Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKNAfif Fauzi
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional yang mencakup pengertian, landasan, faktor pendorong dan penghambat, tahap-tahap pembinaan persatuan, sikap yang harus dikembangkan dan dihindari, prinsip-prinsip pembinaan persatuan, serta tujuannya untuk menghilangkan perbedaan menjadi modal bagi kemajuan Indonesia.
Air & Space Law - Pengertian, Istilah dan Sumber Hukum Udara dan AngkasaMariske Myeke Tampi
The document discusses the scope of discussions for air and space law before mid-semester which includes definitions, sources of law, international conventions, and several Indonesian laws and regulations related to air transportation. It provides definitions of air and space law from various sources and discusses sources of international air and space law such as multilateral treaties, bilateral agreements, customary international law, general principles of law, legal doctrines, and jurisprudence. It also outlines some national laws and regulations in Indonesia implementing air transportation.
Tiga dokumen konstitusi Indonesia membandingkan sistem pemerintahan, bentuk negara, dan kedaulatan. UUD 1945 menetapkan sistem presidensial dan negara kesatuan. Konstitusi RIS 1949 membentuk negara federasi dengan sistem parlementer. UUDS 1950 kembali ke sistem presidensial dan negara kesatuan seperti UUD 1945.
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Undang-Undang Dasar Sementara 1950 menetapkan Indonesia sebagai negara kesatuan republik dengan kekuasaan berada di tangan presiden dan DPR. UUDS berlaku dari 1950 hingga 1959 ketika Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang mengembalikan berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 dan membentuk MPRS sebagai lembaga negara sementara. Masa UUDS ditandai gejolak politik yang menyebabkan pergantian kabinet sering.
PPT Kel 9 Sengketa Hukum Internasional dan Penyelesaiannyadayurikaperdana19
Dokumen tersebut membahas tentang sengketa internasional, termasuk pengertian, jenis, faktor penyebab, dan contoh sengketa internasional serta penyelesaiannya. Sengketa internasional terjadi ketika dua negara memiliki pandangan yang bertentangan mengenai kewajiban dalam perjanjian. Jenis sengketa dibedakan menjadi sengketa hukum dan politik. Faktor penyebabnya antara lain masalah klaim wilayah dan batas neg
Dokumen tersebut membahas tentang hukum laut internasional khususnya mengenai wilayah perairan Indonesia berdasarkan UNCLOS 1982. Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah perairan seluas 3,1 juta km2 yang terdiri dari perairan kepulauan 2,3 juta km2, laut teritorial 0,8 juta km2, dan hak eksklusif atas ZEE seluas 2,7 juta km2. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai zona wilayah
Integrasi nasional Pendidikan Kewarga Negaraan PKNAfif Fauzi
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang integrasi nasional yang mencakup pengertian, landasan, faktor pendorong dan penghambat, tahap-tahap pembinaan persatuan, sikap yang harus dikembangkan dan dihindari, prinsip-prinsip pembinaan persatuan, serta tujuannya untuk menghilangkan perbedaan menjadi modal bagi kemajuan Indonesia.
Air & Space Law - Pengertian, Istilah dan Sumber Hukum Udara dan AngkasaMariske Myeke Tampi
The document discusses the scope of discussions for air and space law before mid-semester which includes definitions, sources of law, international conventions, and several Indonesian laws and regulations related to air transportation. It provides definitions of air and space law from various sources and discusses sources of international air and space law such as multilateral treaties, bilateral agreements, customary international law, general principles of law, legal doctrines, and jurisprudence. It also outlines some national laws and regulations in Indonesia implementing air transportation.
Tiga dokumen konstitusi Indonesia membandingkan sistem pemerintahan, bentuk negara, dan kedaulatan. UUD 1945 menetapkan sistem presidensial dan negara kesatuan. Konstitusi RIS 1949 membentuk negara federasi dengan sistem parlementer. UUDS 1950 kembali ke sistem presidensial dan negara kesatuan seperti UUD 1945.
Sudikno Mertokusumo
Hukum Acara Perdata adalah peraturan hukum yg mengatur bagaimana caranya menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim.
Retnowulan Sutantio
Hukum Acara Perdata disebut juga hukum perdata formil yaitu kesemuanya kaidah hukum yg menentukan dan mengatur cara bagaimana melaksanakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban perdata sebagaimana yg diatur dalam hukum perdata materiil
Undang-Undang Dasar Sementara 1950 menetapkan Indonesia sebagai negara kesatuan republik dengan kekuasaan berada di tangan presiden dan DPR. UUDS berlaku dari 1950 hingga 1959 ketika Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang mengembalikan berlakunya Undang-Undang Dasar 1945 dan membentuk MPRS sebagai lembaga negara sementara. Masa UUDS ditandai gejolak politik yang menyebabkan pergantian kabinet sering.
PPT Kel 9 Sengketa Hukum Internasional dan Penyelesaiannyadayurikaperdana19
Dokumen tersebut membahas tentang sengketa internasional, termasuk pengertian, jenis, faktor penyebab, dan contoh sengketa internasional serta penyelesaiannya. Sengketa internasional terjadi ketika dua negara memiliki pandangan yang bertentangan mengenai kewajiban dalam perjanjian. Jenis sengketa dibedakan menjadi sengketa hukum dan politik. Faktor penyebabnya antara lain masalah klaim wilayah dan batas neg
Dokumen tersebut membahas tentang hukum laut internasional khususnya mengenai wilayah perairan Indonesia berdasarkan UNCLOS 1982. Indonesia memiliki kedaulatan atas wilayah perairan seluas 3,1 juta km2 yang terdiri dari perairan kepulauan 2,3 juta km2, laut teritorial 0,8 juta km2, dan hak eksklusif atas ZEE seluas 2,7 juta km2. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai zona wilayah
Dokumen tersebut membahas proses hukum pidana militer dan sanksi bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana, mencakup proses penyidikan, pengadilan, dan eksekusi pidana seperti pidana penjara, mati, atau tambahan seperti pemecatan. Dokumen ini juga membandingkan hukum pidana militer dengan peraturan pidana umum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Agresi Militer 1 yang dilakukan Belanda pada tahun 1947 bertujuan untuk menghilangkan Republik Indonesia sebagai negara merdeka dengan menyerang wilayah yang dikuasai Indonesia. Serangan Belanda menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan rakyat Indonesia. Perjuangan diplomasi dan perundingan Renville akhirnya mengakhiri agresi militer meski mengakibatkan pengakuan wilayah Indonesia yang semakin se
Sidang pertama perkara cerai gugat antara Ade Kosasih sebagai penggugat dan Rosy Apriani sebagai tergugat diadakan. Majelis hakim memberikan nasihat agar para pihak berdamai namun penggugat tetap pada keputusannya. Tergugat berharap penggugat mengurungkan niat cerai. Majelis hakim memutuskan untuk memberi kesempatan mediasi terlebih dahulu yang akan dipimpin oleh Dedi S.H.
Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan serangan besar-besaran yang dilakukan TNI terhadap kota Yogyakarta untuk membuktikan kekuatan Indonesia kepada dunia internasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan PBB. Serangan ini berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam dan meningkatkan semangat perjuangan Indonesia serta menurunkan semangat Belanda.
Konvensi Chicago 1944 merupakan konvensi penting dalam sejarah hukum penerbangan yang membentuk kerangka hukum internasional untuk penerbangan sipil. Konvensi ini membahas berbagai aspek seperti ekonomi, teknis, kedaulatan negara, pendaftaran pesawat, pencarian dan pertolongan, investigasi kecelakaan, serta dokumen penerbangan. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dibentuk berdasarkan konvensi ini untuk mengatur p
Dokumen tersebut membahas sejarah awal hukum laut internasional, mulai dari era Yunani Kuno, Romawi Kuno, Kerajaan Sriwijaya, hingga Abad Pertengahan. Mencakup konsep hukum laut pada masa itu seperti kebebasan laut, pembagian wilayah, dan perdagangan antarnegara."
Materi kuliah PKM tentang Kewaspadaan nasional. Cari lebih banyak lagi mata kuliah semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum humaniter internasional, tujuan, asas, dan hubungannya dengan hak asasi manusia.
2. Hukum humaniter internasional bertujuan untuk meminimalkan penderitaan akibat konflik bersenjata dengan memberikan perlindungan bagi korban perang.
3. Asas-asasnya mencakup kepentingan militer, kemanusiaan, dan kesatriaan.
Dokumen tersebut membahas kasus penahanan Muhammad Arsyad karena status di BBM yang menulis tentang Nurdin Halid. Arsyad ditahan pihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik. Namun, beberapa pihak seperti Nawawi dan Erasmus dari ICJR tidak setuju dengan penahanan Arsyad karena pendapatnya mengandung fakta. Zainal Abidin dari ELSAM juga menilai kasus ini sebagai pembungkaman kebebasan berek
UNCLOS I pada tahun 1958 berhasil menghasilkan 4 konvensi tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai lebar laut teritorial, memotivasi UNCLOS II dan III. UNCLOS III berlangsung dari 1973-1982 dan menghasilkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 yang menetapkan zona ekonomi eksklusif selebar 200 mil.
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
Dokumen tersebut membahas hukum pengangkutan dan prinsip-prinsip tanggung jawab dalam hukum pengangkutan. Secara singkat, dibahas tentang pengertian pengangkutan dan hukum pengangkutan, subyek-subyek dalam pengangkutan seperti pengangkut, pengirim, dan penumpang, serta prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut seperti tanggung jawab berdasarkan kesalahan dan praduga tanggung jaw
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden keenam Indonesia yang lahir di Pacitan pada 1949. Ia memiliki latar belakang sebagai perwira militer sebelum terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi presiden pada 2004 hingga 2014. Gaya kepemimpinannya bersifat demokratis dengan mempertimbangkan berbagai pendapat sebelum mengambil keputusan.
Dokumen ini berisi replik dari penggugat terhadap jawaban yang diajukan tergugat dalam perkara perdata nomor 16/Pdt.G/2010/PN-PBR. Penggugat membantah beberapa dalil tergugat dan meminta majelis hakim menolak jawaban tergugat, menghukum tergugat untuk membayar sisa pembayaran kerjasama, mengabulkan sita jaminan, serta menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara.
1. Beberapa kasus pelanggaran HAM di Indonesia meliputi pembunuhan Munir dan Marsinah yang merupakan aktivis, penculikan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, penembakan mahasiswa di Trisakti, pembantaian di Santa Cruz dan Tanjung Priok, serta pembantaian sipil di Rawagede.
Dokumen tersebut membahas tentang iptek dan dampaknya dalam bidang politik. Secara ringkas, iptek dapat memengaruhi dunia politik dengan meningkatkan kerjasama antarnegara secara efisien melalui komunikasi digital, namun juga dapat memunculkan ancaman seperti fanatisme dan konflik jika tidak dikelola dengan baik.
Dokumen tersebut menjelaskan sejarah penemuan hukum adat di Indonesia, mulai dari kitab-kitab hukum kuno hingga perintis penemuan dari bangsa asing seperti Van Vollenhoven dan para sarjana Indonesia seperti Soepomo."
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya hubungan internasional bagi suatu negara. Negara membutuhkan kerja sama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya karena sumber daya domestiknya terbatas. Hubungan internasional memungkinkan negara saling berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk pembangunan nasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan asas-asas yang menjadi landasan hubungan internas
Dokumen tersebut membahas proses hukum pidana militer dan sanksi bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana, mencakup proses penyidikan, pengadilan, dan eksekusi pidana seperti pidana penjara, mati, atau tambahan seperti pemecatan. Dokumen ini juga membandingkan hukum pidana militer dengan peraturan pidana umum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Agresi Militer 1 yang dilakukan Belanda pada tahun 1947 bertujuan untuk menghilangkan Republik Indonesia sebagai negara merdeka dengan menyerang wilayah yang dikuasai Indonesia. Serangan Belanda menimbulkan banyak korban jiwa di kalangan rakyat Indonesia. Perjuangan diplomasi dan perundingan Renville akhirnya mengakhiri agresi militer meski mengakibatkan pengakuan wilayah Indonesia yang semakin se
Sidang pertama perkara cerai gugat antara Ade Kosasih sebagai penggugat dan Rosy Apriani sebagai tergugat diadakan. Majelis hakim memberikan nasihat agar para pihak berdamai namun penggugat tetap pada keputusannya. Tergugat berharap penggugat mengurungkan niat cerai. Majelis hakim memutuskan untuk memberi kesempatan mediasi terlebih dahulu yang akan dipimpin oleh Dedi S.H.
Serangan Umum 1 Maret 1949 merupakan serangan besar-besaran yang dilakukan TNI terhadap kota Yogyakarta untuk membuktikan kekuatan Indonesia kepada dunia internasional dan memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan PBB. Serangan ini berhasil menduduki Yogyakarta selama 6 jam dan meningkatkan semangat perjuangan Indonesia serta menurunkan semangat Belanda.
Konvensi Chicago 1944 merupakan konvensi penting dalam sejarah hukum penerbangan yang membentuk kerangka hukum internasional untuk penerbangan sipil. Konvensi ini membahas berbagai aspek seperti ekonomi, teknis, kedaulatan negara, pendaftaran pesawat, pencarian dan pertolongan, investigasi kecelakaan, serta dokumen penerbangan. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dibentuk berdasarkan konvensi ini untuk mengatur p
Dokumen tersebut membahas sejarah awal hukum laut internasional, mulai dari era Yunani Kuno, Romawi Kuno, Kerajaan Sriwijaya, hingga Abad Pertengahan. Mencakup konsep hukum laut pada masa itu seperti kebebasan laut, pembagian wilayah, dan perdagangan antarnegara."
Materi kuliah PKM tentang Kewaspadaan nasional. Cari lebih banyak lagi mata kuliah semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum humaniter internasional, tujuan, asas, dan hubungannya dengan hak asasi manusia.
2. Hukum humaniter internasional bertujuan untuk meminimalkan penderitaan akibat konflik bersenjata dengan memberikan perlindungan bagi korban perang.
3. Asas-asasnya mencakup kepentingan militer, kemanusiaan, dan kesatriaan.
Dokumen tersebut membahas kasus penahanan Muhammad Arsyad karena status di BBM yang menulis tentang Nurdin Halid. Arsyad ditahan pihak kepolisian atas tuduhan pencemaran nama baik. Namun, beberapa pihak seperti Nawawi dan Erasmus dari ICJR tidak setuju dengan penahanan Arsyad karena pendapatnya mengandung fakta. Zainal Abidin dari ELSAM juga menilai kasus ini sebagai pembungkaman kebebasan berek
UNCLOS I pada tahun 1958 berhasil menghasilkan 4 konvensi tetapi gagal mencapai kesepakatan mengenai lebar laut teritorial, memotivasi UNCLOS II dan III. UNCLOS III berlangsung dari 1973-1982 dan menghasilkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982 yang menetapkan zona ekonomi eksklusif selebar 200 mil.
HUKUM PENGANGKUTAN Klik : https://www.masterfair.xyz/Fair Nurfachrizi
Dokumen tersebut membahas hukum pengangkutan dan prinsip-prinsip tanggung jawab dalam hukum pengangkutan. Secara singkat, dibahas tentang pengertian pengangkutan dan hukum pengangkutan, subyek-subyek dalam pengangkutan seperti pengangkut, pengirim, dan penumpang, serta prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut seperti tanggung jawab berdasarkan kesalahan dan praduga tanggung jaw
Susilo Bambang Yudhoyono adalah presiden keenam Indonesia yang lahir di Pacitan pada 1949. Ia memiliki latar belakang sebagai perwira militer sebelum terjun ke dunia politik dan terpilih menjadi presiden pada 2004 hingga 2014. Gaya kepemimpinannya bersifat demokratis dengan mempertimbangkan berbagai pendapat sebelum mengambil keputusan.
Dokumen ini berisi replik dari penggugat terhadap jawaban yang diajukan tergugat dalam perkara perdata nomor 16/Pdt.G/2010/PN-PBR. Penggugat membantah beberapa dalil tergugat dan meminta majelis hakim menolak jawaban tergugat, menghukum tergugat untuk membayar sisa pembayaran kerjasama, mengabulkan sita jaminan, serta menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara.
1. Beberapa kasus pelanggaran HAM di Indonesia meliputi pembunuhan Munir dan Marsinah yang merupakan aktivis, penculikan aktivis pro-demokrasi 1997/1998, penembakan mahasiswa di Trisakti, pembantaian di Santa Cruz dan Tanjung Priok, serta pembantaian sipil di Rawagede.
Dokumen tersebut membahas tentang iptek dan dampaknya dalam bidang politik. Secara ringkas, iptek dapat memengaruhi dunia politik dengan meningkatkan kerjasama antarnegara secara efisien melalui komunikasi digital, namun juga dapat memunculkan ancaman seperti fanatisme dan konflik jika tidak dikelola dengan baik.
Dokumen tersebut menjelaskan sejarah penemuan hukum adat di Indonesia, mulai dari kitab-kitab hukum kuno hingga perintis penemuan dari bangsa asing seperti Van Vollenhoven dan para sarjana Indonesia seperti Soepomo."
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pentingnya hubungan internasional bagi suatu negara. Negara membutuhkan kerja sama dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya karena sumber daya domestiknya terbatas. Hubungan internasional memungkinkan negara saling berbagi sumber daya dan pengetahuan untuk pembangunan nasional. Dokumen tersebut juga menjelaskan asas-asas yang menjadi landasan hubungan internas
Paket Fun Offroad di Batu Malang, Hub 0819-4343-1484Viennda1
Hub 0819-4343-1484, Gemilang Tour melayani Jasa Outing Perusahaan di Batu Malang, Outbound Team Building Gathering, EO Outbound Edukasi Anak di Batu Malang, EO Fun Offroad Jeep Wisata.
Hubungi kami via Whatsapp atau Klik https://wa.me/6281943431484
Paket Outbound Edukasi Alam di Batu Malang
Untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda, paket outbound edukasi alam di Batu Malang merupakan pilihan yang sempurna. EO kami menyediakan kegiatan yang menggabungkan petualangan dan pembelajaran di alam terbuka. Peserta akan belajar tentang keanekaragaman alam, menjaga lingkungan, dan mengembangkan keterampilan hidup di alam bebas. Dalam lingkungan yang menyenangkan dan mendidik, mereka akan mendapatkan wawasan yang berharga tentang pentingnya menjaga alam sekitar dan bagaimana menjadi pemimpin yang bertanggung jawab.
Keyword yang sering dicari tentang kami adalah : Kegiatan Gathering, Materi Outbound Team Building, Ndayung Rafting, Outbound Karyawan, Outbound Kepemimpinan, Outbound Pantai, Outbound Team Building Adalah, Outbound Trawas Pacet Eo Gathering, Paintball Rafting.
Info dan Reservasi :
Gemilang Tour
WA 0819-4343-1484
WA 0819-4343-1484
WA 0819-4343-1484
Link Whatsapp
https://wa.me/6281943431484
Blog
https://linktree.com/paketoutboundmalang
https://www.twitter.com/Ggemilangtour
https://www.facebook.com/Paketoutboundmalangg
Tags
#JasaOutingPerusahaandiBatuMalang, #OutboundTeamBuildingGathering, #EOOutboundEdukasiAnakdiBatuMalang, #EOFunOffroadJeepWisata
1. Hubungan internasional muncul karena kebutuhan akan kerjasama antarnegara dalam memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kedaulatan.
2. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif bertujuan mempertahankan kemerdekaan, memperoleh manfaat ekonomi, dan menciptakan perdamaian.
3. Faktor penyebab munculnya hubungan internasional antara lain perbedaan sumber daya alam dan industri antarnegara.
1. Hubungan internasional muncul karena kebutuhan akan kerjasama antarnegara dalam memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kedaulatan.
2. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif bertujuan mempertahankan kemerdekaan, memperoleh manfaat ekonomi, dan menciptakan perdamaian.
3. Faktor sejarah dan kemajuan teknologi memunculkan era globalisasi dan ketergantungan antarnegara yang menimbulkan ge
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengantar makalah tentang Hubungan Internasional yang mencakup latar belakang, tujuan, dan harapan akan kritik dan saran untuk penyempurnaan makalah. Bab pertama membahas pendahuluan tentang latar belakang Hubungan Internasional antara negara.
Dokumen tersebut membahas tentang hubungan internasional, termasuk latar belakang munculnya hubungan internasional, pengertian hubungan internasional menurut para ahli, komponen yang harus ada, bentuk dan pola hubungan internasional, serta pentingnya sarana diplomasi, propaganda, dan ekonomi dalam hubungan internasional.
Hubungan internasional dan organisasi internasional kelas xiapotek agam farma
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hubungan internasional, sifat, pola, sarana dan asas hubungan internasional antar negara. Hubungan internasional didefinisikan sebagai interaksi antar negara dan bangsa dalam berbagai aspek seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan untuk mencapai tujuan nasional. Sarana utama hubungan internasional adalah diplomasi, ekonomi dan kekuatan militer. Sedangkan asas yang menjadi
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga
membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai
tujuannya.
Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut. Kita juga
hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari masyarakat
tersebut.
Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk
mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya.
Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap Negara tidak mungkin bisa
memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas.
Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya
yang dimiliki Negara tersebut.Oleh karena itu,setiap Negara tentunya harus mengembangkan
hubungan atau kerja sama dengan Negara lain.
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang diatas,maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut;
1. Mendeskripsikan pengertian hubungan internasional
2. Menguraikan pentingnya hubungan internasional
3. Mengidentifikasikan Hakikat hubungan internasional
4. Mengidentifikasikan sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu Negara,serta
menghargai kerja sama dan perjanjian internasional yang bermanfaat bagi Indonesia.
i
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT HUBUNGAN INTERNASIONAL
Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya
sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin
sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya.
Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak
diperlukan dalam segala bidang dengan dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai
bangsa yang merdeka.
1. Pengertian Hubungan Internasional
Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami
oleh suatu Negara.ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya
kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan hubungan internasinal
tersebut Negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta
bantuan kepada Negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab.
Secara umum hubungan interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang
meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan.
Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan
internasional,diantaranya;
1. T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari
ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik
internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional.
2. Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi
tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
3. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (Renstram),mencantumkan
definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya
yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
4. Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan
politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan.
5. Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang
interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang
relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan
sosial tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi Negara
sepanjang bersifat internasional.
i
3. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan
dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.ketiga
politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan
yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas
Negara(lingkup internasional).
Untuk memperluas pcmahanran kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep
Tersebut;
1. Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan
Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan.
2. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
3. Politik internasional adalah politik antarnegara yang rnencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antarnegara maupun antar Negara
dengan organisasi internasional.
2. Pentingnya Hubungan Internasional
Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari Negara lain. Untuk
rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya Negara tersebut
yang membutuhkan dukungan dari Negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu
Negara harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan Negara lain,misalnya ketika
awal berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan
dari Negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan
dengan Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari Negara kita
sehingga Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai
sekarang.
Setiap Negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di
dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat
kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula
sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin
sumber daya alam.
Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap Negara mernbutuhkan keberadaan negara lain,
sehingga terciptalah hubungan di antara Negara tersebut.
Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi
oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan
nasional, jumlah penduduk, surnber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma
sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu Negara memiliki kekuatan dalarn
keernpat potensi tersebut, maka negara tersebut dapat dikatakan sebagai negara maju dan
i
4. cenderung tidak mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keernpat potensi tersebut
lernah, maka suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional.
Akan tetapi dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan
dengan ncgara lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara
Iain yang belum maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju
biasanya rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia
di negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan
Negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional
yang sifatnya saling menguntungkan.
Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan
dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada
umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional ,
Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negara-negara
yang tergabung dalam Group of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita
mengenal juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World T'rade
Organization (WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang
pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty
Organization(NATO).
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan
kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya
kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut:
a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui
kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni,
politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.
Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting
hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun
oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa
Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar
negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan
pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial.
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan
persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa
Indonesia,
i
5. hubungan internasional diarahkan untuk:
1. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan
i
Negara kebangsaan yang demokratis.
2. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara
di dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama
membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju
llcrdamaian dunia yang sempurna.
4. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
5. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran
rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.
6. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia
dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar
kemakmuran rakyat.
7. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul
di dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.
3. Asas-Asas Hubungan Internasional
Pada umumnya hubungan internasional dilakukan oleh setiap negara untuk
mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun
hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat
sebagai sesama bangsa yang merdeka.
Menurut Hugo de Groot, dalam hubungan internasional asas persamaan derajat
merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua
negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di
dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada
daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara
masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling mempengaruhi,
yaitu sebagai berikut:
a. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi
terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing
(internasional) sepenuhnya.
b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas ini,
setiap warga negara di manapun ia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya.
Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap
berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
6. c. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan
dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan
semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum tidak
terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.
Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan
internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak
serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak
diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh
karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur
dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun
demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan.
Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas
wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak.
4. Sasaran Hubungan Internasional
Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai
sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut.
Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat
beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional,
di antaranya:
a. Aliran idealisme, yang berpandangan bahwa:
1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia.
2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah
bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral
3) Realitas manusia akan semakin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan
semakin baik.
4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh kekuatan
apapun.
5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional
b.Aliran realisme, yang berpandangan bahwa:
1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics)
2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan
nasional yang nyata.
3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat
dipercaya.
i
7. 4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah
khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik
internasional masih saling bertabrakan.
i
c. Aliran Neorealisme
Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi
kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian,
aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme.
d.Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa:
1. Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan
potensi militer.
2. Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan
jalan mempertajam konflik.
3. Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh
setiap penguasa Negara.
4. Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi
perdamaian.
e.Aliran Perdamaian dan Ideologi
Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping
kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional.
B. HAKIKAT PERJANJIAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perjanjian Internasional
a. Mochtar Kusumaatmadja, menyatakan bahwa perjanjian internasional adalah
perjanjian yang diadakan antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat
hukum tertentu.
b. Oppenheimer-Lauterpacht, mengungkapkan bahwa perjanjian internasional adalah
suatu persetujuan antarnegara yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara pihak-pihak
yang mengadakannya.
c. Konvensi Wina tahun 1969, merumuskan perjanjian internasional sebagai suatu
perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih yang bertujuan untuk
mengadakan akibat-akibat hukum tertentu.
Secara umum perjanjian internasional dapat diartikan sebagai perjanjian antarnegara atau
negara dengan organisasi internasional yang menimbulkan akibat hukum tertentu berupa
hak dan kewajiban diantara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian tersebut.
Kedudukan perjanjian internasional dianggap sangat penting, karena :
8. a. Perjanjian internasional lebih menjamin kepastian hukum sebab perjanjian internasional
i
diadakan secara tertulis.
b. Perjanjian internasional mengatur masalah-masalah kepentingan bersama di antara para
subjek hukum internasional.
Asas perjanjian internasional :
a. Pacta Sunt Servada, setiap perjanjian yang telah dibuat harus ditaati.
b. Egality Rights, yaitu pihak yang saling mengadakan hubungan mempunyai kedudukan
yang sama
c. Reciprositas, tindakan suatu negara terhadap negara lain dapat dibalas setimpal.
d. Bonafides, perjanjian yang dilakukan harus didasari oleh itikad baik.
e. Courtesy, yaitu asas saling menghormati dan saling menjaga kehormatan negara.
f. Rebus sig Stantibus, dapat digunakan terhadap perubahan yang mendasar dalam keadaan
yang bertalian dengan perjanjian itu.
2. Istilah-istilah Perjanjian Internasional
a. Traktat (treaty), yaitu suatu perjanjian antara dua negara atau lebih untuk mencapai
hubungan hukum mengenai objek hukum (kepentingan) yang sama. Misalnya,
Perjanjian Celah Timor.
b. Persetujuan (agreement), yaitu suatu perjanjian/persetujuan antara dua negara atau
lebih yang mempunyai akibat hukum seperti dalam traktat. Misalnya agreement
tentang ekspor impor komoditas tertentu.
c. Konvensi (convention), yaitu suatu perjanjian yang bersifat multilateral. Misalnya,
Konvensi Hukum Laut Internasional.
d. Protokol (protocol) yaitu suatu perjanjian yang kurang resmi dibandingkan traktat
atau konvensi dan pada umumnya tidak dibuat oleh kepala negara. Contohnya,
Protokol Den Haag tahun 1930.
e. Piagam (statuta), yaitu himpunan peraturan yang ditetapkan sbagai persetujuan
internasional. Misalnya, Statuta of The International Court of Justice, pada tahun
1945 Piagam Kebebasan Transit yang dilampirkan pada Convention of Barcelona
tahun 1921.
f. Charter, yaitu suatu piagam yang digunakan untuk membentuk badan tertentu.
g. Deklarasi (Declaration), suatu perjanjian yang bertujuan untuk memperjelas atau
menyatakan adanya hukum yang berlaku atau menciptakan hukum baru.
h. Modus vivendi, suatu dokumen yang mencatat persetujuan internasional yang bersifat
sementara, sampai berhasil diwujudkan secara permanen.
i. Covenant, yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut anggaran dasar Liga Bangsa-
Bangsa.
9. j. Ketentuan Penutup (final act), dokumen yang mencatat ringkasan hasil konfrensi.
k. Ketentuan umum (general act), traktat yang bersifat resmi dan tidak resmi.
l. Pertukaran nota, metode yang tidak resmi, tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan.
Biasanya pertukaran nota dilakukan oleh wakil-wakil militer dan negara serta bersifat
multilateral.
m. Pakta (pact), suatu perjanjian oleh beberapa negara secara khusus dan membutuhkan
i
ratifikasi.
3. Klasifikasi Perjanjian Internasional
a. Menurut subjeknya, terdiri dari :
1. Perjanjian antar negara yang dilakukan oleh banyak negara yang merupakan subjek
hukum internasional.
2. Perjanjian antara negara dengan subjek hukum internasional lainnya.
3. Perjanjian antar-subjek hukum internasional selain negara.
b. Menurut jumlah pihak yang mengadakan perjanjian, terdiri dari :
1. Perjanjian bilateral, artinya perjanjian antara dua negara.
2. Perjanjian multilateral, artinya perjanjian yang melibatkan banyak negara.
c. Menurut isisnya, terdiri dari :
1. Segi politis, seperti pakta pertahanan dan pakta perdamaian. Misalnya, NATO,
ANZUS, dan SEATO.
2. Segi ekonomi, seperti bantuan ekonomi dan keuangan. Misalnya, CGI, IMF, IBRD
dan sebagainya.
3. Segi hukum, seperti status kewarganegaraan (Indonesia-Cina)
4. Segi batas wilayah, seperti laut teritorial, batas alam daratan, dan sebagainya.
5. Segi kesehatan, seperti masalah karantina, penanggulangan wabah penyakit, dan
sebagainya.
d. Menurut proses pembentukannya, terdiri dari :
1. Perjanjian bersifat penting yang dibuat melalui proses perundingan, penandatanganan,
dan ratifikasi.
2. Perjanjian bersifat sederhana yang dibuat melalui dua tahap, yaitu perundingan dan
penandatanganan.
e. Menurut sifat pelaksanaan perjanjian terdiri dari :
1. Perjanjian yang menentukan (dispositive treaties), yaitu perjanjian yang maksud dan
tujuannya dianggap sudah tercapai sesuai isi perjanjian itu.
2. Perjanjian yang dilaksanakan (executory treaties), yaitu perjanjian yang
pelaksanaannya tidak sekali, melainkan dilanjutkan secara terus menerus selama
jangka waktu perjanjian berlaku.
10. i
f. Menurut fungsinya, terdiri dari :
a. Perjanjian yang membentuk hukum (law making treaties).
b. Perjanjian yang bersifat khusus (treaty contract).
4. Tahap-tahap Perjanjian Internasional
a. Perundingan (Negotiation)
Perjanjian internasional dilakukan oleh seorang pejabat negara yang memiliki kuasa penuh
(full powers).
b.Penandatanganan (Signature)
Setelah rencana perjanjian dalam bentuk rumusan atau naskah disetujui maka dokumen itu
siap untuk ditandatangani.
c. Pengesahan (Ratification)
Pengesahan/ratifikasi adalah suatu persetujuan atau pengesahan oleh suatu lembaga
kenegaraan yang diaggap mewakili seluruh rakyat.
d. Pengumumuman (Declaration)
Setelah suatu perjanjian disahkan melalui proses ratifikasi oleh setiap negara peserta,
berikutnya adalah perlu adanya pendaftaran dan pengumuman di organisasi internasional
(PBB).
5. Pembatalan dan Berakhirnya Perjanjian Internasional
Berdasarkan Konvensi Wina tahun 1969, suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan
batal karna hal-hal berikut:
a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara
peserta.
b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itiu dibuat.
c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain
pada waktu pembentukan perjanjian.
d. Terdapat penyalahgunaan atau kecurangan (corruption), baik melalui kelicikan atau
penyuapan.
e. Adanya unsur paksaan terhadap wakil suatu negara peserta. Paksaan tersebut baik
dengan ancaman atau dengan penggunaan kekuatan.
f. Bertentangan dengan kaidah dasar hukum internasional.
11. BAB III
PENUTUP
i
A. Kesimpulan
Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus
senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama internasional yang dibangun dengan negara lain.
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan
kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala
bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus
mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan
Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional.
B. Saran
Makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.
12. DAFTAR PUSTAKA
Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997.
Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982
Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990.
Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991.
Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional,
i
PEMMAS, Jakarta, 1967.
13. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia nya serta kesempatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “HAKIKAT
HUBUNGAN INTERNASIONAL”
Makalah ini merupakan tugas Individu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru serta
semua pihak yang ikut membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari tidak ada gading yang tak retak’’ penulis mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita semua. Penulis
juga mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
Raha, Februari 2014
Penulis
14. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 3
2.2 Manfaat PHBS di Rumah Tangga ......................................................... 3
2.3 Sasaran PHBS di Rumah Tangga .......................................................... 4
2.4 Indikator PHBS di rumah tangga............................................................4
i
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan ............................................................................................. 7
3.2 Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
15. MAKALAH
HUBUNGAN ILMU EKONOMI DENGAN
KEMAKMURAN SUATU NEGARA
OLEH :
NAMA : YUSVIANTI KLEANINGSIH
KELAS : X5
SMA NEGERI 1 RAHA
2014
i
16. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1
a. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
b. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 2
A. Pengertian Ilmu Ekonomi................................................................................................. 2
B. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi....................................................................................... 3
C. Hubungan Ilmu Ekonomi dengan Kemakmuran Suatu Negara........................................ 4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 7
3.1. Kesimpulan.................................................................................................................... 7
3.2. Saran.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 8
i