SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
BAB VII
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Principles of Education
Dosen : Dr. Supadi
Disusun oleh:
CLASS-1B
The 7th
Group
1. ABIADI RAHMAT 20187479103
2. MAISON H 20187479168
3. HENDI WARGIANTO 20187479182
4. TANTRILUKITOWATI 20187479124
FAKULTAS PASCA SARJANA
ENGLISH DEPARTMENT
UNIVERSITAS INDRAPRASTA
2019
A. PENGERTIAN SISTEM
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”.
Dalam bahasa Inggris sistem berarti “system, susunan, jaringan, cara”. Sistem juga bisa
diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir”. Definisi tradisional juga
menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Istilah sistem dipakai untuk menunjuk beberapa pengertian misalnya:
1. Dipakai untuk menunjuk adanya suatu himpunan bagian-bagian yang saling berkaitan
secara alamiah maupun oleh budi daya manusia sehingga menjadi suatu kesataun yang
bulat dan terpadu, misalnya sistem tata surya.
2. Sistem dapat menunjuk adanya alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan yang secara
khusus memberikan andil terhadap berfungsinya fungsi tubuh tertentu yang rumit namun
amat vital, misalnya sistem syaraf
3. Sistem dapat dipakai untuk menunjuk sehimpunan gagasan atau ide yang tersusun dan
terorganisasi sehingga membentuk suatu kesatuan yang logis, misalnya sistem
pemerintahan demokrasi.
4. Sistem dapat digunakan untuk menunjuk suatu hipotesis atau uraian suatu teori, misalya
pendidikan sistematis.
5. Sistem dapat digunakan untuk menunjuk pada suatu cara atau metode, misalnya sistem
belajar jarak jauh.
Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri
atas komponen-komponen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai
hubungan fungsional yang teratur, tidak sekadar acak, yang saling membantu untuk mecapai
suatu hasil.Sedangkan Bela H. Banathy dalam bukunya Instructional System mengemukakan
bahwa sistem berarti satuan objek yang disatukan oleh suatu interaksi atau saling
ketergantungan.
Menurut Suhardjo, sistem adalah kesatuan fungsional daripada unsur-unsur yang ada
untuk mencapai tujuan. Jadi, sistem terdiri dari unsur-unsur, fungsi dari masing- masing
unsur, ada kesatuan fungsi dari setiap unsur, dan ada tujuan yang ingin dicapai. Setiap
organisasi yang ada dalam kehidupan ini dapat disebut sebagai sistem, walaupun di setiap
organisasi memiliki batasan-batasan yang berbeda hasil (product).
Menurut Departemen Penidikan dan Kebudayaan (1984/1985) setiap sistem
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Tujuan
Setiap sistem mempunyai tujuan. Sebagai contoh tujuan lembaga pendidikan adalah
memberi pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan.
2. Fungsi
Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terlaksananya berbagai
fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan tersebut.
3. Komponen – komponen
Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai
tujuan sistem disebut komponen, sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan amsing-
masing komponen mempunyai fungsi khusus.
4. Interaksi atau saling hubungan
Semua komponen dalam suatu sistem saling berhubungan satu sama lain, saling
mempengaruhi dan saling membutuhkan.
5. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan
Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan
keterpaduan antara berbagai komponen instruksional dengan melaksanakan
pengembangan sistem instruksional untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
6. Proses transformasi
Semua sistem mempunyai misi untuk mecapai suatu tujuan, untuk itu diperlukan suatu
proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil (output)
7. Umpan balik untuk koreksi
Untuk mengetahui terlaksananya sistem dengan baik, diperlukan fungsi control yang
mencakup monitoring dan koreksi hasil monitoring dan koreksi, hasil monitoring
dijadikan dasar pertimbangan untuk melaksanakan perubahan-perubahan, penentuan,
perbaikan atau penyesuaian.
8. Daerah batasan dan lingkungan
Antara suatu sistem dan bagian-bagian lain atau lingkungan di sekitarnya akan terjadi
interaksi. Namun, antara suatu sistem dan sistem yang lain mempunyai batasan tertentu.
B. PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Sistem Pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang
terpadu dan saling terkait satu dengan yang lain didalam proses pendidikan, dimana
antara satu komponen dengan komponen yang lainnya saling berhubungan dan
berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga
unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses itu sendiri, dan unsur hasil usaha.
Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikandapat berupa lulusan dari
lembaga pendidikan (sekolah) tertentu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979)
menjelaskan pula bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur-
unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang,
kurikulum, dan fasilitas.
PH Combs (1968) menyebutkan bahwa terdapat 12 komponen pendidikan, yaitu:
a. Tujuan dan prioritas
Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem.Hal ini merupakan informasi tentang apa
yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaan. Contoh: Tujuan
pendidikan Nasional dan Institusi
b. Peserta didik
Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan
tingkah laku sesuai tujuan sistem pendidikan. Contoh : berapa tingkat usia, berapa
jumlahnya, bagaimana tingkat perkembangannya.
c. Manajemen
Fungsinya adalah mengkoordinasikan, Mengarahkan dan menilai sistem pendidikan.
Contoh: Pemimpin yang mengelola sistem pendidikan tersebut.
d. Struktur dan jadwal waktu
Fungsinya mengatur pembagian waktu dan kegiatan. Contoh: Pembagian waktu pada
saat ujian/test, saat wisuda.
e. Isi atau materi pengajaran
Fungsinya untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus
dikuasai peserta didik. Contoh: materi untuk setiap pelajaran dan praktiknya.
f. Dosen/Guru dan pelaksana
Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk
peserta didik. Contoh: Pengalaman mengajar, tingkat pendidikannya.
g. Alat Bantu dan sumber belajar
Fungsinya untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan
lebih bervariasi. Contoh : film, buku bergambar.
h. Fasilitas
Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan. Contoh : Gedung,
labotarium.
i. Teknologi
Fungsinya untuk memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses penddikan.
Contoh : pola komunikasi satu arah, artinya guru menyampaikan dan menjelaskan
pelajaran, peserta didik mendengarkan dan mencatat, atau komunikasi dua arah yaitu
dialog antara guru dan peserta didik
j. Pengawasan mutu
Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan. Contoh: Peraturan
Ujian dan penilaian
k. Penelitian
Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
penampilan sistem pendidikan. Contoh: Sudah mampu membuat teknologi yang
canggih dan ber-inovasi
l. Biaya pendidikan
Fungsinya untuk memperlancar proses pendidikan dan menunjukkan tingkat efisiensi
sistem pendidikan. Contoh: Pemerintah, keluarga dan masyarakat bersama-sama
bertanggung-jawab dalam hal pembiayaan
C. PENGERTIAN PENDIDIKAN NASIONAL
Menurut Sunarya (1969), pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang
berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya
mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut. Sementara itu,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976) merumuskan bahwa pendidikan
nasional adalah suatu usaha untuk membimbing para warga negara Indonesia menjadi
Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan
mampu membudayakan alam sekitar.
UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 pasal 2
berbunyi pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa pendidikan nasional adalah karya manusia
yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan fungsional dalam
rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang
sesuai dengan tujuan nasional, dalam UUD Republik Indonesia tahun 1945.
Reja Mudyahardjo dan Waini Rasyidin mengemukakan bahwa pendidikan nasional
Indonesia merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan
bangsa yang sedang membangun. Lalu menurut Katz dan Kahn, sistem sosial merupakan
sebuah kesatuan peristiwa, atau kejadian yang dilakukan sekelompok orang untuk
mencapai suatu hasil yang diharapkan.
D. DASAR TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL
Pancasila merupakan pedoman yang menunjuk arah, cita-cita, dan tujuan bangsa.
Demikian pula halnya dengan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia. Pancasila
menjadi dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai
termaktub dalam pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga pendidikan nasional
Indonesia adalah pendidikan Pancasila.
a. Landasan Ideal
Dalam UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar Pendidikan dan
Pengajaran sekolah pada Bab III Pasal 4, tercantum bahwa landasan ideal pendidikan dan
pengajaran adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
Pendidikan nasional adalah sistem dan kelembagaan yang bertanggung jawab atas
pengembangan dan pelestarian sistem kenegaraan Pancasila dan kebudayaan nasional.
Sedangkan menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam buku Program
Akta Mengajar, komponen bidang studi Pendidikan Moral Pancasila (1984/1985)
dikemukakan bahwa sistem pendidikan nasional pancasila adalah sistem pendidikan
nasional Indonesia satu-satunya yang menjamin teramalkan dan terlestarikan Pancasila.
b. Landasan Konstitusional
Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional / Undang-
Undang Dasar 1945 pada Bab XVII Pasal 31 yang berbunyi:
Ayat 1 : Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran
Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan sustu sistem
pengajaran nasional yang ditetapkan dengan Undang-Undang
Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak
mendapat pendidikan dan pengajaran. Undang-Undang Dasar 1945 menginginkan
adanya suatu sistem pengajaran nasional yang disesuaikan dengan kebudayaan dan
tuntutan nasional. Usaha-usaha ke arah itu sudah banyak dilakukan melalui pembaruan
pendidikan di Indonesia.
c. Landasan Operasional
Landasan operasional bagi pembangunan Negara termasuk pendidikan adalah
Ketetapan MPR tentang GBHN (Garis Besar Haluan Negara). GBHN disebut landasan
operasional karena memberikan garis-garis besar tentang kegiatan yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembangunan bangsa dan Negara sesuai dengan
cita-cita yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945.
Sebagai contoh dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan adalah
membentuk manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat jasmani dan rohani.
Beberapa Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun 1966-1988 sebagai landasan
operasional pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional ialah:
1) TAP MPRS No. XXVI/1966 Bab II Pasal 3
2) TAP MPR No. IV/MPR/1973
3) TAP MPR No. VI/MPR/1978
4) TAP MPR No III/MPR/1983
5) TAP MPR No III/MPR/1988
E. UNSUR-UNSUR POKOK DAN ASAS-ASAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN
NASIONAL
a. Unsur-Unsur Pokok
Unsur-unsur pokok Pendidikan Nasional terdiri dari
Pendidikan moral pancasila berlandaskan pedoman penghayatan dan pengalaman p
ancasila, pendidikan agama, pendidikan watak dan kepribadian, pendidikan bahasa,
pendidikan jasmani, pendidikan kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan,
pendidikan keterampilan,pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran
bersejarah.
b. Asas-Asas Pelaksanaan
Pendidikan Naasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksaanaan
sebagai berikut:
1) Asas semesta menyeluruh dan terpadu. Artinya, pendidikan nasional terbuka
bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan
dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari
keseluruha usaha pembangunan bangsa.
2) Asas pendidikan seumur hidup. Artinya setiap manusia Indonesia diharapkan
untuk selalu berkembang sepanjang hidupnya dan di lain pihak masyarakat dan
pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang mennatang untuk
belajar.
3) Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan
masyarakat.
4) Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
5) Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan
nusantara.
6) Asas Bhineka Tunggal Ika
7) Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam
seluruh kegiatan pendidikan.
8) Asas manfaat adil dan merata yang memandang manusia Indonesia seutuhnya
tanpa adanya diskriminasi.
9) Asas Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri
Handayani.
10) Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan kesempatan
seluas-luasnya bagi setiap manusia Indonesia memperoleh pendidikan.
F. KELEMBAGAAN, PROGRAM, DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
Menurut UU RI No. 2 Tahun 1989, program pengelolaan pendidikan di Indonesia
sebagai berikut:
1. Kelembagaan Pendidikan
Ditinjau dari segi kelembagaan makan penyelengaraan pendidikan di
Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan
luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan di sekolah melalui
kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, sedangkan
jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar tidak harus berjenjang dan
berkesinambungan.
2. Jenis Program Pendidikan
Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan
umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan,
pendidikan keagamaan, pendidikan akademis, dan pendidikan professional.
3. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selain jenjang pendidikan di
atas diselenggarakan pendidikan Pra sekolah sebagai persiapan untuk memasuki
sekolah dasar.
a) Pendidikan Pra Sekolah
Pendidikan Pra Sekolah diselenggarakan untuk meletakkan dasar-dasar ke arah
perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan
anak untuk hidup di lingkungan masyarakat serta memberikan bekal
kemampuan memasuki jenjang sekolah.
b) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan
kemampuan suatu pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk
hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.
c) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan
pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan
lingkungan sosial, budaya alam sekitar, serta dapat mengembangkan
kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
d) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik untuk
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemmapuan akademik dan atau
professional yang dapat menerpkan, mengembangkan diri, atau menciptakan
ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.
4. Kurikulum Pendidikan Nasional
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional disusunlah kurikulum yang
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan
lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing
satuan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam setiap jenjang
pendidikan didasarkan kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum
yang disesuaikan dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan
pendidikan yang bersangkutan.
Kurikulum yang berlaku secara nasioanl ditetapkan oleh menteri atau menteri
lain maupun pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan
perlimpahan wewenang dari menteri. Isi kurikulum merupakan susunan bahan
kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan
yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Isi
kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan
pancasila, pendidikan agama, dan pendidikan kewarganegaraan.
5.Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional
Penanggung jawab pendidikan nasional adalah presiden, sedangkan
pengelolaannya diatur sebagai berikut:
a. Pengelolaan sistem pendidikan nasional pada umumnya diserahkan oleh
presiden kepada departemen / menteri yang bertanggung jawab atas pendidikan.
b. Dalam hal tertentu, pengelolaann pendidikan nasional yang mengandung
kekhususan, di antaranya keagamaan dan kedinasan merupakan bagian integral
dari sistem pendidikan nasional, diserahkan oleh presiden kepada departemen /
badan pemerintah lainnya.
c. Dalam mengelola pendidikan nasioanl presiden dibantu oleh dewan pendidikan
nasional, yang anggotanya antara lain terdiri dari wakil-wakil pengelola dan
unsur-unsur masyarakat. Dewan pendidikan nasional berfungsi sebagai
penasihat preesiden untuk masalah-masalah pendidikan nasional, juga penasehat
badan kerja sama antara pengelola pendidikan nasional.

More Related Content

What's hot

Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WAReaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
wikeaprilia
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Khusnul Kotimah
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
Zhee Fauziyah Auliyah
 
Pengawasan dan penilaian satuan pendidikan
Pengawasan dan penilaian satuan pendidikanPengawasan dan penilaian satuan pendidikan
Pengawasan dan penilaian satuan pendidikanDevifitrin
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolah
abtadi
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Daniel Saroengoe
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
Hariyatunnisa Ahmad
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
Rudi Salam Sinulingga
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
Abdau Qur'ani
 
Soal tes formatif ips globalisasi
Soal tes formatif ips globalisasiSoal tes formatif ips globalisasi
Soal tes formatif ips globalisasi
Wiji Trangkil
 
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Lianita Dian
 
Ppt e learning
Ppt e learningPpt e learning
Ppt e learning
Asep Hendri
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
Tatik prisnamasari
 
Landasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan duniaLandasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan dunia
abdulloh muthi
 
Analisis miskonsepsi bk
Analisis miskonsepsi bkAnalisis miskonsepsi bk
Analisis miskonsepsi bk
Riska Mariezcha
 
desain instruksional
desain instruksionaldesain instruksional
desain instruksional
zulfawardi S.Pd.I., MA
 
Fungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolahFungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolah
UmiNartabett
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
MegaCan1
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Syarif Hidayatullah
 

What's hot (20)

Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WAReaksi Terang Fotosintesis ppt WA
Reaksi Terang Fotosintesis ppt WA
 
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
PPT Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Laporan biologi
Laporan biologiLaporan biologi
Laporan biologi
 
Pengawasan dan penilaian satuan pendidikan
Pengawasan dan penilaian satuan pendidikanPengawasan dan penilaian satuan pendidikan
Pengawasan dan penilaian satuan pendidikan
 
Proses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen SekolahProses Manejemen Sekolah
Proses Manejemen Sekolah
 
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4   pilar-pilar pendidikanBahan ajar 4   pilar-pilar pendidikan
Bahan ajar 4 pilar-pilar pendidikan
 
Filsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan PancasilaFilsafat Pendidikan Pancasila
Filsafat Pendidikan Pancasila
 
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPANPPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
PPT MUTU PENDIDIKAN DI MASA DEPAN
 
Kebijakan Pendidikan
Kebijakan PendidikanKebijakan Pendidikan
Kebijakan Pendidikan
 
Soal tes formatif ips globalisasi
Soal tes formatif ips globalisasiSoal tes formatif ips globalisasi
Soal tes formatif ips globalisasi
 
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
Legenda Ciung Wanara dan Unsur Intrinsiknya (Bahasa Indonesia & Sunda)
 
Ppt e learning
Ppt e learningPpt e learning
Ppt e learning
 
CONTOH Handout
CONTOH HandoutCONTOH Handout
CONTOH Handout
 
Landasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan duniaLandasan historis perkembangan pendidikan dunia
Landasan historis perkembangan pendidikan dunia
 
Analisis miskonsepsi bk
Analisis miskonsepsi bkAnalisis miskonsepsi bk
Analisis miskonsepsi bk
 
desain instruksional
desain instruksionaldesain instruksional
desain instruksional
 
Fungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolahFungsi manajemen berbasis sekolah
Fungsi manajemen berbasis sekolah
 
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptxPPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
PPT CARA BELAJAR EFEKTIF.pptx
 
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan PendidikanPemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia Pendidikan Pendidikan
 
Landasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikanLandasan historis pendidikan
Landasan historis pendidikan
 

Similar to Makalah Kelompok Prinsip-Prinsip Pendidikan

Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Hariyatunnisa Ahmad
 
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistemMakalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
EtdayantiPutri
 
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
IsroqGagah
 
1930-4426-1-PB.pdf
1930-4426-1-PB.pdf1930-4426-1-PB.pdf
1930-4426-1-PB.pdf
GabrielStefanus2
 
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
Fajar Baskoro
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumId Id Sabiq
 
Bab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_ag
Bab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_agBab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_ag
Bab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_ag
LaluDeny
 
45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulum45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulumalmoon2
 
Kurikulum Bubo
Kurikulum BuboKurikulum Bubo
Kurikulum Bubonina
 
Rumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
Rumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.pptRumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
Rumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
HarveiHutahaean1
 
1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
HarveiHutahaean1
 
PPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptx
PPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptxPPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptx
PPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptx
aswarz1
 
pdf_20231014_211846_0000.pdf
pdf_20231014_211846_0000.pdfpdf_20231014_211846_0000.pdf
pdf_20231014_211846_0000.pdf
GhiLe1
 
DASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptxDASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptx
syaharlongos
 
Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanMuaz Rozak
 
PPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptx
PPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptxPPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptx
PPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptx
lindaseptiana8
 
pendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptx
pendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptxpendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptx
pendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptx
RusmantoRusmanto9
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaninilarahmadhani
 

Similar to Makalah Kelompok Prinsip-Prinsip Pendidikan (20)

Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstemPerangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
Perangkat Pembelajaran Sebagai Suatu SIstem
 
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistemMakalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
Makalah ddip, pendidikan sebagai suatu sistem
 
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...3. bab ii  tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
3. bab ii tesis m. isro' zainuddin = sistem pembelajaran tahfidzul qur'an di...
 
System Approach
System ApproachSystem Approach
System Approach
 
1930-4426-1-PB.pdf
1930-4426-1-PB.pdf1930-4426-1-PB.pdf
1930-4426-1-PB.pdf
 
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
164486 id-sistem-pembelajaran-berbasis-teknologi-i
 
Beberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulumBeberapa definisi kurikulum
Beberapa definisi kurikulum
 
Bab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_ag
Bab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_agBab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_ag
Bab ii sistem_pembelajaran_pendidikan_ag
 
45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulum45622822 makalah-kurikulum
45622822 makalah-kurikulum
 
Kurikulum Bubo
Kurikulum BuboKurikulum Bubo
Kurikulum Bubo
 
Rumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
Rumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.pptRumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
Rumpun Mata Latih PEKERTI_1 1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
 
1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
1. Pendidikan sebagai Sistem.ppt
 
PPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptx
PPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptxPPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptx
PPT Kelompok 4 Menganalisis Pendidikan Sebagai Ilmu dan Interaksi Komponen.pptx
 
pdf_20231014_211846_0000.pdf
pdf_20231014_211846_0000.pdfpdf_20231014_211846_0000.pdf
pdf_20231014_211846_0000.pdf
 
DASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptxDASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptx
DASAR-DASAR PENDIDIKAN_Kelompok 2.pptx
 
Resume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikanResume proses perencanaan pendidikan
Resume proses perencanaan pendidikan
 
PPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptx
PPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptxPPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptx
PPT Inovasi Pendidikan Kurikulum Keterpaduan.pptx
 
pendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptx
pendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptxpendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptx
pendidikan_sebagai_suatu_sistem.pptx.pptx
 
Tugas sulastri
Tugas sulastriTugas sulastri
Tugas sulastri
 
P.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhaniP.p bab 11 created nila rahmadhani
P.p bab 11 created nila rahmadhani
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
adelsimanjuntak
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptxAKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
AKSI NYATA TAHAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK JENJANG SD USIA 6-12 TAHUN.pptx
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

Makalah Kelompok Prinsip-Prinsip Pendidikan

  • 1. MAKALAH BAB VII SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Principles of Education Dosen : Dr. Supadi Disusun oleh: CLASS-1B The 7th Group 1. ABIADI RAHMAT 20187479103 2. MAISON H 20187479168 3. HENDI WARGIANTO 20187479182 4. TANTRILUKITOWATI 20187479124 FAKULTAS PASCA SARJANA ENGLISH DEPARTMENT UNIVERSITAS INDRAPRASTA 2019
  • 2. A. PENGERTIAN SISTEM Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti “cara, strategi”. Dalam bahasa Inggris sistem berarti “system, susunan, jaringan, cara”. Sistem juga bisa diartikan “suatu strategi, cara berpikir atau model berpikir”. Definisi tradisional juga menyatakan bahwa sistem adalah seperangkat komponen atau unsur-unsur yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah sistem dipakai untuk menunjuk beberapa pengertian misalnya: 1. Dipakai untuk menunjuk adanya suatu himpunan bagian-bagian yang saling berkaitan secara alamiah maupun oleh budi daya manusia sehingga menjadi suatu kesataun yang bulat dan terpadu, misalnya sistem tata surya. 2. Sistem dapat menunjuk adanya alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan yang secara khusus memberikan andil terhadap berfungsinya fungsi tubuh tertentu yang rumit namun amat vital, misalnya sistem syaraf 3. Sistem dapat dipakai untuk menunjuk sehimpunan gagasan atau ide yang tersusun dan terorganisasi sehingga membentuk suatu kesatuan yang logis, misalnya sistem pemerintahan demokrasi. 4. Sistem dapat digunakan untuk menunjuk suatu hipotesis atau uraian suatu teori, misalya pendidikan sistematis. 5. Sistem dapat digunakan untuk menunjuk pada suatu cara atau metode, misalnya sistem belajar jarak jauh. Zahara Idris (1987) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau unsur-unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur, tidak sekadar acak, yang saling membantu untuk mecapai suatu hasil.Sedangkan Bela H. Banathy dalam bukunya Instructional System mengemukakan bahwa sistem berarti satuan objek yang disatukan oleh suatu interaksi atau saling ketergantungan. Menurut Suhardjo, sistem adalah kesatuan fungsional daripada unsur-unsur yang ada untuk mencapai tujuan. Jadi, sistem terdiri dari unsur-unsur, fungsi dari masing- masing unsur, ada kesatuan fungsi dari setiap unsur, dan ada tujuan yang ingin dicapai. Setiap organisasi yang ada dalam kehidupan ini dapat disebut sebagai sistem, walaupun di setiap organisasi memiliki batasan-batasan yang berbeda hasil (product). Menurut Departemen Penidikan dan Kebudayaan (1984/1985) setiap sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1. Tujuan
  • 3. Setiap sistem mempunyai tujuan. Sebagai contoh tujuan lembaga pendidikan adalah memberi pelayanan pendidikan kepada yang membutuhkan. 2. Fungsi Adanya tujuan yang harus dicapai oleh suatu sistem menuntut terlaksananya berbagai fungsi yang diperlukan untuk menunjang usaha mencapai tujuan tersebut. 3. Komponen – komponen Bagian suatu sistem yang melaksanakan suatu fungsi untuk menunjang usaha mencapai tujuan sistem disebut komponen, sistem ini terdiri dari komponen-komponen dan amsing- masing komponen mempunyai fungsi khusus. 4. Interaksi atau saling hubungan Semua komponen dalam suatu sistem saling berhubungan satu sama lain, saling mempengaruhi dan saling membutuhkan. 5. Penggabungan yang menimbulkan jalinan perpaduan Misalnya dalam kegiatan belajar mengajar guru berusaha menimbulkan jalinan keterpaduan antara berbagai komponen instruksional dengan melaksanakan pengembangan sistem instruksional untuk mencapai hasil belajar yang optimal. 6. Proses transformasi Semua sistem mempunyai misi untuk mecapai suatu tujuan, untuk itu diperlukan suatu proses yang memproses masukan (input) menjadi hasil (output) 7. Umpan balik untuk koreksi Untuk mengetahui terlaksananya sistem dengan baik, diperlukan fungsi control yang mencakup monitoring dan koreksi hasil monitoring dan koreksi, hasil monitoring dijadikan dasar pertimbangan untuk melaksanakan perubahan-perubahan, penentuan, perbaikan atau penyesuaian. 8. Daerah batasan dan lingkungan Antara suatu sistem dan bagian-bagian lain atau lingkungan di sekitarnya akan terjadi interaksi. Namun, antara suatu sistem dan sistem yang lain mempunyai batasan tertentu. B. PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM Sistem Pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang terpadu dan saling terkait satu dengan yang lain didalam proses pendidikan, dimana antara satu komponen dengan komponen yang lainnya saling berhubungan dan
  • 4. berinteraksi untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikandapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan pula bahwa pendidikan merupakan suatu sistem yang mempunyai unsur- unsur tujuan/sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola pendidikan, struktur/jenjang, kurikulum, dan fasilitas. PH Combs (1968) menyebutkan bahwa terdapat 12 komponen pendidikan, yaitu: a. Tujuan dan prioritas Fungsinya mengarahkan kegiatan sistem.Hal ini merupakan informasi tentang apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaan. Contoh: Tujuan pendidikan Nasional dan Institusi b. Peserta didik Fungsinya ialah belajar. Diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai tujuan sistem pendidikan. Contoh : berapa tingkat usia, berapa jumlahnya, bagaimana tingkat perkembangannya. c. Manajemen Fungsinya adalah mengkoordinasikan, Mengarahkan dan menilai sistem pendidikan. Contoh: Pemimpin yang mengelola sistem pendidikan tersebut. d. Struktur dan jadwal waktu Fungsinya mengatur pembagian waktu dan kegiatan. Contoh: Pembagian waktu pada saat ujian/test, saat wisuda. e. Isi atau materi pengajaran Fungsinya untuk menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran yang harus dikuasai peserta didik. Contoh: materi untuk setiap pelajaran dan praktiknya. f. Dosen/Guru dan pelaksana Fungsinya menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan proses belajar untuk peserta didik. Contoh: Pengalaman mengajar, tingkat pendidikannya. g. Alat Bantu dan sumber belajar Fungsinya untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan yang lebih menarik dan lebih bervariasi. Contoh : film, buku bergambar. h. Fasilitas Fungsinya untuk tempat terselenggaranya proses pendidikan. Contoh : Gedung, labotarium. i. Teknologi Fungsinya untuk memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses penddikan. Contoh : pola komunikasi satu arah, artinya guru menyampaikan dan menjelaskan pelajaran, peserta didik mendengarkan dan mencatat, atau komunikasi dua arah yaitu dialog antara guru dan peserta didik j. Pengawasan mutu Fungsinya membina peraturan-peraturan dan standar pendidikan. Contoh: Peraturan Ujian dan penilaian k. Penelitian
  • 5. Fungsinya untuk memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan penampilan sistem pendidikan. Contoh: Sudah mampu membuat teknologi yang canggih dan ber-inovasi l. Biaya pendidikan Fungsinya untuk memperlancar proses pendidikan dan menunjukkan tingkat efisiensi sistem pendidikan. Contoh: Pemerintah, keluarga dan masyarakat bersama-sama bertanggung-jawab dalam hal pembiayaan C. PENGERTIAN PENDIDIKAN NASIONAL Menurut Sunarya (1969), pendidikan nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri diatas landasan dan dijiwai oleh falsafah hidup suatu bangsa dan tujuannya mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional bangsa tersebut. Sementara itu, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1976) merumuskan bahwa pendidikan nasional adalah suatu usaha untuk membimbing para warga negara Indonesia menjadi Pancasila, yang berpribadi, berdasarkan akan Ketuhanan berkesadaran masyarakat dan mampu membudayakan alam sekitar. UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab 1 pasal 2 berbunyi pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Zahar Idris (1987) mengemukakan bahwa pendidikan nasional adalah karya manusia yang terdiri dari komponen-komponen yang mempunyai hubungan fungsional dalam rangka membantu terjadinya proses transformasi atau perubahan tingkah laku seseorang sesuai dengan tujuan nasional, dalam UUD Republik Indonesia tahun 1945. Reja Mudyahardjo dan Waini Rasyidin mengemukakan bahwa pendidikan nasional Indonesia merupakan sistem sosial dan salah satu sektor dalam keseluruhan kehidupan bangsa yang sedang membangun. Lalu menurut Katz dan Kahn, sistem sosial merupakan sebuah kesatuan peristiwa, atau kejadian yang dilakukan sekelompok orang untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan. D. DASAR TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN NASIONAL Pancasila merupakan pedoman yang menunjuk arah, cita-cita, dan tujuan bangsa. Demikian pula halnya dengan pendidikan yang dilaksanakan di Indonesia. Pancasila menjadi dasar sistem nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai termaktub dalam pembukaan UUD 1945 dan Pancasila sehingga pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan Pancasila. a. Landasan Ideal Dalam UU Pendidikan No. 4 Tahun 1950 tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran sekolah pada Bab III Pasal 4, tercantum bahwa landasan ideal pendidikan dan pengajaran adalah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
  • 6. Pendidikan nasional adalah sistem dan kelembagaan yang bertanggung jawab atas pengembangan dan pelestarian sistem kenegaraan Pancasila dan kebudayaan nasional. Sedangkan menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dalam buku Program Akta Mengajar, komponen bidang studi Pendidikan Moral Pancasila (1984/1985) dikemukakan bahwa sistem pendidikan nasional pancasila adalah sistem pendidikan nasional Indonesia satu-satunya yang menjamin teramalkan dan terlestarikan Pancasila. b. Landasan Konstitusional Pendidikan Nasional didasarkan atas landasan konstitusional / Undang- Undang Dasar 1945 pada Bab XVII Pasal 31 yang berbunyi: Ayat 1 : Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran Ayat 2 : Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan sustu sistem pengajaran nasional yang ditetapkan dengan Undang-Undang Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan dan pengajaran. Undang-Undang Dasar 1945 menginginkan adanya suatu sistem pengajaran nasional yang disesuaikan dengan kebudayaan dan tuntutan nasional. Usaha-usaha ke arah itu sudah banyak dilakukan melalui pembaruan pendidikan di Indonesia. c. Landasan Operasional Landasan operasional bagi pembangunan Negara termasuk pendidikan adalah Ketetapan MPR tentang GBHN (Garis Besar Haluan Negara). GBHN disebut landasan operasional karena memberikan garis-garis besar tentang kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembangunan bangsa dan Negara sesuai dengan cita-cita yang termaktub dalam Pancasila dan UUD 1945. Sebagai contoh dalam GBHN 1988 dirumuskan tujuan pendidikan adalah membentuk manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras dan tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, terampil, serta sehat jasmani dan rohani. Beberapa Ketetapan MPR tentang GBHN sejak tahun 1966-1988 sebagai landasan operasional pendidikan nasional dan tujuan pendidikan nasional ialah: 1) TAP MPRS No. XXVI/1966 Bab II Pasal 3 2) TAP MPR No. IV/MPR/1973 3) TAP MPR No. VI/MPR/1978 4) TAP MPR No III/MPR/1983 5) TAP MPR No III/MPR/1988 E. UNSUR-UNSUR POKOK DAN ASAS-ASAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN NASIONAL a. Unsur-Unsur Pokok Unsur-unsur pokok Pendidikan Nasional terdiri dari Pendidikan moral pancasila berlandaskan pedoman penghayatan dan pengalaman p ancasila, pendidikan agama, pendidikan watak dan kepribadian, pendidikan bahasa,
  • 7. pendidikan jasmani, pendidikan kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan,pendidikan kewarganegaraan, dan pendidikan kesadaran bersejarah. b. Asas-Asas Pelaksanaan Pendidikan Naasional dilaksanakan dengan memperhatikan asas-asas pelaksaanaan sebagai berikut: 1) Asas semesta menyeluruh dan terpadu. Artinya, pendidikan nasional terbuka bagi setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan dan merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruha usaha pembangunan bangsa. 2) Asas pendidikan seumur hidup. Artinya setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang sepanjang hidupnya dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang mennatang untuk belajar. 3) Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. 4) Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah. 5) Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan nusantara. 6) Asas Bhineka Tunggal Ika 7) Asas keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kebulatan yang utuh dalam seluruh kegiatan pendidikan. 8) Asas manfaat adil dan merata yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa adanya diskriminasi. 9) Asas Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani. 10) Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan kesempatan seluas-luasnya bagi setiap manusia Indonesia memperoleh pendidikan. F. KELEMBAGAAN, PROGRAM, DAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN Menurut UU RI No. 2 Tahun 1989, program pengelolaan pendidikan di Indonesia sebagai berikut: 1. Kelembagaan Pendidikan Ditinjau dari segi kelembagaan makan penyelengaraan pendidikan di Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan sekolah merupakan pendidikan di sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan, sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar tidak harus berjenjang dan berkesinambungan.
  • 8. 2. Jenis Program Pendidikan Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademis, dan pendidikan professional. 3. Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Selain jenjang pendidikan di atas diselenggarakan pendidikan Pra sekolah sebagai persiapan untuk memasuki sekolah dasar. a) Pendidikan Pra Sekolah Pendidikan Pra Sekolah diselenggarakan untuk meletakkan dasar-dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan anak untuk hidup di lingkungan masyarakat serta memberikan bekal kemampuan memasuki jenjang sekolah. b) Pendidikan Dasar Pendidikan dasar diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan suatu pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah. c) Pendidikan Menengah Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya alam sekitar, serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. d) Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemmapuan akademik dan atau professional yang dapat menerpkan, mengembangkan diri, atau menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. 4. Kurikulum Pendidikan Nasional Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional disusunlah kurikulum yang memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis dan jenjang masing-masing satuan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan didasarkan kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan. Kurikulum yang berlaku secara nasioanl ditetapkan oleh menteri atau menteri lain maupun pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan perlimpahan wewenang dari menteri. Isi kurikulum merupakan susunan bahan
  • 9. kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional. Isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan pancasila, pendidikan agama, dan pendidikan kewarganegaraan. 5.Pengelolaan Sistem Pendidikan Nasional Penanggung jawab pendidikan nasional adalah presiden, sedangkan pengelolaannya diatur sebagai berikut: a. Pengelolaan sistem pendidikan nasional pada umumnya diserahkan oleh presiden kepada departemen / menteri yang bertanggung jawab atas pendidikan. b. Dalam hal tertentu, pengelolaann pendidikan nasional yang mengandung kekhususan, di antaranya keagamaan dan kedinasan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, diserahkan oleh presiden kepada departemen / badan pemerintah lainnya. c. Dalam mengelola pendidikan nasioanl presiden dibantu oleh dewan pendidikan nasional, yang anggotanya antara lain terdiri dari wakil-wakil pengelola dan unsur-unsur masyarakat. Dewan pendidikan nasional berfungsi sebagai penasihat preesiden untuk masalah-masalah pendidikan nasional, juga penasehat badan kerja sama antara pengelola pendidikan nasional.