SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PENDAHULUAN
APPENDIKSITIS DI RUANGAN ICU
RUMAH SAKIT UMUM SAYANG RAKYAT
NAMA : NURHISANTI
NIM : 10 3145 105 064
KELOMPOK : IV
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) (Ns. Edison Siringoringo S.Kep)
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR
2013
BAB I
KONSEP DASAR MEDIS
1. DEFINISI
Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen
darurat (Brunner & Suddart, 1997).
Apenditis adalah ujung seperti jari yang kecil pangjangnya kira-kira 10 cm (4 inci), melekat pada sekum tepat dibawah katup
ileosekal. Apendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. Karena pengosongannya tidak efektif,
dan lumennya kecil, apendiks cenderung menjadi tersumbat dan terutama rentan terhadap infeksi (apendisitas).
2. ETIOLOGI
Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh:
• Fekalis/ massa keras dari feses
• Tumor, hiperplasia folikel limfoid
• Benda asing
3. PATOFISIOLOGI
Apendisitis terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlibat dan tersumbat , kemungkinan oleh fekalit ( massa keras
dari feses ), tumor, atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan interluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau
menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa jam, terlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks
yang terinflamasi berisi pus.
4. MANIFESTASI KLINIS
• Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan
• Mual, muntah
• Anoreksia, malaisse
• Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
• Spasme otot
• Konstipasi, diare. (Brunner & Suddart, 1997)
5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1) Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3, netrofil meningkat sampai 75%
2) Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada
3) Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir
4) Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa
dikuadran kanan bawah. (Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997)
6. PENATALAKSANAAN
• Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan
• Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan
• Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan
• Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi. (Brunner & Suddart, 1997)
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
1) Aktivitas
Gejala : Malaise
2) Sirkulasi
Tanda : Takikardia
3) Eliminasi
Gejala : Konstipasi pada awitan awal. Diare (kadang-kadang)
Tanda : Distensi abdomen, nyeri tekan/nyeri lepas, kekakuan, penurunan atau tak ada bising usus.
4) Makanan/Cairan
Gejala :Anoreksia, Mual/Muntah
5) Nyeri/ Kenyamanan
Gejala : Nyeri abdonmen sekitar epigastrium dan umbilikus, yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik
McBurney ,meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti tiba-tiba diduga oerforasi atau
infark pada apendiks). Keluhan berbagai rasa nyeri/ gejala tak jelas ( sehubungan dengan lokasi apendiks, contoh retrosekal
atau sebelah ureter).
Tanda : perilaku berhati-hati; berbaring ke samoing atau telentang dfengan lutut ditekuk; meningkatnya nyeri pada kuadran
kanan bawah karena posisi ekstensi kaki kanan/ posisi duduk tegak. Nyeri lepas pada sisi kiri di duga inflamasi peritoneal.
6) Keamanan
Tanda : Demam (biasanya rendah)
7) Pernapasan
Tanda : Takipnea, pernapasan dangkal.
8) Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Riwayat kondisi lain yang berhubungan dengan nyeri abdomen contoh pielitisakut, batu eretra, salpingitis akut,
ileitis regional. Dapat terjadipada berbagai usia.
9) Pertimbangan : DRG menunjukkan rerata lama dirawat: 4,2 hari
10) Rencana Pemulangan : Membutuhkan bantuan sedikit dalam trasportasi, tugas pemeliharaan rumah.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi
2) Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan berhubungan dengan Muntah praoperasi.
3) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
3. INTERVENSI
Dx I
Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi
Tujuan : Klien akan melaporkan bahwa nyeri berkurang atau teratasi
Kriteria hasil :
• Persepsi subyektif tentang nyeri menurun
• Tampak rileks
• Pasien dapat istirahat dengan cukup
Intervensi :
1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, beratnya, dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat
R/ : Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan.memerlukan upaya evaluasi medik dan itervesi.
2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi-fowler.
R/: Menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi telentng
3. Dorong ambulsi dini.
R/: Menurunkan ketidaknyamanan abdonen.
4. Berikan aktifitas hiburan.
R/: Fokus perhatian kembali, meningkatkan relaksasi, dan dapat meningkatkan kemampuan koping.
Dx II
Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan berhubungan dengan inflamasi peritoneum dengan cairan asing, muntah praoperasi,
pembatasan pasca operasi
Tujuan : klien akan mempertahankan volume cairan yang adekuat
Kriteria hasil :
• Membran mukosa lembab
• Turgor kulit baik
• Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam
• Tanda vital stabil
Intervensi :
1. Awasi TD dan nadi.
R/: Tanda yang membantu mengidentifikasi fluktuasi volume intravaskuler.
2. Lihat membran mukosa; kaji turgor kulit dan pengisian kapiler.
R/: indikator keadekuatan sirkulasi perifer dan hidrasi seluler.
3. Awasi masukan dan haluaran; catat warna urine/kosentrasi, berat jenis.
R/: Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan berat jenis diduga dehidrasi/kebutuhan peningkatan cairan.
4. Auskultasi bising usus. Catat kelancaran flatus, gerakan usus.
R/: indikator kembalinya peristaltik, kesiapan untuk pemasukan per oral.
5. Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan per oral dimulai, dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi.
R/: Menurunkan iritasi gaster/ muntah untuk meminimalkan kehilanga cairan.
6. Berikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir.
R/: Dehidrasi mengakibatkan bibir dan mulut kering dan pecah-pecah.
Kolaborasi
1. Pertahankan pengisapan gaster/usus.
R/: selang NG biasanya dimasukkan pada praoperasi dan dipertahankan pada fase segera pasca operasi unuk dekompresi usus,
meningkatkan istirahat usus, mencegah muntah.
2. Berikan cairan IV dan elektrolik.
R/: peritonium bereaksi terhadap iritasi/infeksi dengan menghasilkan sejumlah besar cairan yang dapat menurunkan volume
sirkulasi darah, mengakibatkan hipovelemia.
Dx III
Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur unvasif, tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis
sekunder terhadap proses inflamasi.
Tujuan : Klien akan melaporkan tidak adanya tanda-tanda infeksi
Kriteria hasil :
• Penyembuhan luka berjalan baik
• Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen
• Tanda-tanda vital dalam batas normal
• Abdomen lunak, tidak ada distensi
Intervensi :
1. Awasi tanda vital, Perhatikan demam, menggigil, berkeringat, perubahan mental, meningkatkan nyeri abdomen.
R/: Dugaan adanya infeksi/terjadinya sepsis, abses, peritonitis.
2. Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik.Berikan perawatan paripurna.
R/: Menurunkan risiko penyebaran bakteri.
3. Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drein (bila di masukkan), adanya eritema.
R/ : Memberikan deteksi dini terjadinya proses infeksi.
4. Berikan informasi yang tepat, jujur pada pasien atau orang terdekat.
R/: Pengetahuan tentangkemajuan situasi memberikan dukungan emosi, membanttu menuunkan ansietas.
Kolaborasi
1. Berikan antibiotik sesuai indikasi
R/: menurunkan jumlah organisme pada infeksi yang telah ada sebelumnya, untuk menurunkan penyebaran dan
pertumbuhannya pada rongga abdomen.
2. Bantu irigasi dan drainase bila diindikasikan.
R/: Dapat diperlukan untuk mengalirkan isi abses terlokalisir.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sylvia A.Price, Lorraine M.Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC: Jakarta.
2. Brunnert & Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta.
3. Doenges Marlyn E, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler . 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC: Jakarta.
PENYIMPANGAN KDM APENDISITIS
Peningkatan tekanan intra
abdomen
Tekanan pada area
lambung
Merangsang N X (vagus)
Medulla oblongata
(trigerson)
Mual muntah
Appendicitis
Pengeluaran mediator kimia oleh sel –
sel radang (histamin,bradikinin)
Edema,diapedesis bakteri dan ulserasi
mukosa
Aliran limfe terhambat
Peningkatan tekanan intra lumen
Obstruksi lumen appendiks
Fekolit
Koping tidak efektif
Kurang Pengetahuan Tentang
Kondisi, Prognosis Dan Kebutuhan
Pengobatan
Kurang informasi
Perubahan status
kesehatan
Corteks cerebri
Nyeri
Merangsang nocicepor
Medulla spinalis
Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Cemas
Risiko Defisit Volume Cairan
Tindakan pembedahan
( Appendictomy )
Terputusnya kontinuitas jaringan
Risiko Tinggi InfeksiImmobilisasi
Konsistensi feces dilumen usus menurun
Feces lama di lumen kolon
Konstipasi

More Related Content

What's hot

Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
Shabrina Shabrina
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...Pangestu S
 
Apendiksitis
ApendiksitisApendiksitis
Apendiksitis
Lyn Rothschild
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
Arief Yanto
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
Iksir Jauhari
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
Anna Lestari
 
Apendisitis infiltrat
Apendisitis infiltratApendisitis infiltrat
Apendisitis infiltrat
Chintya Dvhiogichy Agadita
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
Misbah Saragih
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
Reny Erawati
 
Apendisitis
ApendisitisApendisitis
Apendisitis
Hilda Lamtia
 
LAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL
LAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINALLAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL
LAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL
Anggini Fz
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
Puteri Mentira
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
fikri asyura
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Tenri Ashari Wanahari
 
Bab ii zamilan Akper pemkab muna
Bab ii zamilan Akper pemkab munaBab ii zamilan Akper pemkab muna
Bab ii zamilan Akper pemkab muna
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
ASKEP PADA KLIEN DENGAN PREOPERASI DAN POSTOPERASI SISTEM PERNAPASAN DAN KARD...
 
Apendiksitis
ApendiksitisApendiksitis
Apendiksitis
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 
Askep appendix 1
Askep appendix 1Askep appendix 1
Askep appendix 1
 
Peri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltratPeri apendikuler infiltrat
Peri apendikuler infiltrat
 
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
Asuhan keperawatan klien dengan appendicitis AKPER MUNA
 
Apendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronikApendisitis akut & kronik
Apendisitis akut & kronik
 
Apendisitis infiltrat
Apendisitis infiltratApendisitis infiltrat
Apendisitis infiltrat
 
Bab 2 new
Bab 2 newBab 2 new
Bab 2 new
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
 
Apendisitis
ApendisitisApendisitis
Apendisitis
 
LAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL
LAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINALLAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL
LAPORAN PATOLOGI ANATOMI SISTEM GASTROINTESTINAL
 
Ppt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec appPpt peritonitis ec app
Ppt peritonitis ec app
 
Appendicitis)
Appendicitis)Appendicitis)
Appendicitis)
 
Appendiks kmb
Appendiks kmbAppendiks kmb
Appendiks kmb
 
Case apendiks ppt
Case apendiks pptCase apendiks ppt
Case apendiks ppt
 
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis AkutPresentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
Presentasi Kasus Anastesiologi : Anastesi Umum pada Apendisitis Akut
 
Bab ii zamilan Akper pemkab muna
Bab ii zamilan Akper pemkab munaBab ii zamilan Akper pemkab muna
Bab ii zamilan Akper pemkab muna
 

Similar to Lp appendisitis

Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
Warnet Raha
 
Abses perianal
Abses perianalAbses perianal
Abses perianal
jawamate
 
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltatAsuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
yuli pratiwi
 
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep app n kdm
Askep app n kdmAskep app n kdm
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptxppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
faisalkurniawan12
 
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptxAPENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
MahruriSaputra
 
BAB 2.pdf
BAB 2.pdfBAB 2.pdf
BAB 2.pdf
ErinDwiSafitri
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
janghyun4
 
Leaflet apendisitis akper pemda muna
Leaflet apendisitis akper pemda munaLeaflet apendisitis akper pemda muna
Leaflet apendisitis akper pemda munaSeptian Muna Barakati
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
AdheliaSya
 
Kmb1 pnemonia
Kmb1  pnemoniaKmb1  pnemonia
Kmb1 pnemonia
Tyo Jackob
 
Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)
Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Kampus-Sakinah
 

Similar to Lp appendisitis (20)

Askep apendisitis
Askep apendisitisAskep apendisitis
Askep apendisitis
 
Abses perianal
Abses perianalAbses perianal
Abses perianal
 
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA Askep husna  2 b  AKPER PEMKAB MUNA
Askep husna 2 b AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltatAsuhan keperawatan periapendiks infiltat
Asuhan keperawatan periapendiks infiltat
 
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
Askep app n kdm AKPER PEMDA MUNA
 
Askep app n kdm
Askep app n kdmAskep app n kdm
Askep app n kdm
 
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptxppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
ppt APPENDIC PADA PASIEN RAWAT INAP.pptx
 
A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA A AKPER PEMDA MUNA
A AKPER PEMDA MUNA
 
ujian
ujianujian
ujian
 
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptxAPENDISITIS  skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
APENDISITIS skvwnvksnkldnlksdnvlskvnklvdo.pptx
 
askep intususepsi
askep intususepsiaskep intususepsi
askep intususepsi
 
BAB 2.pdf
BAB 2.pdfBAB 2.pdf
BAB 2.pdf
 
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptxASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
ASKEP APPENDISITIS KELOMPOK 6.pptx
 
Leaflet apendisitis akper pemda muna
Leaflet apendisitis akper pemda munaLeaflet apendisitis akper pemda muna
Leaflet apendisitis akper pemda muna
 
PPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptxPPT KEL 3.pptx
PPT KEL 3.pptx
 
Rencana askep
Rencana askepRencana askep
Rencana askep
 
Kmb1 pnemonia
Kmb1  pnemoniaKmb1  pnemonia
Kmb1 pnemonia
 
Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)Askep retensi urine (3)
Askep retensi urine (3)
 
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
Bab ii zamilan AKPER PEMDA MUNA
 
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan PeritonitisAskep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
Askep Cholitis ulseratif dan Peritonitis
 

Recently uploaded

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
adhiwargamandiriseja
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
andiulfahmagefirahra1
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 

Recently uploaded (20)

graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTPPetunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
Petunjuk teknis Aplikasi Indikator Nasional Mutu FKTP
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.pptCara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik_New.ppt
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 

Lp appendisitis

  • 1. LAPORAN PENDAHULUAN APPENDIKSITIS DI RUANGAN ICU RUMAH SAKIT UMUM SAYANG RAKYAT NAMA : NURHISANTI NIM : 10 3145 105 064 KELOMPOK : IV CI LAHAN CI INSTITUSI ( ) (Ns. Edison Siringoringo S.Kep) STIKES MEGA REZKY MAKASSAR 2013
  • 2. BAB I KONSEP DASAR MEDIS 1. DEFINISI Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997). Apenditis adalah ujung seperti jari yang kecil pangjangnya kira-kira 10 cm (4 inci), melekat pada sekum tepat dibawah katup ileosekal. Apendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. Karena pengosongannya tidak efektif, dan lumennya kecil, apendiks cenderung menjadi tersumbat dan terutama rentan terhadap infeksi (apendisitas). 2. ETIOLOGI Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: • Fekalis/ massa keras dari feses • Tumor, hiperplasia folikel limfoid • Benda asing 3. PATOFISIOLOGI Apendisitis terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlibat dan tersumbat , kemungkinan oleh fekalit ( massa keras dari feses ), tumor, atau benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan interluminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau
  • 3. menyebar hebat secara progresif, dalam beberapa jam, terlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen. Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus. 4. MANIFESTASI KLINIS • Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan • Mual, muntah • Anoreksia, malaisse • Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney • Spasme otot • Konstipasi, diare. (Brunner & Suddart, 1997) 5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1) Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3, netrofil meningkat sampai 75% 2) Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada 3) Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir 4) Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah. (Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997)
  • 4. 6. PENATALAKSANAAN • Pembedahan diindikasikan bila diagnosa apendisitis telah ditegakkan • Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan • Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan • Apendektomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi. (Brunner & Suddart, 1997) BAB II KONSEP DASAR KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN 1) Aktivitas Gejala : Malaise 2) Sirkulasi Tanda : Takikardia
  • 5. 3) Eliminasi Gejala : Konstipasi pada awitan awal. Diare (kadang-kadang) Tanda : Distensi abdomen, nyeri tekan/nyeri lepas, kekakuan, penurunan atau tak ada bising usus. 4) Makanan/Cairan Gejala :Anoreksia, Mual/Muntah 5) Nyeri/ Kenyamanan Gejala : Nyeri abdonmen sekitar epigastrium dan umbilikus, yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik McBurney ,meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau napas dalam (nyeri berhenti tiba-tiba diduga oerforasi atau infark pada apendiks). Keluhan berbagai rasa nyeri/ gejala tak jelas ( sehubungan dengan lokasi apendiks, contoh retrosekal atau sebelah ureter). Tanda : perilaku berhati-hati; berbaring ke samoing atau telentang dfengan lutut ditekuk; meningkatnya nyeri pada kuadran kanan bawah karena posisi ekstensi kaki kanan/ posisi duduk tegak. Nyeri lepas pada sisi kiri di duga inflamasi peritoneal. 6) Keamanan Tanda : Demam (biasanya rendah) 7) Pernapasan Tanda : Takipnea, pernapasan dangkal. 8) Penyuluhan/pembelajaran
  • 6. Gejala : Riwayat kondisi lain yang berhubungan dengan nyeri abdomen contoh pielitisakut, batu eretra, salpingitis akut, ileitis regional. Dapat terjadipada berbagai usia. 9) Pertimbangan : DRG menunjukkan rerata lama dirawat: 4,2 hari 10) Rencana Pemulangan : Membutuhkan bantuan sedikit dalam trasportasi, tugas pemeliharaan rumah. 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1) Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi 2) Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan berhubungan dengan Muntah praoperasi. 3) Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur invasif 3. INTERVENSI Dx I Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi Tujuan : Klien akan melaporkan bahwa nyeri berkurang atau teratasi Kriteria hasil : • Persepsi subyektif tentang nyeri menurun • Tampak rileks • Pasien dapat istirahat dengan cukup
  • 7. Intervensi : 1. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, beratnya, dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat R/ : Berguna dalam pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan.memerlukan upaya evaluasi medik dan itervesi. 2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi-fowler. R/: Menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi telentng 3. Dorong ambulsi dini. R/: Menurunkan ketidaknyamanan abdonen. 4. Berikan aktifitas hiburan. R/: Fokus perhatian kembali, meningkatkan relaksasi, dan dapat meningkatkan kemampuan koping. Dx II Risiko tinggi terhadap kekurangan cairan berhubungan dengan inflamasi peritoneum dengan cairan asing, muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi Tujuan : klien akan mempertahankan volume cairan yang adekuat Kriteria hasil : • Membran mukosa lembab • Turgor kulit baik • Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam • Tanda vital stabil Intervensi :
  • 8. 1. Awasi TD dan nadi. R/: Tanda yang membantu mengidentifikasi fluktuasi volume intravaskuler. 2. Lihat membran mukosa; kaji turgor kulit dan pengisian kapiler. R/: indikator keadekuatan sirkulasi perifer dan hidrasi seluler. 3. Awasi masukan dan haluaran; catat warna urine/kosentrasi, berat jenis. R/: Penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan berat jenis diduga dehidrasi/kebutuhan peningkatan cairan. 4. Auskultasi bising usus. Catat kelancaran flatus, gerakan usus. R/: indikator kembalinya peristaltik, kesiapan untuk pemasukan per oral. 5. Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan per oral dimulai, dan lanjutkan dengan diet sesuai toleransi. R/: Menurunkan iritasi gaster/ muntah untuk meminimalkan kehilanga cairan. 6. Berikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada perlindungan bibir. R/: Dehidrasi mengakibatkan bibir dan mulut kering dan pecah-pecah. Kolaborasi 1. Pertahankan pengisapan gaster/usus. R/: selang NG biasanya dimasukkan pada praoperasi dan dipertahankan pada fase segera pasca operasi unuk dekompresi usus, meningkatkan istirahat usus, mencegah muntah.
  • 9. 2. Berikan cairan IV dan elektrolik. R/: peritonium bereaksi terhadap iritasi/infeksi dengan menghasilkan sejumlah besar cairan yang dapat menurunkan volume sirkulasi darah, mengakibatkan hipovelemia. Dx III Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur unvasif, tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi. Tujuan : Klien akan melaporkan tidak adanya tanda-tanda infeksi Kriteria hasil : • Penyembuhan luka berjalan baik • Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen • Tanda-tanda vital dalam batas normal • Abdomen lunak, tidak ada distensi Intervensi : 1. Awasi tanda vital, Perhatikan demam, menggigil, berkeringat, perubahan mental, meningkatkan nyeri abdomen. R/: Dugaan adanya infeksi/terjadinya sepsis, abses, peritonitis. 2. Lakukan pencucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik.Berikan perawatan paripurna. R/: Menurunkan risiko penyebaran bakteri. 3. Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drein (bila di masukkan), adanya eritema.
  • 10. R/ : Memberikan deteksi dini terjadinya proses infeksi. 4. Berikan informasi yang tepat, jujur pada pasien atau orang terdekat. R/: Pengetahuan tentangkemajuan situasi memberikan dukungan emosi, membanttu menuunkan ansietas. Kolaborasi 1. Berikan antibiotik sesuai indikasi R/: menurunkan jumlah organisme pada infeksi yang telah ada sebelumnya, untuk menurunkan penyebaran dan pertumbuhannya pada rongga abdomen. 2. Bantu irigasi dan drainase bila diindikasikan. R/: Dapat diperlukan untuk mengalirkan isi abses terlokalisir. DAFTAR PUSTAKA 1. Sylvia A.Price, Lorraine M.Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. EGC: Jakarta. 2. Brunnert & Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. EGC: Jakarta.
  • 11. 3. Doenges Marlyn E, Mary Frances Moorhouse, Alice C. Geissler . 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC: Jakarta.
  • 12.
  • 13. PENYIMPANGAN KDM APENDISITIS Peningkatan tekanan intra abdomen Tekanan pada area lambung Merangsang N X (vagus) Medulla oblongata (trigerson) Mual muntah Appendicitis Pengeluaran mediator kimia oleh sel – sel radang (histamin,bradikinin) Edema,diapedesis bakteri dan ulserasi mukosa Aliran limfe terhambat Peningkatan tekanan intra lumen Obstruksi lumen appendiks Fekolit Koping tidak efektif Kurang Pengetahuan Tentang Kondisi, Prognosis Dan Kebutuhan Pengobatan Kurang informasi Perubahan status kesehatan Corteks cerebri Nyeri Merangsang nocicepor Medulla spinalis Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Cemas Risiko Defisit Volume Cairan Tindakan pembedahan ( Appendictomy ) Terputusnya kontinuitas jaringan Risiko Tinggi InfeksiImmobilisasi Konsistensi feces dilumen usus menurun Feces lama di lumen kolon Konstipasi