Presentasi Kelompok Biologi tentang makanan dan sistem pencernaan. Terdiri dari sistem pencernaan hewan juga. Ditampilkan dengan pokok bahasan yang bagus untuk dimengerti teman-teman. serta animasi yang menarik untuk dipresentasikan. Semoga berguna.
Presentasi Kelompok Biologi tentang makanan dan sistem pencernaan. Terdiri dari sistem pencernaan hewan juga. Ditampilkan dengan pokok bahasan yang bagus untuk dimengerti teman-teman. serta animasi yang menarik untuk dipresentasikan. Semoga berguna.
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Dewi Purwati
RINGKASAN
Kelompok 8B. 2013. Lapora Resmi Praktikum Fisiologi Ternak. (Asisten : Clara Sinta Sari)
Praktikum Fisiologi Ternak dengan materi Saluran Pencernaan pada hewan Ruminansia dan Psedoruminansia dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 08 Mei 2013 dan tanggal 14 Mei 2013 pukul 07.00-09.00 WIB. Sedangkan Praktikum dengan materi Fisiologi Darah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2013 dan 29 Mei 2013 pukul 07.00-09.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
Praktikum Fisiologi Ternak dengan materi saluran pencernaan Ruminansia dan Psedoruminan bertujuan agar praktikan dapat mengamati dan memahami saluran pencernaan Ruminansia dan Psedoruminan serta dapat membedakannya. Sedangkan Praktikum dengan materi Fisiologi Darah bertujuan agar praktikan membuat preparat apus darah yang mengunakan darah kelinci, dapat mengukur kadar hemoglobin dan dapat menetapkan nilai hematokrit darah kelinci, serta dapat menghitung jumlah eritrosit dan leukosit darah ayam. Manfaat dari praktikum ini diharapkan praktikan dapat memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupannya duia kerja.
Materi yang digunakan pada materi saluran pencernaan ruminansia dan psedoruminana adalah meteran, gunting dan pisau. Bahan yang digunakan adalah saluran pencernaan kambing yang telah diawatkan dan kelinci.Materi yang pada materi fisiologi darah antara lain glass objek, pipet tetes, mikroskop, bilik hitung Improve Neubauer, hand counter, tabung mikrokapiler, sentrifuse mikrohematokrit, tabung reaksi dan blok komparator. Bahan yang digunakan adalah darah ayam dan darah kelinci, pewarna giemsa, alkohol 70%, aquades, larutan hayem, larutan turk, dan larutan HCl 0,1N. Metode yang digunakan pada materi Ruminansia dan Psedoruminan adalah mengamati dan mengukur saluran pencernaan ruminansia dan psedoruminan. Metode pada Fisiologi Darah adalah membuat Preparat Apus Darah kelinci dengan gelas objek kemudian mengamati dengan mikroskop perbesaran 40x dan 1000x, mengukur kadar hemoglobin darah kelinci dengan blok komparator dan membaca nilai hematokrit darah kelinci serta menghitung kadar leukosit dan eritrosit darah ayam dengan bilik hitung Improve Neubauer.
Hasil praktikum menunjukkan bahwa ruminansia memiliki lambung ganda sedangkan psedoruminan berlambung tunggal, darah kelinci tersusun atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Kadar hemoglobin dan hematokrit kelinci adalah 14 g/ml dan 30%. Jumlah eritrosit dan leukosit darah ayam adalah 1.370.000 buah dan 270.000 sel/mm3
Kata kunci: Ruminansia, Psedoruminansia, Hematokrit, Hemoglobin, Eritrosit dan Leukosit.
Bahan Ajar Sistem Pencernaan Pada Manusia (Organ Penyusun beserta Enzim Pence...Rully Novida
Bahan ajar ini berisi materi mengenai Organ-organ penyusun Sistem Pencernaan Pada Manusia beserta enzim yang berperan dalam proses pencernaan.
Semoga Bermanfaat :)
Laporan Praktikum Matakuliah Fisiologi Ternak Semester 2 Tahun 2013 Dewi Purwati
RINGKASAN
Kelompok 8B. 2013. Lapora Resmi Praktikum Fisiologi Ternak. (Asisten : Clara Sinta Sari)
Praktikum Fisiologi Ternak dengan materi Saluran Pencernaan pada hewan Ruminansia dan Psedoruminansia dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 08 Mei 2013 dan tanggal 14 Mei 2013 pukul 07.00-09.00 WIB. Sedangkan Praktikum dengan materi Fisiologi Darah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2013 dan 29 Mei 2013 pukul 07.00-09.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang.
Praktikum Fisiologi Ternak dengan materi saluran pencernaan Ruminansia dan Psedoruminan bertujuan agar praktikan dapat mengamati dan memahami saluran pencernaan Ruminansia dan Psedoruminan serta dapat membedakannya. Sedangkan Praktikum dengan materi Fisiologi Darah bertujuan agar praktikan membuat preparat apus darah yang mengunakan darah kelinci, dapat mengukur kadar hemoglobin dan dapat menetapkan nilai hematokrit darah kelinci, serta dapat menghitung jumlah eritrosit dan leukosit darah ayam. Manfaat dari praktikum ini diharapkan praktikan dapat memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupannya duia kerja.
Materi yang digunakan pada materi saluran pencernaan ruminansia dan psedoruminana adalah meteran, gunting dan pisau. Bahan yang digunakan adalah saluran pencernaan kambing yang telah diawatkan dan kelinci.Materi yang pada materi fisiologi darah antara lain glass objek, pipet tetes, mikroskop, bilik hitung Improve Neubauer, hand counter, tabung mikrokapiler, sentrifuse mikrohematokrit, tabung reaksi dan blok komparator. Bahan yang digunakan adalah darah ayam dan darah kelinci, pewarna giemsa, alkohol 70%, aquades, larutan hayem, larutan turk, dan larutan HCl 0,1N. Metode yang digunakan pada materi Ruminansia dan Psedoruminan adalah mengamati dan mengukur saluran pencernaan ruminansia dan psedoruminan. Metode pada Fisiologi Darah adalah membuat Preparat Apus Darah kelinci dengan gelas objek kemudian mengamati dengan mikroskop perbesaran 40x dan 1000x, mengukur kadar hemoglobin darah kelinci dengan blok komparator dan membaca nilai hematokrit darah kelinci serta menghitung kadar leukosit dan eritrosit darah ayam dengan bilik hitung Improve Neubauer.
Hasil praktikum menunjukkan bahwa ruminansia memiliki lambung ganda sedangkan psedoruminan berlambung tunggal, darah kelinci tersusun atas eritrosit, leukosit, dan trombosit. Kadar hemoglobin dan hematokrit kelinci adalah 14 g/ml dan 30%. Jumlah eritrosit dan leukosit darah ayam adalah 1.370.000 buah dan 270.000 sel/mm3
Kata kunci: Ruminansia, Psedoruminansia, Hematokrit, Hemoglobin, Eritrosit dan Leukosit.
Bahan Ajar Sistem Pencernaan Pada Manusia (Organ Penyusun beserta Enzim Pence...Rully Novida
Bahan ajar ini berisi materi mengenai Organ-organ penyusun Sistem Pencernaan Pada Manusia beserta enzim yang berperan dalam proses pencernaan.
Semoga Bermanfaat :)
Makan juga merupakan salah satu bukti kita bersyukur kepada sang Pencipta atas segala nikmatNya yang ada di muka bumi. Namun sebelum kita makan jangan lupa baca do'a dan sesudah makan juga baca do'a. Namun sebagai manusia jangan suka makan seperti hewan, kita orang beragama punya tata cara, aturan makan agar sehat.
Seperti manusia, hewan juga mempunyai sistem pencernaan dalam tubuhnya. Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian struktur alat pencernaan berbeda-beda dalam berbagai jenis hewan, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat organisasi sel hewan tersebut serta jenis makanannya
Video maupun audio dalam ppt dapat di akses dengan link yang tertera dibawah video atau audio tersebut
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
LKS 3
1. Lembar Keja Siswa
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
KELAS : XI/ II (Genap)
PERTEMUAN : III
ALOKASI WAKTU : 15 menit
Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan
hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang
mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.
Kompetensi Dasar : 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi,dan proses
serta kelainan /penyakit yang dapat terjadi pada sistem
pencernaan makanan pada manusia dan hewan
(misalnya ruminansia).
Indikator : 3.3.4 Mengidentifikasi struktur, fungsi dan proses
pencernaan makanan pada hewan ruminansia.
3.3.5 Membedakan sistem pencernaan makanan
manusia dan hewan ruminansia.
3.3.6 Membedakan sistem pencernaan pada hewan.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikan struktur dan fungsi alat-alat pencernaan pada
hewan ruminansia.
2. Siswa mampu menjelaskan proses pencernaan makanan pada hewan
ruminansia mulai dari rongga mulut hingga anus.
3. Siswa mampu membandingkan proses pencernaan makanan manusia dengan
hewan ruminansia.
4. Siswa mampu membandingkan sistem pencernaan pada burung, reptil,
amfibi, ikan, serangga dan cacing tanah.
II. Materi
2. D. Sistem Pencernaan Makanan pada Hewan
1. Sistem pencernaan makanan pada hewan memamahbiak
(ruminansia)
Hewan memamah biak (ruminansia) memiliki saluran pencernaan makanan
yang terdiri dari mulut, kerongkongan, rumen (perut besar), reticulum (perut jala),
omasum (perut kitab), abomasums (perut masam), usus halus, usus besar, rectum dan
anus. System pencernaan tersebut memiliki persamaan dan perbedaan dengan system
pencernaan pada manusia.
Perbedaan antara sistem pencernaan makanan pada hewan memamahbiak dan
manusia terutama terletak pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya. Hewan
memamah biak memiliki gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi untuk menjepit
dan memotong makanan. Dengan dibantu oleh lidah, gigi seri mengambil makanan,
kemudian mencampurnya dengan air liur. Gigi geraham berbentuk lebar dan datar,
dengan rahang bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara mekanik.
Makanan yang masih dalam keadaan kasar ditelan masuk ke dalam rumen lalu
menuju reticulum. Di reticulum, makanan mengalami pencernaan secara mekanis
oleh gerakan dindingnya yang tebal dan juga terjadi pencernaan secara biokimiawi
karena adanya bantuan bakteri fermentasi secara anaerob, sehingga terbentuk
buburyang relative masih kasar. Proses mencerna dan memasukkan makanan akan
berjalan terus dan baru berhenti jika hewan sudah merasa kenyang. Pada hewan yang
sedang istirahat, makanan dalam bentuk bubur kasar dalam reticulum tersebut sedikit
demi sedikit akan dikeluarkan kembali ke mulut dan mengalami pencernaan secara
kimiawi oleh ludah dalam situasi pH netral. Pada saat itulah selulosa dari rumput
akan diubah menjadi glukosa oleh enzim selulase, kemudian glukosa akan diubah
menjadi asam organic, CO2, dan CH4.
Makanan yang sudah dicerna untuk kedua kalianya ini akan masuk ke dalam
omasum melewati rumen dan retikulum. Di dalam omasum, makanan dicerna secara
mekanik kemudian masuk ke dalam abomasum yang fungsinya sama dengan
3. lambung. Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim
selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan Ciliata yang bersimbiosis dengan
hewan memamah biak tersebut. Selanjutnya makanan hasil pencernaan masuk ke
dalam usus halus dan terjadi penyerapan sari-sari makanan yang hasilnya diedarkan
oleh darah menuju ke seluruh tubuh. Sisa makanan, bakteri dan hewan Ciliata masuk
ke usus besar dan akhirnya dikeluarkan melalui anus.
2. Sistem pencernaan burung
Burung memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut,
kerongkongan, tembolok, lambung kelenjar, empedal, usus
halus, usus besar dan kloaka.
3. Sistem pencernaan reptil
Reptil memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus dan kloaka.
4. Sistem pencernaan amfibi
Saluran pencernaan amfibi yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus dan
kloaka.
5. Sistem pencernaan ikan
Saluran pencernaan pada ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
dan anus.
6. Sistem pencernaan serangga
Saluran pencernaan pada serangga misalnya belalang terdiri dari mulut,
kerongkongan, tembolok, empedal, lambung, usus besar, dan anus.
7. Sistem pencernaan cacing tanah
Saluran pencernaan cacing tanah terdiri dari mulut , kerongkongan, tembolok,
empedal, usus, dan anus.
III. LATIHAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar. Diskusikan besama anggota
4. kelompokmu!
1. Sebutkan organ-organ yang termasuk dalam sistem pencernaan pada
hewan memamah biak (ruminansia) secara berurutan.
Jawab:.......................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...........................................................................
2. Lengkapilah keterangan gambar saluran pencernaan ruminansia dibawah
ini
3. Jelaskan proses pencernaan makanan pada hewan ruminansia !
Jawab:.......................................................................................................................
Keterangan :
1. ………………………………………………
2. ………………………………………………
3. ………………………………………………
4. ………………………………………………
5. ………………………………………………
6. ………………………………………………
7. ………………………………………………
8. ………………………………………………
9. ………………………………………………
10. ………………………………………………
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
7. (perut kitab), abomasums (perut masam), usus halus, usus besar, rectum dan
anus.
2. Keterangan : 1. Rumen
3. Abomasum
4. Sekum
5. Rektum
6. Anus
7. Usus besar
8. Usus halus
9. Omasum (perut kitab)
10. Reticulum (perut jala)
3. Hewan memamah biak memiliki gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi
untuk menjepit dan memotong makanan. Dengan dibantu oleh lidah, gigi seri
mengambil makanan, kemudian mencampurnya dengan air liur. Gigi geraham
berbentuk lebar dan datar, dengan rahang bergerak menyamping sehingga
makanan tergiling secara mekanik. Makanan yang masih dalam keadaan kasar
ditelan masuk ke dalam rumen lalu menuju reticulum. Di reticulum, makanan
mengalami pencernaan secara mekanis oleh gerakan dindingnya yang tebal
dan juga terjadi pencernaan secara biokimiawi karena adanya bantuan bakteri
fermentasi secara anaerob, sehingga terbentuk bubur yang relative masih
kasar. Proses mencerna dan memasukkan makanan akan berjalan terus dan
baru berhenti jika hewan sudah merasa kenyang. Pada hewan yang sedang
istirahat, makanan dalam bentuk bubur kasar dalam reticulum tersebut sedikit
demi sedikit akan dikeluarkan kembali ke mulut. Makanan yang sudah
dicerna untuk kedua kalianya ini akan masuk ke dalam omasum melewati
rumen dan retikulum. Di dalam omasum, makanan dicerna secara mekanik
kemudian masuk ke dalam abomasum yang fungsinya sama dengan lambung.
Dalam abomasum ini makanan dicerna secara kimiawi oleh enzim-enzim
selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan hewan Ciliata yang bersimbiosis
dengan hewan memamah biak tersebut. Selanjutnya makanan hasil
pencernaan masuk ke dalam usus halus dan terjadi penyerapan sari-sari
makanan yang hasilnya diedarkan oleh darah menuju ke seluruh tubuh. Sisa
makanan, bakteri dan hewan Ciliata masuk ke usus besar dan akhirnya
dikeluarkan melalui anus.
4. Perbedaan antara sistem pencernaan makanan pada hewan memamahbiak dan
manusia terutama terletak pada susunan dan fungsi gigi serta lambungnya.
Hewan memamah biak memiliki gigi seri berbentuk kapak yang berfungsi
8. untuk menjepit dan memotong makanan. Gigi geraham berbentuk lebar dan
datar, dengan rahang bergerak menyamping sehingga makanan tergiling secara
mekanik. Pada hewan memamahbiak lambungnya terdiri atas rumen (perut
besar), reticulum (perut jala), omasum (perut kitab), abomasums (perut
masam).
5. Burung memiliki saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan,
tembolok, lambung kelenjar, empedal, usus halus, usus besar dan kloaka.
6. Burung, serangga, cacing tanah memiliki alat pencernaan yaitu tembolok yang
berfungsi sebagai alat penyimpanan makanan untuk sementara sebelum masuk
ke dalam lambung. Alat pencernaan tersebut tidak dimiliki oleh hewan lainnya.