Apakah kita sampai disana? - Analisis lingkungan eksternal - Analisis lingkungan internal Profil Sekolah Isu-isu strategis Kebijakan Pendidikan Profil sekolah yang diharapkan - Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program Strategi pelaksanaan Formulasi Strategi Pelaksanaan Alokasi Sumberdaya Saran/ Rekomendasi Evaluasi Pengumpulan & Pemaparan Data KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI ACTION PLAN SEKOLAH Evaluasi & Kontrol
  • 21. 21 8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan Strategi Sekolah 1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi? Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan. 2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan? 3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman di masa yang akan datang?
  • 22. 22 4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja untuk mengukur keberhasilan kita dalam mengelola organsiasi ini? 5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur, ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja? Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak-tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang diinginkan tersebut?
  • 23. 23 6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang perlu diterapkan dalam renstra yang pertama? Perubahan apa yang akan diusahakan? 7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM? Teknologi apa yang akan diusahakan? 8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program, kegiatan, organisasi, dan manusia? Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat membenarkan investasi tersebut? Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya berjalan sesuai harapan?
  • 24. 24 Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan – Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah – Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional – Realistik sesuai harapan masyarakat Visi Sekolah
  • 25. 25 Contoh Visi Sekolah Menuju sekolah yang unggul dan berprestasi berdasarkan iman dan taqwa Indikator: – Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN – Juara dalam berbagai lomba KIR – Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris – Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan kesenian – Unggul dalam kegiatan keagamaan
  • 26. 26 Misi Sekolah Tindakan untuk mewujudkan visi sekolah – Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi – Rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujudkan visi
  • 27. 27 Contoh Misi Sekolah Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua guru dan siswa Menumbuhkan semangat keunggulan warga sekolah dalam berkarya Mendorong siswa mengenali potensi dirinya untuk meningkatkan motivasi berprestasi Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut
  • 28. 28 Tujuan Sekolah Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi dalam jangka waktu tertentu (3 th) Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki: Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50 Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi 20% siswa mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris dengan baik Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara setingkat kabupaten/kota 80% siswa mampu melaksanakan ibadah dengan benar sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
  • 29. 29 MUATAN LOKAL Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh sekolah Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal Penyelenggaraan dll Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb: Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran tersendiri; Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis dalam setiap semester Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap semester, sesuai dengan kemampuan sekolah. Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah
  • 30. 30 KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan, Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling (kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll. Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS. Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga kependidikan yang kompeten.
  • 31. 31 KETUNTASAN BELAJAR Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan batas criteria ideal minimum 75% Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber daya pendukung Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai criteria ketuntasan ideal.
  • 32. 32 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP Berisi tentang program kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya. Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal sbb: Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus dan terintegrasi. Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal/non formal lain, apabila sekolah yang bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung yang memadai.
  • 33. 33 Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis, Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik Dapat merupakan bagian dari semua MP Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal
  • 34. 34 Pemetaan SK/KD Merupakan gambaran hasil pengkajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar setiap MP berdasarkan: urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran; keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antarmata pelajaran. Model pemetaan SK dan KD dapat berupa matriks atau diagram alur atau bentuk peta pikiran (concept maping)
  • 35. 35 Tata Nilai Depdiknas Nilai-nilai masukan (input values), dalam rangka mencapai keunggulan, meliputi: 1. Amanah Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan 2. Profesional Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta memahami bagaimana mengimplementasikannya 3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi pada hasil 4. Bertanggung Jawab Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya 5. Kreatif Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif terhadap setiap permasalahan 6. Disiplin Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak orang lain untuk bersikap yang sama 7. Peduli Menyadari dan mau memahami serta memperhatikan kebutuhan dan kepentingan pihak lain.
  • 36. 36 Nilai-nilai proses (process values) Depdiknas, Visioner dan Berwawasan Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi yang luas serta wawasan yang jauh ke depan Menjadi Teladan Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh bagi pihak lain Memotivasi (Motivating) Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama Mengilhami (Inspiring) Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya
  • 37. 37 Memberdayakan (Empowering) Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya usaha pihak lain sesuai kemampuannya Membudayakan (Culture-forming) Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya Taat Azas Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan perundangan Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim Bekerja bersama berdasarkan komitmen, kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas Akuntabel Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar serta memberikan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
  • 38. 38 Nilai-nilai keluaran (output values), Produktif (Efektif dan Efisien) Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik Dapat Dipercaya (Andal) Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas Responsif dan Aspiratif Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu berubah Antisipatif dan Inovatif Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata Pembelajar Sepanjang Hayat Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas wawasan, pengetahuan dan pengalaman.
  • 39. 39 VISI PENDIDIKAN NASIONAL Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan Paripurna)
  • 40. 40 Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif Cerdas spiritual Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti luhur dan kepribadian unggul. Cerdas emosional & sosial Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara. Cerdas intelektual Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif; Cerdas kinestetis Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan trengginas;Aktualisasi insan adiraga.
  • 41. 41 MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF Kompetitif : Berkepribadian unggul dan gandrung akan keunggulan Bersemangat juang tinggi Mandiri Pantang menyerah Pembangun dan pembina jejaring Bersahabat dengan perubahan Inovatif dan menjadi agen perubahan Produktif Sadar mutu Berorientasi global Pembelajar sepanjang hayat
  • 42. 42 MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009 menetapkan Misi sebagai berikut: MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MAMPU MEMBANGUN INSAN INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF DAN KOMPETITIF DENGAN MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN NASIONAL.
  • 43. 43 A framework for understanding education quality