Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
POWER POINT BUK NURUL.pptx
1. PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK (2-3 TAHUN)
DI KELURAHAN TANJUNG WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABUHAN HAJI
TAHUN 2021
BAIQ NURUL HIKMAH
NIM: 113420B044
PROGRAM STUDI S1 KEPENDIDIKAN BIDAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2021
2. PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2010 menyatakan bahwa (5-25%) anak- anak usia
prasekolah menderita disfungsi otak minor termasuk gangguan perkembangan motorik halus. Data Kemenkes
(2018), menunjukkan bahwa 0,4 juta (16%) balita Indonesia mengalami gangguan perkembangan, baik
perkembangan motorik halus maupun motorik kasar, gangguan pendengaran, kecerdasan kurang, dan
keterlambatan bicara. Dikes Prov. NTB (2019), menunjukkan bahwa yang mendapatkan pelayanan Stimulasi
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) sebesar (86,9%), cakupan ini meningkat
dibandingkan dengan cakupan tahun 2018 sebesar (83,07%). Kemudian dari Dari hasil pemantauan tersebut di
dapatkan 126 anak mengalami gangguan perkembangan motorik kasar, 82 gangguan motorik halus, 165 gangguan
bicara/bahasa, dan 242 gangguan sosialisasi kemandirian.
Data dari Puskesmas Labuhan Haji pada tahun 2019 yang mendapatkan pemeriksaan Stimulasi Deteksi
dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK), balita (0-1 tahun) : 1471, balita (1-5 tahun) : 5.958, dan anak
pra sekolah (>5 tahun) : 0, total yang diperiksa 7.429 balita. Hasil pemeriksaan perkembangan dengan
menggunakan kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) diketahui bahwa : Sesuai (S) : 7.429 anak,
Meragukan (M) : 0, dan Penyimpangan (P) : 0. Kemudian tahun 2020, yang mendapatkan pemeriksaan Stimulasi
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) yaitu balita (0-1 tahun) : 1.205, balita (1-5 tahun) :
4.388, dan anak pra sekolah (>5 tahun) : 0, total yang diperiksa 5.593 balita. Hasil pemeriksaan perkembangan
menunjukkan bahwa : Sesuai (S) : 5.690 anak, Meragukan (M) : 0, dan Penyimpangan (P) : 0. Sedangkan pada
tahun 2021 dari bulan Januari sampai dengan Agustus, yang mendapatkan pemeriksaan Stimulasi Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) yaitu balita (0-1 tahun) : 4.767, balita (1-5 tahun) : 25.932, dan
anak pra sekolah (>5 tahun) : 0, total yang diperiksa 30.699 balita. Hasil pemeriksaan perkembangannya
menunjukkan bahwa : Sesuai (S) : 5.175 anak, Meragukan (M) : 0, dan Penyimpangan (P) : 0
Latar
Belakang
3. Rumusan
Masalah
Apakah ada hubungan pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak balita (2 – 3 tahun) di Kelurahan Tanjung
Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Haji Tahun 2021?
4. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak balita (2 - 3 tahun) di Kelurahan Tanjung
Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Haji Tahun 2021
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pola asuh orang tua terhadap anak balita (2
- 3 tahun) di Kelurahan Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas
Labuhan Haji Tahun 2021
b. Mengidentifikasi perkembangan anak balita (2 - 3 tahun) di
Kelurahan Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Haji
Tahun 2021
c. Menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak balita (2 - 3 tahun) di Kelurahan
Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Haji Tahun
2021
5. Manfaat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan
pertimbangan yang dapat membantu tenaga kesehatan dalam
mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan
perkembangan anak balita (2 - 3 tahun) di Kelurahan Tanjung
Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Haji Tahun 2021, serta menjadi
landasan dalam pengembangan evidence based ilmu
kebidanan,khususnya perawatan anak dan keluarga
6. TINJAUAN PUSTAKA
Pola Asuh
Orang Tua Pola Asuh merupakan cara orang tua memperlakukan anak, mendidik
anak, membimbing anak, dan mendisiplinkan anak, serta melindungi
anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya
pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada
umumnya (Sutanto dan Ari, 2019)
Perkembangan
Anak Balita Perkembangan anak balita merupakan bertambahnya kemampuan dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses kematangan. Hal ini berarti menyangkut
proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ
yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya
7. KERANGKA KONSEP
Pola Asuh Orang Tua Perkembangan Anak Balita
(2-3 tahun)
Faktor yang mempengaruhi pola asuh
orang tua
1. Pendidikan orang tua
2. Usia orang tua
3. Kepribadian orang tua
4. Status sosial ekonomi
5. Lingkungan
6. Budaya
Faktor yang mempengaruhi perkembangan
anak balita
1. Faktor Internal
a. Perbedaan ras
b. Keluarga
c. Umur
d. Jenis Kelamin
e. Genetik
f. Kelainan Kromosom
2. Faktor Eksternal
a. Faktor pranatal
b. Faktor persalinan
c. Faktor pasca natal
8. H1 : artinya ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak
balita (2 – 3 tahun) di Kelurahan Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas
Labuhan Haji Tahun 2021.
H0 : artinya tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan
anak balita (2 – 3 tahun) di Kelurahan Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas
Labuhan Haji Tahun 2021
9. METODELOGI PENELITIAN
Jenis dan Desain
Penelitian Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah Analytic Correlational dengan pendekatan cross sectional
Populasi dan
Sampel Populasinya adalah semua ibu yang mempunyai anak balita (2 – 3
tahun) di Kelurahan Tanjung Wilayah Kerja Puskesmas Labuan
Haji sebanyak 402 orang. Teknik pengambilan sampelnya
menggunakan sistematik random sampling sehingga didapatkan
jumlah sampel sebanyak 80 orang.
Variabel Penelitian
Variabel independentnya adalah pola asuh orang tua dan variabal
dependentnya adalah perkembangan anak balita (2-3 tahun)
10. Variabel Definisi Operasional Parameter/
Indikator
Hasil
Ukur
Skala Data
Pola Asuh Orang
Tua
Tindakan,
perbutan
dan interakasi
orang tua, dalam
memberikan asuhan
pada anaknya, agar
tumbuh dengan
baik dan benar
1) Orang tua tidak memberi
tahu alasan mengapa
peraturan tersebut harus
dibuat dan ditentukan
2) Anak tidak pernah dihukum
jika melakukan atau tidak
melakukan suatu hal
3) Orang tua sangat
memperhatikan kebutuhan
anak
1.Pola asuh demokratis (5 pertanyaan)
a. Demokratis : skornya 11-20
b. Tidak demokratis : skornya ≤10
2. Pola asuh permisif
a. Permisif : skornya 11-20
b. Tidak permisif : ≤10
3. Pola asuh otoriter
a. Otoriter : skornya 11-20
b. Tidak otoriter : ≤ 10
Ordinal
Perkembangan
Anak Balita
Perkembangan anak
balita adalah
peningkatan
kemampuan anak
untuk melakukan
tugasnya sesuai
dengan usianya
1) Kepribadian/tingkah laku sosial
(Personal social)
2) Gerakan motorik halus (Fine
motor adaptive)
3) Bahasa (Language)
4) Perkembangan motorik kasar
1. Sesuai = apabila skornya 9 -10
2. Meragukan = apabila skornya 7-8
3. Penyimpangan = apapabila skornya ≤ 6
Ordinal
Definisi
Operasional
11. Instrumen
Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
dan check list
Lokasi dan Waktu
Penelitian Penelitian ini rencananya akan dilaksanakan di Kelurahan Tanjung
Wilayah Kerja Puskesmas Labuhan Haji pada bulan November
2021
Cara
Pengumpulan Data 1. Data Primer
a. Pola asuh orang tua diperoleh dengan alat bantu kuesioner
b. Perkembangan anak (2-3 tahun) diperoleh dengan alat bantu check
list
2. Data Sekunder
Data tentang gambaran umum Kelurahan Tanjung Wilayah Kerja
Puskesmas Labuhan Haji
12. 1. Editing
2. Scoring
3. Koding
4. Tabulating
5. Entri
Cara
Pengolahan Data
Analisis
Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
13. 1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent)
2. Tanpa Nama (Anonymity)
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Etika Penelitian
Alur Penelitian
Bappeda
Surat Pengantar dari
Kampus
Puskesmas
Labuhan Haji
Pengambilan
Data Awal
Penelitian Populasi
dan Sampel
Penyusunan Proposal
Penelitian
Ujian Proposal
Penelitian
Revisi Proposal
Penelitian