SlideShare a Scribd company logo
i
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS INI BERJUDUL :
ANALISIS KIMIA UNSUR
PENYUSUN KELOMPOK 3 :
 Adiyba Humaira
 Hana Takiya
 Siti Nurhayati
Karya tulis ini telah dibaca dan di setujui.
Bogor, 15 januari 2015
Mengetahui
Guru Pembimbing
(Dini Meswanti)
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami
menyelesaikan karya tulis ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA
mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.Shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad
SAW.
Karya tulis ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kimia Unsur,
yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini memuat tentang kelimpahan unsure-unsur alkali tanah di alam, produk
yang mengandung unsur tersebut,kecenderungan sifat fisik dan kimia
unsur.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail
yang cukup jelas bagi pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru bahasa kimia sebagai
pembimbing yaitu Ibu Dini Meswanti yang telah membimbing penyusun agar dapat
mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
iii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ...................................................................................................i
Kata Pengantar ..........................................................................................................ii
Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Ruang Lingkup .......................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHSAN ..............................................................................................4
A. Gas Mulia .............................................................................................................4
B. Halogen...................................................................................................................5
C. Alkali (IA) dan Alkali Tanah (IIA)........................................................................6
D. Periode III..............................................................................................................7
E. Unsur-unsur Transisi Periode IV ...........................................................................9
BAB 3 PENUTUPAN ................................................................................................11
A. Kesimpulan.............................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
Daftar Pustaka.............................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Beberapa unsur ditemukan di alam dalam keadaan bebas dan jumlahnya
melimpah seperti oksigen dan nitrogen. Ada juga unsur yang ditemukan di alam
dalam keadaan bebas, tetapi jumlahnya relatif kecil seperti emas dan perak (logam
mulia) dan gas mulia. Sebagian besarnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam
bentuk senyawa baik berupa batuan, garam, maupun terlarut dalam air laut.
Di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas hidrogen, berikutnya
gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak (kulit) bumi, oksigen adalah
unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya berturut-turut adalah silikon,
aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di atmosfer, kelimpahan
unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat berturut-turut adalah nitrogen,
oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Sementara itu di dalam tubuh
manusia, berturut-turut mulai dari unsur yang paling banyak adalah oksigen, karbon,
hidogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya.
Berdasarkan sifat kelogaman, dari 90 unsur yang terdapat di alam, sebanyak
64 unsur dikategorikan sebagai logam, 9 unsur termasuk metaloid, dan sisanya 17
unsur termasuk non logam. Berdasarkan kemiripan sifatnya (kemiripan sifat
ditentukan dari kesamaan jumlah elektron valensinya), unsur-unsur yang ada
digolongkan ke dalam dua macam golongan, yaitu golongan A (golongan IA sampai
VIIIA) dan golongan B (golongan IB sampai VIIIB). Berada dalam satu golongan
artinya sifatnya mirip karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama. Golongan
dalam tabel periodik berada dalam lajur vertikal. Sedangkan lajur-lajur horizontal
menunjukan periode-periode unsur. Terdapat tujuh periode unsur, yaitu peride 1
sampai periode 7. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena
semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk
logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif
terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia
beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki
unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami
dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
2
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latarbelakang, maka dalam ada beberapa masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu:
1. Bagaimanakh sifat-sifat unsur dalam pembagian tertentu?
2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan antar unsur dalam 1 golongan atau
dalam 1 periode berdassarkan pengelompokannya?
3. Bagaimanakah pembuatan masing-masing unsur?
C. Ruang Lingkup
1. Sifat-sifat unsur dalam penggolongan tertentu
2. Persamaan dan perbedaan masing-masing unsur
3. Pembuatan masing-masing unsur
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. GAS MULIA
Gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA. Unsur-unsur
gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan
radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon1 diperoleh dari
rongga batuan uranium2. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat
diperoleh dari pemisahan gas alam.
Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Hal ini ditunjukan
oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Kestabilannya
disebabkan oleh energi ionisasinya yang sangat tinggi dan elektron valensinya yang
duplet untuk helium dan oktet untuk unsur gas mulia lainnya. Dalam tabel periodik,
gas mulia berada di kolom paling kanan. Ini artinya energi ionisasi gas mulia paling
tinggi dibandingkan energi ionisasi golongan unsur lainnya. Sementara itu, di alam
unsur-unsur selain gas mulia umumnya berada dalam bentuk senyawa. Keadaan
seperti ini menunjukan ketidakstabilannya yang disebabkan oleh energi ionisasinya
yang relatif rendah dan elektron valensinya yang tidak duplet (untuk hidrogen) atau
tidak oktet (untuk unsur-unsur selain hidrogen). Tidak ada senyawa alaminya dari
unsur gas mulia, tetapi senyawa buatannya telah berhasil dibuat. XePtF6 menjadi
senyawa pertama dari unsur gas mulia yang telah berhasil dibuat oleh N. Bartlett.
Berikutnya senyawa gas mulia yang telah berhasil dibuat adalah senyawa dari unsur
kripton (KrF4 dan KrF2) dan unsur radon (RnF2). Energi ionisasi He, Ne, dan Ar lebih
tinggi dibandingkan energi ionisasi Kr, Xe, dan Rn, sehingga He, Ne, dan Ar relatif
lebih stabil dibandingkan Kr, Xe, dan Rn. Oleh karena itu, senyawa dari He, Ne, dan
Ar sampai saat ini belum dapat dibuat, sedangkan senyawa dari Kr, Xe, dan Rn telah
berhasil dibuat seperti tersebut di atas. Gas mulia larut dalam air membentuk klatrat.
Klatrat adalah keadaan terjebaknya atom-atom gas mulia dalam struktur heksagonal
molekul-molekul air. Makin ke bawah dalam golongannya, unsur gas mulia makin
larut dalam air. Hal ini disebabkan makin ke bawah, ukuran atom gas mulia makin
besar sehingga makin mudah membentuk klatrat (makin mudah larut dalam air).
Cara mendapatkan gas mulia dari udara bebas adalah dengan mendestilasi
udara tersebut. Destilasi adalah cara pemisahan campuran menjadi zat-zat tunggal
dengan dasar perbedaan titik didih di antara zat-zat yang ada dalam campuran
1 Gas radioaktif
2 Logam putih keperakan
5
tersebut tidak berbeda jauh. Khusus untuk Rn hanya diperoleh melalui isolasi gas Rn
dari rongga batuan uranium.
Masing-masing gas mulia mempunyai kegunaannya. He berguna sebagai
pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung penyelam, dan sebagai
pendingin untuk suhu mendekati 0 K. Ne, Ar, dan Kr, ketiganya berguna untuk
pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame (Ne berwarna merah, Ar berwarna
merah muda, Kr berwarna putih, dan Xe berwarna biru) dan pendingin pada reaktor
nuklir. Xe untuk obat bius pada pembedahan. Senyawa Xe dengan oksigen, seperti
XeO3, XeO4 merupakan oksidator yang sangat kuat. Rn bersifat radioaktif dan
berguna untuk terapi kanker.
B. HALOGEN
Semua unsur halogen3 ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Hal ini
disebabkan karena unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif akibat dari
keelektronegatifannya yang besar, bahkan paling besar di antara semua golongan
unsur yang ada. Garam dari air laut adalah sumber utama unsur-unsur halogen.
Unsur halogen bereaksi autoredoks dengan air. Kecuali flourin (F2) bereaksi
dengan air membentuk asam halida dan gas oksigen. Semua unsur halogen bereaksi
dengan logam membentuk garam halida. Hidrokrabon tak jenuh (mempunyai ikatan
rangkap) akan mengalami reaksi adisi bila direaksikan dengan unsur-unsur halogen.
Unsur-unsur halogen bila bereaksi dengan sesamanya akan membentuk senyawa
interhalogen.
Ada beberapa teknik untuk mendapatkan unsur-unsur halogen. Khusus untuk
flourin diperoleh dari elektrolisis KHF2. Cl2, Br2, dan I2 dapat diperoleh dari reaksi
pendesakan, reaksi oksidasi garam halidanya dengan KMnO4/MnO2, dan atau
elektrolisis larutan/lelehan garamnya. Untuk Cl2 dapat juga diperoleh dari Downs,
Gibbs, Deacon, dan Dows.
Asam dari unsur halogen ada dua macam, yaitu asam halida (HX) dan asam
oksihalogen (HXO). Urutan tingkat keasaman dari asam halida adalah
HI>HBr>HCl>HI.
Tingkat keasaman asam halida dipengaruhi oleh jari-jari unsur halogennya. Makin
besar jari-jari atomnya, maka gaya tarik inti terhadap pasangan electron ikatan makin
3 Unsur yang menggandung garam
6
lemah, sehingga atom H mudah lepas dari molekul asam halidanya. Atom H mudah
dilepas itu menunjukan larutan senyawa halida makin asam karena dalam larutan
makin banyak mengandung ion-ion H+. Adapun urutan tingkat keasaman asam
oksihalogen adalah HClO>HBrO>HIO. Yang mempengaruhi tingkat keasamannya
adalah keelektronegatifannya. Yang sifatnya lebih elektronegatif akan memiliki sifat
lebih asam. Kalau asam oksihalogen dibentuk dari unsur halogen yang sama, maka
yang mempengaruhi tingkat keasamannya adalah jumlah atom O yang diikat. Makin
banyak jumlah atom O yang diikat, maka sifatnya akan semakin asam. Jadi urutan
tingkat keasamannya (misalnya senyawa oksihalogen dari atom Cl) adalah:
HClO4>HClO3>HClO2>HClO
Kegunaan unsur/senyawa halogen:
Pendingin: freon (CFC)/gas AC
Fotografi: AgI, AgBr
Pupuk batang & akar:KCl
Pengawet kayu: NaF
Ukiran gelas: HF
Anti septik: I2/betadine
Desinfektan: Ca(OCl)2/kaporit
C. ALKALI (IA) dan ALKALI TANAH (IIA)
Alkali dan alkali tanah bersumber dari air laut, batuan, dan peluruhan unsur
radioaktif. Litium diperoleh dari batuan spodumen (LiAl(SiO3)2, natrium dari air laut
berupa garam dapur (NaCl) dan dari sendawa chili (NaNO3), Kalium dari batuan
karnalit (KCl.MgCl2), sesium dari pollusit (CsAl(SiO3)2) dan fransium dari luruhan
Ac-277 dengan emisi sinar alfa. Berilium diperoleh dari beril (Be3Al2Si8O18),
magensium dari magnesit (MgCO3) dan dolomit/cangkang telur (MgCO3.CaCO3),
kalsium dari batu kapur (CaCO3) dan gips (CaSO42H2O), stronsium dari stronsianit
(SrCO3), barium dari barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3), dan radium dari luruhan Th-
230 dengan memancar sinar alfa.
Di alam, unsur-unsur alkali dan alkali tanah berada dalam bentuk
senyawanya. Hal ini di sebabkan karena alkali dan alkali tanah besifat sangat reaktif,
7
mudah teroksidasi sehingga keadaannya akan selalu bersenyawa dengan atom-atom
unsur lain. Kereaktifan dan kemudahan teroksidasi unsur-unsur alkali dan alkali tanah
disebabkan oleh energi ionisasi dan potensial reduksi standarnya (E0) yang kecil.
Baik alkali maupun alkali tanah bereaksi dengan air dingin, kecuali Be tidak bereaksi
dengan air dan Mg bereaksi dengan air panas. Hasil reaksi antara air dengan
alkali/alkali tanah adalah senyawa basa dan gas hidrogren.
Reaksi alkali dan alkali tanah dengan O2 akan membentuk tiga jenis senyawa,
yaitu senyawa oksida (biloks O=-2), peroksida (biloks O=-1), dan superoksida (biloks
O=-1/2).
Reaksi dengan H2 membentuk senyawa hidrida. Reaksi dengan unsur halogen
membentuk garam halida. Reaksi dengan asam membentuk garam halida dan gas
hidrogen. Semua alkali tanah bereaksi dengan gas nitrogen membentuk garam nitrida.
Dari unsur alkali, hanya Li yang dapat bereaksi dengan N2 membentuk garam
nitrida/LiN3.
Uji nyala alkali dan alkli tanah memberikan warna yang khas untuk setiap
unsurnya. Dalam uji nyalanya unsur-unsur alkali: Li berwarna merah, Na berwarna
kuning, K berwarna bungur, Rb berwarna kuning biru, Cs berwarna biru dan unsur-
unsur alkali tanah: Ca berwarna orange, Sr berwarna merah, dan Ba berwarna hijau.
Dalam uji kelarutan garamnya dalam air, semua garam IA larut dalam air
kecuali LiF dan Li2CO3. Untuk mendapatkan unsur-unsur alkali dan alkali tanah
hanya bisa dilakukan dengan elektrolisis lelehan garamnya saja. Elektrolisis lelehan
garam NaCl dan LiCl untuk mendapatkan Li dan Na disebut proses Downs dan
elektrolisis lelehan garam MgCl2 untuk mendapatkan Mg disebut proses Dow.
Berikut adalah kegunaan garam dan logam alkali dan alkali tanah, NaCl: bumbu
masakan/pengawet. NaOH: bahan baku pembuatan sabun/detergen. Senyawa alkali
tanah: campuran kembang api. Magnalium (Mg, Al, dan Ca) dan Duralumin ( Mg,Al,
Cu, dan Mn): konstruksi pesawat terbang/mobil. CaSO42H2O (Gips): pembalut tulang
patah dan kapur tulis. MgSO47H2O (garam inggris): obat cuci perut.
D. PERIODE III
Unsur-unsur yang ada dalam periode iii adalah natrium (Na), magnesium
(Mg), Aluminium (Al), silikon (Si), Fosfor (P), sulfur (S), klor (Cl), argon (Ar). Na
diperoleh dari air laut berupa garam dapur (NaCl), magnesium diperoleh dari
magnesit (MgCO3) dan cangkang telur/dolomit (MgCO3.CaCO3), aluminium
8
diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O), silikion diperoleh dari pasir kuarsa/silika
(SiO2), fosfor diperoleh dari apatit/batu karang (Ca3(PO4)2), sulfur diperoleh
langsung dalam bentuk unsurnya dari tanah belerang, klor dari air laut berupa garam
dapur, dan argon diperoleh dalam bentuk unsur bebasnya dari udara bebas.
Na bereaksi dengan air dingin dan Mg bereaksi dengan air panas. Al bereaksi
dengan air hanya dengan uapnya. Hasil reaksi dengan air dari ketiga unsur tersebut
membentuk senyawa basa dan gas hidrogen. Si dan P tidak beraksi dengan air. S
bereaksi dengan air dalam suhu yang tinggi membentuk H2S dan O2. Cl bereaksi
autoredoks dengan H2O membentuk HCl dan HClO. Ar sama sekali tidak bereaksi
dengan air. Si mempunyai tingkat titik leleh tertinggi di antara unsur-unsur dalam
periode ketiga. Urutan tingkat titik leleh berikutnya setelah Si dari unsur-unsur
periode ketiga adalah Al>Mg>Na>S>P>Cl>Ar. Dalam satu periode jari-jari atom
semakin ke kiri makin besar. Na mempunyai jari-jari atom paling besar dan Ar
mempunyai jari-jari atom paling kecil di antara jari-jari atom unsur lainnya dalam
periode ketiga. Untuk sifat periodik lainnya, yaitu kelektronegatifan, energi ionisasi,
dan afinitas elektron, makin ke kanan dalam satu periode harganya makin besar.
Kecuali keelektronegatifan VIIIA, harganya adalah nol. Kecuali energi ionisasi IIA
lebih besar dari IIIA dan energi ionisasi VA lebih besar dari VIA. Kecuali afinitas
elektron IIA lebih kecil dari IA, afinitas elektron VA lebih kecil dari IVA, dan
afinitas elektron VIIA lebih kecil dari VIIA. Dalam periode ketiga, unsur yang
mempunyai bentuk alotropi adalah sulfur dan fosfor. Alotropi adalah sifat zat yang
beda, tetapi masih tersusun dari unsur yang sama. Sulfur mempunyai dua alotropi
yaitu rombik (suhu di bawah 960C) dan monoklin (suhu di atas 960C). Sama halnya
dengan sulfur, fosfor juga mempunyai dua alotropi, yaitu fosfor berwarna putih dan
fosfor berwarna merah. Fosfor putih beracun dan dapat berfosforesensi, sedangkan
fosfor merah tidak beracun dan tidak berfosforesensi. Sifat basa untuk unsur-unsur
periode ketiga, makin ke kiri makin kuat, sedangkan sifat asam makin ke kanan
makin kuat. Khusus untuk Al bersifat amfoter yaitu dapat bereaksi dengan basa
maupun asam. Sifat amfoter dari Al dijadikan dasar untuk mendapatkan Al2O3 murni
dari bauksit (Al2O32H2O). Yang selanjutnya leburan Al2O3 murni dielektrolisis
untuk mendapatkan logam Al.
Untuk mendapatkan unsur Na dan Mg dapat dilakukan dengan
mengelektrolisis lelehan garamnya. Elektrolisis lelehan garam NaCl untuk
mendapatkan Na disebut proses Downs dan elektrolisis lelehan garam MgCl2 untuk
mendapatkan Mg disebut proses Dow. Sedangkan Al diperoleh dari bauksit
(Al2O3.2H2O) dengan mengelektrolisis leburan Al2O3. Proses elektrolisis leburan
Al2O3 untuk mendapatkan Al disebut proses hall. Si diperoleh dari reduksi pasir
kwarsa/SiO2 dengan karbon/C. P diperoleh dari proses wohler yaitu pemanasan batu
9
karang dengan pasir, yang dilanjutkan dengan reaksi reduksi menggunakan karbon.
Adapun untuk mendapatkan S dilakukan proses frasch yaitu belerang dalam tanah
ditekan dengan udara dan uap air bersuhu dan tekanan tinggi. Cl diperoleh dari
eletrolisis baik larutan maupun lelehan garamnya. Sementara itu, unsur terakhir dari
periode ketiga dari kiri ke kanan yaitu argon diperoleh dari destilasi udara bebas dan
dari reaksi udara bebas dengan karbid (CaC2).
Adapun kegunaan unsur-unsur periode ketiga adalah Na untuk industri sabun,
penyedap, dan pemanis. Ar untuk pengisi bola lampu dan lampu reklame. Mg dengan
Al dan Ca (magnalium) untuk rangka pesawat terbang. Cl sebagai bahan untuk
plastik dan freon. Si untuk transistor, chips komputer, gelas, keramik, pengering
(silika gel). S untuk membuat asam sulfat H2SO4 sebagai bahan untuk pupuk, kertas,
baterai, tekstil, farmasi dan lain-lain, dan P untuk membuat H3PO4 sebagai bahan
pupuk fosfat.
E. UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE IV
Unsur-unsur transisi periode IV adalah skandium (Sc), titanium (Ti),
vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobal (Co), nikel (Ni),
tembaga (Cu), dan seng (Zn). Sc diperoleh dari Sc2O3XH2O, Ti diperoleh dari rutil/
TiO2, V diperoleh dari vanadit/ Pb(VO2)2, Cr dari PbCrO4, Mn dari batu kawi
(pirolusit)/MnO2, Fe dari hematit/Fe2O3 dan magnetit/Fe3O4, Co dari CoS, Ni dari
NiS, Cu dari CuFS2 (kalkopirit) dan seng dari ZnS (seng blende).
Ciri-ciri dari unsur-unsur transisi periode IV adalah elektron valensi tengah
mengisi d, semuanya logam, biloks bervariasi (kecuali Sc3+ dan Zn2+), senyawanya
berwarna (kecuali Sc3+, Zn2+, dan Ti4+), bersifat paramagnetik/menarik medan
magnet (dikarenakan mempunyai elektron tidak berpasangan pada orbital sub
kulitnya), membentuk kompleks koordinasi, dan dapat digunakan sebagai katalis.
Misalnya Ni untuk katalis hidrogenasi, Fe untuk katalis proses Haber-Bosch, dan
V2O5 untuk katalis proses kontak dalam pembuatan H2SO4.
Teknik untuk mengolah bijih menjadi logamnya disebut teknik metalurgi.
Langkah - langkah dalam teknik metalurgi adalah:
1. Flotasi, yaitu membersihkan bijih logam dari pengotornya dengan teknik
pengapungan oleh buih detergen.
10
2. Pemanggangan, yaitu cara untuk mengolah bijih logam menjadi senyawa
oksidanya dengan mengalirkan gas O2 dalam suhu tinggi ke dalam bijih logam yang
sudah dibersihkan.
3. Reduksi, yaitu proses mengolah senyawa oksida logam menjadi logamnya
dengan reaksi reduksi menggunakan karbon.
4. Elektrolisis, yaitu proses memurnikan logam kotor yang diperoleh dari proses
reduksi menjadi logam murninya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya. Sama
seperti pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita dapat
mengetahui penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan pengubahan zat itu
menjadi zat lain, serta dari sifat kimianya kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang
dapat dialami oleh zat itu, seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam,
dan sifat basa.
B. Saran
Agar lebih memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang unsur-
unsur kimia, perbanyaklah membaca referensi baik melalui artikel-artikel, jurnal
maupun buku-buku yang berkaitan tentangnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Pangajuanto, Teguh. 2009. KIMIA 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Anonim. 2013. Makalah Kimia Unsur. http://andinelangsa.blogspot.com. Diakses
pada tanggal 29 Mei 2013. Makassar.

More Related Content

What's hot

Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)zainal abidin
 
Unsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranUnsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranHotimah Kusuma
 
Unsur, senyawa dan campuran (IPA)
Unsur, senyawa dan campuran (IPA)Unsur, senyawa dan campuran (IPA)
Unsur, senyawa dan campuran (IPA)Fajra Hanifa
 
Tabel periodik
Tabel periodikTabel periodik
Tabel periodik
niaprihatiningsih
 
Kelas07 04 bab 3
Kelas07 04 bab 3Kelas07 04 bab 3
Kelas07 04 bab 3
Yusep Sunandar
 
Materi smp vii
Materi smp viiMateri smp vii
Materi smp viiNopiputri
 
Makalah tabel periodik
Makalah tabel periodikMakalah tabel periodik
Makalah tabel periodik
niaprihatiningsih
 
Templet assigm,ent hbsc2103
Templet assigm,ent hbsc2103Templet assigm,ent hbsc2103
Templet assigm,ent hbsc2103Zauhari Hussein
 
Unit 3 jadual berkala
Unit 3 jadual berkalaUnit 3 jadual berkala
Unit 3 jadual berkala
Muhammad Helmy Rani
 
Kimia kelas x
Kimia kelas xKimia kelas x
Kimia kelas x
Adhy Samin
 
Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimia
Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimiaPengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimia
Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimiaSigit Eka Duwi Tama
 
Tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Tata nama senyawa dan persamaan reaksiTata nama senyawa dan persamaan reaksi
Tata nama senyawa dan persamaan reaksiYogiarya Marthan
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)noviyanty
 
Sosl unsur
Sosl unsurSosl unsur
Sosl unsur
Imam Ahmadi
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
Ni'matin Choiroh
 
Materi kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiMateri kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiadetadeth
 

What's hot (17)

Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)Unsur, senyawa, dan campuran (final)
Unsur, senyawa, dan campuran (final)
 
Unsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuranUnsur, senyawa & campuran
Unsur, senyawa & campuran
 
Unsur, senyawa dan campuran (IPA)
Unsur, senyawa dan campuran (IPA)Unsur, senyawa dan campuran (IPA)
Unsur, senyawa dan campuran (IPA)
 
Tabel periodik
Tabel periodikTabel periodik
Tabel periodik
 
Kelas07 04 bab 3
Kelas07 04 bab 3Kelas07 04 bab 3
Kelas07 04 bab 3
 
Materi smp vii
Materi smp viiMateri smp vii
Materi smp vii
 
Makalah tabel periodik
Makalah tabel periodikMakalah tabel periodik
Makalah tabel periodik
 
Templet assigm,ent hbsc2103
Templet assigm,ent hbsc2103Templet assigm,ent hbsc2103
Templet assigm,ent hbsc2103
 
Unit 3 jadual berkala
Unit 3 jadual berkalaUnit 3 jadual berkala
Unit 3 jadual berkala
 
Kimia kelas x
Kimia kelas xKimia kelas x
Kimia kelas x
 
Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimia
Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimiaPengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimia
Pengertian unsur, senyawa, dan campuran dalam kimia
 
Tata nama senyawa dan persamaan reaksi
Tata nama senyawa dan persamaan reaksiTata nama senyawa dan persamaan reaksi
Tata nama senyawa dan persamaan reaksi
 
Unsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan CampuranUnsur Senyawa dan Campuran
Unsur Senyawa dan Campuran
 
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
Kimia anorganik (senyawa komplek) (1)
 
Sosl unsur
Sosl unsurSosl unsur
Sosl unsur
 
tata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganiktata nama senyawa organik dan anorganik
tata nama senyawa organik dan anorganik
 
Materi kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xiiMateri kimia unsur kelas xii
Materi kimia unsur kelas xii
 

Similar to Karya tulis kimia unsur

Makalah kimia unsur
Makalah kimia unsurMakalah kimia unsur
Makalah kimia unsur
Septian Muna Barakati
 
Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7
AdrianAttha
 
Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2
MuhammadAbduArRahman
 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
CharlieanaRapmaSari
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
Umi Dahr
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
rahayuviraa
 
Kelompok 3 gas mulia halogen
Kelompok 3 gas mulia halogenKelompok 3 gas mulia halogen
Kelompok 3 gas mulia halogen
Dodiyansyah
 
Makalah oksigen
Makalah oksigenMakalah oksigen
Makalah oksigen
Daniel Marison
 
Kimia Unsur - Gas Mulia
Kimia Unsur - Gas MuliaKimia Unsur - Gas Mulia
Kimia Unsur - Gas Mulia
FiKi_16
 
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanKimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Patricia Joanne
 
MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx
MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docxMAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx
MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx
DilaFadilh
 
(2.a) Zat dan perubahannya.pptx
(2.a)  Zat  dan perubahannya.pptx(2.a)  Zat  dan perubahannya.pptx
(2.a) Zat dan perubahannya.pptx
odinmr
 
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docxMAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
Rahmat Hidayat
 
animated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptxanimated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptx
NendenNurhalimah2
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
yuna Sutria
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
riandyputra3
 
Makalah tabel periodik
Makalah tabel periodikMakalah tabel periodik
Makalah tabel periodik
niaprihatiningsih
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
HendriIka
 

Similar to Karya tulis kimia unsur (20)

Makalah kimia unsur
Makalah kimia unsurMakalah kimia unsur
Makalah kimia unsur
 
Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7Gas Mulia XII MIPA 7
Gas Mulia XII MIPA 7
 
Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2Gas mulia ipa 2
Gas mulia ipa 2
 
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
SariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiSariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Sariiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
 
Gas Mulia
Gas MuliaGas Mulia
Gas Mulia
 
Kimia Unsur
Kimia UnsurKimia Unsur
Kimia Unsur
 
Makalah Oksigen
Makalah OksigenMakalah Oksigen
Makalah Oksigen
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 
Kelompok 3 gas mulia halogen
Kelompok 3 gas mulia halogenKelompok 3 gas mulia halogen
Kelompok 3 gas mulia halogen
 
Makalah oksigen
Makalah oksigenMakalah oksigen
Makalah oksigen
 
Kimia Unsur - Gas Mulia
Kimia Unsur - Gas MuliaKimia Unsur - Gas Mulia
Kimia Unsur - Gas Mulia
 
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat KeperiodikanKimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
Kimia Kelas X Semester 1 Perkembangan Sistem Periodik dan Sifat Keperiodikan
 
MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx
MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docxMAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx
MAKALAH UNSUR UNSUR PERIODE KE 3.docx
 
(2.a) Zat dan perubahannya.pptx
(2.a)  Zat  dan perubahannya.pptx(2.a)  Zat  dan perubahannya.pptx
(2.a) Zat dan perubahannya.pptx
 
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docxMAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
MAKALAH UNSUR-UNSUR PERIODE KETIGA.docx
 
animated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptxanimated-chemistry-lesson.pptx
animated-chemistry-lesson.pptx
 
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.pptunsur-senyawa-dan-campuran.ppt
unsur-senyawa-dan-campuran.ppt
 
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
11851467 kimia unsur periodeik unsuru ind
 
Makalah tabel periodik
Makalah tabel periodikMakalah tabel periodik
Makalah tabel periodik
 
LAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docxLAPORAN ALKALI.docx
LAPORAN ALKALI.docx
 

Recently uploaded

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Karya tulis kimia unsur

  • 1. i LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS INI BERJUDUL : ANALISIS KIMIA UNSUR PENYUSUN KELOMPOK 3 :  Adiyba Humaira  Hana Takiya  Siti Nurhayati Karya tulis ini telah dibaca dan di setujui. Bogor, 15 januari 2015 Mengetahui Guru Pembimbing (Dini Meswanti)
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah yang telah menolong kami menyelesaikan karya tulis ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW. Karya tulis ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Kimia Unsur, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang kelimpahan unsure-unsur alkali tanah di alam, produk yang mengandung unsur tersebut,kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur.Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru bahasa kimia sebagai pembimbing yaitu Ibu Dini Meswanti yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
  • 3. iii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ...................................................................................................i Kata Pengantar ..........................................................................................................ii Daftar Isi.....................................................................................................................iii BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................1 A. Latar Belakang .....................................................................................................1 B. Rumusan Masalah..................................................................................................3 C. Ruang Lingkup .......................................................................................................3 BAB 2 PEMBAHSAN ..............................................................................................4 A. Gas Mulia .............................................................................................................4 B. Halogen...................................................................................................................5 C. Alkali (IA) dan Alkali Tanah (IIA)........................................................................6 D. Periode III..............................................................................................................7 E. Unsur-unsur Transisi Periode IV ...........................................................................9 BAB 3 PENUTUPAN ................................................................................................11 A. Kesimpulan.............................................................................................................11 B. Saran......................................................................................................................11 Daftar Pustaka.............................................................................................................12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa unsur ditemukan di alam dalam keadaan bebas dan jumlahnya melimpah seperti oksigen dan nitrogen. Ada juga unsur yang ditemukan di alam dalam keadaan bebas, tetapi jumlahnya relatif kecil seperti emas dan perak (logam mulia) dan gas mulia. Sebagian besarnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam bentuk senyawa baik berupa batuan, garam, maupun terlarut dalam air laut. Di alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas hidrogen, berikutnya gas helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak (kulit) bumi, oksigen adalah unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya berturut-turut adalah silikon, aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di atmosfer, kelimpahan unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat berturut-turut adalah nitrogen, oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Sementara itu di dalam tubuh manusia, berturut-turut mulai dari unsur yang paling banyak adalah oksigen, karbon, hidogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Berdasarkan sifat kelogaman, dari 90 unsur yang terdapat di alam, sebanyak 64 unsur dikategorikan sebagai logam, 9 unsur termasuk metaloid, dan sisanya 17 unsur termasuk non logam. Berdasarkan kemiripan sifatnya (kemiripan sifat ditentukan dari kesamaan jumlah elektron valensinya), unsur-unsur yang ada digolongkan ke dalam dua macam golongan, yaitu golongan A (golongan IA sampai VIIIA) dan golongan B (golongan IB sampai VIIIB). Berada dalam satu golongan artinya sifatnya mirip karena memiliki jumlah elektron valensi yang sama. Golongan dalam tabel periodik berada dalam lajur vertikal. Sedangkan lajur-lajur horizontal menunjukan periode-periode unsur. Terdapat tujuh periode unsur, yaitu peride 1 sampai periode 7. Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua benda yang ada di alam ini mengandung unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tak bisa dipungkiri, selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan. Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur lebih spesifik lagi.
  • 5. 2
  • 6. 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada latarbelakang, maka dalam ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu: 1. Bagaimanakh sifat-sifat unsur dalam pembagian tertentu? 2. Bagaimanakah persamaan dan perbedaan antar unsur dalam 1 golongan atau dalam 1 periode berdassarkan pengelompokannya? 3. Bagaimanakah pembuatan masing-masing unsur? C. Ruang Lingkup 1. Sifat-sifat unsur dalam penggolongan tertentu 2. Persamaan dan perbedaan masing-masing unsur 3. Pembuatan masing-masing unsur
  • 7. 4 BAB II PEMBAHASAN A. GAS MULIA Gas mulia adalah sebutan untuk unsur-unsur golongan VIIIA. Unsur-unsur gas mulia adalah helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), xenon (Xe), dan radon (Rn). Gas mulia diperoleh dari udara bebas, kecuali radon1 diperoleh dari rongga batuan uranium2. Helium selain diperoleh dari udara bebas juga dapat diperoleh dari pemisahan gas alam. Gas mulia merupakan golongan unsur yang paling stabil. Hal ini ditunjukan oleh keberadaannya di alam adalah dalam bentuk unsur bebasnya. Kestabilannya disebabkan oleh energi ionisasinya yang sangat tinggi dan elektron valensinya yang duplet untuk helium dan oktet untuk unsur gas mulia lainnya. Dalam tabel periodik, gas mulia berada di kolom paling kanan. Ini artinya energi ionisasi gas mulia paling tinggi dibandingkan energi ionisasi golongan unsur lainnya. Sementara itu, di alam unsur-unsur selain gas mulia umumnya berada dalam bentuk senyawa. Keadaan seperti ini menunjukan ketidakstabilannya yang disebabkan oleh energi ionisasinya yang relatif rendah dan elektron valensinya yang tidak duplet (untuk hidrogen) atau tidak oktet (untuk unsur-unsur selain hidrogen). Tidak ada senyawa alaminya dari unsur gas mulia, tetapi senyawa buatannya telah berhasil dibuat. XePtF6 menjadi senyawa pertama dari unsur gas mulia yang telah berhasil dibuat oleh N. Bartlett. Berikutnya senyawa gas mulia yang telah berhasil dibuat adalah senyawa dari unsur kripton (KrF4 dan KrF2) dan unsur radon (RnF2). Energi ionisasi He, Ne, dan Ar lebih tinggi dibandingkan energi ionisasi Kr, Xe, dan Rn, sehingga He, Ne, dan Ar relatif lebih stabil dibandingkan Kr, Xe, dan Rn. Oleh karena itu, senyawa dari He, Ne, dan Ar sampai saat ini belum dapat dibuat, sedangkan senyawa dari Kr, Xe, dan Rn telah berhasil dibuat seperti tersebut di atas. Gas mulia larut dalam air membentuk klatrat. Klatrat adalah keadaan terjebaknya atom-atom gas mulia dalam struktur heksagonal molekul-molekul air. Makin ke bawah dalam golongannya, unsur gas mulia makin larut dalam air. Hal ini disebabkan makin ke bawah, ukuran atom gas mulia makin besar sehingga makin mudah membentuk klatrat (makin mudah larut dalam air). Cara mendapatkan gas mulia dari udara bebas adalah dengan mendestilasi udara tersebut. Destilasi adalah cara pemisahan campuran menjadi zat-zat tunggal dengan dasar perbedaan titik didih di antara zat-zat yang ada dalam campuran 1 Gas radioaktif 2 Logam putih keperakan
  • 8. 5 tersebut tidak berbeda jauh. Khusus untuk Rn hanya diperoleh melalui isolasi gas Rn dari rongga batuan uranium. Masing-masing gas mulia mempunyai kegunaannya. He berguna sebagai pengisi balon udara, pencampur oksigen pada tabung penyelam, dan sebagai pendingin untuk suhu mendekati 0 K. Ne, Ar, dan Kr, ketiganya berguna untuk pengisi bola lampu, lampu TL, lampu reklame (Ne berwarna merah, Ar berwarna merah muda, Kr berwarna putih, dan Xe berwarna biru) dan pendingin pada reaktor nuklir. Xe untuk obat bius pada pembedahan. Senyawa Xe dengan oksigen, seperti XeO3, XeO4 merupakan oksidator yang sangat kuat. Rn bersifat radioaktif dan berguna untuk terapi kanker. B. HALOGEN Semua unsur halogen3 ditemukan di alam dalam bentuk senyawanya. Hal ini disebabkan karena unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif akibat dari keelektronegatifannya yang besar, bahkan paling besar di antara semua golongan unsur yang ada. Garam dari air laut adalah sumber utama unsur-unsur halogen. Unsur halogen bereaksi autoredoks dengan air. Kecuali flourin (F2) bereaksi dengan air membentuk asam halida dan gas oksigen. Semua unsur halogen bereaksi dengan logam membentuk garam halida. Hidrokrabon tak jenuh (mempunyai ikatan rangkap) akan mengalami reaksi adisi bila direaksikan dengan unsur-unsur halogen. Unsur-unsur halogen bila bereaksi dengan sesamanya akan membentuk senyawa interhalogen. Ada beberapa teknik untuk mendapatkan unsur-unsur halogen. Khusus untuk flourin diperoleh dari elektrolisis KHF2. Cl2, Br2, dan I2 dapat diperoleh dari reaksi pendesakan, reaksi oksidasi garam halidanya dengan KMnO4/MnO2, dan atau elektrolisis larutan/lelehan garamnya. Untuk Cl2 dapat juga diperoleh dari Downs, Gibbs, Deacon, dan Dows. Asam dari unsur halogen ada dua macam, yaitu asam halida (HX) dan asam oksihalogen (HXO). Urutan tingkat keasaman dari asam halida adalah HI>HBr>HCl>HI. Tingkat keasaman asam halida dipengaruhi oleh jari-jari unsur halogennya. Makin besar jari-jari atomnya, maka gaya tarik inti terhadap pasangan electron ikatan makin 3 Unsur yang menggandung garam
  • 9. 6 lemah, sehingga atom H mudah lepas dari molekul asam halidanya. Atom H mudah dilepas itu menunjukan larutan senyawa halida makin asam karena dalam larutan makin banyak mengandung ion-ion H+. Adapun urutan tingkat keasaman asam oksihalogen adalah HClO>HBrO>HIO. Yang mempengaruhi tingkat keasamannya adalah keelektronegatifannya. Yang sifatnya lebih elektronegatif akan memiliki sifat lebih asam. Kalau asam oksihalogen dibentuk dari unsur halogen yang sama, maka yang mempengaruhi tingkat keasamannya adalah jumlah atom O yang diikat. Makin banyak jumlah atom O yang diikat, maka sifatnya akan semakin asam. Jadi urutan tingkat keasamannya (misalnya senyawa oksihalogen dari atom Cl) adalah: HClO4>HClO3>HClO2>HClO Kegunaan unsur/senyawa halogen: Pendingin: freon (CFC)/gas AC Fotografi: AgI, AgBr Pupuk batang & akar:KCl Pengawet kayu: NaF Ukiran gelas: HF Anti septik: I2/betadine Desinfektan: Ca(OCl)2/kaporit C. ALKALI (IA) dan ALKALI TANAH (IIA) Alkali dan alkali tanah bersumber dari air laut, batuan, dan peluruhan unsur radioaktif. Litium diperoleh dari batuan spodumen (LiAl(SiO3)2, natrium dari air laut berupa garam dapur (NaCl) dan dari sendawa chili (NaNO3), Kalium dari batuan karnalit (KCl.MgCl2), sesium dari pollusit (CsAl(SiO3)2) dan fransium dari luruhan Ac-277 dengan emisi sinar alfa. Berilium diperoleh dari beril (Be3Al2Si8O18), magensium dari magnesit (MgCO3) dan dolomit/cangkang telur (MgCO3.CaCO3), kalsium dari batu kapur (CaCO3) dan gips (CaSO42H2O), stronsium dari stronsianit (SrCO3), barium dari barit (BaSO4) dan witerit (BaCO3), dan radium dari luruhan Th- 230 dengan memancar sinar alfa. Di alam, unsur-unsur alkali dan alkali tanah berada dalam bentuk senyawanya. Hal ini di sebabkan karena alkali dan alkali tanah besifat sangat reaktif,
  • 10. 7 mudah teroksidasi sehingga keadaannya akan selalu bersenyawa dengan atom-atom unsur lain. Kereaktifan dan kemudahan teroksidasi unsur-unsur alkali dan alkali tanah disebabkan oleh energi ionisasi dan potensial reduksi standarnya (E0) yang kecil. Baik alkali maupun alkali tanah bereaksi dengan air dingin, kecuali Be tidak bereaksi dengan air dan Mg bereaksi dengan air panas. Hasil reaksi antara air dengan alkali/alkali tanah adalah senyawa basa dan gas hidrogren. Reaksi alkali dan alkali tanah dengan O2 akan membentuk tiga jenis senyawa, yaitu senyawa oksida (biloks O=-2), peroksida (biloks O=-1), dan superoksida (biloks O=-1/2). Reaksi dengan H2 membentuk senyawa hidrida. Reaksi dengan unsur halogen membentuk garam halida. Reaksi dengan asam membentuk garam halida dan gas hidrogen. Semua alkali tanah bereaksi dengan gas nitrogen membentuk garam nitrida. Dari unsur alkali, hanya Li yang dapat bereaksi dengan N2 membentuk garam nitrida/LiN3. Uji nyala alkali dan alkli tanah memberikan warna yang khas untuk setiap unsurnya. Dalam uji nyalanya unsur-unsur alkali: Li berwarna merah, Na berwarna kuning, K berwarna bungur, Rb berwarna kuning biru, Cs berwarna biru dan unsur- unsur alkali tanah: Ca berwarna orange, Sr berwarna merah, dan Ba berwarna hijau. Dalam uji kelarutan garamnya dalam air, semua garam IA larut dalam air kecuali LiF dan Li2CO3. Untuk mendapatkan unsur-unsur alkali dan alkali tanah hanya bisa dilakukan dengan elektrolisis lelehan garamnya saja. Elektrolisis lelehan garam NaCl dan LiCl untuk mendapatkan Li dan Na disebut proses Downs dan elektrolisis lelehan garam MgCl2 untuk mendapatkan Mg disebut proses Dow. Berikut adalah kegunaan garam dan logam alkali dan alkali tanah, NaCl: bumbu masakan/pengawet. NaOH: bahan baku pembuatan sabun/detergen. Senyawa alkali tanah: campuran kembang api. Magnalium (Mg, Al, dan Ca) dan Duralumin ( Mg,Al, Cu, dan Mn): konstruksi pesawat terbang/mobil. CaSO42H2O (Gips): pembalut tulang patah dan kapur tulis. MgSO47H2O (garam inggris): obat cuci perut. D. PERIODE III Unsur-unsur yang ada dalam periode iii adalah natrium (Na), magnesium (Mg), Aluminium (Al), silikon (Si), Fosfor (P), sulfur (S), klor (Cl), argon (Ar). Na diperoleh dari air laut berupa garam dapur (NaCl), magnesium diperoleh dari magnesit (MgCO3) dan cangkang telur/dolomit (MgCO3.CaCO3), aluminium
  • 11. 8 diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O), silikion diperoleh dari pasir kuarsa/silika (SiO2), fosfor diperoleh dari apatit/batu karang (Ca3(PO4)2), sulfur diperoleh langsung dalam bentuk unsurnya dari tanah belerang, klor dari air laut berupa garam dapur, dan argon diperoleh dalam bentuk unsur bebasnya dari udara bebas. Na bereaksi dengan air dingin dan Mg bereaksi dengan air panas. Al bereaksi dengan air hanya dengan uapnya. Hasil reaksi dengan air dari ketiga unsur tersebut membentuk senyawa basa dan gas hidrogen. Si dan P tidak beraksi dengan air. S bereaksi dengan air dalam suhu yang tinggi membentuk H2S dan O2. Cl bereaksi autoredoks dengan H2O membentuk HCl dan HClO. Ar sama sekali tidak bereaksi dengan air. Si mempunyai tingkat titik leleh tertinggi di antara unsur-unsur dalam periode ketiga. Urutan tingkat titik leleh berikutnya setelah Si dari unsur-unsur periode ketiga adalah Al>Mg>Na>S>P>Cl>Ar. Dalam satu periode jari-jari atom semakin ke kiri makin besar. Na mempunyai jari-jari atom paling besar dan Ar mempunyai jari-jari atom paling kecil di antara jari-jari atom unsur lainnya dalam periode ketiga. Untuk sifat periodik lainnya, yaitu kelektronegatifan, energi ionisasi, dan afinitas elektron, makin ke kanan dalam satu periode harganya makin besar. Kecuali keelektronegatifan VIIIA, harganya adalah nol. Kecuali energi ionisasi IIA lebih besar dari IIIA dan energi ionisasi VA lebih besar dari VIA. Kecuali afinitas elektron IIA lebih kecil dari IA, afinitas elektron VA lebih kecil dari IVA, dan afinitas elektron VIIA lebih kecil dari VIIA. Dalam periode ketiga, unsur yang mempunyai bentuk alotropi adalah sulfur dan fosfor. Alotropi adalah sifat zat yang beda, tetapi masih tersusun dari unsur yang sama. Sulfur mempunyai dua alotropi yaitu rombik (suhu di bawah 960C) dan monoklin (suhu di atas 960C). Sama halnya dengan sulfur, fosfor juga mempunyai dua alotropi, yaitu fosfor berwarna putih dan fosfor berwarna merah. Fosfor putih beracun dan dapat berfosforesensi, sedangkan fosfor merah tidak beracun dan tidak berfosforesensi. Sifat basa untuk unsur-unsur periode ketiga, makin ke kiri makin kuat, sedangkan sifat asam makin ke kanan makin kuat. Khusus untuk Al bersifat amfoter yaitu dapat bereaksi dengan basa maupun asam. Sifat amfoter dari Al dijadikan dasar untuk mendapatkan Al2O3 murni dari bauksit (Al2O32H2O). Yang selanjutnya leburan Al2O3 murni dielektrolisis untuk mendapatkan logam Al. Untuk mendapatkan unsur Na dan Mg dapat dilakukan dengan mengelektrolisis lelehan garamnya. Elektrolisis lelehan garam NaCl untuk mendapatkan Na disebut proses Downs dan elektrolisis lelehan garam MgCl2 untuk mendapatkan Mg disebut proses Dow. Sedangkan Al diperoleh dari bauksit (Al2O3.2H2O) dengan mengelektrolisis leburan Al2O3. Proses elektrolisis leburan Al2O3 untuk mendapatkan Al disebut proses hall. Si diperoleh dari reduksi pasir kwarsa/SiO2 dengan karbon/C. P diperoleh dari proses wohler yaitu pemanasan batu
  • 12. 9 karang dengan pasir, yang dilanjutkan dengan reaksi reduksi menggunakan karbon. Adapun untuk mendapatkan S dilakukan proses frasch yaitu belerang dalam tanah ditekan dengan udara dan uap air bersuhu dan tekanan tinggi. Cl diperoleh dari eletrolisis baik larutan maupun lelehan garamnya. Sementara itu, unsur terakhir dari periode ketiga dari kiri ke kanan yaitu argon diperoleh dari destilasi udara bebas dan dari reaksi udara bebas dengan karbid (CaC2). Adapun kegunaan unsur-unsur periode ketiga adalah Na untuk industri sabun, penyedap, dan pemanis. Ar untuk pengisi bola lampu dan lampu reklame. Mg dengan Al dan Ca (magnalium) untuk rangka pesawat terbang. Cl sebagai bahan untuk plastik dan freon. Si untuk transistor, chips komputer, gelas, keramik, pengering (silika gel). S untuk membuat asam sulfat H2SO4 sebagai bahan untuk pupuk, kertas, baterai, tekstil, farmasi dan lain-lain, dan P untuk membuat H3PO4 sebagai bahan pupuk fosfat. E. UNSUR-UNSUR TRANSISI PERIODE IV Unsur-unsur transisi periode IV adalah skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), kromium (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobal (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Sc diperoleh dari Sc2O3XH2O, Ti diperoleh dari rutil/ TiO2, V diperoleh dari vanadit/ Pb(VO2)2, Cr dari PbCrO4, Mn dari batu kawi (pirolusit)/MnO2, Fe dari hematit/Fe2O3 dan magnetit/Fe3O4, Co dari CoS, Ni dari NiS, Cu dari CuFS2 (kalkopirit) dan seng dari ZnS (seng blende). Ciri-ciri dari unsur-unsur transisi periode IV adalah elektron valensi tengah mengisi d, semuanya logam, biloks bervariasi (kecuali Sc3+ dan Zn2+), senyawanya berwarna (kecuali Sc3+, Zn2+, dan Ti4+), bersifat paramagnetik/menarik medan magnet (dikarenakan mempunyai elektron tidak berpasangan pada orbital sub kulitnya), membentuk kompleks koordinasi, dan dapat digunakan sebagai katalis. Misalnya Ni untuk katalis hidrogenasi, Fe untuk katalis proses Haber-Bosch, dan V2O5 untuk katalis proses kontak dalam pembuatan H2SO4. Teknik untuk mengolah bijih menjadi logamnya disebut teknik metalurgi. Langkah - langkah dalam teknik metalurgi adalah: 1. Flotasi, yaitu membersihkan bijih logam dari pengotornya dengan teknik pengapungan oleh buih detergen.
  • 13. 10 2. Pemanggangan, yaitu cara untuk mengolah bijih logam menjadi senyawa oksidanya dengan mengalirkan gas O2 dalam suhu tinggi ke dalam bijih logam yang sudah dibersihkan. 3. Reduksi, yaitu proses mengolah senyawa oksida logam menjadi logamnya dengan reaksi reduksi menggunakan karbon. 4. Elektrolisis, yaitu proses memurnikan logam kotor yang diperoleh dari proses reduksi menjadi logam murninya.
  • 14. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sifat-sifat unsur kimia dapat kita ketahui dari sifat fisis dan kimianya. Sama seperti pada unsur-unsur dari gas mulia dan halogen. Dari sifat fisis kita dapat mengetahui penampilan dari suatu unsur namun tanpa melibatkan pengubahan zat itu menjadi zat lain, serta dari sifat kimianya kita dapat mengetahui reaksi-reaksi yang dapat dialami oleh zat itu, seperti kereaktifan, daya oksidasi, daya reduksi, sifat asam, dan sifat basa. B. Saran Agar lebih memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang unsur- unsur kimia, perbanyaklah membaca referensi baik melalui artikel-artikel, jurnal maupun buku-buku yang berkaitan tentangnya.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA Pangajuanto, Teguh. 2009. KIMIA 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Anonim. 2013. Makalah Kimia Unsur. http://andinelangsa.blogspot.com. Diakses pada tanggal 29 Mei 2013. Makassar.