Dokumen tersebut membahas tentang:
1) Pengenalan singkat makalah tentang berfikir sejarah dan harapan agar memberikan wawasan yang lebih luas.
2) Isi makalah terdiri atas Bab pendahuluan, pembahasan, dan penutup.
3) Bab pembahasan mencakup proses berfikir sejarah secara sinkronik, diakronik, ruang dan waktu, kausalitas, serta periodesasi.
Dokumen tersebut membahas konsep diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah. Diakronis berarti memanjang dalam waktu dan terbatas dalam ruang, sedangkan sinkronis berarti meluas dalam ruang namun terbatas dalam waktu. Pendekatan diakronis menganalisis perubahan sesuatu sepanjang masa, sedangkan pendekatan sinkronis menganalisis suatu kondisi pada satu titik waktu tertentu. Kedua pendekatan saling ber
Dokumen tersebut merupakan bab pertama dari materi kuliah Pengantar Ilmu Sejarah yang membahas pengertian sejarah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sejarah merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia berdasarkan sumber-sumber sejarah untuk merekonstruksi masa lalu. Dokumen tersebut juga membahas asal kata sejarah, pengertian sejarah menurut berbagai istil
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar berpikir sejarah seperti kronologis, diakronik, sinkronik, periodisasi, kausalitas, dan pengaruh berpikir sinkronik terhadap konsep, teori, dan permasalahan dalam penelitian sejarah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep praaksara, perbedaan antara pendekatan diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah, serta pentingnya kronologi dan periodisasi dalam penulisan sejarah.
Dokumen tersebut membahas konsep diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah. Diakronis berarti memanjang dalam waktu dan terbatas dalam ruang, sedangkan sinkronis berarti meluas dalam ruang namun terbatas dalam waktu. Pendekatan diakronis menganalisis perubahan sesuatu sepanjang masa, sedangkan pendekatan sinkronis menganalisis suatu kondisi pada satu titik waktu tertentu. Kedua pendekatan saling ber
Dokumen tersebut merupakan bab pertama dari materi kuliah Pengantar Ilmu Sejarah yang membahas pengertian sejarah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sejarah merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia berdasarkan sumber-sumber sejarah untuk merekonstruksi masa lalu. Dokumen tersebut juga membahas asal kata sejarah, pengertian sejarah menurut berbagai istil
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar berpikir sejarah seperti kronologis, diakronik, sinkronik, periodisasi, kausalitas, dan pengaruh berpikir sinkronik terhadap konsep, teori, dan permasalahan dalam penelitian sejarah.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep praaksara, perbedaan antara pendekatan diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah, serta pentingnya kronologi dan periodisasi dalam penulisan sejarah.
Modul ini membahas tentang sejarah sebagai ilmu, dengan menjelaskan pengertian sejarah, tujuan penulisan sejarah, dan epistemologi sejarah. Sejarah didefinisikan sebagai rekaman peristiwa masa lalu berdasarkan bukti-bukti yang sahih untuk memperkaya pengetahuan. Tujuan sejarah adalah sebagai pelajaran, inspirasi, rekreasi, dan ilmu. Epistemologi sejarah membahas cara mengumpulkan
Makalah metode pengumpulan sumber sejarah (1)DyanSinaga3
1. Makalah ini membahas tentang metode pengumpulan sumber sejarah, termasuk definisi metode sejarah, sejarah metode sejarah, dan jenis-jenis sumber sejarah.
Teks tersebut membahas tentang peradaban Islam sebelum berdirinya Giri Kedaton di Jawa Timur. Islam diperkenalkan ke wilayah tersebut melalui pedagang-pedagang muslim seperti Fatimah binti Maimun dan Syech Maulana Malik Ibrahim. Mereka menyebarkan ajaran Islam secara halus kepada penduduk lokal melalui perdagangan.
Modul ini membahas pengertian sejarah dari berbagai aspek, yaitu sebagai kisah, peristiwa, ilmu, dan seni. Terdapat juga tugas terstruktur dan mandiri untuk membandingkan pengertian-pengertian tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sejarah, asal usul kata sejarah, fungsi sejarah, dan metode penelitian sejarah. Secara ringkas, sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau berdasarkan sumber-sumber historis dengan menggunakan metode ilmiah untuk merekonstruksi dan interpretasi peristiwa tersebut.
Dokumen ini menjelaskan tentang pentingnya kemampuan berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah. Kronologi memberikan pemahaman tentang urutan waktu kejadian atau peristiwa, dimulai dari yang paling awal hingga terakhir. Sementara itu, cara berpikir anakronistis adalah memutarbalikkan urutan peristiwa sehingga memberikan pemahaman yang salah. Kemampuan berpikir kronologis penting untuk mema
Sejarah seperti dikemukakan Kuntowijoyo
memiliki lima sifat yaitu fakta,
diakronis, ideografis, unik, dan empiris.
Sejarah adalah fakta
Sejarah sebagai fakta dalam artian
suatu peristiwa sejarah bukan merupakan
hasil rekaan/ rekayasa manusia,
melainkan peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan manusia. Fakta
sejarah dapat diperoleh melalui proses
verifikasi terhadap data atau informasi
sejarah.
Sejarah sebagai diakronisDiakronis
berasal dari bahasa Yunani, dia artinya
melintasi atau melewati dan khronos
yang berarti perjalanan waktu. Dengan
demikian, diakronis dapat diartikan
sebagai suatu peristiwa yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau
timbul secara tiba-tiba.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa
dalam sejarah mengalami perkembangan
dan bergerak sepanjang masa. Melalui
proses inilah, manusia dapat melakukan
perbandingan dan melihat perkembangan
sejarah kehidupan masyarakatnya dari
jaman ke jaman berikutnya.
Sejarah merupakan ideografisSebagai
ideografis, sejarah dapat diartikan
untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu peristiwa. Titik
utama penelitian dalam sejarah adalah
menceritakan atau menggambarkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
ruang dan waktu tertentu. Secara
singkat, ideografis merupakan deskripsi
peristiwa dengan tujuan untuk
mendapatkan pemahaman dan mencari
makna suatu peristiwa.
Dalam ilmu sejarah (dan ilmu sosial lain)
tidak ada hukum atau teori yang pasti
untuk menjelaskan peristiwa atau
kehidupan manusia. Kehidupan manusia
adalah dinamis, sehingga tidak ada
kebenaran yang mutlak, yang ada hanya
kebenaran sementara atau tafsiran
terbatas yang masih terbuka untuk
dilakukan verifikasi kembali oleh peneliti
atau peneliti lain.
Sejarah merupakan sesuatu yang unik
Unik dalam arti bahwa sejarah
merupakan peristiwa yang dikaji terjadi
hanya sekali dan tidak ada peristiwa lain
yang sama persis dengan peristiwa itu.
Lihat kembali pada posting saya
sebelumnya.
Sejarah bersifat empiris
Sejarah yang disusun peneliti didasarkan
pada pengalaman manusia yang
sebenarnya, bisa berupa pengalaman
keindraan dan pengalaman batiniah
(kepercayaan, nilai hidup, norma, etos,
dan sebagainya). Dalam hal ini, sejarah
banyak bertumpu pada bukti tertulis
tentang suatu peristiwa, maupun bukti
tidak tertulis. Bukti tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan peristiwa
sejarah setelah melalui proses verifikasi
dan interpretasi.
cr:brainly
1. Dokumen membahas konsep diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah, di mana pendekatan diakronis melihat perubahan melalui waktu sedangkan pendekatan sinkronis melihat suatu kondisi pada satu titik waktu.
2. Kedua pendekatan saling berhubungan dan sering digunakan bersama-sama, seperti dalam kajian sejarah politik atau sosiologi.
3. Konsep ruang dan waktu penting dalam memaham
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran sejarah Indonesia di MAN 2 Situbondo membahas konsep berfikir diakronik dan sinkronik. Materi akan disampaikan secara daring melalui penugasan mandiri selama 6 jam pelajaran dan dilengkapi dengan penilaian sikap, pengetahuan, serta keterampilan.
Modul ini membahas konsep berpikir sejarah seperti kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu. Terdapat penjelasan mengenai pengertian sejarah, peran manusia, ruang dan waktu dalam sejarah, serta cara berpikir kronologis, diakronik dan sinkronik dalam mempelajari sejarah. Modul ini bertujuan membantu siswa memahami konsep-konsep tersebut dalam mempelajari peristiwa sejar
Dokumen tersebut membahas tentang indikator pembelajaran dan materi pembelajaran mengenai konsep berpikir sinkronik dan diakronik dalam sejarah. Secara singkat, berpikir diakronik berfokus pada urutan peristiwa sejarah sesuai dengan alur waktu, sedangkan berpikir sinkronik lebih menekankan pada struktur dan aspek ruang dalam mempelajari suatu peristiwa sejarah. Kedua konsep tersebut saling ter
Teks tersebut membahas konsep berpikir kronologis dan sinkronik dalam sejarah. Secara kronologis berarti berurutan dalam waktu, sedangkan sinkronik mempelajari suatu peristiwa pada masa tertentu beserta gejala dan karakternya. Teks juga menjelaskan pentingnya periodisasi dan kronik dalam memahami perkembangan sejarah secara teratur.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu dalam studi sejarah. Konsep-konsep ini digunakan untuk menganalisis peristiwa sejarah dengan mempertimbangkan urutan waktunya, perbandingan antar masa, dan konteks sosial ruang dan waktunya. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 digunakan sebagai contoh penerapan konsep-kon
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docxagustrianto10
Dokumen tersebut membahas pengertian sejarah dan keterkaitan konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah. Sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa penting masa lampau, dengan manusia sebagai subjek utama. Ruang dan waktu merupakan unsur penting dalam memahami peristiwa sejarah, karena aktivitas manusia selalu terkait dengan tempat dan waktunya.
Paragraf pertama menjelaskan bahwa pada masa penjajahan Belanda, para pahlawan seperti Diponegoro dan Pattimura berjuang melawan Belanda tetapi gagal karena Belanda menggunakan politik pecah belah dan para pejuang belum bersatu. Pengalaman ini kemudian dijadikan pelajaran oleh bangsa Indonesia saat memperjuangkan kemerdekaan pada 1945 dengan berjuang bersama di seluruh Indonesia.
Modul ini membahas tentang sejarah sebagai ilmu, dengan menjelaskan pengertian sejarah, tujuan penulisan sejarah, dan epistemologi sejarah. Sejarah didefinisikan sebagai rekaman peristiwa masa lalu berdasarkan bukti-bukti yang sahih untuk memperkaya pengetahuan. Tujuan sejarah adalah sebagai pelajaran, inspirasi, rekreasi, dan ilmu. Epistemologi sejarah membahas cara mengumpulkan
Makalah metode pengumpulan sumber sejarah (1)DyanSinaga3
1. Makalah ini membahas tentang metode pengumpulan sumber sejarah, termasuk definisi metode sejarah, sejarah metode sejarah, dan jenis-jenis sumber sejarah.
Teks tersebut membahas tentang peradaban Islam sebelum berdirinya Giri Kedaton di Jawa Timur. Islam diperkenalkan ke wilayah tersebut melalui pedagang-pedagang muslim seperti Fatimah binti Maimun dan Syech Maulana Malik Ibrahim. Mereka menyebarkan ajaran Islam secara halus kepada penduduk lokal melalui perdagangan.
Modul ini membahas pengertian sejarah dari berbagai aspek, yaitu sebagai kisah, peristiwa, ilmu, dan seni. Terdapat juga tugas terstruktur dan mandiri untuk membandingkan pengertian-pengertian tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sejarah, asal usul kata sejarah, fungsi sejarah, dan metode penelitian sejarah. Secara ringkas, sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau berdasarkan sumber-sumber historis dengan menggunakan metode ilmiah untuk merekonstruksi dan interpretasi peristiwa tersebut.
Dokumen ini menjelaskan tentang pentingnya kemampuan berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah. Kronologi memberikan pemahaman tentang urutan waktu kejadian atau peristiwa, dimulai dari yang paling awal hingga terakhir. Sementara itu, cara berpikir anakronistis adalah memutarbalikkan urutan peristiwa sehingga memberikan pemahaman yang salah. Kemampuan berpikir kronologis penting untuk mema
Sejarah seperti dikemukakan Kuntowijoyo
memiliki lima sifat yaitu fakta,
diakronis, ideografis, unik, dan empiris.
Sejarah adalah fakta
Sejarah sebagai fakta dalam artian
suatu peristiwa sejarah bukan merupakan
hasil rekaan/ rekayasa manusia,
melainkan peristiwa yang benar-benar
terjadi dalam kehidupan manusia. Fakta
sejarah dapat diperoleh melalui proses
verifikasi terhadap data atau informasi
sejarah.
Sejarah sebagai diakronisDiakronis
berasal dari bahasa Yunani, dia artinya
melintasi atau melewati dan khronos
yang berarti perjalanan waktu. Dengan
demikian, diakronis dapat diartikan
sebagai suatu peristiwa yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
sebelumnya dan tidak berdiri sendiri atau
timbul secara tiba-tiba.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa
dalam sejarah mengalami perkembangan
dan bergerak sepanjang masa. Melalui
proses inilah, manusia dapat melakukan
perbandingan dan melihat perkembangan
sejarah kehidupan masyarakatnya dari
jaman ke jaman berikutnya.
Sejarah merupakan ideografisSebagai
ideografis, sejarah dapat diartikan
untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu peristiwa. Titik
utama penelitian dalam sejarah adalah
menceritakan atau menggambarkan
peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam
ruang dan waktu tertentu. Secara
singkat, ideografis merupakan deskripsi
peristiwa dengan tujuan untuk
mendapatkan pemahaman dan mencari
makna suatu peristiwa.
Dalam ilmu sejarah (dan ilmu sosial lain)
tidak ada hukum atau teori yang pasti
untuk menjelaskan peristiwa atau
kehidupan manusia. Kehidupan manusia
adalah dinamis, sehingga tidak ada
kebenaran yang mutlak, yang ada hanya
kebenaran sementara atau tafsiran
terbatas yang masih terbuka untuk
dilakukan verifikasi kembali oleh peneliti
atau peneliti lain.
Sejarah merupakan sesuatu yang unik
Unik dalam arti bahwa sejarah
merupakan peristiwa yang dikaji terjadi
hanya sekali dan tidak ada peristiwa lain
yang sama persis dengan peristiwa itu.
Lihat kembali pada posting saya
sebelumnya.
Sejarah bersifat empiris
Sejarah yang disusun peneliti didasarkan
pada pengalaman manusia yang
sebenarnya, bisa berupa pengalaman
keindraan dan pengalaman batiniah
(kepercayaan, nilai hidup, norma, etos,
dan sebagainya). Dalam hal ini, sejarah
banyak bertumpu pada bukti tertulis
tentang suatu peristiwa, maupun bukti
tidak tertulis. Bukti tersebut dapat
digunakan untuk menjelaskan peristiwa
sejarah setelah melalui proses verifikasi
dan interpretasi.
cr:brainly
1. Dokumen membahas konsep diakronis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah, di mana pendekatan diakronis melihat perubahan melalui waktu sedangkan pendekatan sinkronis melihat suatu kondisi pada satu titik waktu.
2. Kedua pendekatan saling berhubungan dan sering digunakan bersama-sama, seperti dalam kajian sejarah politik atau sosiologi.
3. Konsep ruang dan waktu penting dalam memaham
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran sejarah Indonesia di MAN 2 Situbondo membahas konsep berfikir diakronik dan sinkronik. Materi akan disampaikan secara daring melalui penugasan mandiri selama 6 jam pelajaran dan dilengkapi dengan penilaian sikap, pengetahuan, serta keterampilan.
Modul ini membahas konsep berpikir sejarah seperti kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu. Terdapat penjelasan mengenai pengertian sejarah, peran manusia, ruang dan waktu dalam sejarah, serta cara berpikir kronologis, diakronik dan sinkronik dalam mempelajari sejarah. Modul ini bertujuan membantu siswa memahami konsep-konsep tersebut dalam mempelajari peristiwa sejar
Dokumen tersebut membahas tentang indikator pembelajaran dan materi pembelajaran mengenai konsep berpikir sinkronik dan diakronik dalam sejarah. Secara singkat, berpikir diakronik berfokus pada urutan peristiwa sejarah sesuai dengan alur waktu, sedangkan berpikir sinkronik lebih menekankan pada struktur dan aspek ruang dalam mempelajari suatu peristiwa sejarah. Kedua konsep tersebut saling ter
Teks tersebut membahas konsep berpikir kronologis dan sinkronik dalam sejarah. Secara kronologis berarti berurutan dalam waktu, sedangkan sinkronik mempelajari suatu peristiwa pada masa tertentu beserta gejala dan karakternya. Teks juga menjelaskan pentingnya periodisasi dan kronik dalam memahami perkembangan sejarah secara teratur.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep berpikir kronologis, diakronik, sinkronik, ruang dan waktu dalam studi sejarah. Konsep-konsep ini digunakan untuk menganalisis peristiwa sejarah dengan mempertimbangkan urutan waktunya, perbandingan antar masa, dan konteks sosial ruang dan waktunya. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 digunakan sebagai contoh penerapan konsep-kon
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SEJARAH.docxagustrianto10
Dokumen tersebut membahas pengertian sejarah dan keterkaitan konsep manusia, ruang, dan waktu dalam sejarah. Sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa penting masa lampau, dengan manusia sebagai subjek utama. Ruang dan waktu merupakan unsur penting dalam memahami peristiwa sejarah, karena aktivitas manusia selalu terkait dengan tempat dan waktunya.
Paragraf pertama menjelaskan bahwa pada masa penjajahan Belanda, para pahlawan seperti Diponegoro dan Pattimura berjuang melawan Belanda tetapi gagal karena Belanda menggunakan politik pecah belah dan para pejuang belum bersatu. Pengalaman ini kemudian dijadikan pelajaran oleh bangsa Indonesia saat memperjuangkan kemerdekaan pada 1945 dengan berjuang bersama di seluruh Indonesia.
Materi 1 - Konsep Dasar Sejarah & Penelitian Sejarah.pptDinaNurArafat
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sejarah, termasuk definisi, unsur-unsur, cara berpikir, sumber, dan metodologi penelitian sejarah. Secara ringkas, sejarah didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa masa lampau manusia berdasarkan tiga unsur utama yaitu manusia, ruang, dan waktu.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sejarah secara etimologis dan terminologis, serta konsep berpikir kronologis dan sinkronis dalam mempelajari sejarah.
2. Secara etimologis, kata sejarah berasal dari bahasa Arab yang berarti terjadi, pohon silsilah, atau catatan tentang manusia. Sedangkan secara terminologis, sejarah didefinisikan sebagai catatan peristiwa masa lalu, aturan ke
Dokumen tersebut membahas tentang tugas kelompok sejarah yang membahas konsep-konsep penting dalam mempelajari sejarah seperti manusia, ruang, waktu, diakronik, sinkronik, serta cara berpikir kronologis dan sinkronik. Dokumen ini juga menjelaskan pengertian sejarah dari berbagai sudut pandang.
Manusia memainkan peran aktif baik sebagai subjek maupun objek dalam proses sejarah. Keberadaan manusia tidak terlepas dari kemampuannya untuk menciptakan lingkungan sosial dan budaya. Tokoh-tokoh besar hanya dapat mempengaruhi sejarah dengan terbatas karena dibatasi oleh kondisi sosial dan politik masanya. Lingkungan alam juga berperan dalam memengaruhi corak peradaban manusia.
Mata pelajaran Sejarah Peminatan dengan materi bab 2 : Sejarah sebagai Ilmu.
Adapun yang di bahas tentang:
Sejarah sebagai Ilmu, kisah, Peristiwa dan seni,
Sifat Ilmu Sejarah,
Cara Berfikir Sejarah.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
1. KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr.Wb.
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah sejarah ini. Shalawat beriringan salam
kita hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang
berilmu pengetahuan seperti saat sekarang ini.
Makalah ini memuat tentang berfikir sejarah. Dengan adanya makalah
ini kamiberharap kita semua dapat lebih mengetahui tentang bagaimana berfikir
sejarah itu. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas lagi kepada
kita semua. Dalam penulisan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kami berharap pembaca dapat memberikan kritikan dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
WassalamualikumWr.Wb.
2. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Proses Berfikir Sejarah Secara Sinkronik dan Diakronik________________3
B. Proses Berfikir Sejarah Secara Ruang Dan Waktu_____________________7
C. Proses Berfikir Sejarah Secara Kausalitas____________________________8
D. Proses Berfikir Sejarah Secara Periodesasi___________________________9
BAB III PENUTUP _13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14
3. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah ilmu yang mandiri. Mandiri, artinya mempunyai filsafat ilmu sendiri,
permasalahan sendiri, dan penjelasan sendiri. Sejarah berarti menafsirkan, memahami, dan
mengerti. Kita mula dengan menunjukan ke khasan sejarah sebagai ilmu. Sejarah mengajarkan
kepada kita cara berpikir kronologis, artinya berpikirlah secara runtut, teratur, dan
berkesinambungan. Dengan konsep kronologis, sejarah akan memberikan kepada kita gambara
yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah dari tinjauan aspek tertentu sehingga dengan
mudah kita dapat menarik manfaat dan makna dari hubungan antar peristiwa yang terjadi.
Adapun dalam kehidupan sehari-hari, konsep berfikir diakrnik atau kronologis ini sangat
diperlukan jika kita ingin memecahkan masalah. Tanpa berpikir secara runtut dan
berkesinambungan dalam mengidentifikasi suatu permasalahan, kita akan dihadapkan pada
pemecahan masalah atau pemberian solusi yang tidak tepat.
Cara berpikir sinkronik akan mengajarkan kepada kita untuk lebih teliti dalam mengamati
gejala atau fenomena tertentu, terhadap peristiwa atau kejadian pada waktu tertentu. Konsep
berpikir sinkronik banyak diterapkan pada ilmu-ilmu sosial lainnya, terutama jika ingin
mengetahui secara lebih mendalam tentang sesuatu hal yang tengah menjadi fokus perhatian kita.
Meskipun tidak melakukan perbandingan dengan sejumlah kondisi yang sama, tetapi dengan
memfokuskan perhatian terhadap suatu gejala atau fenomena tertentu dalam sebuah kajian akan
membuat kita lebih memaknai mengapa hal itu dapat terjadi.. Oleh karena itu, kita juga belajar
bahwa setiap akibat pasti ada sebabnya, sejauh mana kemampuan kita dapa mencegah sebab atau
mehgurangi atau bahkan menghindari akibat yang tidak kita inginkan.
B. Rumusan Masalah
4. Dari latar belakang diatas kami dapat mengemukakan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1) Apakah definisi dari sejarah?
2) Bagaimanakah proses berfikir sejarah secara diakronik?
3) Bagaimanakah proses berfikir sejarah secara sinkronik?
4) Bagaimanakah proses berfikir sejarah secara ruang dan waktu?
5) Bagaimanakah proses berfikir sejarah secara kausalitas?
6) Bagaimanakah proses berfikir sejarah secara periodesasi?
C. Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah diatas dapat ditarik kesimpulan tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah
1) Dapat mengetahui definisi dari sejarah.
2) Dapat mengetahui bagaimanakah proses berfikir sejarah secara diakronik.
3) Dapat mengetahui bagaimanakah proses berfikir sejarah secara sinkronik.
4) Dapat memahami bagaimana proses berfikir sejarah secara ruang dan waktu.
5) Dapat mengetahui bagaimanakah proses berfikir sejarah secara kausalitas.
6) Dapat memahami bagaimana proses berfikir sejarah secara periodesasi.
II. PEMBAHASAN
5. A. Proses BerfikirSejarahSecara Sinkronik dan Diakronik
Kata sinkronis berasal dari bahasa Yunani syn yang berarti dengan, dankhronos yang
berarti waktu, masa. Sinkronis artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang
terjadi di suatu masa / ruang tetapi terbatas dalam waktu. Sinkronis artinya meluas dalam ruang
tetapi terbatas dalam waktu yang mengandung kesistematisan tinggi. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Sinkronik artinya segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang
terjadi di suatu masa yang terbatas. Menurut Galtung, pengertian sejarah secara sinkronik artinya
mempelajari pristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya pada waktu atau kurun waktu yang
tertentu atau terbatas. Atau meneliti gejala-gejala yang meluas dalam ruang tetapi dalam waktu
yang terbatas
Berpikir sejarah secara sinkronis adalah mempelajari peristiwa yang sezaman, atau
bersifat horisontal, artinya mempelajari pristiwa sejarah dengan berbagai aspeknya pada waktu
atau kurun waktu yang tertentu atau terbatas. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan
bahwa pengertian berpikir sinkronik dalam sejarah adalah mempelajari (mengkaji) struktur
(karakter) suatu peristiwa sejarah dalam kurun waktu tertentu atau dibatasi oleh waktu.
a) Contoh berpikir sejarah secara sinkronis
Menggambarkan keadaan ekonomi di Indonesia pada suatu waktu tertentu, seperti: Keadaan
ekonomi masyarakat Indonesia tahun 1945-1950
b) Ciri-ciri berpikir sejarah secara sinkronis
Ø Mengkaji pada masa tertentu
Ø Menitik beratkan pengkajian pada strukturnya(karakternya)
6. Ø Bersifat horizontal
Ø Tidak ada konsep perbandingan
Ø Cakupan kajian lebih sempit
Ø Memiliki sistematis yang tinggi
Ø Bersifat lebih serius dan sulit
Menurut Galtung, diakronis berasal dari bahasa Yunani, dia artinya melintasi atau melewati dan
khronos yang berarti perjalanan waktu. Dengan demikian, diakronis dapat diartikan sebagai
suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak berdiri
sendiri atau timbul secara tiba-tiba. Sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam
waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.
Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan
dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah, manusia dapat melakukan perbandingan dan
melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari jaman ke jaman berikutnya.
Suatu peristiwa sejarah tidak bisa lepas dari peristiwa sebelumnya dan akan
mempengaruhi peristiwa yang akan datang. Sehingga, berfikir secara diakronis haruslah dapat
memberikan penjelasan secara kronologis dan kausalita. Kronologi adalah catatan kejadian-
kejadian yang diurutkan sesuai dengan waktu terjadinya. Kronologi dalam peristiwa sejarah
dapat membantu merekonstruksi kembali suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu secara tepat,
selain itu dapat juga membantu untuk membandingkan kejadian sejarah dalam waktu yang sama
di tempat berbeda yang terkait peristiwanya.
a) Contoh berpikir sejarah secara diakronis
7. Menjelaskan peristiwa detik-detik proklamasi harus menjelaskan pula peristiwa-peristiwa yang
melatarbelakanginya, seperti: peristiwa menyerahnya Jepang kepada sekutu, reaksi pemuda
Indonesia terhadap berita kekalahan Jepang, peristiwa Rengasdengklok, penyususnan teks
proklamasi, dan lain sebagainya.
b) Ciri-ciri berpikir sejarah secara diakronis
Ø Mengkaji dengan berlalunya masa
Ø Menitik beratkan pengkajian peristiwa pada sejarahnya
Ø Bersifat historis atau komparatif
Ø Bersifat vertikal
Ø Terdapat konsep perbandingan
Ø Cakupan kajian lebih luas
Keterkaitan Berpikir Sejarah Secara Diakronik dan Sinkronik
Sejarah adalah proses, dalam kata lain sejarah adalah perkembangan. Ilmu sejarah
sendiri memiliki sifat yang diakronis yaitu memanjang dalam waktu dan dalam ruang yang
terbatas. Sejarah mengenal adanya suatu proses kontinuitas atau berkelanjutan. Sehingga sejarah
itu sendiri merupakan suatu rekonstruksi peristiwa masa lalu yang bersifat kronologis.
Sedangkan ilmu sosial itu bersifat sinkronis (menekankan struktur) artinya ilmu sosial meluas
dalam ruang. Pendekatan sinkronis menganalisa sesuatu tertentu pada saat tertentu, titik tetap
pada waktunya. Ini tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa
yang berkontribusi pada kondisi saat ini, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi seperti itu. Ada
juga yang menyebutkan ilmu sinkronis, yaitu ilmu yang meneliti gejala - gejala yang meluas
dalam ruang tetapi dalam waktu yang terbatas.
8. Kedua ilmu ini saling berhubungan ( ilmu sejarah dan ilmu – ilmu sosial ). Kita ingin
mencatat bahwa ada persilangan antara sejarah yang diakronis dan ilmu sosial lain yang
sinkronis Artinya ada kalanya sejarah menggunakan ilmu sosial, dan sebaliknya, ilmu sosial
menggunakan sejarah Ilmu diakronis bercampur dengan sinkronis.
Menurut Kuntowijoyo, dalam mempelajari sejarah tidak lepas dari cara berfikir
diakronis dan berfikir sinkronis, karena keduanya saling melengkapi.
Contoh: Candi Borobudur merupakan peninggalan sejarah kehidupan bangsa Indonesia pada
masa Hindu-Budha. Sehingga dalam menceritakan tentang Candi Borobudur tidak hanya
menceritakan bagaimana urutan waktu (aspek Diakronis) Candi borobudur dibangun tapi juga
bisa kita lihat bagaimana kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya (Aspek Sinkronis) pada
masa pembangunan Candi tersebut. Secara Diakronis Candi Borobudur dibangun antara kurun
waktu 760 sampai 830 M dan dibangun dalam 4 tahap dengan arsiteknya Gunadarma dan
rampung pada masa pemerintahan Raja Samaratungga. Kita dapat berfikir secara sinkronik dari
Bangunan monumental Semegah candi Borobudur mungkinkah dibangun oleh masyarakat yang
kacau, tentu saja tidak bangunan yang megah tersebut tentu dibangun masyarakat yang makmur
(aspek ekonomi), hidup bergotong royong dan toleransi (Aspek sosial budaya), memiliki raja
yang berwibawa (aspek politik) dan religius (aspek Agama).
9. B. Proses BerfikirSejarahSecaraRuang Dan Waktu
Sejarah terbentuk dari tiga unsur, yang ketiganya tidak dapat terpisahkan antara satu
dengan yang lain. Ketiga unsur tersebut, yaitu manusia, ruang dan waktu.
1. Manusia, Unsur manusia memiliki peran penting dalam peristiwa sejarah. Manusia
adalah pelaku/aktor utama yang sangat mementukan suatu peristiwa sejarah. Sehingga
mempelajari sejarah dapat diartikan juga kita mempelajari sejarah manusia. Sebagai aktor
sejarah, manusia memiliki kemampuan berpikir yang merupakan cikal bakal munculnya ide
kreatif. Ide kreatif inilah yang merupakan embrio terbentuknya kebudayaan.
2. Ruang, Dalam sejarah, ruang merupakan unsur penting yang harus ada. Ruang atau
tempat terjadinya peristiwa sejarah berkaitan dengan aspek geografis. Setiap komunitas yang
tinggal di suatu tempat, akan memiliki pola pikir dan sistem budaya yang diperoleh dari
leluhurnya. Sehingga kisah sejarah manusia merupakan proses interaksi dengan kehidupan
sosial, budaya, politik, ekonomi pada ruang atau tempat tertentu.
3. Waktu, Setiap manusia dan makhluk hidup lainnya hidup dalam waktu dan tidak
dapat dilepaskan dari waktu. Mereka berkaitan erat dengan kehidupan masa lalu, masa kini, dan
masa depan. Mempelajari sejarah bukan hanya mempelajari sesuatu yang berhenti, melainkan
sesuatu yang terus bergerak sejalan dengan perjalanan waktu. Setiap peristiwa sejarah berada
dalam kurun waktu tertentu yang memiliki latar belakang waktu sebelumnya.
Keterkaitan konsep ruang dan waktu dalam sejarah
Konsep ruang dan waktu merupakan unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu
peristiwa dan perubahannya dalam kehidupan manusia sebagai subyek atau pelaku sejarah.
Segala aktivitas manusia pasti berlangsung bersamaan dengan tempat dan waktu kejadian.
Manusia selama hidupnya tidak bisa dilepaskan dari unsur tempat dan waktu karena perjalanan
10. manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri pada suatu tempat dimana manusia hidup
(beraktivitas).
C. ProsesBerfikirSejarahSecara Kausalitas
Kausalitas merupakan prinsip sebab-akibat yang ilmu dan pengetahuan yang dengan
sendirinya bisa diketahui tanpa membutuhkan pengetahuan dan perantaraan ilmu yang lain dan
pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan
serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang
mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah
dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
Kausalitas dibangun oleh hubungan antara suatu kejadian (sebab) dan kejadian kedua
(akibat atau dampak), yang mana kejadian kedua dipahami sebagai konsekuensi dari yang
pertama. Kausalitas merupakan asumsi dasar dari ilmu sains. Dalam metode ilmiah, ilmuwan
merancang eksperimen untuk menentukan kausalitas dari kehidupan nyata. Tertanam dalam
metode ilmiah adalah hipotesis tentang hubungan kausal. Tujuan dari metode ilmiah adalah
untuk menguji hipotesis tersebut.
Leopold Von Ronke mengeluarkan dictum bahwa hendaknya sejarawan menulis
sebagaimana yang terjadi yng sebenarnya. Artinya, sejarawan harus tunduk kepada fakta,
sejarawan harus punya integritas, dan sejarawan harus objektif (tidak boleh memihak). Dia
mengeluarkan dictum itu pada abad ke-19 tatkala pengaruh filsafat positivisme sangat dominan.
Dalam kausalitas sejarawan harus menganalisis dua hal, yaitu kasus (peristiwa) dan perubahan.
Keduanya berbeda dalam akibat yang ditimbulkan kasus bersifat prosesual tanpa perubaha ,
sedangkan dalam perubahan terjadi perubahan kausalitas, yaitu perubahan structural dan
perubahan sistem. Dalam studi kasus kita menemukan adanya kasus tunggal yang kompleks.
11. Kasus tunggal disebut sederhana bila sejarawan menemukan bahwa penyebabnya hanya satu
(monokausal), sedangkan kasus tunggal disebut kompleks kalau penyebabnya banyak
(multikausal).
D. Proses BerfikirSejarahSecaraPeriodesasi
Periodisasi adalah pembagian waktu menurut zamannya. Istilah periodisasi dalam bahasa
Indonesia sepadan dengan penzamanan atau pembabakan. Ketiga istilah ini (peridisasi,
penzamana dan pembabakan) mempunyai pengertian yang sama, yakni pembagian waktu
menurut zamannya.
Kata periodisasi berasal dari kata periode. Dalam bahasa Indonesia, kata periode
mempunyai tiga pengertian: (1) kurun waktu, (2) lingkaran waktu, dan (3) masa. Ketiga
pengertian ini mengandung arti yang sama yakni berkaitan dengan dimensi waktu. Oleh karena
itu memahami periode menjadi sangat penting dalam belajar sejarah karena dimensi waktu
merupakan sesuatu yang paling mendasar dalam ilmu sejarah. Periodisasi dalam ilmu sejarah
berfungsi untuk menyusun sistematika dalam penulisan sejarah.
Periodisasi diberikan berdasarkan caesuur atau pembagian waktu yang diberikan.
Pemberian caesuur diberikan oleh para pujangga untuk historiografi tradisional, dan sejarawan
untuk historiografi modern. Keduanya mempunyai perbedaa sebagai berikut: Dalam historiografi
tradisional suatu zaman diberi nama menurut seorang raja yang memerintah, atau dinasti yang
memerintah, atau nama kerajaannya. Sebagai contoh masa Raja Hawam Wuruk dalam sejarah
Kerajaan Majapahit, Masa dinasti atau wangsa Syailendra dalam sejarah Kerajaan Mataram
Hindu yang mendirikan Candi Borobudur, atau sejarah kota Makasar pada masa Kesultanan
Gowa. Dalam historigrafi modern, pembagian waktu diberikan berdasarkan penamaan kurun
waktu, misalnya periodisasi dalam sejarah Eropa yang dibagi menjadi tiga zaman, yaitu zaman
kuno, zaman pertengahan dan zaman modern. Pembagian ini diberikan oleh Christophorus
12. Cellarius (1638-1707), seorang ahli sejarah klasik Eropa berkebangsaan Jerman yang hidup pada
abad ke-17. Dialah yang membagi sejarah Eropa menjadi zaman kuno. pertengahan, dam
modern. Setiap periode diberikan batasan waktu 500 tahun. Berdasarkan pembagian waktu ini
maka zaman kuno Eropa berlangsung antara tahun 500 hingga tahun 1000, zaman pertengahan
Eropa berlangsung antara tahun 1000 hingga tahun 1500, dan zaman modern Eropa berlangsung
mulai dari tahun 1500 hingga sekarang.
Pembulatan waktu yang dilakukan Cellarius dalam periodisasinya bertujuan untuk
memberikan kemudahan dalam memahami perjalanan sejarah bangsa Eropa menuju bangsa yang
modern. Di samping pembulatan tahun, para sejarawan juga menggunakan pembulatan
berdasarkan abad. Sementara satu abad berjumlah 100 tahun. OLeh karena itu pembulatan waktu
berdasarkan abad memahami sejarah suatu bangsa dalam kurun waktu setiap seratus tahun.
Sebagai contoh dalam historigrafi Barat dikenal periodisasi yang membagi periodisasi menjadi
periode Reformasi – Protestan untuk sejarah Eropa pada abad ke-16, periode Rasionalisme untuk
sejarah Eropa pada abad ke-17, periode Pencerahan atau Aufklarung untuk sejarah Eropa pada
abad ke-18, dan peride Romantisme-Nasionalisme untuk sejarah Eropa pada abad ke-19.
Periodisasi juga diberikan para sejarawan Indonesia. Pada tahun 1957 para
sejarawan Indonesia membagi sejarah Indonesia menjadi enam periode, yaitu (1) Jaman
Prasejarah Indonesia, (2) Jaman Kuno, (3) Jaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan-
Kerajaan Islam di Indonesia, (4) Abad Kesembilanbelas, (5) Jaman Kebangkian Nasional dan
Masa Akhir Hindia Belanda, dan (6) Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia. Setiap
periode tersebut berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Jalam prasejarah berlangsung sebelum
abad masehi, jaman kuno beralngsung dari awal abad Masehi hingga tahun 1500, jaman
pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam berlangsung dari tahun 1500 hingga
tahun 1800, abad kesembilan belas berlangsung dari tahu 1800 hingga tahun 1900, jaman
13. kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda berlangsung dari tahun 1900 hingga 1942,
dan jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia berlangsung dari tahun 1942 hingga sekarang.
Periodisasi sejarah Indonesia yang diberikan para sejarawan Indonesia tersebut
merupakan penggabungan dari pembulatan tahun dan pembulatan abad serta pertistiwa-peristiwa
politik yang dinilai sangat penting, seperti tahun 1942, yaitu awal penjajahan Jepang di Indonesia
yang menandai berakhirnya penjajahan Belanda di Indonesia.
Dalam sejarah politik ada kebiasaan membuat periodisasi berdasarkan
pemilihan caesuur pada tahun pertistiwa penting, antara lain akhir perang, awal revolusi, awal
suatu pemerintahan, dan lain sebagainya. Periodisasi seperti ini membuktikan bahwa ide
pentingnya peranan perang, diplomasi, dan peristiwa penting lain sangat menonjol. Jadi dominasi
sejarah politik dan perang sangat menentukan. Sebagai contoh adalah Revolusi Perancis pada
tahun 1789 yang dijadikan sebagai awal periode modern daam sejarah Perancis. Dapat
disimpulkan bahwa periodisasi dalam sejarah politik dilakukan seara tajam.
Pembagian periode secara tajam sebagaimana berlaku dalam sejarah politik tersebut
tidak dilakukan para sejarawan ekonomi dan social. Mereka membagi periode berdasarkan
konjungtur atau gelombang yang memperhatikan perubahan yang lambat. Sebagai contoh adalah
periodisasi yang dilakukan sejarawan Perancis, Braudel. Ia membagi sejarah menjadi tiga
periode yaitu sejarah kejadian-kejadian (L’histoire evenementielle), sejarah konjungtural, dan
sejarah jangka panjang atau sejarah structural.
Perubahan dalam sejarah structural (sejarah social) lebih lambat dari pada perubahan
yang berlangsung dalam sejarah konjungtural (sejarah ekonomi). Contoh sejarah structural adaah
perubahan struktur social atau struktur kekuasaan. Keduanya tidak dapat terjadi secara mendadak
dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Perubahan dalam struktur social sangat
14. bergantung pada kemunculan golongan social baru. Kemuncula golonga social baru ini
menciptakan pola hubungan social yang baru pula di antara golongan-golongan social tersebut.
Dari uraian di atas, periodisasi yang paling sederhana adalah periodisasi dalam sejarah
politik. Relatif lebih mudah meetapkan caesuur masa pemerintahan penguasa, awal da akhir
perang, atau periode berdirinya suatu negara dan kerajaan daripada menentukan perubahan
konjungtural maupun structural. Kesulitan utama dalam membuat periodisasi berkaitan dengan
unit sejarah yang diambil. Semakin besar dan kompleks suatu unit, semakin sulit menetapkan
criteria tajam yang berlaku untuk seluruh unit.
Dalam menghadapi kesulitan-kesulitan itu perlu diperhatikan bahwa periodisasi hanya
suatu modalitas untuk member struktur atau bentuk kepada waktu, tidak diperlukan kemutlakan
dalam membuat pembatasan. Yang paling pokok ialah memakai criteria secara konsisten.
Kriteria adalah ukuran yang digunakan untuk menetapkan karakteristik zaman.
15. III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah berasal dari serapan bahasa arab yaitu kata Syajarotun yang berarti pohon.
Pengertian sejarah secara umum diartikan kisah atau cerita yang mengupas kehidupan manusia
dimasa lampau. Menurut Kuntowijoyo, dalam mempelajari sejarah tidak terlepas dari cara
berpikir Diakronis dan Sinkronis, yang masing-masing saling melengkapai.
Strategi dalam mengembangkan berfikiris sejarah secara diakronis dan sinkronis kepada
siswa yaitu melalui kemahiran pemikiran sejarah. Pemikiran Sejarah merupakan salah satu
kemahiran yang penting dalam pendidikan Sejarah. Melalui kemahiran pemikiran Sejarah,
pelajar-pelajar dirangsang untuk lebih berfikir secara diakronis dan sinkronis. Hal ini secara
tidak langsung dapat meningkatkan pencapaian intelek para pelajar dan menjadikan Sejarah
sebagai satu mata pelajaran yang hidup dan tidak lagi membosankan.
Penerapan berfikir sejarah secara diakronik dan sinkronik dalam pembelajaran sejarah,
yaitu: Kepentingan (Significance), Epistemologi dan bukti (Epistemology and evidence),
Kesinambungan dan perubahan (Continuity and Change), Perkembangan dan kemerosotan
(Progress and decline), Empati dan penilaian moral (empathy and moral judgement), dan
Historical Agency.