SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan secara umum diartikan sebagai suatu usaha untuk lebih meningkatkan
produktifitas sumber daya alam, sumber daya potensial yang dimiliki oleh suatu negara
berupa sumber daya alam sumber daya manusia maupun sumber daya finansial. Dengan
demikian pembangunan pada dasarnya dapat dikatakan usaha dasar untuk mengubah masa
lampau yang buruk menjadi zaman baru yang lebih baik untuk mewariskan masa depan
kepada generasi yang akan datang.
Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan maka daerah / kota lebih
dituntut untuk menggali seoptimal mungkin sumber-sumber keuangannya seperti:Pajak,
retribusi atau pungutan yang merupakan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah, seperti
yang tertuang dalam undang-undang Nomor 32 tahun 2004
a. Pendapatan Pajak Daerah, meliputi :
1. Hasil pajak daerah;
2. Hasil retribusi daerah;
3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan ; dan
4. Lain lain pendapatan daerah yang sah.
b. Dalam perimbangan
c. Pinjaman daerah
d. Lain lain pendaptan daerah yang sah
Pemberian Otonomi Daerah dimaksud untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mengatur dan mengurus daerahnya sendiri,
terutama dalam membiayai pembangunan dewasa ini.Dengan diberikan hak kepada daerah
untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan pihak lain
adalah sangat tepat karena dengan demikian sudah memiliki kekuatan hukum untuk
menentukan kebijakan dalam pengelolaan daerahnya, meskipun pada dasarnya tetap
dikordinir oleh pemeritah pusat.
Sesuai dengan ketentuan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah
daerah, bahwa: Hal hal yang mendasarkan Undang – Undang ini adalah untuk mendorong
memberdayakan masyrakat, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta msyarakat,
mengembangkan peran dan fungsi DPRD. Oleh sebab itu Undang – Undang ini
menempatkan Otonomi Daerah secara utuh pada daerah kabupaten dan kota. Retribusi
Daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi pemerintah daerah juga merupakan
faktor yang dominan peranannya dan kontribusinya untuk menunjang pemarintah daerah.
1.2 Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. apa pengertian retribusi daerah?
2. apa saja yang termasuk sumber retribusi daerah?
1.3 Tujuan
untuk mengetahui pengertian retribusi daerah dan untuk mengetahui sumber-sumber retribusi
daerah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Retribusi Daerah
Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah, pengertian retribusi daerah, yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan
daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan
retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau
pemotong retribusi tertentu. Besarnya retribusi yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang menggunakan jasa atau perizinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif
retribusi dengan penggunaan jasa (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
2. Objek Retribusi Daerah
Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek retribusi ada tiga yaitu :
a. Jasa Umum
Dalam Pasal 109 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek Retribusi Jasa Umum adalah
pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan
kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis retribusi ini
dapat tidak dipungut apabila potensi penerimaannya kecil/dan atau atas kebijakan
nasional/daerah untuk memberikan pelayanan secara cuma-cuma (Pasal 110 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009).
Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum didasarkan pada kebijaksanaan
daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan
masyarakat, dan aspek keadilan.
Terdapat penambahan 4 (empat) jenis retribusi daerah, yaitu Retribusi Tera/Tera Ulang,
Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Retribusi Pelayanan Pendidikan,dan
Retribusi Izin Usaha Perikanan.
Menurut Pasal 110 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah, jenis Retribusi Jasa Umum adalah :
1) Retribusi Pelayanan Kesehatan
Objek Retribusi Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di puskesmas, puskesmas
keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, dan rumah sakit umum daerah dan tempat
pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah, kecuali pelayanan pendaftaran (Pasal 111 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
2) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Objek Retribusi Pelayanan persampahan/kebersihan meliputi :
1. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara
2. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan sementara ke
lokasi pembuangan/pembuangan akhir sampah
3. Penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah (Pasal 112 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009).
3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil
Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil
meliputi KTP, kartu keterangan bertempat tinggal, kartu identitas kerja, kartu penduduk
sementara, kartu identitas penduduk musiman, kartu keluarga, akta catatan sipil yang meliputi
akta perkawinan, akta perceraian, akta pengesahan dan akta pengakuan anak, akta ganti nama
bagi warga negara asing dan akta kematian (Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009).
4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
Objek Retribusi Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan
penguburan/pemakaman termasuk penggalian dan pengurugan, pembakaran/pengabuan
mayat, dan sewa tempat pemakaman atau pembakaran/pengabuan mayat yang dimiliki atau
dikelola pemerintah daerah (Pasal 114 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum
Objek Retribusi Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di
tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan (Pasal 115 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
6. Retribusi Pelayanan Pasar
Objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhana
berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk
pedagang (Pasal 116 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor
Objek Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah pelayanan pengujian
kendaraan bermotor termasuk kendaraan bermotor di air sesuai dengan peraturan perundang-
undangan, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah (Pasal 117 Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009).
8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
Objek Retribusi Pelayanan Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran adalah pelayanan
pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa oleh
Pemerintah Daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan kebakaran,
dan alat penyelamatan jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan oleh masyarakat (Pasal 118
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta
Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah
Daerah (Pasal 119 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
10. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus
Objek Retribusi Pelayanan Penyedotan Kakus adalah pelayanan penyediaan dan/atau
penyedotan kakusyang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pasal 120 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009).
11. Retribusi Pengolahan Limbah Cair
Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair rumah tangga,
perkantoran, dan industri yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola secara khusus oleh
Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair (Pasal 121 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009).
12. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang
Objek Retribusi Pelayanan Retribusi Tera/Tera Ulang adalah pelayanan pengujian alat-alat
ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya dan pengujian barang dalam keadaan terbungkus
yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan (Pasal 122 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009).
13. Retribusi Pelayanan Pendidikan
Objek Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah (Pasal 123 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
14. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi
Objek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah pemanfaatan ruang untuk
menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan
umum (Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
b. Jasa Usaha
Dalam Pasal 126 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek Retribusi Jasa Usaha adalah
pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial yang
meliputi :
1. pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah yang belum
dimanfaatkan secara optimal;dan/atau
2. pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh
pihak swasta.
Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasa usaha didasarkan pada
tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas
diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada
harga pasar
Menurut Pasal 127 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 Jenis Retribusi Jasa Usaha
terdiri dari :
1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah pemakaian kekayaan Daerah.
Dikecualikan dari pengertian pemakaian kekayaan Daerah adalah penggunaan tanah yang
tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut (Pasal 128 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2009).
2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan
Objek Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai
jenis barang, dan fasilitas pasar/pertokoan yang dikontrakkan, yang
disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pasal 129 Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009).
3. Retribusi Tempat Pelelangan
Objek Retribusi Tempat Pelelangan adalah penyediaan tempat pelelangan yang secara khusus
disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan
hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat
pelelangan (Pasal 130 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
4. Retribusi Terminal
Objek Retribusi Terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan
penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas lainnya di lingkungan
terminal, yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 131
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
5. Retribusi Tempat Khusus Parkir
Objek Retribusi Tempat Khusus Parkir adalah pelayanan tempat khusus parkir yang
disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 132 Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2009).
6. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa
Objek Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa adalah pelayanan tempat
penginapan/pesanggrahan/villa yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah (Pasal 133 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
7. Retribusi Rumah Potong Hewan
Objek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah
pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan
sesudah dipotong, yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal
134 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan
Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhan adalah pelayanan jasa kepelabuhanan, termasuk
fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh
Pemerintah Daerah (Pasal 135 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
Objek Retribusi Rekreasi dan Olahraga adalah pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan
olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 136
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
10. Retribusi Penyeberangan di Air
Objek Retribusi Penyeberangan di Air adalah pelayanan penyeberangan orang atau barang
dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah
Daerah (Pasal 137 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
11. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah
Objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah adalah penjualan hasil produksi
usaha Pemerintah Daerah (Pasal 138 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
C. Perizinan Tertentu
Menurut Pasal 140 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan
Retribusi Daerah, objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh
Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pengaturan
dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang,
prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga
kelestarian lingkungan.
Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan tertentu didasarkan pada tujuan
untuk menutup sebagian atau seluruhnya biaya penyelenggaraan pemberian izin yang
bersangkutan. Biaya penyelenggaraan izin ini meliputi penerbitan dokumen izin, pengawasan
di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan, dan biaya dampak negatif dari pemberian izin
tersebut (Ahmad Yani, 2004 : 64).
Menurut Pasal 141 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Daerah Jenis
Retribusi Perizinan Tertentu adalah :
1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu
bangunan. Pemberian izin meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaan
pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang,
dengan tetap memperhatikan koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien luas bangunan
(KLB), koefisien ketinggian bangunan (KKB), dan pengawasan penggunaan bangunan yang
meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi yang menempati
bangunan tersebut (Pasal 142 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
Objek Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol adalah pemberian izin untuk
melakukan penjualan minuman beralkohol di suatu tempat tertentu (Pasal 143 Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009).
3. Retribusi Izin Gangguan
Objek Retribusi Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang
pribadi atau Badan yang dapat menimbulkan ancaman bahaya, kerugian dan/atau gangguan,
termasuk pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha secara terus-menerus untuk
mencegah terjadinya gangguan ketertiban, keselamatan, atau kesehatan umum, memelihara
ketertiban lingkungan, dan memenuhi norma keselamatan dan kesehatan kerja (Pasal 144
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
4. Retribusi Izin Trayek
Objek Retribusi Izin Trayek adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk
menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu
(Pasal 145 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
5. Retribusi Izin Usaha Perikanan
Objek Retribusi Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 huruf e adalah
pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan untuk melakukan kegiatan usaha
penangkapan dan pembudidayaan ikan (Pasal 146 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
retribusi daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau
pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah
untuk kepentingan orang pribadi atau badan. objek dari retribusi daerah yaitu jasa umum,
jasa usaha, perizinan tertentu.
3.2 saran
Berdasarkan objek jenis sumber-sumber retribusi daerah, pemerintah harus mampu
mengelola sumber-sumber retribusi daerah dengan baik agar berdampak pada penerimaan
Pendapatan Asli Daerah yang optimal.
bagi masyarakat hendaknya selalu mengawasi proses penerimaan retribusi agar tidak
terdapat penyelewengan saat proses pungutan retribusi daerah.
DAFTAR PUTAKA
 Ahmad Yani. 2004. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. PT
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
 http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2009/28TAHUN2009UU.HTM diakses pada
tanggal 28 oktober 2013 pada pukul 08.30 WITA
 http://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah_di_Indonesia diakses pada tanggal 28
oktober 2013 pada pukul 09.00 WITA
MAKALAH
PAJAK
DISUSUN OLEH :
NAMA :
STAMBUK : 21208251
JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A. Pajak Retribusi Daerah sebagai Sumber Pendapatan Daerah............................... 3
B. Prinsip dan Kriteria Perpajakan Daerah............................................................. 3
C. Ketentuan Pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah............................... 5
D. Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah........................................................ 7
E. Peranan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Mendukung Pembiayaan
Daerah............................................................................................................... 8
F. Optimalisasi Pungutan Pajak dan Retribusi Daerah dalam Rangka
Meningkatkan Kemampuan Keuangan Daerah.................................................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................ 12
A. KESIMPULAN................................................................................................. 12
B. SARAN............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan
kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah
diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “PAJAK”
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses
pembelajaran.
Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan
makalah pada kemudian hari.
Raha, Juni 2014
Penulis

More Related Content

What's hot

Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahUndang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
infosanitasi
 
Seminar pajak
Seminar pajakSeminar pajak
Seminar pajak
Puti Rahmiani
 
Retribusi Daerah
Retribusi DaerahRetribusi Daerah
Retribusi Daerah
Diah Febriani Sutomo
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerahnatal kristiono
 
Pajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerahPajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerah
ryandyra
 
Perda no.1-th-2011
Perda no.1-th-2011Perda no.1-th-2011
Perda no.1-th-2011
Darto77
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
Bayu Yuya
 
Pajak atas penerangan jalan (PPJ)
Pajak atas penerangan jalan (PPJ)Pajak atas penerangan jalan (PPJ)
Pajak atas penerangan jalan (PPJ)
Lili Fajri Dailimi
 
Gambaran ringkas uu 28 2009 pdrd
Gambaran ringkas uu 28 2009 pdrdGambaran ringkas uu 28 2009 pdrd
Gambaran ringkas uu 28 2009 pdrdapotek agam farma
 
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburanDiah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah Febriani Sutomo
 
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
Raja Matridi Aeksalo
 
Sumber pendapatan asli Tangerang
Sumber pendapatan asli TangerangSumber pendapatan asli Tangerang
Sumber pendapatan asli Tangerang
Mischaelle
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
Lihunscience Gibran
 
Pengertian pdrd
Pengertian pdrdPengertian pdrd
Pengertian pdrdcolopuzh
 
Pajak negara dan_daerah
Pajak negara dan_daerahPajak negara dan_daerah
Pajak negara dan_daerah
Fauzi Akbar Salim
 

What's hot (19)

Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi DaerahUndang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Undang-undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Makalah pajak daerah
Makalah pajak daerahMakalah pajak daerah
Makalah pajak daerah
 
Seminar pajak
Seminar pajakSeminar pajak
Seminar pajak
 
Retribusi Daerah
Retribusi DaerahRetribusi Daerah
Retribusi Daerah
 
Pajak daerah
Pajak daerahPajak daerah
Pajak daerah
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah
 
Pajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerahPajak dan retribusi daerah
Pajak dan retribusi daerah
 
Perda no.1-th-2011
Perda no.1-th-2011Perda no.1-th-2011
Perda no.1-th-2011
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
 
Pajak atas penerangan jalan (PPJ)
Pajak atas penerangan jalan (PPJ)Pajak atas penerangan jalan (PPJ)
Pajak atas penerangan jalan (PPJ)
 
Gambaran ringkas uu 28 2009 pdrd
Gambaran ringkas uu 28 2009 pdrdGambaran ringkas uu 28 2009 pdrd
Gambaran ringkas uu 28 2009 pdrd
 
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburanDiah febriani 1301103010036-pajak hiburan
Diah febriani 1301103010036-pajak hiburan
 
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
Pajak negara dan pajak daerah (Pengantar Perpajakan)
 
Sumber pendapatan asli Tangerang
Sumber pendapatan asli TangerangSumber pendapatan asli Tangerang
Sumber pendapatan asli Tangerang
 
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan BangunanD1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
Pengertian pdrd
Pengertian pdrdPengertian pdrd
Pengertian pdrd
 
Pajak negara dan_daerah
Pajak negara dan_daerahPajak negara dan_daerah
Pajak negara dan_daerah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 

Viewers also liked

Makalah sejarah komputer
Makalah sejarah komputerMakalah sejarah komputer
Makalah sejarah komputer
Septian Muna Barakati
 
Makalah sejarah perkembangan komputer
Makalah sejarah perkembangan komputerMakalah sejarah perkembangan komputer
Makalah sejarah perkembangan komputer
Septian Muna Barakati
 
Makalah sekolah
Makalah sekolahMakalah sekolah
Makalah sekolah
Septian Muna Barakati
 
Makalah sarfiani
Makalah sarfianiMakalah sarfiani
Makalah sarfiani
Septian Muna Barakati
 
Pengumuman
PengumumanPengumuman
Makalah sepak takwor
Makalah sepak takworMakalah sepak takwor
Makalah sepak takwor
Septian Muna Barakati
 
Makalah sejarah dan aplikasi komputer
Makalah sejarah dan aplikasi  komputerMakalah sejarah dan aplikasi  komputer
Makalah sejarah dan aplikasi komputer
Septian Muna Barakati
 
Makalah sharing printer 2
Makalah sharing printer 2Makalah sharing printer 2
Makalah sharing printer 2
Septian Muna Barakati
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Septian Muna Barakati
 
Makalah strategi politik
Makalah strategi politikMakalah strategi politik
Makalah strategi politik
Septian Muna Barakati
 
Makalah sistim operasi
Makalah sistim operasiMakalah sistim operasi
Makalah sistim operasi
Septian Muna Barakati
 
Makalah retribusi dan pajak
Makalah retribusi dan pajakMakalah retribusi dan pajak
Makalah retribusi dan pajak
Septian Muna Barakati
 
Makalah ski
Makalah skiMakalah ski
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
Septian Muna Barakati
 
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
AaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Septian Muna Barakati
 
Makalah seni
Makalah seniMakalah seni
Makalah seni
Septian Muna Barakati
 
Makalah sengketa pns
Makalah sengketa pnsMakalah sengketa pns
Makalah sengketa pns
Septian Muna Barakati
 
Makalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desaMakalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desa
Septian Muna Barakati
 
Makalah sistem saraf
Makalah sistem sarafMakalah sistem saraf
Makalah sistem saraf
Septian Muna Barakati
 

Viewers also liked (19)

Makalah sejarah komputer
Makalah sejarah komputerMakalah sejarah komputer
Makalah sejarah komputer
 
Makalah sejarah perkembangan komputer
Makalah sejarah perkembangan komputerMakalah sejarah perkembangan komputer
Makalah sejarah perkembangan komputer
 
Makalah sekolah
Makalah sekolahMakalah sekolah
Makalah sekolah
 
Makalah sarfiani
Makalah sarfianiMakalah sarfiani
Makalah sarfiani
 
Pengumuman
PengumumanPengumuman
Pengumuman
 
Makalah sepak takwor
Makalah sepak takworMakalah sepak takwor
Makalah sepak takwor
 
Makalah sejarah dan aplikasi komputer
Makalah sejarah dan aplikasi  komputerMakalah sejarah dan aplikasi  komputer
Makalah sejarah dan aplikasi komputer
 
Makalah sharing printer 2
Makalah sharing printer 2Makalah sharing printer 2
Makalah sharing printer 2
 
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata rahaMakalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
Makalah stres dan adaptasi akbid paramata raha
 
Makalah strategi politik
Makalah strategi politikMakalah strategi politik
Makalah strategi politik
 
Makalah sistim operasi
Makalah sistim operasiMakalah sistim operasi
Makalah sistim operasi
 
Makalah retribusi dan pajak
Makalah retribusi dan pajakMakalah retribusi dan pajak
Makalah retribusi dan pajak
 
Makalah ski
Makalah skiMakalah ski
Makalah ski
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
AaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Makalah seni
Makalah seniMakalah seni
Makalah seni
 
Makalah sengketa pns
Makalah sengketa pnsMakalah sengketa pns
Makalah sengketa pns
 
Makalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desaMakalah sistem pemerintah desa
Makalah sistem pemerintah desa
 
Makalah sistem saraf
Makalah sistem sarafMakalah sistem saraf
Makalah sistem saraf
 

Similar to Makalah retribusi

05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
bidangintel
 
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
Kavazaf
 
KELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docxKELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docx
AinulHikma
 
Pajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiPajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiAfifah Asra
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
Kota Serang
 
serba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesiaserba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesia
Julham Efendi
 
Pengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdf
Pengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdfPengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdf
Pengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdf
HidayatulLaela
 
perda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfperda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdf
GeorgeTomonob
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakasrikartini
 
Perda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerah
Perda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerahPerda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerah
Perda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerahMedan Comonity
 
9. bab iii landasan teori
9. bab iii landasan teori9. bab iii landasan teori
9. bab iii landasan teori
vespa
 
UU 28 2009 Pajak dan Retribusi Daerah
UU 28 2009 Pajak dan Retribusi DaerahUU 28 2009 Pajak dan Retribusi Daerah
UU 28 2009 Pajak dan Retribusi Daerah
Rizki Amalia
 
Uu28 2009
Uu28 2009Uu28 2009
Uu28 2009
Ari Nind
 
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerahUu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Dea Nisa
 
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerahUu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Dea Nisa
 
Uu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah
Uu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerahUu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah
Uu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah
Yesica Adicondro
 
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Pajak Daerah.pdf
Pajak Daerah.pdfPajak Daerah.pdf
Pajak Daerah.pdf
Nurulardiansah
 

Similar to Makalah retribusi (20)

05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
05 PAJAK NEGARA DAN DAERAH.ppt
 
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
pengenaan pajak penghasilan adalah undang-undang no.7 tahun 1984, sebagaimana...
 
KELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docxKELOMPOK 5.docx
KELOMPOK 5.docx
 
Pajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusiPajak daerah & retribusi
Pajak daerah & retribusi
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAHPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK DAERAH
 
serba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesiaserba serbi pajak di Indonesia
serba serbi pajak di Indonesia
 
Pengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdf
Pengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdfPengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdf
Pengelola Keuangan Sederhana KD 3 PAD .pdf
 
perda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdfperda pajak kalteng.pdf
perda pajak kalteng.pdf
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
 
Perda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerah
Perda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerahPerda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerah
Perda no-08-tahun-2010-tentang-pajak-daerah
 
9. bab iii landasan teori
9. bab iii landasan teori9. bab iii landasan teori
9. bab iii landasan teori
 
Makalah pajak daerah
Makalah pajak daerahMakalah pajak daerah
Makalah pajak daerah
 
UU 28 2009 Pajak dan Retribusi Daerah
UU 28 2009 Pajak dan Retribusi DaerahUU 28 2009 Pajak dan Retribusi Daerah
UU 28 2009 Pajak dan Retribusi Daerah
 
Uu28 2009
Uu28 2009Uu28 2009
Uu28 2009
 
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerahUu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
 
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerahUu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
Uu no 28 2009 ttg pajak & retribusi daerah
 
Uu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah
Uu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerahUu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah
Uu no 28 tahun 2009 tentang pajak dan retribusi daerah
 
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
 
Pajak Daerah.pdf
Pajak Daerah.pdfPajak Daerah.pdf
Pajak Daerah.pdf
 
Uu 34 2000 Pjls
Uu 34 2000 PjlsUu 34 2000 Pjls
Uu 34 2000 Pjls
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 

Recently uploaded (20)

INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 

Makalah retribusi

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan secara umum diartikan sebagai suatu usaha untuk lebih meningkatkan produktifitas sumber daya alam, sumber daya potensial yang dimiliki oleh suatu negara berupa sumber daya alam sumber daya manusia maupun sumber daya finansial. Dengan demikian pembangunan pada dasarnya dapat dikatakan usaha dasar untuk mengubah masa lampau yang buruk menjadi zaman baru yang lebih baik untuk mewariskan masa depan kepada generasi yang akan datang. Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan maka daerah / kota lebih dituntut untuk menggali seoptimal mungkin sumber-sumber keuangannya seperti:Pajak, retribusi atau pungutan yang merupakan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah, seperti yang tertuang dalam undang-undang Nomor 32 tahun 2004 a. Pendapatan Pajak Daerah, meliputi : 1. Hasil pajak daerah; 2. Hasil retribusi daerah; 3. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan ; dan 4. Lain lain pendapatan daerah yang sah. b. Dalam perimbangan c. Pinjaman daerah d. Lain lain pendaptan daerah yang sah Pemberian Otonomi Daerah dimaksud untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mengatur dan mengurus daerahnya sendiri, terutama dalam membiayai pembangunan dewasa ini.Dengan diberikan hak kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan pihak lain adalah sangat tepat karena dengan demikian sudah memiliki kekuatan hukum untuk menentukan kebijakan dalam pengelolaan daerahnya, meskipun pada dasarnya tetap dikordinir oleh pemeritah pusat. Sesuai dengan ketentuan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, bahwa: Hal hal yang mendasarkan Undang – Undang ini adalah untuk mendorong memberdayakan masyrakat, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta msyarakat, mengembangkan peran dan fungsi DPRD. Oleh sebab itu Undang – Undang ini menempatkan Otonomi Daerah secara utuh pada daerah kabupaten dan kota. Retribusi
  • 2. Daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi pemerintah daerah juga merupakan faktor yang dominan peranannya dan kontribusinya untuk menunjang pemarintah daerah. 1.2 Rumusan Masalah berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. apa pengertian retribusi daerah? 2. apa saja yang termasuk sumber retribusi daerah? 1.3 Tujuan untuk mengetahui pengertian retribusi daerah dan untuk mengetahui sumber-sumber retribusi daerah.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Retribusi Daerah Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, pengertian retribusi daerah, yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong retribusi tertentu. Besarnya retribusi yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perizinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif retribusi dengan penggunaan jasa (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 2. Objek Retribusi Daerah Menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek retribusi ada tiga yaitu : a. Jasa Umum Dalam Pasal 109 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis retribusi ini dapat tidak dipungut apabila potensi penerimaannya kecil/dan atau atas kebijakan nasional/daerah untuk memberikan pelayanan secara cuma-cuma (Pasal 110 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi jasa umum didasarkan pada kebijaksanaan daerah dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan, kemampuan masyarakat, dan aspek keadilan. Terdapat penambahan 4 (empat) jenis retribusi daerah, yaitu Retribusi Tera/Tera Ulang, Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi, Retribusi Pelayanan Pendidikan,dan Retribusi Izin Usaha Perikanan. Menurut Pasal 110 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, jenis Retribusi Jasa Umum adalah : 1) Retribusi Pelayanan Kesehatan Objek Retribusi Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan di puskesmas, puskesmas keliling, puskesmas pembantu, balai pengobatan, dan rumah sakit umum daerah dan tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, kecuali pelayanan pendaftaran (Pasal 111 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
  • 4. 2) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Objek Retribusi Pelayanan persampahan/kebersihan meliputi : 1. Pengambilan/pengumpulan sampah dari sumbernya ke lokasi pembuangan sementara 2. Pengangkutan sampah dari sumbernya dan/atau lokasi pembuangan sementara ke lokasi pembuangan/pembuangan akhir sampah 3. Penyediaan lokasi pembuangan/pemusnahan akhir sampah (Pasal 112 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009). 3. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil Objek Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk Dan Akta Catatan Sipil meliputi KTP, kartu keterangan bertempat tinggal, kartu identitas kerja, kartu penduduk sementara, kartu identitas penduduk musiman, kartu keluarga, akta catatan sipil yang meliputi akta perkawinan, akta perceraian, akta pengesahan dan akta pengakuan anak, akta ganti nama bagi warga negara asing dan akta kematian (Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 4. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat Objek Retribusi Pelayanan pemakaman dan pengabuan mayat meliputi pelayanan penguburan/pemakaman termasuk penggalian dan pengurugan, pembakaran/pengabuan mayat, dan sewa tempat pemakaman atau pembakaran/pengabuan mayat yang dimiliki atau dikelola pemerintah daerah (Pasal 114 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 5. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum Objek Retribusi Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (Pasal 115 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 6. Retribusi Pelayanan Pasar Objek Retribusi Pelayanan Pasar adalah penyediaan fasilitas pasar tradisional/sederhana berupa pelataran, los, kios yang dikelola pemerintah daerah, dan khusus disediakan untuk pedagang (Pasal 116 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 7. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Objek Retribusi Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor adalah pelayanan pengujian kendaraan bermotor termasuk kendaraan bermotor di air sesuai dengan peraturan perundang- undangan, yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah (Pasal 117 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
  • 5. 8. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran Objek Retribusi Pelayanan Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran adalah pelayanan pemeriksaan dan/atau pengujian alat pemadam kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa oleh Pemerintah Daerah terhadap alat-alat pemadam kebakaran, alat penanggulangan kebakaran, dan alat penyelamatan jiwa yang dimiliki dan/atau dipergunakan oleh masyarakat (Pasal 118 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 9. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta adalah penyediaan peta yang dibuat oleh Pemerintah Daerah (Pasal 119 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 10. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus Objek Retribusi Pelayanan Penyedotan Kakus adalah pelayanan penyediaan dan/atau penyedotan kakusyang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pasal 120 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 11. Retribusi Pengolahan Limbah Cair Retribusi Pengolahan Limbah Cair adalah pelayanan pengolahan limbah cair rumah tangga, perkantoran, dan industri yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola secara khusus oleh Pemerintah Daerah dalam bentuk instalasi pengolahan limbah cair (Pasal 121 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009). 12. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang Objek Retribusi Pelayanan Retribusi Tera/Tera Ulang adalah pelayanan pengujian alat-alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya dan pengujian barang dalam keadaan terbungkus yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan (Pasal 122 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009). 13. Retribusi Pelayanan Pendidikan Objek Retribusi Pelayanan Pendidikan adalah pelayanan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis oleh Pemerintah Daerah (Pasal 123 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 14. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi Objek Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah pemanfaatan ruang untuk menara telekomunikasi dengan memperhatikan aspek tata ruang, keamanan, dan kepentingan umum (Pasal 124 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
  • 6. b. Jasa Usaha Dalam Pasal 126 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009, objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi : 1. pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal;dan/atau 2. pelayanan oleh pemerintah daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta. Prinsip dan sasaran dalam penetapan besarnya tarif retribusi jasa usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha swasta sejenis yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar Menurut Pasal 127 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2008 Jenis Retribusi Jasa Usaha terdiri dari : 1. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah pemakaian kekayaan Daerah. Dikecualikan dari pengertian pemakaian kekayaan Daerah adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut (Pasal 128 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 2. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan Objek Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan penyediaan fasilitas pasar grosir berbagai jenis barang, dan fasilitas pasar/pertokoan yang dikontrakkan, yang disediakan/diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pasal 129 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 3. Retribusi Tempat Pelelangan Objek Retribusi Tempat Pelelangan adalah penyediaan tempat pelelangan yang secara khusus disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk melakukan pelelangan ikan, ternak, hasil bumi, dan hasil hutan termasuk jasa pelelangan serta fasilitas lainnya yang disediakan di tempat pelelangan (Pasal 130 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 4. Retribusi Terminal Objek Retribusi Terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas lainnya di lingkungan
  • 7. terminal, yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 131 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 5. Retribusi Tempat Khusus Parkir Objek Retribusi Tempat Khusus Parkir adalah pelayanan tempat khusus parkir yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 132 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 6. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa Objek Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa adalah pelayanan tempat penginapan/pesanggrahan/villa yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 133 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 7. Retribusi Rumah Potong Hewan Objek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dan sesudah dipotong, yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 134 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 8. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhan adalah pelayanan jasa kepelabuhanan, termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 135 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 9. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Objek Retribusi Rekreasi dan Olahraga adalah pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 136 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 10. Retribusi Penyeberangan di Air Objek Retribusi Penyeberangan di Air adalah pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pasal 137 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 11. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah Objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah adalah penjualan hasil produksi usaha Pemerintah Daerah (Pasal 138 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
  • 8. C. Perizinan Tertentu Menurut Pasal 140 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah, objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif retribusi perizinan tertentu didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruhnya biaya penyelenggaraan pemberian izin yang bersangkutan. Biaya penyelenggaraan izin ini meliputi penerbitan dokumen izin, pengawasan di lapangan, penegakan hukum, penatausahaan, dan biaya dampak negatif dari pemberian izin tersebut (Ahmad Yani, 2004 : 64). Menurut Pasal 141 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak dan Daerah Jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah : 1. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Objek Retribusi Izin Mendirikan Bangunan adalah pemberian izin untuk mendirikan suatu bangunan. Pemberian izin meliputi kegiatan peninjauan desain dan pemantauan pelaksanaan pembangunannya agar tetap sesuai dengan rencana teknis bangunan dan rencana tata ruang, dengan tetap memperhatikan koefisien dasar bangunan (KDB), koefisien luas bangunan (KLB), koefisien ketinggian bangunan (KKB), dan pengawasan penggunaan bangunan yang meliputi pemeriksaan dalam rangka memenuhi syarat keselamatan bagi yang menempati bangunan tersebut (Pasal 142 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 2. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol Objek Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol adalah pemberian izin untuk melakukan penjualan minuman beralkohol di suatu tempat tertentu (Pasal 143 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009). 3. Retribusi Izin Gangguan Objek Retribusi Izin Gangguan adalah pemberian izin tempat usaha/kegiatan kepada orang pribadi atau Badan yang dapat menimbulkan ancaman bahaya, kerugian dan/atau gangguan, termasuk pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha secara terus-menerus untuk mencegah terjadinya gangguan ketertiban, keselamatan, atau kesehatan umum, memelihara ketertiban lingkungan, dan memenuhi norma keselamatan dan kesehatan kerja (Pasal 144 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
  • 9. 4. Retribusi Izin Trayek Objek Retribusi Izin Trayek adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutan penumpang umum pada suatu atau beberapa trayek tertentu (Pasal 145 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009). 5. Retribusi Izin Usaha Perikanan Objek Retribusi Izin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 huruf e adalah pemberian izin kepada orang pribadi atau Badan untuk melakukan kegiatan usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan (Pasal 146 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009).
  • 10. BAB III PENUTUP 3.1 kesimpulan retribusi daerah merupakan pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. objek dari retribusi daerah yaitu jasa umum, jasa usaha, perizinan tertentu. 3.2 saran Berdasarkan objek jenis sumber-sumber retribusi daerah, pemerintah harus mampu mengelola sumber-sumber retribusi daerah dengan baik agar berdampak pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah yang optimal. bagi masyarakat hendaknya selalu mengawasi proses penerimaan retribusi agar tidak terdapat penyelewengan saat proses pungutan retribusi daerah.
  • 11. DAFTAR PUTAKA  Ahmad Yani. 2004. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.  http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2009/28TAHUN2009UU.HTM diakses pada tanggal 28 oktober 2013 pada pukul 08.30 WITA  http://id.wikipedia.org/wiki/Otonomi_daerah_di_Indonesia diakses pada tanggal 28 oktober 2013 pada pukul 09.00 WITA
  • 12. MAKALAH PAJAK DISUSUN OLEH : NAMA : STAMBUK : 21208251 JURUSAN : ILMU PEMERINTAHAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 2014
  • 13. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1 A. Latar Belakang................................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1 C. Tujuan................................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 3 A. Pajak Retribusi Daerah sebagai Sumber Pendapatan Daerah............................... 3 B. Prinsip dan Kriteria Perpajakan Daerah............................................................. 3 C. Ketentuan Pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah............................... 5 D. Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah........................................................ 7 E. Peranan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dalam Mendukung Pembiayaan Daerah............................................................................................................... 8 F. Optimalisasi Pungutan Pajak dan Retribusi Daerah dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan Keuangan Daerah.................................................... 9 BAB III PENUTUP................................................................................................ 12 A. KESIMPULAN................................................................................................. 12 B. SARAN............................................................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 13 ii
  • 14. KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan atas rahmat dan hidayah yang telah Allah berikan kepada Saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah diberikan untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisi tentang “PAJAK” Dan harapan saya semoga makalah ini dapat membantu. mahasiswa dalam proses pembelajaran. Saya menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu keritik dan saran dari saudara atau saudari sangat saya harapkan untuk kesempurnaan makalah pada kemudian hari. Raha, Juni 2014 Penulis