SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga 
membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai 
tujuannya. 
Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut. Kita juga 
hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari masyarakat 
tersebut. 
Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk 
mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya. 
Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap Negara tidak mungkin bisa 
memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas. 
Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya 
yang dimiliki Negara tersebut.Oleh karena itu,setiap Negara tentunya harus mengembangkan 
hubungan atau kerja sama dengan Negara lain. 
B. Rumusan Masalah 
Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut; 
1. Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional 
2. Menguraikan pentingnya hubungan internasional 
3. Mengidentifikasikan Hakikat hubungan internasional 
4. Mengidentifikasikan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu Negara,serta 
menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia. 
i
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL 
Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya 
sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin 
sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya. 
Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak 
diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai 
bangsa yang merdeka. 
1. Pengertian Hubungan Internasional 
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami 
oleh suatu Negara.ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya 
kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan hubungan internasinal 
tersebut Negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta 
bantuan kepada Negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan 
yang sangat penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab. 
Secara umum hubungan interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang 
meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. 
Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan 
internasional,diantaranya; 
1. T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari 
ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik 
internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional. 
2. Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi 
tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 
3. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstram),mencantumkan 
definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya 
yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. 
4. Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan 
politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan. 
5. Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang 
interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang 
relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan 
sosial tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi Negara 
sepanjang bersifat internasional. 
i
Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan 
dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.ketiga 
politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan 
yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas 
Negara(lingkup internasional). 
Untuk memperluas pcmahanran kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep 
Tersebut; 
1. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk 
mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan 
Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan. 
2. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara 
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya. 
3. Politik internasional adalah politik antarnegara yang rnencakup kepentingan dan tindakan 
beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antarnegara maupun antar Negara 
dengan organisasi internasional. 
2. Pentingnya Hubungan Internasional 
Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk 
rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut 
yang membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu 
Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika 
awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan 
dari Negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan 
dengan Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari Negara kita 
sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai 
sekarang. 
Setiap Negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di 
dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat 
kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula 
sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin 
sumber daya alam. 
Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap Negara mernbutuhkan keberadaan negara lain, 
sehingga terciptalah hubungan di antara Negara tersebut. 
Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi 
oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan 
nasional, jumlah penduduk, surnber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma 
sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu Negara memiliki kekuatan dalarn 
keernpat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan 
i
cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keernpat potensi tersebut 
lernah, maka suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional. 
Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan 
dengan ncgara lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara 
Iain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju 
biasanya rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia 
di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan 
Negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional 
yang sifatnya saling menguntungkan. 
Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan 
dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada 
umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional , 
Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negara-negara 
yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita 
mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade 
Organization (WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang 
pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty 
Organization(NATO). 
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan 
kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya 
kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut: 
a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui 
kudeta maupun intervensi dari negara lain. 
b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu 
Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain. 
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni, 
politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. 
Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting 
hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun 
oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa 
Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar 
negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan 
pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan 
kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial. 
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan 
persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam 
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa 
Indonesia, 
i
hubungan internasional diarahkan untuk: 
1. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan 
i 
Negara kebangsaan yang demokratis. 
2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual 
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 
3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara 
di dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama 
membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju 
llcrdamaian dunia yang sempurna. 
4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. 
5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran 
rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri. 
6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia 
dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar 
kemakmuran rakyat. 
7. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul 
di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita. 
3. Asas-Asas Hubungan Internasional 
Pada umumnya hubungan internasional dilakukan oleh setiap negara untuk 
mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun 
hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat 
sebagai sesama bangsa yang merdeka. 
Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat 
merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua 
negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di 
dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada 
daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara 
masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi, 
yaitu sebagai berikut: 
a. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara 
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi 
terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing 
(internasional) sepenuhnya. 
b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini, 
setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. 
Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap 
berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
c. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan 
dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan 
semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak 
terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. 
Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan 
internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak 
serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak 
diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh 
karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur 
dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun 
demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan. 
Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas 
wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak. 
4. Sasaran Hubungan Internasional 
Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai 
sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut. 
Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat 
beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional, 
di antaranya: 
a. Aliran idealisme, yang berpandangan bahwa: 
1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia. 
2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah 
bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral 
3) Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan 
semakin baik. 
4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan 
apapun. 
5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional 
b.Aliran realisme, yang berpandangan bahwa: 
1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics) 
2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan 
nasional yang nyata. 
3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat 
dipercaya. 
i
4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah 
khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik 
internasional masih saling bertabrakan. 
i 
c. Aliran Neorealisme 
Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi 
kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian, 
aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme. 
d.Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa: 
1. Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan 
potensi militer. 
2. Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan 
jalan mempertajam konflik. 
3. Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh 
setiap penguasa Negara. 
4. Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi 
perdamaian. 
e.Aliran Perdamaian dan Ideologi 
Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping 
kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional. 
B. HAKIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL 
1. Pengertian Perjanjian Internasional 
a. Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah 
perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat 
hukum tertentu. 
b. Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah 
suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak 
yang mengadakannya. 
c. Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu 
perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk 
mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. 
Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau 
negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa 
hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut. 
Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena :
a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional 
i 
diadakan secara tertulis. 
b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para 
subjek hukum internasional. 
Asas perjanjian internasional : 
a. Pacta Sunt Servada, setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati. 
b. Egality Rights, yaitu pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan 
yang sama 
c. Reciprositas, tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal. 
d. Bonafides, perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik. 
e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara. 
f. Rebus sig Stantibus, dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan 
yang bertalian dengan perjanjian itu. 
2. Istilah-istilah Perjanjian Internasional 
a. Traktat (treaty), yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai 
hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Misalnya, 
Perjanjian Celah Timor. 
b. Persetujuan (agreement), yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau 
lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement 
tentang ekspor impor komoditas tertentu. 
c. Konvensi (convention), yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya, 
Konvensi Hukum Laut Internasional. 
d. Protokol (protocol) yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat 
atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya, 
Protokol Den Haag tahun 1930. 
e. Piagam (statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sbagai persetujuan 
internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice, pada tahun 
1945 Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona 
tahun 1921. 
f. Charter, yaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. 
g. Deklarasi (Declaration), suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau 
menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru. 
h. Modus vivendi, suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat 
sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen. 
i. Covenant, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga Bangsa- 
Bangsa.
j. Ketentuan Penutup (final act), dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi. 
k. Ketentuan umum (general act), traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi. 
l. Pertukaran nota, metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. 
Biasanya pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta bersifat 
multilateral. 
m. Pakta (pact), suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan 
i 
ratifikasi. 
3. Klasifikasi Perjanjian Internasional 
a. Menurut subjeknya, terdiri dari : 
1. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek 
hukum internasional. 
2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya. 
3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara. 
b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, terdiri dari : 
1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara. 
2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara. 
c. Menurut isisnya, terdiri dari : 
1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO, 
ANZUS, dan SEATO. 
2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD 
dan sebagainya. 
3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina) 
4. Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan, dan sebagainya. 
5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan 
sebagainya. 
d. Menurut proses pembentukannya, terdiri dari : 
1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, 
dan ratifikasi. 
2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan 
penandatanganan. 
e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian terdiri dari : 
1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu perjanjian yang maksud dan 
tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu. 
2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang 
pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama 
jangka waktu perjanjian berlaku.
i 
f. Menurut fungsinya, terdiri dari : 
a. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties). 
b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract). 
4. Tahap-tahap Perjanjian Internasional 
a. Perundingan (Negotiation) 
Perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh 
(full powers). 
b.Penandatanganan (Signature) 
Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu 
siap untuk ditandatangani. 
c. Pengesahan (Ratification) 
Pengesahan/ratifikasi adalah suatu persetujuan atau pengesahan oleh suatu lembaga 
kenegaraan yang diaggap mewakili seluruh rakyat. 
d. Pengumumuman (Declaration) 
Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta, 
berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional 
(PBB). 
5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional 
Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan 
batal karna hal-hal berikut: 
a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara 
peserta. 
b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itiu dibuat. 
c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain 
pada waktu pembentukan perjanjian. 
d. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau 
penyuapan. 
e. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik 
dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan. 
f. Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional.
BAB III 
PENUTUP 
i 
A. Kesimpulan 
Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai 
tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus 
senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain. 
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan 
kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala 
bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus 
mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan 
Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional. 
B. Saran 
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya 
membangun sangat kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA 
 Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997. 
 Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982 
 Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990. 
 Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991. 
 Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional, 
i 
PEMMAS, Jakarta, 1967.
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan 
karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT 
HUBUNGAN INTERNASIONAL” 
Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru serta 
semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah 
ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon 
maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. 
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis 
juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. 
i 
Raha, Februari 2014 
Penulis
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i 
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2 
BAB II PEMBAHASAN 
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 3 
2.2 Manfaat PHBS di Rumah Tangga ......................................................... 3 
2.3 Sasaran PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 4 
2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4 
i 
BAB III PENUTUP 
3.1Kesimpulan ............................................................................................. 7 
3.2 Saran ...................................................................................................... 7 
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
MAKALAH 
HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN 
KEMAKMURAN SUATU NEGARA 
OLEH : 
NAMA : YUSVIANTI KLEANINGSIH 
KELAS : X5 
SMA NEGERI 1 RAHA 
2014 
i
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i 
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii 
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 
a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 
b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1 
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2 
A. Pengertian Ilmu Ekonomi................................................................................................. 2 
B. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi....................................................................................... 3 
C. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran Suatu Negara........................................ 4 
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7 
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 7 
3.2. Saran.................................................................................................................................7 
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8 
i
i

More Related Content

What's hot

Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
Fenti Anita Sari
 
Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3
Puput Ym
 
Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11
irfan11333
 
Serangan umum 1 maret 1949
Serangan umum 1 maret 1949Serangan umum 1 maret 1949
Serangan umum 1 maret 1949
Alivia Zahra
 
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN shelviaa
 
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasionaldewi
 
Air & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi ChicagoAir & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi Chicago
Mariske Myeke Tampi
 
Sejarah Hukum Laut Internasional
Sejarah Hukum Laut InternasionalSejarah Hukum Laut Internasional
Sejarah Hukum Laut Internasional
Devindra Oktaviano
 
Kewaspadaan nasional kel 8
Kewaspadaan nasional kel 8Kewaspadaan nasional kel 8
Kewaspadaan nasional kel 8
Muhammad Luthfan
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
Rizki Gumilar
 
Hak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapatHak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapat
keluargacemara
 
Sejarah Unclos III
Sejarah Unclos IIISejarah Unclos III
Sejarah Unclos III
Norsel Maranden
 
Batas wilayah
Batas wilayahBatas wilayah
Batas wilayah
Nanda Pratama
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
Fair Nurfachrizi
 
Ppt gaya kepemimpinan sby
Ppt gaya kepemimpinan sbyPpt gaya kepemimpinan sby
Ppt gaya kepemimpinan sby
Nurul Alfatiah
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
Topan Erlando
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
Doris Agusnita
 
Iptek politik
Iptek politikIptek politik
Iptek politik
Agrillia Kendinata
 
Sejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSejarah hukum adat
Sejarah hukum adat
Sela Puji
 

What's hot (20)

Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT Hukum Acara Pidana Militer PPT
Hukum Acara Pidana Militer PPT
 
Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3Agresi militer 1 kel.3
Agresi militer 1 kel.3
 
Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11Skenario pengadilan semu11
Skenario pengadilan semu11
 
Serangan umum 1 maret 1949
Serangan umum 1 maret 1949Serangan umum 1 maret 1949
Serangan umum 1 maret 1949
 
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
KONFERENSI MEJA BUNDAR DAN PENGAKUAN KEDAULATAN
 
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi InternasionalHubungan Internasional dan Organisasi Internasional
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional
 
Air & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi ChicagoAir & Space Law - Konvensi Chicago
Air & Space Law - Konvensi Chicago
 
Sejarah Hukum Laut Internasional
Sejarah Hukum Laut InternasionalSejarah Hukum Laut Internasional
Sejarah Hukum Laut Internasional
 
Skenario c
Skenario cSkenario c
Skenario c
 
Kewaspadaan nasional kel 8
Kewaspadaan nasional kel 8Kewaspadaan nasional kel 8
Kewaspadaan nasional kel 8
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
 
Hak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapatHak kebebasan berpendapat
Hak kebebasan berpendapat
 
Sejarah Unclos III
Sejarah Unclos IIISejarah Unclos III
Sejarah Unclos III
 
Batas wilayah
Batas wilayahBatas wilayah
Batas wilayah
 
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/
 
Ppt gaya kepemimpinan sby
Ppt gaya kepemimpinan sbyPpt gaya kepemimpinan sby
Ppt gaya kepemimpinan sby
 
Replik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdataReplik dalam perkara perdata
Replik dalam perkara perdata
 
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAMPPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
PPT KASUS-KASUS PELANGGARAN HAM
 
Iptek politik
Iptek politikIptek politik
Iptek politik
 
Sejarah hukum adat
Sejarah hukum adatSejarah hukum adat
Sejarah hukum adat
 

Similar to Makalah hakikat hubungan internasional

Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Warnet Raha
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
Warnet Raha
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Viennda1
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
Warnet Raha
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalAbdillah Arief
 
Kata
KataKata
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
noussevarenna
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Eltani Kurniawan
 
Hub internas
Hub internasHub internas
Hub internas
Rizki Mutiara
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalFenny Rosfita
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
apotek agam farma
 
Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1
Andi Rachmad Rinaldy
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Iska Nangin
 

Similar to Makalah hakikat hubungan internasional (20)

Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasionalMakalah hakikat hubungan internasional
Makalah hakikat hubungan internasional
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Bab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xiBab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xi
 
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesiaMakalah hubungan internasional di indonesia
Makalah hubungan internasional di indonesia
 
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
Makalah hubungan internasional di indonesia (2)
 
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasionalMakalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
Makalah hubungan internasional dengan organisasi internasional
 
Kata
KataKata
Kata
 
Pola Hubungan Internasional
Pola Hubungan InternasionalPola Hubungan Internasional
Pola Hubungan Internasional
 
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia InternasionalTugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
Tugas Makalah Peranan Indonesia Dalam Dunia Internasional
 
Hub internas
Hub internasHub internas
Hub internas
 
Makalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasionalMakalah hubungan internasional
Makalah hubungan internasional
 
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiHubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xi
 
Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1Kewarganegaraan KD 4.1
Kewarganegaraan KD 4.1
 
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqihMakalah faktor kebershasilan belajar fiqih
Makalah faktor kebershasilan belajar fiqih
 

More from Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
Septian Muna Barakati
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
Septian Muna Barakati
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
Septian Muna Barakati
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
Septian Muna Barakati
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Septian Muna Barakati
 
E
EE
Faktor
FaktorFaktor
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
Septian Muna Barakati
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
Septian Muna Barakati
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
Septian Muna Barakati
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
Septian Muna Barakati
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
Septian Muna Barakati
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
Septian Muna Barakati
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
mukminbdk
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptxRENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PASCA PELATIHAN.pptx
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 

Makalah hakikat hubungan internasional

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai tujuannya. Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut. Kita juga hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya. Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap Negara tidak mungkin bisa memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas. Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya yang dimiliki Negara tersebut.Oleh karena itu,setiap Negara tentunya harus mengembangkan hubungan atau kerja sama dengan Negara lain. B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut; 1. Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional 2. Menguraikan pentingnya hubungan internasional 3. Mengidentifikasikan Hakikat hubungan internasional 4. Mengidentifikasikan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu Negara,serta menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia. i
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya. Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai bangsa yang merdeka. 1. Pengertian Hubungan Internasional Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami oleh suatu Negara.ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan hubungan internasinal tersebut Negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta bantuan kepada Negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab. Secara umum hubungan interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan internasional,diantaranya; 1. T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional. 2. Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi. 3. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstram),mencantumkan definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. 4. Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan. 5. Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi Negara sepanjang bersifat internasional. i
  • 3. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.ketiga politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas Negara(lingkup internasional). Untuk memperluas pcmahanran kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep Tersebut; 1. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan. 2. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya. 3. Politik internasional adalah politik antarnegara yang rnencakup kepentingan dan tindakan beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antarnegara maupun antar Negara dengan organisasi internasional. 2. Pentingnya Hubungan Internasional Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut yang membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari Negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan dengan Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari Negara kita sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai sekarang. Setiap Negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin sumber daya alam. Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap Negara mernbutuhkan keberadaan negara lain, sehingga terciptalah hubungan di antara Negara tersebut. Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan nasional, jumlah penduduk, surnber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu Negara memiliki kekuatan dalarn keernpat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan i
  • 4. cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keernpat potensi tersebut lernah, maka suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional. Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan dengan ncgara lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara Iain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju biasanya rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan Negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional yang sifatnya saling menguntungkan. Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional , Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negara-negara yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade Organization (WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty Organization(NATO). Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut: a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain. b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni, politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial. Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa Indonesia, i
  • 5. hubungan internasional diarahkan untuk: 1. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan i Negara kebangsaan yang demokratis. 2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara di dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju llcrdamaian dunia yang sempurna. 4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. 5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri. 6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran rakyat. 7. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita. 3. Asas-Asas Hubungan Internasional Pada umumnya hubungan internasional dilakukan oleh setiap negara untuk mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat sebagai sesama bangsa yang merdeka. Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi, yaitu sebagai berikut: a. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing (internasional) sepenuhnya. b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini, setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
  • 6. c. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara. Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan. Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak. 4. Sasaran Hubungan Internasional Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut. Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional, di antaranya: a. Aliran idealisme, yang berpandangan bahwa: 1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia. 2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral 3) Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan semakin baik. 4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan apapun. 5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional b.Aliran realisme, yang berpandangan bahwa: 1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics) 2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan nasional yang nyata. 3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat dipercaya. i
  • 7. 4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik internasional masih saling bertabrakan. i c. Aliran Neorealisme Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian, aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme. d.Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa: 1. Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan potensi militer. 2. Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan jalan mempertajam konflik. 3. Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh setiap penguasa Negara. 4. Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi perdamaian. e.Aliran Perdamaian dan Ideologi Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional. B. HAKIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL 1. Pengertian Perjanjian Internasional a. Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu. b. Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakannya. c. Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk mengadakan akibat-akibat hukum tertentu. Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut. Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena :
  • 8. a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional i diadakan secara tertulis. b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para subjek hukum internasional. Asas perjanjian internasional : a. Pacta Sunt Servada, setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati. b. Egality Rights, yaitu pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan yang sama c. Reciprositas, tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal. d. Bonafides, perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik. e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara. f. Rebus sig Stantibus, dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan yang bertalian dengan perjanjian itu. 2. Istilah-istilah Perjanjian Internasional a. Traktat (treaty), yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Misalnya, Perjanjian Celah Timor. b. Persetujuan (agreement), yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement tentang ekspor impor komoditas tertentu. c. Konvensi (convention), yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya, Konvensi Hukum Laut Internasional. d. Protokol (protocol) yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya, Protokol Den Haag tahun 1930. e. Piagam (statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sbagai persetujuan internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice, pada tahun 1945 Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona tahun 1921. f. Charter, yaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu. g. Deklarasi (Declaration), suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru. h. Modus vivendi, suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen. i. Covenant, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga Bangsa- Bangsa.
  • 9. j. Ketentuan Penutup (final act), dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi. k. Ketentuan umum (general act), traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi. l. Pertukaran nota, metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan. Biasanya pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta bersifat multilateral. m. Pakta (pact), suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan i ratifikasi. 3. Klasifikasi Perjanjian Internasional a. Menurut subjeknya, terdiri dari : 1. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek hukum internasional. 2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya. 3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara. b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, terdiri dari : 1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara. 2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara. c. Menurut isisnya, terdiri dari : 1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO, ANZUS, dan SEATO. 2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD dan sebagainya. 3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina) 4. Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan, dan sebagainya. 5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan sebagainya. d. Menurut proses pembentukannya, terdiri dari : 1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan, dan ratifikasi. 2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan penandatanganan. e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian terdiri dari : 1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu perjanjian yang maksud dan tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu. 2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama jangka waktu perjanjian berlaku.
  • 10. i f. Menurut fungsinya, terdiri dari : a. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties). b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract). 4. Tahap-tahap Perjanjian Internasional a. Perundingan (Negotiation) Perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh (full powers). b.Penandatanganan (Signature) Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu siap untuk ditandatangani. c. Pengesahan (Ratification) Pengesahan/ratifikasi adalah suatu persetujuan atau pengesahan oleh suatu lembaga kenegaraan yang diaggap mewakili seluruh rakyat. d. Pengumumuman (Declaration) Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta, berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional (PBB). 5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan batal karna hal-hal berikut: a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara peserta. b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itiu dibuat. c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain pada waktu pembentukan perjanjian. d. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau penyuapan. e. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan. f. Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional.
  • 11. BAB III PENUTUP i A. Kesimpulan Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional. B. Saran Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997.  Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982  Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990.  Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991.  Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional, i PEMMAS, Jakarta, 1967.
  • 13. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL” Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru serta semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. i Raha, Februari 2014 Penulis
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 3 2.2 Manfaat PHBS di Rumah Tangga ......................................................... 3 2.3 Sasaran PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 4 2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4 i BAB III PENUTUP 3.1Kesimpulan ............................................................................................. 7 3.2 Saran ...................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
  • 15. MAKALAH HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN KEMAKMURAN SUATU NEGARA OLEH : NAMA : YUSVIANTI KLEANINGSIH KELAS : X5 SMA NEGERI 1 RAHA 2014 i
  • 16. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1 a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1 b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2 A. Pengertian Ilmu Ekonomi................................................................................................. 2 B. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi....................................................................................... 3 C. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran Suatu Negara........................................ 4 BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7 3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 7 3.2. Saran.................................................................................................................................7 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8 i
  • 17. i