Organisasi kurikulum adalah susunan komponen kurikulum, seperti konten kurikulum,
kegiatan dan pengalaman belajar, yang diorganisasi menjadi mata pelajaran, program,
lessons, topik, unit, dan sebagainya untuk mencapai efektivitas pendidikan (Muhammad
Ansyar, 2015). Organisasi kurikulum adalah susunan pengalaman dan pengetahuan baku
yang harus disampaikan dan dilakukan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
telah ditetapkan (Zainal Arifin, 2011).
Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang tujuannya
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah
siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dapat mempengaruhi pola atau desain
kurikulum, karena tujuan tersebut dapat menentukan pola atau kerangka untuk memilih,
merencanakan dan melaksanakan segala pengalaman dan kegiatan belajar di sekolah.
Organisasi kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran yang ada dalam
kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum adalah
nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa dan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Kurniawan, 2014).
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapi tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Organisasi kurikulum adalah susunan komponen kurikulum, seperti konten kurikulum,
kegiatan dan pengalaman belajar, yang diorganisasi menjadi mata pelajaran, program,
lessons, topik, unit, dan sebagainya untuk mencapai efektivitas pendidikan (Muhammad
Ansyar, 2015). Organisasi kurikulum adalah susunan pengalaman dan pengetahuan baku
yang harus disampaikan dan dilakukan peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
telah ditetapkan (Zainal Arifin, 2011).
Organisasi kurikulum merupakan pola atau desain bahan kurikulum yang tujuannya
untuk mempermudah siswa dalam mempelajari bahan pelajaran serta mempermudah
siswa dalam melakukan kegiatan belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
secara efektif. Tujuan pendidikan yang dirumuskan dapat mempengaruhi pola atau desain
kurikulum, karena tujuan tersebut dapat menentukan pola atau kerangka untuk memilih,
merencanakan dan melaksanakan segala pengalaman dan kegiatan belajar di sekolah.
Organisasi kurikulum sangat terkait dengan pengaturan bahan pelajaran yang ada dalam
kurikulum, sedangkan yang menjadi sumber bahan pelajaran dalam kurikulum adalah
nilai budaya, nilai sosial, aspek siswa dan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan
teknologi. (Kurniawan, 2014).
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapi tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. INOVASI KURIKULUM BERBASIS KETERPADUAN
Di susun oleh :
1. Linda Septiana ( 224223028)
2. Harti Sejati ( 224223026 )
3. Diar Nadia (224223025)
Dosen Pengampu : Erna Juherna, M.Pd.I
2. Rumusan Masalah
1. Untuk menjelaskan pengertian kurikulum berbasis
keterpaduan?
2. Untuk menjelaskan Apa saja komponen-komponen
kurikulum berbasis keterpaduan?
3. Untuk menjelaskan karakteristik kurikulum berbasis
keterpaduan?
4. Untuk menjelaskan bagaimana prosedur pengembangan
kurikulum berbasis keterpaduan?
3. Tujuan dan Manfaat
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kurikulum
berbasis keterpaduan.
2. Untuk mengetahui dan memahami komponen-komponen
kurikulum berbasis keterpaduan.
3. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik
kurikulum berbasis keterpaduan.
4. Untuk mengetahui dan memahami prosedur
pengembangan kurikulum berbasis keterpaduan.
4. A. Kurikulum berbasis keterpaduan
Kurikulum berbasis keterpaduan adalah organisasi
kurikulum secara terpadu, suatu bentuk kurikulum yang
meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan
menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau
keseluruhan. Menyediakan kesempatan dan kemungkinan
belajar bagi siswa. Komponen produk, kurikulum
dititikberatkan pada pembentukan tingkah laku spesifik.
5. B. Komponen-komponen kurikulum berbasis keterpaduan
Kurikulum berbasis keterpaduan meliputi berbagai
komponen yang saling berkaitan yaitu subsistem masukan
yakni siswa, sub sistem proses yakni metode, materi,
masyarakat, sub sistem produk yakni lulusan yang di
kaitkan komponen evaluasi dan umpan balik.
6. C. Karakteristik kurikulum berbasis keterpaduan
Ciri-ciri bentuk organisasi kurikulum terpadu diantaranya adalah:
● Berdasarkan filsafat pendidikan demokrasi pancasila,
● Berdasarkan psikologi belajar gestalt dan field teory,
● Berdasarkan landasan sosiologis dan sosiokultural,
● Berdasarkan kebutuhan, minat, dan tingkat perkembangan
pertumbuhan peserta didik,
● Ditunjang oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada,
● Sistem penyampaiannya dengan menggunakan sistem pengajaran unit
yakni unit pengalaman dan unit mata pelajaran dan
● Peran guru sama aktifnya dengan peran peserta didik, bahkan peran
siswa lebih menonjol dan guru cenderung berperan sebagai
pembimbing dan fasilitator.
7. Keunggulan atau manfaat kurikulum terpadu diantaranya, adalah:
● Segala sesuatu yangdi pelajari dalam unit bertalian erat,
● Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat moderen tentang
belajar,
● Memungkinkan hubungan yang erat kaitannya antara sekolah
dengan masyarakat,
● Sesuai dengan paham demokratis,
● Mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan kematangan
peserta didik. Kurikulum terpadu yang banyak digunakan di lapangan
terdiri dari model connected, webbed, dan integrated.
8. D. Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Kurikulum memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas
hanya akan membuat kesulitan bagi siswa, karena pemisahan seperti itu
akan memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial.
Rencana umum yang di maksud adalah organisasi kurikulum yang berpusat
pada bidang masalah, idea, core atau thema tertentu yang dapat digunakan
untuk melaksanakan suatu pengajaran unit, diantaranya :
1. Tujuan sumber unit ,
2. Kriteria penyusunan rencana umum, dan
3. Organisasi dan isi rencana umum.
Rencana tersebut berisikan saran-saran bagi guru tentang cara-cara
yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan pengajaran unit.
9. KESIMPULAN
Kurikulum terpadu merupakan suatu sistem totalitas yang berdiri dari komponen-komponen yang
saling berhubungan dan berinteraksi baik komponen dengan komponen maupun antar
komponen-komponen antar keseluruhan, dalam rangka mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya. Konsep keterpaduan pada hakekatnya menujuk kepada keseluruhan, kesatuan,
kebulatan, kebulatan, komplek, yang ditandai dengan interaksi dan interpedensi antar
komponen-komponen lainnya (Ali Syahbana, 1974 : 17).
Kurikulum terpadu mempunyai berbagai komponen, karakteristik, dan prosedur pengembangan.
Dan di dalam prosedur terdapat tujuan sumber unit, kriteria penyusunan rencana umum,
organisasi dan isi rencana umum. Kurikulum berbasis keterpaduan merupakan suatu system
yang terdiri atas komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam rangka
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Kurikulum terpadu disebut integrated curriculum merupakan bentuk kurikulum yang meniadakan
batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit.
Ciri-ciri utama kurikulum terpadu antara lain berlandaskan teori belajar Gestalt, berdasarkan
kebutuhan anak didik, sistem unit, peran guru sama aktifnya dengan peran siswa dan sesuai
dengan minat dan perkembangan anak didik.
Kurikulum terpadu terdiri dari beberapa komponen meliputi komponen lulusan, metode, materi,
evaluasi, balikan, dan masyarakat.