SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
Srikandi Kumadji
DOSEN FIA UB
Srikandi Kumadji
DOSEN FIA UB
LINEAR PROGRAMMINGLINEAR PROGRAMMING
1.1. TUJUAN LPTUJUAN LP
2. PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN
DALAM LP
3. ASUMSI YANG BERLAKU DALAM LP
4. SEJARAH LP
5. MODEL FORMULASI
MODEL FORMULASI
SEJARAH LP
ASUMSI YANG BERLAKU DALAM LP
PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN DALAM LP
1.1. TUJUAN LPTUJUAN LP
TUJUAN LPTUJUAN LP
TujuanTujuan utama suatu usaha bisnis:
1. Memaksimumkan laba atau
2. Meminimumkan biaya.
Untuk itu, pasti usaha itu memiliki berbagai kendalakendala
sumberdaya
Baik tujuan maupun kendala pada umumnya dalam
kondisi deterministik.
Sehubungan dengan itu, Linier Programming (LP)
memberikan solusi dalam pengambilan keputusan
usaha bisnis tersebut .
Linier programming adalah suatu teknik atau cara
yang membantu dalam keputusan mengalokasi
sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
Sumberdaya meliputi:
 mesin-mesin
 tenaga kerja
 uang
 waktu
 kapasitas gudang (ruangan)
 material
 dll
Sumberdaya tersebut akan digunakan utk memproduksi:
 barang:
 sandang
 pangan
 papan
 dll
 jasa :
 rencana pengiriman dan produksi
 keputusan investasi
 kebijakan advertensi
 dll
PERSYARATAN YG DIPERLUKAN DLM L P
1. Perusahaan mempunyai tujuan,yaitu
memaksimumkan laba atau miminimumkan biaya
2. Perusahaan mempunyai keterbatasan atau kendala
sumberdaya dalam mencapai tujuan.
3. Perusahaan mempunyai keputusan atau kegiatan
alternatif, salah satu di antaranya dipakai atau
dipilih untuk mencapai tujuan.
4. Tujuan dan kendala dinyatakan dalam hubungan
persamaan ( = ) dan pertidaksamaan ( < / > )
matematik yang linier.
Asumsi Yang Berlaku Dalam LP
1. Kondisi-kondisi bisnis dalam perusahaan
dalam kepastian di mana nilai-nilai, jumlah-
jumlah dalam fungsi tujuan dan kendala
diketahui dengan pasti (deterministik), tidak
berubah selama periode analisis.
2. Hubungan dalam fungsi tujuan dan kendala
adalah proporsional dalam bentuk
matematik yang linier, contoh :
Asumsi Yang Berlaku Dalam LP
1 L = 10 X ⇒ jika X = 2, maka L = 20
jika X = 4, maka L = 40
M < 60X ⇒ jika X = 2, maka M < 120
jika X = 5, maka M < 300
Asumsi Yang Berlaku Dalam LP...lanjt
3. Bentuk fungsi tujuan dan kendala besifat aditivity,
artinya jumlah total nilai kegiatan = penjumlahan
dari nilai-nilai kegiatan individu :
L = $3 X1 + $5 X2 ⇒ Jika X1 = 10 dan X2 = 20,
maka
L = $3(10) + $5(20) = $ 130.
4. Barang dan jasa yang dihasilkan (variabel keputusan)
harus positif bukan negatif (non negatively) paling
tidak nol (tidak menghasilkan)
Sejarah Linier Program
1. LP dikembangkan sebelum PD II oleh
matematikawan Rusia, A.N. Kolmogorov dan
Leonid Kantorovic penerima nobel “Optimasi
Perencanaan”.
2. Dalam aplikasi LP dikembangkan oleh Stigler
(1945) dalam persoalan Diit (kesehatan).
3. Tahun (1947), George D. Dantzig
mengembangkan Solusi LP Dengan Metode
Simplex. Jasa Dantzig ini luar biasa sehingga
kita kenal sampai sekarang dengan istilah
“Linier Programming”. Dantzig matematikawan
di Angkatan Udara Inggris menjabat sebagai
kepala Pengendali Analisis Perang Angkatan
Udara.
Sejarah Linier Program…. lanjt
Saat itu militer memerlukan sekali program
perencanaan latihan militer, pemasokan
peralatan dan amunisi, penempatan unit-
unit tempur. Dantzig memformulasikan
sistem pertidaksamaan linier.
4. Setelah PD II aplikasi dalam dunia bisnis
luar biasa, misalnya dalam usaha
pengolahan, jasa, pertanian, dll.
5. Tahun 1984 N.Karmarkar mengembangkan
model yang lebih superior dari metode
simplex utk berbagai aplikasi yg lebih luas.
Model Formulasi
Model LP berisikan beberapa
komponen dan karakteristik
tertentu.
Komponen adalah Fungsi Tujuan dan
Fungsi Kendala, yg didalamnya
terdapat Variabel Keputusan dan
Parametrer.
Model Formulasi
Variabel Keputusan adalah simbul
matematik dari kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan,
misalnya :
X1 = jumlah Radio
X2 = jumlah Televisi
X3 = jumlah Kulkas
yang akan diproduksi
Model Formulasi… lanjt
Parameter adalah nilai-nilai di depan
variabel keputusan yang pada
dasarnya sudah diketahui.
Fungsi Tujuan merupakan hubungan
matematika linier yg
menggambarkan tujuan perusahaan
baik memaksimumkan laba atau
meminimumkan biaya untuk
membuat variabel keputusan.
Model Formulasi… lanjt
Fungsi Kendala juga merupakan hubungan
linier antar variabel keputusan yg
menggambarkan keterbatasan
sumberdaya.
Misalnya, keterbatasan dlm. jumlah
Tenaga Kerja utk memproduksi radio
sebesar 40 jam/hari selama periode
produksi.
Nilai-nilai Konstanta dalam fungsi tujuan atau
kendala juga merupakan parameter.
METODE GRAFIK
Sebuah industri XYZ berkecimpung dalam proses produksi dua
macam produk, yaitu produk A dan B. Kedua produk tesebut dapat
dijual masing-masing dengan harga Rp 3000,00 per unit. Dalam
proses produksinya diperlukan tiga macam departemen, yaitu
Departemen P yang memiliki 3 unit mesin tipe P, Departemen Q
memiliki 6 unit mesin tipe Q dan Departemen R memiliki 9 unit mesin
tipe R. Lama waktu pemakaian mesin mesin tersebut berbeda untuk
setiap produk.
Produk A memerlukan waktu 2 jam untuk proses produksinya pada
mesin tipe P, kemudian 2 jam pada mesin tipe Q dan 4 jam pada
mesin tipe R. Sedangkan untuk produk B memerlukan waktu 1 jam
pada mesin tipe P, kemudian 3 jam pada mesin tipe Q dan 3 jam pada
mesin tipe R.
PERSOALAN MAKSIMASI . CONTOH : PERUSAHAAN XYZ
Lamanya waktu mesin-mesin tersebut berope-rasipun sangat
terbatas, yaitu mesin tipe P beroperasi selama 10 jam per hari
per mesin, kemudian mesin tipe Q dapat beroperaasi 10 jam per
hari per mesin dan mesin tipe R beroperaasi selama 8 jam per
hari per mesin.
Pertanyaan:
1. Rumuskan persoalan tsb. dalam model program linier (formula
matematika)
2. Gambarlah persoalan LP tersebut dan Hitunglah berapa produk
A dan B harus dijual sehingga penerimaannya maksimal
METODE GRAFIK
PERSOALAN MAKSIMASI . CONTOH : PERUSAHAAN XYZ ....lanjt
SdSd AA BB Kap.Kap.
PP 22 11 << 3030
QQ 22 33 << 6060
RR 44 33 << 7272
HargaHarga 30003000 30003000
Dari contoh persoalan LP di atas, dapat diringkas pada tabel berikut :
Kemudian dengan lebih mudah dapat disusun formulasi matematisnya :
Max. TR = 3000A + 3000B
Stc. P : 2A + B < 30
Q : 2A + 3B < 60
R : 4A + 3B < 72
A , B > 0
Metode Grafik / Maksimasi
Max. TR = 3000A + 3000B
Stc. P : 2A + B < 30
Q : 2A + 3B < 60
R : 4A + 3B < 72
A , B > 0
R
:
4A
+
3B
<
72
Q
:
2A + 3B
<
60
GAMBAR FUNGSI KENDALA
2A
+
B
<
30
•
• P : 2A + B < 30
Jika A = 0 , maka B = 30
Jika B = 0 , maka A = 15
Metode Grafik / Maksimasi
•
•
•
••
TR = 3000A + 3000B → B = TR
/3000 - A
0 = 3000(0) + 3000(0)
45000 = 3000(15) + 3000(0)
60000 = 3000(0) + 3000(20)
63000 = 3000(9) + 3000(12)
> 66000 = IMPOSIBLE
66000 = 3000(6) + 3000(16)
FISIBLE AREA dan ISO REVENUE
Solusi : Produk A = 6 unit
Produk B = 16 unit
TR = $ 66000
Evaluasi Sumberdaya :
P : 2(6) + 1(16) = 28 jam → sisa 2 jam
Q : 2(6) + 3(16) = 60 jam → persis
R : 4(6) + 3(16) = 72 jam → persis
B
A
Metode Grafik / Maksimasi
P
Q
R
KEPUTUSAN BERALTERNATIFKEPUTUSAN BERALTERNATIF
A
•
B
•
C
•
D
•
1) Antara titik A dan B
2) Antara titik B dan C
3) Antara titik C dan D
Metode Grafik / Maksimasi
Variabel SlackVariabel Slack
 Ingat bahwa solusi terjadi pada titik ekstrim, di mana garis
persamaan kendala berpotongan satu sama yang lain atau
berpotongan dengan sumbu pada grafk. Jadi dalam hal ini,
kendala-kendala tsb. lebih dipertimbangkan sebagai
persamaan daripada pertidaksamaan.
 Prosedur baku untuk merubah pertidaksamaan kendala
menjadi persamaan, adalah dengan menambah sebuah
variabel baru ke dalam masing-masing kendala, yang disebut
sebagai variabel slack.
-
Metode Grafik / Maksimasi
Variabel SlackVariabel Slack
Untuk contoh perusahaan XYZ di muka, model kendala adalah :
P : 2A + B < 30
Q : 2A + 3B < 60
R : 4A + 3B < 72
 Penambahan sebuah variabel slack, S1 pada kendala P, S2 pada
kendala Q dan S3 pada kendala R hasilnya dapat dilihat sbb. :
P : 2A + B + S1 = 30
Q : 2A + 3B + S2 = 60
R : 4A + 3B + S3 = 72
Metode Grafik / Maksimasi
lanjt
 Variabel slack S1, S2 dan S3 merupakan nilai yang diperlukan
untuk membuat sisi sebelah kiri persamaan menjadi sama
dengan sisi sebelah kanan.
Misalnya secara hipotetis, A = 9 dan B = 10.
Masukkan kedua nilai itu kedalam persamaan :
P : 2(9) + 10 + S1 = 30 S1 = 2
Q : 2(9) + 3(10) + S2 = 60 S2 = 12
R : 4(9) + 3(10) + S3 = 72 S3 = 6
Metode Grafik / Maksimasi …lanjt
 Dalam contoh di atas, menghasilkan solusi yang tidak
menghabiskan jumlah sumberdaya. Pada kendala P hanya
menggunakan 28 jam, berarti sisa 2 jam yang tidak digunakan.
Jadi S1 merupakan jumlah waktu yang tidak digunakan pada
sumberdaya P atau disebut slack P.
Demikian juga pada kendala Q dan R masing-masing
mempunyai slack Q dan slack R sebagai sisa 12 jam dan 6
jam yang tidak digunakan.
 Jika perusahaan belum melakukan kegiatan produksi, maka
seluruh kapasitas sumberdaya masih utuh, sehingga slacknya
masing-masing sebesar 30, 60 dan 72 jam
Metode Grafik / Maksimasi… lanjt
Pengaruh Variabel Slack Terhadap Fungsi Tujuan
Fungsi tujuan dari contoh adalah : TR = 3000 A + 3000 B.
Koefisien 3000 dan 3000, masing-masing merupakan
kontribusi TR setiap A dan B. Lalu, apa wujud kontribusi
variabel slack S1 dan S2 ?. Variabel slack tidak mempunyai
kontribusi apapun terhadap TR sebab variabel slack
merupakan sumberdaya yg tidak digunakan. TR dicapai
hanya setelah sumberdaya digunakan dlm proses
produksi. Dengan demikian variabel slack dalam fungsi
tujuan dapat ditululis :
TR = 3000A + 3000 B + 0S1 + 0S2 + 0S3
Metode Grafik / Maksimasi
Pengaruh Variabel Slack Terhadap Fungsi Tujuan
Seperti halnya pada variabel keputusan (A dan B), variabel
slack berni-lai non-negative, sebab tidak mungkin sumber-
daya itu negatif. Oleh karenanya, model formulasinya :
A, B , S1, S2 dan S3 > 0
Dengan adanya varibel slack, model LP baku secara lengkap
dapat ditulis sbb.:
Maksimumkan: TR = 3000 A + 3000 B + 0S1 + 0S2 +0S3
Kendala : 2A + B + S1 < 30
2A + 3B + S2 < 60
4A + 3B + S3 < 72
A, B , S1, S2 dan S3 > 0
Metode Grafik / Maksimasi
•w
•X
•Y
Z
•
Max. TR = 3000 A + 3000B
Kendala : 2A + B + S1 < 30
2A + 3B + S2 < 60
4A + 3B + S3 < 72
A, B , S1, S2 dan S3 > 0
A = 0
B = 20
TR = 60000
S1 = 10
S2 = 0
S3 = 12
A = 6
B = 16
TR = 66000
S1 = 2
S2 = 0
S3 = 0
A = 9
B = 12
TR = 63000
S1 = 0
S2 = 6
S3 = 0
A = 15
B = 0
TR = 45000
S1 = 0
S2 = 30
S3 = 12
Metode Grafik / Maksimasi
Contoh : Perusahaan RContoh : Perusahaan Raadiodio
Perusahaan RPerusahaan Raadio memproduksi 2 macam bahan pelarutdio memproduksi 2 macam bahan pelarut
(A dan B). Untuk me(A dan B). Untuk memmproduksi kedua bahan tersebutproduksi kedua bahan tersebut
memerlukan semberdaya Minyak Tanah paling tidakmemerlukan semberdaya Minyak Tanah paling tidak
memerlukan 24 liter, Damar minimal 20 liter dan danmemerlukan 24 liter, Damar minimal 20 liter dan dan
Spiritus paling sedikit diperlukan 24 liter. KebutuhanSpiritus paling sedikit diperlukan 24 liter. Kebutuhan
minyak tanah untuk setiap unit bahan pelarut A diperlukanminyak tanah untuk setiap unit bahan pelarut A diperlukan
8 liter dan bahan pelarut B diperlukan 6 liter, kebutuhan8 liter dan bahan pelarut B diperlukan 6 liter, kebutuhan
Damar untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 10 literDamar untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 10 liter
dan bahan pelarut B sebanyak 4 liter, dan kebutuhandan bahan pelarut B sebanyak 4 liter, dan kebutuhan
Spiritus untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 6Spiritus untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 6
liter dan bahan pelarut B sebanyak 12 liter.liter dan bahan pelarut B sebanyak 12 liter.
Metode Grafik / Minimasi
KASUS MINIMASI
Contoh : Perusahaan RContoh : Perusahaan Raadiodio (lanjt)(lanjt)
Kalau biaya produksi per unit bahan pelarut A dan BKalau biaya produksi per unit bahan pelarut A dan B
masing sebesar Rp 80 dan Rp 100masing sebesar Rp 80 dan Rp 100>>
Pertanyaan:Pertanyaan:
BBerapa bahan pelarut A dan B harus diproduksi agarerapa bahan pelarut A dan B harus diproduksi agar
biaya produksi minimalbiaya produksi minimal??
Selesaikan persoalan ini dengan gambar, evaluasi pulaSelesaikan persoalan ini dengan gambar, evaluasi pula
penggunaan bahan bakunya.penggunaan bahan bakunya.
Metode Grafik / Minimasi
KASUS MINIMASI
GAMBAR FUNGSI KENDALA
Min. TC = 80A + 100B
Stc. MT : 8A + 6B > 24
D : 10A + 4B > 20
S : 6A + 12B > 24
A , B > 0
MT : 8A + 6B > 24
B > 4 – 4
/3 A
D : 10A + 4B > 20
B > 5 - 2,5 A S : 6A + 12B > 24
B > 2 - 0,5 A
A
B
B
A
B
A
Metode Grafik / Minimasi
GAMBAR FUNGSI KENDALA
Min. TC = 80A + 100B
Stc. MT : 8A + 6B > 24
D : 10A + 4B > 20
S : 6A + 12B > 24
A , B > 0
MT : 8A + 6B > 24
B > 4 – 4
/3 A
D : 10A + 4B > 20
B > 5 - 2,5 A S : 6A + 12B > 24
B > 2 - 0,5 A
A
B
B
A
B
A
Metode Grafik / Minimasi
FISIBLE AREA dan ISOFISIBLE AREA dan ISO
COSTCOST
( 2, 4 ; 0,8 )
•
Solusi Optimal :
B.Pelarut A = 2,4 unit
B.Pelarut B = 0,8 unit
TC min = 80 (2,4) + 100(0,8) = Rp 272
Penggunaan Sumberdaya :
MT = 8(2,4) + 6(0,8) = 24 Lt. → persis
D = 10(2,4) + 4(0,8) = 27,2 Lt. → > 20
S = 6(2,4) + 12(0,8) = 24 Lt. → persis
Metode Grafik / Minimasi
PENDAHULUAN
Kenyataan yang sering dihadapi oleh para manajer dalam
pengambilan keputusan adalah kompleks.
Keputusan yang harus diambil tidak hanya untuk 2 variabel
saja, bisa saja lebih, sementara metode grafik terbatas hanya
2 demensi atau paling banyak mencakup 3 variabel.
Untuk mengatasi persoalan linier programming yang kompleks
jelas menjadi tidak sederhana.
Satu cara sederhana (simple) dan efisien yang dapat
menyelesaikan persoalan adalah dengan Metode Smplex, di
mana metode ini menggunakan tabel yang unik yang sering
disebut “Tabel Simplek”
METODE SIMPLEKMETODE SIMPLEK
Metode simplek untuk linier programming dikembangkan
pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian
digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika
Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan
fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi
diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier
programming.
Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan
secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan
menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal
tercapai.
Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solosi yang
baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih
besar daripada solosi sebelumnya.
METODE SIMPLEKMETODE SIMPLEK
MENYUSUN SOLUSI AWALMENYUSUN SOLUSI AWAL
Untuk memperoleh pengertian yang lebih mudah danUntuk memperoleh pengertian yang lebih mudah dan
cepat, dalam pembahasan ini kita gunakan persoalancepat, dalam pembahasan ini kita gunakan persoalan
yang meliputi 2 variabel riil sajayang meliputi 2 variabel riil saja (sekedar untuk cross(sekedar untuk cross
cek)cek)
Dengan menggunakan contoh kasus perusahaan XYZDengan menggunakan contoh kasus perusahaan XYZ
di muka, penyelesaian dapat dilakukan dengandi muka, penyelesaian dapat dilakukan dengan
beberapa langkah :beberapa langkah :
Langkah 1. Menyususun Persoalan Dalam Matematik
Maksimumkan : TR = 3000 A + 3000 B
Kendala : P : 2A + B < 30
Q : 2A + 3B < 60
R : 4A + 3B < 72
A , B > 0
Metode Simplek / Maksimasi
Langkah 2. Mengubah Pertidaksamaan menjadi Persamaan
Mengandung pengertian : tidak selalu kapasitas SD digunakan
seluruhnya, diantaranya masih ada yang tersisa → ada kelong-
garan (slack) untuk menambah sebuah variabel sehingga
menjadi persamaan. Variable baru ini disebut Variabel Slack
Variabel Slack = sejumlah unit kapasitas yang tidak dipakai
dalam suatu Departemen/ SD.
Misal : SP = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep. P → SP = 30 - 2A - B
SQ = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep.Q → SQ = 60 - 2A - 3B
SR = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep. R → SR = 72 - 4A - 3B
Atau dari persamaan diatas dapat disusun :
2A + B + SP = 30
2A + 3B + SQ = 60
4A + 3B + SR = 72
Metode Simplek / Maksimasi
Variabel Slack ini harus dimasukkan dalam fungsi tujuan dan
kendala. Koefisien setiap variabel pada kedua fungsi tsb.
harus terlihat dengan jelas. Oleh karena itu, untuk variabel
yang tidak mempunyai pengaruh terhadap persamaan,
koefisiennya harus ditulis dengan “nol”, sehingga tidak
merubah hakekatnya.
Misalkan, karena : SP, , SQ, dan SR tidak menghasilkan TR, SQ,
dan SR tidak berpengaruh terhadap Dep. P, SP dan SR tidak
berpengaruh terhadap Dep. Q, dan SP, dan SQ tidak
berpengaruh terhadap Dep. R, maka fungsi tujuan dan
kendala dapat ditulis sbb. :
TR = 3000 A + 3000 B + 0 SP + 0 SQ + 0 SR .
P : 2A + B + 1 SP + 0SQ + 0SR = 30
Q : 2A + 3B + 0SP + 1SQ + 0SR = 60
R : 4A + 3B + 0SP + 0SQ + 1SR = 72
Metode Simplek / Maksimasi
Langkah 3. Memasukkan Fungsi Tujuan dan Kendala ke Tabel Simplek
3000 3000 0 0 0Cj Variabel
Basis
Kuanti
tas A B SP SQ SR
Ri
0 SP 30 2 1 1 0 0
0 SQ 60 2 3 0 1 0
0 SR 72 4 3 0 0 1
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj - Zj 3000 3000 0 0 0
Zj = Σ aij . Bi
Sollusi Awal, belum berproduksi, Zj = 0
Metode Simplek / Maksimasi
TR = 3000 A + 3000 B + 0 SP + 0 SQ + 0 SR .
P : 2A + B + 1 SP + 0SQ + 0SR = 30
Q : 2A + 3B + 0SP + 1SQ + 0SR = 60
R : 4A + 3B + 0SP + 0SQ + 1SR = 72
MENGEMBANGKAN SOLUSI KEDUAMENGEMBANGKAN SOLUSI KEDUA
 Solusi awal menunjukkan perusahaan masih belum berproduksi.
 Selanjutnya kita akan melakukan perubahan sehingga TR
sebagai tujuan tercapai lebih baik.
 Jika tabel yang telah diperbaiki masih ada kemungkinan dirubah
untuk mencapai tujuan yang lebih baik lagi, maka perubahanpun
terus berlanjut sampai tercapai solusi yang optimal.
 Tahap-tahap perubahan dari tabel satu ke tabel yang lain disebut
“pivoting”.
 Perhitungan solusi kedua dapat diikuti dengan langkah-langkah
berikut ini.
Metode Simplek / Maksimasi
Langkah 1. Menentukan Variabel Riil yang akan dimasuk-
kan dalam solusi (going in)
 Secara rasional, memilih varibel riil yang tepat adalah variabel
yang mempunyai kontribusi menambah laba/TR atau
mengurangi biaya yang paling besar.
 Dengan memilih nilai-nilai baris Cj - Zj pada kolom variabel riil
yang terbesar, mengindikasikan adanya peningkatan laba/TR
yang lebih baik.
 Oleh karena Nilai Cj - Zj untuk kedua kolom variabel riil A dan
B sama, maka bisa kita pilih salah satu.
 Misalnya saja, kita tentukan kolom B, maka kolom B tersebut
dinamakan “kolom optimum”, yang bakal pertamkalinya
masuk dalam kolom variabel basis.
Metode Simplek / Maksimasi
Langkah 2. Menentukan Variabel yang akan diganti (going out)
 Pertama kali, kita membagi nilai-nilai dalam kolom variabel
basis dengan nilai-nilai pada kolom optimum, dan kemudian
hasil bagi-hasil bagi tersebut kita pilih yang paling kecil.
 Baris yang mempunyai nilai “Ri” terkecil bakal diganti atau
dikeluakan dari variabel basis.
Baris SP : 30 / 1 = 30
Baris SQ : 60 / 3 = 20 → dikeluarkan
Baris SR : 72 / 3 = 24
Elemen-elemen (nilai) pada basis SP, SQ dan SR di
bawah kolom optimum, disebut elemen interseksi-onal,
yang akan beerperan dalam perhitungan nilai nilai
pada tabel berikutnya.
Metode Simplek / Maksimasi
Cj 3000 3000 0 0 0
VB Q A B Sp Sq Sr Ri
Iterasi 1
0 Sp 30 2 1 1 0 0 30
0 Sq 60 2 3 0 1 0 20
0 Sr 72 4 3 0 0 1 24
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj - Zj 3000 3000 0 0 0
Iterasi 2
Langkah 1 : menentukan kolom optimum (going in)
Langkah 2 : menentukan baris optimum (going out)
Aplikasi Langkah 1 dan Langkah 2
Cj 3000 3000 0 0 0
VB Q A B Sp Sq Sr Ri
Iterasi 1
0 Sp 30 2 1 1 0 0 30
0 Sq 60 2 3 0 1 0 20
0 Sr 72 4 3 0 0 1 24
Zj 0 0 0 0 0 0
Cj - Zj 3000 3000 0 0 0
Iterasi 2
Zj
Cj - Zj
Iterasi 3
Zj
Cj - Zj
Menentukan / Menghitung :
- Nilai baris baru yang lain :
NBBL= NBL− (N Intsek x
NBBM)
Baris Sp :
30 − ( 1 x 20) = 10
2 − ( 1 x 2
/3) = 1 1
/3
1 − ( 1 x 1) = 0
1 − ( 1 x 0) = 1
0 − ( 1 x 1/3) = -1
/3
0 − ( 1 x 0) = 0
- Nilai baris baru yang masuk :
NBBM = NBL : N Insek :
60/3 = 20 ; 2/3 = 2/3 ; 3/3 = 1;
0/3 = 0 ; 1/3 = 1/3; 0/3 = 0
3000 B 20 2/3 1 0 1/3 0
Baris Sr :
72 − ( 3 x 20) = 12
4 − ( 3 x 2
/3) = 2
3 − ( 3 x 1) = 0
0 − ( 3 x 0) = 0
0 − ( 3 x 1
/3) = -1
1 − ( 3 x 0) = 1
0 Sp 10 11/3 0 1 -1/3 0
0 Sr 12 2 0 0 -1 1
60000 2000 3000 0 1000 0
1000 0 0 -1000 0
Cj 3000 3000 0 0 0
VB Q A B Sp Sq Sr Ri
Iterasi 2
0 Sp 10 1.3333 0 1 - 0.333 0 7.5
3000 B 20 0.6667 1 0 0.333 0 30
0 Sr 12 2 0 0 - 1 1 6
Zj 60000 2000 3000 0 1000 0
Cj - Zj 1000 0 0 -1000 0
Iterasi 3
Zj
Cj - Zj
MENGEMBANGKAN SOLUSIMENGEMBANGKAN SOLUSI
KETIGAKETIGA
Menentukan / Menghitung :
- Kolom optimum :
pilih nilai Cj - Zj yang terbesar
- Baris yang diganti :
Pilih nilai Ri yang terkecil
Ri = nilai Q / kolom optimum
- Nilai baris baru yang masuk :
NBBM = NBL : N Insek :
12/2 = 6 ; 2/2 =1 ; 0/2 = 0;
0/2 = 0; -1/2 = - 0,5; 1/2 = 0,5
3000 A 6 1 0 0 - 0,5 0,5
- Nilai baris baru yang lain :
NBBL= NBL−(N Intsek x NBBM)
Baris Sp :
10 − (1,33 x 6) = 2
1,33 − (1,33 x1) = 0
0 − (1,33 x 0) = 0
1 − (1,33 x 0) = 1
- 0,33 − (1,33 x -0,5) = 0,33
0 − (1,33 x 0,5) = - 0.67
0 Sp 2 0 0 1 0,333 - 0,667
Baris B :
20 − (0,67 x6) = 16
0,67 − (0,67 x 1) = 0
1 − (0,67 x 0) = 1
0 − (0,67 x 0) = 0
0,33 − (0,67 x - 0,5) = 0,67
0 − (0,67 x 0,5) = - 033
3000 B 16 0 1 0 0,67 - 0,33
66.000 3000 3000 0 500 500
0 0 0 - 500 - 500
NILAI-NILAI Cj - Zj < 0 → SOLUSI OPTIMAL
Cj 3000 3000 0 0 0
VB Q A B Sp Sq Sr Ri
Iterasi 3
0 Sp 2 0 0 1 0.3333 -0.6667
3000 B 16 0 1 0 0.6667 -0.3333
3000 A 6 1 0 0 -0.5 0.5
Zj 66000 3000 3000 0 500 500
Cj - Zj 0 0 0 -500 -500
INTERPERTASI EKONOMI TABEL SIMPLEK
Nilai2
pada Kolom Q Tabel 3 :
Baris Sp = 2 (Sisa Sbrdaya P)
Baris B = 16 (Jml Prduksi B)
Baris A = 6 (Jml Prduksi A)
Baris Zj = 66000 (TR max.)
Nilai2
pada Baris Cj-Zj di bawah ko-lom vaibel riil
menunjukkan nilai produk marginal :
Jika positif menunjukkan kemung-kinan tambahan
TR jika variabel riil ditambah 1 unit
Jika negatif menunjukkan pengura-ngan TR jika
variabel riil ditambah 1 unit
Nilai2
Negatif pada Baris Cj-Zj di
bawah kolom variabel Slack :
menunjukkan tambahan TR yg
dapat dicapai jika ditambahkan 1
jam lagi pada departemen
diwakili variabel slack
Nilai2
di baris Zj
menggambarkan
berkurangnya TR (oportunity
cost) akibat tambahan 1 unit
kegiatan riil atau disposal
Anga-angka dalam kwadran
matrik (input-outpu) atau
diberi simbul aij menunjukkan
MRTS atau Koefisien
Teknologi antara kegiatan
pada kolom dengan sbrdaya
pada baris.
CONTOH : PERUSAHAAN PNT
Perusahaan Nutrisi Ternak (PNT) khusus menghasilkan
makanan campuran sebagai makanan tambahan, mendapat
pesanan makanan campuran "141-B" dengan ukuran/paket
200 pon. Makanan Campuran tersebut terdiri dari dua bahan
ramuan , yaitu P (sumber protein) dan C (sumber karbohidrat).
Biaya bahan protein sebesar $ 3 per pon, sedang bahan
karbohidrat sebesar $ 8 per pon. Dalam makanan campuran itu
kandungan Protein (P) tidak boleh melebihi 40 % dan
kandungan bahan Carbohidrat (C) paling tidak tersedia 30 %.
Persoalan PNT adalah menetapkan berapa banyak masing-
masing bahan digunakan agar biaya minimal.
FORMULASI MATEMATIKA PERSOALAN ( IDENTIFIKASI)
Minimumkan : Cost = $ 3P+ $ 8C
Kendala : P + C = 200 pon
P < 80 pon
C > 60 pon
P dan C > 0
Metode Simplek / Minimasi
SOLUSI AWAL
Merubah persamaan dan pertidaksamaan pada kendala
- Untuk tanda Persamaan ( = ) harus ditambah dengan
variabel Artifisial (A)
- Untuk Pertidaksamaan”lebih besar sama dengan” ( > )
harus dikurangi variabel surplus (S) dan ditambah
variabel Artifisial (A)
- Untuk Pertidaksamaan kurang sama dengan ( < ) harus
ditambah variabel slack (S)
Untuk Kendala : P + C = 200 → P + C + A1 = 200
P < 80 → P + S1 = 80
C > 60 → C − S2 + A2 = 60
Metode Simplek / Minimasi
SOLUSI AWAL
Koefisien teknologi (para meter) masing-masing variabel ,
secara ekplisit harus ditulis, dengan ketentuan yang tidak
ada pengaruhnya ditulis nol
Nilai biaya untuk variabel Artifisial diberi nilai yang sangat
besar (M), dan untuk variabel Slack/Surplus = 0
Secara lengkap :
Minimize: Cost = 3P + 8C + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2
P + C + A1 = 200
P + S1 = 80
C − S2 + A2 = 60
P, C, S1, S2, A1, A2 > 0
Metode Simplek / Minimasi
$3 $8 $M $0 $0 $MCj BV
Quantity P C A1 S1 S2 A2 Ri
$M
$0
$M
A1
S1
A2
200
80
60
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
−1
0
0
1
200
-
60
Zj
Cj –Zj
$260M $M
$3 − $M
$2M
$8 − $2M
$M
$0
$0
$0
−$M
$M
$M
$0
$M
$0
$8
A1
S1
C
140
80
60
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
-1
-1
0
1
140
80
-
Zj
Cj –Zj
$140M+$480 $M
$3 - $M
$8
$0
$M
$0
$0
$0
$M-$8
$8-$M
$8-$M
$2M-$8
$M
$3
$8
A1
P
C
60
80
60
0
1
0
0
0
1
1
0
0
−1
1
0
1
0
-1
-1
0
1
- 60
-
60
Zj
Cj –Zj
$60M+ $720 $3
$0
$8
$0
$M
$0
$3 − $M
$M − $3
$M − $8
$8 − $M
$8 − $M
$2M−$8
$0
$3
$8
S2
P
C
60
80
120
0
1
0
0
0
1
1
0
1
−1
1
−1
1
0
0
-1
0
1
Zj
Cj –Zj
$1200 $3
$0
$8
$0
$8
$M − $8
− $5
$5
$0
$0
$8
$M - $8
SOLUSI TABEL SIMPLEK Metode Simplek / Minimasi
$3 $8 $M $0 $0 $MCj BV
Quantity P C A1 S1 S2 A2 Ri
$M
$0
$M
A1
S1
A2
200
80
60
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
−1
0
0
1
200
-
60
Zj
Cj –Zj
$260M $M
$3 − $M
$2M
$8 − $2M
$M
$0
$0
$0
−$M
$M
$M
$0
$M
$0
$8
A1
S1
C
140
80
60
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
-1
-1
0
1
140
80
-
Zj
Cj –Zj
$140M+$480 $M
$3 - $M
$8
$0
$M
$0
$0
$0
$M-$8
$8-$M
$8-$M
$2M-$8
$M
$3
$8
A1
P
C
60
80
60
0
1
0
0
0
1
1
0
0
−1
1
0
1
0
-1
-1
0
1
- 60
-
60
Zj
Cj –Zj
$60M+ $720 $3
$0
$8
$0
$M
$0
$3 − $M
$M − $3
$M − $8
$8 − $M
$8 − $M
$2M−$8
$0
$3
$8
S2
P
C
60
80
120
0
1
0
0
0
1
1
0
1
−1
1
−1
1
0
0
-1
0
1
Zj
Cj –Zj
$1200 $3
$0
$8
$0
$8
$M − $8
− $5
$5
$0
$0
$8
$M - $8
SOLUSI TABEL SIMPLEK Metode Simplek / Minimasi
DUALITAS ANTARA MAKSIMASI dan MINIMASI
Untuk setiap permasalahan optimasi yang mempunyai
kendala/pembatas, akan terdapat “permasalahan dual”,
yaitu dengan memaksimasi atau meminimasi fungsi ken-
dala dan fungsi tujuan sebelumnya menjadi kendalanya.
Hubungan ini disebut sebagai dualitas (duality)
Permasalahan yang pertama disebut dengan “primal”
dan permasalahan kedua disebut dengan “dual”.
Jadi misalnya, jika permasalahan primalnya adalah
maksimasi tujuan dengan kendala tertentu, maka
sekarang menjadi dual, yaitu minimasi kendala dengan
kendalanya adalah fungsi tujuannya.
Demikian sebaliknya, jika permasalahan primalnya adalah
menimasi tujuan dengan kendala tertentu, maka sekarang
menjadi maksimasi kendala dengan fungsi tujuan
sebagai kendalanya.
Dengan demikian dalam sebuah pemodelan Pemrograman
Linear, terdapat dua konsep yang saling berlawanan. Konsep
yang pertama kita sebut Primal dan yang kedua Dual.Bentuk
Dual adalah kebalikan dari bentuk Primal. Hubungan Primal dan
Dual sebagai berikut:
Masalah Primal (atau Dual) Masalah Dual (atau Primal)
Koefisien fungsi tujuan …………… Nilai kanan fungsi batasan
Maksimumkan Z (atau Y) ………… Minimumkan Y (atau Z)
Batasan i …………………………… Variabel yi (atau xi)
Bentuk < …………………………. yi > 0
Bentuk = …………………………… yi > dihilangkan
Variabel Xj ………………………. . Batasan j
Xj > 0 ………………………………. Bentuk <
Xj > 0 dihilangkan ………………… Bentuk =
Contoh 1:
Primal
Minimumkan Z = 5X1 + 2X2 + X3
Fungsi batasan: 1) 2X1 + 3X2 + X3 > 20
2) 6X1 + 8X2 + 5X3 > 30
3) 7X1 + X2 + 3X3 > 40
X1 , X2 , X3 > 0
Dual
Maksimumkan Z ’ = 20Y1 + 30Y2 + 40Y3
Fungsi batasan: 1) 2Y1 + 6Y2 + 7Y3 < 5
2) 3Y1 + 8Y2 + Y3 < 2
3) Y1 + 5Y2 + 3Y3 < 1
CONTOH : ( Ek. Mikro)
Maksimumkan : Q = L . C
Kendala : 1200 = 30L + 40C
L dan C optimum = ?
Jawab
Slope Isoquant = Slope Budget Line
− MPL
/ MPC = − PL
/ PC
− C
/ L = − 30
/ 40
C = 3
/ 4 L
1200 = 30L + 40 (3
/ 4 L )
1200 = 60L
Jadi : L = 20 dan C = 15
Q max. = 20 x 15 = 300
Minimumkan : B = 30L + 40C
Kendala : 300 = L . C
L dan C optimum = ?
Jawab
Slope Isoquant = Slope Budget Line
d C
/ d L = − PL
/ PC
− 300
/ L
2
= − 30
/ 40
L2
= 400
Jadi : L = (400)1/2
= 20 dan
C = 15
Bmin. = 30(20) + 40 (15 )
= 1200
PRIMAL DUAL
CONTOH : USAHA KATERING (RANGSUM)
Kasus Primal sebuah usaha kesehatan dalam rangka membuat
susunan rangsum dari berbagai bahan makanan dengan biaya
murah adalah sbb. :
Minimumkan : Z = 150X1 + 100X2 +350X3 + 250X4 + 320X5
Kendala :
Protein : 8,3 X1 + 246 X2 + 17,2 X3 + 5,2 X4 + 2,01 X5 > 70
Karbohidrat : 5 X1 + 26 X2 + 595 X3 + 3,1 X4 + 4 X5 > 3000
Lemak : 0,4 X1 + 793 X2 + 14,8 X3 + 0,6 X4 + 0,16 X5 > 800
Vitamin : 6 X1 + 93 X2 + 61,6 X3 + 6,8 X4 + 2,05 X5 > 40
Zat Besi : 24,9 X1 + 243 X2 + 810 X3 + 16,4 X4 + 0,57 X5 > 12
Dimana : X1 = Nasi X4 = Buah
X2 = Sayur X5 = Susu
X3 = Lauk pauk
Buatlah model Dual persoalan di atas, dan selesaikan !
JAWAB :
Maksimumkan : Z’ = 70Y1 + 3000Y2 + 800Y3 + 40Y4 + 12Y5
Kendala :
X1 : 8,3 Y1 + 5,0 Y2 + 0,4 Y3 + 6,0 Y4 + 24,9 Y5 < 150
X2 : 246 Y1 + 26 Y2 + 793 Y3 + 93 Y4 + 243 Y5 < 100
X3 : 17,2 Y1 + 595 Y2 + 14,8 Y3 + 61,6 Y4 + 810 Y5 < 350
X4 : 5,2 Y1 + 3,1 Y2 + 0,6 Y3 + 6,8 Y4 + 16,4 Y5 < 250
X5 : 2,01 Y1 + 4 Y2 + 0,16 Y3 + 2,05 Y4 + 0,57 Y5 < 320
Y1 , Y2, Y3, Y4 , Y5 > 0
Cj Basic
Variable
Quantity 70
Y1
3000
Y2
800
Y3
40
Y4
12
Y5
0
slack 1
0
slack 2
0
slack 3
0
slack 4
0
slack 5
Langka 1
0 slack 1 150 8.3 5 0.4 6 24.9 1 0 0 0 0
0 slack 2 100 246 26 793 93 243 0 1 0 0 0
0 slack 3 350 17.2 595 14.8 61.6 810 0 0 1 0 0
0 slack 4 250 5.2 3.1 0.6 6.8 16.4 0 0 0 1 0
0 slack 5 320 2.01 4 0.16 2.05 0.57 0 0 0 0 1
zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
cj-zj 70 3,000 800 40 12 0 0 0 0 0
Langkah 2
0 slack 1 147.0588 8.1555 0 0.2756 5.4824 18.0933 1 0 -0.0084 0 0
0 slack 2 84.7059 245.2484 0 792.3533 90.3082 207.605 0 1 -0.0437 0 0
3,000 Y2 0.5882 0.0289 1 0.0249 0.1035 1.3613 0 0 0.0017 0 0
0 slack 4 248.1765 5.1104 0 0.5229 6.4791 12.1798 0 0 -0.0052 1 0
0 slack 5 317.6471 1.8944 0 0.0605 1.6359 -4.8754 0 0 -0.0067 0 1
zj 1,764.71 86.7227 3,000 74.6218 310.5882 4,084.03 0 0 5.042 0 0
cj-zj -16.7227 0 725.3782 -270.588 -4,072.03 0 0 -5.042 0 0
Langkah3
0 slack 1 147.0294 8.0701 0 0 5.4509 18.0211 1 -0.0003 -0.0084 0 0
800 Y3 0.1069 0.3095 0 1 0.114 0.262 0 0.0013 -0.0001 0 0
3,000 Y2 0.5856 0.0212 1 0 0.1007 1.3548 0 0 0.0017 0 0
0 slack 4 248.1206 4.9485 0 0 6.4195 12.0428 0 -0.0007 -0.0052 1 0
0 slack 5 317.6406 1.8756 0 0 1.629 -4.8912 0 -0.0001 -0.0067 0 1
zj 1,842.25 311.241 3,000 800 393.263 4,274.09 0 0.9155 5.002 0 0
cj-zj -241.241 0 0 -353.263 -4,262.09 0 -0.9155 -5.002 0 0
SOLUSI
Soal N0. 8
Perusahaan mebel Jati Indah memproduksi meja dan kursi dari
sumberdaya tenaga kerja dan kayu. Perusahaan memiliki
kapasitas terbatas untuk tenaga kerja 80 jam perhari dan 36 Kg
kayu perhari. Permintaan atau penjualan kursi terbatas 6 kursi
per hari. Untuk memproduksi satu unit kursi memerlukan 8 jam
tenaga kerja dan 2 Kg kayu, sedang setiap satu meja
memerlukan 10 jam tenaga kerja dan 6 Kg kayu. Laba yang
diperoleh untuk setiap meja sebesar Rp 40.000 dan untuk
setiap kursi sebesar Rp 50.000. Perusahaan ingin menetapkan
jumlah meja dan kursi yang harus dijual agar memperoleh laba
maksimum.
a. Formulasikan model LP untuk persoalan ini.
b. Selesaikan persoalan ini dengan analisis grafik.
MM KK KapKap
MaximizeMaximize 4000040000 5000050000
LaborLabor 1010 88 <=<= 8080
KayuKayu 66 22 <=<= 3636
DemandDemand 00 11 <=<= 66
Solution->Solution-> 3.23.2 66 428.000428.000
SOAL N0. 8
Soal N0.12
Perusahaan Kimia Farma memproduksi sebuah obat dengan ramuan
dua bahan. Setiap bahan berisi tiga antibiotik yang sama tapi berbeda
dalam proporsinya. Satu gram bahan 1 menyumbangkan 3 unit dan
bahan 2 menyumbangkan1 unit antibiotik 1; obat membutuhkan 6 unit.
Sedikitnya 4 unit antibiotik 2 dibutuhkan, dan per gram bahan masing-
masing menyumbang 1 unit. Paling sedikit 12 unit antibiotik 3 diperlukan;
satu gram bahan 1 menyumbang 2 unit, dan satu gram bahan 2
menyumbang 6 unit. Biaya per gram bahan 1 dan bahan 2 masing-
masing Rp 80.000 dan Rp 50.000. Kimia Farma ingin memformulasikan
model LP untuk menetapkan jumlah (gram) ma-sing-masing bahan yang
harus digunakan dalam pembuatan obat agar biaya campuran antibiotik
itu serendah mungkin.
a. Formulasikan model LP untuk persoalan ini.
b. Selesaikan persoalan ini dengan menggunakan analisis grafik.
Soal N0.12
Bahan 1Bahan 1 Bahan 2Bahan 2 KaPKaP
MinimizeMinimize 8000080000 5000050000
Antibiotik 1Antibiotik 1 33 11 >=>= 66
Antibiotik 2Antibiotik 2 11 11 >=>= 44
Antibiotik 3Antibiotik 3 22 66 >=>= 1212
KASUS UCP
SDSD X1X1 X2X2 Kap.Kap. Sur.Sur.
KlaimKlaim 1616 1212 >> 450450 3030
RusaRusa
kk
0,50,5 1,41,4 >> 2525 3131
KompKomp
tt
11 11 << 4040 00
CC 64006400
00
42004200
00
SolusSolus
ii
00 4040 TC =TC =
168000168000
KASUS Giman Piza
SDSD PIPI PSPS KapKap SlackSlack
DMDM 11 11 <<
150150
17,517,5
TMTM 44 88 <<
800800
00
SalesSales
PIPI
11 << 7575 00
SalesSales
PIPI
11 <<
125125
62,562,5
LabaLaba 500500 750750
SolusiSolusi 7575 62,562,5 84378437
KASUS Toko Perhiasan
SdSd KK GG KapKap SlackSlack
EmasEmas 3030 2020 1818
PlatinPlatin
aa
2020 4040 2020
DGDG 11 4040
LabaLaba 3000030000
00
4000040000
00
KASUS Obat
SdSd B1B1 B2B2 KapKap SurSur
A1A1 33 11 >> 66 00
A2A2 11 11 >> 44 00
A3A3 22 66 >> 1212 88
TCTC 80008000
00
50005000
00
SolusSolus
ii
11 33 TC=230000TC=230000
KASUS Usaha Ternak
Min. TC = 60A + 100K
Stc. Pr : 20 A + 40 K > 30
Lm : 2 A + 0,5 K > 1
Prod. : 1 A + 1 K < 1
A, K ,> 0
SdSd AA KK kapkap SlacSlac
kk
PrPr 2020 4040 >> 3030 00
LmLm 22 0,50,5 >> 11 00
ProdProd 11 11 << 11 0,070,07
SoluSolu
sisi
0,360,36 0,570,57
78,57178,571
4343
78,57178,571
4343
78,57178,571
4343
KASUS Della & Pandu
Mak. L = 2C + 2T
Stc. K : 8 C + 6 T < 120
Tom : 3 C + 6 T < 90
B : 3 C + 2 T < 45
Prod : 1 C + 1 T < 24
C, T > 0
SdSd CC TT kapkap SlacSlac
kk
KK 88 66 << 120120 00
TomTom 33 66 << 9090 00
BB 33 22 << 4545 33
ProdProd 11 11 << 2424 66
SoluSolu 66 1212
78,57178,571
4343
78,57178,571
4343
78,57178,571
4343
KASUS Untitled
Mak. L = 3 X + 2 Y
Stc. A : 3 X + 2 Y < 120
F : 1 X + 2 Y < 80
Pro X : 1 X + 0 Y > 10
Pro Y : 0 X + 1 Y > 10
X, Y > 0
SdSd XX YY kapkap SS
AA 33 22 << 120120 00
FF 11 22 << 8080 26,626,6
77
ProPro
XX
11 -- >> 1010 13,313,3
33
ProPro
YY
-- 11 >> 1010 00
7575

More Related Content

What's hot

Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
taufiq99
 
Permasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesiaPermasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesia
Election Commision
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
rizka_safa
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Achmad Pradana
 
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
Meda Aji Saputro
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
Hery budiyanto
 

What's hot (20)

29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk29689173 bab-4-bunga-majemuk
29689173 bab-4-bunga-majemuk
 
Ekonomi manajerial penaksiran dan peramalan biaya
Ekonomi manajerial penaksiran dan peramalan biayaEkonomi manajerial penaksiran dan peramalan biaya
Ekonomi manajerial penaksiran dan peramalan biaya
 
Penyusunan program-kerja-kkn
Penyusunan program-kerja-kknPenyusunan program-kerja-kkn
Penyusunan program-kerja-kkn
 
Ppt PMW 2013 Universitas Brawijaya Malang
Ppt PMW 2013  Universitas Brawijaya MalangPpt PMW 2013  Universitas Brawijaya Malang
Ppt PMW 2013 Universitas Brawijaya Malang
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
Permasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesiaPermasalahan pemilu di indonesia
Permasalahan pemilu di indonesia
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Distribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyuDistribusi variabel acak kontinyu
Distribusi variabel acak kontinyu
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
Presentasi Jurnal
Presentasi JurnalPresentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
 
Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)Ukuran dispersi(5)
Ukuran dispersi(5)
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
CONTOH PROPOSAL PKM-GAGASAN TERTULIS (PKM-GT) (DIDANAI DIKTI 2017)
 
Keripik Pedas Morang moreng snack Pitch Deck
Keripik Pedas Morang moreng snack Pitch DeckKeripik Pedas Morang moreng snack Pitch Deck
Keripik Pedas Morang moreng snack Pitch Deck
 
linear programming metode simplex
linear programming metode simplexlinear programming metode simplex
linear programming metode simplex
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3Analisis PT Indofood kelompok 3
Analisis PT Indofood kelompok 3
 
PPT Sidang Skripsi.pptx
PPT Sidang Skripsi.pptxPPT Sidang Skripsi.pptx
PPT Sidang Skripsi.pptx
 

Similar to M2 lp

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
cipta31
 
Diktat program linear
Diktat program linearDiktat program linear
Diktat program linear
dwi adi
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
Nanang Harianto
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
SandiPawiro
 
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
Aminullah Assagaf
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf
 

Similar to M2 lp (20)

M2 lp-2 met simpleks
M2  lp-2 met simpleks M2  lp-2 met simpleks
M2 lp-2 met simpleks
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Metode grafik.ppt
Metode grafik.pptMetode grafik.ppt
Metode grafik.ppt
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pastiPengambilan keputusan dalam kondisi pasti
Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti
 
Mentkuan10linierprograming
Mentkuan10linierprogramingMentkuan10linierprograming
Mentkuan10linierprograming
 
12- Penugasan (HO).pdf
12- Penugasan (HO).pdf12- Penugasan (HO).pdf
12- Penugasan (HO).pdf
 
Diktat program linear
Diktat program linearDiktat program linear
Diktat program linear
 
Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3Lecture 3-program-linier3
Lecture 3-program-linier3
 
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptxProgram Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
Program Linear _ Analisa Sensitivitas.pptx
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
 
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
Aminullah assagaf k4 5-manj oprs dan prod_2020
 
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikRisetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
 
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].pptAminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
Aminullah Assagaf_K4-5_Manj Oprs dan Prod_2021 [Autosaved].ppt
 
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6Teori Bilangan Pertemuan ke 6
Teori Bilangan Pertemuan ke 6
 
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptxPPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
PPT KELOMPOK 2 DSS.pptx
 
Tro 1,2,3
Tro 1,2,3Tro 1,2,3
Tro 1,2,3
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
EKMA4413 - Riset Operasi - Modul 3
 
Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2Modul statistika-ii-part-2
Modul statistika-ii-part-2
 
Dasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliahDasar Pemrograman materi kuliah
Dasar Pemrograman materi kuliah
 

M2 lp

  • 3. LINEAR PROGRAMMINGLINEAR PROGRAMMING 1.1. TUJUAN LPTUJUAN LP 2. PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN DALAM LP 3. ASUMSI YANG BERLAKU DALAM LP 4. SEJARAH LP 5. MODEL FORMULASI
  • 4. MODEL FORMULASI SEJARAH LP ASUMSI YANG BERLAKU DALAM LP PERSYARATAN YANG DIPERLUKAN DALAM LP 1.1. TUJUAN LPTUJUAN LP
  • 5. TUJUAN LPTUJUAN LP TujuanTujuan utama suatu usaha bisnis: 1. Memaksimumkan laba atau 2. Meminimumkan biaya.
  • 6. Untuk itu, pasti usaha itu memiliki berbagai kendalakendala sumberdaya Baik tujuan maupun kendala pada umumnya dalam kondisi deterministik. Sehubungan dengan itu, Linier Programming (LP) memberikan solusi dalam pengambilan keputusan usaha bisnis tersebut . Linier programming adalah suatu teknik atau cara yang membantu dalam keputusan mengalokasi sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
  • 7. Sumberdaya meliputi:  mesin-mesin  tenaga kerja  uang  waktu  kapasitas gudang (ruangan)  material  dll
  • 8. Sumberdaya tersebut akan digunakan utk memproduksi:  barang:  sandang  pangan  papan  dll  jasa :  rencana pengiriman dan produksi  keputusan investasi  kebijakan advertensi  dll
  • 9. PERSYARATAN YG DIPERLUKAN DLM L P 1. Perusahaan mempunyai tujuan,yaitu memaksimumkan laba atau miminimumkan biaya 2. Perusahaan mempunyai keterbatasan atau kendala sumberdaya dalam mencapai tujuan. 3. Perusahaan mempunyai keputusan atau kegiatan alternatif, salah satu di antaranya dipakai atau dipilih untuk mencapai tujuan. 4. Tujuan dan kendala dinyatakan dalam hubungan persamaan ( = ) dan pertidaksamaan ( < / > ) matematik yang linier.
  • 10. Asumsi Yang Berlaku Dalam LP 1. Kondisi-kondisi bisnis dalam perusahaan dalam kepastian di mana nilai-nilai, jumlah- jumlah dalam fungsi tujuan dan kendala diketahui dengan pasti (deterministik), tidak berubah selama periode analisis. 2. Hubungan dalam fungsi tujuan dan kendala adalah proporsional dalam bentuk matematik yang linier, contoh :
  • 11. Asumsi Yang Berlaku Dalam LP 1 L = 10 X ⇒ jika X = 2, maka L = 20 jika X = 4, maka L = 40 M < 60X ⇒ jika X = 2, maka M < 120 jika X = 5, maka M < 300
  • 12. Asumsi Yang Berlaku Dalam LP...lanjt 3. Bentuk fungsi tujuan dan kendala besifat aditivity, artinya jumlah total nilai kegiatan = penjumlahan dari nilai-nilai kegiatan individu : L = $3 X1 + $5 X2 ⇒ Jika X1 = 10 dan X2 = 20, maka L = $3(10) + $5(20) = $ 130. 4. Barang dan jasa yang dihasilkan (variabel keputusan) harus positif bukan negatif (non negatively) paling tidak nol (tidak menghasilkan)
  • 13. Sejarah Linier Program 1. LP dikembangkan sebelum PD II oleh matematikawan Rusia, A.N. Kolmogorov dan Leonid Kantorovic penerima nobel “Optimasi Perencanaan”. 2. Dalam aplikasi LP dikembangkan oleh Stigler (1945) dalam persoalan Diit (kesehatan). 3. Tahun (1947), George D. Dantzig mengembangkan Solusi LP Dengan Metode Simplex. Jasa Dantzig ini luar biasa sehingga kita kenal sampai sekarang dengan istilah “Linier Programming”. Dantzig matematikawan di Angkatan Udara Inggris menjabat sebagai kepala Pengendali Analisis Perang Angkatan Udara.
  • 14. Sejarah Linier Program…. lanjt Saat itu militer memerlukan sekali program perencanaan latihan militer, pemasokan peralatan dan amunisi, penempatan unit- unit tempur. Dantzig memformulasikan sistem pertidaksamaan linier. 4. Setelah PD II aplikasi dalam dunia bisnis luar biasa, misalnya dalam usaha pengolahan, jasa, pertanian, dll. 5. Tahun 1984 N.Karmarkar mengembangkan model yang lebih superior dari metode simplex utk berbagai aplikasi yg lebih luas.
  • 15. Model Formulasi Model LP berisikan beberapa komponen dan karakteristik tertentu. Komponen adalah Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala, yg didalamnya terdapat Variabel Keputusan dan Parametrer.
  • 16. Model Formulasi Variabel Keputusan adalah simbul matematik dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, misalnya : X1 = jumlah Radio X2 = jumlah Televisi X3 = jumlah Kulkas yang akan diproduksi
  • 17. Model Formulasi… lanjt Parameter adalah nilai-nilai di depan variabel keputusan yang pada dasarnya sudah diketahui. Fungsi Tujuan merupakan hubungan matematika linier yg menggambarkan tujuan perusahaan baik memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya untuk membuat variabel keputusan.
  • 18. Model Formulasi… lanjt Fungsi Kendala juga merupakan hubungan linier antar variabel keputusan yg menggambarkan keterbatasan sumberdaya. Misalnya, keterbatasan dlm. jumlah Tenaga Kerja utk memproduksi radio sebesar 40 jam/hari selama periode produksi. Nilai-nilai Konstanta dalam fungsi tujuan atau kendala juga merupakan parameter.
  • 20. Sebuah industri XYZ berkecimpung dalam proses produksi dua macam produk, yaitu produk A dan B. Kedua produk tesebut dapat dijual masing-masing dengan harga Rp 3000,00 per unit. Dalam proses produksinya diperlukan tiga macam departemen, yaitu Departemen P yang memiliki 3 unit mesin tipe P, Departemen Q memiliki 6 unit mesin tipe Q dan Departemen R memiliki 9 unit mesin tipe R. Lama waktu pemakaian mesin mesin tersebut berbeda untuk setiap produk. Produk A memerlukan waktu 2 jam untuk proses produksinya pada mesin tipe P, kemudian 2 jam pada mesin tipe Q dan 4 jam pada mesin tipe R. Sedangkan untuk produk B memerlukan waktu 1 jam pada mesin tipe P, kemudian 3 jam pada mesin tipe Q dan 3 jam pada mesin tipe R. PERSOALAN MAKSIMASI . CONTOH : PERUSAHAAN XYZ
  • 21. Lamanya waktu mesin-mesin tersebut berope-rasipun sangat terbatas, yaitu mesin tipe P beroperasi selama 10 jam per hari per mesin, kemudian mesin tipe Q dapat beroperaasi 10 jam per hari per mesin dan mesin tipe R beroperaasi selama 8 jam per hari per mesin. Pertanyaan: 1. Rumuskan persoalan tsb. dalam model program linier (formula matematika) 2. Gambarlah persoalan LP tersebut dan Hitunglah berapa produk A dan B harus dijual sehingga penerimaannya maksimal METODE GRAFIK PERSOALAN MAKSIMASI . CONTOH : PERUSAHAAN XYZ ....lanjt
  • 22. SdSd AA BB Kap.Kap. PP 22 11 << 3030 QQ 22 33 << 6060 RR 44 33 << 7272 HargaHarga 30003000 30003000 Dari contoh persoalan LP di atas, dapat diringkas pada tabel berikut : Kemudian dengan lebih mudah dapat disusun formulasi matematisnya : Max. TR = 3000A + 3000B Stc. P : 2A + B < 30 Q : 2A + 3B < 60 R : 4A + 3B < 72 A , B > 0 Metode Grafik / Maksimasi
  • 23. Max. TR = 3000A + 3000B Stc. P : 2A + B < 30 Q : 2A + 3B < 60 R : 4A + 3B < 72 A , B > 0 R : 4A + 3B < 72 Q : 2A + 3B < 60 GAMBAR FUNGSI KENDALA 2A + B < 30 • • P : 2A + B < 30 Jika A = 0 , maka B = 30 Jika B = 0 , maka A = 15 Metode Grafik / Maksimasi
  • 24. • • • •• TR = 3000A + 3000B → B = TR /3000 - A 0 = 3000(0) + 3000(0) 45000 = 3000(15) + 3000(0) 60000 = 3000(0) + 3000(20) 63000 = 3000(9) + 3000(12) > 66000 = IMPOSIBLE 66000 = 3000(6) + 3000(16) FISIBLE AREA dan ISO REVENUE Solusi : Produk A = 6 unit Produk B = 16 unit TR = $ 66000 Evaluasi Sumberdaya : P : 2(6) + 1(16) = 28 jam → sisa 2 jam Q : 2(6) + 3(16) = 60 jam → persis R : 4(6) + 3(16) = 72 jam → persis B A Metode Grafik / Maksimasi P Q R
  • 25. KEPUTUSAN BERALTERNATIFKEPUTUSAN BERALTERNATIF A • B • C • D • 1) Antara titik A dan B 2) Antara titik B dan C 3) Antara titik C dan D Metode Grafik / Maksimasi
  • 26. Variabel SlackVariabel Slack  Ingat bahwa solusi terjadi pada titik ekstrim, di mana garis persamaan kendala berpotongan satu sama yang lain atau berpotongan dengan sumbu pada grafk. Jadi dalam hal ini, kendala-kendala tsb. lebih dipertimbangkan sebagai persamaan daripada pertidaksamaan.  Prosedur baku untuk merubah pertidaksamaan kendala menjadi persamaan, adalah dengan menambah sebuah variabel baru ke dalam masing-masing kendala, yang disebut sebagai variabel slack. - Metode Grafik / Maksimasi
  • 27. Variabel SlackVariabel Slack Untuk contoh perusahaan XYZ di muka, model kendala adalah : P : 2A + B < 30 Q : 2A + 3B < 60 R : 4A + 3B < 72  Penambahan sebuah variabel slack, S1 pada kendala P, S2 pada kendala Q dan S3 pada kendala R hasilnya dapat dilihat sbb. : P : 2A + B + S1 = 30 Q : 2A + 3B + S2 = 60 R : 4A + 3B + S3 = 72 Metode Grafik / Maksimasi lanjt
  • 28.  Variabel slack S1, S2 dan S3 merupakan nilai yang diperlukan untuk membuat sisi sebelah kiri persamaan menjadi sama dengan sisi sebelah kanan. Misalnya secara hipotetis, A = 9 dan B = 10. Masukkan kedua nilai itu kedalam persamaan : P : 2(9) + 10 + S1 = 30 S1 = 2 Q : 2(9) + 3(10) + S2 = 60 S2 = 12 R : 4(9) + 3(10) + S3 = 72 S3 = 6 Metode Grafik / Maksimasi …lanjt
  • 29.  Dalam contoh di atas, menghasilkan solusi yang tidak menghabiskan jumlah sumberdaya. Pada kendala P hanya menggunakan 28 jam, berarti sisa 2 jam yang tidak digunakan. Jadi S1 merupakan jumlah waktu yang tidak digunakan pada sumberdaya P atau disebut slack P. Demikian juga pada kendala Q dan R masing-masing mempunyai slack Q dan slack R sebagai sisa 12 jam dan 6 jam yang tidak digunakan.  Jika perusahaan belum melakukan kegiatan produksi, maka seluruh kapasitas sumberdaya masih utuh, sehingga slacknya masing-masing sebesar 30, 60 dan 72 jam Metode Grafik / Maksimasi… lanjt
  • 30. Pengaruh Variabel Slack Terhadap Fungsi Tujuan Fungsi tujuan dari contoh adalah : TR = 3000 A + 3000 B. Koefisien 3000 dan 3000, masing-masing merupakan kontribusi TR setiap A dan B. Lalu, apa wujud kontribusi variabel slack S1 dan S2 ?. Variabel slack tidak mempunyai kontribusi apapun terhadap TR sebab variabel slack merupakan sumberdaya yg tidak digunakan. TR dicapai hanya setelah sumberdaya digunakan dlm proses produksi. Dengan demikian variabel slack dalam fungsi tujuan dapat ditululis : TR = 3000A + 3000 B + 0S1 + 0S2 + 0S3 Metode Grafik / Maksimasi
  • 31. Pengaruh Variabel Slack Terhadap Fungsi Tujuan Seperti halnya pada variabel keputusan (A dan B), variabel slack berni-lai non-negative, sebab tidak mungkin sumber- daya itu negatif. Oleh karenanya, model formulasinya : A, B , S1, S2 dan S3 > 0 Dengan adanya varibel slack, model LP baku secara lengkap dapat ditulis sbb.: Maksimumkan: TR = 3000 A + 3000 B + 0S1 + 0S2 +0S3 Kendala : 2A + B + S1 < 30 2A + 3B + S2 < 60 4A + 3B + S3 < 72 A, B , S1, S2 dan S3 > 0 Metode Grafik / Maksimasi
  • 32. •w •X •Y Z • Max. TR = 3000 A + 3000B Kendala : 2A + B + S1 < 30 2A + 3B + S2 < 60 4A + 3B + S3 < 72 A, B , S1, S2 dan S3 > 0 A = 0 B = 20 TR = 60000 S1 = 10 S2 = 0 S3 = 12 A = 6 B = 16 TR = 66000 S1 = 2 S2 = 0 S3 = 0 A = 9 B = 12 TR = 63000 S1 = 0 S2 = 6 S3 = 0 A = 15 B = 0 TR = 45000 S1 = 0 S2 = 30 S3 = 12 Metode Grafik / Maksimasi
  • 33. Contoh : Perusahaan RContoh : Perusahaan Raadiodio Perusahaan RPerusahaan Raadio memproduksi 2 macam bahan pelarutdio memproduksi 2 macam bahan pelarut (A dan B). Untuk me(A dan B). Untuk memmproduksi kedua bahan tersebutproduksi kedua bahan tersebut memerlukan semberdaya Minyak Tanah paling tidakmemerlukan semberdaya Minyak Tanah paling tidak memerlukan 24 liter, Damar minimal 20 liter dan danmemerlukan 24 liter, Damar minimal 20 liter dan dan Spiritus paling sedikit diperlukan 24 liter. KebutuhanSpiritus paling sedikit diperlukan 24 liter. Kebutuhan minyak tanah untuk setiap unit bahan pelarut A diperlukanminyak tanah untuk setiap unit bahan pelarut A diperlukan 8 liter dan bahan pelarut B diperlukan 6 liter, kebutuhan8 liter dan bahan pelarut B diperlukan 6 liter, kebutuhan Damar untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 10 literDamar untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 10 liter dan bahan pelarut B sebanyak 4 liter, dan kebutuhandan bahan pelarut B sebanyak 4 liter, dan kebutuhan Spiritus untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 6Spiritus untuk setiap unit bahan pelarut A sebanyak 6 liter dan bahan pelarut B sebanyak 12 liter.liter dan bahan pelarut B sebanyak 12 liter. Metode Grafik / Minimasi KASUS MINIMASI
  • 34. Contoh : Perusahaan RContoh : Perusahaan Raadiodio (lanjt)(lanjt) Kalau biaya produksi per unit bahan pelarut A dan BKalau biaya produksi per unit bahan pelarut A dan B masing sebesar Rp 80 dan Rp 100masing sebesar Rp 80 dan Rp 100>> Pertanyaan:Pertanyaan: BBerapa bahan pelarut A dan B harus diproduksi agarerapa bahan pelarut A dan B harus diproduksi agar biaya produksi minimalbiaya produksi minimal?? Selesaikan persoalan ini dengan gambar, evaluasi pulaSelesaikan persoalan ini dengan gambar, evaluasi pula penggunaan bahan bakunya.penggunaan bahan bakunya. Metode Grafik / Minimasi KASUS MINIMASI
  • 35. GAMBAR FUNGSI KENDALA Min. TC = 80A + 100B Stc. MT : 8A + 6B > 24 D : 10A + 4B > 20 S : 6A + 12B > 24 A , B > 0 MT : 8A + 6B > 24 B > 4 – 4 /3 A D : 10A + 4B > 20 B > 5 - 2,5 A S : 6A + 12B > 24 B > 2 - 0,5 A A B B A B A Metode Grafik / Minimasi
  • 36. GAMBAR FUNGSI KENDALA Min. TC = 80A + 100B Stc. MT : 8A + 6B > 24 D : 10A + 4B > 20 S : 6A + 12B > 24 A , B > 0 MT : 8A + 6B > 24 B > 4 – 4 /3 A D : 10A + 4B > 20 B > 5 - 2,5 A S : 6A + 12B > 24 B > 2 - 0,5 A A B B A B A Metode Grafik / Minimasi
  • 37. FISIBLE AREA dan ISOFISIBLE AREA dan ISO COSTCOST ( 2, 4 ; 0,8 ) • Solusi Optimal : B.Pelarut A = 2,4 unit B.Pelarut B = 0,8 unit TC min = 80 (2,4) + 100(0,8) = Rp 272 Penggunaan Sumberdaya : MT = 8(2,4) + 6(0,8) = 24 Lt. → persis D = 10(2,4) + 4(0,8) = 27,2 Lt. → > 20 S = 6(2,4) + 12(0,8) = 24 Lt. → persis Metode Grafik / Minimasi
  • 38. PENDAHULUAN Kenyataan yang sering dihadapi oleh para manajer dalam pengambilan keputusan adalah kompleks. Keputusan yang harus diambil tidak hanya untuk 2 variabel saja, bisa saja lebih, sementara metode grafik terbatas hanya 2 demensi atau paling banyak mencakup 3 variabel. Untuk mengatasi persoalan linier programming yang kompleks jelas menjadi tidak sederhana. Satu cara sederhana (simple) dan efisien yang dapat menyelesaikan persoalan adalah dengan Metode Smplex, di mana metode ini menggunakan tabel yang unik yang sering disebut “Tabel Simplek” METODE SIMPLEKMETODE SIMPLEK
  • 39. Metode simplek untuk linier programming dikembangkan pertama kali oleh George Dantzing pada tahun 1947, kemudian digunakan juga pada penugasan di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia mendemonstrasikan bagaimana menggunakan fungsi tujuan (iso-profit) dalam upaya menemukan solosi diantara beberapa kemungkinan solosi sebuah persoalan linier programming. Proses penyelesaiaanya dalam metode simplek, dilakukan secara berulang-ulang (iterative) sedemikian rupa dengan menggunakan pola tertentu (standart) sehingga solusi optimal tercapai. Ciri lain dari metode simplek adalah bahwa setiap solosi yang baru akan menghasilkan sebuah nilai fungsi tujuan yang lebih besar daripada solosi sebelumnya. METODE SIMPLEKMETODE SIMPLEK
  • 40. MENYUSUN SOLUSI AWALMENYUSUN SOLUSI AWAL Untuk memperoleh pengertian yang lebih mudah danUntuk memperoleh pengertian yang lebih mudah dan cepat, dalam pembahasan ini kita gunakan persoalancepat, dalam pembahasan ini kita gunakan persoalan yang meliputi 2 variabel riil sajayang meliputi 2 variabel riil saja (sekedar untuk cross(sekedar untuk cross cek)cek) Dengan menggunakan contoh kasus perusahaan XYZDengan menggunakan contoh kasus perusahaan XYZ di muka, penyelesaian dapat dilakukan dengandi muka, penyelesaian dapat dilakukan dengan beberapa langkah :beberapa langkah : Langkah 1. Menyususun Persoalan Dalam Matematik Maksimumkan : TR = 3000 A + 3000 B Kendala : P : 2A + B < 30 Q : 2A + 3B < 60 R : 4A + 3B < 72 A , B > 0 Metode Simplek / Maksimasi
  • 41. Langkah 2. Mengubah Pertidaksamaan menjadi Persamaan Mengandung pengertian : tidak selalu kapasitas SD digunakan seluruhnya, diantaranya masih ada yang tersisa → ada kelong- garan (slack) untuk menambah sebuah variabel sehingga menjadi persamaan. Variable baru ini disebut Variabel Slack Variabel Slack = sejumlah unit kapasitas yang tidak dipakai dalam suatu Departemen/ SD. Misal : SP = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep. P → SP = 30 - 2A - B SQ = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep.Q → SQ = 60 - 2A - 3B SR = waktu yang tidak dipakai dlm. Dep. R → SR = 72 - 4A - 3B Atau dari persamaan diatas dapat disusun : 2A + B + SP = 30 2A + 3B + SQ = 60 4A + 3B + SR = 72 Metode Simplek / Maksimasi
  • 42. Variabel Slack ini harus dimasukkan dalam fungsi tujuan dan kendala. Koefisien setiap variabel pada kedua fungsi tsb. harus terlihat dengan jelas. Oleh karena itu, untuk variabel yang tidak mempunyai pengaruh terhadap persamaan, koefisiennya harus ditulis dengan “nol”, sehingga tidak merubah hakekatnya. Misalkan, karena : SP, , SQ, dan SR tidak menghasilkan TR, SQ, dan SR tidak berpengaruh terhadap Dep. P, SP dan SR tidak berpengaruh terhadap Dep. Q, dan SP, dan SQ tidak berpengaruh terhadap Dep. R, maka fungsi tujuan dan kendala dapat ditulis sbb. : TR = 3000 A + 3000 B + 0 SP + 0 SQ + 0 SR . P : 2A + B + 1 SP + 0SQ + 0SR = 30 Q : 2A + 3B + 0SP + 1SQ + 0SR = 60 R : 4A + 3B + 0SP + 0SQ + 1SR = 72 Metode Simplek / Maksimasi
  • 43. Langkah 3. Memasukkan Fungsi Tujuan dan Kendala ke Tabel Simplek 3000 3000 0 0 0Cj Variabel Basis Kuanti tas A B SP SQ SR Ri 0 SP 30 2 1 1 0 0 0 SQ 60 2 3 0 1 0 0 SR 72 4 3 0 0 1 Zj 0 0 0 0 0 0 Cj - Zj 3000 3000 0 0 0 Zj = Σ aij . Bi Sollusi Awal, belum berproduksi, Zj = 0 Metode Simplek / Maksimasi TR = 3000 A + 3000 B + 0 SP + 0 SQ + 0 SR . P : 2A + B + 1 SP + 0SQ + 0SR = 30 Q : 2A + 3B + 0SP + 1SQ + 0SR = 60 R : 4A + 3B + 0SP + 0SQ + 1SR = 72
  • 44. MENGEMBANGKAN SOLUSI KEDUAMENGEMBANGKAN SOLUSI KEDUA  Solusi awal menunjukkan perusahaan masih belum berproduksi.  Selanjutnya kita akan melakukan perubahan sehingga TR sebagai tujuan tercapai lebih baik.  Jika tabel yang telah diperbaiki masih ada kemungkinan dirubah untuk mencapai tujuan yang lebih baik lagi, maka perubahanpun terus berlanjut sampai tercapai solusi yang optimal.  Tahap-tahap perubahan dari tabel satu ke tabel yang lain disebut “pivoting”.  Perhitungan solusi kedua dapat diikuti dengan langkah-langkah berikut ini. Metode Simplek / Maksimasi
  • 45. Langkah 1. Menentukan Variabel Riil yang akan dimasuk- kan dalam solusi (going in)  Secara rasional, memilih varibel riil yang tepat adalah variabel yang mempunyai kontribusi menambah laba/TR atau mengurangi biaya yang paling besar.  Dengan memilih nilai-nilai baris Cj - Zj pada kolom variabel riil yang terbesar, mengindikasikan adanya peningkatan laba/TR yang lebih baik.  Oleh karena Nilai Cj - Zj untuk kedua kolom variabel riil A dan B sama, maka bisa kita pilih salah satu.  Misalnya saja, kita tentukan kolom B, maka kolom B tersebut dinamakan “kolom optimum”, yang bakal pertamkalinya masuk dalam kolom variabel basis. Metode Simplek / Maksimasi
  • 46. Langkah 2. Menentukan Variabel yang akan diganti (going out)  Pertama kali, kita membagi nilai-nilai dalam kolom variabel basis dengan nilai-nilai pada kolom optimum, dan kemudian hasil bagi-hasil bagi tersebut kita pilih yang paling kecil.  Baris yang mempunyai nilai “Ri” terkecil bakal diganti atau dikeluakan dari variabel basis. Baris SP : 30 / 1 = 30 Baris SQ : 60 / 3 = 20 → dikeluarkan Baris SR : 72 / 3 = 24 Elemen-elemen (nilai) pada basis SP, SQ dan SR di bawah kolom optimum, disebut elemen interseksi-onal, yang akan beerperan dalam perhitungan nilai nilai pada tabel berikutnya. Metode Simplek / Maksimasi
  • 47. Cj 3000 3000 0 0 0 VB Q A B Sp Sq Sr Ri Iterasi 1 0 Sp 30 2 1 1 0 0 30 0 Sq 60 2 3 0 1 0 20 0 Sr 72 4 3 0 0 1 24 Zj 0 0 0 0 0 0 Cj - Zj 3000 3000 0 0 0 Iterasi 2 Langkah 1 : menentukan kolom optimum (going in) Langkah 2 : menentukan baris optimum (going out) Aplikasi Langkah 1 dan Langkah 2
  • 48. Cj 3000 3000 0 0 0 VB Q A B Sp Sq Sr Ri Iterasi 1 0 Sp 30 2 1 1 0 0 30 0 Sq 60 2 3 0 1 0 20 0 Sr 72 4 3 0 0 1 24 Zj 0 0 0 0 0 0 Cj - Zj 3000 3000 0 0 0 Iterasi 2 Zj Cj - Zj Iterasi 3 Zj Cj - Zj Menentukan / Menghitung : - Nilai baris baru yang lain : NBBL= NBL− (N Intsek x NBBM) Baris Sp : 30 − ( 1 x 20) = 10 2 − ( 1 x 2 /3) = 1 1 /3 1 − ( 1 x 1) = 0 1 − ( 1 x 0) = 1 0 − ( 1 x 1/3) = -1 /3 0 − ( 1 x 0) = 0 - Nilai baris baru yang masuk : NBBM = NBL : N Insek : 60/3 = 20 ; 2/3 = 2/3 ; 3/3 = 1; 0/3 = 0 ; 1/3 = 1/3; 0/3 = 0 3000 B 20 2/3 1 0 1/3 0 Baris Sr : 72 − ( 3 x 20) = 12 4 − ( 3 x 2 /3) = 2 3 − ( 3 x 1) = 0 0 − ( 3 x 0) = 0 0 − ( 3 x 1 /3) = -1 1 − ( 3 x 0) = 1 0 Sp 10 11/3 0 1 -1/3 0 0 Sr 12 2 0 0 -1 1 60000 2000 3000 0 1000 0 1000 0 0 -1000 0
  • 49. Cj 3000 3000 0 0 0 VB Q A B Sp Sq Sr Ri Iterasi 2 0 Sp 10 1.3333 0 1 - 0.333 0 7.5 3000 B 20 0.6667 1 0 0.333 0 30 0 Sr 12 2 0 0 - 1 1 6 Zj 60000 2000 3000 0 1000 0 Cj - Zj 1000 0 0 -1000 0 Iterasi 3 Zj Cj - Zj MENGEMBANGKAN SOLUSIMENGEMBANGKAN SOLUSI KETIGAKETIGA Menentukan / Menghitung : - Kolom optimum : pilih nilai Cj - Zj yang terbesar - Baris yang diganti : Pilih nilai Ri yang terkecil Ri = nilai Q / kolom optimum - Nilai baris baru yang masuk : NBBM = NBL : N Insek : 12/2 = 6 ; 2/2 =1 ; 0/2 = 0; 0/2 = 0; -1/2 = - 0,5; 1/2 = 0,5 3000 A 6 1 0 0 - 0,5 0,5 - Nilai baris baru yang lain : NBBL= NBL−(N Intsek x NBBM) Baris Sp : 10 − (1,33 x 6) = 2 1,33 − (1,33 x1) = 0 0 − (1,33 x 0) = 0 1 − (1,33 x 0) = 1 - 0,33 − (1,33 x -0,5) = 0,33 0 − (1,33 x 0,5) = - 0.67 0 Sp 2 0 0 1 0,333 - 0,667 Baris B : 20 − (0,67 x6) = 16 0,67 − (0,67 x 1) = 0 1 − (0,67 x 0) = 1 0 − (0,67 x 0) = 0 0,33 − (0,67 x - 0,5) = 0,67 0 − (0,67 x 0,5) = - 033 3000 B 16 0 1 0 0,67 - 0,33 66.000 3000 3000 0 500 500 0 0 0 - 500 - 500 NILAI-NILAI Cj - Zj < 0 → SOLUSI OPTIMAL
  • 50. Cj 3000 3000 0 0 0 VB Q A B Sp Sq Sr Ri Iterasi 3 0 Sp 2 0 0 1 0.3333 -0.6667 3000 B 16 0 1 0 0.6667 -0.3333 3000 A 6 1 0 0 -0.5 0.5 Zj 66000 3000 3000 0 500 500 Cj - Zj 0 0 0 -500 -500 INTERPERTASI EKONOMI TABEL SIMPLEK Nilai2 pada Kolom Q Tabel 3 : Baris Sp = 2 (Sisa Sbrdaya P) Baris B = 16 (Jml Prduksi B) Baris A = 6 (Jml Prduksi A) Baris Zj = 66000 (TR max.) Nilai2 pada Baris Cj-Zj di bawah ko-lom vaibel riil menunjukkan nilai produk marginal : Jika positif menunjukkan kemung-kinan tambahan TR jika variabel riil ditambah 1 unit Jika negatif menunjukkan pengura-ngan TR jika variabel riil ditambah 1 unit Nilai2 Negatif pada Baris Cj-Zj di bawah kolom variabel Slack : menunjukkan tambahan TR yg dapat dicapai jika ditambahkan 1 jam lagi pada departemen diwakili variabel slack Nilai2 di baris Zj menggambarkan berkurangnya TR (oportunity cost) akibat tambahan 1 unit kegiatan riil atau disposal Anga-angka dalam kwadran matrik (input-outpu) atau diberi simbul aij menunjukkan MRTS atau Koefisien Teknologi antara kegiatan pada kolom dengan sbrdaya pada baris.
  • 51. CONTOH : PERUSAHAAN PNT Perusahaan Nutrisi Ternak (PNT) khusus menghasilkan makanan campuran sebagai makanan tambahan, mendapat pesanan makanan campuran "141-B" dengan ukuran/paket 200 pon. Makanan Campuran tersebut terdiri dari dua bahan ramuan , yaitu P (sumber protein) dan C (sumber karbohidrat). Biaya bahan protein sebesar $ 3 per pon, sedang bahan karbohidrat sebesar $ 8 per pon. Dalam makanan campuran itu kandungan Protein (P) tidak boleh melebihi 40 % dan kandungan bahan Carbohidrat (C) paling tidak tersedia 30 %. Persoalan PNT adalah menetapkan berapa banyak masing- masing bahan digunakan agar biaya minimal. FORMULASI MATEMATIKA PERSOALAN ( IDENTIFIKASI) Minimumkan : Cost = $ 3P+ $ 8C Kendala : P + C = 200 pon P < 80 pon C > 60 pon P dan C > 0 Metode Simplek / Minimasi
  • 52. SOLUSI AWAL Merubah persamaan dan pertidaksamaan pada kendala - Untuk tanda Persamaan ( = ) harus ditambah dengan variabel Artifisial (A) - Untuk Pertidaksamaan”lebih besar sama dengan” ( > ) harus dikurangi variabel surplus (S) dan ditambah variabel Artifisial (A) - Untuk Pertidaksamaan kurang sama dengan ( < ) harus ditambah variabel slack (S) Untuk Kendala : P + C = 200 → P + C + A1 = 200 P < 80 → P + S1 = 80 C > 60 → C − S2 + A2 = 60 Metode Simplek / Minimasi
  • 53. SOLUSI AWAL Koefisien teknologi (para meter) masing-masing variabel , secara ekplisit harus ditulis, dengan ketentuan yang tidak ada pengaruhnya ditulis nol Nilai biaya untuk variabel Artifisial diberi nilai yang sangat besar (M), dan untuk variabel Slack/Surplus = 0 Secara lengkap : Minimize: Cost = 3P + 8C + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2 P + C + A1 = 200 P + S1 = 80 C − S2 + A2 = 60 P, C, S1, S2, A1, A2 > 0 Metode Simplek / Minimasi
  • 54. $3 $8 $M $0 $0 $MCj BV Quantity P C A1 S1 S2 A2 Ri $M $0 $M A1 S1 A2 200 80 60 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 −1 0 0 1 200 - 60 Zj Cj –Zj $260M $M $3 − $M $2M $8 − $2M $M $0 $0 $0 −$M $M $M $0 $M $0 $8 A1 S1 C 140 80 60 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 -1 -1 0 1 140 80 - Zj Cj –Zj $140M+$480 $M $3 - $M $8 $0 $M $0 $0 $0 $M-$8 $8-$M $8-$M $2M-$8 $M $3 $8 A1 P C 60 80 60 0 1 0 0 0 1 1 0 0 −1 1 0 1 0 -1 -1 0 1 - 60 - 60 Zj Cj –Zj $60M+ $720 $3 $0 $8 $0 $M $0 $3 − $M $M − $3 $M − $8 $8 − $M $8 − $M $2M−$8 $0 $3 $8 S2 P C 60 80 120 0 1 0 0 0 1 1 0 1 −1 1 −1 1 0 0 -1 0 1 Zj Cj –Zj $1200 $3 $0 $8 $0 $8 $M − $8 − $5 $5 $0 $0 $8 $M - $8 SOLUSI TABEL SIMPLEK Metode Simplek / Minimasi
  • 55. $3 $8 $M $0 $0 $MCj BV Quantity P C A1 S1 S2 A2 Ri $M $0 $M A1 S1 A2 200 80 60 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 −1 0 0 1 200 - 60 Zj Cj –Zj $260M $M $3 − $M $2M $8 − $2M $M $0 $0 $0 −$M $M $M $0 $M $0 $8 A1 S1 C 140 80 60 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 -1 -1 0 1 140 80 - Zj Cj –Zj $140M+$480 $M $3 - $M $8 $0 $M $0 $0 $0 $M-$8 $8-$M $8-$M $2M-$8 $M $3 $8 A1 P C 60 80 60 0 1 0 0 0 1 1 0 0 −1 1 0 1 0 -1 -1 0 1 - 60 - 60 Zj Cj –Zj $60M+ $720 $3 $0 $8 $0 $M $0 $3 − $M $M − $3 $M − $8 $8 − $M $8 − $M $2M−$8 $0 $3 $8 S2 P C 60 80 120 0 1 0 0 0 1 1 0 1 −1 1 −1 1 0 0 -1 0 1 Zj Cj –Zj $1200 $3 $0 $8 $0 $8 $M − $8 − $5 $5 $0 $0 $8 $M - $8 SOLUSI TABEL SIMPLEK Metode Simplek / Minimasi
  • 56. DUALITAS ANTARA MAKSIMASI dan MINIMASI Untuk setiap permasalahan optimasi yang mempunyai kendala/pembatas, akan terdapat “permasalahan dual”, yaitu dengan memaksimasi atau meminimasi fungsi ken- dala dan fungsi tujuan sebelumnya menjadi kendalanya. Hubungan ini disebut sebagai dualitas (duality) Permasalahan yang pertama disebut dengan “primal” dan permasalahan kedua disebut dengan “dual”. Jadi misalnya, jika permasalahan primalnya adalah maksimasi tujuan dengan kendala tertentu, maka sekarang menjadi dual, yaitu minimasi kendala dengan kendalanya adalah fungsi tujuannya. Demikian sebaliknya, jika permasalahan primalnya adalah menimasi tujuan dengan kendala tertentu, maka sekarang menjadi maksimasi kendala dengan fungsi tujuan sebagai kendalanya.
  • 57. Dengan demikian dalam sebuah pemodelan Pemrograman Linear, terdapat dua konsep yang saling berlawanan. Konsep yang pertama kita sebut Primal dan yang kedua Dual.Bentuk Dual adalah kebalikan dari bentuk Primal. Hubungan Primal dan Dual sebagai berikut: Masalah Primal (atau Dual) Masalah Dual (atau Primal) Koefisien fungsi tujuan …………… Nilai kanan fungsi batasan Maksimumkan Z (atau Y) ………… Minimumkan Y (atau Z) Batasan i …………………………… Variabel yi (atau xi) Bentuk < …………………………. yi > 0 Bentuk = …………………………… yi > dihilangkan Variabel Xj ………………………. . Batasan j Xj > 0 ………………………………. Bentuk < Xj > 0 dihilangkan ………………… Bentuk =
  • 58. Contoh 1: Primal Minimumkan Z = 5X1 + 2X2 + X3 Fungsi batasan: 1) 2X1 + 3X2 + X3 > 20 2) 6X1 + 8X2 + 5X3 > 30 3) 7X1 + X2 + 3X3 > 40 X1 , X2 , X3 > 0 Dual Maksimumkan Z ’ = 20Y1 + 30Y2 + 40Y3 Fungsi batasan: 1) 2Y1 + 6Y2 + 7Y3 < 5 2) 3Y1 + 8Y2 + Y3 < 2 3) Y1 + 5Y2 + 3Y3 < 1
  • 59. CONTOH : ( Ek. Mikro) Maksimumkan : Q = L . C Kendala : 1200 = 30L + 40C L dan C optimum = ? Jawab Slope Isoquant = Slope Budget Line − MPL / MPC = − PL / PC − C / L = − 30 / 40 C = 3 / 4 L 1200 = 30L + 40 (3 / 4 L ) 1200 = 60L Jadi : L = 20 dan C = 15 Q max. = 20 x 15 = 300 Minimumkan : B = 30L + 40C Kendala : 300 = L . C L dan C optimum = ? Jawab Slope Isoquant = Slope Budget Line d C / d L = − PL / PC − 300 / L 2 = − 30 / 40 L2 = 400 Jadi : L = (400)1/2 = 20 dan C = 15 Bmin. = 30(20) + 40 (15 ) = 1200 PRIMAL DUAL
  • 60. CONTOH : USAHA KATERING (RANGSUM) Kasus Primal sebuah usaha kesehatan dalam rangka membuat susunan rangsum dari berbagai bahan makanan dengan biaya murah adalah sbb. : Minimumkan : Z = 150X1 + 100X2 +350X3 + 250X4 + 320X5 Kendala : Protein : 8,3 X1 + 246 X2 + 17,2 X3 + 5,2 X4 + 2,01 X5 > 70 Karbohidrat : 5 X1 + 26 X2 + 595 X3 + 3,1 X4 + 4 X5 > 3000 Lemak : 0,4 X1 + 793 X2 + 14,8 X3 + 0,6 X4 + 0,16 X5 > 800 Vitamin : 6 X1 + 93 X2 + 61,6 X3 + 6,8 X4 + 2,05 X5 > 40 Zat Besi : 24,9 X1 + 243 X2 + 810 X3 + 16,4 X4 + 0,57 X5 > 12 Dimana : X1 = Nasi X4 = Buah X2 = Sayur X5 = Susu X3 = Lauk pauk Buatlah model Dual persoalan di atas, dan selesaikan !
  • 61. JAWAB : Maksimumkan : Z’ = 70Y1 + 3000Y2 + 800Y3 + 40Y4 + 12Y5 Kendala : X1 : 8,3 Y1 + 5,0 Y2 + 0,4 Y3 + 6,0 Y4 + 24,9 Y5 < 150 X2 : 246 Y1 + 26 Y2 + 793 Y3 + 93 Y4 + 243 Y5 < 100 X3 : 17,2 Y1 + 595 Y2 + 14,8 Y3 + 61,6 Y4 + 810 Y5 < 350 X4 : 5,2 Y1 + 3,1 Y2 + 0,6 Y3 + 6,8 Y4 + 16,4 Y5 < 250 X5 : 2,01 Y1 + 4 Y2 + 0,16 Y3 + 2,05 Y4 + 0,57 Y5 < 320 Y1 , Y2, Y3, Y4 , Y5 > 0
  • 62. Cj Basic Variable Quantity 70 Y1 3000 Y2 800 Y3 40 Y4 12 Y5 0 slack 1 0 slack 2 0 slack 3 0 slack 4 0 slack 5 Langka 1 0 slack 1 150 8.3 5 0.4 6 24.9 1 0 0 0 0 0 slack 2 100 246 26 793 93 243 0 1 0 0 0 0 slack 3 350 17.2 595 14.8 61.6 810 0 0 1 0 0 0 slack 4 250 5.2 3.1 0.6 6.8 16.4 0 0 0 1 0 0 slack 5 320 2.01 4 0.16 2.05 0.57 0 0 0 0 1 zj 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 cj-zj 70 3,000 800 40 12 0 0 0 0 0 Langkah 2 0 slack 1 147.0588 8.1555 0 0.2756 5.4824 18.0933 1 0 -0.0084 0 0 0 slack 2 84.7059 245.2484 0 792.3533 90.3082 207.605 0 1 -0.0437 0 0 3,000 Y2 0.5882 0.0289 1 0.0249 0.1035 1.3613 0 0 0.0017 0 0 0 slack 4 248.1765 5.1104 0 0.5229 6.4791 12.1798 0 0 -0.0052 1 0 0 slack 5 317.6471 1.8944 0 0.0605 1.6359 -4.8754 0 0 -0.0067 0 1 zj 1,764.71 86.7227 3,000 74.6218 310.5882 4,084.03 0 0 5.042 0 0 cj-zj -16.7227 0 725.3782 -270.588 -4,072.03 0 0 -5.042 0 0 Langkah3 0 slack 1 147.0294 8.0701 0 0 5.4509 18.0211 1 -0.0003 -0.0084 0 0 800 Y3 0.1069 0.3095 0 1 0.114 0.262 0 0.0013 -0.0001 0 0 3,000 Y2 0.5856 0.0212 1 0 0.1007 1.3548 0 0 0.0017 0 0 0 slack 4 248.1206 4.9485 0 0 6.4195 12.0428 0 -0.0007 -0.0052 1 0 0 slack 5 317.6406 1.8756 0 0 1.629 -4.8912 0 -0.0001 -0.0067 0 1 zj 1,842.25 311.241 3,000 800 393.263 4,274.09 0 0.9155 5.002 0 0 cj-zj -241.241 0 0 -353.263 -4,262.09 0 -0.9155 -5.002 0 0 SOLUSI
  • 63.
  • 64. Soal N0. 8 Perusahaan mebel Jati Indah memproduksi meja dan kursi dari sumberdaya tenaga kerja dan kayu. Perusahaan memiliki kapasitas terbatas untuk tenaga kerja 80 jam perhari dan 36 Kg kayu perhari. Permintaan atau penjualan kursi terbatas 6 kursi per hari. Untuk memproduksi satu unit kursi memerlukan 8 jam tenaga kerja dan 2 Kg kayu, sedang setiap satu meja memerlukan 10 jam tenaga kerja dan 6 Kg kayu. Laba yang diperoleh untuk setiap meja sebesar Rp 40.000 dan untuk setiap kursi sebesar Rp 50.000. Perusahaan ingin menetapkan jumlah meja dan kursi yang harus dijual agar memperoleh laba maksimum. a. Formulasikan model LP untuk persoalan ini. b. Selesaikan persoalan ini dengan analisis grafik.
  • 65. MM KK KapKap MaximizeMaximize 4000040000 5000050000 LaborLabor 1010 88 <=<= 8080 KayuKayu 66 22 <=<= 3636 DemandDemand 00 11 <=<= 66 Solution->Solution-> 3.23.2 66 428.000428.000 SOAL N0. 8
  • 66. Soal N0.12 Perusahaan Kimia Farma memproduksi sebuah obat dengan ramuan dua bahan. Setiap bahan berisi tiga antibiotik yang sama tapi berbeda dalam proporsinya. Satu gram bahan 1 menyumbangkan 3 unit dan bahan 2 menyumbangkan1 unit antibiotik 1; obat membutuhkan 6 unit. Sedikitnya 4 unit antibiotik 2 dibutuhkan, dan per gram bahan masing- masing menyumbang 1 unit. Paling sedikit 12 unit antibiotik 3 diperlukan; satu gram bahan 1 menyumbang 2 unit, dan satu gram bahan 2 menyumbang 6 unit. Biaya per gram bahan 1 dan bahan 2 masing- masing Rp 80.000 dan Rp 50.000. Kimia Farma ingin memformulasikan model LP untuk menetapkan jumlah (gram) ma-sing-masing bahan yang harus digunakan dalam pembuatan obat agar biaya campuran antibiotik itu serendah mungkin. a. Formulasikan model LP untuk persoalan ini. b. Selesaikan persoalan ini dengan menggunakan analisis grafik.
  • 67. Soal N0.12 Bahan 1Bahan 1 Bahan 2Bahan 2 KaPKaP MinimizeMinimize 8000080000 5000050000 Antibiotik 1Antibiotik 1 33 11 >=>= 66 Antibiotik 2Antibiotik 2 11 11 >=>= 44 Antibiotik 3Antibiotik 3 22 66 >=>= 1212
  • 68. KASUS UCP SDSD X1X1 X2X2 Kap.Kap. Sur.Sur. KlaimKlaim 1616 1212 >> 450450 3030 RusaRusa kk 0,50,5 1,41,4 >> 2525 3131 KompKomp tt 11 11 << 4040 00 CC 64006400 00 42004200 00 SolusSolus ii 00 4040 TC =TC = 168000168000
  • 69. KASUS Giman Piza SDSD PIPI PSPS KapKap SlackSlack DMDM 11 11 << 150150 17,517,5 TMTM 44 88 << 800800 00 SalesSales PIPI 11 << 7575 00 SalesSales PIPI 11 << 125125 62,562,5 LabaLaba 500500 750750 SolusiSolusi 7575 62,562,5 84378437
  • 70. KASUS Toko Perhiasan SdSd KK GG KapKap SlackSlack EmasEmas 3030 2020 1818 PlatinPlatin aa 2020 4040 2020 DGDG 11 4040 LabaLaba 3000030000 00 4000040000 00
  • 71. KASUS Obat SdSd B1B1 B2B2 KapKap SurSur A1A1 33 11 >> 66 00 A2A2 11 11 >> 44 00 A3A3 22 66 >> 1212 88 TCTC 80008000 00 50005000 00 SolusSolus ii 11 33 TC=230000TC=230000
  • 72. KASUS Usaha Ternak Min. TC = 60A + 100K Stc. Pr : 20 A + 40 K > 30 Lm : 2 A + 0,5 K > 1 Prod. : 1 A + 1 K < 1 A, K ,> 0 SdSd AA KK kapkap SlacSlac kk PrPr 2020 4040 >> 3030 00 LmLm 22 0,50,5 >> 11 00 ProdProd 11 11 << 11 0,070,07 SoluSolu sisi 0,360,36 0,570,57 78,57178,571 4343 78,57178,571 4343 78,57178,571 4343
  • 73. KASUS Della & Pandu Mak. L = 2C + 2T Stc. K : 8 C + 6 T < 120 Tom : 3 C + 6 T < 90 B : 3 C + 2 T < 45 Prod : 1 C + 1 T < 24 C, T > 0 SdSd CC TT kapkap SlacSlac kk KK 88 66 << 120120 00 TomTom 33 66 << 9090 00 BB 33 22 << 4545 33 ProdProd 11 11 << 2424 66 SoluSolu 66 1212 78,57178,571 4343 78,57178,571 4343 78,57178,571 4343
  • 74. KASUS Untitled Mak. L = 3 X + 2 Y Stc. A : 3 X + 2 Y < 120 F : 1 X + 2 Y < 80 Pro X : 1 X + 0 Y > 10 Pro Y : 0 X + 1 Y > 10 X, Y > 0 SdSd XX YY kapkap SS AA 33 22 << 120120 00 FF 11 22 << 8080 26,626,6 77 ProPro XX 11 -- >> 1010 13,313,3 33 ProPro YY -- 11 >> 1010 00
  • 75. 7575