Makalah ini membahas tentang klasifikasi helium. Helium adalah gas mulia tak berwarna dan tak berbau yang merupakan unsur kimia paling tidak reaktif. Makalah ini menjelaskan sejarah penemuan helium, karakteristik, sifat, dan isotop-isotopnya. Juga dibahas tentang cara pembuatan, kegunaan, dan kerugian dari penggunaan helium.
Makalah ini membahas tentang keberadaan, pengelompokan, sifat, kegunaan, dan pembuatan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia terdapat di alam dalam bentuk unsur bebas, senyawa, atau campuran dan jumlahnya sekitar 114 unsur. Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi logam, nonlogam, gas mulia, dan lainnya. Banyak unsur memiliki manfaat, namun beberapa juga
Sifat Periodik Unsur, Keelektronegatifan dan AfinitasNiel Victory
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat periodik unsur kimia seperti titik leleh, keelektronegatifan, afinitas elektron, dan daya pereduksi unsur-unsur. Juga dibahas tentang sifat kimia logam alkali dan logam alkali tanah.
Dokumen tersebut membahas materi Kuliah Umum Kimia yang mencakup berbagai topik seperti unsur, senyawa, campuran, sifat fisis dan kimia, serta reaksi kimia. Terdapat juga penjelasan tentang aturan-aturan dasar dalam kimia seperti rumus kimia dan penamaan senyawa.
Makalah ini membahas tentang klasifikasi helium. Helium adalah gas mulia tak berwarna dan tak berbau yang merupakan unsur kimia paling tidak reaktif. Makalah ini menjelaskan sejarah penemuan helium, karakteristik, sifat, dan isotop-isotopnya. Juga dibahas tentang cara pembuatan, kegunaan, dan kerugian dari penggunaan helium.
Makalah ini membahas tentang keberadaan, pengelompokan, sifat, kegunaan, dan pembuatan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia terdapat di alam dalam bentuk unsur bebas, senyawa, atau campuran dan jumlahnya sekitar 114 unsur. Unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi logam, nonlogam, gas mulia, dan lainnya. Banyak unsur memiliki manfaat, namun beberapa juga
Sifat Periodik Unsur, Keelektronegatifan dan AfinitasNiel Victory
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat periodik unsur kimia seperti titik leleh, keelektronegatifan, afinitas elektron, dan daya pereduksi unsur-unsur. Juga dibahas tentang sifat kimia logam alkali dan logam alkali tanah.
Dokumen tersebut membahas materi Kuliah Umum Kimia yang mencakup berbagai topik seperti unsur, senyawa, campuran, sifat fisis dan kimia, serta reaksi kimia. Terdapat juga penjelasan tentang aturan-aturan dasar dalam kimia seperti rumus kimia dan penamaan senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang tabel periodik unsur kimia dan sifat-sifat unsur-unsur dalam tabel periodik. Dibahas mulai dari sejarah penemuan tabel periodik, pengaturan unsur-unsur dalam tabel berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektron, serta perbandingan sifat kimia antar unsur dalam satu golongan dan periode.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain, sedangkan senyawa terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan sifat yang berbeda dari unsur penyusunnya. Rumus kimia digunakan untuk menuliskan senyawa.
Makalah ini membahas tentang tabel periodik yang mencakup pengertian, perkembangan, penggolongan unsur-unsur, keragaman sifat fisika dan kimia seperti energi ionisasi dan afinitas elektron pada unsur-unsur golongan utama. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami konsep dasar tabel periodik.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. SEMOGA BERMAMFAAT UNTK KALIAN. KUNJUNGI SAYA PADA :http://aguspurnomosite.blogspot.com"
Makalah ini membahas tentang keberadaan, pengelompokan, kegunaan, dan pembuatan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia terdapat di alam dalam bentuk bebas, senyawa, atau campuran. Ada 114 unsur yang dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi logam, nonlogam, gas mulia, dan lainnya. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan namun juga bahaya, dan dapat dipisahkan dari sum
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia yang terdapat di alam beserta sifat-sifat dan kegunaannya. Termasuk di dalamnya adalah perbedaan golongan I A dan II A, sifat gas mulia, halogen, dan unsur radioaktif serta cara mengidentifikasi keberadaan unsur di alam.
Dokumen tersebut membahas tentang tabel periodik unsur kimia dan sifat-sifat unsur-unsur dalam tabel periodik. Dibahas mulai dari sejarah penemuan tabel periodik, pengaturan unsur-unsur dalam tabel berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektron, serta perbandingan sifat kimia antar unsur dalam satu golongan dan periode.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain, sedangkan senyawa terbentuk dari gabungan beberapa unsur dengan sifat yang berbeda dari unsur penyusunnya. Rumus kimia digunakan untuk menuliskan senyawa.
Makalah ini membahas tentang tabel periodik yang mencakup pengertian, perkembangan, penggolongan unsur-unsur, keragaman sifat fisika dan kimia seperti energi ionisasi dan afinitas elektron pada unsur-unsur golongan utama. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami konsep dasar tabel periodik.
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK SISWA SMP KELAS VII. SUDAH SAYA SUSUN RUNTUT, MENARIK DAN DETAIL. SEMOGA BERMAMFAAT UNTK KALIAN. KUNJUNGI SAYA PADA :http://aguspurnomosite.blogspot.com"
Makalah ini membahas tentang keberadaan, pengelompokan, kegunaan, dan pembuatan unsur-unsur kimia. Unsur-unsur kimia terdapat di alam dalam bentuk bebas, senyawa, atau campuran. Ada 114 unsur yang dikelompokkan berdasarkan sifatnya menjadi logam, nonlogam, gas mulia, dan lainnya. Unsur-unsur ini memiliki berbagai kegunaan namun juga bahaya, dan dapat dipisahkan dari sum
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur kimia yang terdapat di alam beserta sifat-sifat dan kegunaannya. Termasuk di dalamnya adalah perbedaan golongan I A dan II A, sifat gas mulia, halogen, dan unsur radioaktif serta cara mengidentifikasi keberadaan unsur di alam.
Dokumen tersebut membahas tentang senyawa oksigen, mulai dari sifat oksigen, kelimpahan oksigen di alam, jenis-jenis senyawa oksigen seperti oksida dan peroksida, reaksi-reaksi oksigen, dan berbagai cara pembuatan oksigen secara kimiawi, elektrolisis, dan pemisahan udara.
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan halogen, dua golongan unsur kimia yang memiliki sifat khusus. Ia menjelaskan sifat fisik dan kimia gas mulia seperti titik leleh dan didih, afinitas elektron serta kegunaannya. Dokumen juga menjelaskan sifat periodik, fisik dan kimia dari unsur-unsur halogen seperti jari-jari atom, energi ionisasi dan kereaktifannya.
Makalah ini membahas tentang unsur oksigen, meliputi sejarah penemuan oksigen, struktur, keberadaan di alam, sifat fisika dan kimia, cara pembuatan, senyawa dan kegunaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia dan sifat-sifatnya. Gas mulia adalah unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik yang sangat stabil dan sukar bereaksi, terdiri dari helium, neon, argon, kripton, xenon dan radon. Kebanyakan gas mulia diperoleh dari udara bebas kecuali radon.
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanPatricia Joanne
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan sistem periodik unsur, mulai dari pengelompokan awal oleh Antoine Lavoisier hingga sistem periodik modern. Beberapa tokoh yang membantu perkembangan sistem periodik diantaranya Johann Dobereiner dengan kelompokan triade, John Newlands dengan hukum oktaf, dan Henry Moseley dengan sistem periodik berdasarkan nomor atom. Sistem periodik modern mengatur unsur berdasarkan periode dan golongan, yang menjelaskan s
Makalah ini membahas tentang unsur-unsur periode ketiga dalam tabel periodik yaitu Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Fosfor (P), Belerang (S), Klor (Cl), dan Argon (Ar). Unsur-unsur ini memiliki sifat kimia dan fisika yang bervariasi seiring bertambahnya nomor atomnya dari kiri ke kanan pada periode ketiga.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi materi ke dalam unsur, senyawa, dan campuran. Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih sederhana, sedangkan senyawa terdiri dari beberapa unsur. Campuran adalah zat yang terdiri dari beberapa unsur atau senyawa dengan komposisi yang tidak tetap."
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Karya tulis kimia unsur
1. i
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS INI BERJUDUL :
ANALISIS KIMIA UNSUR
PENYUSUN KELOMPOK 3 :
Adiyba Humaira
Hana Takiya
Siti Nurhayati
Karya tulis ini telah dibaca dan di setujui.
Bogor, 15 januari 2015
Mengetahui
Guru Pembimbing
(Dini Meswanti)
2. ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami
menyelesaikan karya tulis ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.Shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad
SAW.
Karya tulis ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kimia Unsur,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini memuat tentang kelimpahan unsure-unsur alkali tanah di alam, produk
yang mengandung unsur tersebut,kecenderungan sifat fisik dan kimia
unsur.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru bahasa kimia sebagai
pembimbing yaitu Ibu Dini Meswanti yang telah membimbing penyusun agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...................................................................................................i
Kata Pengantar ..........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Ruang Lingkup .......................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHSAN ..............................................................................................4
A. Gas Mulia .............................................................................................................4
B. Halogen...................................................................................................................5
C. Alkali (IA) dan Alkali Tanah (IIA)........................................................................6
D. Periode III..............................................................................................................7
E. Unsur-unsur Transisi Periode IV ...........................................................................9
BAB 3 PENUTUPAN ................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
Daftar Pustaka.............................................................................................................12
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa unsur ditemukan di alam dalam keadaan bebas dan jumlahnya
melimpah seperti oksigen dan nitrogen. Ada juga unsur yang ditemukan di alam
dalam keadaan bebas, tetapi jumlahnya relatif kecil seperti emas dan perak (logam
mulia) dan gas mulia. Sebagian besarnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam
bentuk senyawa baik berupa batuan, garam, maupun terlarut dalam air laut.
Di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas hidrogen, berikutnya
gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak (kulit) bumi, oksigen adalah
unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya berturut-turut adalah silikon,
aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di atmosfer, kelimpahan
unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat berturut-turut adalah nitrogen,
oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Sementara itu di dalam tubuh
manusia, berturut-turut mulai dari unsur yang paling banyak adalah oksigen, karbon,
hidogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya.
Berdasarkan sifat kelogaman, dari 90 unsur yang terdapat di alam, sebanyak
64 unsur dikategorikan sebagai logam, 9 unsur termasuk metaloid, dan sisanya 17
unsur termasuk non logam. Berdasarkan kemiripan sifatnya (kemiripan sifat
ditentukan dari kesamaan jumlah elektron valensinya), unsur-unsur yang ada
digolongkan ke dalam dua macam golongan, yaitu golongan A (golongan IA sampai
VIIIA) dan golongan B (golongan IB sampai VIIIB). Berada dalam satu golongan
artinya sifatnya mirip karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama. Golongan
dalam tabel periodik berada dalam lajur vertikal. Sedangkan lajur-lajur horizontal
menunjukan periode-periode unsur. Terdapat tujuh periode unsur, yaitu peride 1
sampai periode 7. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena
semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk
logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia
beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki
unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami
dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
6. 3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latarbelakang, maka dalam ada beberapa masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimanakh sifat-sifat unsur dalam pembagian tertentu?
2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan antar unsur dalam 1 golongan atau
dalam 1 periode berdassarkan pengelompokannya?
3. Bagaimanakah pembuatan masing-masing unsur?
C. Ruang Lingkup
1. Sifat-sifat unsur dalam penggolongan tertentu
2. Persamaan dan perbedaan masing-masing unsur
3. Pembuatan masing-masing unsur
7. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAS MULIA
Gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA. Unsur-unsur
gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan
radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon1 diperoleh dari
rongga batuan uranium2. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat
diperoleh dari pemisahan gas alam.
Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Hal ini ditunjukan
oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Kestabilannya
disebabkan oleh energi ionisasinya yang sangat tinggi dan elektron valensinya yang
duplet untuk helium dan oktet untuk unsur gas mulia lainnya. Dalam tabel periodik,
gas mulia berada di kolom paling kanan. Ini artinya energi ionisasi gas mulia paling
tinggi dibandingkan energi ionisasi golongan unsur lainnya. Sementara itu, di alam
unsur-unsur selain gas mulia umumnya berada dalam bentuk senyawa. Keadaan
seperti ini menunjukan ketidakstabilannya yang disebabkan oleh energi ionisasinya
yang relatif rendah dan elektron valensinya yang tidak duplet (untuk hidrogen) atau
tidak oktet (untuk unsur-unsur selain hidrogen). Tidak ada senyawa alaminya dari
unsur gas mulia, tetapi senyawa buatannya telah berhasil dibuat. XePtF6 menjadi
senyawa pertama dari unsur gas mulia yang telah berhasil dibuat oleh N. Bartlett.
Berikutnya senyawa gas mulia yang telah berhasil dibuat adalah senyawa dari unsur
kripton (KrF4 dan KrF2) dan unsur radon (RnF2). Energi ionisasi He, Ne, dan Ar lebih
tinggi dibandingkan energi ionisasi Kr, Xe, dan Rn, sehingga He, Ne, dan Ar relatif
lebih stabil dibandingkan Kr, Xe, dan Rn. Oleh karena itu, senyawa dari He, Ne, dan
Ar sampai saat ini belum dapat dibuat, sedangkan senyawa dari Kr, Xe, dan Rn telah
berhasil dibuat seperti tersebut di atas. Gas mulia larut dalam air membentuk klatrat.
Klatrat adalah keadaan terjebaknya atom-atom gas mulia dalam struktur heksagonal
molekul-molekul air. Makin ke bawah dalam golongannya, unsur gas mulia makin
larut dalam air. Hal ini disebabkan makin ke bawah, ukuran atom gas mulia makin
besar sehingga makin mudah membentuk klatrat (makin mudah larut dalam air).
Cara mendapatkan gas mulia dari udara bebas adalah dengan mendestilasi
udara tersebut. Destilasi adalah cara pemisahan campuran menjadi zat-zat tunggal
dengan dasar perbedaan titik didih di antara zat-zat yang ada dalam campuran
1 Gas radioaktif
2 Logam putih keperakan
8. 5
tersebut tidak berbeda jauh. Khusus untuk Rn hanya diperoleh melalui isolasi gas Rn
dari rongga batuan uranium.
Masing-masing gas mulia mempunyai kegunaannya. He berguna sebagai
pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung penyelam, dan sebagai
pendingin untuk suhu mendekati 0 K. Ne, Ar, dan Kr, ketiganya berguna untuk
pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame (Ne berwarna merah, Ar berwarna
merah muda, Kr berwarna putih, dan Xe berwarna biru) dan pendingin pada reaktor
nuklir. Xe untuk obat bius pada pembedahan. Senyawa Xe dengan oksigen, seperti
XeO3, XeO4 merupakan oksidator yang sangat kuat. Rn bersifat radioaktif dan
berguna untuk terapi kanker.
B. HALOGEN
Semua unsur halogen3 ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Hal ini
disebabkan karena unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif akibat dari
keelektronegatifannya yang besar, bahkan paling besar di antara semua golongan
unsur yang ada. Garam dari air laut adalah sumber utama unsur-unsur halogen.
Unsur halogen bereaksi autoredoks dengan air. Kecuali flourin (F2) bereaksi
dengan air membentuk asam halida dan gas oksigen. Semua unsur halogen bereaksi
dengan logam membentuk garam halida. Hidrokrabon tak jenuh (mempunyai ikatan
rangkap) akan mengalami reaksi adisi bila direaksikan dengan unsur-unsur halogen.
Unsur-unsur halogen bila bereaksi dengan sesamanya akan membentuk senyawa
interhalogen.
Ada beberapa teknik untuk mendapatkan unsur-unsur halogen. Khusus untuk
flourin diperoleh dari elektrolisis KHF2. Cl2, Br2, dan I2 dapat diperoleh dari reaksi
pendesakan, reaksi oksidasi garam halidanya dengan KMnO4/MnO2, dan atau
elektrolisis larutan/lelehan garamnya. Untuk Cl2 dapat juga diperoleh dari Downs,
Gibbs, Deacon, dan Dows.
Asam dari unsur halogen ada dua macam, yaitu asam halida (HX) dan asam
oksihalogen (HXO). Urutan tingkat keasaman dari asam halida adalah
HI>HBr>HCl>HI.
Tingkat keasaman asam halida dipengaruhi oleh jari-jari unsur halogennya. Makin
besar jari-jari atomnya, maka gaya tarik inti terhadap pasangan electron ikatan makin
3 Unsur yang menggandung garam
9. 6
lemah, sehingga atom H mudah lepas dari molekul asam halidanya. Atom H mudah
dilepas itu menunjukan larutan senyawa halida makin asam karena dalam larutan
makin banyak mengandung ion-ion H+. Adapun urutan tingkat keasaman asam
oksihalogen adalah HClO>HBrO>HIO. Yang mempengaruhi tingkat keasamannya
adalah keelektronegatifannya. Yang sifatnya lebih elektronegatif akan memiliki sifat
lebih asam. Kalau asam oksihalogen dibentuk dari unsur halogen yang sama, maka
yang mempengaruhi tingkat keasamannya adalah jumlah atom O yang diikat. Makin
banyak jumlah atom O yang diikat, maka sifatnya akan semakin asam. Jadi urutan
tingkat keasamannya (misalnya senyawa oksihalogen dari atom Cl) adalah:
HClO4>HClO3>HClO2>HClO
Kegunaan unsur/senyawa halogen:
Pendingin: freon (CFC)/gas AC
Fotografi: AgI, AgBr
Pupuk batang & akar:KCl
Pengawet kayu: NaF
Ukiran gelas: HF
Anti septik: I2/betadine
Desinfektan: Ca(OCl)2/kaporit
C. ALKALI (IA) dan ALKALI TANAH (IIA)
Alkali dan alkali tanah bersumber dari air laut, batuan, dan peluruhan unsur
radioaktif. Litium diperoleh dari batuan spodumen (LiAl(SiO3)2, natrium dari air laut
berupa garam dapur (NaCl) dan dari sendawa chili (NaNO3), Kalium dari batuan
karnalit (KCl.MgCl2), sesium dari pollusit (CsAl(SiO3)2) dan fransium dari luruhan
Ac-277 dengan emisi sinar alfa. Berilium diperoleh dari beril (Be3Al2Si8O18),
magensium dari magnesit (MgCO3) dan dolomit/cangkang telur (MgCO3.CaCO3),
kalsium dari batu kapur (CaCO3) dan gips (CaSO42H2O), stronsium dari stronsianit
(SrCO3), barium dari barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3), dan radium dari luruhan Th-
230 dengan memancar sinar alfa.
Di alam, unsur-unsur alkali dan alkali tanah berada dalam bentuk
senyawanya. Hal ini di sebabkan karena alkali dan alkali tanah besifat sangat reaktif,
10. 7
mudah teroksidasi sehingga keadaannya akan selalu bersenyawa dengan atom-atom
unsur lain. Kereaktifan dan kemudahan teroksidasi unsur-unsur alkali dan alkali tanah
disebabkan oleh energi ionisasi dan potensial reduksi standarnya (E0) yang kecil.
Baik alkali maupun alkali tanah bereaksi dengan air dingin, kecuali Be tidak bereaksi
dengan air dan Mg bereaksi dengan air panas. Hasil reaksi antara air dengan
alkali/alkali tanah adalah senyawa basa dan gas hidrogren.
Reaksi alkali dan alkali tanah dengan O2 akan membentuk tiga jenis senyawa,
yaitu senyawa oksida (biloks O=-2), peroksida (biloks O=-1), dan superoksida (biloks
O=-1/2).
Reaksi dengan H2 membentuk senyawa hidrida. Reaksi dengan unsur halogen
membentuk garam halida. Reaksi dengan asam membentuk garam halida dan gas
hidrogen. Semua alkali tanah bereaksi dengan gas nitrogen membentuk garam nitrida.
Dari unsur alkali, hanya Li yang dapat bereaksi dengan N2 membentuk garam
nitrida/LiN3.
Uji nyala alkali dan alkli tanah memberikan warna yang khas untuk setiap
unsurnya. Dalam uji nyalanya unsur-unsur alkali: Li berwarna merah, Na berwarna
kuning, K berwarna bungur, Rb berwarna kuning biru, Cs berwarna biru dan unsur-
unsur alkali tanah: Ca berwarna orange, Sr berwarna merah, dan Ba berwarna hijau.
Dalam uji kelarutan garamnya dalam air, semua garam IA larut dalam air
kecuali LiF dan Li2CO3. Untuk mendapatkan unsur-unsur alkali dan alkali tanah
hanya bisa dilakukan dengan elektrolisis lelehan garamnya saja. Elektrolisis lelehan
garam NaCl dan LiCl untuk mendapatkan Li dan Na disebut proses Downs dan
elektrolisis lelehan garam MgCl2 untuk mendapatkan Mg disebut proses Dow.
Berikut adalah kegunaan garam dan logam alkali dan alkali tanah, NaCl: bumbu
masakan/pengawet. NaOH: bahan baku pembuatan sabun/detergen. Senyawa alkali
tanah: campuran kembang api. Magnalium (Mg, Al, dan Ca) dan Duralumin ( Mg,Al,
Cu, dan Mn): konstruksi pesawat terbang/mobil. CaSO42H2O (Gips): pembalut tulang
patah dan kapur tulis. MgSO47H2O (garam inggris): obat cuci perut.
D. PERIODE III
Unsur-unsur yang ada dalam periode iii adalah natrium (Na), magnesium
(Mg), Aluminium (Al), silikon (Si), Fosfor (P), sulfur (S), klor (Cl), argon (Ar). Na
diperoleh dari air laut berupa garam dapur (NaCl), magnesium diperoleh dari
magnesit (MgCO3) dan cangkang telur/dolomit (MgCO3.CaCO3), aluminium
11. 8
diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O), silikion diperoleh dari pasir kuarsa/silika
(SiO2), fosfor diperoleh dari apatit/batu karang (Ca3(PO4)2), sulfur diperoleh
langsung dalam bentuk unsurnya dari tanah belerang, klor dari air laut berupa garam
dapur, dan argon diperoleh dalam bentuk unsur bebasnya dari udara bebas.
Na bereaksi dengan air dingin dan Mg bereaksi dengan air panas. Al bereaksi
dengan air hanya dengan uapnya. Hasil reaksi dengan air dari ketiga unsur tersebut
membentuk senyawa basa dan gas hidrogen. Si dan P tidak beraksi dengan air. S
bereaksi dengan air dalam suhu yang tinggi membentuk H2S dan O2. Cl bereaksi
autoredoks dengan H2O membentuk HCl dan HClO. Ar sama sekali tidak bereaksi
dengan air. Si mempunyai tingkat titik leleh tertinggi di antara unsur-unsur dalam
periode ketiga. Urutan tingkat titik leleh berikutnya setelah Si dari unsur-unsur
periode ketiga adalah Al>Mg>Na>S>P>Cl>Ar. Dalam satu periode jari-jari atom
semakin ke kiri makin besar. Na mempunyai jari-jari atom paling besar dan Ar
mempunyai jari-jari atom paling kecil di antara jari-jari atom unsur lainnya dalam
periode ketiga. Untuk sifat periodik lainnya, yaitu kelektronegatifan, energi ionisasi,
dan afinitas elektron, makin ke kanan dalam satu periode harganya makin besar.
Kecuali keelektronegatifan VIIIA, harganya adalah nol. Kecuali energi ionisasi IIA
lebih besar dari IIIA dan energi ionisasi VA lebih besar dari VIA. Kecuali afinitas
elektron IIA lebih kecil dari IA, afinitas elektron VA lebih kecil dari IVA, dan
afinitas elektron VIIA lebih kecil dari VIIA. Dalam periode ketiga, unsur yang
mempunyai bentuk alotropi adalah sulfur dan fosfor. Alotropi adalah sifat zat yang
beda, tetapi masih tersusun dari unsur yang sama. Sulfur mempunyai dua alotropi
yaitu rombik (suhu di bawah 960C) dan monoklin (suhu di atas 960C). Sama halnya
dengan sulfur, fosfor juga mempunyai dua alotropi, yaitu fosfor berwarna putih dan
fosfor berwarna merah. Fosfor putih beracun dan dapat berfosforesensi, sedangkan
fosfor merah tidak beracun dan tidak berfosforesensi. Sifat basa untuk unsur-unsur
periode ketiga, makin ke kiri makin kuat, sedangkan sifat asam makin ke kanan
makin kuat. Khusus untuk Al bersifat amfoter yaitu dapat bereaksi dengan basa
maupun asam. Sifat amfoter dari Al dijadikan dasar untuk mendapatkan Al2O3 murni
dari bauksit (Al2O32H2O). Yang selanjutnya leburan Al2O3 murni dielektrolisis
untuk mendapatkan logam Al.
Untuk mendapatkan unsur Na dan Mg dapat dilakukan dengan
mengelektrolisis lelehan garamnya. Elektrolisis lelehan garam NaCl untuk
mendapatkan Na disebut proses Downs dan elektrolisis lelehan garam MgCl2 untuk
mendapatkan Mg disebut proses Dow. Sedangkan Al diperoleh dari bauksit
(Al2O3.2H2O) dengan mengelektrolisis leburan Al2O3. Proses elektrolisis leburan
Al2O3 untuk mendapatkan Al disebut proses hall. Si diperoleh dari reduksi pasir
kwarsa/SiO2 dengan karbon/C. P diperoleh dari proses wohler yaitu pemanasan batu
12. 9
karang dengan pasir, yang dilanjutkan dengan reaksi reduksi menggunakan karbon.
Adapun untuk mendapatkan S dilakukan proses frasch yaitu belerang dalam tanah
ditekan dengan udara dan uap air bersuhu dan tekanan tinggi. Cl diperoleh dari
eletrolisis baik larutan maupun lelehan garamnya. Sementara itu, unsur terakhir dari
periode ketiga dari kiri ke kanan yaitu argon diperoleh dari destilasi udara bebas dan
dari reaksi udara bebas dengan karbid (CaC2).
Adapun kegunaan unsur-unsur periode ketiga adalah Na untuk industri sabun,
penyedap, dan pemanis. Ar untuk pengisi bola lampu dan lampu reklame. Mg dengan
Al dan Ca (magnalium) untuk rangka pesawat terbang. Cl sebagai bahan untuk
plastik dan freon. Si untuk transistor, chips komputer, gelas, keramik, pengering
(silika gel). S untuk membuat asam sulfat H2SO4 sebagai bahan untuk pupuk, kertas,
baterai, tekstil, farmasi dan lain-lain, dan P untuk membuat H3PO4 sebagai bahan
pupuk fosfat.
E. UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE IV
Unsur-unsur transisi periode IV adalah skandium (Sc), titanium (Ti),
vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobal (Co), nikel (Ni),
tembaga (Cu), dan seng (Zn). Sc diperoleh dari Sc2O3XH2O, Ti diperoleh dari rutil/
TiO2, V diperoleh dari vanadit/ Pb(VO2)2, Cr dari PbCrO4, Mn dari batu kawi
(pirolusit)/MnO2, Fe dari hematit/Fe2O3 dan magnetit/Fe3O4, Co dari CoS, Ni dari
NiS, Cu dari CuFS2 (kalkopirit) dan seng dari ZnS (seng blende).
Ciri-ciri dari unsur-unsur transisi periode IV adalah elektron valensi tengah
mengisi d, semuanya logam, biloks bervariasi (kecuali Sc3+ dan Zn2+), senyawanya
berwarna (kecuali Sc3+, Zn2+, dan Ti4+), bersifat paramagnetik/menarik medan
magnet (dikarenakan mempunyai elektron tidak berpasangan pada orbital sub
kulitnya), membentuk kompleks koordinasi, dan dapat digunakan sebagai katalis.
Misalnya Ni untuk katalis hidrogenasi, Fe untuk katalis proses Haber-Bosch, dan
V2O5 untuk katalis proses kontak dalam pembuatan H2SO4.
Teknik untuk mengolah bijih menjadi logamnya disebut teknik metalurgi.
Langkah - langkah dalam teknik metalurgi adalah:
1. Flotasi, yaitu membersihkan bijih logam dari pengotornya dengan teknik
pengapungan oleh buih detergen.
13. 10
2. Pemanggangan, yaitu cara untuk mengolah bijih logam menjadi senyawa
oksidanya dengan mengalirkan gas O2 dalam suhu tinggi ke dalam bijih logam yang
sudah dibersihkan.
3. Reduksi, yaitu proses mengolah senyawa oksida logam menjadi logamnya
dengan reaksi reduksi menggunakan karbon.
4. Elektrolisis, yaitu proses memurnikan logam kotor yang diperoleh dari proses
reduksi menjadi logam murninya.
14. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya. Sama
seperti pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita dapat
mengetahui penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan pengubahan zat itu
menjadi zat lain, serta dari sifat kimianya kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang
dapat dialami oleh zat itu, seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam,
dan sifat basa.
B. Saran
Agar lebih memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang unsur-
unsur kimia, perbanyaklah membaca referensi baik melalui artikel-artikel, jurnal
maupun buku-buku yang berkaitan tentangnya.
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
Pangajuanto, Teguh. 2009. KIMIA 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Anonim. 2013. Makalah Kimia Unsur. http://andinelangsa.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 29 Mei 2013. Makassar.