SlideShare a Scribd company logo
HAKIKAT ILMU SEJARAH
Audrey Betsy/5
Aulia Salsabila/6
Daffa Adiputra/7
Dyah Ayu/8
Edwin/9
Asal usul Kata Sejarah (Etimologi)
Sejarah:
Syajara (Arab)  terjadi
Syajarah / Syajaratun  pohon
Syajarah an nasab  pohon silsilah
Istoria (Yunani kuno)  ilmu, atau belajar dengan cara
bertanya-tanya
History (Inggris): masa lampau umat manusia atau kejadian-
kejadian yang dibuat oleh alam.
Geschiedenis (Belanda): kejadian-kejadian yang telah dibuat
oleh manusia
Geschichte (Jerman): sesuatu yang telah terjadi
9/12/2015 2
PENGERTIAN SEJARAH
Kata sejarah dalam bahasa Yunani adalah ἱστορία yang berarti
penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh dengan investigasi.
Sejarah adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa
masa lalu serta penemuan, pengumpulan, pengorganisasian, dan
penyajian informasi mengenai suatu peristiwa. Istilah-istilah tersebut
meliputi kosmik, geologi, dan sejarah.
SEJARAH DALAM PANDANGAN
PARA TOKOH
Herodotus (bapa sejarah): Sejarah ialah satu
kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh
bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan
peradaban
Aristoteles: Sejarah bergelut dengan yang
partikular dan hal aktual yang sudah terjadi.
Francis Bacon: Sejarah mempelajari sesuatu
dalam waktu dan tempat dengan ingatan
sebagai instrumen esensial.
Vico: Sejarah adalah disiplin ilmu pertama
manusia. Ia pusat pengertian manusia karena
manusia menciptakan sejarah.
9/12/2015 4
 Collingwood: sejarah ialah ilmu
tentang tindakan manusia di
masa lalu dan diperoleh
melalui interpretasi bukti-bukti
sejarah.
 Kuntowijoyo: sejarah
menyuguhkan fakta secara
diakronis atau memanjang
dalam waktu, ideografis atau
bersifat mendeskripsikan, unik,
dan empiris atau bersandar
pada pengalaman manusia
yang sungguh-sungguh.
SEJARAH DALAM PANDANGAN
PARA TOKOH
9/12/2015 5
Ciri Utama Sejarah
1. Peristiwa tersebut hanya terjadi sekali (unique)
2. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa penting dan
besar pengaruhnya dalam kehidupan (important)
3. Peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap
dikenang sepanjang masa (immortal)
KEDUDUKAN SEJARAH
Sejarah merupakan peristiwa
yang pernah dialami oleh
manusia pada masa lampau.
Kemudian peristiwa-peristiwa
tersebut dikisahkan kembali
setelah terlebih dahulu dikaji
berdasarkan metodologi disiplin
ilmu sejarah.
Sehingga kisah tentang
peristiwa sejarah tersebut dapat
dipercaya kebenarannya, karena
didasarkan pada bukti-bukti
autentik yang berhubungan
dengan ruang, waktu dan
manusia.
Sejarah
sebagai:
Peristiwa
Kisah
Ilmu
Seni
Menurut R. Mohammad Ali
Sejarah sebagai peristiwa ( res gestae ) disebut
sejarah objektif karena menunjuk pada peristiwa atau
kejadian itu sendiri.
Sejarah sebagai peristiwa hanya berlangsung satu kali
serta tidak memuat unsur-unsur subjektif baik pelaku
maupun saksi sejarah.
Tidak semua peristiwa menjadi sejarah apabila tidak
ada hubungannya dengan peristiwa yang lain.
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah sebagai peristiwa ( history as event )
merupakan sejarah sebagaimana terjadinya peristiwa
( histoire realite ) yang berhubungan dengan
perubahan didalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu peristiwa sejarah harus saling
berkaitan dengan peristiwa yang lain, serta memiliki
hubungan sebab akibat.
*Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau
menjadi materi yang sangat penting dalam
pembahasan ilmu sejarah.
2. Sejarah menurut Kisah
Sejarah sebagai kisah ( history as narative ) adalah
cerita sejarah yang disusun dari catatan, kesan dan
tafsiran manusia terhadap kejadian yang berlangsung
pada masa lampau.
Bersifat
Subjekti
f
dipengaruhi oleh
latar belakang
kepribadian dan
sifat sejarawan.
Karen
a
Sejarah yang seperti ini
dalam kehidupan sehari-
hari dikenal sebagai cerita
tertulis yang dapat dibaca
oleh setiap orang dalam
majalah, koran, tabloid dan
sebagainya.
Menurut Huizinga seorang sejarawan dari Belanda
mengatakan bahwa
Sejarah sebagai kisah biasa dibuat dalam bentuk
narasi berdasarkan memori, kesan dan tafsiran
terhadap kejadian masa lampau.
Jejak-jejak sejarah berisi rangkaian kejadian dalam
lingkup kehidupan manusia yang menjadi sumber
penting untuk penulisan sejarah.
“Sejarah adalah suatu kisah yang telah berlalu.
Sejarah sebagai kisah (histoire recite ) mencoba
menangkap dan memahami sejarah sebagaimana
terjadinya ( histoire realite ).”
3. Sejarah sebagai Ilmu
Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara
sistematis dan logis untuk menerangkan gejala-
gejala alam dan sosial.
Sebagai ilmu maka sejarah memiliki metode ilmiah
yang terdiri dari tiga aspek, yaitu :1. Aspek teoritis :
menemukan prinsip-prinsip pemecahan masalah untuk
mencapai kebenaran sejarah.
2. Aspek metodologi :
mencari cara untuk menemukan kebenaran sejarah melalui
proses menguji dan menganalisa secara kritis terhadap
sumber dan peninggalan sejarah.
3. Aspek teknik :
keterampilan tertentu untuk menggunakan sarana penelitian
ilmiah agar dapat memperoleh kebenaran sejarah.
Sejarah sebagai ilmu dikarenakan :
1. Objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di
masa lallu yang merupakan sebab-akibat.
2. Adanya metode sejarah yang menghubungkan
bukti-bukti sejarah.
3. Kisah sejarah tersusun secara sistematis dan
kronologis.
4. Kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber
yang disusun secara rasional dan kritik yang
sistematis.
5. Fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat
masa lampau dengan cara yang berbeda.
4. Sejarah sebagai Seni
Tokoh yang berpandangan kuat sejarah sebagai seni adalah
George Macaully Travelyan.
Dikatakan sejarah sebagai seni karena untuk menyusun
cerita sejarah tidaklah mudah, perlu adanya kekuatan
intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa dari sejarawan
1. Intuisi
Sejarawan dalam melakukan pengkajian mesti didukung
oleh insting, ilham meskipun tidak terlepas dari data
secara obyektif.
2. Imajinasi
Sejarawan perlu memiliki daya imajinasi yang diperlukan
dalam menggambarkan peristiwa atau kejadian secara
kompleks dan hidup, tetapi tetap bersandar pada
obyektivitas.
3. Emosi
Sejarawan harus mampu menggamparkan suatu
peristiswa-kejadian dengan hidup dan menarik, sehingga
sejarawan harus melibatkan emosi / rasa dalam
menyusun cerita seolah dirinya mengalami sendiri, tetapi
tetap berpegang teguh pada obyektivitas
4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa dalam penulisan sejarah diperlukan,
tetapi bukan berarti bahwa karya sejarah itu
bahasanya berbelit-belit atau berbunga-bunga,
melainkan tetap lugas dan sistematis tetapi
menarik untuk dibaca.
Tetapi bila dalam penulisan sejarah sebagai seni,
sejarawan lupa pada batas-batas dan standar
keilmuan sejarah, maka fungsi sejarah sebagai seni
akan lemah, sebab akan kurang obyektif dan terlalu
terbatas pada obyek-obyek yang ditulis.
A. KONSEP PERIODISASI DALAM
ILMU SEJARAH
Adalah pembagian waktu dalam sejarah berdasarkan zaman atau
periode
Dilakukan karena masa sejak manusia ada sampai sekarang
merupakan rentang yang sangat panjang, sehingga sejarawan
kesulitan memahami maupun membahas masalah-masalah yang
muncul dalam sejarah kehidupan manusia.
Para ahli menyusun periodisasi dengan menyajikan peristiwa dalam
tiap periode dengan urut dan sistematis.
Penyusunan periodisasi sejarah berdasarkan pada terjadinya
peristiwa yang mempunyai tiga dimensi yaitu ruang (spasial),
waktu (temporal)dan tema tertentu(tematis). Peristiwa disusun
berdasarkan pada urutan waktu terjadinya sebuah peristiwa.
Tujuan Periodisasi
 Memudahkan sejarawan, peminat, pembaca, dan pemerhati
sejarah untuk menganalisis suatu peristiwa
 Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah.
 Menyederhanakan banyaknya peristiwa sejarah sehingga
mudah di pahami.
 Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
CONTOH PERIODISASI SEJARAH
INDONESIA
Zaman Pra Sejarah ( Sebelum abad ke 4 M )
Zaman Hindu – Budha ( Abad ke 4 M – Abad ke 5 M )
Zaman Perkembangan Islam ( Abad ke 7 M – Abad ke 16 M )
Zaman Penjajahan Belanda ( Abad ke 16 – Tahun 1942 )
Zaman Pendudukan Jepang ( Tahun 1942 – Tahun 1945 )
Zaman Kemerdekaan ( Awal Tahun 1945 )
Zaman Revolusi ( Tahun 1945 – Tahun 1949 )
Zaman Orde Lama ( Tahun 1949 – Tahun 1966 )
Zaman Orde Baru (Tahun 1967 – Tahun 1998)
Zaman Reformasi (Tahun 1998 – Sekarang)
B. KONSEP KRONOLOGI DALAM
ILMU SEJARAH
Kronologi adalah urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu
terjadinya.
Secara etimologi, kronologi berasal dari kata chronos berarti waktu
dan logos berarti ilmu, jadi kronologi adalah ilmu tentang waktu.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta
menjelaskan bahwa kronologi adalah ilmu pengukur berdasarkan
kesatuan waktu dan urutan-urutan waktu dari sejumlah peritiwa
tertentu.
CONTOH KRONOLOGI: KRONOLOGI
PERISTIWA 17 AGUSTUS 1945
28 MEI 1945 : Dibentuknya BPUPKI
1 JUNI 1945 : Lahirnya Pancasila
7 AGUSTUS 1945 : Dibentuknya PPKI
14 AGUSTUS 1945 : Jepang menyerah kepada sekutu
16 AGUSTUS 1945 : Terjadi peristiwa Rengasdengklok
17 AGUSTUS 1945 : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
C. KONSEP GENERALISASI DALAM
ILMU SEJARAH
Generalisasi (bahasa Latin generalis bermaksud umum) adalah pekerjaan
penyimpulan dari yang khusus kepada yang umum.
Tujuan Generalisasi Sejarah
1. Generalisasi Saintifikasi merupakan generalisasi yang sifatnya umum
untuk mengecek teori yang lebih luas karena sering kali berbeda dengan
generalisasi ditingkat yang lebih sempit.
Contoh :
a. Bagi kaum Marxisme, revolusi dianggap perjuangan sebagai perjuangan
kelas. Hal ini kemudian digunakan untuk menganalisis Revolusi Perancis dan
revolusi lainnya. Terbukti generalisasi ini salah.
2. Generalisasi Simplifikasi merupakan generalisasi yang sifatnya sempit dan
sederhana. Hal ini mempermudah seorang ahli sejarah dalam menganalisa suatu
peristiwa. Misalnya, revolusi social di Sumatra Timur sering disederhanakan
dengan kata “rakyat melawan bangsawan”
Macam-macam Generalisasi
a. Generalisasi Konseptual yaitu konsep yang menggambarkan fakta.
b. Generalisasi Personal yaitu penyimpulan suatu kejadian melalui
perorangan.
c. Generalisasi Tematik yaitu berdasarkan tema.
d. Generalisasi Spatial yaitu generalisasi tentang tempat..
e. Generalisasi Periodik yaitu membuat kesimpulan umum mengenai
sebuah periode.
f. Generalisasi Sosial yaitu membuat kesimpulan terhadap suatu
kelompok social.
g. Generalisasi Kausal yaitu membuat kesimpulan atas dasar sebab
akibat.
h. Generalisasi Kultural. yaitu kesimpulan atas dasar cultural “adat
istiadat”.
i. Generalisasi Sistemik yaitu pembuatan kesimpulan umum tentang
suatu system.
KEMAMPUAN BERPIKIR SINKRONIK
DAN DIAKRONIK
Pengertian berpikir diakronis adalah kemampuan memahami
peristiwa dengan melakukan penelusuran pada masa lalu. Contohnya,
memahami Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945 dengan menelusuri perjuangan kemerdekaan
bangsa Indonesia sejak masa penjajahan Belanda pada abad ke-17.
Oleh karena itu cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses
terjadinya sebuah peristiwa.
berpikir sinkronik memahami peristiwa dengan mengabaikan aspek
perkembangannya. Cara berpikir sinkronik memperluas ruang dalam
suatu peristiwa. Sebagai contoh, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 dijelaskan dengan menguraikan berbagai aspek, seperti aspek
social, ekonomi, politik, dan hubungan internasioal. Oleh karena itu
cara berpikir sinkronik sangat mementingkan struktur yang terdapat
dalam setiap peristiwa.
Cara berpikir sejarah itu bersifat diakronik, memanjang dalam waktu,
serta memetingkan proses terjadinya sebuah peristiwa.
Cara berpikir ilmu-ilmu sosial itu bersifat sinkronik, melebar dalam
ruang, serta mementingkan struktur dalam satu peristiwa.
Cara berpikir sinkronik sangat mempengaruhi kelahiran sejarah baru
yang sangat dipengaruhi perkembangan imu-ilmu sosial. Pengaruh
itu dapat digolongan ke dalam tiga macam, yaitu konsep, teori, dan
permasalahan.
1. Konsep
Bahasa latinnya conceptus, berarti gagasan atau ide. Para sejarawan
banyak menggunakan konsep ilmu-ilmu social. Contoh, sejarawan
Anhar Gonggong dalam disertasinya tentang Kahar Muzakkar
menggunakan konsep politik lokal untuk menerangkan konflik
antargolongan di Sulawesi Selatan. Konsep ilmu sosial lain yang
digunakannya adalah konsep dari psykologi etnis yang terdapat
dalam masyarakat Sulsel, yaitu sirik yang berarti harga diri atau
martabat.
2. Teori
Bahasa Yunani theoria berarti kaidah yang mendasari suatu gejala,
yang sudah melalui verifikasi. Sebagai contoh adalah karya sejarawan
Ibrahim Alfian, Perang di Jalan Allah. Ia menerangkan perang Aceh
dengan teori perilaku kolektif dari ilmu social. diterangkan bahwa
perilaku kolektif dapat timbul, melalui ketegangan structural dan
keyakinan yang tersebar. Dalam kasus perang Aceh yang diteliti
Ibrahim Alfian dijelaskan adanya ketegangan antara orang Aceh
dengan pemerintah colonial Hindia Belanda (ketegangan structural),
dan keyakinan yang tersebar di kalangan masyarakat Aceh bahwa
musuh mereka adalah golongan kafir. Pertentangan antara kafir dan
muslim itulah yang menghasilkan ideology perang sabil.
3. Permasalahan
Dalam sejarah banyak permasalahan ilmu social yang dapat diangkat
jadi topik penelitian sejarah, seperti mobilitas social, kriminalitas,
migrasi, gerakan petani, budaya istana, kebangkitan kelas menengah
dsb. Sebagai contoh, karya Sartono Kartodirdjo tentang
perkembangan peradaban priyayi yang ditulis berdasarkan
permasalahan elite dalam pemerintahan kolonial, kemunculannya,
lambang-lambangnya, dan perubahan-perubahannya.
Perbedaan Konsep berpikir Sinkronis dan Diakronis
1. Cara berpikir Sinkronis :
a. Mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang
b. Memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang
terstruktur dan saling berkaitan
c. Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif
d. Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam
kondisi statis
e. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti : Geografi, Sosiologi,
Politik, Ekonomi, Antropologi dan Arkeologi
2. Cara berpikir Diakronis atau Kronologis
a. Mempelajari sosial secara memanjang berdimensi waktu
b. Memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan
memilkiki hubungan kausalitas atau sebab akibat.
c. Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari
waktu ke waktu kehidupan masyarakat secara berkesinambungan
d. Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis
e. Digunakan dalam ilmu Sejarah
GUNA INTRINSIK SEJARAH
1. Sejarah sebagai ilmu. Sejarah adalah ilmu yang terbuka.
Keterbukaan itu membuat siapapun dapat mengaku sebagai
sejarawan secara sah asal hasilnya dapat dipertanggung jawabkan
sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan
berbagai cara : (1) perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan
dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam ilmu lain dan (4)
perkembangan dalam metode sejarah.
2. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Ada dua sikap
terhadap sejarah, yaitu melestarikan atau menolak. Melestarikan
karena manganggap masa lampau itu penuh makna.
3. Sejarah sebagai pendapat. Banyak penulis sejarah menggunakan
ilmunya untuk menyatakan pendapat. Sebagai contoh yang
berkembang di Amerika ada dua aliran yang sama-sama
menggunakan sejarah, konsensus dan konflik. Konsensus karena
mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada
konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap kompromistis;
sebaliknya konflik karena menekankan seolah-olah dalam
masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya
bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah.
4. Sejarah sebagai profesi. Banyak profesi yang berkenaan dengan
kesejarahan, diantaranya : guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat
sejarah, penulis dan peneliti sejarah.
GUNA EKSTRINSIK SEJARAH
1. Sejarah sebagai pendidikan moral
Sejarah memberikan contoh tentang benar dan salah, baik dan buruk, cinta dan benci, berhak dan
tidak, merdeka dan terjajah,dermawan dan pelit serta berani dan takut dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
2. Sejarah sebagai pendidikan penalaran
Dalam Sejarah harus berpikir plurikausal, yang menjadi penyebab suatu peristiwa itu banyak
hal. Artinya, sejarawan harus berpikir secara multidimensi, melihat segala sesuatu dari banyak segi,
dan haus bersabar.
3. Sejarah sebagai pendidikan politik
Pada zaman Orde Lama ada indoktrinasi melalui sekolah. Tujuan dari pendidikan politik ialah
dukungan atas politik kekuasaan dengan mendorong perbuatan-perbuatan revolusioner dan
menyingkirkan kaum kontrarevolusi. Zaman Orde Baru kita mengenal penataran-penataran dengan
tujuan pembangunan. Tentu saja tujuan, intensitas, dan materi berbeda-beda, tetapi semua dapat
dimasukkan dalam pendidikan politik. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan ideology Negara serta
hak dan kewajiban warga Negara. Kita dapat menulis sejarah pendidikan politik di Indonesia yang
sumbernya berasal dari bahan-bahan tertulis mengenai sejarah organisasi yang digunakan oleh para
4. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan
Untuk menentukan suatu kebijakan dibutuhkan pandangan tentang lingkungan alam, masyarakat dan
sejarah. Sementara lingkungan alam dapat dipenuhi oleh ilmu-ilmu lingkungan dan masyarakat oleh
ekonomi, sosiologi, antropologi dan politik, pandangan berdasar waktu hanya dapat dipenuhi oleh
sejarah Misalnya, kita akan membuat peraturan tentang otonomi daerah. Kita tidak akan tahu hasilnya,
andaikata undang-undang tentang otonomi dibuat tanpa mengetahui kebijakan serupa di masa lampau
5. Sejarah sebagai pendidikan masa depan
Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang telah maju dalam bidang-bidang tertentu. Contohnya,
dari negara-negara yang sudah memasuki pascaindustrial, ditandai dengan semakin banyaknya jaminan
social dan menghilangnya proletariat, Indonesia dapat belajar dalam pengelolaan masyarakat. Kita harus
banyak membaca sejarah negara-negara lain, bukan karena teknologinya yang lebih maju yang dengan
mudah dapat diserap, tetapi yang lebih penting ialah belajar organisasi sosialnya. Kita juga bisa belajar
bagaimana dalam waktu yang relatif singkat dapat mengangkat ekonomi bumiputra.
6. Sejarah sebagai pendidikan keindahan
Saat membaca sejarah Indonesia, kita diminta untuk membuka hati dan perasaan, sehingga timbul rasa
bangga dan cinta terhadap sejarah tanah air.
7. Sejarah sebagai ilmu bantu
Bab 1 hakikat ilmu sejarah

More Related Content

What's hot

kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
fian assan
 
Pengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahPengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahMuhamad Yogi
 
Konsep perubahan dan keberlanjutan
Konsep perubahan dan keberlanjutanKonsep perubahan dan keberlanjutan
Konsep perubahan dan keberlanjutan
Gungun Misbah Gunawan
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
Armadira Enno
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
Muhammad Faisal Rauf
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
aswansetiawan
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
Gungun Misbah Gunawan
 
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan KesatuanSumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan
salim_perdana
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Shelly Selviana
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
rogensamuel
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Universitas Jember
 
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
Hakekat dan Ruang Lingkup SejarahHakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
Dewi Setiyani Putri
 
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era GlobalisasiPerkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Dewi Ghaliza
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahYusuf Arifin
 
Historiografi
HistoriografiHistoriografi
Historiografi
junna pratama
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
aswansetiawan
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiayuksri Rahayu
 

What's hot (20)

kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddhakerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
kerajaan-kerajaan maritim masa hindu-buddha
 
Pengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu SejarahPengantar Ilmu Sejarah
Pengantar Ilmu Sejarah
 
Konsep perubahan dan keberlanjutan
Konsep perubahan dan keberlanjutanKonsep perubahan dan keberlanjutan
Konsep perubahan dan keberlanjutan
 
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INIBUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
BUKTI-BUKTI KEHIDUPAN PENGARUH HINDU-BUDDHA YANG MASIH ADA PADA SAAT INI
 
Demokrasi Terpimpin
Demokrasi TerpimpinDemokrasi Terpimpin
Demokrasi Terpimpin
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 1
 
KNIP
KNIPKNIP
KNIP
 
Pengertian sejarah
Pengertian sejarahPengertian sejarah
Pengertian sejarah
 
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan KesatuanSumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu PolitikHubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
Hubungan Ilmu Negara dengan Ilmu Politik
 
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
MASA REFORMASI DI INDONESIA (1998 - Sekarang)
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
 
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
Hakekat dan Ruang Lingkup SejarahHakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah
 
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era GlobalisasiPerkembangan IPTEK di Era Globalisasi
Perkembangan IPTEK di Era Globalisasi
 
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarahSumber, bukti, dan fakta sejarah
Sumber, bukti, dan fakta sejarah
 
Historiografi
HistoriografiHistoriografi
Historiografi
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RIS
 
Kerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasiKerajaan kutai presentasi
Kerajaan kutai presentasi
 

Viewers also liked

Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas X
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas XHakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas X
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas XHidayah Lestari
 
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarah
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarahsejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarah
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarah
anisaf7
 
Ruang lingkup ilmu sejarah
Ruang lingkup ilmu sejarahRuang lingkup ilmu sejarah
Ruang lingkup ilmu sejarah
Larasafdha
 
Hakekat Sejarah
Hakekat SejarahHakekat Sejarah
Hakekat Sejarah
Umi Nur Ida
 
pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)
pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)
pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)
artana tana
 
Sifat ilmu sejarah
Sifat ilmu sejarahSifat ilmu sejarah
Sifat ilmu sejarah
Maulida Alchoirunisa
 
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Randy Ikas
 
Modul Sejarah kelas x
Modul Sejarah kelas x Modul Sejarah kelas x
Modul Sejarah kelas x
fajarnanda03
 
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan SeniPengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Tunjung Tamarin R
 
Prinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahPrinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarah
didid
 
Rpp sejarah kelas xi
Rpp sejarah kelas xiRpp sejarah kelas xi
Rpp sejarah kelas xi
eli priyatna laidan
 
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Randy Ikas
 
sejarah tingkatan 4
sejarah tingkatan 4sejarah tingkatan 4
sejarah tingkatan 4
Nazmi Nami
 
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  SejarahKonsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
Alifia
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
Stefanus Raditya
 
tamadun awal manusia(tingkatan 4)
tamadun awal manusia(tingkatan 4)tamadun awal manusia(tingkatan 4)
tamadun awal manusia(tingkatan 4)
Nazmi Nami
 

Viewers also liked (18)

Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas X
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas XHakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas X
Hakekat dan Ruang Lingkup Sejarah Kelas X
 
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarah
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarahsejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarah
sejarah wajib kelas X. pengertian,kronologi,ruang lingkup dll sejarah
 
Ruang lingkup ilmu sejarah
Ruang lingkup ilmu sejarahRuang lingkup ilmu sejarah
Ruang lingkup ilmu sejarah
 
Hakekat Sejarah
Hakekat SejarahHakekat Sejarah
Hakekat Sejarah
 
Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
Jaman prasejarah
Jaman prasejarahJaman prasejarah
Jaman prasejarah
 
pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)
pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)
pemikiran & peristiwa penting di eropa ( reformasi gereja)
 
Sifat ilmu sejarah
Sifat ilmu sejarahSifat ilmu sejarah
Sifat ilmu sejarah
 
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bs matematika_sem1_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Modul Sejarah kelas x
Modul Sejarah kelas x Modul Sejarah kelas x
Modul Sejarah kelas x
 
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan SeniPengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
Pengertian Sejarah sebagai Peristiwa,Kisah,Ilmu,dan Seni
 
Prinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarahPrinsip dasar ilmu sejarah
Prinsip dasar ilmu sejarah
 
Rpp sejarah kelas xi
Rpp sejarah kelas xiRpp sejarah kelas xi
Rpp sejarah kelas xi
 
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
K10 bg sejarah_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
sejarah tingkatan 4
sejarah tingkatan 4sejarah tingkatan 4
sejarah tingkatan 4
 
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  SejarahKonsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi  Sejarah
Konsep Diakronik, Sinkronik, Kausalitas dan Periodisasi Sejarah
 
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5 strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
strategi pergerakan nasional di indonesia pada masa awal kelompok 5
 
tamadun awal manusia(tingkatan 4)
tamadun awal manusia(tingkatan 4)tamadun awal manusia(tingkatan 4)
tamadun awal manusia(tingkatan 4)
 

Similar to Bab 1 hakikat ilmu sejarah

Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
AzmiSadega
 
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan deskbab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
dimas024
 
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahMemahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
KHartoko
 
SEJARAH PEMINATAN 3.2.pptx
SEJARAH PEMINATAN 3.2.pptxSEJARAH PEMINATAN 3.2.pptx
SEJARAH PEMINATAN 3.2.pptx
TitisTiarni2
 
Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2
fajriaminudin16
 
1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt
1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt
1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt
FajarMunandar3
 
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
CholifatulJannahFebr
 
Ba sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seniBa sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seni
nayagian
 
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarahBab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Rynaldi Darmawan
 
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarahBab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Rynaldi Darmawan
 
3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.ppt3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.ppt
candrairawan53
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Mitha Ye Es
 
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
Asri Yunita
 
Pengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarahPengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarah
Sumiatie, S.Pd., M.Pd.
 
1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lama1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lamaYoges Wary
 
Konsep Dasar Ilmu Sejarah.pptx
Konsep Dasar Ilmu Sejarah.pptxKonsep Dasar Ilmu Sejarah.pptx
Konsep Dasar Ilmu Sejarah.pptx
khavita mutiara
 
Pengantar sejarah
Pengantar sejarahPengantar sejarah
Pengantar sejarah
Em Nasrul
 
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptxMateri 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
MarketingStaff2
 
Buku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdf
Buku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdfBuku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdf
Buku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdf
JumaidiSaefulloh
 

Similar to Bab 1 hakikat ilmu sejarah (20)

Sejarah
SejarahSejarah
Sejarah
 
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan deskbab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah dan desk
 
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarahMemahami sejarah dan penelitian sejarah
Memahami sejarah dan penelitian sejarah
 
SEJARAH PEMINATAN 3.2.pptx
SEJARAH PEMINATAN 3.2.pptxSEJARAH PEMINATAN 3.2.pptx
SEJARAH PEMINATAN 3.2.pptx
 
Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2Cara berfikir sejarah kelompok 2
Cara berfikir sejarah kelompok 2
 
1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt
1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt
1. PPT Pengertian dan Ruang Lingkup Sejarah.ppt
 
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
392820677-bab-i-konsep-dasar-ilmu-sejarah-ppt.ppt
 
Ba sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seniBa sejarah sebagai ilmu dan seni
Ba sejarah sebagai ilmu dan seni
 
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarahBab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
 
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarahBab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
Bab i-konsep-dasar-ilmu-sejarah
 
3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.ppt3-penelitian-sejarah.ppt
3-penelitian-sejarah.ppt
 
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
Kel 4 makalah konsep dasar ips sejarah (baru)
 
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
ILMU SEJARAH (PENGANTAR ILMU SOSIAL)
 
Pengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarahPengantar ilmu sejarah
Pengantar ilmu sejarah
 
1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lama1pengertian sejarah lama
1pengertian sejarah lama
 
Konsep Dasar Ilmu Sejarah.pptx
Konsep Dasar Ilmu Sejarah.pptxKonsep Dasar Ilmu Sejarah.pptx
Konsep Dasar Ilmu Sejarah.pptx
 
Pengantar sejarah
Pengantar sejarahPengantar sejarah
Pengantar sejarah
 
Kelompok 7
Kelompok 7Kelompok 7
Kelompok 7
 
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptxMateri 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
Materi 1 konsep sejarah - tugas sejarah.pptx
 
Buku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdf
Buku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdfBuku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdf
Buku Siswwa PAI Kelas 12 Edisi Revisi 2018.pdf
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

Bab 1 hakikat ilmu sejarah

  • 1. HAKIKAT ILMU SEJARAH Audrey Betsy/5 Aulia Salsabila/6 Daffa Adiputra/7 Dyah Ayu/8 Edwin/9
  • 2. Asal usul Kata Sejarah (Etimologi) Sejarah: Syajara (Arab)  terjadi Syajarah / Syajaratun  pohon Syajarah an nasab  pohon silsilah Istoria (Yunani kuno)  ilmu, atau belajar dengan cara bertanya-tanya History (Inggris): masa lampau umat manusia atau kejadian- kejadian yang dibuat oleh alam. Geschiedenis (Belanda): kejadian-kejadian yang telah dibuat oleh manusia Geschichte (Jerman): sesuatu yang telah terjadi 9/12/2015 2
  • 3. PENGERTIAN SEJARAH Kata sejarah dalam bahasa Yunani adalah ἱστορία yang berarti penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh dengan investigasi. Sejarah adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, pengumpulan, pengorganisasian, dan penyajian informasi mengenai suatu peristiwa. Istilah-istilah tersebut meliputi kosmik, geologi, dan sejarah.
  • 4. SEJARAH DALAM PANDANGAN PARA TOKOH Herodotus (bapa sejarah): Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban Aristoteles: Sejarah bergelut dengan yang partikular dan hal aktual yang sudah terjadi. Francis Bacon: Sejarah mempelajari sesuatu dalam waktu dan tempat dengan ingatan sebagai instrumen esensial. Vico: Sejarah adalah disiplin ilmu pertama manusia. Ia pusat pengertian manusia karena manusia menciptakan sejarah. 9/12/2015 4
  • 5.  Collingwood: sejarah ialah ilmu tentang tindakan manusia di masa lalu dan diperoleh melalui interpretasi bukti-bukti sejarah.  Kuntowijoyo: sejarah menyuguhkan fakta secara diakronis atau memanjang dalam waktu, ideografis atau bersifat mendeskripsikan, unik, dan empiris atau bersandar pada pengalaman manusia yang sungguh-sungguh. SEJARAH DALAM PANDANGAN PARA TOKOH 9/12/2015 5
  • 6. Ciri Utama Sejarah 1. Peristiwa tersebut hanya terjadi sekali (unique) 2. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa penting dan besar pengaruhnya dalam kehidupan (important) 3. Peristiwa tersebut tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa (immortal)
  • 7. KEDUDUKAN SEJARAH Sejarah merupakan peristiwa yang pernah dialami oleh manusia pada masa lampau. Kemudian peristiwa-peristiwa tersebut dikisahkan kembali setelah terlebih dahulu dikaji berdasarkan metodologi disiplin ilmu sejarah. Sehingga kisah tentang peristiwa sejarah tersebut dapat dipercaya kebenarannya, karena didasarkan pada bukti-bukti autentik yang berhubungan dengan ruang, waktu dan manusia. Sejarah sebagai: Peristiwa Kisah Ilmu Seni
  • 8. Menurut R. Mohammad Ali Sejarah sebagai peristiwa ( res gestae ) disebut sejarah objektif karena menunjuk pada peristiwa atau kejadian itu sendiri. Sejarah sebagai peristiwa hanya berlangsung satu kali serta tidak memuat unsur-unsur subjektif baik pelaku maupun saksi sejarah. Tidak semua peristiwa menjadi sejarah apabila tidak ada hubungannya dengan peristiwa yang lain.
  • 9. 1. Sejarah sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa ( history as event ) merupakan sejarah sebagaimana terjadinya peristiwa ( histoire realite ) yang berhubungan dengan perubahan didalam kehidupan manusia. Oleh karena itu peristiwa sejarah harus saling berkaitan dengan peristiwa yang lain, serta memiliki hubungan sebab akibat. *Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau menjadi materi yang sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah.
  • 10. 2. Sejarah menurut Kisah Sejarah sebagai kisah ( history as narative ) adalah cerita sejarah yang disusun dari catatan, kesan dan tafsiran manusia terhadap kejadian yang berlangsung pada masa lampau. Bersifat Subjekti f dipengaruhi oleh latar belakang kepribadian dan sifat sejarawan. Karen a Sejarah yang seperti ini dalam kehidupan sehari- hari dikenal sebagai cerita tertulis yang dapat dibaca oleh setiap orang dalam majalah, koran, tabloid dan sebagainya.
  • 11. Menurut Huizinga seorang sejarawan dari Belanda mengatakan bahwa Sejarah sebagai kisah biasa dibuat dalam bentuk narasi berdasarkan memori, kesan dan tafsiran terhadap kejadian masa lampau. Jejak-jejak sejarah berisi rangkaian kejadian dalam lingkup kehidupan manusia yang menjadi sumber penting untuk penulisan sejarah. “Sejarah adalah suatu kisah yang telah berlalu. Sejarah sebagai kisah (histoire recite ) mencoba menangkap dan memahami sejarah sebagaimana terjadinya ( histoire realite ).”
  • 12. 3. Sejarah sebagai Ilmu Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara sistematis dan logis untuk menerangkan gejala- gejala alam dan sosial. Sebagai ilmu maka sejarah memiliki metode ilmiah yang terdiri dari tiga aspek, yaitu :1. Aspek teoritis : menemukan prinsip-prinsip pemecahan masalah untuk mencapai kebenaran sejarah. 2. Aspek metodologi : mencari cara untuk menemukan kebenaran sejarah melalui proses menguji dan menganalisa secara kritis terhadap sumber dan peninggalan sejarah. 3. Aspek teknik : keterampilan tertentu untuk menggunakan sarana penelitian ilmiah agar dapat memperoleh kebenaran sejarah.
  • 13. Sejarah sebagai ilmu dikarenakan : 1. Objek kajian sejarah ialah kejadian-kejadian di masa lallu yang merupakan sebab-akibat. 2. Adanya metode sejarah yang menghubungkan bukti-bukti sejarah. 3. Kisah sejarah tersusun secara sistematis dan kronologis. 4. Kebenaran fakta diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional dan kritik yang sistematis. 5. Fakta bersifat subjektif karena tiap orang melihat masa lampau dengan cara yang berbeda.
  • 14. 4. Sejarah sebagai Seni Tokoh yang berpandangan kuat sejarah sebagai seni adalah George Macaully Travelyan. Dikatakan sejarah sebagai seni karena untuk menyusun cerita sejarah tidaklah mudah, perlu adanya kekuatan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa dari sejarawan 1. Intuisi Sejarawan dalam melakukan pengkajian mesti didukung oleh insting, ilham meskipun tidak terlepas dari data secara obyektif. 2. Imajinasi Sejarawan perlu memiliki daya imajinasi yang diperlukan dalam menggambarkan peristiwa atau kejadian secara kompleks dan hidup, tetapi tetap bersandar pada obyektivitas. 3. Emosi Sejarawan harus mampu menggamparkan suatu peristiswa-kejadian dengan hidup dan menarik, sehingga sejarawan harus melibatkan emosi / rasa dalam menyusun cerita seolah dirinya mengalami sendiri, tetapi tetap berpegang teguh pada obyektivitas
  • 15. 4. Gaya Bahasa Gaya bahasa dalam penulisan sejarah diperlukan, tetapi bukan berarti bahwa karya sejarah itu bahasanya berbelit-belit atau berbunga-bunga, melainkan tetap lugas dan sistematis tetapi menarik untuk dibaca. Tetapi bila dalam penulisan sejarah sebagai seni, sejarawan lupa pada batas-batas dan standar keilmuan sejarah, maka fungsi sejarah sebagai seni akan lemah, sebab akan kurang obyektif dan terlalu terbatas pada obyek-obyek yang ditulis.
  • 16. A. KONSEP PERIODISASI DALAM ILMU SEJARAH Adalah pembagian waktu dalam sejarah berdasarkan zaman atau periode Dilakukan karena masa sejak manusia ada sampai sekarang merupakan rentang yang sangat panjang, sehingga sejarawan kesulitan memahami maupun membahas masalah-masalah yang muncul dalam sejarah kehidupan manusia. Para ahli menyusun periodisasi dengan menyajikan peristiwa dalam tiap periode dengan urut dan sistematis. Penyusunan periodisasi sejarah berdasarkan pada terjadinya peristiwa yang mempunyai tiga dimensi yaitu ruang (spasial), waktu (temporal)dan tema tertentu(tematis). Peristiwa disusun berdasarkan pada urutan waktu terjadinya sebuah peristiwa.
  • 17. Tujuan Periodisasi  Memudahkan sejarawan, peminat, pembaca, dan pemerhati sejarah untuk menganalisis suatu peristiwa  Memudahkan klasifikasi dalam ilmu sejarah.  Menyederhanakan banyaknya peristiwa sejarah sehingga mudah di pahami.  Memenuhi persyaratan sistematika ilmu pengetahuan
  • 18. CONTOH PERIODISASI SEJARAH INDONESIA Zaman Pra Sejarah ( Sebelum abad ke 4 M ) Zaman Hindu – Budha ( Abad ke 4 M – Abad ke 5 M ) Zaman Perkembangan Islam ( Abad ke 7 M – Abad ke 16 M ) Zaman Penjajahan Belanda ( Abad ke 16 – Tahun 1942 ) Zaman Pendudukan Jepang ( Tahun 1942 – Tahun 1945 ) Zaman Kemerdekaan ( Awal Tahun 1945 ) Zaman Revolusi ( Tahun 1945 – Tahun 1949 ) Zaman Orde Lama ( Tahun 1949 – Tahun 1966 ) Zaman Orde Baru (Tahun 1967 – Tahun 1998) Zaman Reformasi (Tahun 1998 – Sekarang)
  • 19. B. KONSEP KRONOLOGI DALAM ILMU SEJARAH Kronologi adalah urutan peristiwa yang disusun berdasarkan waktu terjadinya. Secara etimologi, kronologi berasal dari kata chronos berarti waktu dan logos berarti ilmu, jadi kronologi adalah ilmu tentang waktu. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, W.J.S. Poerwadarminta menjelaskan bahwa kronologi adalah ilmu pengukur berdasarkan kesatuan waktu dan urutan-urutan waktu dari sejumlah peritiwa tertentu.
  • 20. CONTOH KRONOLOGI: KRONOLOGI PERISTIWA 17 AGUSTUS 1945 28 MEI 1945 : Dibentuknya BPUPKI 1 JUNI 1945 : Lahirnya Pancasila 7 AGUSTUS 1945 : Dibentuknya PPKI 14 AGUSTUS 1945 : Jepang menyerah kepada sekutu 16 AGUSTUS 1945 : Terjadi peristiwa Rengasdengklok 17 AGUSTUS 1945 : Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • 21. C. KONSEP GENERALISASI DALAM ILMU SEJARAH Generalisasi (bahasa Latin generalis bermaksud umum) adalah pekerjaan penyimpulan dari yang khusus kepada yang umum. Tujuan Generalisasi Sejarah 1. Generalisasi Saintifikasi merupakan generalisasi yang sifatnya umum untuk mengecek teori yang lebih luas karena sering kali berbeda dengan generalisasi ditingkat yang lebih sempit. Contoh : a. Bagi kaum Marxisme, revolusi dianggap perjuangan sebagai perjuangan kelas. Hal ini kemudian digunakan untuk menganalisis Revolusi Perancis dan revolusi lainnya. Terbukti generalisasi ini salah. 2. Generalisasi Simplifikasi merupakan generalisasi yang sifatnya sempit dan sederhana. Hal ini mempermudah seorang ahli sejarah dalam menganalisa suatu peristiwa. Misalnya, revolusi social di Sumatra Timur sering disederhanakan dengan kata “rakyat melawan bangsawan”
  • 22. Macam-macam Generalisasi a. Generalisasi Konseptual yaitu konsep yang menggambarkan fakta. b. Generalisasi Personal yaitu penyimpulan suatu kejadian melalui perorangan. c. Generalisasi Tematik yaitu berdasarkan tema. d. Generalisasi Spatial yaitu generalisasi tentang tempat.. e. Generalisasi Periodik yaitu membuat kesimpulan umum mengenai sebuah periode. f. Generalisasi Sosial yaitu membuat kesimpulan terhadap suatu kelompok social. g. Generalisasi Kausal yaitu membuat kesimpulan atas dasar sebab akibat. h. Generalisasi Kultural. yaitu kesimpulan atas dasar cultural “adat istiadat”. i. Generalisasi Sistemik yaitu pembuatan kesimpulan umum tentang suatu system.
  • 23. KEMAMPUAN BERPIKIR SINKRONIK DAN DIAKRONIK Pengertian berpikir diakronis adalah kemampuan memahami peristiwa dengan melakukan penelusuran pada masa lalu. Contohnya, memahami Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan menelusuri perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia sejak masa penjajahan Belanda pada abad ke-17. Oleh karena itu cara berpikir diakronis sangat mementingkan proses terjadinya sebuah peristiwa. berpikir sinkronik memahami peristiwa dengan mengabaikan aspek perkembangannya. Cara berpikir sinkronik memperluas ruang dalam suatu peristiwa. Sebagai contoh, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dijelaskan dengan menguraikan berbagai aspek, seperti aspek social, ekonomi, politik, dan hubungan internasioal. Oleh karena itu cara berpikir sinkronik sangat mementingkan struktur yang terdapat dalam setiap peristiwa.
  • 24. Cara berpikir sejarah itu bersifat diakronik, memanjang dalam waktu, serta memetingkan proses terjadinya sebuah peristiwa. Cara berpikir ilmu-ilmu sosial itu bersifat sinkronik, melebar dalam ruang, serta mementingkan struktur dalam satu peristiwa. Cara berpikir sinkronik sangat mempengaruhi kelahiran sejarah baru yang sangat dipengaruhi perkembangan imu-ilmu sosial. Pengaruh itu dapat digolongan ke dalam tiga macam, yaitu konsep, teori, dan permasalahan. 1. Konsep Bahasa latinnya conceptus, berarti gagasan atau ide. Para sejarawan banyak menggunakan konsep ilmu-ilmu social. Contoh, sejarawan Anhar Gonggong dalam disertasinya tentang Kahar Muzakkar menggunakan konsep politik lokal untuk menerangkan konflik antargolongan di Sulawesi Selatan. Konsep ilmu sosial lain yang digunakannya adalah konsep dari psykologi etnis yang terdapat dalam masyarakat Sulsel, yaitu sirik yang berarti harga diri atau martabat.
  • 25. 2. Teori Bahasa Yunani theoria berarti kaidah yang mendasari suatu gejala, yang sudah melalui verifikasi. Sebagai contoh adalah karya sejarawan Ibrahim Alfian, Perang di Jalan Allah. Ia menerangkan perang Aceh dengan teori perilaku kolektif dari ilmu social. diterangkan bahwa perilaku kolektif dapat timbul, melalui ketegangan structural dan keyakinan yang tersebar. Dalam kasus perang Aceh yang diteliti Ibrahim Alfian dijelaskan adanya ketegangan antara orang Aceh dengan pemerintah colonial Hindia Belanda (ketegangan structural), dan keyakinan yang tersebar di kalangan masyarakat Aceh bahwa musuh mereka adalah golongan kafir. Pertentangan antara kafir dan muslim itulah yang menghasilkan ideology perang sabil. 3. Permasalahan Dalam sejarah banyak permasalahan ilmu social yang dapat diangkat jadi topik penelitian sejarah, seperti mobilitas social, kriminalitas, migrasi, gerakan petani, budaya istana, kebangkitan kelas menengah dsb. Sebagai contoh, karya Sartono Kartodirdjo tentang perkembangan peradaban priyayi yang ditulis berdasarkan permasalahan elite dalam pemerintahan kolonial, kemunculannya, lambang-lambangnya, dan perubahan-perubahannya.
  • 26. Perbedaan Konsep berpikir Sinkronis dan Diakronis 1. Cara berpikir Sinkronis : a. Mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang b. Memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan c. Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif d. Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi statis e. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti : Geografi, Sosiologi, Politik, Ekonomi, Antropologi dan Arkeologi
  • 27. 2. Cara berpikir Diakronis atau Kronologis a. Mempelajari sosial secara memanjang berdimensi waktu b. Memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memilkiki hubungan kausalitas atau sebab akibat. c. Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan masyarakat secara berkesinambungan d. Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis e. Digunakan dalam ilmu Sejarah
  • 28. GUNA INTRINSIK SEJARAH 1. Sejarah sebagai ilmu. Sejarah adalah ilmu yang terbuka. Keterbukaan itu membuat siapapun dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah asal hasilnya dapat dipertanggung jawabkan sebagai ilmu. Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan berbagai cara : (1) perkembangan dalam filsafat, (2) perkembangan dalam teori sejarah, (3) perkembangan dalam ilmu lain dan (4) perkembangan dalam metode sejarah. 2. Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau. Ada dua sikap terhadap sejarah, yaitu melestarikan atau menolak. Melestarikan karena manganggap masa lampau itu penuh makna.
  • 29. 3. Sejarah sebagai pendapat. Banyak penulis sejarah menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Sebagai contoh yang berkembang di Amerika ada dua aliran yang sama-sama menggunakan sejarah, konsensus dan konflik. Konsensus karena mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap kompromistis; sebaliknya konflik karena menekankan seolah-olah dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah. 4. Sejarah sebagai profesi. Banyak profesi yang berkenaan dengan kesejarahan, diantaranya : guru sejarah, pegawai sejarah, pencatat sejarah, penulis dan peneliti sejarah.
  • 30. GUNA EKSTRINSIK SEJARAH 1. Sejarah sebagai pendidikan moral Sejarah memberikan contoh tentang benar dan salah, baik dan buruk, cinta dan benci, berhak dan tidak, merdeka dan terjajah,dermawan dan pelit serta berani dan takut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 2. Sejarah sebagai pendidikan penalaran Dalam Sejarah harus berpikir plurikausal, yang menjadi penyebab suatu peristiwa itu banyak hal. Artinya, sejarawan harus berpikir secara multidimensi, melihat segala sesuatu dari banyak segi, dan haus bersabar. 3. Sejarah sebagai pendidikan politik Pada zaman Orde Lama ada indoktrinasi melalui sekolah. Tujuan dari pendidikan politik ialah dukungan atas politik kekuasaan dengan mendorong perbuatan-perbuatan revolusioner dan menyingkirkan kaum kontrarevolusi. Zaman Orde Baru kita mengenal penataran-penataran dengan tujuan pembangunan. Tentu saja tujuan, intensitas, dan materi berbeda-beda, tetapi semua dapat dimasukkan dalam pendidikan politik. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan ideology Negara serta hak dan kewajiban warga Negara. Kita dapat menulis sejarah pendidikan politik di Indonesia yang sumbernya berasal dari bahan-bahan tertulis mengenai sejarah organisasi yang digunakan oleh para
  • 31. 4. Sejarah sebagai pendidikan kebijakan Untuk menentukan suatu kebijakan dibutuhkan pandangan tentang lingkungan alam, masyarakat dan sejarah. Sementara lingkungan alam dapat dipenuhi oleh ilmu-ilmu lingkungan dan masyarakat oleh ekonomi, sosiologi, antropologi dan politik, pandangan berdasar waktu hanya dapat dipenuhi oleh sejarah Misalnya, kita akan membuat peraturan tentang otonomi daerah. Kita tidak akan tahu hasilnya, andaikata undang-undang tentang otonomi dibuat tanpa mengetahui kebijakan serupa di masa lampau 5. Sejarah sebagai pendidikan masa depan Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang telah maju dalam bidang-bidang tertentu. Contohnya, dari negara-negara yang sudah memasuki pascaindustrial, ditandai dengan semakin banyaknya jaminan social dan menghilangnya proletariat, Indonesia dapat belajar dalam pengelolaan masyarakat. Kita harus banyak membaca sejarah negara-negara lain, bukan karena teknologinya yang lebih maju yang dengan mudah dapat diserap, tetapi yang lebih penting ialah belajar organisasi sosialnya. Kita juga bisa belajar bagaimana dalam waktu yang relatif singkat dapat mengangkat ekonomi bumiputra. 6. Sejarah sebagai pendidikan keindahan Saat membaca sejarah Indonesia, kita diminta untuk membuka hati dan perasaan, sehingga timbul rasa bangga dan cinta terhadap sejarah tanah air. 7. Sejarah sebagai ilmu bantu