SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Masalah 
Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju 
tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, 
progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis 
(rohaniah). Sementara itu, menurut Chaplin (Yusuf:2009) mengartikan perkembangan 
sebagai : 
(1) perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, 
(2) Pertumbuhan, 
(3) Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam 
bagian-bagian fungsional, 
(4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari. 
Seringkali perkembangan motorik anak prasekolah diabaikan atau bahkan dilupakan oleh 
orang tua. Hal ini dikarenakan belum pahamnya mereka bahwa perkembangan motorik 
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan anak usia dini, sebagian besar orang 
tua dan pembimbing lebih mengedepankan perkembangan kognitif saja. Padahal 
perkembangan tidak hanya dalam aspek kognitif melainkan meliputi seluruh aspek yakni 
perkembangan bahasa, sosial emosional, moral agama serta perkembangan fisik motorik 
anak. Perkembangan fisik motorik sangat berpengaruh terhadap perkembangan-perkembangan 
yang lainnya. Seperti yang di kemukakan oleh para ahli perkembangan. 
Hurlock (1986:92) menyebutkan bahwa aspek perkembangan yang cukup signifikan dalam 
kehidupan anak PAUD adalah perkembangan fisik (Physical Depelopment). Secara umum 
perkembangan fisik anak usia dini mencakup empat aspek (1) sintem syaraf yang sangat 
berkaitan erat dengan perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi 
perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin yang menyebabkan 
munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan 
senang untuk aktif dalam suatu kegiatan terkadang anggotanya terdiri dari lawan jenis; (4) 
struktur fisik atau tubuh meliputi tinggi, berat dan porposi tubuh. 
Teori Freud (Hurlock:1980) mengacu pada teori pentahapan perkembangan psikoanalitik 
dimana perkembangan manusia tercermin dari perkembangan psikoseksual, dan melalui 
bagian tersebut manusia mencari pemuasan. Perkembangan tiap tahap menekankan 
pentingnya aktivitas motorik. 
Teori Havighurst (Hurlock:1980) yang memahami perkembangan sebagai interaksi antara 
factor biologis, social, dan budaya. Faktor ini merupakan faktor pendorong bagi 
perkembangan kemampuan anak untuk berfungsi di masyarakat. Teori ini menekankan
pentingnya anak bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik bagi perkembangannya, terutama 
pada masa bayi dan masa kanak-kanak. 
Anak TK berada pada masa lima tahun pertama yang disebut The Golden Years merupakan 
masa emas perkembangan anak. Anak pada usia tersebut mempunyai potensi yang sangat 
besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya. 
Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik anak 
sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan 
atau minatnya. Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktifitas. Anak cenderung 
menunjukan gerakan-gerakan motorik yang cukup gesit. Oleh karena itu, usia ini merupakan 
masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, 
menggambar, melukis, berenang, main bola dan atletik. Perkembangan fisik anak dapat 
diklasifikasikan menjadi dua aspek yaitu ditinjau dari perkembangan motorik kasar dan 
motorik halus. 
Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran terdapat berbagai metode yang 
dilakukan oleh para pendidik. Pada umumnya dalam proses pendidikan pada anak usia dini 
lebih diutamakan pada metoda bermain sambil belajar, karena lebih sesuai dengan kondisi 
anak-anak yang cenderung lebih suka bermain. Disamping mereka bermain, mereka sekaligus 
mengasah keterampilan dan kemampuannya. Kegiatan bermain harus disesuaikan dengan 
karakteristik perkembangan anak, agar mampu memfasilitasi kebutuhannya dengan sesuai. 
Dunia anak adalah dunia bermain, jadi sudah selayaknya pendidik memberikan fasilitas 
bermain bagi anak. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan, 
menyenangkan dan kepuasan. Bermain bagi anak merupakan kebutuhan pekerjaan bagi orang 
dewasa. Kegiatan bermain menjadi pengalaman dan pengetahuan anak. Berkaitan dengan 
pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, karena pada hakekatnya bermain itu sendiri 
merupakan hak anak sepanjang rentang hidupnya. Melalui bermain anak dapat berlatih, 
meningkatkan cara berpikir dan mengembangkan kreatifitas. Berbagai potensi perkembangan 
dapat diperoleh melalui kegiatan bermain dan permainan. 
Permainan tradisional kini mulai terkikis keberadaannya sedikit demi sedikit khususnya di 
kota-kota besar dan mungkin untuk anak-anak sekarang ini banyak yang tidak mengenal 
permainan tradisional yang ada padahal permainan tersebut adalah warisan dari nenek 
moyang rakyat Indonesia. Semakin tidak populernya permainan tradisional tersebut 
dikarenakan telah banyak muncul permainan yang lebih atraktif dan menyenangkan hati 
anak-anak. Sebagai contoh dibanjirinya indonesia dengan plastation (PS) dan permainanan 
elektronik maupun nonelektronik yang menyenangkan dan menghibur namun bersifat pasif 
dan kurang bermanfaat bagi potensi perkembangan anak. Maka tugas kita sebagai pendidik 
untuk menggali kembali permainan-permainan tradisional yang dapat mengembangkan 
seluruh potensi perkembangan anak.
Dalam makalah ini, kami akan menguraikan salah satu permainan tradisional yang dapat 
mengembangkan kemampuan aspek perkembangan fisik motorik kasar anak TK yaitu 
permainan “Galah asin” (Gobak Sodor / Hadang). 
1.2 Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud dengan Motorik Kasar ? 
2. Bagaimana karakteristik perkembangan motorik anak TK? 
3. Bagaimana penerapan permainan tradisional “Galah Asin” pada anak TK? 
1.3 Prosedur Pemecahan Masalah 
Masalah yang telah dikemukakan di atas akan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan 
teori, secara teori akan menggunakan kajian-kajian pustaka yang relefan, hasil-hasil 
penelitian, makalah, jurnal seminar, artikel, Modul dan beberapa buku penunjang.
Bab II 
Pembahasan 
2.1 Pengertian Motorik Kasar 
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. 
Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot 
anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun merupakan hasil pola interaksi yang 
kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. 
Kemampuan motorik terbagi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus.menurut 
Syamsyudin, Motorik kasar adalah aktivitas dengan menggunakan otot-otot besar yang 
meliputi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor........ (Widarmi:2008). 
Gerak Motorik Kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar 
bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot 
yang lebih besar. Motorik kasar anak akan berkembang sesuai dengan usianya (age 
appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap kekuatan otot besar 
anak. Jika anak telah matang, maka dengan sendirinya anak akan melakukan gerakan yang 
sudah waktunya untuk dilakukan. (wijaya; 2008) misalnya, seorang anak usia 6 bulan belum 
siap duduk sendiri, maka orang dewasa tidak perlu memaksakan dia duduk di sebuah kursi. 
Pada masa kanak-kanak kemampuan motorik berkembang sejalan dengan perkembangan 
kemampuan kognitif anak . 
Sejalan dengan kemampuan fisik yang terjadi, lebih lanjut menurut Rini Handayani, anak 
usia 4-6 tahun yang melalui masa preschool memiliki banyak keuntungan dalam hal fisik 
motorik bila dilakukan lewat permainan-permainan. Tinning (ulfiani:2003) menyatakan : 
“With any education innovation there is a good deal of modification of the original ideas as 
it is implemented at the individual school and classroom level. The original notion of daily 
physical education as outlined by the south Australian materials has been modified in many 
ways”. Maksudnya dengan pesatnya inovasi pendidikan dewasa ini, sangat memungkinkan 
kalangan praktisi pendidikan, khususnya pendidikan jasmani untuk melakukan modifikasi. 
Modifikasi tersebut timbul berdasarkan tuntutan pengembangan untuk memecahkan beberapa 
masalah yang dijumpai di lapangan seperti kejenuhan anak, kurang tereksploitasinya 
kemampuan gerak anak, dan karakteristik anak usia dini yang berbeda dengan anak dewasa. 
Modifikasi tersebut dapat berupa perubahan luas lapangan, alat yang digunakan, peraturan 
yang digunakan, dan lain-lain. 
Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya : 
1. Peran kemampuan motorik untuk perkembangan fisiologis anak 
2. Peran kemampuan motorik untuk perkembangan sosial dan emosional anak 
3. Peran kemampuan motorik untuk kognitif anak
Secara langsung pertumbuhan anak akan menentukan keterampilannya dalam bergerak, 
sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan dan kemampuan fisik atau motorik anak akan 
mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. 
Seefel (widarmi 2008) menggolongkan tiga keterampilan motorik anak yaitu: 
1. Gerak lokomotor ( gerakan berpindah tempat ) dimana bagian tubuh tertentu bergerak 
atau berpindah tempat; misalnya jalan,lari,dan loncat. 
· Berbaring 
Beberapa variasi gerakannya, sebagai berikut : 
a. Berbaring terlentang 
b. Berbaring telungkup 
c. Berbaring miring ke kanan 
d. Berbaring miring ke kiri 
· Berjalan 
Jalan adalah suatu gerakan melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja dan 
tidak mengenal usia. Namun demikian, gerakan yang tidak diperhatikan pada masa usia 
sekolah dasar dikhawatirkan akan mengakibatkan kelainan dalam berjalan di kemudian hari. 
Untuk itu gerak berjalan maupun bentuk-bentuk latihan dalam berjalan harus disosialisasikan 
dengan cara bermain, baik itu dalam kelompok kecil maupun besar. 
· Berlari 
Berlari bisa dimanfaatkan oleh guru sebagai dasar untuk memberikan olah tubuh kepada 
siswa secara teratur. Guru bisa memanfaatkan faktor-faktor gerakan, seperti tempat, waktu, 
dan kekuatan untuk menciptakan berbagai variasi berlari. Variasi dapat juga diciptakan 
dengan menggunakan fungsi-fungsi tubuh dan anggota bagian tubuh. Berlari tidak banyak 
berbeda dengan berjalan, hanya saja akan lebih cepat sampai tujuan dan gerakannya suatu 
saat melayang di udara atau agak melompat. 
· Melompat 
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh 
atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan 
mendarat dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. Contoh 
pengembangan gerak lompat, misalnya lompat jauh. 
· Meloncat 
Loncat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh 
atau tinggi dengan ancang-ancang dari cepat atau lambat dengan menumpu dua kaki dan 
mendarat dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. 
· Melempar 
Melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara mengayunkan 
tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan tangan dan
lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan, misalnya lengan dengan jari 
yang harus melepaskan benda yang dipegang pada saat yang tepat. 
2. Gerak non-lokomotor ( gerakan tidak berpidah tempat ) dimana sebagian anggota tubuh 
tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat. 
· Gerakan stabilisasi ( nonlokomotor ) termasuk didalamnya, seperti : 
a. Dodging (mengelak/menghindar) 
b. Stretching dan Bending (merenggangkan & membungkuk) 
c. Twisting dan Turning (membelok & menyusun) 
d. Swinging dan Swaying (mengikuti arus & mengayun) 
e. Pushing dan Pulling (mendorong & menarik) 
3. Manipulatif, dimana ada sesuatu yang digerakkan ,misalnya melempar, menangkap, 
menyepak, memukul, dan geraka lain yang berkaitan dengan lemparkan dan tangkapan 
sesuatu. 
Beberapa gerakan yang termasuk di dalam gerakan manipulatif adalah menggelindingkan 
bola atau sejenisnya, melempar dan menangkap, menahan atau trapping, memantul atau men-dribbling, 
memukul. 
1. Menggelindingkan Bola atau rolling, meliputi pengarahan gaya atau tenaga terhadap suatu 
objek yang mempertahankan kontaknya dengan permukaan tempat benda tersebut bergerak. 
2. Melempar merupakan keterampilan manipulatif yang rumit yang menggunakan satu atau 
dua tangan untuk melontarkan objek menjauhi badan ke udara. Selain tergantung dari 
beberapa faktor (ukuran anak, ukuran objek, dan lain sebagainya), lemparan dapat di lakukan 
di bawah tangan, di atas kepala, di atas lengan atau di samping. 
3. Menangkap merupakan gerakan dasar manipulasi yang melibatkan penghentian suatu 
objek yang terkontrol oleh satu atau kedua tangan. Pada tahap awal biasanya objek akan 
dihentikan dengan satu bagian atau beberapa bagian anggota tubuh. Penguasaan koordinasi 
mata tangan akan memudahkan bagi mereka untuk menangkap objek yang melayang ke 
hadapannya. 
4. Pushing dan Pulling, Pushing atau mendorong adalah usaha pengerahan gaya atau 
kekuatan dalam melawan suatu objek atau orang, apakah mendorong untuk menyingkirkan 
objek dari badan atau mendorong badan menjauhi objek. 
Pulling di lain pihak diartikan sebagai tarikan, ini merupakan pengerahan tenaga yang 
mengakibatkan objek atau orang bergerak mendekati badan.
2.2 Karakteristik Perkembangan Motorik Anak TK 
Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun) ada ciri yang jelas berbeda antara 
anak bayi dan anak prasekolah. Perbedaannya terletak dalam penampilan, proporsi tubuh, 
berat, panjang badan dan keterampilan yang mereka miliki. Dengan bertambahnya usia, 
perbandingan antar bagian tubuh, akan berubah. Dengan bertambahnya usia, letak grativitas 
makin berada dibawah tubuh; dengan demikian bagi anak yang makin berkembang usianya, 
keseimbangan tersebut ada di tungkai bagian bawah (dalam Patmonodewo:2003). Melalui 
pengamatan perkembangan jasmani, pertumbuhan bersifat cephalo-caudal (mulai dari kepala 
menuju bagian tulang ekor) dan proximo-distal (mulai dari bagian tengah ke arah tepi tubuh). 
Gerakan otot kasar lebih dahulu berkembang sebelum gerakan otot halus. Pengendalian otot 
kepala dan lengan lebih dahulu berkembang dari pengendalian otot kaki. Kecepatan 
perkembangan jasmani dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan lingkungan fisik lain misal 
tersedianya alat permainan serta kesempatan yang diberikan kepada anak untuk melatih 
berbagai gerakan. 
Menurut Gassel & Ames dan Illing Sworth (mosvirohtadkirotun) pola umum perkembangan 
motorik terdiri dari 8 tahap yaitu : 
1. Continuity (Bersifat Kontinyu/terus menerus) 
2. Uniform Sequence (Memiliki tahapan yang sama) 
3. Maturity (Kematangan) 
4. Umum ke Khusus 
5. Refleks ke gerak terkoordinasi dan bertujuan 
6. Bersifat Chepalocaudal Direction 
7. Bersifat Proximodistal 
8. Koordinasi Bilateral menuju Crosslateral 
Pada usia enam tahun berat badan anak harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir. 
Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan anak laki-laki 49 pon. Tulang kakinya 
tumbuh dengan cepat. Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh 
mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, 
sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah. Pertumbuhan otaknya pada 
usia lima tahun sudah mencapai 75% dari ukuran orang dewasa, dan 90% pada usia 6 tahun. 
Perkembangan fisik anak ditandai juga dengan berkembangnya kemampuan atau 
keterampilan motorik. Kemampuan motorik tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut 
(yusuf :2009 dan Desmita :2008).
USIA 
(Tahun) 
KEMAMPUAN 
MOTORIK KASAR 
KEMAMPUAN 
MOTORIK HALUS 
4 - 6 
1. Meloncat 
2. Mengendarai sepeda 
anak 
3. Menangkap bola 
4. Bermain olah raga 
5. Menuruni tangga dengan 
cepat 
6. Seimbang saat berjalan 
mundur 
7. Melompati rintangan 
8. Melempar dan 
menangkap bola 
9. Melambungkan bola 
1. Menggunakan pensil 
2. Menggambar 
3. Memotong dengan gunting 
4. Menulis huruf cetak 
5. Menggunting dengan cukup 
baik 
6. Melipat amplop 
7. Membawa gelas tanpa 
menumpah-kan isinya 
8. Memasikkan benang ke 
lubang besar 
Sedangkan perkembangan motorik masa anak-anak awal menurut Roberton & Halverson 
(Andri:2010) yaitu: 
A) Usia 4,5 - 5,5 tahun 
Motorik kasar: menyeimbangkan badan diatas satu kaki; berlari jauh tanpa jatuh; dapat 
berenang dalam air yang dangkal 
Motorik halus: menggunting; menggambar orang; menirukan angka dan huruf sederhana; 
membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak. 
Unsur-unsur kesegaran Jasmani yaitu kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, 
kelentukan, koordinasi, ketepatan, keseimbangan. 
Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk memahami bagaimana 
perkembangan anak, juga perlu dipahami permasalahan-permasalahan yang dialami selama 
perkembangannya. Hal ini perlu dilakukan agar kita benar-benar dapat mengetahui setiap 
perubahan yang terjadi pada diri anak. Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat 
melalui tingkah laku yang ditunjukan anak maupun keluhan-keluhan yang disampaikan oleh 
orang-orang sekitar anak. 
Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati, (Agustin & Wahyudin;2010) dalam perkembangannya, 
mungkin ditemukan beberapa hambatan pada anak diantaranya : 
a. Gangguan Fungsi panca indra 
Gangguan panca indra yang banyak menimbulkan masalah pada anak adalah gangguan panca 
indra penglihatan dan pendengaran. Kekurangan daya penglihatan dan pendengaran dapat
diketahui jika derajat penyimpangannya sudah cukup besar dari yang normal. Sebaliknya bila 
taraf kekurangannya masih ringan, cukup sulit untuk menditeksi kesulitan yang dihadapi 
anak. 
b. Cacat Tubuh 
Cacat tubuh umumnya terdapat pada tangan, kaki atau wajah. Bila seorang anak mengalami 
cacat tubuh pada tangan atau kaki, maka perkembangannya akan mengalami gangguan 
karena pada masa usia dini kemampuan tubuh sangat penting untuk menunjang 
perkembangannya. Anak perlu melatih kemampuan melempar dan menangkap bola, 
membentuk dan menggunting. Demikian juga cacat pada wajah akan menumbuhkan rasa 
tidak percaya diri pada anak. 
c. Kegemukan 
Kegemukan selalu dianggap bahaya pada tingkat usia manapun. Kegemukan akan 
membahayakan kesehatan. Kegemukan seringkali kita temukan pada anak usia dini, dan 
orang tua kadangkala membiarkan atau bahkan senang dengan kegemukan anak karena anak 
tampak lucu dan menggemaskan. Kegemukan yang dialami anak sejak dini perlu diwaspadai 
karena berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Kegemukan dapat menyebabkan penyakit 
jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan sebagainya. 
d. Gangguan gerak peniruan (stereotipik) 
Gejala yang nampak dari gangguan stereotipik adalah gerakan motorik kasar (gross motor 
movement) yang tidak wajar. Gerakan yang disebabkan karena kebiasaan tetapi mempunyai 
akibat yang tidak baik dan seringkali berkepanjangan. Contoh gerakannya: membenturkan 
kepala, menggoyang-goyangkan badan, gerakan tangan yang berulang, cepat dan berirama 
atau gerakan disengaja yang berulang yang secara khas meliputi tangan dan jari. 
2.3 Penerapan Permainan Tradisional “Galah Asin” Pada Anak TK 
Penanaman motorik atau gerak yang benar dan pengembangan yang optimal merupakan salah 
satu tugas dan fungsi utama pendidikan pada taman kanak-kanak. Sebab pendidikan pada 
tingkat taman kanak-kanak merupakan diagnosa secara dini dan berkala terhadap kemampuan 
gerak dasar yang optimal pada usianya. 
Implikasi perkembangan fisik di PAUD perlu dirancang lingkungan pendidikan yang 
kondusif bagi perkembangan fisik anak secara optimal. Bagi mereka perlu disediakan 
halaman yang cukup luas dan perlengkapan permainan, yang memberikan peluang kepada 
mereka untuk dapat bergerak, dan bermain secara leluasa. 
Dalam rangka membantu perkembangan fisik anak maka guru seyogianya memberikan 
bimbingan kepada mereka agar memiliki kesadaran akan kemampuan sensorisnya, dan juga 
memiliki sikap yang positif terhadap dirinya. Menurut Aundrey Curtis, Bimbingan guru 
berkaitan dengan perkembangan aspek-aspek berikut(Yusuf 2009): 
1. Pengenalan/pengetahuan akan namanya dan bagian-bagian tubuhnya.
2. Kemampuan untuk mengidentifikasi fungsi- fungsi tubuh. 
3. Pemahaman bahwa walaupun setiap individu berbeda dalam penampilannya, seperti 
perbedaan dalam warna rambut, kulit dan mata atau tingginya, namun semua orang 
memiliki kesamaan karakteristik fisik yang sama. 
4. Menerima bahwa setiap orang memiliki keterbatasan dalam kemampuannya, seperti 
setiap orang dapat berjalan, berlari atau melompat, tetapi tidak ada seorang pun yang 
dapat terbang. 
5. Mengetahui kesadaran sensori (merasa, melihat, mendengar, mencium, dan 
menyentuh/meraba). 
6. Memahami keterbatasan fisik, seperti lelah, sakit, dan melemah 
Dalam kegiatan pembelajaran guru turut berperan sebagai fasilitator dalam upaya 
meningkatkan gerak motorik. Guru hendaknya menyediakan alat-alat mainan yang aman bagi 
anak serta melakukan pengawasan yang baik disaat anak asyik terlibat dalam kegiatan 
bermain. Peningkatan gerak motorik berarti anak dapat bergerak lebih baik sesuai dengan 
keterampilan geraknya dan anak dapat bergerak bebas berkaitan erat dengan kognitif anak. 
Solehuddin (Nawang Sasi:2011) mengungkapkan “rasa aman secara psikologis merupakan 
suatu persyaratan untuk dapat membuat anak mau dan mampu mengekspresikan dirinya 
secara optimal”. Melalui kegiatan permainan tradisional, anak akan dapat terlibat langsung 
dalam pengalaman belajar yang bermakna melalui aktivitas fisik, bermain dan berolahraga 
yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. 
Menurut Elia (Hastuti:2009) melalui permainan dapat melatih keterampilan dan kecerdasan 
anak, turut memperkenalkan aturan-aturan sosial kepada anak, melatih disiplin diri pada 
anak, serta membuka minat dan peluang bagi anak untuk memasuki dunia dewasa. 
Permainan merupakan salah satu bentuk bermain karenya merupakan suatu bentuk 
kesenangan dan sumber kesenangan bagi pesertanya. Permainan menuntut perilaku yang 
lebih terarah pada tujuan dan membawa suatu rasa keseriusan yang lebih besar dibandingkan 
engan bermain. Kebanyakan permainan memiliki aturan-aturan yang menentukan peran-peran 
pemain, menentukan batasan-batasan dan pengharapan akan perilaku dan 
menggambarkan bagaimana permainan itu berjalan.permainan biasanya melibatkan 
persaingan bagi para pesertanya, yang berkompetisi seringkali melawan antara satu sama lain 
untuk mencapai kemenangan. 
Santrock (Andri:2012) menjelaskan bahwa permainan ialah suatu kegiatan yang 
menyenangkan, dilakukan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Permainan merupakan 
suatu aktivitas bermain yang didalamnya telah memiliki aturan yang jelas dan disepakati 
bersama. 
Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab itu, 
perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai 
gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan. Jika anak banyak bergerak maka akan
semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh anak ketika ia makin terampil menguasai 
gerakan motoriknya. Selain kondisi badan juga semakin sehat karena anak banyak bergerak, 
ia juga menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Anak menjadi semakin yakin dalam 
mengerjakan segala kegiatan karena ia tahu akan kemampuan fisiknya. Anak-anak yang baik 
perkembangan motoriknya, biasanya juga mempunyai keterampilan sosial positif. Mereka 
akan senang bermain bersama teman-temannya karena dapat mengimbangi gerak teman-teman 
sebayanya, seperti melompat- lompat dan berlari-larian. 
Meningkatnya kemampuan fisik anak saat mereka di usia TK membuat aktivitas 
fisik/motorik mereka juga semakin banyak. Tak heran jika anak-anak TK gemar sekali 
bermain tanpa lelah. Maxim (Afin, FH:1999) menyatakan bahwa aktivitas fisik akan 
meningkatkan pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan 
benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya, atau menjatuh-kannya, 
mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakan kembali benda-benda ke dalam tempatnya. 
Dari segi fisiologis, pentingnya anak bergerak atau berolahraga akan menjaga anak agar tidak 
mendapat masalah dengan jantungnya karena sering dan rutinnya anak bergerak. Selain itu 
juga menstimulasi semua proses fisiologis anak, seperti peningkatan sirkulasi darah dan 
pernapasannya. 
Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa 
percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan menerima anak yang 
memiliki kemampuan motorik dan gerak lebih baik, sedangkan anak yang tidak memiliki 
atau kurang kemampuan motorik atau gerak tertentu akan kurang diterima teman-temannya. 
Penelitian otak juga menjelaskan bahwa anak-anak yang beraktivitas akan memperkuat 
jalinan sel-sel syarafnya (Widarmi, 2008). 
Tujuan: 
1. Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan 
untuk menulis, keseimbangan, kelincahan dan melatih keberanian 
2. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan 
menggunakan berbagai media bahan menjadi suatu karya seni 
Permainan tradisional adalah suatu aktivitas permainan yang sarat dengan nilai-nilai budaya 
dan tata nilai kehidupan masyarakatnya dan diajarkan secara turun temurun dari satu generasi 
ke generasi berikutnya. Permainan tradisional Jawa Barat sering disebut dengan “Kaulinan 
Barudak” secara umum memiliki kecenderungan untuk menikmati tingkah laku yang 
mengembirakan. 
Menurut Atmadibrata (Satriawati: 2012), masyarakat di Jawa Barat disinyalir semenjak 
zaman klasik memiliki kecenderungan untuk memiliki keterampilan prestasi yang bersifat 
“entertaimment” dalam wujud permainan rakyat yang dapat dijumpai dimana-mana. 
Permainan di Jawa Barat bersifat edukatif, mengandung unsur pendidikan jasmani, 
kecermatan kelincahan, daya pikir, apresiasi, artistic (seni), kesegaran Psikologis.
Permainan tradisional berpungsi untuk mempertahankan nilai-nilai dengan cara memasukan 
makna dalam berbagai sifat,bentuk, dan jenis permainan. Terobosan-terobosan yang dapat 
dilakukan melalui pertama memasukan dalam kurikulum PAUD sebagai pembentuk jiwa 
anak. Anak cenderung lebih mudah memahami sesuatu yang diajarkan melalui media 
permainan, daripada hanya mendengarkan guru berceramah. 
Karakteristik permainan tradisional yaitu cenderung menggunakan atau memanfaatkan alat 
atau fasilitas di lingkungan kita tanpa harus membelinya. Salah satu syaratnya ialah daya 
imajinasi dan kreativitas yang tinggi. 
Permainan tradisional Galah Asin (Gobak Sodor/Hadang) adalah suatu permainan yang 
bersifat strategis, dimana suatu kelompok orang berusaha menghambat atau menghalangi 
kelompok yang lain ketika melintas daerah permainan. Sumaryati mengutif penjelasan 
Kusmaedi (2009 : 93) mengenai pengertian permainan hadang yaitu: 
Permainan hadang dimana artinya, hadang adalah menghalang-halangi/ menghadang lajunya 
gerak lawan dengan gerak yang bebas. Bisa sesuka hati menggerakan badannya, boleh 
berputar sambil tiduran, boleh jongkok sambil mengngkap lawan, sambil berlari kesana 
kemari dengan tangan direntangkan, bahkan kaki boleh menyenggol tetapi hanya terbatas 
pada satu garis lurus, yaitu garis yang ada di tengah-tengah arena. 
Mengenai permainan Galasin/Hadang, Diroktorat keolahragaan, Diklusepora (Sumaryati) 
menjelaskan bahwa: 
Permainan hadang merupakan prioritas pertama untuk dilestarikan dan dikembangkan. Hal 
ini telah ditinjau dari berbagai aspek edukatif, rekreatif, kesegaran jasmani, dan prinsip 5 m 
(mudah, murah, meriah, masal, dan menarik) sehingga permainan ini diikuti/dilaksanakan 
oleh masyarakat banyak. 
Sedangkan Sopandi (1998 : 53) dalam Sumaryati mengemukakan mengenai permainan 
hadang sebagai berikut: 
Permainan hadang betul-betul memerlukan kelincahan disamping harus pandai menggunakan 
gerak tipu untuk mengecoh si penjaga. Penjaga dengan segala daya dan upaya pula berusaha 
menghadang lawannya supaya dapat menepuk atau menyentuhnya, atau penyerang terpaksa 
keluar dari garis batas, itu berarti kemenangan bagi Penjaga. 
Dari kutipan di atas, jelaslah bahwa permainan hadang diperlukan kelincahan dalam 
menghadang lawan atau mengecoh penjaga, diperlukan banyak bergerak. Hal ini akan 
membantu mengembangkan koordinasi serta kelentukan dan daya tahan yang sangat tinggi. 
Ketika seorang anak bermain, galasin, maka akan terjadi koordinasi gerak otot, terutama otot-otot 
tungkai dan otot-otot gerakan bola mata. Sehingga otot-otot ini terlatih dan berkembang 
dengan baik.
Permainan galah asin merupakan permainan yang dimainkan oleh dua kelompok, dimans 
masing-masing kelompok terdiri dari 3-5 orang. Inti permainannya adalah menghadang 
lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk 
meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak balik 
dalam area lapangan yang telah ditentukan. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi 
tanda dengan kapur. 
Permainan galah asin, meskipun lebih seru dimainkan di luar ruangan dengan area yang luas, 
tapi jika situasi tidak memungkinkan, bisa saja dimainkan didalam ruangan. Permainan ini 
dilakukan secara berkelompok sehingga mengajarkan kebersamaan. 
Dalam permainan Galah Asin, penyerang berusaha untuk melewati garis depan dengan 
menghindari tangkapan atau sentuhan, sedangkan pihak penjaga berusaha menangkap atau 
menyentuh penyerang dengan posisi kedua kaki berpijak diatas garis atau satu kaki diatas 
garis dan kaki yang satu melayang. Pemain-pemain dalam permainan Galah Asin dituntut 
untuk bergerak kesegala arah dengan lincah. Jika permainan ini dilakukan secara rutin dan 
terprogram, dimungkinkanakan meningkatkan keterampilan motorik kasar anak terutama 
berlari, menghindar, kelentukan, ketangkasan dan kekuatan. Selain melatih gerakan motorik, 
anak juga dilatih bersikap cekatan, berkonsentrasi, dan melihat peluang dengan cepat untuk 
mengambil kebutusan terbaik agar bisa menangkap lawan. 
2.4 Penerapan permainan galah asin di TK 
Sebelumnya guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi “berpegangan tangan membuat 
lingkaran”, kemudian melakukan pemanasan dengan bernyanyi ping-pinguin. Setelah itu 
barulah anak diajak untuk melakukan permainan galah asin. 
1. Sebelum permainan dimulai diadakan undian untuk menentukan pihak penjaga dan 
pihak penyerang, yang menang undian menjadi penyerang dan yang kalah menjadi 
pihak penjaga. Guru menjelaskan cara bermain pada anak dengan mempraktekkan 
langsung. 
2. Setiap pemain dari pihak penjaga harus menempati garinya masing-masing yang telah 
ditetapkan sebelumnya, dengan kedua kakinya harus berada di atas garis. Sedangkan 
bagi penyerang harus bersiap-siapuntuk memasuki ruangan atau petak-petak 
3. Permainan dimulai setalah ada aba-aba atau bunyi peluit 
4. Setiap anak dari regu penyerang harus berusaha untuk melewati garis yang dijaga oleh 
regu penjaga, yaitu dengan jalan menghindari tangkapan dan sentuhan dari pihak 
penjaga, sedangkan setiap pemain dari pihak penjaga berusaha untuk dapat 
menangkap dan menyentuh penyerang dari pihak lawan dengan tangan, dengan 
ketentuan kaki masih berada diatas garis.
5. Permainan dinyatakan salah/kalah apabila 
 Kedua kaki keluar dari garis lapangan 
 Mengganggu jalannya permainan 
surser untuk pendinginan. Untuk menggali informasi tentang perasaan anak setelah main dan 
hal-hal yang telah dipelajari guru melakukan percakapan dan tanya jawab. Anak-anak 
menceritakan pengalamannya selama main. Diakhir kegiatan guru memberikan reward 
berupa pujian atau hadiah kalung. 
Setelah melakukan permainan Galah Asin secara teratur beberapa penelitian (wulandari, 
satrialia) 
menunjukan bahwa pada diri anak berkembang rasa percaya diri, sportif dalam melaksanakan 
permainan, memiliki kecepatan proses berpikir, berkembang kemampuan untuk memimpin, 
pengembangan kecintaan terhadap olah raga, lebih tangkas, kemampuan berlari semakin 
meningkat dan lincah. Kekuatan dapat diperoleh dari sikap anak yang merentangkan 
tangannya untuk menghadang lawan. Daya tahan tubuh semakin meningkat karena kebiasaan 
berolah raga dan bergerak aktif saat bermain. Kecepatandan kelincahan semakin terasah 
karena harus lari cepat menerobas gawang dan menghindari lawan. Kelentukan semakin 
fleksibel karena sering melakukan gerakan gerakan manipulatif yang mengecoh lawan. 
Koordinasi mata dan otot semakin terampil karena melihat peluang dan strategi dalam 
bermain.keseimbangan semakin terjaga dengan tetap berada di atas garis ketika berjaga. 
Seperti yang diungkapkan oleh Soejono “tiap latihan yang mengikut sertakan sebagian besar 
otot terutama otot-otot panggul dan tungkai yang bersifat ritmik dan terus menerus akan 
memberikan efek latihan yang dikehendaki.
BAB III 
PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN 
Perkembangan fisik mencakup perkembangan motorik kasar (otot besar) dan motorik 
halus (otot kecil). Yang dimaksud motorik adalah semua gerakan yang mungkin didapatkan 
oleh seluruh tubuh. Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan 
koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, yang lebih menggunakan otot-otot besar. 
Tujuan dari pengembangan motorik yaitu melakukan aktivitas fisik secara 
terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, 
kelincahan dan melatih keberanian. Dan untuk mengekspresikan diri dan berkreasi dengan 
berbagai gagasan dan imajinasi dengan menggunakan berbagai media menjadi suatu karya 
seni. 
Setiap perkembangan fisik motorik pada anak mempunyai karakterisitik yang 
berbeda-beda, sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya. Semakin bertambah usia 
anak maka keterampilan motoriknya pun semakin meningkat. Pada dasarnya anak suka sekali 
belajar, asalkan pembelajaran dilakukan dengan cara bermain yang menyenangkan 
Permainan tradisional galah sin merupakan permainan yang diwariskan secara turun 
temurun dilakukan oleh dua kelompok yakni sebagai penyerang dan penjaga dan merupakan 
permainan srategis. Setiap kelompok terdiri dari masing-masing tiga orang atau lebih. 
Permainan ini dapat melatih keterampilan motorik kasar terutama berlari, kelentukan, 
ketangkasan dan kecepatan. 
Permainan galah sin di Tk dapat disesuaikan dengan karakteristik anak, 
dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan permainan yang menyenangkan dan berfariasi. 
Jika permainan tradisional galah asin dilakukan dengan teratur dan terus menenus secara 
berkesinambungan maka akan meningkatkan keterampilan motorik kasar anak, anak semakin 
lincah, gesit, berlari cepat tangkas dan kuat. 
3.2. SARAN 
Ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam makalah ini. Antara lain : 
Ketika anak masih bayi harus dilatih melakukan gerakan, karena dengan gerakan tersebut 
bayi dapat memuncilkan imajinasi atau telah mengalami pengembangan motoriknya.
DAFTAR PUSTAKA 
 Admin. (2010). Perkembangan fisik anak usia dini. [Online]. Tersedia di: http// 
belajarpsikologi.com. http://paudanakceria.wordpress.com/2011/02/06/penerapan-sistem-“ 
bermain-sambil-belajar-belajar-seraya-bermain”/ 
 http://hbis,wordpress.com/2009/10/24/perkembangan-aspek- fisik-motorik-kognitif-bahasa- 
moral-sosial-emosi-dan-agama-dari-bayi- hingga-kanak-kanak/ 
 http://parentingislami.wordpress.com/2008/03/01/aspek-perkembangan- fisik- dan-keterhubungannya- 
dengan-aspek-fisik-dan- intelektual anak/. [15 Juli 2012] 
 Administator. (2009). “Tahapan Perkembangan Motorik Anak”. [Online]. Tersedia: 
http://bidanku.com/index.php?/perkembangan-motorik-kasar-anak. [15 Juli 2012]. 
 Devi, N.S. (2011). Meningkatkan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak melalui 
senam irama (penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Riyadush Sholihin 
Margahayu Kota Bandung). (1), 46-52. 
 Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda. 
 Dwi, H. (2009). Stimulasi Psikososial Pada Anak Kelompok Bermain dan 
Pengaruhnya Pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan 
Moral/Karakter Anak. Vol.2, (1),41-56.
KATA PENGANTAR 
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat 
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan 
tepat waktu. 
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul 
“PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK” 
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman 
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau 
menyinggu perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan 
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. 
Raha, November 2013 
"Penulis"
DAFTAR ISI 
Halaman 
KATA PENGANTAR i 
DAFTAR ISI ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang Masalah 1 
1.2 Rumusan Masalah 3 
1.3 Tujuan 3 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Pengertian Motorik Kasar 4 
2.2 Karakteristik Perkembangan Motorik Anak TK 2 
2.3 Penerapan Permainan Tradisional “Galah Asin” Pada Anak TK 9 
2.4 Penerapan permainan galah asin di TK 13 
BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan 15 
3.2 Saran............... 15 
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16
MAKALAH 
PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK 
DISUSUN OLEH : 
NAMA : MUSLINA 
STAMBUK : 21214384 
SEMESTER : 3 
PRODI : PAUD 
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI 
KELAS RAHA 
2013
Makalah motorik anak usia dini

More Related Content

What's hot

PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
Universitas Negeri Jakarta
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
Umi Arifah
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
Juhdi Heryadi
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Dita Yuniarti
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
Universitas Negeri Jakarta
 
Hukum perkembangan
Hukum perkembanganHukum perkembangan
Hukum perkembangan
Ayu Laponda
 
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikanFaktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
deded94
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Zulfa Meizanita
 
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasarMateri pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Ihsan Sulistyawan
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
An Rachma
 
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniPendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Agussani Algani
 
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosemPETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosem
dunia-AUD
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Michelle Rumawir
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
khairunnisa mulyana
 
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKANPERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
Firlita Nurul Kharisma
 
Perkembangan Motorik di TK
Perkembangan Motorik di TKPerkembangan Motorik di TK
Perkembangan Motorik di TK
Mohammad Fauziddin
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Habibi Muhammad
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganIrwan Fauzi
 
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAPRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
Irsyadul Ibad
 

What's hot (20)

PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
PPT Perkembangan Fisik dan Motorik Anak TK
 
Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1Psikologi Perkembangan 1
Psikologi Perkembangan 1
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIAASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA
 
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remajaPertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
Pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanak-kanak dan masa remaja
 
PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD PPT Pengembangan Kognitif AUD
PPT Pengembangan Kognitif AUD
 
Hukum perkembangan
Hukum perkembanganHukum perkembangan
Hukum perkembangan
 
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikanFaktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
Faktor yang mempengaruhi masalah pendidikan
 
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayiMakalah psikologi perkembangan pada masa bayi
Makalah psikologi perkembangan pada masa bayi
 
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasarMateri pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
Materi pembelajaran ips kelas 3 sekolah dasar
 
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-KanakPermasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
Permasalahan Perkembangan pada Masa Kanak-Kanak
 
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia diniPendidikan seni rupa untuk anak usia dini
Pendidikan seni rupa untuk anak usia dini
 
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosemPETA KONSEP MODUL1  KB- 1 Metode pengamatan sosem
PETA KONSEP MODUL1 KB- 1 Metode pengamatan sosem
 
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia DiniPemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
Pemikiran tokoh-tokoh dan Teori mengenai Pendidikan Anak Usia Dini
 
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
PRESENTASI TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK, HUMANISTIK DAN KOGNITIF
 
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKANPERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK SISWA DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG PENDIDIKAN
 
Makalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remajaMakalah perkembangan remaja
Makalah perkembangan remaja
 
Perkembangan Motorik di TK
Perkembangan Motorik di TKPerkembangan Motorik di TK
Perkembangan Motorik di TK
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
 
makalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembanganmakalah psikologi perkembangan
makalah psikologi perkembangan
 
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGAPRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN : MATAKULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN STAIN SALATIGA
 

Viewers also liked

Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
Operator Warnet Vast Raha
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
Metode pengembangan motorik halus
Metode pengembangan motorik halusMetode pengembangan motorik halus
Metode pengembangan motorik halusSri Saparahayu
 
Hakikat perkembangan motorik anak
Hakikat perkembangan motorik anakHakikat perkembangan motorik anak
Hakikat perkembangan motorik anak
Suraya Atika
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMitha Ye Es
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputer
FKIP UHO
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifbima shakti
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Talithafatin
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Operator Warnet Vast Raha
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
innaa123
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputer
ridha hutami
 
Perkembangan anak usia 3-5 tahun
Perkembangan anak usia 3-5 tahunPerkembangan anak usia 3-5 tahun
Perkembangan anak usia 3-5 tahun
indah sulistyaningsih
 
Perencanaan program-amin-2014
Perencanaan program-amin-2014Perencanaan program-amin-2014
Perencanaan program-amin-2014
Salma Van Licht
 
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaPpt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Dita Yuniarti
 
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Almateus Nanang Rudiatmoko
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
Sherly Anggraini
 

Viewers also liked (20)

Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Makalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anakMakalah perkembangan motorik anak
Makalah perkembangan motorik anak
 
Perkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anakPerkembangan motorik anak
Perkembangan motorik anak
 
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AWPEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
PEMBELAJARAN MOTORIK ANAK USIA DINI - DJOKO AW
 
Metode pengembangan motorik halus
Metode pengembangan motorik halusMetode pengembangan motorik halus
Metode pengembangan motorik halus
 
Hakikat perkembangan motorik anak
Hakikat perkembangan motorik anakHakikat perkembangan motorik anak
Hakikat perkembangan motorik anak
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 
Paud
PaudPaud
Paud
 
Pembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputerPembelajaran berbantuan komputer
Pembelajaran berbantuan komputer
 
Alat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatifAlat permainan-edukatif
Alat permainan-edukatif
 
Silabus paud formal
Silabus paud formalSilabus paud formal
Silabus paud formal
 
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
Makalah Pembelajaran Berbasis Komputer Kelompok 2
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI (AUD)
 
Model model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputerModel model pembelajaran berbasis komputer
Model model pembelajaran berbasis komputer
 
Perkembangan anak usia 3-5 tahun
Perkembangan anak usia 3-5 tahunPerkembangan anak usia 3-5 tahun
Perkembangan anak usia 3-5 tahun
 
Perencanaan program-amin-2014
Perencanaan program-amin-2014Perencanaan program-amin-2014
Perencanaan program-amin-2014
 
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remajaPpt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
Ppt pertumbuhan fisik & motorik anak usia dini, kanank-kanak dan remaja
 
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 

Similar to Makalah motorik anak usia dini

Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
Operator Warnet Vast Raha
 
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awDi balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Kafe Buku Pak Aw
 
Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)
putriyasmin6
 
Hakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptx
Hakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptxHakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptx
Hakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptx
niakurniasari6
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
fahim alwi
 
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptxMODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
miftakhurrozak
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
Eva Rahma
 
EK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdfEK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdf
ismilailatulrokhmah
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
YhoGa3
 
Bab 1 psikobang
Bab 1 psikobangBab 1 psikobang
Bab 1 psikobang
Dwi Braugrana
 
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxPERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
Jimatul Arrobi
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasarfara dillah
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar
fara dillah
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasarfara dillah
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Tatimatus Solihah
 

Similar to Makalah motorik anak usia dini (20)

Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Makalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia diniMakalah motorik anak usia dini
Makalah motorik anak usia dini
 
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko awDi balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
Di balik dahsyatnya pembelajaran motorik anak usia dini - djoko aw
 
Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)Makalah psikologi putri (1)
Makalah psikologi putri (1)
 
Hakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptx
Hakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptxHakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptx
Hakikat Ruang lingkup fungsi motorik AUD #2.pptx
 
psikologi kepribadian
psikologi kepribadianpsikologi kepribadian
psikologi kepribadian
 
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptxMODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
MODUL 5 PPD KELOMPOK 6.pptx
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
EK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdfEK Teori perkembangan.pdf
EK Teori perkembangan.pdf
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
Bab 1 psikobang
Bab 1 psikobangBab 1 psikobang
Bab 1 psikobang
 
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptxPERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK_ANAK.pptx
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar
 
7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar7 karakteristik dasar
7 karakteristik dasar
 
Makalah efsi
Makalah efsiMakalah efsi
Makalah efsi
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Makalah motorik anak usia dini

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah). Sementara itu, menurut Chaplin (Yusuf:2009) mengartikan perkembangan sebagai : (1) perubahan yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati, (2) Pertumbuhan, (3) Perubahan dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam bagian-bagian fungsional, (4) kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari tingkah laku yang tidak dipelajari. Seringkali perkembangan motorik anak prasekolah diabaikan atau bahkan dilupakan oleh orang tua. Hal ini dikarenakan belum pahamnya mereka bahwa perkembangan motorik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan anak usia dini, sebagian besar orang tua dan pembimbing lebih mengedepankan perkembangan kognitif saja. Padahal perkembangan tidak hanya dalam aspek kognitif melainkan meliputi seluruh aspek yakni perkembangan bahasa, sosial emosional, moral agama serta perkembangan fisik motorik anak. Perkembangan fisik motorik sangat berpengaruh terhadap perkembangan-perkembangan yang lainnya. Seperti yang di kemukakan oleh para ahli perkembangan. Hurlock (1986:92) menyebutkan bahwa aspek perkembangan yang cukup signifikan dalam kehidupan anak PAUD adalah perkembangan fisik (Physical Depelopment). Secara umum perkembangan fisik anak usia dini mencakup empat aspek (1) sintem syaraf yang sangat berkaitan erat dengan perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan terkadang anggotanya terdiri dari lawan jenis; (4) struktur fisik atau tubuh meliputi tinggi, berat dan porposi tubuh. Teori Freud (Hurlock:1980) mengacu pada teori pentahapan perkembangan psikoanalitik dimana perkembangan manusia tercermin dari perkembangan psikoseksual, dan melalui bagian tersebut manusia mencari pemuasan. Perkembangan tiap tahap menekankan pentingnya aktivitas motorik. Teori Havighurst (Hurlock:1980) yang memahami perkembangan sebagai interaksi antara factor biologis, social, dan budaya. Faktor ini merupakan faktor pendorong bagi perkembangan kemampuan anak untuk berfungsi di masyarakat. Teori ini menekankan
  • 2. pentingnya anak bergerak, bermain, dan beraktivitas fisik bagi perkembangannya, terutama pada masa bayi dan masa kanak-kanak. Anak TK berada pada masa lima tahun pertama yang disebut The Golden Years merupakan masa emas perkembangan anak. Anak pada usia tersebut mempunyai potensi yang sangat besar untuk mengoptimalkan segala aspek perkembangannya, termasuk perkembangan fisik-motoriknya. Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya. Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktifitas. Anak cenderung menunjukan gerakan-gerakan motorik yang cukup gesit. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, berenang, main bola dan atletik. Perkembangan fisik anak dapat diklasifikasikan menjadi dua aspek yaitu ditinjau dari perkembangan motorik kasar dan motorik halus. Dalam penyelenggaraan pendidikan metode pembelajaran terdapat berbagai metode yang dilakukan oleh para pendidik. Pada umumnya dalam proses pendidikan pada anak usia dini lebih diutamakan pada metoda bermain sambil belajar, karena lebih sesuai dengan kondisi anak-anak yang cenderung lebih suka bermain. Disamping mereka bermain, mereka sekaligus mengasah keterampilan dan kemampuannya. Kegiatan bermain harus disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak, agar mampu memfasilitasi kebutuhannya dengan sesuai. Dunia anak adalah dunia bermain, jadi sudah selayaknya pendidik memberikan fasilitas bermain bagi anak. Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara spontan, menyenangkan dan kepuasan. Bermain bagi anak merupakan kebutuhan pekerjaan bagi orang dewasa. Kegiatan bermain menjadi pengalaman dan pengetahuan anak. Berkaitan dengan pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, karena pada hakekatnya bermain itu sendiri merupakan hak anak sepanjang rentang hidupnya. Melalui bermain anak dapat berlatih, meningkatkan cara berpikir dan mengembangkan kreatifitas. Berbagai potensi perkembangan dapat diperoleh melalui kegiatan bermain dan permainan. Permainan tradisional kini mulai terkikis keberadaannya sedikit demi sedikit khususnya di kota-kota besar dan mungkin untuk anak-anak sekarang ini banyak yang tidak mengenal permainan tradisional yang ada padahal permainan tersebut adalah warisan dari nenek moyang rakyat Indonesia. Semakin tidak populernya permainan tradisional tersebut dikarenakan telah banyak muncul permainan yang lebih atraktif dan menyenangkan hati anak-anak. Sebagai contoh dibanjirinya indonesia dengan plastation (PS) dan permainanan elektronik maupun nonelektronik yang menyenangkan dan menghibur namun bersifat pasif dan kurang bermanfaat bagi potensi perkembangan anak. Maka tugas kita sebagai pendidik untuk menggali kembali permainan-permainan tradisional yang dapat mengembangkan seluruh potensi perkembangan anak.
  • 3. Dalam makalah ini, kami akan menguraikan salah satu permainan tradisional yang dapat mengembangkan kemampuan aspek perkembangan fisik motorik kasar anak TK yaitu permainan “Galah asin” (Gobak Sodor / Hadang). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Motorik Kasar ? 2. Bagaimana karakteristik perkembangan motorik anak TK? 3. Bagaimana penerapan permainan tradisional “Galah Asin” pada anak TK? 1.3 Prosedur Pemecahan Masalah Masalah yang telah dikemukakan di atas akan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan teori, secara teori akan menggunakan kajian-kajian pustaka yang relefan, hasil-hasil penelitian, makalah, jurnal seminar, artikel, Modul dan beberapa buku penunjang.
  • 4. Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian Motorik Kasar Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Kemampuan motorik terbagi dua yaitu motorik kasar dan motorik halus.menurut Syamsyudin, Motorik kasar adalah aktivitas dengan menggunakan otot-otot besar yang meliputi gerak dasar lokomotor, nonlokomotor........ (Widarmi:2008). Gerak Motorik Kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Motorik kasar anak akan berkembang sesuai dengan usianya (age appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap kekuatan otot besar anak. Jika anak telah matang, maka dengan sendirinya anak akan melakukan gerakan yang sudah waktunya untuk dilakukan. (wijaya; 2008) misalnya, seorang anak usia 6 bulan belum siap duduk sendiri, maka orang dewasa tidak perlu memaksakan dia duduk di sebuah kursi. Pada masa kanak-kanak kemampuan motorik berkembang sejalan dengan perkembangan kemampuan kognitif anak . Sejalan dengan kemampuan fisik yang terjadi, lebih lanjut menurut Rini Handayani, anak usia 4-6 tahun yang melalui masa preschool memiliki banyak keuntungan dalam hal fisik motorik bila dilakukan lewat permainan-permainan. Tinning (ulfiani:2003) menyatakan : “With any education innovation there is a good deal of modification of the original ideas as it is implemented at the individual school and classroom level. The original notion of daily physical education as outlined by the south Australian materials has been modified in many ways”. Maksudnya dengan pesatnya inovasi pendidikan dewasa ini, sangat memungkinkan kalangan praktisi pendidikan, khususnya pendidikan jasmani untuk melakukan modifikasi. Modifikasi tersebut timbul berdasarkan tuntutan pengembangan untuk memecahkan beberapa masalah yang dijumpai di lapangan seperti kejenuhan anak, kurang tereksploitasinya kemampuan gerak anak, dan karakteristik anak usia dini yang berbeda dengan anak dewasa. Modifikasi tersebut dapat berupa perubahan luas lapangan, alat yang digunakan, peraturan yang digunakan, dan lain-lain. Pentingnya meningkatkan perkembangan motorik, diantaranya : 1. Peran kemampuan motorik untuk perkembangan fisiologis anak 2. Peran kemampuan motorik untuk perkembangan sosial dan emosional anak 3. Peran kemampuan motorik untuk kognitif anak
  • 5. Secara langsung pertumbuhan anak akan menentukan keterampilannya dalam bergerak, sedangkan secara tidak langsung, pertumbuhan dan kemampuan fisik atau motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Seefel (widarmi 2008) menggolongkan tiga keterampilan motorik anak yaitu: 1. Gerak lokomotor ( gerakan berpindah tempat ) dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat; misalnya jalan,lari,dan loncat. · Berbaring Beberapa variasi gerakannya, sebagai berikut : a. Berbaring terlentang b. Berbaring telungkup c. Berbaring miring ke kanan d. Berbaring miring ke kiri · Berjalan Jalan adalah suatu gerakan melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja dan tidak mengenal usia. Namun demikian, gerakan yang tidak diperhatikan pada masa usia sekolah dasar dikhawatirkan akan mengakibatkan kelainan dalam berjalan di kemudian hari. Untuk itu gerak berjalan maupun bentuk-bentuk latihan dalam berjalan harus disosialisasikan dengan cara bermain, baik itu dalam kelompok kecil maupun besar. · Berlari Berlari bisa dimanfaatkan oleh guru sebagai dasar untuk memberikan olah tubuh kepada siswa secara teratur. Guru bisa memanfaatkan faktor-faktor gerakan, seperti tempat, waktu, dan kekuatan untuk menciptakan berbagai variasi berlari. Variasi dapat juga diciptakan dengan menggunakan fungsi-fungsi tubuh dan anggota bagian tubuh. Berlari tidak banyak berbeda dengan berjalan, hanya saja akan lebih cepat sampai tujuan dan gerakannya suatu saat melayang di udara atau agak melompat. · Melompat Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu kaki dan mendarat dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. Contoh pengembangan gerak lompat, misalnya lompat jauh. · Meloncat Loncat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari suatu titik ke titik lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang dari cepat atau lambat dengan menumpu dua kaki dan mendarat dengan kaki atau anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik. · Melempar Melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara mengayunkan tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan tangan dan
  • 6. lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan, misalnya lengan dengan jari yang harus melepaskan benda yang dipegang pada saat yang tepat. 2. Gerak non-lokomotor ( gerakan tidak berpidah tempat ) dimana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat. · Gerakan stabilisasi ( nonlokomotor ) termasuk didalamnya, seperti : a. Dodging (mengelak/menghindar) b. Stretching dan Bending (merenggangkan & membungkuk) c. Twisting dan Turning (membelok & menyusun) d. Swinging dan Swaying (mengikuti arus & mengayun) e. Pushing dan Pulling (mendorong & menarik) 3. Manipulatif, dimana ada sesuatu yang digerakkan ,misalnya melempar, menangkap, menyepak, memukul, dan geraka lain yang berkaitan dengan lemparkan dan tangkapan sesuatu. Beberapa gerakan yang termasuk di dalam gerakan manipulatif adalah menggelindingkan bola atau sejenisnya, melempar dan menangkap, menahan atau trapping, memantul atau men-dribbling, memukul. 1. Menggelindingkan Bola atau rolling, meliputi pengarahan gaya atau tenaga terhadap suatu objek yang mempertahankan kontaknya dengan permukaan tempat benda tersebut bergerak. 2. Melempar merupakan keterampilan manipulatif yang rumit yang menggunakan satu atau dua tangan untuk melontarkan objek menjauhi badan ke udara. Selain tergantung dari beberapa faktor (ukuran anak, ukuran objek, dan lain sebagainya), lemparan dapat di lakukan di bawah tangan, di atas kepala, di atas lengan atau di samping. 3. Menangkap merupakan gerakan dasar manipulasi yang melibatkan penghentian suatu objek yang terkontrol oleh satu atau kedua tangan. Pada tahap awal biasanya objek akan dihentikan dengan satu bagian atau beberapa bagian anggota tubuh. Penguasaan koordinasi mata tangan akan memudahkan bagi mereka untuk menangkap objek yang melayang ke hadapannya. 4. Pushing dan Pulling, Pushing atau mendorong adalah usaha pengerahan gaya atau kekuatan dalam melawan suatu objek atau orang, apakah mendorong untuk menyingkirkan objek dari badan atau mendorong badan menjauhi objek. Pulling di lain pihak diartikan sebagai tarikan, ini merupakan pengerahan tenaga yang mengakibatkan objek atau orang bergerak mendekati badan.
  • 7. 2.2 Karakteristik Perkembangan Motorik Anak TK Pada saat anak mencapai tahapan prasekolah (3-6 tahun) ada ciri yang jelas berbeda antara anak bayi dan anak prasekolah. Perbedaannya terletak dalam penampilan, proporsi tubuh, berat, panjang badan dan keterampilan yang mereka miliki. Dengan bertambahnya usia, perbandingan antar bagian tubuh, akan berubah. Dengan bertambahnya usia, letak grativitas makin berada dibawah tubuh; dengan demikian bagi anak yang makin berkembang usianya, keseimbangan tersebut ada di tungkai bagian bawah (dalam Patmonodewo:2003). Melalui pengamatan perkembangan jasmani, pertumbuhan bersifat cephalo-caudal (mulai dari kepala menuju bagian tulang ekor) dan proximo-distal (mulai dari bagian tengah ke arah tepi tubuh). Gerakan otot kasar lebih dahulu berkembang sebelum gerakan otot halus. Pengendalian otot kepala dan lengan lebih dahulu berkembang dari pengendalian otot kaki. Kecepatan perkembangan jasmani dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan lingkungan fisik lain misal tersedianya alat permainan serta kesempatan yang diberikan kepada anak untuk melatih berbagai gerakan. Menurut Gassel & Ames dan Illing Sworth (mosvirohtadkirotun) pola umum perkembangan motorik terdiri dari 8 tahap yaitu : 1. Continuity (Bersifat Kontinyu/terus menerus) 2. Uniform Sequence (Memiliki tahapan yang sama) 3. Maturity (Kematangan) 4. Umum ke Khusus 5. Refleks ke gerak terkoordinasi dan bertujuan 6. Bersifat Chepalocaudal Direction 7. Bersifat Proximodistal 8. Koordinasi Bilateral menuju Crosslateral Pada usia enam tahun berat badan anak harus kurang lebih tujuh kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan anak laki-laki 49 pon. Tulang kakinya tumbuh dengan cepat. Tingkat pengerasan otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah. Pertumbuhan otaknya pada usia lima tahun sudah mencapai 75% dari ukuran orang dewasa, dan 90% pada usia 6 tahun. Perkembangan fisik anak ditandai juga dengan berkembangnya kemampuan atau keterampilan motorik. Kemampuan motorik tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut (yusuf :2009 dan Desmita :2008).
  • 8. USIA (Tahun) KEMAMPUAN MOTORIK KASAR KEMAMPUAN MOTORIK HALUS 4 - 6 1. Meloncat 2. Mengendarai sepeda anak 3. Menangkap bola 4. Bermain olah raga 5. Menuruni tangga dengan cepat 6. Seimbang saat berjalan mundur 7. Melompati rintangan 8. Melempar dan menangkap bola 9. Melambungkan bola 1. Menggunakan pensil 2. Menggambar 3. Memotong dengan gunting 4. Menulis huruf cetak 5. Menggunting dengan cukup baik 6. Melipat amplop 7. Membawa gelas tanpa menumpah-kan isinya 8. Memasikkan benang ke lubang besar Sedangkan perkembangan motorik masa anak-anak awal menurut Roberton & Halverson (Andri:2010) yaitu: A) Usia 4,5 - 5,5 tahun Motorik kasar: menyeimbangkan badan diatas satu kaki; berlari jauh tanpa jatuh; dapat berenang dalam air yang dangkal Motorik halus: menggunting; menggambar orang; menirukan angka dan huruf sederhana; membuat susunan yang kompleks dengan kotak-kotak. Unsur-unsur kesegaran Jasmani yaitu kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelincahan, kelentukan, koordinasi, ketepatan, keseimbangan. Setiap anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk memahami bagaimana perkembangan anak, juga perlu dipahami permasalahan-permasalahan yang dialami selama perkembangannya. Hal ini perlu dilakukan agar kita benar-benar dapat mengetahui setiap perubahan yang terjadi pada diri anak. Permasalahan yang dihadapi anak dapat dilihat melalui tingkah laku yang ditunjukan anak maupun keluhan-keluhan yang disampaikan oleh orang-orang sekitar anak. Menurut Rusda Koto dan Sri Maryati, (Agustin & Wahyudin;2010) dalam perkembangannya, mungkin ditemukan beberapa hambatan pada anak diantaranya : a. Gangguan Fungsi panca indra Gangguan panca indra yang banyak menimbulkan masalah pada anak adalah gangguan panca indra penglihatan dan pendengaran. Kekurangan daya penglihatan dan pendengaran dapat
  • 9. diketahui jika derajat penyimpangannya sudah cukup besar dari yang normal. Sebaliknya bila taraf kekurangannya masih ringan, cukup sulit untuk menditeksi kesulitan yang dihadapi anak. b. Cacat Tubuh Cacat tubuh umumnya terdapat pada tangan, kaki atau wajah. Bila seorang anak mengalami cacat tubuh pada tangan atau kaki, maka perkembangannya akan mengalami gangguan karena pada masa usia dini kemampuan tubuh sangat penting untuk menunjang perkembangannya. Anak perlu melatih kemampuan melempar dan menangkap bola, membentuk dan menggunting. Demikian juga cacat pada wajah akan menumbuhkan rasa tidak percaya diri pada anak. c. Kegemukan Kegemukan selalu dianggap bahaya pada tingkat usia manapun. Kegemukan akan membahayakan kesehatan. Kegemukan seringkali kita temukan pada anak usia dini, dan orang tua kadangkala membiarkan atau bahkan senang dengan kegemukan anak karena anak tampak lucu dan menggemaskan. Kegemukan yang dialami anak sejak dini perlu diwaspadai karena berbahaya bagi perkembangan selanjutnya. Kegemukan dapat menyebabkan penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi dan sebagainya. d. Gangguan gerak peniruan (stereotipik) Gejala yang nampak dari gangguan stereotipik adalah gerakan motorik kasar (gross motor movement) yang tidak wajar. Gerakan yang disebabkan karena kebiasaan tetapi mempunyai akibat yang tidak baik dan seringkali berkepanjangan. Contoh gerakannya: membenturkan kepala, menggoyang-goyangkan badan, gerakan tangan yang berulang, cepat dan berirama atau gerakan disengaja yang berulang yang secara khas meliputi tangan dan jari. 2.3 Penerapan Permainan Tradisional “Galah Asin” Pada Anak TK Penanaman motorik atau gerak yang benar dan pengembangan yang optimal merupakan salah satu tugas dan fungsi utama pendidikan pada taman kanak-kanak. Sebab pendidikan pada tingkat taman kanak-kanak merupakan diagnosa secara dini dan berkala terhadap kemampuan gerak dasar yang optimal pada usianya. Implikasi perkembangan fisik di PAUD perlu dirancang lingkungan pendidikan yang kondusif bagi perkembangan fisik anak secara optimal. Bagi mereka perlu disediakan halaman yang cukup luas dan perlengkapan permainan, yang memberikan peluang kepada mereka untuk dapat bergerak, dan bermain secara leluasa. Dalam rangka membantu perkembangan fisik anak maka guru seyogianya memberikan bimbingan kepada mereka agar memiliki kesadaran akan kemampuan sensorisnya, dan juga memiliki sikap yang positif terhadap dirinya. Menurut Aundrey Curtis, Bimbingan guru berkaitan dengan perkembangan aspek-aspek berikut(Yusuf 2009): 1. Pengenalan/pengetahuan akan namanya dan bagian-bagian tubuhnya.
  • 10. 2. Kemampuan untuk mengidentifikasi fungsi- fungsi tubuh. 3. Pemahaman bahwa walaupun setiap individu berbeda dalam penampilannya, seperti perbedaan dalam warna rambut, kulit dan mata atau tingginya, namun semua orang memiliki kesamaan karakteristik fisik yang sama. 4. Menerima bahwa setiap orang memiliki keterbatasan dalam kemampuannya, seperti setiap orang dapat berjalan, berlari atau melompat, tetapi tidak ada seorang pun yang dapat terbang. 5. Mengetahui kesadaran sensori (merasa, melihat, mendengar, mencium, dan menyentuh/meraba). 6. Memahami keterbatasan fisik, seperti lelah, sakit, dan melemah Dalam kegiatan pembelajaran guru turut berperan sebagai fasilitator dalam upaya meningkatkan gerak motorik. Guru hendaknya menyediakan alat-alat mainan yang aman bagi anak serta melakukan pengawasan yang baik disaat anak asyik terlibat dalam kegiatan bermain. Peningkatan gerak motorik berarti anak dapat bergerak lebih baik sesuai dengan keterampilan geraknya dan anak dapat bergerak bebas berkaitan erat dengan kognitif anak. Solehuddin (Nawang Sasi:2011) mengungkapkan “rasa aman secara psikologis merupakan suatu persyaratan untuk dapat membuat anak mau dan mampu mengekspresikan dirinya secara optimal”. Melalui kegiatan permainan tradisional, anak akan dapat terlibat langsung dalam pengalaman belajar yang bermakna melalui aktivitas fisik, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Menurut Elia (Hastuti:2009) melalui permainan dapat melatih keterampilan dan kecerdasan anak, turut memperkenalkan aturan-aturan sosial kepada anak, melatih disiplin diri pada anak, serta membuka minat dan peluang bagi anak untuk memasuki dunia dewasa. Permainan merupakan salah satu bentuk bermain karenya merupakan suatu bentuk kesenangan dan sumber kesenangan bagi pesertanya. Permainan menuntut perilaku yang lebih terarah pada tujuan dan membawa suatu rasa keseriusan yang lebih besar dibandingkan engan bermain. Kebanyakan permainan memiliki aturan-aturan yang menentukan peran-peran pemain, menentukan batasan-batasan dan pengharapan akan perilaku dan menggambarkan bagaimana permainan itu berjalan.permainan biasanya melibatkan persaingan bagi para pesertanya, yang berkompetisi seringkali melawan antara satu sama lain untuk mencapai kemenangan. Santrock (Andri:2012) menjelaskan bahwa permainan ialah suatu kegiatan yang menyenangkan, dilakukan untuk kepentingan kegiatan itu sendiri. Permainan merupakan suatu aktivitas bermain yang didalamnya telah memiliki aturan yang jelas dan disepakati bersama. Gerak merupakan unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab itu, perkembangan kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan. Jika anak banyak bergerak maka akan
  • 11. semakin banyak manfaat yang dapat diperoleh anak ketika ia makin terampil menguasai gerakan motoriknya. Selain kondisi badan juga semakin sehat karena anak banyak bergerak, ia juga menjadi lebih percaya diri dan mandiri. Anak menjadi semakin yakin dalam mengerjakan segala kegiatan karena ia tahu akan kemampuan fisiknya. Anak-anak yang baik perkembangan motoriknya, biasanya juga mempunyai keterampilan sosial positif. Mereka akan senang bermain bersama teman-temannya karena dapat mengimbangi gerak teman-teman sebayanya, seperti melompat- lompat dan berlari-larian. Meningkatnya kemampuan fisik anak saat mereka di usia TK membuat aktivitas fisik/motorik mereka juga semakin banyak. Tak heran jika anak-anak TK gemar sekali bermain tanpa lelah. Maxim (Afin, FH:1999) menyatakan bahwa aktivitas fisik akan meningkatkan pula rasa keingintahuan anak dan membuat anak-anak akan memperhatikan benda-benda, menangkapnya, mencobanya, melemparkannya, atau menjatuh-kannya, mengambil, mengocok-ngocok, dan meletakan kembali benda-benda ke dalam tempatnya. Dari segi fisiologis, pentingnya anak bergerak atau berolahraga akan menjaga anak agar tidak mendapat masalah dengan jantungnya karena sering dan rutinnya anak bergerak. Selain itu juga menstimulasi semua proses fisiologis anak, seperti peningkatan sirkulasi darah dan pernapasannya. Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan menerima anak yang memiliki kemampuan motorik dan gerak lebih baik, sedangkan anak yang tidak memiliki atau kurang kemampuan motorik atau gerak tertentu akan kurang diterima teman-temannya. Penelitian otak juga menjelaskan bahwa anak-anak yang beraktivitas akan memperkuat jalinan sel-sel syarafnya (Widarmi, 2008). Tujuan: 1. Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan kesiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan dan melatih keberanian 2. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media bahan menjadi suatu karya seni Permainan tradisional adalah suatu aktivitas permainan yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan tata nilai kehidupan masyarakatnya dan diajarkan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Permainan tradisional Jawa Barat sering disebut dengan “Kaulinan Barudak” secara umum memiliki kecenderungan untuk menikmati tingkah laku yang mengembirakan. Menurut Atmadibrata (Satriawati: 2012), masyarakat di Jawa Barat disinyalir semenjak zaman klasik memiliki kecenderungan untuk memiliki keterampilan prestasi yang bersifat “entertaimment” dalam wujud permainan rakyat yang dapat dijumpai dimana-mana. Permainan di Jawa Barat bersifat edukatif, mengandung unsur pendidikan jasmani, kecermatan kelincahan, daya pikir, apresiasi, artistic (seni), kesegaran Psikologis.
  • 12. Permainan tradisional berpungsi untuk mempertahankan nilai-nilai dengan cara memasukan makna dalam berbagai sifat,bentuk, dan jenis permainan. Terobosan-terobosan yang dapat dilakukan melalui pertama memasukan dalam kurikulum PAUD sebagai pembentuk jiwa anak. Anak cenderung lebih mudah memahami sesuatu yang diajarkan melalui media permainan, daripada hanya mendengarkan guru berceramah. Karakteristik permainan tradisional yaitu cenderung menggunakan atau memanfaatkan alat atau fasilitas di lingkungan kita tanpa harus membelinya. Salah satu syaratnya ialah daya imajinasi dan kreativitas yang tinggi. Permainan tradisional Galah Asin (Gobak Sodor/Hadang) adalah suatu permainan yang bersifat strategis, dimana suatu kelompok orang berusaha menghambat atau menghalangi kelompok yang lain ketika melintas daerah permainan. Sumaryati mengutif penjelasan Kusmaedi (2009 : 93) mengenai pengertian permainan hadang yaitu: Permainan hadang dimana artinya, hadang adalah menghalang-halangi/ menghadang lajunya gerak lawan dengan gerak yang bebas. Bisa sesuka hati menggerakan badannya, boleh berputar sambil tiduran, boleh jongkok sambil mengngkap lawan, sambil berlari kesana kemari dengan tangan direntangkan, bahkan kaki boleh menyenggol tetapi hanya terbatas pada satu garis lurus, yaitu garis yang ada di tengah-tengah arena. Mengenai permainan Galasin/Hadang, Diroktorat keolahragaan, Diklusepora (Sumaryati) menjelaskan bahwa: Permainan hadang merupakan prioritas pertama untuk dilestarikan dan dikembangkan. Hal ini telah ditinjau dari berbagai aspek edukatif, rekreatif, kesegaran jasmani, dan prinsip 5 m (mudah, murah, meriah, masal, dan menarik) sehingga permainan ini diikuti/dilaksanakan oleh masyarakat banyak. Sedangkan Sopandi (1998 : 53) dalam Sumaryati mengemukakan mengenai permainan hadang sebagai berikut: Permainan hadang betul-betul memerlukan kelincahan disamping harus pandai menggunakan gerak tipu untuk mengecoh si penjaga. Penjaga dengan segala daya dan upaya pula berusaha menghadang lawannya supaya dapat menepuk atau menyentuhnya, atau penyerang terpaksa keluar dari garis batas, itu berarti kemenangan bagi Penjaga. Dari kutipan di atas, jelaslah bahwa permainan hadang diperlukan kelincahan dalam menghadang lawan atau mengecoh penjaga, diperlukan banyak bergerak. Hal ini akan membantu mengembangkan koordinasi serta kelentukan dan daya tahan yang sangat tinggi. Ketika seorang anak bermain, galasin, maka akan terjadi koordinasi gerak otot, terutama otot-otot tungkai dan otot-otot gerakan bola mata. Sehingga otot-otot ini terlatih dan berkembang dengan baik.
  • 13. Permainan galah asin merupakan permainan yang dimainkan oleh dua kelompok, dimans masing-masing kelompok terdiri dari 3-5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Permainan galah asin, meskipun lebih seru dimainkan di luar ruangan dengan area yang luas, tapi jika situasi tidak memungkinkan, bisa saja dimainkan didalam ruangan. Permainan ini dilakukan secara berkelompok sehingga mengajarkan kebersamaan. Dalam permainan Galah Asin, penyerang berusaha untuk melewati garis depan dengan menghindari tangkapan atau sentuhan, sedangkan pihak penjaga berusaha menangkap atau menyentuh penyerang dengan posisi kedua kaki berpijak diatas garis atau satu kaki diatas garis dan kaki yang satu melayang. Pemain-pemain dalam permainan Galah Asin dituntut untuk bergerak kesegala arah dengan lincah. Jika permainan ini dilakukan secara rutin dan terprogram, dimungkinkanakan meningkatkan keterampilan motorik kasar anak terutama berlari, menghindar, kelentukan, ketangkasan dan kekuatan. Selain melatih gerakan motorik, anak juga dilatih bersikap cekatan, berkonsentrasi, dan melihat peluang dengan cepat untuk mengambil kebutusan terbaik agar bisa menangkap lawan. 2.4 Penerapan permainan galah asin di TK Sebelumnya guru mengajak anak-anak untuk bernyanyi “berpegangan tangan membuat lingkaran”, kemudian melakukan pemanasan dengan bernyanyi ping-pinguin. Setelah itu barulah anak diajak untuk melakukan permainan galah asin. 1. Sebelum permainan dimulai diadakan undian untuk menentukan pihak penjaga dan pihak penyerang, yang menang undian menjadi penyerang dan yang kalah menjadi pihak penjaga. Guru menjelaskan cara bermain pada anak dengan mempraktekkan langsung. 2. Setiap pemain dari pihak penjaga harus menempati garinya masing-masing yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan kedua kakinya harus berada di atas garis. Sedangkan bagi penyerang harus bersiap-siapuntuk memasuki ruangan atau petak-petak 3. Permainan dimulai setalah ada aba-aba atau bunyi peluit 4. Setiap anak dari regu penyerang harus berusaha untuk melewati garis yang dijaga oleh regu penjaga, yaitu dengan jalan menghindari tangkapan dan sentuhan dari pihak penjaga, sedangkan setiap pemain dari pihak penjaga berusaha untuk dapat menangkap dan menyentuh penyerang dari pihak lawan dengan tangan, dengan ketentuan kaki masih berada diatas garis.
  • 14. 5. Permainan dinyatakan salah/kalah apabila  Kedua kaki keluar dari garis lapangan  Mengganggu jalannya permainan surser untuk pendinginan. Untuk menggali informasi tentang perasaan anak setelah main dan hal-hal yang telah dipelajari guru melakukan percakapan dan tanya jawab. Anak-anak menceritakan pengalamannya selama main. Diakhir kegiatan guru memberikan reward berupa pujian atau hadiah kalung. Setelah melakukan permainan Galah Asin secara teratur beberapa penelitian (wulandari, satrialia) menunjukan bahwa pada diri anak berkembang rasa percaya diri, sportif dalam melaksanakan permainan, memiliki kecepatan proses berpikir, berkembang kemampuan untuk memimpin, pengembangan kecintaan terhadap olah raga, lebih tangkas, kemampuan berlari semakin meningkat dan lincah. Kekuatan dapat diperoleh dari sikap anak yang merentangkan tangannya untuk menghadang lawan. Daya tahan tubuh semakin meningkat karena kebiasaan berolah raga dan bergerak aktif saat bermain. Kecepatandan kelincahan semakin terasah karena harus lari cepat menerobas gawang dan menghindari lawan. Kelentukan semakin fleksibel karena sering melakukan gerakan gerakan manipulatif yang mengecoh lawan. Koordinasi mata dan otot semakin terampil karena melihat peluang dan strategi dalam bermain.keseimbangan semakin terjaga dengan tetap berada di atas garis ketika berjaga. Seperti yang diungkapkan oleh Soejono “tiap latihan yang mengikut sertakan sebagian besar otot terutama otot-otot panggul dan tungkai yang bersifat ritmik dan terus menerus akan memberikan efek latihan yang dikehendaki.
  • 15. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Perkembangan fisik mencakup perkembangan motorik kasar (otot besar) dan motorik halus (otot kecil). Yang dimaksud motorik adalah semua gerakan yang mungkin didapatkan oleh seluruh tubuh. Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, yang lebih menggunakan otot-otot besar. Tujuan dari pengembangan motorik yaitu melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kelenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan dan melatih keberanian. Dan untuk mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dengan menggunakan berbagai media menjadi suatu karya seni. Setiap perkembangan fisik motorik pada anak mempunyai karakterisitik yang berbeda-beda, sesuai dengan usia dan tahapan perkembangannya. Semakin bertambah usia anak maka keterampilan motoriknya pun semakin meningkat. Pada dasarnya anak suka sekali belajar, asalkan pembelajaran dilakukan dengan cara bermain yang menyenangkan Permainan tradisional galah sin merupakan permainan yang diwariskan secara turun temurun dilakukan oleh dua kelompok yakni sebagai penyerang dan penjaga dan merupakan permainan srategis. Setiap kelompok terdiri dari masing-masing tiga orang atau lebih. Permainan ini dapat melatih keterampilan motorik kasar terutama berlari, kelentukan, ketangkasan dan kecepatan. Permainan galah sin di Tk dapat disesuaikan dengan karakteristik anak, dikolaborasikan dengan berbagai kegiatan permainan yang menyenangkan dan berfariasi. Jika permainan tradisional galah asin dilakukan dengan teratur dan terus menenus secara berkesinambungan maka akan meningkatkan keterampilan motorik kasar anak, anak semakin lincah, gesit, berlari cepat tangkas dan kuat. 3.2. SARAN Ada beberapa saran yang perlu disampaikan dalam makalah ini. Antara lain : Ketika anak masih bayi harus dilatih melakukan gerakan, karena dengan gerakan tersebut bayi dapat memuncilkan imajinasi atau telah mengalami pengembangan motoriknya.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA  Admin. (2010). Perkembangan fisik anak usia dini. [Online]. Tersedia di: http// belajarpsikologi.com. http://paudanakceria.wordpress.com/2011/02/06/penerapan-sistem-“ bermain-sambil-belajar-belajar-seraya-bermain”/  http://hbis,wordpress.com/2009/10/24/perkembangan-aspek- fisik-motorik-kognitif-bahasa- moral-sosial-emosi-dan-agama-dari-bayi- hingga-kanak-kanak/  http://parentingislami.wordpress.com/2008/03/01/aspek-perkembangan- fisik- dan-keterhubungannya- dengan-aspek-fisik-dan- intelektual anak/. [15 Juli 2012]  Administator. (2009). “Tahapan Perkembangan Motorik Anak”. [Online]. Tersedia: http://bidanku.com/index.php?/perkembangan-motorik-kasar-anak. [15 Juli 2012].  Devi, N.S. (2011). Meningkatkan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak melalui senam irama (penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Riyadush Sholihin Margahayu Kota Bandung). (1), 46-52.  Desmita. (2007). Psikologi Perkembangan. Bandung: Rosda.  Dwi, H. (2009). Stimulasi Psikososial Pada Anak Kelompok Bermain dan Pengaruhnya Pada Perkembangan Motorik, Kognitif, Sosial Emosi, Dan Moral/Karakter Anak. Vol.2, (1),41-56.
  • 17. KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK” Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Raha, November 2013 "Penulis"
  • 18. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Motorik Kasar 4 2.2 Karakteristik Perkembangan Motorik Anak TK 2 2.3 Penerapan Permainan Tradisional “Galah Asin” Pada Anak TK 9 2.4 Penerapan permainan galah asin di TK 13 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 15 3.2 Saran............... 15 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................16
  • 19. MAKALAH PERKEMBANGAN ASPEK MOTORIK ANAK DISUSUN OLEH : NAMA : MUSLINA STAMBUK : 21214384 SEMESTER : 3 PRODI : PAUD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013