pai kelas 12

1. MUNAKAHAT
Naila, Naufal, Nazhwan, Shafa
XII IPS 2

2. Nikah adalah Aqad (ikatan) yang menghalalkan pergaulan dan membatasi hak
dan kewajiban serta tolong menolong antar seorang laki - laki dan Perempuan.
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak - hak)
perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita
- wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu
takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak -
budak yang kamu miliki. Yang demikian adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya.” (An - Nisa : 3 )

3. Rukun Nikah
Rukun nikah ada 5 yaitu :
1. Calon mempelai pria
2. Calon mempelai wanita
3. Wali dari pihak mempelai wanita
Wali ada dua macam yaitu wali nasab dari wal haki. Wali yang mempunyai hubungan darah dengan wanita
yang akan dinikahi. Urutan wali nasab sebagai berikut:
● Kelompok pertama: kelompok kerabat laki-laki garis lurus ke atas yaitu ayah, kakek dari pihak ayah dan
seterusnya.
● kelompok kedua: kelompok kerabat saudara laki - laki kandung atau saudara laki - laki yang seayah dan
keturunan laki - laki mereka.
● Kelompok ketiga: kelompok kerabat paman yaitu saudara laki - laki kandung ayah saudara seayah dan
keturunan laki - laki mereka
● Kelompok ke empat: kelompok saudara laki - laki kandung kakek, saudara laki - laki seayah kakek dan
keturunannya laki - laki mereka

4. Wali hakim adalah penguasa sebuah Negara yaitu presiden. Namun tentu saja dalam melaksanakan
tugasnya presiden dibantu pejabat yang membawahi bidangnya masing-masing baik pada level atas dan
bawah sekalipun. Dalam hal ini, wali hakim yang dimaksud yaitu oetugas kantor urusan agama pada tingkat
kecamatan.
Wali Hakim baru dapat bertindak sebagai wali nikah apabila wali nasab tidak ada atau tidak mungkin
menghadirkan atau tidak mungkin menghadirkannya atau tidak diketahui tempat tinggalnya atau gaib atau
engga.
4.) Dua orang saksi
5.) Ijab dan Qabul (aqad)
Yang dimaksud Ijab adalah perkataan dari wali perempuan, contoh: “ya ali, aku nikahkan
dan kawinkan engkau dengan…“ perkataan ini, kemudian diterima” saya terima nikah dan
kawinya…” inilah yang dimaksud dengan sighat akad

5. Mahram Dalam Pernikahan
1. Mahram Sepersusuan
● Ibu yang menyusui
● Saudara perempuan
2. Mahram Keturunan
● Ibu dari Ibu dan bapak, Nenek dari Ibu dan Bapak dan seterusnya keatas
● Anak, cucu dan seterusnya ke bawah
● Saudara perempuan seibu sebapak atau seibu saja
● Saudara perempuan dari bapak/Ibu
● Anak perempuan dari saudara laki - laki /Perempuan dan seterusnya
3. Mahram Pernikahan
● Mertua
● Anak tiri apabila sudah campur dengan ibunya
● Menantu
● Ibu Tiri
● Dua orang bersaudara perempuan secara bersamaan dijadikan istri
Perempuan yang haram dinikahi laki - laki untuk dijadikan isteri.

6. Hukum Dalam pernikahan
01 02 03
Haram, bila
menikah dengan
tujuan menyakiti
pasangan.
Wajib, bagi laki -
laki yang
mempunyai
kesiapan baik
mental maupun
material dan takut
tergelincir berbuat
zina.
Makruh, bagi laki -
laki yang belum
mampu memnuhi
kebutuhan keluarga.

7. Hukum Dalam pernikahan
04 05
Sunnah, bagi laki - laki yang
siap mental maupun
material dan ampu pula
berbuat zina.
Mubah, bagi laki - laki
yang telah siap mental
maupun material.

8. Tujuan Pernikahan
1) Membangun keluarga muslim yang bahagia, sejahtera, rukun dan damai. (Ar - Ruum : 21)
2) Sebagai alat kendali bagi manusia agar tidak terjerumus kepada perbuatan ma’syiat yang dapat
menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit berbahaya. (Al - Isra : 32)
3) Menikah merupakan salah satu ibdah kepada Allah SWT. (Adz - Dzariyat : 56)
4) Memperoleh keturunan yang shaleh dan shalehah dengan jalan yang syah. (Al - Furqan : 74)

9. Hak dan kewajiban suami istri
Kewajiban bagi suami merupakan hak bagi istri, kewajiban istri menajdi hak suami,
sehingga masing-masng mempunyai hak dan kewajiban.
Kewajiban suami diantaranya:
1. Memberi nafkah, pakaian, tempat tinggal kepada ustri dan anak-anaknya
2. Bergaul dengan sitri secara ma’ruf. Firman Allah SWTdalam surat Ani-Nisa ayat
19
ۚ ٍ‫ﺔ‬َ‫ﻧ‬‫ﱢ‬‫ﯾ‬َ‫ﺑ‬‫ﱡ‬‫ﻣ‬ ٍ‫ﺔ‬َ‫ﺷ‬ِ‫ﺣ‬‫َﺎ‬‫ﻔ‬ِ‫ﺑ‬ َ‫ْن‬‫ﯾ‬ِ‫ﺗ‬ْ‫ﺄ‬‫ﱠ‬‫ﯾ‬ ْ‫َن‬‫ا‬ ‫ﱠ‬
‫ِﻵ‬‫ا‬ ‫ُنﱠ‬‫ھ‬ ْ
‫ُو‬‫ﻣ‬ُ‫ﺗ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ﺗ‬ٰ‫ا‬ ‫َﺂ‬‫ﻣ‬ ِ
‫ض‬ْ‫َﻌ‬‫ﺑ‬ِ‫ﺑ‬ ‫ا‬ ْ
‫ُو‬‫ﺑ‬َ‫ھ‬ْ‫َذ‬‫ﺗ‬ِ‫ﻟ‬
‫ًﺎ‬ٔ‫ـ‬ْ‫ﯾ‬َ‫ﺷ‬ ‫ا‬ ْ
‫ُو‬‫ھ‬َ‫ْر‬‫ﻛ‬َ‫ﺗ‬ ْ‫َن‬‫ا‬ ‫ﻰ‬ٰٓ
‫ﺳ‬َ‫َﻌ‬‫ﻓ‬ ‫ُنﱠ‬‫ھ‬ ْ
‫ُو‬‫ﻣ‬ُ‫ﺗ‬ْ‫ھ‬ ِ‫َر‬‫ﻛ‬ ْ‫ِن‬‫ﺎ‬َ‫ﻓ‬ ۚ ِ‫ف‬ ْ
‫ُو‬‫ر‬ْ‫َﻌ‬‫ﻣ‬ْ‫ﻟ‬‫ِﺎ‬‫ﺑ‬ ‫ُنﱠ‬‫ھ‬ ْ
‫ُو‬‫ر‬ِ‫ﺎﺷ‬َ‫ﻋ‬ َ
‫و‬
.-‫ا‬ً‫ْر‬‫ﯾ‬ِ‫ﺛ‬َ‫ﻛ‬ ‫ا‬ً‫ْر‬‫ﯾ‬َ‫ﺧ‬ ِ‫ﮫ‬ْ‫ﯾ‬ِ‫ﻓ‬ ُ ّٰ
‫ﷲ‬ َ‫ل‬َ‫ﻌ‬ْ‫َﺟ‬‫ﯾ‬ ‫وﱠ‬
Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan
janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang
telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan

10. 3.) Memimpin keluarga dalam menjalani kehidupan rumah tangga baik sebagai suami,
ayah dan kepala rumah tangga, karena secara kudrati laki-laki mempunyai kelebihan yang
tidak terdapat pada wanita. Firman Allah surat AN-Nisa ayar 34
َ‫ل‬‫ﱠ‬‫ﺿ‬َ‫ﻓ‬ ‫َﺎ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬ ِ‫ء‬ۤ‫ﺎ‬َ‫ﱢﺳ‬‫ﻧ‬‫اﻟ‬ ‫َﻰ‬‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ َ‫ن‬ ْ
‫ُو‬‫ﻣ‬‫ا‬ ‫َوﱠ‬‫ﻗ‬ ُ‫ل‬‫ﺎ‬َ‫ﺟ‬‫َﻟرﱢ‬‫ا‬
ْ‫م‬ِ‫ﮭ‬ِ‫ﻟ‬‫ا‬ َ
‫ْو‬‫ﻣ‬َ‫ا‬ ْ‫ِن‬‫ﻣ‬ ‫ا‬ ْ
‫ُو‬‫ﻘ‬َ‫ﻔ‬ْ‫ﻧ‬َ‫ا‬ ‫َﺂ‬‫ﻣ‬ِ‫ﺑ‬ ‫وﱠ‬ ٍ
‫ض‬ْ‫َﻌ‬‫ﺑ‬ ‫ﻰ‬ٰ‫ﻠ‬َ‫ﻋ‬ ْ‫م‬ُ‫ﮭ‬َ‫ﺿ‬ْ‫َﻌ‬‫ﺑ‬ ُ ّٰ
‫ﷲ‬
Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya
4.) Mmemberikan pendidikan yang benar kepada keluarga agar bahagia
hidup di dunia dan akhirat

11. 1. Patuh dan taat kepada suami selama perintah suami tidak menyimpang
dan bertntangan dengan syiari’at islam
2. Mengatur dan mengurus rumah tangga, menjaga keselamatan dan
mewujudkan kesejahteraan keluarga.
3. Memelihara dan mendidik anak sebagai amanah Allah SWT
“Tiap-tiap anak dilahirkan menurut fitrahnya, orsng tuanya yang
menjadikan { anak itu} yahudi, Nasarani da majusi”. { HR. Bukhari dan
muslim}
4. Memelihara dan menjaga serta melindungi harta benda keluarga
5. Menerima dan menghormati pemberian suami dengan mengatur
belanja dan kebutuhan keluarga secara maksimal.
Kewajiban istri

12. Pengertian thalaq
Thalaq dalam syariat islam adalah
memutuskan hubungan antara suami
istri dari ikatan pernikahan yang sah
menurut syariat agama islam. Kategori
hukum tradisional utama ialah thalaq,
khul.

13. 1 2 3
PENYEBAB THALAQ
Istri sangat benci kepada
suami
Suami tidak dapat
mencari nafkah
Suami tidak dapat
membahagiakan istri

14. Hadhanah adalah upaya memberikan perlindungan serta
pemeliharaan kepada anak yang masih kecil hingga ia
mencapai dewasa. Kewajiban memberikan hadhanah
berlaku untuk anak anak yang belum mampu menjalani
kehidupan secara mandiri
PENGERTIAN HADHANAH

15. 5
4 6
1 2 3
SYARAT SYARAT HADHANAH
Berakal sehat
Sederhana Amanah
Merdeka Beragama islam
Tidak bersuami
baru

16. IDDAH
Iddah ialah masa menunggu bagi
seorang perempuan untuk
mengetahui adanya kehamilan atau
tidak, setelah cerai atau kematian
suami , baik dengan lahirnya
anak,dengan quru’ atau dengan
hitungan bilangan beberapa bulan.

17. RUJUK
Rujuk adalah bersatunya kembali sepasang suami dan
istri dalam ikatan pernikahan jika seorang suami
memutuskan untuk rujuk dengan istrinya, keduanya tidak
perlu melangsungkan akad nikah. Merujuk ialah
mengambil kembali istri yang sudah di talak

18. HIKMAH HADHANAH
Adapun hikmah atau tujuan pensyariatan hadhanah adalah
mengatur tanggung jawab yang berhubungan dengan
perawatan dan pendidikan anak kecil setelah orang tuanya
berpisah, berselisih, atau kesulitan ekonomi.

19. Terimakasih !!