SlideShare a Scribd company logo
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang
sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram.Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya
pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan
banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga
pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang.Namun kejadian BBLR juga
dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat
saja tejadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat
berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin dan pemanfaatan
pelayanan antenatal.
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan diabilitas
neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap
kehidupannya di masa depan.
BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah
pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi
mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung
kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem
persyarafan (respon rangsangan lambat).Selain itu bayi berat lahir rendah dapat
mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.
BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat
berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akanmemperlambat
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan
kecerdasan (Depkes RI, 2005).
Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang tepat
agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan
diatas.Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan
penting dalam memberikan perawatan pada bayi dengan berat lahir rendah
(BBLR).Perkembangan bayi dengan BBLR yang dirawat di RS ini sangat tergantung
pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
1.2. Tujuan
1.Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran umum tentang asuhan kebidanan pada bayi dengan
berat lahir rendah (BBLR)
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian BBLR
b. Untuk mengetahui Etiologi BBLR
c. Untuk mengetahui Karakteristik BBLR
d. Untuk mengetahui Masalah Pada BBLR
e. Untuk mengetahui Penanganan Pada BBLR..
f. Untuk mengetahuiPemantauan (Monitoring) pada BBLR
g. Untuk memenuhi tugas pelajaran neonatus
1.3. Manfaat
a. Mengetahui pengertian BBLR
b. Mengetahui Etiologi BBLR
c. Mengetahui Karakteristik BBLR
d. Mengetahui Masalah Pada BBLR
e. Mengetahui Penanganan Pada BBLR
f. MengetahuiPemantauan (Monitoring) pada BBLR
g. Terpenuhi tugas pelajaran neonates
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Sarwono Prawirohardjo,
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2004).
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 jam setelah lahir). (Pelatihan PONED Komponen Neonatal, 2004)WHO
(1961) mengganti istilah premature dengan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada
waktu lahir bukan bayi premature.
2.2. Etiologi
BBLR dapat disebabkan karena:
1) Persalinan kurang bulan / premature
Bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu.
Pada umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan
janin, gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat daripada
waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum
cukup bulan.
Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi
normal untuk bertahan hidup diluar rahim.Semakin muda umur kehamilan, fungsi
organ tubuh semakin kurang sempurna dan prognosisnya semakin kurang baik.
Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang
matangnya organ karena masa gestasi yang kurang (prematur).
2) Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan
Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat
dalam kandungan (janin tumbuh lambat).Retardasi pertumbuhan intrauterine
berhubungan dengan keaadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta
dengan pertumbuhan dan perkembangan janin atau dengan keadaan umum dan gizi
ibu.
Keadaan ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam
waktu yang lama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.Kematangan fungsi
organ tergantung pada usia kehamilan walaupun berat lahirnya kecil.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR)
adalah :
1. Faktor Ibu
 Gizi saat hamil yang kurang
 Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
 Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
 Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)
 Faktor pekerja yang terlalu berat
2. Faktor Kehamilan
 Hamil dengan hidramnion
 Hamil ganda
 Perdarahan antepartum
 Komplikasi hamil : pre-eklampsia / eklampsia, ketuban pecah dini.
3. Faktor Janin
 Cata bawaan
 infeksi dalam rahim
4. Faktor yang masih belum diketahui
1. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah
dibedakan dalam:
 Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
 Bayi berat lahir sangar rendah (BBLSR) berat lahir <1500 fram
 Bayi berat lahir eksterm rendah (BBLER), berat lahir <1000 gram
2. Berdasarkan berat badan menurut usia kehamilan dapat digolongkan:
1. Prematuritas murni.
Bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat
badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus
Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan ( NKBSMK).
2. Dismaturitas.
Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini
dapat juga:
 Neonatus Kurang Bulan - Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK).
 Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus
Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NLB- KMK ).
2.3.Karakteristik BBLR
1. BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada <30 cm.
2. Kepala >dari dada
3. Pernafasan belum teratur dan sering mengalami apneu
4. Pernafasan sejajar 45-50 kali permenit
5. Frekuensi nadi 100 – 140 x permenit.
6. Bayi laki-laki testis sudah turun
7. payudara dan puting sesuai masa kehamilan
8. Menghisap cukup kuat.
9. Gerakannya cuku aktif, tangis cukup kuat
2.4. Masalah Pada BBLR
1. Suhu tubuh
 Pusat pengatur nafas badan masih belum sempurna
 Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah
 Otot bayi masih lemah
 Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan
 Kemampuan metabolisme panas masih rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu
banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36o sampai 37o.
2. Pernafasan
 Pusat pengatur pernafasan belum sempurna
 Surfaktan paru-paru masih kurang sehingga perkembangannya tidak sempurna
 Otot pernafasan dan tulang iga lemah
 Dapat disertai penyakit-penyakit maka maun membrane, mudah infeksi paru-paru,
gagal pernafasan.
3. Alat pencernaan makanan
 Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan dengan banyak lemah
/ kurang baik.
 Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga
pengosongan lambung berkurang
 Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.
4. Hepar yang belum matang (immatur)
 Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi
hiperbilirubinemia (kuning) sampai kena uterus.
5. Ginjal masih belum malang (immature)
 Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum
sempurna sehingga mudah terjadi edema.
6. Perdarahan dalam otot
 Pembuluh darah bayi premature masih rapuh dan mudah pecah
 Sering mengalami gangguan pernafasan, sehingga memudahkan terjadi
perdarahan dalam otak.
 Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi
 Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan
dan nekrosis.
2.5. Penanganan
1. Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR mudah dan cepat mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus
dipertahankan dengan ketat.Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh
bayi yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan
lemak di bawah kulit, dan kekurangan lemak coklat (brown fat).
2. Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan oleh karena daya tahan tubuh
terhadap infeksi berkurang, relative belum sanggup membentuk entibodi dan daya
fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik. Oleh karena itu,
perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi, termasuk mencuci tangan sebelum
memegang bayi.
3. Pengawasan nutrisi/ASI
Pada BBLR refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, sehingga pemberian
nutrisi harus dilakukan dengan cermat, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim
pencernaan terutama lipase kurang, disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari
dan tinggi kalori (110 kal/kg/hari), agar berat badan bertambah sebaik-baiknya.
Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum
dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan
hiperbilirubinemia.
4. Penimbangan ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya
dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan
dengan ketat.
2.6. Pemantauan (Monitoring)
a. Kenaikan BB dan pemberian minum setelah umur 7 hari
 Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama. Bayi berat lahir >1500 gram
dapat kehilangan BB sampai 10% dari berat lahir. Berat lahir biasanya tercapai
kembali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi.
 Setelah berat lahir tercapai kembali, kenaikan berat badan selama 3 bulan
seharusnya:
150-200 gram seminggu untuk bayi <1500 gram (misalnya 20-30 gram/hari)
200-250 gram seminggu untuk bayi 1500-2500 gram (misalnya 30-35 gram/hari)
 Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat) dan telah
berusia lebih dari 7 hari:
 Tingkatkan jumlah ASI dengan 20ml/kg/hari sampai tercapai jumlah
180ml/kg/hari.
 Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah
pemberian ASI tetap 180ml/kg/hari.
 Apabila kenaikan berat tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai
200ml/kg/hari.
b. Tanda kecukupan pemberian ASI
 Kencing minimal 6 kali dalam 24 jam
 Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI
 BB bayi naik
c. Pemulangan penderita
Bayi suhu stabil
Toleransi minum per oral baik, diutamakan pemberian ASI. Bila tidak bisa diberikan
ASI dengan cara menetek dapat diberikan dengan alternative cara pemberian
minum yang lain.
Ibu sanggup merawat BBLR di rumah
BAB III
Management Kebidanan Neonatus dengan BBLR
SOAP
Masuk : 12 -12-2012 Jam : 10.30
WIB
Ruangan : Merak No.MR :
Tanggal Pengkajian : 12-12-2012 Dikaji o/Mahasiswi: Kelompok 1
Subjektif
1. Pengkajian
A. IDENTITAS
Nama Bayi : By. Niko
Umur Bayi : 1 jam
Tgl/Jam/Lahir : 12-12-12/ 10.30 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 2100 gram
Panjang Badan : 40 cm
Nama Ibu : Ny. Nia Nama Suami : Tn. Firman
Umur :22 Tahun Umur : 25 Tahun
Suku : Melayu Suku : Melayu
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Pepaya Alamat : Jl. Pepaya
B. ANAMNESA
1. Riwayat selama kehamilan
Pendarahan : tidak ada
Preeklamsi : tidak ada
Eklamsia : tidak ada
Penyakit kelamin : tidak ada
2. Riwayat persalinan sekarang
Kelahiran tunggal/ganda : Tunggal
Jenis persalinan : Normal
Di tolong oleh : Bidan
Ketuban pecah : Jernih
Keadaan dan jumlah air ketuban : 1200cc
Placentanya lahir : Lengkap
Tali pusat :Normal, 50 cm
Komplikasi persalinan
Ibu : tidak ada
Janin : tidak ada
Objektif
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan khusus
Apakah air ketuban jernih atau bercampur dengan meconium: jernih
Apakah Bayi bernafas spontan : ya
Apakah kulit bayi bewarna kemerahan : ya
Apakah tonus/kekuatan bayi cukup : ya
Apakah ini kehamilan cukup bulan : ya
Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi
2. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda-tanda vital :
Nadi : 138x/i
Suhu : 35,5o C
Pernafasan :50x/i
3. Pemeriksaan umum secara sistematis
a. Kepala : Normal
b. Muka : Bulat
c. Mata : Simetris +/+
d. Telinga :Simetris +/+
e. Mulut : Bersih
f. Hidung : Simetris +/+, tidak ada polip
g. Leher : Tidak ada pembengkakan
h. Dada : Normal
i. Perut :normal
j. Tali pusat : Normal
4. Reflex
a. Reflex moro : ada
b. Reflex rooting : ada
c. Reflex sucking : ada
d. Reflex grasping/plantar : ada
e. Reflex tonic neck : ada
f. Reflex staping : ada
g. Reflex babin sky : ada
5. ANTROPOMETRI
a. Lingkar kepala : 28 cm
b. Lingkar dada : 25cm
c. Lingkar lengan atas : 9 cm
d. Berat badan : 2100 gram
e. Panjang badan : 40 cm
6. ELIMINASI
a. Urine : belum ada
b. Meconium : belum ada
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : tidak dilakukan
a. Laboratorium : tidak dilakukan
b. Lain-lain : tidak dilakukan
A : Bayi Lahir 1jam post partum k/u bayi sedang, bayi dengan BBLR
P :
a) Beritahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa berat bayi 2100 gram nadi 138x/I, suhu
35,5o C, pernafasan 50x/i, Beritahu ibu peneyebab terjadinya BBLR yaitu bisa
disebabkan oleh ibu apabila ibu perokok,pemenuhan nutrisi yang kurang pada waktu
hamil dan bisa juga disebabkan oleh bayi itu sendiri yaitu cacat bawaan dan infeksi
didalam rahim.
b) Beritahu ada ibu tindakan yang akan dilakukan pada bayinya yaitu dengan rujuk
c) Beri dukungan psikologi yaitu ibu harus sabar dan tidak perlu cemas dengan
bayinya.
d) Beritahu persiapan rujukan yaitu dana, pakaian ibu dan bayi.
e) Damping pasien sampai tujuan.
BAB IV
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang
sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram.BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan
timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada
pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem
pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna),
gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat).Selain itu bayi berat lahir
rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang.
3.2. Saran
Diharapkan setelah dirawat bayi dapat:
 Berat badan naik mencapai normal, daya hisap kuat, tidak terjadi infeksi dan
hipotermi, maupun resiko infeksi.
 Kepada bidan dan perawat diharapkan dapat meningkatkan proses keperawatan
pada BBLR dengan mempertahankan teknik aseptic dalam setiap melakukan
tindakan. Kepada mahasiwa diharapkan dapat menganalisis dan menegakkan
diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas masalah yang ada, menetapkan
intervensi dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan pada BBLR.
DAFTAR PUSTAKA
FKPP SPK SE-JAWA BARAT. 1996. “ Perawatan III Unit D-E-F “. Bandung
Mochtar, Rustam.1998. “ Sinopsis Obstetri Jilid I “. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono.2002.” Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal “.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Buku Acuan Pelatihan PONED Komponen Neonatal. 2004. DEPKES RI. Jakarta:
JNPK-KR
http://askep-askeb-kita.blogspot.com/IKLAN3
http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2011/03/berat-badan-lahir-rendah-
bblr.html
http://dwaney.wordpress.com/2011/05/12/makalah-keperawatan-anak-bblr/

More Related Content

What's hot

BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)Nenggar Sesanti
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
Sumadin1112
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblr
puput candra
 
Askep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblrAskep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblr
S Hidayatullah
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendah
F.x. Alexander
 
Askeb bblr
Askeb bblrAskeb bblr
Askeb bblr
Iska Nangin
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
Warnet Raha
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
Helma dr.
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilan
Susanti Suhartati
 
Responsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixResponsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixRirin Karinda
 
Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8
Anse Safitri
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
Annisa Nabila
 

What's hot (18)

BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblr
 
Askep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblrAskep anak-dengan-bblr
Askep anak-dengan-bblr
 
Bayi berat lahir rendah
Bayi  berat  lahir  rendahBayi  berat  lahir  rendah
Bayi berat lahir rendah
 
Askeb bblr
Askeb bblrAskeb bblr
Askeb bblr
 
Askep bblr
Askep bblrAskep bblr
Askep bblr
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilan
 
Responsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fixResponsi nicu ririn fix
Responsi nicu ririn fix
 
Prematur
PrematurPrematur
Prematur
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8Bayi prematur kelompok 8
Bayi prematur kelompok 8
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
 
Asuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecilAsuhan keperawatan prematur kecil
Asuhan keperawatan prematur kecil
 
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA Prematur AKPER PEMKAB MUNA
Prematur AKPER PEMKAB MUNA
 

Similar to Makalah blbr

Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordxssdds
 
Askeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisiAskeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisi
Iska Nangin
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
pjj_kemenkes
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
pjj_kemenkes
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematurOperator Warnet Vast Raha
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Aulia Amani
 
Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)Eny Dika Lestari
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Dilasambong
 
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
Nurhayati Trianingsih
 
BBLR.pptx
BBLR.pptxBBLR.pptx
BBLR.pptx
AnindyaPutriH
 
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibuGizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Dokter Tekno
 
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptxGIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
AzzahraNurFadhilah
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
Rais8
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrLalu Ivan
 

Similar to Makalah blbr (20)

Makalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayiMakalah blbr pada bayi
Makalah blbr pada bayi
 
Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2Makalah blbr pada bayi 2
Makalah blbr pada bayi 2
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Naskah dlm ms word
Naskah dlm ms wordNaskah dlm ms word
Naskah dlm ms word
 
Askeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisiAskeb bblr maya revisi
Askeb bblr maya revisi
 
Dr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kesDr. suparyanto, m.kes
Dr. suparyanto, m.kes
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
193232600 laporan-pendahuluan-dan-asuhan-keperawatan-pada-bayi-neonatus-prematur
 
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi Modul 2 BBLR Blok reproduksi
Modul 2 BBLR Blok reproduksi
 
Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)Ruang nusa indah (perinatal)
Ruang nusa indah (perinatal)
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
 
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
5._KONSEP_DASAR_BBL_NEO.pptx
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
BBLR.pptx
BBLR.pptxBBLR.pptx
BBLR.pptx
 
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibuGizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
 
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA Bblr AKPER PEMKAB MUNA
Bblr AKPER PEMKAB MUNA
 
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptxGIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
GIZI PADA BAYI PPT-1.pptx
 
KGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptxKGD NEONATUS.pptx
KGD NEONATUS.pptx
 
Digital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblrDigital 1818 anak-bblr
Digital 1818 anak-bblr
 

More from Warnet Raha

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
Warnet Raha
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
Warnet Raha
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
Warnet Raha
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Warnet Raha
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
Warnet Raha
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
Warnet Raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
Warnet Raha
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
Warnet Raha
 
Ipink
IpinkIpink
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
Warnet Raha
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
Warnet Raha
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
Warnet Raha
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
Warnet Raha
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Warnet Raha
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Warnet Raha
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Warnet Raha
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
Warnet Raha
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
Warnet Raha
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
Warnet Raha
 

More from Warnet Raha (20)

Serune kale
Serune kaleSerune kale
Serune kale
 
Alat musik
Alat musikAlat musik
Alat musik
 
Septian
SeptianSeptian
Septian
 
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanamanPengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
Pengaruh organik terhadap tanah dan tanaman
 
Perihal
PerihalPerihal
Perihal
 
Warnet vast raha
Warnet vast rahaWarnet vast raha
Warnet vast raha
 
Surat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorselSurat tugas pls wakorsel
Surat tugas pls wakorsel
 
Silsilah keluarga
Silsilah keluargaSilsilah keluarga
Silsilah keluarga
 
Ipink
IpinkIpink
Ipink
 
Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1Silsilah keluarg1
Silsilah keluarg1
 
Makalah haji dan umroh
Makalah haji dan umrohMakalah haji dan umroh
Makalah haji dan umroh
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
Salim 2
Salim 2Salim 2
Salim 2
 
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
Format manajemen asuhan kebidanan ibu nifas pada ny. “w”
 
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari mudaPengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
Pengaruh mediao sosial terhadap genesari muda
 
Jurnal ella
Jurnal ellaJurnal ella
Jurnal ella
 
Penelitian
PenelitianPenelitian
Penelitian
 
Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4Surat keterangan kematian 4
Surat keterangan kematian 4
 

Makalah blbr

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini berhubungan dengan banyak faktor dan lebih utama pada masalah perekonomian keluarga sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan pun kurang.Namun kejadian BBLR juga dapat terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian, dimana kejadian BBLR dapat saja tejadi pada mereka dengan status perekonomian yang cukup. Hal ini dapat berkaitan dengan paritas, jarak kelahiran, kadar hemoglobin dan pemanfaatan pelayanan antenatal. BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan diabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap kehidupannya di masa depan. BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna), gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat).Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. BBLR berkaitan dengan tingginya angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi mendatang, yaitu akanmemperlambat pertumbuhan dan perkembangan anak, serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan (Depkes RI, 2005). Bayi yang lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) memerlukan perawatan yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan bayi seperti yang telah disebutkan diatas.Bidan dan perawat adalah bagian dari pemberi pelayanan yang ikut berperan penting dalam memberikan perawatan pada bayi dengan berat lahir rendah
  • 2. (BBLR).Perkembangan bayi dengan BBLR yang dirawat di RS ini sangat tergantung pada ketepatan tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan. 1.2. Tujuan 1.Tujuan Umum Untuk mendapatkan gambaran umum tentang asuhan kebidanan pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui pengertian BBLR b. Untuk mengetahui Etiologi BBLR c. Untuk mengetahui Karakteristik BBLR d. Untuk mengetahui Masalah Pada BBLR e. Untuk mengetahui Penanganan Pada BBLR.. f. Untuk mengetahuiPemantauan (Monitoring) pada BBLR g. Untuk memenuhi tugas pelajaran neonatus 1.3. Manfaat a. Mengetahui pengertian BBLR b. Mengetahui Etiologi BBLR c. Mengetahui Karakteristik BBLR d. Mengetahui Masalah Pada BBLR e. Mengetahui Penanganan Pada BBLR f. MengetahuiPemantauan (Monitoring) pada BBLR g. Terpenuhi tugas pelajaran neonates BAB II TINJAUAN PUSTAKA
  • 3. 2.1. Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sampai dengan 2499 gram). (Sarwono Prawirohardjo, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal 2004). Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi (berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir). (Pelatihan PONED Komponen Neonatal, 2004)WHO (1961) mengganti istilah premature dengan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi premature. 2.2. Etiologi BBLR dapat disebabkan karena: 1) Persalinan kurang bulan / premature Bayi lahir pada umur kehamilan antara 28 minggu sampai 36 minggu. Pada umumnya bayi kurang bulan disebabkan tidak mampunya uterus menahan janin, gangguan selama kehamilan, lepasnya plasenta lebih cepat daripada waktunya atau rangsangan yang memudahkan terjadinya kontraksi uterus sebelum cukup bulan. Bayi lahir kurang bulan mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan hidup diluar rahim.Semakin muda umur kehamilan, fungsi organ tubuh semakin kurang sempurna dan prognosisnya semakin kurang baik. Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang kurang (prematur). 2) Bayi lahir kecil untuk masa kehamilan Bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya karena ada hambatan pertumbuhan saat dalam kandungan (janin tumbuh lambat).Retardasi pertumbuhan intrauterine berhubungan dengan keaadaan yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta dengan pertumbuhan dan perkembangan janin atau dengan keadaan umum dan gizi ibu.
  • 4. Keadaan ini mengakibatkan kurangnya oksigen dan nutrisi secara kronik dalam waktu yang lama untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.Kematangan fungsi organ tergantung pada usia kehamilan walaupun berat lahirnya kecil. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya berat badan lahir rendah (BBLR) adalah : 1. Faktor Ibu  Gizi saat hamil yang kurang  Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun  Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat  Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)  Faktor pekerja yang terlalu berat 2. Faktor Kehamilan  Hamil dengan hidramnion  Hamil ganda  Perdarahan antepartum  Komplikasi hamil : pre-eklampsia / eklampsia, ketuban pecah dini. 3. Faktor Janin  Cata bawaan  infeksi dalam rahim 4. Faktor yang masih belum diketahui 1. Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya, bayi berat lahir rendah dibedakan dalam:  Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram  Bayi berat lahir sangar rendah (BBLSR) berat lahir <1500 fram  Bayi berat lahir eksterm rendah (BBLER), berat lahir <1000 gram 2. Berdasarkan berat badan menurut usia kehamilan dapat digolongkan: 1. Prematuritas murni. Bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat
  • 5. badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan ( NKBSMK). 2. Dismaturitas. Bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini dapat juga:  Neonatus Kurang Bulan - Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK).  Neonatus Cukup Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan (NLB- KMK ). 2.3.Karakteristik BBLR 1. BB < 2500 gr, PB < 45 cm, lingkar kepala < 33 cm, lingkaran dada <30 cm. 2. Kepala >dari dada 3. Pernafasan belum teratur dan sering mengalami apneu 4. Pernafasan sejajar 45-50 kali permenit 5. Frekuensi nadi 100 – 140 x permenit. 6. Bayi laki-laki testis sudah turun 7. payudara dan puting sesuai masa kehamilan 8. Menghisap cukup kuat. 9. Gerakannya cuku aktif, tangis cukup kuat 2.4. Masalah Pada BBLR 1. Suhu tubuh  Pusat pengatur nafas badan masih belum sempurna  Luas badan bayi relatif besar sehingga penguapannya bertambah  Otot bayi masih lemah  Lemak kulit dan lemak coklat kurang, sehingga cepat kehilangan panas badan  Kemampuan metabolisme panas masih rendah perlu diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat dipertahankan sekitar 36o sampai 37o. 2. Pernafasan  Pusat pengatur pernafasan belum sempurna  Surfaktan paru-paru masih kurang sehingga perkembangannya tidak sempurna
  • 6.  Otot pernafasan dan tulang iga lemah  Dapat disertai penyakit-penyakit maka maun membrane, mudah infeksi paru-paru, gagal pernafasan. 3. Alat pencernaan makanan  Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan dengan banyak lemah / kurang baik.  Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung berkurang  Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia. 4. Hepar yang belum matang (immatur)  Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirubinemia (kuning) sampai kena uterus. 5. Ginjal masih belum malang (immature)  Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna sehingga mudah terjadi edema. 6. Perdarahan dalam otot  Pembuluh darah bayi premature masih rapuh dan mudah pecah  Sering mengalami gangguan pernafasan, sehingga memudahkan terjadi perdarahan dalam otak.  Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan menyebabkan kematian bayi  Pemberian O2 belum mampu diatur sehingga mempermudah terjadi perdarahan dan nekrosis. 2.5. Penanganan 1. Mempertahankan suhu dengan ketat BBLR mudah dan cepat mengalami hipotermi, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit, dan kekurangan lemak coklat (brown fat). 2. Mencegah infeksi dengan ketat BBLR sangat rentan akan infeksi, ini disebabkan oleh karena daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang, relative belum sanggup membentuk entibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik. Oleh karena itu,
  • 7. perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi, termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi. 3. Pengawasan nutrisi/ASI Pada BBLR refleks isap, telan dan batuk belum sempurna, sehingga pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat, kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase kurang, disamping itu kebutuhan protein 3-5 gram/hari dan tinggi kalori (110 kal/kg/hari), agar berat badan bertambah sebaik-baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan. Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia. 4. Penimbangan ketat Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi / nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. 2.6. Pemantauan (Monitoring) a. Kenaikan BB dan pemberian minum setelah umur 7 hari  Bayi akan kehilangan berat selama 7-10 hari pertama. Bayi berat lahir >1500 gram dapat kehilangan BB sampai 10% dari berat lahir. Berat lahir biasanya tercapai kembali dalam 14 hari kecuali apabila terjadi komplikasi.  Setelah berat lahir tercapai kembali, kenaikan berat badan selama 3 bulan seharusnya: 150-200 gram seminggu untuk bayi <1500 gram (misalnya 20-30 gram/hari) 200-250 gram seminggu untuk bayi 1500-2500 gram (misalnya 30-35 gram/hari)  Bila bayi sudah mendapat ASI secara penuh (pada semua kategori berat) dan telah berusia lebih dari 7 hari:  Tingkatkan jumlah ASI dengan 20ml/kg/hari sampai tercapai jumlah 180ml/kg/hari.  Tingkatkan jumlah ASI sesuai dengan kenaikan berat badan bayi agar jumlah pemberian ASI tetap 180ml/kg/hari.
  • 8.  Apabila kenaikan berat tidak adekuat, tingkatkan jumlah pemberian ASI sampai 200ml/kg/hari. b. Tanda kecukupan pemberian ASI  Kencing minimal 6 kali dalam 24 jam  Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI  BB bayi naik c. Pemulangan penderita Bayi suhu stabil Toleransi minum per oral baik, diutamakan pemberian ASI. Bila tidak bisa diberikan ASI dengan cara menetek dapat diberikan dengan alternative cara pemberian minum yang lain. Ibu sanggup merawat BBLR di rumah BAB III Management Kebidanan Neonatus dengan BBLR SOAP Masuk : 12 -12-2012 Jam : 10.30 WIB Ruangan : Merak No.MR : Tanggal Pengkajian : 12-12-2012 Dikaji o/Mahasiswi: Kelompok 1 Subjektif 1. Pengkajian A. IDENTITAS Nama Bayi : By. Niko Umur Bayi : 1 jam Tgl/Jam/Lahir : 12-12-12/ 10.30 WIB Jenis kelamin : Laki-laki Berat badan : 2100 gram Panjang Badan : 40 cm
  • 9. Nama Ibu : Ny. Nia Nama Suami : Tn. Firman Umur :22 Tahun Umur : 25 Tahun Suku : Melayu Suku : Melayu Agama : Islam Agama : Islam Pendidikan : SD Pendidikan : SD Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl. Pepaya Alamat : Jl. Pepaya B. ANAMNESA 1. Riwayat selama kehamilan Pendarahan : tidak ada Preeklamsi : tidak ada Eklamsia : tidak ada Penyakit kelamin : tidak ada 2. Riwayat persalinan sekarang Kelahiran tunggal/ganda : Tunggal Jenis persalinan : Normal Di tolong oleh : Bidan Ketuban pecah : Jernih Keadaan dan jumlah air ketuban : 1200cc Placentanya lahir : Lengkap Tali pusat :Normal, 50 cm Komplikasi persalinan Ibu : tidak ada Janin : tidak ada Objektif
  • 10. C. PEMERIKSAAN FISIK 1. Pemeriksaan khusus Apakah air ketuban jernih atau bercampur dengan meconium: jernih Apakah Bayi bernafas spontan : ya Apakah kulit bayi bewarna kemerahan : ya Apakah tonus/kekuatan bayi cukup : ya Apakah ini kehamilan cukup bulan : ya Sidik telapak kaki kiri bayi Sidik telapak kaki kanan bayi 2. Pemeriksaan umum a. Keadaan umum : Sedang
  • 11. b. Kesadaran : Compos Mentis c. Tanda-tanda vital : Nadi : 138x/i Suhu : 35,5o C Pernafasan :50x/i 3. Pemeriksaan umum secara sistematis a. Kepala : Normal b. Muka : Bulat c. Mata : Simetris +/+ d. Telinga :Simetris +/+ e. Mulut : Bersih f. Hidung : Simetris +/+, tidak ada polip g. Leher : Tidak ada pembengkakan h. Dada : Normal i. Perut :normal j. Tali pusat : Normal 4. Reflex a. Reflex moro : ada b. Reflex rooting : ada c. Reflex sucking : ada d. Reflex grasping/plantar : ada e. Reflex tonic neck : ada f. Reflex staping : ada g. Reflex babin sky : ada 5. ANTROPOMETRI a. Lingkar kepala : 28 cm b. Lingkar dada : 25cm c. Lingkar lengan atas : 9 cm
  • 12. d. Berat badan : 2100 gram e. Panjang badan : 40 cm 6. ELIMINASI a. Urine : belum ada b. Meconium : belum ada D. PEMERIKSAAN PENUNJANG Tanggal : tidak dilakukan a. Laboratorium : tidak dilakukan b. Lain-lain : tidak dilakukan A : Bayi Lahir 1jam post partum k/u bayi sedang, bayi dengan BBLR P : a) Beritahu ibu hasil pemeriksaan, bahwa berat bayi 2100 gram nadi 138x/I, suhu 35,5o C, pernafasan 50x/i, Beritahu ibu peneyebab terjadinya BBLR yaitu bisa disebabkan oleh ibu apabila ibu perokok,pemenuhan nutrisi yang kurang pada waktu hamil dan bisa juga disebabkan oleh bayi itu sendiri yaitu cacat bawaan dan infeksi didalam rahim. b) Beritahu ada ibu tindakan yang akan dilakukan pada bayinya yaitu dengan rujuk c) Beri dukungan psikologi yaitu ibu harus sabar dan tidak perlu cemas dengan bayinya. d) Beritahu persiapan rujukan yaitu dana, pakaian ibu dan bayi. e) Damping pasien sampai tujuan. BAB IV PENUTUP 3.1. Kesimpulan Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebahagian masyarakat yang ditandai dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.BBLR yang tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan timbulnya masalah pada semua sistem organ tubuh meliputi gangguan pada pernafasan (aspirasi mekonium, asfiksia neonatorum), gangguan pada sistem pencernaan (lambung kecil), gangguan sistem perkemihan (ginjal belum sempurna),
  • 13. gangguan sistem persyarafan (respon rangsangan lambat).Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik serta tumbuh kembang. 3.2. Saran Diharapkan setelah dirawat bayi dapat:  Berat badan naik mencapai normal, daya hisap kuat, tidak terjadi infeksi dan hipotermi, maupun resiko infeksi.  Kepada bidan dan perawat diharapkan dapat meningkatkan proses keperawatan pada BBLR dengan mempertahankan teknik aseptic dalam setiap melakukan tindakan. Kepada mahasiwa diharapkan dapat menganalisis dan menegakkan diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas masalah yang ada, menetapkan intervensi dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan pada BBLR. DAFTAR PUSTAKA FKPP SPK SE-JAWA BARAT. 1996. “ Perawatan III Unit D-E-F “. Bandung Mochtar, Rustam.1998. “ Sinopsis Obstetri Jilid I “. Jakarta: EGC Prawirohardjo, Sarwono.2002.” Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal “. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Buku Acuan Pelatihan PONED Komponen Neonatal. 2004. DEPKES RI. Jakarta: JNPK-KR http://askep-askeb-kita.blogspot.com/IKLAN3 http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.com/2011/03/berat-badan-lahir-rendah- bblr.html http://dwaney.wordpress.com/2011/05/12/makalah-keperawatan-anak-bblr/