SlideShare a Scribd company logo
POTENSI BENCANA PESISIR DAN UPAYA
MITIGASI BENCANA DI INDONESIA
MAKALAH MITIGASI BENCANA PESISIR
Dosen Pengampu:
Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng
NAMA : MUHAMMAD ANDI FIRDAUS
NIM : 1310190007
PRODI : ILMU KELUATAN / 2019
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE
TUBAN
2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan
tugas penyusunan Makalah Mitigasi Bencana Pesisir. Sholawat serta salam senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan
kebenaran di dunia dan di akhirat Amin.
Penulis selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada Bapak Luhur
Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Mitigasi yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Begitulah adanya, makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan
hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari pembaca demi perbaikan dan
peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Tuban, 21 November 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
2.1 Pengertian Mitigasi...............................................................................................2
2.2 Langkah-Langkah Mitigasi dan Macam-Macam Bencana...................................3
2.2.1 Langkah-langkah mitigasi ..................................................................................3
2.2.2 Macam-macam Bencana.....................................................................................4
BAB III PENUTUP .................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................10
3.2 Saran ...................................................................................................................10
DARTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulaupulau kecil dan pantai
terpanjang di dunia. Karena kondisi geografis dan geologisnya, pesisir pantai dan pulau-pulau
kecil di Indonesia berpotensi mengalami bencana alam yang merupakan salah satu atau
kombinasi dari gempa bumi tektonik, tsunami, angin topan/badai, banjir, gunung berapi dan
tanah longsor, maupun oleh faktor non alam seperti berbagai akibat kegagalan teknologi dan
ulah manusia. Kesemuanya tidak dapat diprediksi sebelumnya secara tepat kapan terjadi di
suatu wilayah tertentu. Umumnya bencana yang terjadi tersebut menyebabkan penderitaan bagi
masyarakat, baik berupa korban jiwa manusia, kerugian harta benda, maupun kerusakan
lingkungan serta musnahnya hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Disisi lain, karena
berbagai potensi yang dikandung, wilayah pesisir pantai cenderung terus berkembang dengan
populasi yang juga terus meningkat. Aset berupa sumberdaya manusia dan infrastruktur yang
berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil perlu dilindungi dari bencana dan perlindungan
tersebut merupakan tanggung jawab nasional suatu Negara, utamanya Pemerintah Daerah
setempat dengan cara mengembangkan strategi mitigasi.
Bencana dapat dibagi dalam bencana fisik dan bencana non fisik. Bencana selain
disebabkan oleh faktor alam yang diluar kondisi normal dapat juga disebabkan oleh tindakan
manusia yang secara simultan dapat mendatangkan bencana. Mitigasi, yang merupakan
berbagai tindakan/upaya preventif untuk meminimalkan dampak negatif bencana yang
diantisipasi akan terjadi di masa datang di suatu daerah tertentu, merupakan investasi jangka
panjang bagi kesejahteraan semua lapisan masyarakat. Mitigasi dapat bersifat struktural
ataupun non struktural. Kedepan terdapat kecenderungan bahwa sudah menjadi kebutuhan
untuk lebih menitikberatkan pada upaya mitigasi ketimbang respon paska bencana.
1.2 Rumusan masalah
Apa yang dimaksud dengan mitigasi bencana di wilayah pesisir?
Bagaimana langkah-langkah mitigasi bencana di wilayah pesisir
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan bagaimana apa saja bencana yang ada di indonesia, apa yang
dimaksud dengan mitigasi bencana dan upaya upaya mitigasi bencana di wilayah
indoneisa.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mitigasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi adalah kata benda yang
memiliki dua makna tergantung konteks penggunaannya. Makna pertama, pertolongan adalah
upaya menjadikan berkurangnya kekasaran atau atau kesuburannya (tentang tanah dan
sebagainya). Sedangkan makna kedua, penanggulangan adalah tindakan mengurangi dampak
bencana. Mitigasi adalah kata yang memiliki padanan kata dalam bahasa Inggris,
mitigasi. Definisi mitigasi bahasa Inggris, mitigasi adalah tindakan mengurangi keparahan,
keseriusan, atau rasa sakit dari sesuatu.
Menurut Cambridge Dictionary, penanggulangan adalah tindakan mengurangi seberapa
berbahaya, tidak menyenangkan, atau sesuatu yang buruk. Sementara itu menurut Merriam-
Webster, penanggulangan adalah tindakan mengurangi sesuatu atau keadaan yang mengurangi:
proses atau hasil membuat sesuatu yang kurang parah, berbahaya, menyakitkan, keras, atau
merusak. Dari sejumlah definisi tersebut ada kesamaan komponen makna, yakni mengurangi
sesuatu yang terkait dengan risiko, dampak, buruk, atau hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa bantuan adalah rangkaian upaya yang dilakukan untuk
mengurangi, dampak buruk atau hal lain yang tidak diinginkan, akibat dari suatu peristiwa,
yang umumnya adalah bencana.
Mitigasi adalah upaya yang bertujuan untuk menurunkan risiko dan dampak dari
bencana. Bencana sendiri memiliki tiga kelompok kategori, yakni bencana alam, bencana
nonalam , dan bencana sosial. Demikian seperti yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar. Bencana alam,
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh alam.
Sedangkan bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa/serangkaian peristiwa nonalam. Sementara itu, bencana sosial adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh manusia. Bencana alam sendiri masih
bisa dibedakan menjadi dua kategori, yakni bencana alam meteorologi dan bencana
geologi. Bencana alam meteorologi adalah bencana yang berhubungan dengan iklim,
umumnya tidak terjadi di suatu tempat yang khusus. Sedangkan disaster geologi adalah
bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, dan longsor.
3
2.2 Langkah-Langkah Mitigasi dan Macam-Macam Bencana
2.2.1 Langkah-langkah mitigasi
Mengingat bencana alam merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, maka
penanggulangan adalah hal penting yang perlu diketahui untuk setidaknya mengurangi dampak
dari bencana. Mitigasi adalah langkah yang memiliki sejumlah prosedur dan tahapan untuk
mengurangi risiko dan dampak dari bencana.Berikut tahap-tahap penanggulangan seperti yang
telah dikutip Liputan6.com dari laman resmi BPBD Kabupaten Purworejo. Tahap-Tahap
Penanganan Bencana :
a) Mitigasi adalah langkah yang memiliki tahap awal penanggulangan bencana alam
untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah langkah yang
juga dilakukan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain membuat peta
wilayah bencana rawan, pembuatan bangunan tahan gempa, mengurung pohon bakau,
penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran
masyarakat yang tinggal di wilayah bencana rawan.
b) Selanjutnya, langkah dari penyelesaian adalah perencanaan. Perencanaan dibuat
berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan
terjadi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan sarana kerusakan
sarana pelayanan umum yang berupaya mengurangi tingkat risiko, mengelola sumber-
sumber daya masyarakat, serta melatih warga di wilayah rawan bencana.
c) Langkah ketiga penanggulangan adalah upaya tanggap, yang merupakan upaya
meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung sewaktu-
waktu setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan
fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi
akibat bencana.
d) Hal yang tak kalah pentingnya dari upaya bantuan adalah pemulihan. Langkah ini
merupakan langkah yang perlu diambil setelah bencana terjadi guna mengembalikan
kondisi masyarakat seperti semula.
Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban
serta membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak. Selain itu, perlu juga dilakukan
evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana yang dilakukan.
Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanggulangan bencana dapat dibagi 4 kategori :
1. Kegiatan sebelum bencana terjadi.
2. Kegiatan saat bencana terjadi.
3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi.
4
4. Kegiatan pascabencana yang meliputi pemulihan, penyembuhan, perbaikan, dan
rehabilitasi.
2.2.2 Macam-macam Bencana
1) Banjir
Mencegah dan mengatasi banjir perlu diketahui oleh masyarakat kota yang selalu
bermasalah dengan bencana banjir. a) Membuat saluran air. b) Membuang sampah pada
tempatnya. c) Membersihkan saluran air. d) Membuat bendungan. e) Menanam pohon. f)
Melestarikan hutan. g) Membuat lubang biopori. h) Membuat sumur. i) Mengeruk sungai.
j) Membikin paving tone.
2) Tsunami
Bencana alam tsunami bisa menimbulkan korban lebih banyak dibandingkan gempa,
hal ini karena tsunami terjadi setelah adanya gempa sehingga korban dan kerugian harga
benda dapat berlipat ganda. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi
jatuhnya korban akibat bencana tsunami adalah sebagai berikut:
a. Perlindungan Garis Pantai
Perlindungan garis pantai dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Penetapan peraturan tentang pembangunan wilayah pantai.
2) Membangun tembok- tembok penahan dan pemecah air laut.
3) Melestarikan hutan mangrove, menanamnya di pesisir dengan baik, dan tidak
menebang sembarangan, atau tidak mengubah lahan mangrove menjadi tambak.
4) Tidak mencemari sungai dengan limbah karena akan merusak laut.
5) Sistem Peringatan Dini
b. Sistem Peringatan Dini
Sistem peringatan dini perlu dibangun untuk mendeteksi, menentukan lokasi,
dan besaran potensi tsunami yang muncul sebagai akibat gempa bumi atau getaran-
getaran lainnya. Sistem ini selanjutnya memberikan informasi dan peringatan kepada
pihak-pihak yang terkait dan kemudian kepada penanggung jawab di tingkat lapangan
atau masyarakat yang mungkin terkena bencana. Informasi ini disebarluaskan lewat
radio dan televisi. (1) Struktur Pantai (Coastal Structures) (2) Penatataan Wilayah (City
Planning) (3) Sistem yang terpadu (Tsunami Prevention System)
c. Pendidikan dan Pembelajaran
Mempelajari dan memahami tsunami, baik penyebab, tanda-tanda, maupun sifat
tsunami, dapat dilakukan dengan penyuluhan terhadap warga melalui pertemuan RT,
5
mencari, memperoleh, dan berbagi informasi dari berbagai sumber, termasuk kisah
korban tsunami, buku, media elektronik, dan lain-lain.
d. Pemetaan kawasan rawan dan tempat evakuasi
Memetakan daerah yang paling rawan serta daerah yang layak untuk menjadi
tempat evakuasi dan rute penyelamatan jika terjadi bencana.
e. Penyiapan posko bencana
Posko (pos komando) harus selalu ada dan siap, terutama di daerah yang rawan
bencana tsunami. Tim satgas dan tim kesehatan harus selalu siap di posko yang telah
disediakan. Dalam posko harus disiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam kondisi
darurat.
3. Gempa bumi
Tindakan Pencegahan jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini
terdapat 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan dimanapun anda berada.
a) Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus
mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja
untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki
meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor
maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran.
b) Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku,
jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh
ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
c) Di luar rumah
Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah
perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan
papanpapan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau
apapun yang anda bawa.
d) Di pusat perbelanjaan
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua
petunjuk dari pegawai atau satpam.
e) Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda
merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua
6
tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika
anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone
jika tersedia.
f) Di kereta api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh
seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti
penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta
atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan.
g) Di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda
gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah
mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan
berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah
dari mobil, biarkan mobil tak terkunci.
h) Di gunung atau pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke
tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda
merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran
yang tinggi.
i) Beri Pertolongan
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa
bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami
kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan
pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda.
j) Dengarkan Informasi
Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk
mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah
sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar
dari pihak berwenang, polisi, atau petugas lainnya. Jangan bertindak karena
informasi orang yang tidak jelas. Tindakan Pencegahan Gempa Bumi lainnya
adalah: Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di
daerah rawan gempa, Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas
bangunan, Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi,
Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada, Rencanakan penempatan
7
pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa
bumi, Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan,
Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan
cara-cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi.
4) Gunung meletus
Indonesia terletak pada rangkaian pegunungan muda sehingga terdapat banyak gunung
berapi yang masih aktif. Gunung berapi tidak hanya mendatangkan bencana, namun juga
bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Misalnya,
abu vulkanik bisa menyuburkan tanah pertanian serta material letusan sebagai bahan
bangunan, seperti pasir, kerikil, dan batu. Gunung berapi bisa menjadi sahabat jika kita
mampu memanfaatkan dengan arif dan bijaksana serta mengenalnya dengan baik. Agar
gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu dilakukan usaha-usaha
pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut: a) Sebelum terjadi letusan. Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak berwenang/
pemerintah sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut:
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif.
2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona
risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung
api.
3. Membuat langkah-langkah prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api.
4. Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi gunung api kepada masyarakat.
5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api.
6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan sarana dan
prasarana.
Tindakan yang harus dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi letusan
adalah sebagai berikut:
1. Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi.
2. Memantau dan mendengarkan informasi tentang status gunung api.
3. bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab.
4. Memiliki persediaan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti obat-obatan dan makanan yang
memadai.
5. Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.
8
5) Tanah Longsor
Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan berbagai cara mencegah
tanah longsor: a) Jangan membuat kolam atau sawah di atas lereng b) Tidak mendirikan
rumah di bawah tebing c) Jangan menebang pohon di sekitar lereng d) Jangan memotong
tebing secara tegak lurus e) Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai f) Membuat
terasering g) Lakukan upaya preventif. h) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat i)
Harus ada intervensi dari pemerintah.
6) Kekeringan
Mengatasi kondisi kering seperti saat ini sangat direkomendasikan suatu teknologi
penyediaan air adalah dengan pembuatan embung. Embung adalah kolam besar seperti
waduk yang diharapkan dapat terus mengeluarkan air di musim kemarau. Dalam proses
pembuatannya perlu memilih tempat sumber air yang dapat terus mengeluarkan air di
musim kemarau. Tujuan pembuatan embung antara lain: a) Menyediakan air untuk
pengairan tanaman di musim kemarau. b) Meningkatkan produktivitas lahan, intensitas
tanam, dan pendapatan petani di lahan tadah hujan. c) Mengaktifkan tenaga kerja pada
musim kemarau sehingga mengurangi urbanisasi dari desa ke kota. d) Mencegah luapan
air di musim hujan, menekan risiko banjir. e) Memperbesar atau pengisian kembali air
tanah. Pembuatan embung tidak terikat oleh luas pemilikan lahan. Petani yang berlahan
sempit atau luas, dapat membuat embung sesuai dengan kebutuhannya. Embung dapat
dibangun secara bertahap; a) Awalnya dibuat dengan ukuran kecil lalu diperbesar pada
masa berikutnya, b) Memperdalam embung yang ada, c) Membuat embung yang serupa
di tempat lain.
7) Kebakaran dan Kabut Asap
Pencegahan hutan dari kebakaran merupakan hal penting yang harus dipelajari dan
diketahui oleh warga dan petugas yang tinggal di wilayah sekitar hutan. Kadang hal kecil
yang dianggap sepele menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan yang menghabiskan
biaya besar dan menyebabkan kerusakan ekosistem yang fatal. Sehingga penting bagi
siapapun memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang akan menyebabkan hutan kebakaran.
a) Memperingatkan warga sekitar hutan untuk tidak membakar rumput atau puing-puing.
b) Memeriksa peraturan setempat tentang perijinan dan pembatasan larangan pembakaran.
c) Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang telah ditentukan. d)
Memastikan api tersebut mati setelah melakukan pembakaran terhadap rumput dan puing-
puing sebelum warga meninggalkan tempat pembakaran. e) Jangan melakukan aktifitas
pembakaran ketika cuaca berangin. f) Menyiapkan peralatan pemadam kebakaran seperti
9
sebuah pipa air yang terhubung dengan air atau setidaknya tersedia 5 galon air dan sebuah
sekop. g) Jangan merokok ketika melakukan kerjaan atau kegiatan yang dilakukan di
hutan. h) Mobil, truk, dan mesin harus memiliki sistem tempat pembuangan uap ketika
beroperasi di dekat hutan. i) Menghubungi departemen perhutanan setempat atau penjaga
hutan setempat ketika tampak tanda-tanda kebakaran. j) Warga dan petugas kehutanan
harus saling bekerja sama untuk menjaga hutan di sekitar tempat kediaman mereka.
8) Abrasi
Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi,
diantaranya yaitu: a) Penanaman kembali hutan bakau b) Pelarangan penggalian pasir
pantai c) Pembuatan pemecah gelombang d) Pelestarian terumbu karang. b. Mitigasi
Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk
mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa mitigasi bencana adalah sebuah upaya untuk
memperingatkan sebelum atau sesudah terjadinya bencana, dan adanya upaya-upaya
mitigasi bencana yang amat penting dalam penanggulangan bencana, karena kegiatan ini
merupakan kegiatan sebelum terjadinya bencana yang dimaksudkan untuk mengantisipasi
agar dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi. Mitigasi bencana di wilayah pesisir dan
pulau -pulau kecil dapat dilakukan secara struktural maupun secara non struktural.
3.2 Saran
Dalam mitigasi bencana sebaiknya dilakukan dengan kerja sama yang baik
antara pihak pemerintah dan pihak masyarakat agar semua pihak tidak kesulitan atau sedang
dalam keadaan tidak baik-baik saja pada saat terjadi bencana. Mohon maaf jika banyak
kesalahan dari bembuatan makalah ini dan saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
teman-teman maupun dosen mata kuliah Mitigasi Bencana Pesisir.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://bpbd.bogorkab.go.id/mitigasi-adalah-upaya-mengurangi-risiko-berikut-langkah-
langkah-dan-contohnya/
https://www.kemhan.go.id/badiklat/wp-content/uploads/2017/12/HANJAR-PENCEGAHAN-DAN-
MITIGASIREVISIutk-PDF.pdf

More Related Content

What's hot

Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Deddy Supriady Bratakusumah
 
IBD Manusia Cinta Kasih dan Keindahan
IBD Manusia Cinta Kasih dan KeindahanIBD Manusia Cinta Kasih dan Keindahan
IBD Manusia Cinta Kasih dan Keindahan
TryaPujiLestari
 
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan TeknologiMitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
fathiaamanda3
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiataufin
 
Materi penunjang 3 anti korupsi
Materi penunjang 3   anti korupsiMateri penunjang 3   anti korupsi
Materi penunjang 3 anti korupsi
Ronald Pjj Pael
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Asnita Meydelia C K
 
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCAPeran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Tri Widodo W. UTOMO
 
Perubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi
Perubahan Iklim dan Bencana HidrometeorologiPerubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi
Perubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi
Lestari Moerdijat
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
atuulll
 
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Syamsu Rijal Efendi
 
Apa Itu Politik Identitas?
Apa Itu Politik Identitas?Apa Itu Politik Identitas?
Apa Itu Politik Identitas?
Midway Writer
 
Sejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran admSejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran adm
Harles Janang
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
Fherdyan
 
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governance
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governanceKepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governance
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governance
Immanuel Yosua
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsinatal kristiono
 
KUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKING
KUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKINGKUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKING
KUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKING
uning wikandari
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Analisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananAnalisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananChoiri Askolani
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
aldyzilverz
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
Nur Afiana
 

What's hot (20)

Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
Etika pemerintahan dalam membangun good governance (bahan lemhanas edit)
 
IBD Manusia Cinta Kasih dan Keindahan
IBD Manusia Cinta Kasih dan KeindahanIBD Manusia Cinta Kasih dan Keindahan
IBD Manusia Cinta Kasih dan Keindahan
 
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan TeknologiMitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
Mitigasi Bencana Kegagalan Teknologi
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
Materi penunjang 3 anti korupsi
Materi penunjang 3   anti korupsiMateri penunjang 3   anti korupsi
Materi penunjang 3 anti korupsi
 
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
Ipteks (Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni) dalam Islam
 
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCAPeran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
Peran TIK Dalam Penyusunan Evidence-based Policy di Era VUCA
 
Perubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi
Perubahan Iklim dan Bencana HidrometeorologiPerubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi
Perubahan Iklim dan Bencana Hidrometeorologi
 
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan DemokrasiiSistem Politik Islam dan Demokrasii
Sistem Politik Islam dan Demokrasii
 
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
Cl 2 tanggung jawab kita sebagai manajer alam hg 5
 
Apa Itu Politik Identitas?
Apa Itu Politik Identitas?Apa Itu Politik Identitas?
Apa Itu Politik Identitas?
 
Sejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran admSejarah pemikiran adm
Sejarah pemikiran adm
 
Makalah banjir
Makalah banjirMakalah banjir
Makalah banjir
 
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governance
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governanceKepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governance
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governance
 
Bab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsiBab 2 pendidikan anti korupsi
Bab 2 pendidikan anti korupsi
 
KUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKING
KUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKINGKUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKING
KUMPULAN PERMAINAN PEMECAH SUASANA ICEBREAKING
 
Organisasi Pemerintahan
Organisasi PemerintahanOrganisasi Pemerintahan
Organisasi Pemerintahan
 
Analisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentananAnalisa kapasitas dan kerentanan
Analisa kapasitas dan kerentanan
 
Contoh makalah bi
Contoh makalah biContoh makalah bi
Contoh makalah bi
 
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENIMANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
MANUSIA, SAINS, TEKNOLOGI DAN SENI
 

Similar to Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi Bencana di Indonesia (By. Muhammad Andi Firdaus)

Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Luhur Moekti Prayogo
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Luhur Moekti Prayogo
 
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdfPendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Natifatullatifah
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Luhur Moekti Prayogo
 
Bahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaBahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencana
PipinYunus
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi
ArdisAgustin
 
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesiaMakalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Teuku Maulidin
 
7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf
7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf
7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf
ZXTTM
 
KB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep BencanaKB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep Bencana
pjj_kemenkes
 
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencanaPenyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
helmut simamora
 
mitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxmitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptx
ADHENAby
 
PENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptx
PENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptxPENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptx
PENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptx
AntexBlackFlash
 
materi-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.pptmateri-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.ppt
ssuser613848
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).ppt
AhmadUlinnuha4
 
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
harisprawira2
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
ZulkifliGolonggom2
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
AhmadUlinnuha4
 
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptxPengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
kamal722626
 
ppt kelompok7 mam tuti.pptx
ppt kelompok7 mam tuti.pptxppt kelompok7 mam tuti.pptx
ppt kelompok7 mam tuti.pptx
Vina651415
 
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
NandaBaskakara06
 

Similar to Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi Bencana di Indonesia (By. Muhammad Andi Firdaus) (20)

Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdfPendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
Pendidikan-Kebencanaan-Suplemen-MKU-Pend.-Konservasi-.pdf
 
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi...
 
Bahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencanaBahan ajar keperawatan bencana
Bahan ajar keperawatan bencana
 
244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi244871618 makalah-bencana-geologi
244871618 makalah-bencana-geologi
 
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesiaMakalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
Makalah manajemen bencana pada penanganan covid 19 di indonesia
 
7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf
7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf
7. Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.pdf
 
KB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep BencanaKB 1 Konsep Bencana
KB 1 Konsep Bencana
 
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencanaPenyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
Penyusunan manajemen rencana mitigasi bencana
 
mitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptxmitigasi_bencana.pptx
mitigasi_bencana.pptx
 
PENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptx
PENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptxPENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptx
PENCEGAHAN DAN MITIGASI.pptx
 
materi-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.pptmateri-rakor-pb-PMI.ppt
materi-rakor-pb-PMI.ppt
 
materi-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).pptmateri-rakor-pb (ww1).ppt
materi-rakor-pb (ww1).ppt
 
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkatmateri-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
materi-rakor-pb.ppt sebgai bahan sosialisasi kepda masyarkat
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
materi-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.pptmateri-rakor-pb.ppt
materi-rakor-pb.ppt
 
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptxPengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
Pengertian-Mitigasi-Bencana.pptx
 
ppt kelompok7 mam tuti.pptx
ppt kelompok7 mam tuti.pptxppt kelompok7 mam tuti.pptx
ppt kelompok7 mam tuti.pptx
 
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
348595170 makalah-peringatan-dini-berbasis-masyarakat (1)
 

More from Luhur Moekti Prayogo

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Luhur Moekti Prayogo
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Luhur Moekti Prayogo
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Luhur Moekti Prayogo
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Luhur Moekti Prayogo
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Luhur Moekti Prayogo
 

More from Luhur Moekti Prayogo (20)

Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East JavaResidual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
Residual Analysis and Tidal Harmonic Components in Bangkalan Regency, East Java
 
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembuatan PTK bagi Guru SDN Karangas...
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Pratiwi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Udis Sunardi)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Saiful Mukminin)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Maryoko)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Fajar Kurniawan)
 
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
Penginderaan Jauh - Prinsip Dasar Penginderaan Jauh (By. Agus Vandiharjo)
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
Penetapan dan Penegasan Batas Laut - Sengketa Wilayah Kepulauan Spartly di La...
 
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
Analisis Komponen Harmonik dan Elevasi Pasang Surut pada Alur Pelayaran Perai...
 
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
Land Cover Classification Assessment Using Decision Trees and Maximum Likelih...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijaun Hutan (By. Imam Asghoni Mahali)
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
Mitigasi Bencana Pesisir - Pembuatan Bangunan Tahan Gempa (By. Nur Uswatun Ch...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
Mitigasi Bencana Pesisir - Memberikan Penyuluhan dan Meningkatkan Kesadaran M...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
Mitigasi Bencana Pesisir - Bangunan Pelindung Pantai Sebagai Penanggulangan A...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penanggulangan Abrasi Pantai Melalu Reboisasi Huta...
 
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
Mitigasi Bencana Pesisir - Penghijauan Hutan Mangrove (By. Putri Widyawati Nu...
 

Recently uploaded

Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
andimagfirahwati1
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
Hasbullah66
 
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
FaldienaMarcelita3
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
vivi211570
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
xtemplat
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
BAHTIARMUHAMAD
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
SDNBotoputih
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
AdeSutisna19
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
DaraAOi
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
WAYANDARSANA1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdfCP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
CP dan ATP bahasa indonesia fase B kelas 12.pdf
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptxPRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
PRESENTASI PROGRAM KERJA TATA USAHA SMP.pptx
 
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
3. PEMBUATAN PETA KELOMPOK PEKERJAAN.pdf
 
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptxpdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
pdf-powerpoint-kesehatan-reproduksi-remaja-ppt-kespro-remaja-_compress (1).pptx
 
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptxPAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
PAPARAN PELATIHAN SATKAMLING DALAM RANGKA LOMBA.pptx
 
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 4 PB 3 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan (P5).docx
 
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdfKalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024  Kabupaten Temanggung .pdf
Kalender Pendidikan tahun pelajaran 2023/2024 Kabupaten Temanggung .pdf
 
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
Modul Projek Gaya Hidup Berkelanjutan - Peduli Sampah Selamatkan Generasi - F...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Biologi Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kedirijuknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
juknis_2024_new pendaftaran ppdb kota kediri
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.pptKIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
KIAN karya ilmiah akhir ners keperawatan medikal bedah.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 

Makalah Mitigasi Bencana Pesisir - Potensi Bencana Pesisir dan Upaya Mitigasi Bencana di Indonesia (By. Muhammad Andi Firdaus)

  • 1. POTENSI BENCANA PESISIR DAN UPAYA MITIGASI BENCANA DI INDONESIA MAKALAH MITIGASI BENCANA PESISIR Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng NAMA : MUHAMMAD ANDI FIRDAUS NIM : 1310190007 PRODI : ILMU KELUATAN / 2019 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS PGRI RONGGOLAWE TUBAN 2022
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, penulis bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah Mitigasi Bencana Pesisir. Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan di akhirat Amin. Penulis selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada Bapak Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng selaku dosen pengampu mata kuliah Mitigasi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini. Begitulah adanya, makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang. Tuban, 21 November 2022 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI COVER ......................................................................................................................................i KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang......................................................................................................1 1.2 Rumusan masalah.................................................................................................1 1.3 Tujuan...................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2 2.1 Pengertian Mitigasi...............................................................................................2 2.2 Langkah-Langkah Mitigasi dan Macam-Macam Bencana...................................3 2.2.1 Langkah-langkah mitigasi ..................................................................................3 2.2.2 Macam-macam Bencana.....................................................................................4 BAB III PENUTUP .................................................................................................................10 3.1 Kesimpulan.........................................................................................................10 3.2 Saran ...................................................................................................................10 DARTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ribuan pulaupulau kecil dan pantai terpanjang di dunia. Karena kondisi geografis dan geologisnya, pesisir pantai dan pulau-pulau kecil di Indonesia berpotensi mengalami bencana alam yang merupakan salah satu atau kombinasi dari gempa bumi tektonik, tsunami, angin topan/badai, banjir, gunung berapi dan tanah longsor, maupun oleh faktor non alam seperti berbagai akibat kegagalan teknologi dan ulah manusia. Kesemuanya tidak dapat diprediksi sebelumnya secara tepat kapan terjadi di suatu wilayah tertentu. Umumnya bencana yang terjadi tersebut menyebabkan penderitaan bagi masyarakat, baik berupa korban jiwa manusia, kerugian harta benda, maupun kerusakan lingkungan serta musnahnya hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Disisi lain, karena berbagai potensi yang dikandung, wilayah pesisir pantai cenderung terus berkembang dengan populasi yang juga terus meningkat. Aset berupa sumberdaya manusia dan infrastruktur yang berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil perlu dilindungi dari bencana dan perlindungan tersebut merupakan tanggung jawab nasional suatu Negara, utamanya Pemerintah Daerah setempat dengan cara mengembangkan strategi mitigasi. Bencana dapat dibagi dalam bencana fisik dan bencana non fisik. Bencana selain disebabkan oleh faktor alam yang diluar kondisi normal dapat juga disebabkan oleh tindakan manusia yang secara simultan dapat mendatangkan bencana. Mitigasi, yang merupakan berbagai tindakan/upaya preventif untuk meminimalkan dampak negatif bencana yang diantisipasi akan terjadi di masa datang di suatu daerah tertentu, merupakan investasi jangka panjang bagi kesejahteraan semua lapisan masyarakat. Mitigasi dapat bersifat struktural ataupun non struktural. Kedepan terdapat kecenderungan bahwa sudah menjadi kebutuhan untuk lebih menitikberatkan pada upaya mitigasi ketimbang respon paska bencana. 1.2 Rumusan masalah Apa yang dimaksud dengan mitigasi bencana di wilayah pesisir? Bagaimana langkah-langkah mitigasi bencana di wilayah pesisir 1.3 Tujuan Untuk mengetahui dan bagaimana apa saja bencana yang ada di indonesia, apa yang dimaksud dengan mitigasi bencana dan upaya upaya mitigasi bencana di wilayah indoneisa.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Mitigasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mitigasi adalah kata benda yang memiliki dua makna tergantung konteks penggunaannya. Makna pertama, pertolongan adalah upaya menjadikan berkurangnya kekasaran atau atau kesuburannya (tentang tanah dan sebagainya). Sedangkan makna kedua, penanggulangan adalah tindakan mengurangi dampak bencana. Mitigasi adalah kata yang memiliki padanan kata dalam bahasa Inggris, mitigasi. Definisi mitigasi bahasa Inggris, mitigasi adalah tindakan mengurangi keparahan, keseriusan, atau rasa sakit dari sesuatu. Menurut Cambridge Dictionary, penanggulangan adalah tindakan mengurangi seberapa berbahaya, tidak menyenangkan, atau sesuatu yang buruk. Sementara itu menurut Merriam- Webster, penanggulangan adalah tindakan mengurangi sesuatu atau keadaan yang mengurangi: proses atau hasil membuat sesuatu yang kurang parah, berbahaya, menyakitkan, keras, atau merusak. Dari sejumlah definisi tersebut ada kesamaan komponen makna, yakni mengurangi sesuatu yang terkait dengan risiko, dampak, buruk, atau hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa bantuan adalah rangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi, dampak buruk atau hal lain yang tidak diinginkan, akibat dari suatu peristiwa, yang umumnya adalah bencana. Mitigasi adalah upaya yang bertujuan untuk menurunkan risiko dan dampak dari bencana. Bencana sendiri memiliki tiga kelompok kategori, yakni bencana alam, bencana nonalam , dan bencana sosial. Demikian seperti yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar. Bencana alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh alam. Sedangkan bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa nonalam. Sementara itu, bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa/serangkaian peristiwa oleh manusia. Bencana alam sendiri masih bisa dibedakan menjadi dua kategori, yakni bencana alam meteorologi dan bencana geologi. Bencana alam meteorologi adalah bencana yang berhubungan dengan iklim, umumnya tidak terjadi di suatu tempat yang khusus. Sedangkan disaster geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, dan longsor.
  • 6. 3 2.2 Langkah-Langkah Mitigasi dan Macam-Macam Bencana 2.2.1 Langkah-langkah mitigasi Mengingat bencana alam merupakan risiko yang tidak dapat dihindari, maka penanggulangan adalah hal penting yang perlu diketahui untuk setidaknya mengurangi dampak dari bencana. Mitigasi adalah langkah yang memiliki sejumlah prosedur dan tahapan untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana.Berikut tahap-tahap penanggulangan seperti yang telah dikutip Liputan6.com dari laman resmi BPBD Kabupaten Purworejo. Tahap-Tahap Penanganan Bencana : a) Mitigasi adalah langkah yang memiliki tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah langkah yang juga dilakukan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain membuat peta wilayah bencana rawan, pembuatan bangunan tahan gempa, mengurung pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah bencana rawan. b) Selanjutnya, langkah dari penyelesaian adalah perencanaan. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan sarana kerusakan sarana pelayanan umum yang berupaya mengurangi tingkat risiko, mengelola sumber- sumber daya masyarakat, serta melatih warga di wilayah rawan bencana. c) Langkah ketiga penanggulangan adalah upaya tanggap, yang merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung sewaktu- waktu setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana. d) Hal yang tak kalah pentingnya dari upaya bantuan adalah pemulihan. Langkah ini merupakan langkah yang perlu diambil setelah bencana terjadi guna mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula. Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak. Selain itu, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap langkah penanggulangan bencana yang dilakukan. Berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanggulangan bencana dapat dibagi 4 kategori : 1. Kegiatan sebelum bencana terjadi. 2. Kegiatan saat bencana terjadi. 3. Kegiatan tepat setelah bencana terjadi.
  • 7. 4 4. Kegiatan pascabencana yang meliputi pemulihan, penyembuhan, perbaikan, dan rehabilitasi. 2.2.2 Macam-macam Bencana 1) Banjir Mencegah dan mengatasi banjir perlu diketahui oleh masyarakat kota yang selalu bermasalah dengan bencana banjir. a) Membuat saluran air. b) Membuang sampah pada tempatnya. c) Membersihkan saluran air. d) Membuat bendungan. e) Menanam pohon. f) Melestarikan hutan. g) Membuat lubang biopori. h) Membuat sumur. i) Mengeruk sungai. j) Membikin paving tone. 2) Tsunami Bencana alam tsunami bisa menimbulkan korban lebih banyak dibandingkan gempa, hal ini karena tsunami terjadi setelah adanya gempa sehingga korban dan kerugian harga benda dapat berlipat ganda. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi jatuhnya korban akibat bencana tsunami adalah sebagai berikut: a. Perlindungan Garis Pantai Perlindungan garis pantai dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Penetapan peraturan tentang pembangunan wilayah pantai. 2) Membangun tembok- tembok penahan dan pemecah air laut. 3) Melestarikan hutan mangrove, menanamnya di pesisir dengan baik, dan tidak menebang sembarangan, atau tidak mengubah lahan mangrove menjadi tambak. 4) Tidak mencemari sungai dengan limbah karena akan merusak laut. 5) Sistem Peringatan Dini b. Sistem Peringatan Dini Sistem peringatan dini perlu dibangun untuk mendeteksi, menentukan lokasi, dan besaran potensi tsunami yang muncul sebagai akibat gempa bumi atau getaran- getaran lainnya. Sistem ini selanjutnya memberikan informasi dan peringatan kepada pihak-pihak yang terkait dan kemudian kepada penanggung jawab di tingkat lapangan atau masyarakat yang mungkin terkena bencana. Informasi ini disebarluaskan lewat radio dan televisi. (1) Struktur Pantai (Coastal Structures) (2) Penatataan Wilayah (City Planning) (3) Sistem yang terpadu (Tsunami Prevention System) c. Pendidikan dan Pembelajaran Mempelajari dan memahami tsunami, baik penyebab, tanda-tanda, maupun sifat tsunami, dapat dilakukan dengan penyuluhan terhadap warga melalui pertemuan RT,
  • 8. 5 mencari, memperoleh, dan berbagi informasi dari berbagai sumber, termasuk kisah korban tsunami, buku, media elektronik, dan lain-lain. d. Pemetaan kawasan rawan dan tempat evakuasi Memetakan daerah yang paling rawan serta daerah yang layak untuk menjadi tempat evakuasi dan rute penyelamatan jika terjadi bencana. e. Penyiapan posko bencana Posko (pos komando) harus selalu ada dan siap, terutama di daerah yang rawan bencana tsunami. Tim satgas dan tim kesehatan harus selalu siap di posko yang telah disediakan. Dalam posko harus disiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam kondisi darurat. 3. Gempa bumi Tindakan Pencegahan jika gempa bumi menguncang secara tiba-tiba, berikut ini terdapat 10 petunjuk yang dapat dijadikan pegangan dimanapun anda berada. a) Di dalam rumah Getaran akan terasa beberapa saat. Selama jangka waktu itu, anda harus mengupayakan keselamatan diri anda dan keluarga anda. Masuklah ke bawah meja untuk melindungi tubuh anda dari jatuhan benda-benda. Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan kompor maka matikan segera untuk mencegah terjadinya kebakaran. b) Di sekolah Berlindunglah di bawah kolong meja, lindungi kepala dengan tas atau buku, jangan panik, jika gempa mereda keluarlah berurutan mulai dari jarak yang terjauh ke pintu, carilah tempat lapang, jangan berdiri dekat gedung, tiang dan pohon. c) Di luar rumah Lindungi kepala anda dan hindari benda-benda berbahaya. Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papanpapan reklame. Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau apapun yang anda bawa. d) Di pusat perbelanjaan Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam. e) Di dalam lift Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Jika anda merasakan getaran gempa bumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua
  • 9. 6 tombol. Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah. Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia. f) Di kereta api Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak. Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta. Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan. g) Di dalam mobil Saat terjadi gempa bumi besar, anda akan merasa seakan-akan roda mobil anda gundul. Anda akan kehilangan kontrol terhadap mobil dan susah mengendalikannya. Jauhi persimpangan, pinggirkan mobil anda di kiri jalan dan berhentilah. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi maka keluarlah dari mobil, biarkan mobil tak terkunci. h) Di gunung atau pantai Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi. i) Beri Pertolongan Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempa bumi besar. Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar anda. j) Dengarkan Informasi Saat gempa bumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas lainnya. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas. Tindakan Pencegahan Gempa Bumi lainnya adalah: Harus dibangun dengan konstruksi tahan getaran/gempa khususnya di daerah rawan gempa, Perkuatan bangunan dengan mengikuti standar kualitas bangunan, Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi, Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada, Rencanakan penempatan
  • 10. 7 pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi, Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan penggunaan lahan, Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya gempa bumi dan cara-cara penyelamatan diri jika terjadi gempa bumi. 4) Gunung meletus Indonesia terletak pada rangkaian pegunungan muda sehingga terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi tidak hanya mendatangkan bencana, namun juga bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Misalnya, abu vulkanik bisa menyuburkan tanah pertanian serta material letusan sebagai bahan bangunan, seperti pasir, kerikil, dan batu. Gunung berapi bisa menjadi sahabat jika kita mampu memanfaatkan dengan arif dan bijaksana serta mengenalnya dengan baik. Agar gunung meletus tidak menimbulkan banyak korban maka perlu dilakukan usaha-usaha pengenalan dan penanggulangan bencana. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Sebelum terjadi letusan. Tindakan yang harus dilakukan oleh pihak berwenang/ pemerintah sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut: 1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada gunung api yang sedang aktif. 2. Pembuatan dan penyediaan peta kawasan rawan bencana letusan gunung api, peta zona risiko bahaya gunung api, serta peta pendukung lainnya, seperti peta geologi gunung api. 3. Membuat langkah-langkah prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung api. 4. Melakukan bimbingan dan penyebarluasan informasi gunung api kepada masyarakat. 5. Penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika, dan geokimia di gunung api. 6. Peningkatan sumber daya manusia dan pendukungnya, seperti peningkatan sarana dan prasarana. Tindakan yang harus dilakukan oleh individu/masyarakat sebelum terjadi letusan adalah sebagai berikut: 1. Mengenali daerah setempat yang dapat dijadikan tempat mengungsi. 2. Memantau dan mendengarkan informasi tentang status gunung api. 3. bimbingan dan penyuluhan dari pihak yang bertanggung jawab. 4. Memiliki persediaan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti obat-obatan dan makanan yang memadai. 5. Mengikuti arahan evakuasi pihak berwenang.
  • 11. 8 5) Tanah Longsor Berikut adalah cara atau upaya yang bisa kita lakukan dengan berbagai cara mencegah tanah longsor: a) Jangan membuat kolam atau sawah di atas lereng b) Tidak mendirikan rumah di bawah tebing c) Jangan menebang pohon di sekitar lereng d) Jangan memotong tebing secara tegak lurus e) Tidak mendirikan bangunan di sekitar sungai f) Membuat terasering g) Lakukan upaya preventif. h) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat i) Harus ada intervensi dari pemerintah. 6) Kekeringan Mengatasi kondisi kering seperti saat ini sangat direkomendasikan suatu teknologi penyediaan air adalah dengan pembuatan embung. Embung adalah kolam besar seperti waduk yang diharapkan dapat terus mengeluarkan air di musim kemarau. Dalam proses pembuatannya perlu memilih tempat sumber air yang dapat terus mengeluarkan air di musim kemarau. Tujuan pembuatan embung antara lain: a) Menyediakan air untuk pengairan tanaman di musim kemarau. b) Meningkatkan produktivitas lahan, intensitas tanam, dan pendapatan petani di lahan tadah hujan. c) Mengaktifkan tenaga kerja pada musim kemarau sehingga mengurangi urbanisasi dari desa ke kota. d) Mencegah luapan air di musim hujan, menekan risiko banjir. e) Memperbesar atau pengisian kembali air tanah. Pembuatan embung tidak terikat oleh luas pemilikan lahan. Petani yang berlahan sempit atau luas, dapat membuat embung sesuai dengan kebutuhannya. Embung dapat dibangun secara bertahap; a) Awalnya dibuat dengan ukuran kecil lalu diperbesar pada masa berikutnya, b) Memperdalam embung yang ada, c) Membuat embung yang serupa di tempat lain. 7) Kebakaran dan Kabut Asap Pencegahan hutan dari kebakaran merupakan hal penting yang harus dipelajari dan diketahui oleh warga dan petugas yang tinggal di wilayah sekitar hutan. Kadang hal kecil yang dianggap sepele menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan yang menghabiskan biaya besar dan menyebabkan kerusakan ekosistem yang fatal. Sehingga penting bagi siapapun memiliki pengetahuan tentang hal-hal yang akan menyebabkan hutan kebakaran. a) Memperingatkan warga sekitar hutan untuk tidak membakar rumput atau puing-puing. b) Memeriksa peraturan setempat tentang perijinan dan pembatasan larangan pembakaran. c) Melakukan aktivitas pembakaran minimal dengan jarak yang telah ditentukan. d) Memastikan api tersebut mati setelah melakukan pembakaran terhadap rumput dan puing- puing sebelum warga meninggalkan tempat pembakaran. e) Jangan melakukan aktifitas pembakaran ketika cuaca berangin. f) Menyiapkan peralatan pemadam kebakaran seperti
  • 12. 9 sebuah pipa air yang terhubung dengan air atau setidaknya tersedia 5 galon air dan sebuah sekop. g) Jangan merokok ketika melakukan kerjaan atau kegiatan yang dilakukan di hutan. h) Mobil, truk, dan mesin harus memiliki sistem tempat pembuangan uap ketika beroperasi di dekat hutan. i) Menghubungi departemen perhutanan setempat atau penjaga hutan setempat ketika tampak tanda-tanda kebakaran. j) Warga dan petugas kehutanan harus saling bekerja sama untuk menjaga hutan di sekitar tempat kediaman mereka. 8) Abrasi Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya abrasi, diantaranya yaitu: a) Penanaman kembali hutan bakau b) Pelarangan penggalian pasir pantai c) Pembuatan pemecah gelombang d) Pelestarian terumbu karang. b. Mitigasi Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat 6 PP No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana, Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
  • 13. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa mitigasi bencana adalah sebuah upaya untuk memperingatkan sebelum atau sesudah terjadinya bencana, dan adanya upaya-upaya mitigasi bencana yang amat penting dalam penanggulangan bencana, karena kegiatan ini merupakan kegiatan sebelum terjadinya bencana yang dimaksudkan untuk mengantisipasi agar dampak yang ditimbulkan dapat dikurangi. Mitigasi bencana di wilayah pesisir dan pulau -pulau kecil dapat dilakukan secara struktural maupun secara non struktural. 3.2 Saran Dalam mitigasi bencana sebaiknya dilakukan dengan kerja sama yang baik antara pihak pemerintah dan pihak masyarakat agar semua pihak tidak kesulitan atau sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja pada saat terjadi bencana. Mohon maaf jika banyak kesalahan dari bembuatan makalah ini dan saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen mata kuliah Mitigasi Bencana Pesisir.