Dokumen ini membahas penyempurnaan kurikulum 2013 di Indonesia. Secara garis besar mencakup latar belakang perubahan kurikulum berdasarkan undang-undang, landasan filosofis, teoritis, dan empiris. Juga membahas struktur kurikulum SD, SMP dan SMA, serta strategi implementasi kurikulum baru tersebut.
Elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup perubahan pada standar kompetensi lulusan, struktur kurikulum, pendekatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Perubahan-perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi soft skills dan hard skills siswa secara seimbang.
Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kualitas pribadi peserta didik agar mampu menjawab tantangan masa depan, beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan menjadi warga negara yang baik. Kurikulum ini mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penyempurnaan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan undang-undang dan landasan filosofis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kurikulum ini menitikberatkan pada peningkatan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Dokumen tersebut membahas pengembangan kurikulum 2013 di Indonesia. Terdapat 3 poin utama: 1) Landasan pengembangan kurikulum berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan UU Sisdiknas 2003 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; 2) Struktur kurikulum untuk SD, SMP, dan SMA; 3) Strategi implementasi kurikulum melalui pelatihan guru, pengembangan bahan ajar, dan evaluasi kurikulum.
Dokumen ini membahas penyempurnaan kurikulum 2013 di Indonesia. Secara garis besar mencakup latar belakang perubahan kurikulum berdasarkan undang-undang, landasan filosofis, teoritis, dan empiris. Juga membahas struktur kurikulum SD, SMP dan SMA, serta strategi implementasi kurikulum baru tersebut.
Elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup perubahan pada standar kompetensi lulusan, struktur kurikulum, pendekatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Perubahan-perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi soft skills dan hard skills siswa secara seimbang.
Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kualitas pribadi peserta didik agar mampu menjawab tantangan masa depan, beriman, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, dan menjadi warga negara yang baik. Kurikulum ini mengacu pada Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penyempurnaan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan undang-undang dan landasan filosofis untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik. Kurikulum ini menitikberatkan pada peningkatan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Dokumen tersebut membahas pengembangan kurikulum 2013 di Indonesia. Terdapat 3 poin utama: 1) Landasan pengembangan kurikulum berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan UU Sisdiknas 2003 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa; 2) Struktur kurikulum untuk SD, SMP, dan SMA; 3) Strategi implementasi kurikulum melalui pelatihan guru, pengembangan bahan ajar, dan evaluasi kurikulum.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang KTSP yang terdiri atas dua dokumen dan empat bab yang membahas tentang tujuan, struktur, dan muatan kurikulum KTSP.
2. Bab satu membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prinsip pengembangan KTSP. Bab dua membahas tentang tujuan pendidikan. Bab tiga membahas tentang struktur dan muatan kurikulum KTSP.
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam Jogie Suaduon
Berdasarkan dokumen tersebut, ringkasannya adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Islam Hang Tuah untuk tahun pelajaran 2014-2015 dengan memperhatikan peraturan pemerintah terkait kurikulum dan standar nasional pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengatur tentang sistem pendidikan nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan membentuk manusia beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. UU ini mengatur tentang prinsip, hak dan kewajiban peserta didik, jenjang pendidikan termasuk anak usia dini, dasar, men
Makalah ini membahas tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia. SNP merupakan acuan untuk penyelenggaraan pendidikan dan terdiri atas delapan standar, yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Makalah ini menjelaskan pengertian dan ruang lingkup masing-masing standar tersebut.
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
KURIKULUM 2013
Mendikbud telah menandatangani satu set perangkat Kurikulum 2013 yang terdiri atas:
1. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
2. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
3. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
4. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
Dokumen tersebut membahas tentang struktur kurikulum SMP yang terdiri dari kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran. Struktur kurikulum ini memberikan gambaran tentang penerapan prinsip kurikulum dan posisi siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Struktur kurikulum SMP memiliki beban belajar 38 jam per minggu dan jam pelajaran 40 menit, serta mata pelajaran d
3. kerangka dasar dan struktur kurikulumJulak Laraw
Kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan agar menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Kurikulum ini mengubah pendekatan pembelajaran menjadi lebih terintegrasi, berbasis kompetensi, dan mengutamakan penilaian otentik untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalDedy Wiranto
Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penetapan standar sebagaimana dimaksudkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, setidaknya menggambarkan optimisme Pemerintah dan DPR untuk mendongkrak mutu pendidikan nasional sehingga tidak tertinggal jauh dibanding negara-negara lainnya di Asia khususnya dan dunia pada umumnya.
Dokumen tersebut membahas penyempurnaan kurikulum 2013 di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan landasan penyempurnaan kurikulum meliputi yuridis, filosofis, dan teoritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan struktur kurikulum SD, SMP dan SMA serta strategi implementasi kurikulum baru tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang KTSP yang terdiri atas dua dokumen dan empat bab yang membahas tentang tujuan, struktur, dan muatan kurikulum KTSP.
2. Bab satu membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prinsip pengembangan KTSP. Bab dua membahas tentang tujuan pendidikan. Bab tiga membahas tentang struktur dan muatan kurikulum KTSP.
Dokumen 1 K13 Prodi Multimedia SMK Islam Hang Tuah Batam Jogie Suaduon
Berdasarkan dokumen tersebut, ringkasannya adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK Islam Hang Tuah untuk tahun pelajaran 2014-2015 dengan memperhatikan peraturan pemerintah terkait kurikulum dan standar nasional pendidikan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengatur tentang sistem pendidikan nasional Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan membentuk manusia beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. UU ini mengatur tentang prinsip, hak dan kewajiban peserta didik, jenjang pendidikan termasuk anak usia dini, dasar, men
Makalah ini membahas tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) di Indonesia. SNP merupakan acuan untuk penyelenggaraan pendidikan dan terdiri atas delapan standar, yaitu standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian. Makalah ini menjelaskan pengertian dan ruang lingkup masing-masing standar tersebut.
01 permendikbud nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur kurik...Ikhsan Ikhsanudin
KURIKULUM 2013
Mendikbud telah menandatangani satu set perangkat Kurikulum 2013 yang terdiri atas:
1. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
2. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
3. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
4. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (Ditandatangani pada 10 Juni 2013)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
Dokumen tersebut membahas tentang struktur kurikulum SMP yang terdiri dari kompetensi inti, mata pelajaran, beban belajar, kompetensi dasar, dan muatan pembelajaran. Struktur kurikulum ini memberikan gambaran tentang penerapan prinsip kurikulum dan posisi siswa dalam menyelesaikan pembelajaran. Struktur kurikulum SMP memiliki beban belajar 38 jam per minggu dan jam pelajaran 40 menit, serta mata pelajaran d
3. kerangka dasar dan struktur kurikulumJulak Laraw
Kurikulum 2013 dirancang untuk mempersiapkan insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan agar menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, dan bermanfaat bagi masyarakat. Kurikulum ini mengubah pendekatan pembelajaran menjadi lebih terintegrasi, berbasis kompetensi, dan mengutamakan penilaian otentik untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa.
Makalah Sistem Pendidikan Nasional - Standar Pendidikan NasionalDedy Wiranto
Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penetapan standar sebagaimana dimaksudkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, setidaknya menggambarkan optimisme Pemerintah dan DPR untuk mendongkrak mutu pendidikan nasional sehingga tidak tertinggal jauh dibanding negara-negara lainnya di Asia khususnya dan dunia pada umumnya.
Dokumen tersebut membahas penyempurnaan kurikulum 2013 di Indonesia. Dokumen tersebut menjelaskan landasan penyempurnaan kurikulum meliputi yuridis, filosofis, dan teoritis. Dokumen tersebut juga menjelaskan struktur kurikulum SD, SMP dan SMA serta strategi implementasi kurikulum baru tersebut.
Dokumen tersebut merupakan kurikulum 2013 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Desember 2012. Kurikulum ini menjelaskan latar belakang, landasan, dan struktur kurikulum baru untuk SD, SMP, dan SMA serta strategi implementasinya."
Kurikulum smp 2013 dan kompetensi dasar smphendri1 rie
Dokumen tersebut membahas kurikulum 2013 yang dikembangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum ini didasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 dan UU Sisdiknas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia berkualitas. Kurikulum ini mengacu pada standar kompetensi lulusan dan dikembangkan berdasarkan teori kurikulum berbasis kompetensi dengan mengorgan
Dokumen tersebut merupakan dokumen kurikulum 2013 yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Desember 2012. Dokumen ini membahas latar belakang, landasan, struktur, dan strategi implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi.
Dokumen tersebut merupakan rancangan kurikulum 2013 yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, landasan, dan strategi implementasi kurikulum 2013 untuk tingkat pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.
Kurikulum 2013 dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum ini mengembangkan kompetensi peserta didik berdasarkan standar nasional untuk membentuk karakter yang sesuai tujuan pembangunan bangsa. Implementasinya mencakup pelatihan guru, pengembangan bahan ajar, dan evaluasi berkelanjutan.
Dokumen ini membahas penyempurnaan kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, landasan, dan prinsip pengembangan kurikulum berbasis kompetensi serta struktur dan strategi implementasinya di tingkat SD, SMP dan SMA.
1.4. b. salinan lampiran permendikbud no. 68 th 2013 ttg kurikulum smp m tsAmrizal Ahmad
Dokumen tersebut merupakan peraturan tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, karakteristik, kerangka dasar yang mencakup landasan filosofis, teoritis dan yuridis dari pengembangan Kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan tersebut.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. SUMBER PERUMUSAN TUJUAN PENDIDIKAN, TUJUAN KUIKULUM DAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
(Makalah Kurikulum dan Inovasi Pendidikan)
Oleh
Ayu Novitasari Pane 1923022009
Irani Diansah 19230220
Siti Nurhasanah 19230220
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
2. DAFTAR ISI
Halaman
COVER................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................ 2
C. Tujuan Masalah................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sumber-Sumber Tujuan Pendidikan.................................
B. Tipe dan Tingkatan Kebutuhan Masyarakat, Kebutuhan Siswa
Dan Bahan Ajar Yang Harus Dipertimbangkan Dalam Merancang
Kuikulum ......................................................................
C. Tujuan Umum Kurikulum................................................
D. Tujuan Khusus Kurikulum ...............................................
E. Tujuan Umum Pembelajaran............................................
F. Tujuan Khusus Pembelajaran...........................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................
B. Saran..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desain pembelajaran adalah suatu prosedur yang terdiri dari langkah-langkah,
dimana langkah-langkah tersebut di dalamnya terdiri dari analisis, merancang,
mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil belajar. Desain pembelajaran
dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan yaitu: apa tujuan pengajaran, apa dan
bagaimana kegiatan dan sumber belajar serta bagaimana evaluasinya. Artinya salah
satu hal yang penting dalam proses perancangan atau desain pembelajaran adalah
melakukan perumusan tujuan pembelajaran.
Dalam konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu
lembaga pendidikan. Artinya, tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari
visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus dijadikan rujukan dalam proses
pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam sistem
pembelajaran. Kalau diibaratkan, tujuan pembelajaran adalah jantungnya, dan suatu
proses pembelajaran terjadi manakala terdapat tujuan yang harus dicapai.
Setiap guru perlu memahami dan terampil dalam merumuskan tujuan pembelajaran,
karena rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas
keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil
manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan pencapaian
tujuan merupakan indikator keberhasilan guru merancang dan melaksanakan proses
pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai pedoman dan
panduan kegiatan belajar siswa dalam melaksanakan aktifitas belajar. Berkaitan
4. dengan hal tersebut, guru juga dapat merencanakan dan mempersiapkan tindakan apa
saja yang harus dilakukan untuk membantu siswa belajar.
Tujuan pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran. Artinya,
dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi pelajaran,
metode atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam
menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar siswa.
Selain itu, tujuan pembelajaran juga dapat digunakan sebagai kontrol dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan
tujuan, guru dapat mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-
kemampuan sesuai dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih jauh
dengan tujuan dapat ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah dalam
makalah ini antara lain:
1. Apa saja sumber-sumber tujuan pendidikan?
2. Bagaimana tipe dan tingkatan kebutuhan masyarakat, kebutuhan siswa dan bahan
ajar yang harus dipertimbangkan dalam merancang kurikulum ?
3. apa saja tujuan umum kurikulum?
4. Apa saja tujuan khusus kurikulum?
5. Apa saja tujuan umum pembelajaran?
6. Apa saja tujuan khusus pembelajaran?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Mengetahui sumber-sumber tujuan pendidikan?
2. Mengetahui tipe dan tingkatan kebutuhan masyarakat, kebutuhan siswa dan
bahan ajar yang harus dipertimbangkan dalam merancang kurikulum ?
3. Mengetahui tujuan umum kurikulum?
5. 4. Mengetahui tujuan khusus kurikulum?
5. Mengetahui tujuan umum pembelajaran?
6. Mengetahui tujuan khusus pembelajaran?
6. II. PEMBAHASAN
A. Sumber-sumber Tujuan Pendidikan
sumber dari kegiatan belajar atau yang lebih khusus disebut dengan kurikulum
merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh lembaga pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan.(Pendidikan 2007) sehingga dapat dikatakan bahwa
sumber dari pendidikan berasal dari kurikulum dan sumber dari kurikulum tersebut
Menurut Harrick (Bahri 2017) bahwa sumber kurikulum itu ada tiga yaitu;
1. pertama, pengetahuan sebagai sumber yang akan disampaikan kepada anak yang
disajikan dari berbagai bidang studi.
2. kedua, masyarakat sebagai sumber kurikulum di mana sekolah merupakan agen
masyarakat dalam meneruskan warisan-warisan budaya serta memecahkan
masalah-masalah dalam masyarakat.
3. Ketiga, individu yang didik sebagai sumber kurikulum di mana kurikulum
disusun dengan maksud untuk membantu perkembangan anak seoptimal
mungkin.
Menurut Ronald Doll ada empat dasar kurikulum yakni dasar filsafat dan sejarah,
psikologi, dasar sosial budaya dan dasar ilmu pengetahuan. (Bahri 2017) Menurut
Nana Syaodih Sukmadinata, dia mengatakan bahwa ada empat dasar/ landasan
utama dalam pengembangan kurikulum, yaitu; landasan filosofis, landasan
psikologis, landasan sosial-budaya dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
(Bahri 2017)
Sehingganya pada sumber dari tujuan pendidikan yang berdasarkan kurikulum ada
beberapa aspek yang dapat kita lihat dalam melakukan pengembangan kurikulum.
Untuk di Indonesia dalam perkembangangannya sumber tujuan pendidikan
diindonesia dijelaskan oleh (Riri, 2017) berasal dari :
1. Rumusan tujuan pendidikan menurut UU No.40 tahun 1950 bab II pasal 3
yang berbunyi “tujuan pendidikan dan pengajaran yaitu membentuk manusia
susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
2. Rumusan tujuan pendidikan menurut tetapan MPR No.11 tahun 1960 yang
berbunyi tujuan pendidikan ialah mendidik anak kearah terbentuknya
manusia yang berjiwa pancasila dan bertanggung jawab atas
terselenggaranya masyarakat sosialis Indonesia yang adil dan makmur
material dan spiritual
7. 3. Rumusan tujuan pendidikan menurut sistem pendidikan nasional pancasila
dengan penetapan presiden no.19 tahun 1965 yaitu tujuan pendidikan
nasional baik yang diselenggaran pemerintah ataupun swasta, pendidikan
prasekolah sampai pendidikan tinggi, supaya melahirkan warga negara
sosialis Indonesia yang susila, yang bertangung jawab atas terselenggaranya
masyarakat sosialis Indonesia, adil dan makmur baik spiritual maupun
material yang berjiwa pancasila.
4. Rumusan tujuan pendidikan menurut ketetapan MPRS No 20 tahun 1960
yang berbunyi tujuan pendidikan iyalah membentuk manusia pancasilais
sejati berdasarkan ketentuan ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan
undang-undang dasar 1945 dan isi undang undang dasar 1945.
B. Tipe dan Tingkatan, Kebutuhan Masyarakat, Kebutuhan Siswa dan Bahan
Ajar yang harus dipertimbangkan dalam Merancang Kurikulum
Dalam merancang kurikulum ada beberapa komponen yang harus diperhatikan
yaitu
Komponen menurut Olivia (Sanjaya 2008) :
1. Peumusan filosofis , sasaran, misi serta visi lembaga pendidikan, yang
bersumber dari analisis kebutuhan siswa, dan analisis kebutuhan masyarakat.
2. Analisis kebutuhan masyarakat dimana sekolah itu berada, kebutuhan siswa
dan urgensi dari disiplin ilmu yang harus diberikan oleh sekolah
3. Tujuan umum kurikulum
4. Tujuan khusus kurikulum
5. Bagaimana mengorganisasikan rancangan dan mengimplementasikan
kurukulum.
6. Perumusan tujuan umum pembelajaran
7. Perumusan Tujuan khusus pembelajran
8. Menetapkan strategi pembelajaran
9. Teknik penilaian yanga akan digunakan
10. Implementasi strategi pembelajaran
C. Tujuan Umum Kurikulum
Tujuan umum kurikulum merupakan tujuan diadakannya kurikulum yang syarat
akan muatan filosofisnya. Biasanya tujuan umum itu berdasarkan dengan tujuan
dari pendidikan disuatu Negara. Atau tujuan pendidikan nasional (TPN). TPN
merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman dalam setiap usaha
pendidikan, yang artinya setiap lembaga dan penyelenggara pendidikan harus
patuh terhadap rumusan tersebut , baik formal, informal maupun non formal.
8. Tujuan pendidikan umum dirumuskan dalam bentuk prilaku yang ideal sesuai
dengan pandangan hidup dan falsafat suatu bangsa yang dirumuskan oleh
pemerintah dalam bentuk undang-undang. TPN merupakan sumber dan pedoman
dalam uaha penyelengaraan pendidikan.
Tujuan pendidikan nasional Indonesia bersumber dari sistem nilai pancasila,
pasal 3 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan umum selanjutnya adalah tujuan institusional, merupakan tujuan yang
harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan. tujuan ini memiliki definisi
sebagai kualifikasi yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka
menempuh atau menyelesaikan program disuatu lembaga pendidikan tertentu.
Dimana yang dilihat adalah kompetensi dari lulusan setiap jenjang pendidikan
contohnya standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan
jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan permendikbud RI nomor 54 tahun 2013
tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah dapat dilihat
sebagai berikut:
9. D. Tujuan Khusus Kurikulum
Tujuan khusus merupakan tindakan untuk mencapai tujuan umum.
Ada tujuan kurikuler dan tujuan pembelajaran (intruksional). Tujuan kulikuler
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini dapat
dilihat dari GBPP (Garis-garis Besar Program Pembelajaran) setiap bidang studi.
Tujuan kulikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional sehingga
kumulasi dari setiap tujuan kulikuler ini akan menggambarkan tujuan
istitusional. Artinya, semua tujuan kulikuler yang ada pada suatu lembaga
pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan institusional yang bersangkutan.
Contohnya : Tujuan pembelajaran fisika yang tertuang di dalam kerangka
Kurikulum 2013 ialah menguasai konsep dan prinsip serta mempunyai
keterampilan mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal
untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (Kemdikbud, 2014)
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan
instruksional atau pembelajaran. Tujuan Intruksional
Ada beberapa resolusi yang disampaikan oleh beberapa tokoh seperti Robert F.
Magner (1962) yang membahas tujuan instruksional sebagai tujuan yang ingin
dicapai atau yang bisa dikerjakan oleh siswa yang sesuai kompetensi. Juga ada
Eduard L. Dejnozka dan David E. Kavel (1981) yang memiliki tujuan
instruksional adalah suatu pernyataan spefisik yang terkait dengan bentuk yang
diciptakan dalam bentuk tulisan yang mempelajari hasil penelitian yang
diharapkan juga oleh Fred Percival dan Henry Ellington (1984) instruksional
adalah suatu pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan / keterampilan
yang diharapkan sebagai hasil dari proses belajar. Setelah kita tahu beberapa
resolusi tujuan instruksional yang dikemukakan dari beberapa tokoh kita dapat
mengambil beberapa manfaat yaitu
1. Kita dapat menentukan tujuan proses belajar mengajar
2. Menentukan persyaratan awal instruksional
3. Merancang strategi instruksional
4. Memilih media pembelajaran
5. Menyusun instrumen tes sebagai evaluasi belajar
6. Melakukan perbaikan pembelajaran.
Ada dua macam tujuan instruksional yaitu:
1. Tujuan instruksional umum (TIU)
10. 2. Tujuan instrusional khusus (TIK)
Dalam rangka sistem pendidikan yang berlaku di Indonesia sekarang ini, setiap
guru dituntut untuk dapat menemukan tujuan dari kegiatannya yang membantu
dengan arah tolak kebutuhan siswa. Oleh karena itu, dalam pembaharuan sistem
pembelajaran yang akan disetujui, langkah pertama yang dilakukan adalah
membuat tujuan instruksional. Dengan tujuan instruksional:
1) Guru memiliki Arah untuk:
- Memilih bahan pelajaran,
- Memilih prosedur (metode) mengajar.
2) Siswa Belajar Arah belajanya.
3) Setiap guru mengerti batas-batas tugas dan wewenangnya meminta suatu
bahan jadi diperkecil menimbulkan timbulnya celah (gap) atau saling menutup
(tumpang tindih) antara guru.
4) Guru memiliki patokan.
5) Guru sebagai pelaksana dan petugas-petugas pemegang kebijaksanaan
(pengambil keputusan) memiliki kriteria untuk menjamin kualitas dan efisiensi
yang disetujui.
E. Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Umum
Tujuan instruksional umum adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih
umum dan belum dapat menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik.
Tujuan instruksional umum ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan
suatu bidang studi yang ada di dalam GBPP. (Sanjaya 2008) Tujuan
instruksional umum (TIU) adalah tujuan evaluasi yang mengubah prilaku siswa
yang belajar masih merupakan perubahan internal yang belum dapat dilihat dan
dipahami. Kata kerja dalam tujuan umum masih mencerminan perubahan prilaku
yang terjadi pada manusia, demikian halnya dengan penafsiran yang berbeda-
beda. Contoh TIU: "Setelah melakukan pelajaran, siswa diharap dapat menjawab
penjumlahan dengan benar". Kata kerja “mengerti penjumlahan” merupakan kata
kerja- yang dimaksudkan umum karena memahami penjumlahan dapat ditransfer
berbeda.
Tujuan Instruksional (tujuan pembelajaran) Khusus
Tujuan instruksional khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional
umum. Tujuan ini dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan
instruksional umum tersebut dapat lebih dispesifikasikan dan mudah diukur
11. tingkat ketercapaiannya. (Sanjaya 2008) Tujian instruksional khusus merupakan
komponen penting dalam menyusun desain instruksional. TIK merupakan
permulaan dan panduan dalam desain instruksional. TIK digunakan untuk
menyusun kisi-kisi dan validasi tes (Suparman, 2012).
Perumusan TIK harus jelas, pasti, dan dapat diukur. TIK harus dirumuskan
dengan jelas, maksudnya TIK harus dituliskan dan di beritahukan kepada
peserta didik. Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi TIK pada peserta
didik dan pendidik. Perumusan TIK seharusnya pasti, yaitu hanya mengandung
satu pengertian dan tidak ambigu. perumusan TIK juga harus menunjukkan
tingkat pencapaian peserta didik (Suparman, 2012).
Tujuan instruksional dapat menjadi arah proses pengembangan instruksional
karena di dalamnya tercantum rumusan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang akan dicapai peserta didik pada akhir proses instruksional. Keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan tersebut merupakan ukuran keberhasilan sistem
instruksional yang digunakan oleh pengajar.
Berdasarkan paparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan
Instruksional Khusus merupakan suatu rumusan yang menjelaskan apa yang
ingin dicapai, atau menjelaskan perubahan yang terjadi sebagai akibat dari apa
yang dipelajari oleh siswa.
Syarat- syarat Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Instruksional Khusus merupakan penjabaran dari Tujuan Instruksional
Umum. Dalam perumusan TIK harus memperhatikan rambu-rambu sebagai
berikut:
1. Rumusan Tujuan Instruksional Khusus harus merupakan hasil belajar, bukan
proses belajar. Misalnya setelah mengikuti proses diskusi guru mengharapkan
siswa mampu mengidentifikasi ciri- ciri nilai sosial. Rumusan Tujuan
Instruksional Khusus yang benar adalah “siswa mampu mengidentifikasi nilai
sosial”.
2. Perangkat Tujuan Instruksional Khusus dalam satu rencana pembelajaran
haruslah komprehensif, artinya kemampuan dituntut dalam setiap Tujuan
Instrusional Khusus hendaknya dari jenjang yang berbeda. Misalnya, jika dalam
satu rencana pembelajaran ada tiga Tujuan Instruksional Khusus, kemampuan
yang dituntut Tujuan Instruksional Khusus :
12. a) Dapat menjelaskan
b) Dapat memberi contoh dan
c) Dapat menggunakan
3. Kemampuan yang dituntut dalam rumusan Tujuan Instruksional Khusus
harus sesuai dengan kemampuan siswa
4. Banyaknya TIK yang dirumuskan harus sesuai dengan waktu yang tersedia
untuk mencapainya (Hernawan, 2005).Berdasarkan apa yang telah dikemukakan
diatas maka dapat disimpulkan bahwa Tujuan Instruksional Khusus merupakan
suatu rumusan yang menjelaskan apa yang ingin dicapai, atau menjelaskan
perubahan yang terjadi sebagai akibat dari apa yang dipelajari oleh siswa.
Menurut (Hernawan, 2005) perumusan TIK mencakup tiga ranah, yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotorik.
1. Kognitif :
a. Mencakup pengetahuan ingatan yang pernah dipelajari dan disimpan
dalam ingatan
b. Mencakup pemahaman untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang
dipelajari
c. Mencakup kemampuan menerapkan suatu kaidah atau metode yang baru
d. Mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan
e. Mencakup kemampuan membentuk suatu kesatuan
f. Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat
2. Afektif:
a. Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk
memperhatikan
b. Mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif
c. Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu
d. Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai
e. Mencakup kemampuan untuk menghayati nilai nilai kehidupan
13. 3. Psikomotorik:
a. Mencakup kemampuan untuk membedakan ciri ciri fisik
b. Mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam memulai
gerakan
c. Mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak gerik
d. Mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu rangkaian gerak gerik
dengan lancar
e. Mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu keterampilandengan
lancar, efisien dan tepat
f. Mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan
Pola gerak gerik yang mahir
g. Mencakup kemampuan untuk melahirkan aneka pola gerak gerik yang
baru
Komponen- komponen Rumusan Tujuan Instruksional Khusus
TIK dapat dilakukan dengan menggunakan dua format yaitu format Merger dan
ABCD format.
1. Format Merger
Merger merekomendasikan syarat– syarat untuk menentukan tujuan perilaku
yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
a. Mengidentifikasi tingkah laku terakhir yang ingin dicapai oleh
pembelajar
b. Menentukan dalam kondisi bagaimana tingkah laku tersebut dapat dicapai
c. Membuat kriteria spesifik bagaimana tingkah laku tersebut dapat
diterima.
Merger mendiskripsikan audiense hanya sebagai murid atau pembelajar, dengan
menggunakan sebuah format ”kamu akan bisa untuk”. Para desain pembelajaran
yang menggunakan format Marger ini biasanya menggunakan ”SWABAT” yang
berarti ”the student will be able to”.
14. 2. Format ABCD
Berikut ini penjelasan tentang komponen perumusan TIK. pada prinsipnya
format ini sama dengan yang dikemukakan oleh Marger, namun pada bagian ini
menambahkan dengan mengidentifikasi audiense, atau subjek pembelajar.
Unsur– unsur tersebut dikenal dengan ABCD yang berasal dari empat kata
sebagai berikut (Suparman, 2012):
A = Audience
B = Behaviour
C = Condition
D = Degree
a. Audience
Audience merupakan peserta didik yang akan belajar. Peserta didik harus
dijelaskan secara spesifik. Hal ini dimaksudkan di luar populasi yang ingin
mengikuti pelajaran tersebut dapat menempatkan diri seperti siswa atau
mahasiswa yang menjadi sasaran dalam sistim instruksional tersebut. Misalnya
siswa kelas X..
b. Behavior
Merupakan perilaku atau kemampuan yang diharapkan, dikuasai siswa setelah
mengikuti pembelajaran. Komponen ini terdiri atas kata kerja yang menunjukkan
kemampuan yang harus ditampilkan siswa dan materi yang dipelajari siswa.
Kemampuan tersebut dinyatakan dalam bentuk kata kerja operasional seperti
menjelaskan, memberi, contoh, menyusun, membuat, merakit, menunjukkan,
mengenal dan sebagainya. Contohnya: menjelaskan ciri makhluk hidup.
c. Condition
Yaitu batasan yang dikenakan kepada peserta didik atau alat yang digunakan
peserta didik saat ia di tes. Komponen C dalam setiap TIK merupakan unsur
penting dalam menyusunan instrumen tes. Komponen C dalam TIK merupakan
dasar penyusunan masalah. Butir soal tes harus relevan dengan TIK. Contoh:
dengan diskusi, melalui demonstrasi.
d. Degree
15. Degree merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai perilaku tersebut.
Tingkat keberhasilan ditunjukkan dengan batas minimal dari penampilan suatu
perilaku yang dianggap dapat diterima. Apabila menurut analisis instruksional
perilaku dalam TIK yang bersangkutan merupakan perilaku prasyarat yang harus
dikuasai terlebih dahulu sebelum meneruskan mempelajari perilaku yang lain,
kedudukan komponen D dan TIK yang bersangkutan menjadi sangat penting.
Misalkan, minimal 90% benar, paling sedikit 4 benar, dan sebagainya.
Dalam merumuskan TIK, komponen ABCD dalam penerapannya terkadang
tidak disusun secara berurutan namun dapat dibalik-balikkan.
Contoh:
Siswa kelas XI dapat menjelaskan minimal lima ciri-ciri makhluk hidup melalui
praktikum.
A: Siswa
B: Menjelaskan
C: Melalui praktikum
D: Minimal lima
Kata Kerja Operasional dalam TIK
Penggunaan kata kerja operasional dalam TIK masih menjadi
kontroversi. Sebagian pihak menganggap penggunaan kata kerja operasional
menyebabkan pembelajaran menjadi sempit dan terbatas. Namun, beberapa
pihak menyatakan penggunaan kata kerja operasional digunakan untuk
mendapatkan kepastian tentang kegiatan yang direncanakan (Suparman, 2012).
Contoh Kata Kerja Operasional
Kata kerja operasional dalam ranah kognitif meliputi:
1. Pengetahuan (knowledge)
Mendefinisikan, mendeskripsikan, mendaftarkan, menjodohkan, menyebutkan,
menyatakan (states), mereproduksi.
17. III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan
jenis pendidikan masing-masing. Peserta didik memerlukan seorang pembimbing
berupa guru untuk menuju proses kedewasaan dalam berpikir.
2. Kebutuhan manusia yang dibutuhkan dari masyarakat tidak hanya menyangkut
bidang material melainkan juga bidang spiritual, termasuk ilmu pengetahuan,
pengalaman, keterampilan dan sebagainya. Dengan demikian, dapat ditarik suatu
pemahaman bahwa dalam rangka memenuhi kebutuhan pendidikan manusia
memerlukan adanya lingkungan social masyarakat. Dari sebab inilah para ahli
pendidikan umumnya memasukkan lingkungan masyarakat sebagai lingkungan
pendidikan.
3. Landasan filosofis pendidikan adalah asumsi filosofis yang dijadikan titik tolak
dalam rangka studi dan praktek pendidikan. Dalam pendidikan mesti terdapat
studi pendidikan dan praktek pendidikan. Melalui studi pendidikan akan
diperoleh pemahaman tentang landasan-landasan pendidikan, yang akan
dijadikan titik tolak praktek pendidikan.
Dan negara Indonesia memiliki filosofis negara yaitu Pancasila sebagai falsafah
negara. Pancasila menjadi acuan untuk berkarya pada segala bidang.
4. Ruang lingkup tujuan pendidikan nasional terdiri dari tujuan umum dan khusus,
evaluasi hasil pendidikan nasional yang tak sejalan dengan tujuan pendidikan
menyebabkan adanya dampak perubahan sistem pada kurikulum yang
18. merupakan pedoman tata cara belajar mengajar di sekolah sebagai indikator
keberhasilan pendidikan, supaya mampu mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Sangat disayangkan perubahan kurikulum yang begitu instan justru
menyebabkan perubahan terhadap sistem pendidikan nasional. Jadi, adanya
rumusan tujuan pendidikan berdampak akan kebutuhan pengembangan
kurikulum, namun perubahan yang terlalu cepat justru menjadi penyebab
kegagalan mencapai tujuan pendidikan itu sendiri
.
B. Saran
Untuk lebih jelasnya pembaca sebaiknya mengompilasi literasi yang lebih banyak
mengenai filosofi dan tujuan pendidikan di Indonesia, sehingga lebih mengetahui
permasalahan yang lebih kompleks dan dapat menemukan solusi yang terbaik untuk
permasalahan pendidikan di Indonesia.
19. DAFTAR PUSTAKA
Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional modern. Jakarta: erlangga
Hernawan, Asep dkk. 2008. Pengembangan kurikulum pembelajaran . Jakarta :
Universitas terbuka
Bahri, Syamsul. 2017. “Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya.” Jurnal
Ilmiah Islam Futura 11(1):15.
Pendidikan, team pengembang ilmu UPI. 2007. Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan.
Bandung: PT imperial bakti utama.
Riri. 2017. “Sumber Dan Dasar Perumusan Tujuan Pendidikan.” SCRIBD. Retrieved
(https://id.scribd.com/document/362889772/Sumber-dan-dasar-perumusan-tujuan-
pendidikan-docx).
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum Dan Pembelajaran. jakarta: PRENADAMEDIA
GRUP.