SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH AVERTEBRATA AIR
CRUSTACEA
Dosen Pengampu : Qurrota Ayunin,S.Pi.,MP.,M.Sc.
KELOMPOK 4
Abdul Mulki Purnama 155080301111021
Margaretha Rosa Yulia 155080301111047
Maratussolihah 155080301111051
Alfin MubarRoq Utomo 155080301111057
Bambang Tri Ramadhana 135080401111051
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Filum
Arthropoda yang mana akan membahas secara spesifik tentang kelas Crustacea yang
merupakan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima
kasih pada ibu Qurrota Ayunin,S.Pi.,MP.,M.Sc. selaku salah satu Dosen mata Avertebrata Air
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kalimat yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Malang, November 2016
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian.......................................................................................................................... 3
2.2 Klasifikasi............................................................................................................................ 4
2.3. Struktur Tubuh................................................................................................................... 6
2.4 Ciri-Ciri ............................................................................................................................... 6
2.5 Sistem Gerak....................................................................................................................... 7
2.6 Sistem Respirasi .................................................................................................................. 7
2.7 Sistem Peredaran Darah ......................................................................................................7
2.8 Sistem Reproduksi............................................................................................................... 8
2.9 Sistem Pencernaan dan Cara Mendapatkan Makanan............................................................ 9
2.10 Sistem Ekskresi................................................................................................................ 10
2.11 Sistem Syaraf Dan Alat Indra............................................................................................ 10
2.12 Peran Crustacea.............................................................................................................. 11
BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 12
3.2 Saran................................................................................................................................ 12
DAFTARPUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang sehingga Crustacea disebut juga hewan
bercangkang. Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis. Jenis crustacea yang paling
umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya
sedikit yang hidup di darat. Crustacea adalah fillum Arthropoda yang sebagian besar hidup di
laut dan bernapas dengan insang. Tubuhnya terbagi dalam kepala (cephalo), dada (thorax),
dan perut (abdomen). Kepala dan dada bergabung membentuk kepala-dada (chepalothorax).
Kepalanya biasanya terdiri dari lima ruas yang tergabung menjadi satu. Mereka mempunyai
dua pasang antena, sepasang mandibula (mandible) atau rahang dan dua pasang maksila
(maxilla). Beberapa diantaranya digunakan untuk berjalan. Ruas abdomen biasanya sempit
dan lebih mudah bergerak dari pada kepala dan dada. Ruas-ruas tersebut mempunyai embelan
yang ukurannya sering mengecil.
Crustacea merupakan suatu kelompok besar dari artropoda, terdiri dari kurang lebih
52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum.
Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang,
udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut,
walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting
darat.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa itu crustacea?
b. Bagaimana klasifikasi klas crustacea?
c. Bagaimana struktur tubuh klas crustacea?
d. Bagaimana ciri-ciri dari klas crustacea?
e. Bagaimana sistem gerak dari klas crustacea?
f. Bagaimana sistem respirasi dari klas crustacea?
g. Bagaimana sistem peredaran darah dari klas crustacea?
h. Bagaimana sistem reproduksi pada klas crustacea?
i. Bagaimana sistem pencernaan klas crustacea?
j. Bagaimana sistem ekskresi dari klas krustacea?
k. Bagaimana sistem syaraf pada klas crustacea?
l. Bagaimana peran dari crustacea?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui apa itu crustacea
b. Untuk mengetahui klasifikasi klas crustacea
c. Untuk mengetahui struktur tubuh klas crustacea
d. Untuk mengetahui ciri-ciri dari klas crustacea
e. Untuk mengetahui sistem gerak dari klas crustacea
2
f. Untuk mengetahui sistem respirasi dari klas crustacea
g. Untuk mengetahui sistem peredaran darah dari klas crustacea
h. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada klas crustacea
i. Untuk mengetahui sistem pencernaan klas crustacea
j. Untuk mengetahui sistem ekskresi dari klas krustacea
k. Untuk mengetahui sistem syaraf pada klas crustacea
l. Untuk mengetahaui apa peran dari crustacea
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Crustacea adalah fillum Arthropoda yang sebagian besar hidup di laut dan bernapas
dengan insang. Tubuhnya terbagi dalam kepala (cephalo), dada (thorax), dan perut
(abdomen). Kepala dan dada bergabung membentuk kepala-dada (chepalothorax). Kepalanya
biasanya terdiri dari lima ruas yang tergabung menjadi satu. Mereka mempunyai dua pasang
antena, sepasang mandibel (mandible) atau rahang dan dua pasang maksila (maxilla).
Beberapa diantaranya digunakan untuk berjalan. Ruas abdomen biasanya sempit dan lebih
mudah bergerak dari padakepala dan dada. Ruas-ruas tersebut mempunyai embelan yang
ukurannya sering mengecil (Oemarjati, 1990).
Crustacea mempunyai kulit (cangkang) yang keras disebabkan adanya endapan
kalsium karbonat pada kutikula. Semua atau sebagian ruas tubuh mengandung apendik yang
aslinya biramus. Bernapas dengan insang atau seluruh permukaan tubuh. Kelenjar antena
(kelenjar hijau) atau kelenjar maxilla merupakan alat ekskresi. Kecuali jenis- jenis tertentu,
crustacea pada umumnya dioecious, pembuahan di dalam. Sebagian besar mengerami
telurnya. Tipe awal larva crustacea pada dasarnya adalah larva nauplius yang berenang bebas
sebagai plankton (Ghufron dan Kordi, 2009).
4
2.2 Klasifikasi
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
Entomostraca (udang tingkat rendah) dan Malakostraca (udang tingkat tinggi). Untuk
Entomostraca terdapat empat ordo, yaitu : Branchiopoda, Ostracoda, Copecoda, dan
Cirripedia, sedangkan Malakostraca terdapat tiga ordo yaitu: Isopoda, Stomatopoda, dan
Decapoda
 Entomostraca (udang tingkat rendah)
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, yaitu melayang-
layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.Adapun pembagian Entromostaca antara
lain :
1. Branchiopoda. Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus. Hewan ini sering disebut
kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara
parthenogenesis.
2. Ostracoda. Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut
sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
3. Copepoda. Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas.
4. Cirripedia. Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada
ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain.
Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu
diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang
terpancang di laut atau mengapung di laut.
5. Malacostraca (udang tingkat tinggi)
5
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas
sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malacostraca dibagi
menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
1. Isopoda. Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.Contoh: Onicus asellus (kutu perahu)-
Limnoria lignorum. Keduanya adalah pengerek kayu.
2. Stomatopoda. Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip
belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai
karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan
antena.
3. Decapoda (si kaki sepuluh). Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini
mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting
peranannya bagi kehidupan manusia.Decapoda banyak digunakan sebagai sumber
makanan yang kaya dengan protein.Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan
rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh
mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh.
Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
1. Udang: Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak
dibudidayakan. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air
tawar dan payau. Cambarus virilis (udang air tawar), Panulirus versicolor (udang karang),
hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut. Palaemon carcinus (udang sotong).
2. Ketam: Portunus sexdentatus (kepiting), Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
Parathelpusa maculata (yuyu), Scylla serrata (kepiting), Birgus latro (ketam kenari).
6
2.3. Struktur Tubuh
Tubuh Crustacea terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada bersatu) dan abdomen
(perut). Sefalotorak ditutupi oleh karapaks di bagian dorsalnya. Bagian anterior karapaks
lancip seperti duri, disebut rostrum. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula pendek,
sepasang antena panjang, dan sepasang maksila (rahang atas). Mata majemuk tersusun dari
banyak omatidium. Statosista terdapat pada dasar antenula dan terdapat kemoreseptor pada
antena. Mandibula (rahang bawah) pendek dan tebal untuk menggigit dan menggiling
makanan dan maksila untuk membantu proses makan.
Pada bagian dada terdapat maksiliped, sepasang keliped (kaki capit), dan empat
pasang pereiopod (kaki jalan) maksiliped berfungsi menyaring dan memasukkan makanan ke
mulut, sedangkan keliped untuk menangkap makanan dan alat pertahanan diri dari musuh.
Pada segmen bagian perut terdapat sepasang pleopod (kaki renang). Pada udang jantan
segmen pleopod ke-l dan ke-2 termodiflkasi menjadi alat kopulasi yang disebut gonopod.
Pada udang betina pleopod berfungsi menyimpan telur dan membawa anaknya. Ujung
posterior tubuh terdapat telson dan sepasang uropod sebagai alat kemudi berenang. Pada
telson dan uropod terdapat statosista.
2.4 Ciri-Ciri
Ciri-ciri pada Crustacea yaitu sebagai berikut :
a) Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks ( Kepala dan dada yang
menyatu ), dan badan belakang / perut ( Abdomen ).
b) Pada umumnya perkembangan melalui fase larva.
c) Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada
d) Habitat tertutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di darat.
e) Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai
f) Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor
7
g) Sistem pencernaan : Mulut –> Kerongkongan –> Lambung –> Usus –> Anus
h) Bernapas dengan insang
i) Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki
j) Pada bagian perut ( Abdomen ) terdapat 5 kaki renang
k) Pada kelapa – dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas ( Maksila ) , dan
sepasangrahang bawah ( Mandibula)
l) Pada bagian kepala – dada terdapat 5 pasang kaki ( 1 pasang capit dan 4 pasang kaki
jalan )
m) Pada bagian kepala dilindungi oleh kulit keras ( Karapas )
2.5 Sistem Gerak
Crustacea menggunakan kaki – kakinya untuk bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki
yang masing – masing untuk sepasang kaki paling depan dan paling besar di gunakan untuk
mencapit sesuatu, empat kaki sesudahnya di gunakan untuk berjalan dan juga memiliki lima
pasang kaki di bagian belakang yang fungsinya untuk berenang (kaki renang). Serta ia juga
menggunakan ekornya untuk bergerak.
2.6 Sistem Respirasi
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh
sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. Letak insang pada malacostraca
biasanya terbatas pada apendik thorax. Aliran air kearah insang umumnya dihasilkan dari
gerakan teratur sejumlah apendik.
2.7 Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka
(haemocoelic). Hal ini berarti bahwa darah beredar tanpa melalui pembuluh darah, sehingga
terjadi kontak langsung antara darah dan jaringan. Sistem peredaran darah ini menyebabkan
hilangnya rongga tubuh, karena darah memenuhi celah antar jaringan dan organ tubuh yang
disebut homocoel (rongga tubuh yang dipenuhi darah). Rongga tubuhnya hanya pada rongga
ekskresi dan organ perkembangbiakan.
Letak jantung dari Crustacea biasanya terdapat di bagian dorsal toraks atau di
sepanjang badan. Darah keluar dari jantung melalui sebuah aorta anterior, arteri abdomen
posterior, beberapa arteri lateral dan sebuah arteri ventral. Beberapa Crustacea tidak
8
mempunyai sistem arteri. Pada kebanyakan Malakostraca terdapat jantung tambahan
(accessory heart) atau pompa darah untuk menaikan tekanan darah.
Sistem peredaran darah Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka, karena
beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darahnya tidak mengandung hemoglobin (Hb)
melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah.
2.8 Sistem Reproduksi
Udang bersifat diesius, yang betina memiliki abdomen yang lebih besar di bandingkan
yang jantan. Alat reproduksi udang jantan terdiri atas sepasang testis, sepasang vas deferens,
dan sepasang vesikula seminalis. Alat reproduksi udang betina terdiri atas sepasang ovari dan
sepasang oviduk.
Gonad biasanya panjang dan sepasang terletak dibagian dorsal toraks dan atau
abdomen. Crustacea bereproduksi dengan mengadakan kopulasi (pembuahan). Pada proses
kopulasi tersebut individu jantan biasanya memiliki apendiks yang dapat berfungsi untuk
memegang betina. Individu jantan akan meletakan massa spermatoforik di bagian sternum
udang betina. Peletakan massa spermatoforik tersebut berlangsung sebelum telur dikeluarkan.
Pembuahan terjadi saat telur yang dikeluarkan dari celah genital ditarik ke arah abdomen oleh
pasangan kaki kelima betina. Pada waktu telur tertarik ke abdomen, sperma keluar dari massa
spermatoforik yang tersobek sehingga terjadi pembuahan.
Pembuahan tersebut dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Hal ini tergantung
pada sifat dari spermatoforiknya. Jika spermatoforknya bersifat kental, pembuahan terjadi
secara eksternal. Sedangkan spermatoforik yang bersifat cair memungkinkan untuk masuk ke
dalam oviduct (saluran telur) sehingga terjadi secara internal.
9
Telur yang sudah menetas akan menjadi nauplius yang planktonis. Naupilus tersebut
mempunyai tiga pasang apendik yaitu antenna pertama, antenna kedua dan mandibula; tubuh
belum beruas-ruas; dibagian anterior terdapat mata nauplius.
2.9 Sistem Pencernaan dan Cara Mendapatkan Makanan
Crustacea memiliki alat pencernaan yang lengkap. Urutan pencernaan makanannya
dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus yang
terletak di bagian posterior. Hewan ini juga memiliki kelenjar pencernaan atau hati di bagian
chepalotoraks. Sisa hasil metabolisme dibuang melalui anus, selain itu juga dibuang melalui
alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
Crustacea memiliki cara makan yang beraneka ragam yaitu dengan filter feeder,
pemakan bangkai, herbivora, karnivora, dan parasit. Filter feeder dalam menyaring air untuk
mendapatkan makanan hal ini menyebabkan mandibula (rahang) dan antenna akan berubah
(berevolusi) sesuai dengan fungsinya yaitu mulut untuk menyring air dan antenna untuk
10
melacak makanan pada air). Pada Crustacea pemakan bangkai, herbivore, dan karnivora
memiliki bagian tubuh yang berfungsi untuk mencengkram atau mengambil makanan,
misalya maksilla mandibula yang berfungsi untuk memegang, menggigit, dan menggiling
makanan.
Biasanya Crustacea aktif di malam hari, pada waktu itu mereka meninggalakan tempat
persembunyiannya untuk mencari makanan. Jenis yang hidup di perairan dangkal akan
menuju terumbu karang, sedangkan yang hidup di perairan yang luamayan dalam akan
berkeliaran disekitar tempat persenmbunyiannya untuk mencari makan.
2.10 Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa sepasang bangunan yang lebar, disebut “kelenjar hijau” terletak di
bagian bawah kepala, anterior esophagus. Setiap kelenjar terdiri atas bagian glanduler
berwarna hijau, vesica urinaria, terbentuk dari dilatasi dinding yang tipis dan saluran yang
bermuara keluar melalui suatu pori terletak di bagian ventral pada segmen basal antena.
Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa metabolisme tubuh (Kastawi, 2009).
2.11 Sistem Syaraf Dan Alat Indra
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat
indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet)
yang bertangkai.
Alat indra terdiri atas mata majemuk, bintik mata, statocyst, proproceptor, alat peraba
dan chemoreceptor. Mata majemuk terdapat pada hampir semua spesies dewasa, biasanya
terletak pada ujung tangkai yang dapat digerakkan tetapi adakalanya sessil. Crustacea dengan
mata majemuk yang berkembang baik mempunyai kemampuan untuk membedakan ukuran
dan bentuk tetapi ketajaman penglihatannya kecil dan gambarnya kasar.
Bintik mata selalu terletak digaris menengah dan khusus terdapat pada stadium larva
nauplius; terdiri atas 3 sampai 4 ocelli berbentuk mangkuk pigmen; berfungsi untuk
mendeteksi cahaya. Bintik mata diperlukan hewan planktonik untuk menentukan lokasi
permukaan air, dan bagi hewan peliang untuk menentukan lokasi permukaan substrat.
Statocyst hanya terdapat pada beberapa kelompok Malakostraca. Sepasang statocyst biasa
terletak pada pangkaal antenul, uropod atau telson.
Propioreceptor merupakan alat indra otot, terdapat pada malacostraca terutama
decapoda. Tiap organ terdiri atas sejumlah sel otot yang mengalami modifikasi spesial,
11
berperan membantu mengatur kedudukan apendik, semacam indra gerak yang dirangsang
oleh peregangan diantara sel otot, kontraksi otot diskitarnya. Alat peraba biasanya
membentuk bulu-bulu dan tersebar di berbagai tempat pada permukaan tubuh, terutama
apendik. Chemoreceptor merupakn alat indra untuk mendeteksi zat kimia, terdapat pada
kedua pasang antena dan apendik mulut . Esthetasc berbentuk bulu-bulu indra yang panjang
dan lembut merupakan chemoreseptor yang umum terdapat kebanyakan crustacea.
2.12 Peran Crustacea
Di alam, Crustacea mempunyai peran yang cukup penting. Sebagian besar
zooplankton di laut dan samudra adalah Crustacea. Hewan ini terdapat di laut mulai dari
pantai sampai laut yang dalam. Crustacea juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat
penting, karena beberapa jenis tertentu merupakan bahan makanan yang baik bagi manusia,
yaitu mengandung banyak protein. Selain itu, juga banyak yang hidup sebagai zooplankton
yang menjadi sumber makanan bagi beberapa jenis ikan. Hanya sedikit Crustacea yang
bersifat merusak, misalnya ada yang biasa membuat lubang pada kayu bagian luar dari
perahu atau kapal.
Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran
arthropoda yang menguntungkan manusia yaitu sebagai berikut :
 Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu
(Panaeus monodon), rajungan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan
udang karang (panulirus versicolor).
 Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan
ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
 Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
 Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
 Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Crustacea merupakan salah satu dari jenis Filum Anthropoda. Berdasarkan ukuran
tubuhnya Crustacea di golongkan menjagi 2 kelompok yang mana kedua kelompok tersebut
juga dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu Entomostraca, udang tingkat rendah), ordo :
Branchiopoda, Ostracoda, Copecoda, Cirripedia. Dan Malakostraca (udang tingkat tinggi),
ordonya terdiri dari : Isopoda, Stomatopoda, Decapoda. Sistem pencernaan : Mulut –>
Kerongkongan –> Lambung –> Usus –> Anus. Reproduksi dapat terjadi secara eksternal
maupun internal. Sistem peredaran darah pada Crustacea disebut sistem peredaran darah
terbuka (haemocoelic). Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak
berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan
mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3.2 Saran
Dalam mempelajari crustacea, diharapkan mahasiswa mampu membedakan antara
spesies satu dengan spesies lainnya berdasarkan morfologi tubuhnya karena beberapa spesies
ada yang hampir mirip jika dilihat sekilas. Dalam mempelajari crustacea juga, disarankan
untuk melihat biotanya secara langsung atau melalui gambar agar lebih mudah
memahaminya.
DAFTAR PUSTAKA
Ghufron dan Kordi.2009. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Dalam Kolam
Terpal. Lily Publisher: Yogyakarta.
Kastawi,Y.,Indrawan dan Mastudi,R.2009. Zoologi Avertebrata.Malang : UM Press.
Oemarjati, B. 1990. Avertebrata Air. Jakarta
Murtidjo,B.A. 2001. Benih Udang Windu Skala Kecil. Kanisius : Yogyakarta.
Purnamasari Gita Hanum.2008. Permintaan Benur Udang Windu di Kecamatan Pasekan
Kabupaten Indramayu. Jawa Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB
Bogor.
Google Image. 2016. (www.Google Image.com) Diakses pada hari sabtu tanggal 26
November 2010 pada pukul 15:00.

More Related Content

What's hot

Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
f' yagami
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
Imawaty Yulia
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
NurIndahS3
 

What's hot (20)

Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora) GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
GERAK REFLEKS PADA SPINAL KATAK SAWAH (Fejervarya cancrivora)
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)Kelompok 1 (gastropoda)
Kelompok 1 (gastropoda)
 
Burung Laut
Burung LautBurung Laut
Burung Laut
 
Pikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikanPikp modul5&6-jenis ikan
Pikp modul5&6-jenis ikan
 
osmoregulasi
osmoregulasiosmoregulasi
osmoregulasi
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
 
Makalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasiMakalah osmoregulasi
Makalah osmoregulasi
 
Laporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairanLaporan praktikum ekologi perairan
Laporan praktikum ekologi perairan
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Laporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awalLaporan genetika bab awal
Laporan genetika bab awal
 
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,NemathelminthesPerbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
Perbedaan Annelida,Plathyhelminthes,Nemathelminthes
 
Buku Vertebrata
Buku VertebrataBuku Vertebrata
Buku Vertebrata
 
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang VanamePengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
 
Arthropoda
ArthropodaArthropoda
Arthropoda
 
Avertebrata penyusun terumbu karang
Avertebrata penyusun terumbu karangAvertebrata penyusun terumbu karang
Avertebrata penyusun terumbu karang
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 

Viewers also liked

Biologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan ArachnidaBiologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan Arachnida
nhecha
 
Ririn islami (fisika)
Ririn islami (fisika)Ririn islami (fisika)
Ririn islami (fisika)
ririnislami9
 
Limites et perspectives du cinéma d'horreur français
Limites et perspectives du cinéma d'horreur françaisLimites et perspectives du cinéma d'horreur français
Limites et perspectives du cinéma d'horreur français
AmauryPascaud
 
Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...
Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...
Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...
David Oyeyemi
 
Sushasan Aain of Nepal 2065
Sushasan Aain of Nepal 2065Sushasan Aain of Nepal 2065
Sushasan Aain of Nepal 2065
bishal406
 

Viewers also liked (20)

Biologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan ArachnidaBiologi-Crustacea Dan Arachnida
Biologi-Crustacea Dan Arachnida
 
Makalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermataMakalah arthropoda dan echinodermata
Makalah arthropoda dan echinodermata
 
Crustacean powerpoint
Crustacean powerpointCrustacean powerpoint
Crustacean powerpoint
 
R&D Initial Presentation
R&D Initial PresentationR&D Initial Presentation
R&D Initial Presentation
 
Ririn islami (fisika)
Ririn islami (fisika)Ririn islami (fisika)
Ririn islami (fisika)
 
Building a Recommendation System for EverQuest Landmark's Marketplace
Building a Recommendation System for EverQuest Landmark's MarketplaceBuilding a Recommendation System for EverQuest Landmark's Marketplace
Building a Recommendation System for EverQuest Landmark's Marketplace
 
FBC, Belmont Weekly Announcements for June 29, 2014
FBC, Belmont Weekly Announcements for June 29, 2014FBC, Belmont Weekly Announcements for June 29, 2014
FBC, Belmont Weekly Announcements for June 29, 2014
 
Hello angular
Hello angularHello angular
Hello angular
 
Limites et perspectives du cinéma d'horreur français
Limites et perspectives du cinéma d'horreur françaisLimites et perspectives du cinéma d'horreur français
Limites et perspectives du cinéma d'horreur français
 
Presentación ingeniería y empresa
Presentación ingeniería y empresaPresentación ingeniería y empresa
Presentación ingeniería y empresa
 
Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...
Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...
Assessment of Soil Petrophysical Parameters Using Electrical Resistivity Tomo...
 
Factsheet
FactsheetFactsheet
Factsheet
 
Mermaid Telecommunication
Mermaid Telecommunication Mermaid Telecommunication
Mermaid Telecommunication
 
Announcements for FBC, Belmont for 2-9-14
Announcements for FBC, Belmont for 2-9-14Announcements for FBC, Belmont for 2-9-14
Announcements for FBC, Belmont for 2-9-14
 
Mining the Madden Experience
Mining the Madden ExperienceMining the Madden Experience
Mining the Madden Experience
 
First Baptist Church, Belmont, MS Weekly Announcements for April 20, 2014
First Baptist Church, Belmont, MS Weekly Announcements for April 20, 2014First Baptist Church, Belmont, MS Weekly Announcements for April 20, 2014
First Baptist Church, Belmont, MS Weekly Announcements for April 20, 2014
 
Welcome to First Baptist Church, Belmont, MS
Welcome to First Baptist Church, Belmont, MSWelcome to First Baptist Church, Belmont, MS
Welcome to First Baptist Church, Belmont, MS
 
FLUIDA
FLUIDAFLUIDA
FLUIDA
 
Weekly Announcements for First Baptist Church Belmont, MS April 27, 2014
Weekly Announcements for First Baptist Church Belmont, MS April 27, 2014Weekly Announcements for First Baptist Church Belmont, MS April 27, 2014
Weekly Announcements for First Baptist Church Belmont, MS April 27, 2014
 
Sushasan Aain of Nepal 2065
Sushasan Aain of Nepal 2065Sushasan Aain of Nepal 2065
Sushasan Aain of Nepal 2065
 

Similar to Makalah crustacea

Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)
Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)
Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)
Win Da
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
R Januari
 
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Google
 
Lks v er tebrata
Lks v er tebrataLks v er tebrata
Lks v er tebrata
Era Tarigan
 
Makalah celicerata
Makalah celicerataMakalah celicerata
Makalah celicerata
R Januari
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
nhecha
 

Similar to Makalah crustacea (20)

Budidaya ikan lele
Budidaya ikan leleBudidaya ikan lele
Budidaya ikan lele
 
Subsistem hulu hilir komoditi lele
Subsistem hulu   hilir komoditi leleSubsistem hulu   hilir komoditi lele
Subsistem hulu hilir komoditi lele
 
Makalah sistem ekskresi pada tumbuhan dan hewan
Makalah sistem ekskresi pada tumbuhan dan hewanMakalah sistem ekskresi pada tumbuhan dan hewan
Makalah sistem ekskresi pada tumbuhan dan hewan
 
Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)
Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)
Makalah biologi (coelenterata dan mollusca)
 
Peredaran darah ikan
Peredaran darah ikanPeredaran darah ikan
Peredaran darah ikan
 
Presentasi for arthropode
Presentasi for arthropodePresentasi for arthropode
Presentasi for arthropode
 
Chusna novela 2
Chusna novela 2Chusna novela 2
Chusna novela 2
 
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
 
biomedik 2.pptx
biomedik 2.pptxbiomedik 2.pptx
biomedik 2.pptx
 
Lks v er tebrata
Lks v er tebrataLks v er tebrata
Lks v er tebrata
 
Makalah Biologi.docx
Makalah Biologi.docxMakalah Biologi.docx
Makalah Biologi.docx
 
Kata pengantar chordata
Kata pengantar chordataKata pengantar chordata
Kata pengantar chordata
 
Laporan praktikum fha
Laporan praktikum fhaLaporan praktikum fha
Laporan praktikum fha
 
Laporan sistematika invertebrata
Laporan sistematika invertebrataLaporan sistematika invertebrata
Laporan sistematika invertebrata
 
Makalah celicerata
Makalah celicerataMakalah celicerata
Makalah celicerata
 
Chusna novela
Chusna novelaChusna novela
Chusna novela
 
Makalah planktonologi
Makalah planktonologiMakalah planktonologi
Makalah planktonologi
 
Animalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas XAnimalia invertebrata kelas X
Animalia invertebrata kelas X
 
Jurnal avertebrata air
Jurnal avertebrata airJurnal avertebrata air
Jurnal avertebrata air
 
Power point-crustacea
Power point-crustaceaPower point-crustacea
Power point-crustacea
 

Recently uploaded

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 

Recently uploaded (20)

PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANGKERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN RUANG
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
Tugas 1 Statistik Pendidikan UT Tahun 2024
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 

Makalah crustacea

  • 1. MAKALAH AVERTEBRATA AIR CRUSTACEA Dosen Pengampu : Qurrota Ayunin,S.Pi.,MP.,M.Sc. KELOMPOK 4 Abdul Mulki Purnama 155080301111021 Margaretha Rosa Yulia 155080301111047 Maratussolihah 155080301111051 Alfin MubarRoq Utomo 155080301111057 Bambang Tri Ramadhana 135080401111051 TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Filum Arthropoda yang mana akan membahas secara spesifik tentang kelas Crustacea yang merupakan sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga kami berterima kasih pada ibu Qurrota Ayunin,S.Pi.,MP.,M.Sc. selaku salah satu Dosen mata Avertebrata Air yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kalimat yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Malang, November 2016
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.........................................................................................................................i DAFTAR ISI ...................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 1 1.3 Tujuan................................................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................... 3 2.1 Pengertian.......................................................................................................................... 3 2.2 Klasifikasi............................................................................................................................ 4 2.3. Struktur Tubuh................................................................................................................... 6 2.4 Ciri-Ciri ............................................................................................................................... 6 2.5 Sistem Gerak....................................................................................................................... 7 2.6 Sistem Respirasi .................................................................................................................. 7 2.7 Sistem Peredaran Darah ......................................................................................................7 2.8 Sistem Reproduksi............................................................................................................... 8 2.9 Sistem Pencernaan dan Cara Mendapatkan Makanan............................................................ 9 2.10 Sistem Ekskresi................................................................................................................ 10 2.11 Sistem Syaraf Dan Alat Indra............................................................................................ 10 2.12 Peran Crustacea.............................................................................................................. 11 BAB III PENUTUP......................................................................................................................... 12 3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 12 3.2 Saran................................................................................................................................ 12 DAFTARPUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang sehingga Crustacea disebut juga hewan bercangkang. Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000 jenis. Jenis crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting. Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit yang hidup di darat. Crustacea adalah fillum Arthropoda yang sebagian besar hidup di laut dan bernapas dengan insang. Tubuhnya terbagi dalam kepala (cephalo), dada (thorax), dan perut (abdomen). Kepala dan dada bergabung membentuk kepala-dada (chepalothorax). Kepalanya biasanya terdiri dari lima ruas yang tergabung menjadi satu. Mereka mempunyai dua pasang antena, sepasang mandibula (mandible) atau rahang dan dua pasang maksila (maxilla). Beberapa diantaranya digunakan untuk berjalan. Ruas abdomen biasanya sempit dan lebih mudah bergerak dari pada kepala dan dada. Ruas-ruas tersebut mempunyai embelan yang ukurannya sering mengecil. Crustacea merupakan suatu kelompok besar dari artropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000 spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini mencakup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan air, baik air tawar maupun laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting darat. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa itu crustacea? b. Bagaimana klasifikasi klas crustacea? c. Bagaimana struktur tubuh klas crustacea? d. Bagaimana ciri-ciri dari klas crustacea? e. Bagaimana sistem gerak dari klas crustacea? f. Bagaimana sistem respirasi dari klas crustacea? g. Bagaimana sistem peredaran darah dari klas crustacea? h. Bagaimana sistem reproduksi pada klas crustacea? i. Bagaimana sistem pencernaan klas crustacea? j. Bagaimana sistem ekskresi dari klas krustacea? k. Bagaimana sistem syaraf pada klas crustacea? l. Bagaimana peran dari crustacea? 1.3 Tujuan a. Untuk mengetahui apa itu crustacea b. Untuk mengetahui klasifikasi klas crustacea c. Untuk mengetahui struktur tubuh klas crustacea d. Untuk mengetahui ciri-ciri dari klas crustacea e. Untuk mengetahui sistem gerak dari klas crustacea
  • 5. 2 f. Untuk mengetahui sistem respirasi dari klas crustacea g. Untuk mengetahui sistem peredaran darah dari klas crustacea h. Untuk mengetahui sistem reproduksi pada klas crustacea i. Untuk mengetahui sistem pencernaan klas crustacea j. Untuk mengetahui sistem ekskresi dari klas krustacea k. Untuk mengetahui sistem syaraf pada klas crustacea l. Untuk mengetahaui apa peran dari crustacea
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Crustacea adalah fillum Arthropoda yang sebagian besar hidup di laut dan bernapas dengan insang. Tubuhnya terbagi dalam kepala (cephalo), dada (thorax), dan perut (abdomen). Kepala dan dada bergabung membentuk kepala-dada (chepalothorax). Kepalanya biasanya terdiri dari lima ruas yang tergabung menjadi satu. Mereka mempunyai dua pasang antena, sepasang mandibel (mandible) atau rahang dan dua pasang maksila (maxilla). Beberapa diantaranya digunakan untuk berjalan. Ruas abdomen biasanya sempit dan lebih mudah bergerak dari padakepala dan dada. Ruas-ruas tersebut mempunyai embelan yang ukurannya sering mengecil (Oemarjati, 1990). Crustacea mempunyai kulit (cangkang) yang keras disebabkan adanya endapan kalsium karbonat pada kutikula. Semua atau sebagian ruas tubuh mengandung apendik yang aslinya biramus. Bernapas dengan insang atau seluruh permukaan tubuh. Kelenjar antena (kelenjar hijau) atau kelenjar maxilla merupakan alat ekskresi. Kecuali jenis- jenis tertentu, crustacea pada umumnya dioecious, pembuahan di dalam. Sebagian besar mengerami telurnya. Tipe awal larva crustacea pada dasarnya adalah larva nauplius yang berenang bebas sebagai plankton (Ghufron dan Kordi, 2009).
  • 7. 4 2.2 Klasifikasi Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Entomostraca (udang tingkat rendah) dan Malakostraca (udang tingkat tinggi). Untuk Entomostraca terdapat empat ordo, yaitu : Branchiopoda, Ostracoda, Copecoda, dan Cirripedia, sedangkan Malakostraca terdapat tiga ordo yaitu: Isopoda, Stomatopoda, dan Decapoda  Entomostraca (udang tingkat rendah) Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, yaitu melayang- layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.Adapun pembagian Entromostaca antara lain : 1. Branchiopoda. Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus. Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis. 2. Ostracoda. Contoh: Cypris candida, Codona suburdana. Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena. 3. Copepoda. Contoh: Argulus indicus, Cyclops. Hidup di air laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya jelas. 4. Cirripedia. Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina. Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut. 5. Malacostraca (udang tingkat tinggi)
  • 8. 5 Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malacostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda. 1. Isopoda. Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.Contoh: Onicus asellus (kutu perahu)- Limnoria lignorum. Keduanya adalah pengerek kayu. 2. Stomatopoda. Contoh: Squilla empusa (udang belalang). Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena. 3. Decapoda (si kaki sepuluh). Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia.Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein.Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut. Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu: 1. Udang: Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau. Cambarus virilis (udang air tawar), Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut. Palaemon carcinus (udang sotong). 2. Ketam: Portunus sexdentatus (kepiting), Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp. Parathelpusa maculata (yuyu), Scylla serrata (kepiting), Birgus latro (ketam kenari).
  • 9. 6 2.3. Struktur Tubuh Tubuh Crustacea terdiri dari sefalotoraks (kepala dan dada bersatu) dan abdomen (perut). Sefalotorak ditutupi oleh karapaks di bagian dorsalnya. Bagian anterior karapaks lancip seperti duri, disebut rostrum. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula pendek, sepasang antena panjang, dan sepasang maksila (rahang atas). Mata majemuk tersusun dari banyak omatidium. Statosista terdapat pada dasar antenula dan terdapat kemoreseptor pada antena. Mandibula (rahang bawah) pendek dan tebal untuk menggigit dan menggiling makanan dan maksila untuk membantu proses makan. Pada bagian dada terdapat maksiliped, sepasang keliped (kaki capit), dan empat pasang pereiopod (kaki jalan) maksiliped berfungsi menyaring dan memasukkan makanan ke mulut, sedangkan keliped untuk menangkap makanan dan alat pertahanan diri dari musuh. Pada segmen bagian perut terdapat sepasang pleopod (kaki renang). Pada udang jantan segmen pleopod ke-l dan ke-2 termodiflkasi menjadi alat kopulasi yang disebut gonopod. Pada udang betina pleopod berfungsi menyimpan telur dan membawa anaknya. Ujung posterior tubuh terdapat telson dan sepasang uropod sebagai alat kemudi berenang. Pada telson dan uropod terdapat statosista. 2.4 Ciri-Ciri Ciri-ciri pada Crustacea yaitu sebagai berikut : a) Tubuhnya terdiri atas 2 bagian pokok, yaitu Sefalothoraks ( Kepala dan dada yang menyatu ), dan badan belakang / perut ( Abdomen ). b) Pada umumnya perkembangan melalui fase larva. c) Mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada d) Habitat tertutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di darat. e) Dibagian anterior terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai f) Badan belakang pada udang melengkung diakhiri dengan ekor
  • 10. 7 g) Sistem pencernaan : Mulut –> Kerongkongan –> Lambung –> Usus –> Anus h) Bernapas dengan insang i) Setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki j) Pada bagian perut ( Abdomen ) terdapat 5 kaki renang k) Pada kelapa – dada terdapat sepasang antena, sepasang rahang atas ( Maksila ) , dan sepasangrahang bawah ( Mandibula) l) Pada bagian kepala – dada terdapat 5 pasang kaki ( 1 pasang capit dan 4 pasang kaki jalan ) m) Pada bagian kepala dilindungi oleh kulit keras ( Karapas ) 2.5 Sistem Gerak Crustacea menggunakan kaki – kakinya untuk bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki yang masing – masing untuk sepasang kaki paling depan dan paling besar di gunakan untuk mencapit sesuatu, empat kaki sesudahnya di gunakan untuk berjalan dan juga memiliki lima pasang kaki di bagian belakang yang fungsinya untuk berenang (kaki renang). Serta ia juga menggunakan ekornya untuk bergerak. 2.6 Sistem Respirasi Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya. Letak insang pada malacostraca biasanya terbatas pada apendik thorax. Aliran air kearah insang umumnya dihasilkan dari gerakan teratur sejumlah apendik. 2.7 Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah pada Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka (haemocoelic). Hal ini berarti bahwa darah beredar tanpa melalui pembuluh darah, sehingga terjadi kontak langsung antara darah dan jaringan. Sistem peredaran darah ini menyebabkan hilangnya rongga tubuh, karena darah memenuhi celah antar jaringan dan organ tubuh yang disebut homocoel (rongga tubuh yang dipenuhi darah). Rongga tubuhnya hanya pada rongga ekskresi dan organ perkembangbiakan. Letak jantung dari Crustacea biasanya terdapat di bagian dorsal toraks atau di sepanjang badan. Darah keluar dari jantung melalui sebuah aorta anterior, arteri abdomen posterior, beberapa arteri lateral dan sebuah arteri ventral. Beberapa Crustacea tidak
  • 11. 8 mempunyai sistem arteri. Pada kebanyakan Malakostraca terdapat jantung tambahan (accessory heart) atau pompa darah untuk menaikan tekanan darah. Sistem peredaran darah Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka, karena beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darahnya tidak mengandung hemoglobin (Hb) melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap oksigen rendah. 2.8 Sistem Reproduksi Udang bersifat diesius, yang betina memiliki abdomen yang lebih besar di bandingkan yang jantan. Alat reproduksi udang jantan terdiri atas sepasang testis, sepasang vas deferens, dan sepasang vesikula seminalis. Alat reproduksi udang betina terdiri atas sepasang ovari dan sepasang oviduk. Gonad biasanya panjang dan sepasang terletak dibagian dorsal toraks dan atau abdomen. Crustacea bereproduksi dengan mengadakan kopulasi (pembuahan). Pada proses kopulasi tersebut individu jantan biasanya memiliki apendiks yang dapat berfungsi untuk memegang betina. Individu jantan akan meletakan massa spermatoforik di bagian sternum udang betina. Peletakan massa spermatoforik tersebut berlangsung sebelum telur dikeluarkan. Pembuahan terjadi saat telur yang dikeluarkan dari celah genital ditarik ke arah abdomen oleh pasangan kaki kelima betina. Pada waktu telur tertarik ke abdomen, sperma keluar dari massa spermatoforik yang tersobek sehingga terjadi pembuahan. Pembuahan tersebut dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Hal ini tergantung pada sifat dari spermatoforiknya. Jika spermatoforknya bersifat kental, pembuahan terjadi secara eksternal. Sedangkan spermatoforik yang bersifat cair memungkinkan untuk masuk ke dalam oviduct (saluran telur) sehingga terjadi secara internal.
  • 12. 9 Telur yang sudah menetas akan menjadi nauplius yang planktonis. Naupilus tersebut mempunyai tiga pasang apendik yaitu antenna pertama, antenna kedua dan mandibula; tubuh belum beruas-ruas; dibagian anterior terdapat mata nauplius. 2.9 Sistem Pencernaan dan Cara Mendapatkan Makanan Crustacea memiliki alat pencernaan yang lengkap. Urutan pencernaan makanannya dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus dan anus yang terletak di bagian posterior. Hewan ini juga memiliki kelenjar pencernaan atau hati di bagian chepalotoraks. Sisa hasil metabolisme dibuang melalui anus, selain itu juga dibuang melalui alat ekskresi yang disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala. Crustacea memiliki cara makan yang beraneka ragam yaitu dengan filter feeder, pemakan bangkai, herbivora, karnivora, dan parasit. Filter feeder dalam menyaring air untuk mendapatkan makanan hal ini menyebabkan mandibula (rahang) dan antenna akan berubah (berevolusi) sesuai dengan fungsinya yaitu mulut untuk menyring air dan antenna untuk
  • 13. 10 melacak makanan pada air). Pada Crustacea pemakan bangkai, herbivore, dan karnivora memiliki bagian tubuh yang berfungsi untuk mencengkram atau mengambil makanan, misalya maksilla mandibula yang berfungsi untuk memegang, menggigit, dan menggiling makanan. Biasanya Crustacea aktif di malam hari, pada waktu itu mereka meninggalakan tempat persembunyiannya untuk mencari makanan. Jenis yang hidup di perairan dangkal akan menuju terumbu karang, sedangkan yang hidup di perairan yang luamayan dalam akan berkeliaran disekitar tempat persenmbunyiannya untuk mencari makan. 2.10 Sistem Ekskresi Alat ekskresi berupa sepasang bangunan yang lebar, disebut “kelenjar hijau” terletak di bagian bawah kepala, anterior esophagus. Setiap kelenjar terdiri atas bagian glanduler berwarna hijau, vesica urinaria, terbentuk dari dilatasi dinding yang tipis dan saluran yang bermuara keluar melalui suatu pori terletak di bagian ventral pada segmen basal antena. Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa metabolisme tubuh (Kastawi, 2009). 2.11 Sistem Syaraf Dan Alat Indra Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai. Alat indra terdiri atas mata majemuk, bintik mata, statocyst, proproceptor, alat peraba dan chemoreceptor. Mata majemuk terdapat pada hampir semua spesies dewasa, biasanya terletak pada ujung tangkai yang dapat digerakkan tetapi adakalanya sessil. Crustacea dengan mata majemuk yang berkembang baik mempunyai kemampuan untuk membedakan ukuran dan bentuk tetapi ketajaman penglihatannya kecil dan gambarnya kasar. Bintik mata selalu terletak digaris menengah dan khusus terdapat pada stadium larva nauplius; terdiri atas 3 sampai 4 ocelli berbentuk mangkuk pigmen; berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Bintik mata diperlukan hewan planktonik untuk menentukan lokasi permukaan air, dan bagi hewan peliang untuk menentukan lokasi permukaan substrat. Statocyst hanya terdapat pada beberapa kelompok Malakostraca. Sepasang statocyst biasa terletak pada pangkaal antenul, uropod atau telson. Propioreceptor merupakan alat indra otot, terdapat pada malacostraca terutama decapoda. Tiap organ terdiri atas sejumlah sel otot yang mengalami modifikasi spesial,
  • 14. 11 berperan membantu mengatur kedudukan apendik, semacam indra gerak yang dirangsang oleh peregangan diantara sel otot, kontraksi otot diskitarnya. Alat peraba biasanya membentuk bulu-bulu dan tersebar di berbagai tempat pada permukaan tubuh, terutama apendik. Chemoreceptor merupakn alat indra untuk mendeteksi zat kimia, terdapat pada kedua pasang antena dan apendik mulut . Esthetasc berbentuk bulu-bulu indra yang panjang dan lembut merupakan chemoreseptor yang umum terdapat kebanyakan crustacea. 2.12 Peran Crustacea Di alam, Crustacea mempunyai peran yang cukup penting. Sebagian besar zooplankton di laut dan samudra adalah Crustacea. Hewan ini terdapat di laut mulai dari pantai sampai laut yang dalam. Crustacea juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting, karena beberapa jenis tertentu merupakan bahan makanan yang baik bagi manusia, yaitu mengandung banyak protein. Selain itu, juga banyak yang hidup sebagai zooplankton yang menjadi sumber makanan bagi beberapa jenis ikan. Hanya sedikit Crustacea yang bersifat merusak, misalnya ada yang biasa membuat lubang pada kayu bagian luar dari perahu atau kapal. Berbagai jenis Arthropoda memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran arthropoda yang menguntungkan manusia yaitu sebagai berikut :  Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi. Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajungan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor).  Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda. Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:  Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.  Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.  Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
  • 15. 12 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Crustacea merupakan salah satu dari jenis Filum Anthropoda. Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea di golongkan menjagi 2 kelompok yang mana kedua kelompok tersebut juga dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu Entomostraca, udang tingkat rendah), ordo : Branchiopoda, Ostracoda, Copecoda, Cirripedia. Dan Malakostraca (udang tingkat tinggi), ordonya terdiri dari : Isopoda, Stomatopoda, Decapoda. Sistem pencernaan : Mulut –> Kerongkongan –> Lambung –> Usus –> Anus. Reproduksi dapat terjadi secara eksternal maupun internal. Sistem peredaran darah pada Crustacea disebut sistem peredaran darah terbuka (haemocoelic). Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai. 3.2 Saran Dalam mempelajari crustacea, diharapkan mahasiswa mampu membedakan antara spesies satu dengan spesies lainnya berdasarkan morfologi tubuhnya karena beberapa spesies ada yang hampir mirip jika dilihat sekilas. Dalam mempelajari crustacea juga, disarankan untuk melihat biotanya secara langsung atau melalui gambar agar lebih mudah memahaminya.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Ghufron dan Kordi.2009. Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Dalam Kolam Terpal. Lily Publisher: Yogyakarta. Kastawi,Y.,Indrawan dan Mastudi,R.2009. Zoologi Avertebrata.Malang : UM Press. Oemarjati, B. 1990. Avertebrata Air. Jakarta Murtidjo,B.A. 2001. Benih Udang Windu Skala Kecil. Kanisius : Yogyakarta. Purnamasari Gita Hanum.2008. Permintaan Benur Udang Windu di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu. Jawa Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB Bogor. Google Image. 2016. (www.Google Image.com) Diakses pada hari sabtu tanggal 26 November 2010 pada pukul 15:00.