Satuan acara penyuluhan (sap) pemantauan tumbuh kembang bayi & balitaWarung Bidan
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi & Balita
Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang bersifat berbeda, tetapi sang berkaitan dan ulit diiahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergabung pada potensi biolotik seseorang yang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang aling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio fisiko psiko sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda beda yang memeberikan ciri tersendiri pada setiap anak.
Selengkapnya: http://warungbidan.blogspot.com/2017/09/satuan-acara-penyuluhan-sap-pemantauan.html
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BALITA NORMAL
TERHADAP An.A DI PMB FITRIYANA,S.ST
TRIMURJO LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021
DISUSUN OLEH :
INTAN PURNAMA
NIM. 1915471100
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PRODI DIII KEBIDANAN METRO
TAHUN 2021
2. iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karuniaNya,
sehingga Laporan Praktik Klinik Kebidanan Bayi Balita Normal Di PMB
Fitriyana,S.ST telah selesai.
Saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Warjidin Aliyanto, SKM., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Tanjungkarang.
2. Islamiyati, AK, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Metro
Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
3. Herlina,S.Pd.,M.M.Kes selaku pembimbing institusi ProgramStudi
Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang.
4. Fitriyana,S.ST, selaku pembimbing lahan praktek di PMBFitriyana,S.ST
5. Semua pihak yang telah membantu menyusun laporan Asuhan Kebidanan
Bayi/Balita Normal.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan Asuhan Kebidanan ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu saya berharap saran dan kritik dari pembaca untuk
perbaikan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini berguna
bagi kita semua.
Aamiin.
Trimurjo, 15 Oktober 2021
Penulis
3. iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 2
C. Waktu dan Pelaksanaan............................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian ................................................................................. 3
B. Tahap Tumbuh Kembang Anak................................................. 4
C. Ciri-Ciri dan Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Anak............. 5
D. Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan 7
E. Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak ...................................... 9
F. Aspek-Aspek Yang Dinilai......................................................... 9
BAB III TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Data subyektif........................................................................... 11
B. Data obyektif............................................................................ 12
C. Assesment................................................................................. 13
D. Planning ................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 16
B. Saran......................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa depan suatu bangsa tergantung pada keberhasilan anak dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Tahun-tahun pertama kehidupan,
terutama periode sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun
merupakan periode yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembagan
anak. Periode ini merupakan kesempatan emas sekaligus masa-masa yang rentan
terhadap pengaruh negatif.
Stimulasi yang tepat akan merangsang otak balita sehingga perkembangan
kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita
berlangsung optimal sesuai dengan umur anak. Deteksi dini penyimpangan
tumbuh kembang perlu dilakukan untuk dapat mendeteksi secara dini adanya
penyimpangantumbuh kembang balita termasuk menindaklanjuti setiap keluhan
orang tua terhadap masalah tumbuh kembang anaknya. Apabila ditemukan ada
penyimpangan, maka dilakukan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang
balita sebagai tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar
tumbuh kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat.
Apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin
sesuai dengan indikasi.
Kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang balita yang menyeluruhdan terkoordinasi diselenggarakan dalam bentuk
kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga
lainnya), masyarakat (kader, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga
swadaya masyarakat, dan sebagainya) dengan tenaga profesional (kesehatan,
pendidikan dan sosial), akan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak usia
dini dan kesiapan memasuki jenjang pendidikan formal. lndikator
keberhasilanpembinaan tumbuh kembang anak tidak hanya meningkatnya status
kesehatan dan gizi anak tetapi juga mental, emosional, sosial dan kemandirian
anak berkembang secara optimal.
(Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak, KemenKes RI)
5. 2
Setiap anak akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan tahapan
usianya, untuk memantau tumbuh kembang anak dengan baik maka para orang
tua, tenaga kesehatan, pendidik, kader dan tenaga lainnya perlu mengetahui
sekaligus mengenali ciri-ciri serta prinsip tumbuh kembang anak, seperti : pada
usia berapa akan muncul gerakan, kata-kata maupun prilaku tertentu pada seorang
anak dan pada usia berapa kemampuan tersebut digantikan dengan gerakan, kata-
kata dan prilaku yang lebih matang. Apabila perkembangan anak sesuai dengan
ciri-ciri perkembangan pada usia tertentu berarti anak berhasil menyesuaikan diri
secara normal. Melalui deteksi tumbuh kembang anak, penyimpangan dimana
tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan keadaan normal, dapat diketahui
secara dini dan dapat melakukan intervensi dini . Kegiatan SDIDTK tidak hanya
dilakukan pada anak yang dicurigai mempunyai masalah saja tetapi harus
dilakukan pada semua balita dan anak pra sekolah secara rutin setahun 2 kali
(Depkes RI, 2012)
B. Tujuan
Dapat menerapkan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan Normal pada
Bayi/Balita yang berdasarkan Evidence Based dan melakukan pendokumentasian
dengan metode SOAP.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh kepada
orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan.
Perkembangan berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. Namun kemampuan
lain masih terbatas. (Sutomo, 2010).
Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).Pada masa
ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.Periode
penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar
yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya.Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan
terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga
terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan
hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja
otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga
bersosialisasi.Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya.Perkembangan moral serta dasar-
dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap
kelalnan/penyimpangan sekecll apapun apablla tidak dideteksl apalagi tidak
ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia
dikemudian hari.
Isitilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya berbeda
tetapi saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu,
7. 4
yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,pound, kilogram), ukuran panjang
(cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh. (soetjiningsih, 1995:1)
Perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan menyangkut adanya proses
diferensiasi sel-sel, jaringan, organ dan system organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya
(Tanuwijaya, 2003)
B. Tahap Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan, dan
berkesinambungan dimulai sejak pembuahan sampai dewasa. Walaupun
terdapat variasi, namun setiap anak akan melewati suatu pola tertentu.
Tanuwijaya, (2003) memaparkan tentang tahapan tumbuh kembang anak yang
terbagi menjadi dua, yaitu masa prenatal dan masa postnatal. Setiap masa
tersebut memiliki cirri khas dan perbedaan anatomi, fisiologi, biokimia, dan
karakternya.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip
dasar yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru
tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bemyanyi,
bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak,
terhadap ke 4 aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu/permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar
anak.
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
8. Anak selalu diberi pujian, bila perlu diberi hadiah atas keberhasilannya.
8. 5
Pada bagian sebelumnya sudah dijelaskan bahwa perkembangan
kemampuan dasar anak berkorelasi dengan pertumbuhan.
Usia dini merupakan fase awal perkembangan anak yang akan menentukan
perkembangan pada fase selanjutnya. Perkembangan anak pada fase awal
terbagi menjadi 4 aspek kemampuan fungsional, yaitu motorik kasar, motorik
halus dan penglihatan, berbicara dan bahasa, serta social emosi dan prilaku.
Jika terjadi kekurangan pada salah satu aspek kemampuan tersebut dapat
mempengaruhi perkembangan aspek yang lain.
Kemajuan perkembangan anak mengikuti suatu pola yang teratur dan
mempunyai variasi pola batas pencapaian dan kecepatan. Batasan usia
menujukan bahwa suatu patokan kemampuan harus dicapai pada usia tertentu.
Batas ini menjadi penting dalam penilaian perkembangan, apabila anak gagal
dalam mncapai dapat memberikan petunjuk untuk segera melakukan penilaian
yang lebih terperinci dan intervensi yang tepat.
C. Ciri-Ciri Dan Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling
berkaitan yaitu sebagai berikut:
1. Perkembangan Menimbulkan Perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tahap Awal Menentukan
Perkembangan Selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkebangan sebelum ia
melewati tahap sebelumnya. Sebagai contoh seorang anak tidak akan bisa berjalan
sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan
kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat.
Karena itu perkembangan awal ini mereupakan masa kritis karena akan
menentukan perkembangan selanjutnya.
9. 6
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Mempunyai Kecepatan Yang Berbeda
Sebagaimana pertumubuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang
berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkemangan fungsi organ
dan perkembangan pada massing-masing anak.
4. Perkembangan Berkolerasi Dengan Pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,
terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,
bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah
kepandaiannya.
5. Perkembangan Mempunyai Pola Yang Tetep
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi meurut dua hukum yang tetap
yaitu:
a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju kearah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal)
b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu
berkembang dibagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan
gerak halus (pola proksimodistal)
6. Perkembangan Memiliki Tahap Yang Berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan
berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih
dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu mmembuta gambar kotak,
anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip prinsip yang saling
berkaitan. Prinsip-prinsp tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya,
sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Balar merupakan perkembangan
10. 7
yang bersal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan
menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki.
b. Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat kesamaan pola perkembangan bagi semua anak. Denga demikian
perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari
tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Pertuumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor Herediter
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu: suku, ras dan
jenis kelamin (marlow, 1998 dalam Supartini, 2004). Jenis kelamin ditentukan
sejak dalam kandungan. Anak laki-laki setelah lahir cenderung lebih besar dan
tinggi dari anak perempuan, hal ini nampak saat anak sudah mengalami masa
prapubertas. Ras dan suku juga mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan. Mislanya suku Asia memiliki tubuh lebih pendek daripada
orang Eropa atau suku Asmat dan Irian berkulit hitam.
2. Faktor Lingkungan
a. Lingkungan pra-natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus yang dapat
menggangu pertumbuhan dan perkembangan janin antara lain ganguan
nutrusi karena ibu kurang mendapat assupan gizi yang baik, ganguan
endokrin pada ibu (diabetes meillitus), dll. Faktor lingkungan yang lainadalah
radiasi yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ otak janin.
b. Lingkungan pos-natal
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
setelah bayi lahit adalah:
1) Nutrisi
Adalah salah satu komponen yang sangat berpengaruh dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Terdapat kebutuhan zat gizi yang
diperlukan seperti: protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan air.
2) Budaya lingkungan
11. 8
Budaya lingkuangan atau masyarakat akan mempengaruhi bagaimana
mereka dalam mempersepsiakan dan memahami kesehatan dan prilaku hidup
sehat. Pola prilaku ibu hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya,
musalnya larangan untuk makan makanan tertentu padahal zat gizi tersebut
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.
3) Status sosial dan ekonomi keluarga
Anak yang dibesarkan di keluarga yang berekonomi tinggi untuk
pemenuhan kebutuhan gizi akan terpenuhi dengan baik di bandingkan dengan
anak yang di besarkan di keluarga yang berekonomi sedang atau kkurang.
Demikian juga dengan pendidikan orangtua, keluarga dengan pendidikan
tinggi akan lebih mudah menerima arahan terutama tentang peningkatan
pertumbuhan dan perkembangan anak, penggunaan fasilitas dan lainlain
dibandingkan dengan keluarga latar belakang pendidikan rendah.
4) Iklim atau cuaca
Iklim tetu akan mempengaruhi status kesehatan anak misalnya musim
penghujan akan dapat menimbulkan banjir sehingga menyebabkan sulitnya
transportasi untuk mendapatkan makanan, timbul penyakit menular, dan
penyakit kulit yang dapat menyerang bayi dan anak-anak.
5) Olahraga atau latihan fisik
Manfaat olahraga atau latihan fisik yang teratur akan meningkatkan
sirkulasi darah sehingga meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh,
meningkatkan aktivitas fisik dan menstimulasi perkembnagan otot dan
jaringan sel.
6) Posisi anak dalam keluarga
Sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah atau anak bungsu akan
mempengaruhi pola perkembangan anak tersebut diasuh dan di didik dalam
keluarga.
7) Status dalam kesehatan
Status kesehatan pada anak dapat berpengaruh pada pencaian
pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalam
konsisi sehat maka percepatan pertumbuhan dan perkembangan lebih mudah
dibandingan dengan anak yang sakit.
12. 9
8) Faktor hormonal
Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah
somatotropon yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan,
hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh glukokortiroid yang
berfungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial.
E. Deteksi Dini dan KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan)
Deteksi dini adalah kegiatan pemeriksaan/skrining untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada anak balita dan pra-
sekolah. Semakin dini ditemukan penyimpangan maka semakin mudah
dilakukan intervensi untuk perbaikannya, sebaliknya bila penyimpangan
terlambat diketahui maka intervensi untuk perbaikannya lebih sulit dilakukan.
Keuntungan lain dari deteksi dini adalah agar tenaga kesehatan mempunyai
waktu dalam menyusun rencana dan melakukan tindakan/intervensi yang tepat.
Kuisioner pra skrining perkembangan adalah suatu daftar pertanyaan
singkat yang ditujukan kepada orangtua dan dipergunakan sebagai alat untuk
melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai
dengan 6 tahun. Bagi tiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan untuk orang
tua atau pengasuh anak. Untuk memudahkan selanjutnya Kuisioner Pra
Skrining Perkembangan disebut KPSP.
F. Aspek-Aspek Perkembangan yang Dinilai
1. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yan berhubungan dengan
kemmpuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
2. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian
tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis,
dan sebagainya.
13. 10
3. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
4. Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai
mainan), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya.
5. Tes Daya Dengar (TDD) dengan tujuan menemukan gangguan
pendengaran sejak dini, agar dapat segera di tindak lanjuti untuk
meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak.
6. Tes Daya Lihat (TDL) dengan tujuan mendeteksi secara dini kelainan
daya lihat agar segera dapat dilakukan tindak lanjut sehingga kesempatan
untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar.
7. Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku Emosional adalah
kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya masalah
perilaku emosional, autisme dan gangguan pemutusan perhatian dan
hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi.
8. Deteksi DiniGangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)
dengan tujuan mengetahui secara dini anak adanya GPPH pada umur 36
bulan ke atas.
14. 11
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Indentitas/Biodata
Nama Bayi : An. B
Jenis Kelamin : perempuan
Tanggal Lahir : 06 September 2016
Anak ke : Satu (1)
Nama Ibu : Ny.S Nama Ayah : Tn.B
Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Polri
Alamat : 17 A Alamat : 17 A
2. Anamnesa Pada Tanggal 20 September 2021
Pukul : 08.30 WIB
a. Alasan kunjungan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan tumbuh kembang anaknya.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya dalam kondisi sehat
c. Imunisasi (sesudah/sebelum), usia di imunisasi
BCG : Sesudah, 1 bulan Campak : Sesudah, 9 bulan
DPT I : Sesudah, 2 bulan Hepatitis BI : sesudah, 2 bulan
DPT II : Sesudah, 3 bulan Hepatitis B I : sesudah, 3bulan
DPT III : Sesudah, 4bulan Hepatitis B II : sesudah, 4 bulan
POLIO : Lengkap
d. Pola kebutuhan dasar
1) Nutrisi
15. 12
Sebelum : ASI ekslusif
Saat ini : makan nasi, lauk dan sayur dalam porsi sedang
2) Eliminasi
Sebelum : BAB 1x/hari, BAK 4-5x/hari
Saat ini : BAB 1x/hari, BAK 4-5x/hari
3) Personal hygiene (mandi)
Sebelum : 2x/hari
Sesudah : 2x/hari
4) Istirahat
Sebelum : tidur siang ± 2jam, tidur malam ± 10jam
Saat ini : tidur siang ± 2jam, tidur malam ± 10jam
5) Aktifitas
Sebelum : aktif-bergerak
Saat ini : aktif-bergerak
B. DATA OBYEKTIF
1. Hasil pemeriksaan tumbuh kembang anak
BB : 23 kg
TB : 115 cm
LD : 79 cm
LK : 51 cm
2. Perkembangan Anak
Motorik Kasar 1. Anak dapat berdiri satu kaki tanpa berpegangan.
2. Anak dapat melompat dengan satu kaki tanpa
berpegangan, anak dapat melompat 2 kali dengan
satu kaki.
Motorik Halus 1. Anak dapat mengoreksi dan menjawab dengan benar
pertanyaan yang diberikan.
2. Anak dapat menunjukkan dengan benar garis yang
diminta, dan anak dapat menggambar seperti contoh
yang diberikan.
Mental Emosional Tidak ada jawaban “Ya” pada pertanyaan yang
16. 13
diberikan.
Sosialisai
Dan Kemandirian
1. Anak dapat mengancing bajungan sendiri.
2. Anak tidak rewel atau menangis saat ditinggalkan.
3. Anak dapat memakai pakaiannya sendiri.
Bicara
Dan Bahasa
1. Anak sudah dapat menjawab 3 pertanyaan dengan
hasil benar di semua pertanyaan yang diberikan.
2. Anak dapat menunjukkan warna yang di perintahkan
dengan benar.
3. Anak dapat melakukan tindakan yang diperintahkan
dengan benar.
Anak dapat mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di
depan” dan “di belakang”
Tes Daya Dengar
(TDD)
Anak dapat mencari sumber suara, dan dapat melakukan
perintah penguji dengan benar.
Tes Daya Lihat
(TDL)
Anak dapat melihat dengan kedua matanya sampai baris
ke-3 pada poster “E” dengan benar.
Gangguan
Pemusatan Perhatian
dan Hiperaktifitas
(GPPH)
Hasil pemeriksaan petugas kurang dari total nilai 13,
maka anak dinyatakan Normal.
C. ASSESMENT
An. A usia 60 bulan dengan KPSP, TDD, TDL, KMPE, GPPH Normal
D. PLANNING
1. Informasi hasil pemeriksaan
2. Berikan reward pada ibu atas berhasilnya mengasuh anak
3. Menganjurkan ibu untuk memberi nutrisi yang cukup
4. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan anaknya
5. Ajarkan ibu untuk menstimulasi anaknya
6. Lakukan kunjungan ulang
17. 14
LEMBAR IMPLEMENTASI
Waktu Kegiatan Evaluasi Paraf
20/09/
2021
(08.30
WIB)
1. Memberitahu ibu bahwa kondisi anaknya saat ini
dalam keadaan sehat dan Memberitahu ibu hasil
pemeriksaan tumbuh kembang anaknya normal,
sesuai dengan usianya
Hasil pemeriksaan KPSP Normal, semuajawaban
“Ya”.
Hasil pemeriksaan TDD, TDL, KMPE, dan GPPH
menyatakan anak Normal dan tidak ada
keterlambatan.
1. Ibu tau kondisi
tumbuh kembang
anaknya
2. Memberikan reward berupa pujian kepada ibu atas
berhasilnya ibu mengasuh anaknya dengan baik
dan memberikan dukungan kepada ibu untuk terus
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan
anaknya.
2. Ibu sangat
menerima pujian
yang diberikan.
3. Menganjurkan ke pada ibu untuk memberikan
nutrisi yang cukup pada anaknya seperti makanan
seimbang yang penuh gizi, vitamin, protein dan
karbohidrat.
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
dengan mandi 2x sehari, gosok gigi sebelum tidur,
memotong kuku jika panjang dan selalu cuci
tangan.
3. Ibu mau
memberikan
makanan dengan
gizi seimbang
untuk anaknya
4. Ibu bersedia untuk
menjaga
kebersihan
anaknya.
5. Menganjurkan ibu untuk menstimulasi anaknya
untuk berdiri/melompat dengan 1 kaki, dan
5. Ibu bersedia
menstimulasi
18. 15
mengancing bajunya sendiri.
6. Melakukan kunjungan ulang berikutnya.
anaknya.
6. Ibu menyetujui
kunjungan ulang
yang sudah
ditentukan untuk
memeriksakan
pertumbuhan dan
perkembangan
anaknyakembali.
19. 16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan
intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keselurusan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halur, bicara dan bahassa serta
sosialisasi dan kemandirian
Interprestasi hasil KPSP
Hitung berapa jumlah jawaban Ya.
1. Jumlah Jawaban ‘Ya’ = 9-10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
Jadi hasil pemeriksaan An.A sudah dilakukan imunisasi lengkap tidak ada
kelainan, pertumbuhan dan perkembangannya sesuai.
Interprestasi hasil KPSP jawaban ‘Ya’ = 10 berarti perkembangan anak ‘S’ sesuai.
Interprestasi hasil TDD, TDL, KMPE dan GPPH
1. Hasil pemeriksaan TDD Normal
2. Hasil pemeriksaan TDL Normal
3. Hasil pemeriksaan KMPE Normal
4. Hasil pemeriksaan GPPH Normal
B. Saran
Diharapkan pengujoi (mahasiswa) dapat mengaplikasikan teori dengan
sungguh-sungguh dalam memberikan asuhan di lahan praktik sesuai dengan
standard pelayanan kebidanan sehingga dapat menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas
20. 17
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman pelaksanaan, Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang
Anak. Kementerian Kesehatan RI, Tahun 2016
Soetjiningsih,1995.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Marmi & Rahardjo, Kukuh.2015. Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak
Prasekolah .Yogyakarta : Pustakan Belajar