Makalah ini membahas tentang manajemen strategik dengan menjelaskan pengertian, konsep, tujuan, visi misi, model, pengembangan kemampuan konsep, manager strategik, dan lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Secara ringkas, makalah ini memberikan gambaran umum tentang manajemen strategik perusahaan mulai dari proses perumusan hingga implementasi strategi.
makalah berisi tentang formulasi strategi analisis situasi dan alternatif strategik. analisis situasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. implementasi dan pengawasan stratejik. etika bisnis dan social responsibilty/environmental sustainability. rasional dan proses pengendalian serta evaluasi dan pengendalian strategi. pengendalian dan evaluasi strategi suatu perusahaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Lilian Oktaviani 11150465 5 X Tugas Makalah UTS
1. MAKALAH KUMPULAN MATERI
MANAJEMEN STRATEGIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik
Disusun Oleh:
NAMA : LILIAN OKTAVIANI
NIM : 11150465
KELAS : 5 X - MA
DOSEN PENGAMPU : ADE FAUJI, SE, MM
PROGRAM PENDIDIKAN STRATA-1 (S1)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2017-2018
2. KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “KUMPULAN MATERI MANAJEMEN
STRATEGIK” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.
Diluar itu, penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa,
susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati , saya
selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Dengan karya ini saya berharap dapat membantu pembaca untuk lebih memahami
materi mata kuliah Manajemen Strategik.
Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah
khazanah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk pembaca.
Cilegon, 16 November 2017
Penyusun
3. i
DAFTAR ISI
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................2
E. Metode Penulisan...........................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................4
A. Pengertian Manajemen Strategi.....................................................................4
B. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK...............................7
Peran Manajemen Strategi.........................................................................7
Tujuan Manajemen Strategi ......................................................................9
Manfaat Manajemen Strategi...................................................................10
C. VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN................................................ 11
Visi Perusahaan........................................................................................ 11
Misi Perusahaan....................................................................................... 12
Tujuan Perusahaan.................................................................................. 14
D. MODEL DESKRIPTIFMANAJEMEN STRATEGIK................................ 16
HIERARKIMANAJEMEN STRATEGI................................................. 16
E. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS DAN
AUDIT STRATEGI ............................................................................................ 21
HAKIKAT AUDIT INTERNAL .............................................................. 21
PANDANGANBERBASIS SUMBER DAYA (RBV) ............................... 21
MENGINTEGRASIKAN STRATEGI DANBUDAYA............................ 22
MANAJEMEN......................................................................................... 23
PEMASARAN.......................................................................................... 24
KEUANGAN/AKUNTANSI.....................................................................25
PRODUKSI/OPERASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN........... 26
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN................................................. 26
4. ii
SISTEM INFORMASIMANAJEMEN.................................................... 26
RANTAI NILAI....................................................................................... 26
MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL (IFE) ............................. 27
F. MANAGER STRATEGIK........................................................................... 27
Tahap-Tahap Dalam Manajemen Strategis.............................................. 27
Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan ....................................29
Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi ................................................ 30
G. LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL...................................32
Pengertian Lingkungan Eksternal............................................................ 32
Analisis Lingkungan Eksternal ................................................................ 33
Audit Eksternal........................................................................................ 33
KEKUATAN EKSTERNAL KUNCI....................................................... 33
LINGKUNGAN INTERNAL...................................................................34
BAB III.................................................................................................................... 37
PENUTUP ............................................................................................................... 37
A. Kesimpulan ...................................................................................................37
B. Saran............................................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 40
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen strategik adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategik adalah proses
penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk
mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan
kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategik
mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis
untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategik merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya
disusun oleh dewan direksi dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif
organisasi tersebut. Manajemen strategik memberikan arahan menyeluruh untuk
perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen
strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya dan
bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara efektif untuk
memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategik di saat ini harus memberikan
fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi.
Menurut Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah
serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari
perumusan / perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi
Lingkungan dunia yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, kontrol
masyarakat, perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan
suatu negara maupun bisnis. Kontrol masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
pemerintahan maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin
6. 2
perusahaan tidak dapat membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan
masyarakat. Oleh sebab itu, dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya
keselarasan antara kompetensi yang dimiliki perusahaan maupun pemerintah
dengan lingkungan yang ada di luar organisasi (perusahaan dan pemerintah).
B. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang dikemukakan di atas terlalu luas dan supaya tidak
menyimpang dari materi maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian manajemen strategik ?
2. Apa konsep dan tujuan manajemen strategik ?
3. Apa visi, misi dan tujuan perusahaan ?
4. Bagaimana model deskriptif manajemen strategik ?
5. Bagaimana pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit
strategi ?
6. Apa itu manager strategik ?
7. Apa saja lingkungan eksternal dan internal ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik.
2. Memahami tentang manajemen strategik.
3. Mengetahui gambaran manajemen strategik.
4. Untuk menjawab rumusan masalah.
D. Manfaat Penulisan
a. Dapat menambah wawasan bagi pembaca.
b. Menambah pengetahuan tentang manajemen strategik.
7. 3
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Makalah ini
adalah metode kepustakaan. Dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan
mencari bahan dari sumber-sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi
dari makalah ini seperti mempelajari buku-buku, browsing internet dan sumber
lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini.
8. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Strategi
Manajemen strategi ialah suatu tindakan dan keputusan yang bisa dipergunakan
untuk memformulasikan dan juga mengimplementasikan strategi yang
mempunyai daya saing yang tinggi dan sesuai dengan perusahaan ataupun
lingkungan agar mencapai target maupun sasaran dari organisasi.
Pengertian lain dari manajemen strategi ialah suatu disiplin ilmu yang menyusun,
menerapkan, dan mengevaluasi sebuah keputusan fungsional yang dapat
memungkinkan suatu perusahaan mencapai tujuannya. Merupakan suatu
rangkaian kegiatan–kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan
menyeluruh, disertai dengan penetapan dan cara melaksanakannya yang telah
dibuat oleh pimpinan lalu diterapkan oleh seluruh jajaran yang ada dalam suatu
organisasi atau perusahaan untuk mencapai targetnya. Untuk mencapai tujuan
organisasi, manajemen strategi mengkombinasikan segala macam bentuk aktivitas
yang berasal dari bagian funsional suatu bisnis.
Barney, 2007:27 Manajemen strategis (strategic management) dapat dipahami
sebagai proses pemilihan dan penerapan strategi-strategi. Sedangkan strategi
adalah pola alokasi sumber daya yang memungkinkan organisasi-organisasi dapat
mempertahankan kinerjanya.
Grant, 2008:10 Strategi juga dapat diartikan sebagai keseluruhan rencana
mengenai penggunaan sumber daya-sumber daya untuk menciptakan suatu posisi
menguntungkan. Dengan kata lain, manajamen strategis terlibat dengan
pengembangan dan implementasi strategi-strategi dalam kerangka pengembangan
keunggulan bersaing.
Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (2006, XV),
manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka
9. 5
mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin
banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-
masa sebelumnya.Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan
barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan
terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah
meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen
dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-
rata
David 2005:5 Seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan
and mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya. Hunger dan Wheelen 2006:4 Serangkaian keputusan dan
tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer
untuk mencapai keberhasilan organisasi. Manajemen strategis di katakan efektif
apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka
panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan
dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan
penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan
sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
10. 6
Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor
seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk
mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-
langkah perbaikan jika diperlukan.
2. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/ penggabungan aspek-
aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/ akuntansi, operasional/
produksi dari sebuah organisasi.
Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses
manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi
organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan
manajemen strategik.
Tujuan Sebuah Perusahaan Menerapkan Sistem Manajemen Strategi juga sebagai
berikut :
Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan Dalam hal
ini, manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak
kemana arah tujuan organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan
dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi
keberhasilan.
Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak Organisasi/
perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok,
karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas
lainnya yang terkait dengan perusahaan atau disebut dengan istilah
Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya
perusahaan.
Dapat Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata
Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk
mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian,
sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir mereka secara
prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan hari
esok.
11. 7
Berhubungan dengan Efisiensi dan Efektifitas Tanggung jawab seorang
manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas
kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian
yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan
efektif.
B. KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEGIK
Peran Manajemen Strategi
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi
atau perusahaan maka penerapan manajemen strategik justru sangat dibutuhkan
agar apa yang diinginkan bersama dapat kita capai dengan sebaik mungkin. Peran
manajemen strategik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka
setiap unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Apalagi melihat perkembangan
zaman sekarang, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi
pasar guna mendapatkan keuntungan yang banyak. Semua itu perlu langkah
strategis dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh
pimpinan perusahaan/organisasi dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman
mekanisme pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan
penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah.
Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat unik, tetapi pada
intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang digunakan
dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan dari tampilan
produk, produktivitas yang tinggi dan pelayanan yang baik.
Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik
bersifat nirlaba maupun ber-orientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut:
12. 8
1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut
didapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi
perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan,
kedewasaa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali)
ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan
konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung
ketidakpastian dan penuh risiko.
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan
esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada
pemetaan kemampuan (superioritas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA,
SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhatikan faktor-faktor makro
seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya
pembelajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh.
Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan
luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang
ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja,
inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan.
3. Manajemen Strategik
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi
lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi,
pemantauan dan evaluasi strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan
yang terdiri dari analisis lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber
daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang
dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi)
13. 9
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun
spesifik, seperti:
1. Masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan
modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan
pemerintah dan lainnya,
2. Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga),
3. Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan),
4. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan).
Dalam proses manajemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait
dengan penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan
(target/standar) sebagai jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun
menurut tingkatannya (korporat, bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada
muatan, konsistensi dan keterpaduannya dari suatu kerangka kerja proses
pengambilan keputusan organisasi untuk jangka panjang. Dalam hal ini, struktur
organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional, divisional, matriks,
unit bisnis strategik berperan penting dalam pencapaian tujuan dari kebijakan
yang dibuat.
Tujuan Manajemen Strategi
1. Untuk mengevaluasi dan menjalankan strategi yang sudah dipilihnya
dengan cara efektif dan efisien.
2. Untuk melakukan evaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang,
melaksanakan penyesuaian dan mengoreksi apabila terdapat kesalahan
atau penyimpangan dalam pelaksanaan suatu strategi.
3. Memperbaharui strategi yang telah dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
4. Untuk meninjau kembali dari kekuatan, kelemahan, peluang dan juga
ancaman bisnis yang ada.
14. 10
5. Agar bisa melaksanakan inovasi atas produk maupun barang supaya sesuai
dengan selera dari konsumen.
Manfaat Manajemen Strategi
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja
(framework) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi
terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir
lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan
suatu hasil yang menguntungkan. Ada bebarapa manfaat yang diperoleh
organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan berkurang.
15. 11
C. VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
Visi Perusahaan
Menurut Ismail Solihin (2012:21) peryataan visi menunjukkan arah
strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di masa mendatang
sehingga akan menuntun pengarahan sumber daya perusahaan bagi
pencapaian berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan
memiliki kaitan yang sangat erat dengan Misi perusahaan, dalam arti
strategis yang dinyatakan di dalam Visi masih berada di dalam lingkup
usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Visi perusahaan lebih
menggambarkan “What do you want to become” sedangkan Misi
perusahaan lebih menunjukkan “What is our business.
Ruben Mark, mantan CEO Colgate menyakini sebuah misi yang jelas
harus semakin masuk akal secara Internasional. Pemikran Mark tentang
Visi adalah sebagai berikut:
Jika ingin mengajak semua orang dibawah bendera perusahaan, adalah hal
yang penting untuk memperkenalkan satu visi secara global alih-alih
berusaha menyatukan beragam pesan dalam berbeda. Triknya adalah
dengan membuat visi sederhana sekaligus menggigit: "kami membuat
komputer tercepat di dunia" atau "layanan telpon untuk semua orang."
Anda tidak perlu membuat orang mengakong senapan mesin hanya untuk
tujuan-tujuan finansial. Hal yang dibutuhkan hanyalah membuat orang
merasa lebih baik, merasa menjadi bagian dari sesuatu.
Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:
1. Memudahkan komitmen semangat kerja karyawan.
karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu
untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan
pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya
untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.
16. 12
2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.
Salah satu tempat karyawan mencari makna kehidupan adalah
lingkungan pekerjaannya.
3. Menumbuhkan standar yang prima.
Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang
sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan
standar prima untuk setiap pekerjaannya.
Setiap perusahaan senantiasa mempunyai cita-cita ideal yang hendak
dicapai. Cita-cita tersebut akan diperjuangkan agar jati dirinya jelas, yakin
citra nilai dan kepercayaan perusahaan. Visi perusahaan adalah citra nilai
dan kepercayaan ideal. Dengan kata lain, Visi merupakan wawasan luas ke
masa depan dari manajemen dan merupakan kondisi ideal yang hendak
dicapai oleh perusahaan di masa yang akan datang. Visi memberi arah dan
ide actual kepada manajemen dalam proses pembuatan keputusan, agar
setiap tindakan yang akan dilakukan senantiasa berlandasan visi
perusahaan dan memungkinkan untuk mewujudkannya.
Adapun karakteristik visi yaitu sebagai berikut.
a. Diciptakan melalui permufakatan/konsesus.
b. Memberikan pandangan atas segala sesuatu yang terbaik di masa yang
akan datang.
c. Mempengaruhi orang untuk menuju ke misi.
d. Tanpa keterbatasan dimensi waktu.
Misi Perusahaan
Menurut David (2009:84), pernyataan misi (mission statement) adalah
sebuah deklarasi tentang "alasan keberadaan" suatu organisasi. Pertanyaan
misi harus menjawab pertanyaan paling penting, "apakah bisnis kita?".
Pertanyaan misi yang jelas sangat penting untuk menetapkan tujuan dan
merumuskan strategi. Terkadang juga diistilahkan sebagai pertanyaan
keyakinan (creed statement), sebuah pertanyaan filosofi, pernyataan
kepercayaan, pernyataan prinsip-prinsip bisnis, atau pernyataan yang
17. 13
"menentukan bisnis kita", pernyataan misi menjelaskan ingin menjadi apa
suatu organisasi dan siapa saja yang coba dilayaninya. Semua organisasi
memiliki alasan kenapa mereka ada, meskipun bila para penyusun strategi
tidak secara sadar mentranformasikan alasan ini kedalam bentuk tulisan.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa misi adalah
pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh perusahaan dalam
uasahanya, mewujudkan visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk
dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian
visi. Adapun manfaat misi antara lain:
a. Memastikan tujuan dasar organisasi.
b. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan SD di
organisasi.
c. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
d. Menjadikan titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan
dan arah organisasi.
e. Memfasilitasi penerjemahan tujuan menjadi struktur kerja yang
melibatkan penungasan hingga elemen tujuan dalam bentuk
sedemikian rupa hingga perameter waktu, biaya, dan kinerja dapat
dievaluasi dan dikontrol.
Menurut Davit, Fred R, (2009:102) terdapat sembilan karakteristik yang
harus terangkum dalam suatu misi perusahaan, dan arena misi perusahaan
merupakan bagian dari proses manajemen strategik yang akan
dipublikasikan kepada masyarakat, maka misi perusahaan sebaiknya
mencakup sembilan komponen pokok tersebut, yang terdiri dari:
a. Customer
Secara eplisit misi harus menyebutkan siapa yang menjadi pelanggan
bagi produk perusahaan.
b. Product or Services
Dalam hal ini secara spesifik perusahaan harus menyebutkan produk
atau jasa apa saja yang dihasilkan oleh perusahaan.
18. 14
c. Markets
Pernyataan ini menjelaskan di pasar mana produk perusahaan akan
bersaing dengan produk yang dihasilkan oleh pesaing.
d. Technology
Pernyataan misi menyebutkan arah pengembangan teknologi
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
e. Concern for survival, growth, and profitability
Dalam hal ini peryataan misi menunjukan secara komitmen
perusahaan terhadap kelangsungan hidup perusahaan, pertumbuhan
dan kemampuan untuk menghasilkan laba (proditabilitas).
f. Philosophy
Misi akan menjelaskan kepercayaan (beliefs), nilai (values), aspirasi,
dan prioritas etis dari perusahaan.
g. Self Concept
Misi akan menjelaskan apa yang menjadi kompetensi unggulan
(distinctive comperences) dari perusahaan dibandingkan pesaingnya.
h. Concern for public image
Misi akan menunjukan apakah perusahaan memiliki respons terhadap
masalah-masalah social, kemasyarakatan maupun terhadap masalah
lingkungan.
i. Concern for employees
Dalam hal ini pernyataan misi akan menunjukan apakah karyawan
merupakan asset yang berharga perusahaan.
Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan merupakan pernyataan tentang keinginan yang akan
dijadikan pedoman bagi manajemen perusahaan untuk meraih hasil
tertentu atas kegiatan yang dilakukan dengan dimensi waktu tertentu.
Dengan demikian tujuan memiliki karakteristik yang berbeda dengan visi
maupun misi di antaranya:
1. Sesuai: tujuan selaras dengan visi dan misi.
19. 15
2. Berdemendi wsktu: tujuan harus konkrit dan bisa diantisipasi kapan
terjadinya.
3. Layak: tujuan hendaknya merupakan suatu tekad yang bisa
diwujudkan
4. Fleksibel: tujuan senantiasa bisa di sesuaikan atau peka terhadap
perubahan situasi dan kondisi
5. Mudah dipahami.
Adapun empat alasan tujuan pentingnya tujuan bagi perusahaan dan bagi
menajemen strategi, yaitu sebagai berikut:
1. Tujuan membantu mendefinisikan organisasi dalam
lingkungannya.Sebagai besar organisasi perlu membenarkan
keabsahan eksistensinya, untuk mengabsahkan diri dalam pandangan
pemerintah, kosumen, dan masyarakat luas. Dengan menetapkan
tujuan, perusahaan akan menarik orang mengelali tujuan ini sehingga
mau bekerja untuk mereka.
2. Tujuan membantu mengkoordinasi keputusan dan pengambil
keputusan.Tujuan yang menyatakan mengarahkan perhatian karyawan
kepada norma perilaku yang dikehendaki. Tujuan dapat mengurangi
pertentangan dalam pengambilan keputusan kalau semua karyawan
mengetahui tujuannya. Tujuan menjadi kehendak dalam keputusan.
3. Tujuan menyediakan norma untuk menilai pelaksanaan prestasi
organisasi. Tujuan merupakan norma terakhir untuk organisasi
menilai dirinya. Tanpa tujuan, oerganisasi tidak mempunyai dasar
yang jelas untuk menilai keberhasilannya.
4. Tujuan merupakan sasaran yang lebih nyata daripada pernyataan visi
dan misi.
Menurut Gray dan Ricketts tujuan adalah lebih spesifik dibandingkan
sasaran jika sasaran menentukan arah jangka panjang maka tujuan
menentukan target-target khusus untuk dicapai dalam jangka waktu
tertentu periode yang akan datang.
20. 16
Secara tradisional dan historis suatu perusahaan dipandang sebagai
lembaga ekonomi sehingga tujuan perusahaan sifatnya sederhana yaitu
dinyatakan dalam ukuran efisiensi dan laba perusahaan memiliki tujuan
tunggal yaitu mencari laba atau memaksimalkan laba. Pada saat sekarang
perumusan tujuan perusahaan harus mempertimbangkan 3 faktor:
1. Realitas lingkungan dan salaing berhubungan kekuasaan ekternal.
2. Realitas sumbe-sumber dan saling berhubungan kekuatan internal
perusahaan
3. System nilai para eksekutif puncak.
D. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
HIERARKI MANAJEMEN STRATEGI
Manajemen strategi merupakan suatu aktifitas yang dijalankan oleh
seluruh level manajemen dalam perusahaan. Ditinjau dari tugas dan
fungsinya, manajemen strategi membentuk suatu piramida, dimana setiap
tugas dari tingkatan piramida tersebut secara bersama melakukan
formulasi strategi yang telah ditetapkan, sehingga proses pelaksanaannya
bersifat bertingkat. Thompson & Stricland (1998:44)
Hierarki pengambilan keputusan dalam suatu perusahaan biasanya terdiri
dari tiga jenjang. Pada puncak hirarki yang terletak tingkat korporasi
(perusahaan) yaitu suatu urusan yang merupakan sebuah kumpulan bisnis
yang secara relatif independen, yang kadang-kadang disebut sebagai
Strategic Unit Bisnis.
Pada bagian tengah hirarki, pengambilan keputusan terletak tingkat bisnis
atau strategi kompetitif. Para manajer yang terdapat di dalamnya biasanya
disebut manajer bisnis dan korporasi. Mereka menerjemahkan rumusan
arah dan keinginan yang dihasilkan pada tingkat korporasi ke dalam
sasaran dan strategi yang kongkret untuk masing-masing divisi usaha.
21. 17
Pada bagian bawah hierarki pengambilan keputusan strategi, terletak
tingkat fungsional. Strategi fungsional berkaitan dengan interpretasi peran
dari fungsi atau departemen dalam menerapkan strategi kompetitif. Dalam
hal ini, strategi fungsional diarahkan oleh strategi kompetitif atau bisnis.
1. Korporasi
Menentukan bidang usaha atau serangkaian bidang usaha yang
diminati dan bagaimana perusahaan merencanakan strategi secara
mendasar untuk dapat memimpin pada bidang usaha tsb. Strategi
korporasi dirumuskan oleh manajemen puncak dan dirancang
sedemikian rupa guna mencapai tujuan organisasi. Memformulasikan
strategi korporasi di dalam perusahaan besar akan sangat sulit sekali
sebab banyak sekali strategi tingkat bisnis yang sangat berbeda dan
memerlukan koordinasi guna mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan. Demikian model strategi yang dipakai adalah portofolio
bisnis, sbb:
a. Strategi Portofolio
Strategi portofolio adalah tipe strategi tingkat perusahaan yang
berhubungan dengan bauran antara unit-unit bisnis (UBS=SBU)
dan lini-lini produk yang sesuai satu sama lain dalam cara-cara
yang masuk akal sehingga memberikan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan. UBS (Unit Bisnis Strategi) merupakan suatu divisi
organisasi yang memiliki misi bisnis, lini produk, pesaing dan
pasar berbeda terhadap UBS lain dalam organisasi yang sama.
b. Matriks BCG
Matriks BCG (Boston Consulting Group) mengorganisir bisnis-
bisnis dalam dua dimensi yaitu pertumbuhan bisnis dan pangsa
pasar (market share).
Tingkat pertumbuhan bisnis (Business Growth Rate) berkaitan
dengan seberapa cepat industri mengalami peningkatan.
Pangsa pasar (market share) mendefinisikan apakah sebuah unit
bisnis memiliki pangsa yang lebih kecil atau lebih besar
dibandingkan dengan pesaingnya.
22. 18
2. Unit Bisnis
Merumuskan strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada
tingkat unit bisnis. strategi bisnis merupakan istilah yang umum untuk
menunjukkan bagaimana sebuah unit usaha merencanakan untuk
bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak pada bidang usaha
yang sama. Di dalam strategi tingkat ini yamh ditujukan adalah
bagaimana cara bersaingnya. Pendekatan yang berguna di dalam
merumuskan strategi bisnis sebainya didasarkan atas analisis
persaingan yang dicetuskan oleh Michael Porter:
Lima Kekuatan Kompetitif Porter
Pendekatan Porter didasarkan atas analisis 5 kekuatan persaingan.
Tekanan persaingan mencakup:
a. Ancaman Pendatang Baru, perusahaan yang memasuki industri
yang membawa kapasitas baru dan ingin memperoleh pangsa
pasar yang baik dan laba, akan tetapi semua itu sangat
tergantung kepada rintangan atau kendala yang mengitarinya.
b. Daya Tawar Menawar Pemasok, pemasok dapat juga menjadi
ancaman dalam suatu industri sebab pemasok dapat menaikkan
harga produk yang dijual atau mengurangi kualitas produk. Jika
harga produk pemasok naik maka harga pokok perusahaan juga
naik sehingga akan menaikkan harga jual produk. Jika harga jual
produk naik maka sesuai dengan hukum permintaan, permintaan
produk akan menurun. Begitu pula jika pemasok menurunkan
kualitas produk, maka kualitas produk penghasil juga akan
turun, sehingga akan mengurangi kepuasan konsumen.
c. Daya Tawar Menawar Pembeli, pembeli akan selalu berusaha
mendapat produk dengan kualitas baik dan dengan harga yang
murah. Sikap pembeli semacam ini berlaku universal dan
memainkan peran yang cukup menentukan bagi perusahaan.
Jika suatu produk dinilai harganya jauh lebih tinggi dari kualitas
(harganya tidak mencerminkan yang sepantasnya) maka pembeli
(konsumen) tidak akan membeli produk perusahaan.
23. 19
d. Daya Tawar Produk Pengganti, produk pengganti secara
fungsional mempunyai manfaat yang serupa dengan produk
utama (asli), namun memiliki kualitas produk dan harga yang
lebih rendah. Umumnya, produk pengganti disenangi oleh orang
yang berpenghasilan rendah akan tetapi ingin tampil dengan
status lebih tinggi dari keadaan sebenarnya.
e. Persaingan Antar Pesaing, persaingan konvensional selalu
berusaha sekeras mungkin untuk merebut pangsa pasar
perusahaan lain. Konsumen merupakan objek persaingan dari
perusahaan yang sejenis yang bermain di pasar. Siapa yang
dapat memikat hati konsumen maka perusahaan akan dapat
memenangkan persaingan. Untuk dapat memikat konsumen
maka berbagai cara dilakukan mulai dari memberikan fasilitas
khusus, pemberian kredit dengan syarat ringan, harga murah
atau diskon.
Strategi Kompetitif Porter
a. Diferensiasi (Differentiation), adalah salah satu tipe strategi
kompetitif di mana organisasi berupaya membuat produk atau
jasa yang ditawarkannya berbeda dengan pesaing. Organisasi
dapat menggunakan periklanan, fitur produk yang berbeda,
pelayanan atau teknologi baru untuk meraih persepsi produk
yang dianggap unik.
b. Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership), merupakan salah satu
tipe strategi kompetitif di mana organisasi secara agresif
berupaya menjadi lebih efisien (melakukan reduksi biaya) dari
pesaing-pesaingnya dengan memotong biaya produksi dan
pengawasan biaya yang sangat ketat.
c. Fokus (Focus), adalah salah satu tipe strategi kompetitif yang
menekankan pada kondentrasi terhadap suatu segmen pasar atau
kelompok pembeli tertentu.
24. 20
3. Strategi Fungsional
Strategi fungsional adalah strategi yang lebih bersifat teknis yang
merupakan rumusan arahan dan pedoman dan operasional. berisi
rencana untuk mencapai tingkat penggunaan sumber daya secara
efisien, efektif dan optimal pada setiap fungsi guna mendukung
strategi korporasi dan bisnis. Startegi tersebut terdiri dari 6 jenis,
yaitu:
a. Strategi produksi, strategi ini untuk menetapkan apa yang menjadi
produk unggulan, produk kompetitif, produk baru, sesuai dengan
kompetensi pokok yang dimiliki.
b. Strategi pemasaran, strategi ini untuk menetapkan pasar mana yang
akan digarap, kondisi pasar yang bagaimana yang akan diinginkan,
dan lain sebagainya.
c. Strategi promosi, strategi ini merupakan kelanjutan dari pemasaran
dan produksi, dimana promosi apa yang dihendak diluncurkan,
media apa yang akan digunakan untuk promosi dan sebagainya.
d. Strategi keuangan, dimana berkaitan dengan pendanaan serta
ketersediaan dana baik untuk produksi, pemasaran dan bagian
fungsional lainnya. Dari mana dana tersebut didapat dan bagaimana
penggunaannya.
e. Strategi sumber daya manusia (SDM), merupakan strategi yang
penting dan harus mencakup seluruh fungsi manajemen. Pemilihan
SDM yang tepat dan berkompeten pada bidang yang tepat sangat
lah diperlukan.
f. Startegi fungsional lainnya, ini berkaitan dengan pihak luar seperti
suplier, konsultan, agen dan lain sebagainya dengan
memperhatikan transparansi, kejujuran, dan keterbukaan.
25. 21
E. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS DAN
AUDIT STRATEGI
HAKIKAT AUDIT INTERNAL
1. Kekuatan/kelemahan internal digabungkan dengan ancaman/peluang
eksternal dan misi perusahaan yang jelas, menjadi dasar penetapan tujuan
dan strategi. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan internal &
mengatasi kelemahannya.
2. Kekuatan yang tidak dapat ditiru oleh pesaing disebut kompetensi yang
unik. Kekuatan internal kunci adalah berbagai kompetensi yang unik
perusahaan.
3. Proses menjalankan audit internal
Proses audit internal melibatkan unit-unit yang ada di dalam
perusahaan, sama dengan unit-unit yang terlibat pada audit eksternal.
Audit internal lebih memberikan peluang bagi unit-unit perusahaan
lebih mengerti bagaimana peranan mereka dalam perusahaan sehingga
mereka lebih memahami dampak yang mereka berikan bagi perusahaan.
Menjalankan audit internal membutuhkan pengumpulan, asimilasi dan
evaluasi tentang operasi perusahaan.
Melalui keterlibatan menjalankan audit internal, unit-unit yang berbeda
dalam perusahaan dapat memahami sifat dan pengaruh unit lain bagi
perusahaan.
Kegagalan menyadari hubungan antar unit dalam perusahaan
membahayakan karena makin banyak bagian perusahaan yang harus
dikelola dan dibenahi.
Analisis rasio keuangan menunjukkan kompleksitas hubungan antar
unit usaha dalam perusahaan yang biasanya disebabkan karena kegiatan
pemasaran yang gagal, kebijakan manajemen tidak tepat & sistem
informasi yang tidak efektif.
PANDANGAN BERBASIS SUMBER DAYA (RBV)
a. Pandangan RBV menyatakan bahwa sumber daya internal lebih penting
dari faktor eksternal dalam mempertahankan keunggulan kompetitif.
26. 22
b. Teori RBV menekankan bahwa sumber daya adalah apa yang
sebenarnya membantu perusahaan mengeksploitasi peluang dan
menetralisir ancaman.
c. Ide dasar dari RBV adalah bahwa bauran, jenis, jumlah dan sigat dari
sumber daya internal harus dipikirkan dahulu dan hal yang terpenting
adalah mengembangkan strategi yang dapat mengarah pada
keberlanjutan keunggulan kompetitif.
d. Indikator keunggulan kompetitif antara lain :
Sumber daya langka ialah sumber daya yang tidak dengan mudah
dimiliki pesaing.
Sumber daya yang sulit ditiru menjadikannya semakin langka.
Keberadaan barang subtitusi dari perusahaan yang sama.
Inti dari tantangan MS ialah mempertahankan keunggulan
kompetitif melalui adaptasi.
MENGINTEGRASIKAN STRATEGI DAN BUDAYA
Budaya perusahaan adalah pola perilaku yang telah dikembangkan
suatu organisasi ketika beradaptasi dengan faktor internal dan eksternal
yang telah bekerja baik untuk diajarkan kepada anggota baru supaya
terinternalisasi.
Budaya perusahaan harus mendukung komitmen kolektif untuk
mencapai tujuan bersama supaya kompetensi dan antusiasme anggota
meningkat.
Budaya perusahaan secara signifikan mempengaruhi keputusan bisnis
dan dengan demikian harus dievaluasi selama audit internal.
Kekuatan dan kelemahan internal yang diasosiasikan budaya
perusahaan terkadang tidak terlihat karena sifat yang interfungsional &
menjadi penting karena keberhasilan perusahaan ditentukan oleh
budaya dan strategi perusahaan menghadapi perubahan.
27. 23
MANAJEMEN
Perencanaan. Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang terkait
dengan persiapan masa depan. Pekerjaan spesifik mencakup peramalan,
penetapan sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan dan
penetapan tujuan.
Pengorganisasian. Mencakup semua aktivitas manajerial yang
menghasilkan struktur pekerjaan dan hubungan otoritas. Area ini
mencakup desain organisasi, spesialisasi pekerjaan, deskripsi pekerjaan,
rentang pengendalian, kesatuan komando, koordinasi, desain pekerjaan
dan analisis pekerjaan.
Pemberian motovasi. Pemberian motivasi melibatkan usaha untuk
membentuk perilaku. Topik spesifiknya mencakup kepemimpinan,
komunikasi, kelompok kerja, modifikasi perilaku, delegasi wewenang,
kepuasan kerja, perubahan organisasi serta moral karyawan dan
manajerial.
Pengelolaan staf. Pengelolaan staf difokuskan pada staf saja. Yang
masuk di dalamnya adalah administrasi gaji dan upah, fasilitas
karyawan, wawancara, proses rekrutmen sampai pemutusan hubungan
kerja, keselamatan kerja, serikat pekerja, penelitian personel hingga
hubungan masyarakat.
Pengendalian. Pengendalian mengacu pada semua aktivitas manajerial
yang diarahkan untuk memastikan hasil aktual konsisten dengan hasil
yang direncanakan. Area perhatian utamanya adalah kontrol kualitas,
kontrol penjualan, kontrol persediaan, kontrol biaya, varians, imbalan
hingga sanksi.
Daftar pertanyaan audit manajemen
a. Apakah perusahaan menggunakan konsep manajemen strategis?
b. Apakah sasaran dan tujuan terukur dan terkomunikasi dengan baik?
c. Apakah semua manajer sudah membuat perencanaan yang efektif?
d. Apakah manajer mendelegasikan otoritas dengan baik?
e. Apakah struktur organisasi sudah sesuai?
f. Apakah deskripsi dan spesifikasi pekerjaan sudah jelas?
28. 24
g. Apakah moral karyawan tinggi?
h. Apakah tingkat perputaran dan ketidakhadiran karyawan tinggi?
i. Apakah mekanisme kompensasi dan penegndalian sudah efektif?
PEMASARAN
Analisis pelanggan. Investigasi & evaluasi kebutuhan & aspirasi
konsumen. Profil pelanggan memudahkan perusahaan menciptakan
produk yang laku.
Penjualan produk/jasa. Mencakup aktivitas seperti iklan, promosi, ,
manajemen tenaga penjualan dan hubungan antar unit penjualan dengan
konsumen.
Perencanaan produk dan jasa. Perencanaan produk mencakup aktivitas
pengujian pemasaran, pesitioning produk dan merk, fitur produk, model
produk, kendali kualitas, garansi dan penggantian sampai layanan
konsumen.
Penetapan harga. Pihak yang berkepentingan dalam penentuan harga
dan sangat berpengaruh antara lain konsumen, pemerintah, pemasok,
distributor dan pesaing.
Distribusi. Distribusi mencakup pergudangan, saluran distribusi,
cakupan distribusi, lokasi toko, teritori penjualan sampai transportasi.
Riset pemasaran. Riset pemasaran adalah pengumpulan, pencatatan, dan
analisis data secara sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan
pemasaran produk.
Analisis peluang. Aktivitas ini meliputi menghitung biaya total,
menghitung manfaat total sampai dengan membandingkan keduanya.
Daftar pertanyaan audit pemasaran :
a. Apakah pasar tersegmentasi secara efektif?
b. Apakah posisi perusahaan sudah baik dalam persaingan?
c. Apakah pangsa pasar telah meningkat?
d. Apakah saluran distribusi dan biayanya sudah efektif?
e. Apakah organisasi penjualan sudah efektif?
f. Apakah perusahaan telah melakukan riset pemasaran?
29. 25
g. Apakah produk dan layanan konsumen sudah baik?
h. Apakah penetapan harganya sudah tepat?
i. Apakah strategi pemasaran sudah efektif?
j. Apakah perencanaan dan anggaran sudah efektif?
KEUANGAN/AKUNTANSI
Keputusan investasi adalah alokasi dan realisasi modal dan sumber
daya perusahaan. Untuk apa dan dalam bidang apa modal
diinvestasikan.
Keputusan pendanaan adalah menentukan struktur terbaik untuk
membiayai investasi perusahaan. Memilih menggunakan modal sendiri
atau pinjaman.
Keputusan deviden adalah keputusan tentang pengelolaan deviden
perusahaan, berapa yang dibagi dan berapa yang ditahan untuk
investasi.
Beberapa jenis rasio keuangan :
a. Rasio likuiditas. Kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek.
b. Rasio leverage. Sejauh mana perusahaan telah dibiayai oleh utang.
c. Rasio aktivitas. Efektivitas memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki.
d. Rasio profitabilitas. Kemampuan tingkat pengembalian.
e. Rasio pertumbuhan. Kemampuan bertahan dalam pertumbuhan
ekonomi.
Daftar pertanyaan audit keuangan :
a. Dimana kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan?
b. Dapatkah perusahaan memperoleh modal jangka pendek?
c. Dapatkah perusahaan memperoleh modal jangka panjang?
d. Apakah perusahaan punya modal kerja yang cukup?
e. Apakah prosedur penganggaran modal efektif?
f. Apakah kebijakan deviden masuk akal dan logis?
g. Apakah hubungan perusahaan dengan investor dan pemilik baik?
h. Apakah kemampuan dan pengalaman manajer cukup?
30. 26
PRODUKSI/OPERASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Fungsi produksi terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input
menjadi output. Manajemen produksi berhubungan erat dengan input,
transformasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar.
Fungsi dasar manajemen produksi antara lain (1)Keputusan desain
sistem produksi fisik, (2)Keputusan kapasitas produksi, (3)Keputusan
persediaan bahan baku dan stok barang jadi, (4)Keputusan tenaga kerja
unit produksi dan (5)Keputusan kualitas produk yang diproduksi.
Daftar pertanyaan audit produksi :
a. Apakah pasokan bahan dan alat memadai dan dapat diandalkan?
b. Apakah fasilitas dan alat produksi dalam keadaan baik?
c. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian efektif?
d. Apakah kebijakan dan prosedur pengendalian kualitas efektif?
e. Apakah lokasi bahan, sumber daya dan pasar sudah strategis?
f. Apakah perusahaan memiliki kemampuan teknologi?
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Penelitian dan pengembangan dalam perusahaan dimaksudkan untuk
menghasilkan desain produk yang superior di masa yang akan datang
sehingga perusahaan memiliki keunggulan kompetitif.
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Kegunaan SIM adalah untuk memperbaiki kualitas perusahaan melalui
perbaikan keputusan manajerial. Hal ini membutuhkan sinergisitas antar unit
dalam perusahaan. Disinilah peran SIM sangat dibutuhkan dalam perusahaan.
RANTAI NILAI
Semua perusahaan memiliki rantai nilai yang meliputi mendapatkan bahan
mentah, mendesain produk, membangun fasilitas produksi, mengembangkan
perjanjian kerja sama, dan menyediakan layanan bagi pelanggan. Analisis
rantai nilai mengacu pada proses dimana suatu perusahaan menentukan biaya
31. 27
yang berhubungan dengan penyediaan bahan, proses produksi sampai proses
pemasaran produk jadi.
MATRIKS EVALUASI FAKTOR INTERNAL (IFE)
Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan utama dalam area fungsional bisnis dan juga memberikan dasar
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antar area tersebut.
Tahapan IFE adalah sebagai berikut :
a. Tuliskan 10-20 faktor internal utama yang akan diidentifikasi dalam
audit internal.
b. Berikan bobot yang berkisar 0,0 (tidak penting) hingga 1,0 (sangat
penting) untuk masing-masing faktor.
c. Berikan peringkat 1-4 untuk masing-masing faktor untuk
mengindikasikan apakah faktor tersebut merupakan (1)Kelemahan
utama, (2)Kelemahan minor, (3)Kekuatan minor, (4)Kekuatan
utama.
d. Kalikan masing-masing bobot faktor dengan peringkat untuk
menentukan rata-rata tertimbang untuk masing-masing variabel.
e. Jumlahkan seluruh rata-rata tertimbang untuk menentukantotal rata-
rata tertimbang seluruh organisasi.
Total rata-rata tertimbang ada pada kisaran 1-4 dengan rata-rata 2,5. Jika
berada dibawah rata-rata, maka perusahaan dianggap lemah secara
internal, begitu juga sebaliknya.
F. MANAGER STRATEGIK
Tahap-Tahap Dalam Manajemen Strategis
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan
antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis,
mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan
kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi
alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi
32. 28
termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus
dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi
atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan
melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari
pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat
suatu organisasi pada produk, pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama
periode waktu tertentu.
Strategi menetapkan keunggulan bersaing jangka panjang. Apapun yang akan
terjadi, keputusan strategis mempunyai konsekuensi berbagai fungsi utama dan
pengaruh jangka panjang pada suatu organisasi. Implementasi strategi menuntut
perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, melengkapi dengan kebijakan,
memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang
dirumuskan dapat dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan
budaya mendukung strategi, menciptakan struktur oragnisasi yang efektif,
mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan
memanfaatkan sistem informasi dan menghubungkan kompensasi karyawan
dengan prestasi organisasi. Implementasi strategi sering disebut tahap tindakan
manajemen strategis. Strategi implementasi berarti memobilisasi karyawan dan
manajer untuk mengubah strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Evaluasi
strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlu
mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi
berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi
di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Tiga
macam aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:
1. Meninjau factor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang
sekarang,
2. Mengukur prestasi,
3. Mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan
evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi,
divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
33. 29
Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan
Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi
perusahaan atau organisasi, yaitu:
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan
yang terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi
dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau
organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
Dengan manajemen strategi diharapkan strategi benar-benar dapat dikelola
sehingga strategi dapat diimplementasikan untuk mewarnai dan mengintegrasikan
semua keputusan dan tindakan dalam organisasi rincian. Tahapan kegiatan untuk
menjalankan strategi adalah sebagai berikut:
1. Perumusan strategi
Perumusan strategi adalah proses memilih tindakan utama (strategi) untuk
mewujudkan misi organisasi. Proses mengambil keputusan untuk menetapkan
strategi seolah-olah merupakan konsekuensi mulai dari penetapan visi-misi,
sampai terealisasinya program.
2. Perencanaan tindakan.
Langkah pertama untuk mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan
adalah pembuat perencanaan strategi. Inti dari apa yang ingin dilakukan pada
tahapan ini adalah bagaimana membuat rencana pencapaian (sasaran) dan rencana
34. 30
kegiatan (program dan anggaran) yang benar-benar sesuai dengan arahan (visi,
misi, gool) dan strategi yang telah ditetapkan organisasi.
3. Implementasi.
Untuk menjamin keberhasilan strategi yang telah berhasil dirumuskan harus
diwujudkan dalam tindakan implementasi yang cermat. Strategi dan unsur-unsur
organisasi yang lain harus sesuai, strategi harus tercermati pada rancangan
struktur budaya organisasi, kepemimpinan dan sistem pengelolaan sumber daya
manusia. Karena strategi diimplementasikan dalam suatu lingkungan yang terus
berubah, maka implementasi yang sukses menuntut pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan.Sehingga jika diperlukan dapat dilakukan tindakan-tindakan
perbaikan yang tepat.
Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi
a. Manfaat
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame
work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama
berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih
kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan
suatu hasil yang menguntungkan.Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi
jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
35. 31
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
b. Resiko
Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaan strategik akan menimbulkan
beberapa resiko yang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen
strategik, yaitu:
1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik
mungkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam
penerapannya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk
keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
3. Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalam
penerapan strategi karena tidak tercap[ainya tujuan dan harapan mereka.
Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan
atau memperkecil timbulnya resiko dengan cara:
1. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka
dapat mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
2. Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-janji
mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka
dan bawahannya.
3. Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya
usulan atau peningkatan dalam ganjaran.
Sebagai suatu kesatuan dalam sebuah organisasi perlu menerapkan dan
mengembangkan kemapuan manajemen internalnya guna mencapai tujuan yang
diinginkan dengan mengarahkan segenap potensi dan strategi serta taktik yang
tepat untuk diaplikasikan.
36. 32
Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang obyektif,
logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi. Proses
ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif dengan
cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak
menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting
untuk membuat keputusan strategis yang baik.Intuisi terutama bermamfaat untuk
membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.
Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi
seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan
eksternal sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan
globalisasi adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat
dewasa ini. Arus informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga
orang dari seluruh dunia dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain.
Dunia menjadi tanpa perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global,
pelanggan global, pemasok global, dan distributor global.
G. LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL
Pengertian Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal merupakan faktor penting yang perlu dikaji dalam
penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang
berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih
lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak konstan melainkan selalu
berubah-ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menjadi suatu kejutan yang tidak dapat
diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis SWOT yang
dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya.
37. 33
Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengetahui ancaman dan peluang.
“Ancaman” disini diartikan sebagai suatu kondisi dalam lingkungan umum yang
dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis.
Sedangkan “Peluang” adalah kondisi dalam lingkungan umum yang dapat
membantu perusahaan mencapai daya saig strategis. Proses yang dilakukan secara
kontinyu untuk melakukan analisis lingkungan eksternal adalah dengan
melakukan pemindaian (scanning), pengawasan (monitoring), peramalan
(forecasting), dan penilaian (assessing).
Audit Eksternal
Tujuan audit eksternal (eksternal audit) adalah untuk mengembangkan daftar yang
terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat dan ancaman yang harus
dihindari. Seperti dijelaskan oleh istilah terbatas, audit eksternal tidak ditujukan
untuk mengembangkan daftar yang sangat panjang tentang semua faktor yang
mungkin memengaruhi suatu bisnis; sebaliknya ia ditujukan untuk
mengidentifikasi variabel kunci yang menawarkan respons yang dapat dijalankan.
Perusahaan harus dapat merespons secara agresif atau defensif terhadap faktor-
faktor tersebut dengan memformulasikan strategi yang diambil keuntungan dari
peluang eksternal atau meminimalkan pengaruh dari ancaman potensial.
Proses menjalankan audit eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin manajer
dan karyawan. Keterlibatan dalam proses manajemen strategis akan menghasilkan
pemahaman dan komitmen dari anggota organisasi. Untuk menjalankan audit
eksternal, perusahaan harus mendapat informasi tentang pesaing dan informasi
tentang tren ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, dan teknologi.
KEKUATAN EKSTERNAL KUNCI
Menurut David (2009:120) Kekuatan-kekuatan eksternal (external forces) dapat
dibagi menjadi lima kategori besar:
a. Kekuatan Ekonomi
b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan
38. 34
c. Kekuatan Politik, Pemerintahan, dan Hukum
d. Kekuatan Teknologi, dan
e. Kekuatan Kompetitif
LINGKUNGAN INTERNAL
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing
perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal
perusahaan. Faktor internal perusahaan spenuhnya dapat dikendalikan sehingga
kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini
mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung
oleh kegiatan utama dan penunjang.
Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :
Logistik Kedalam
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan,
informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
Operasi
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi
menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan,
pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
Logistik Keluar
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan,
dan distribusi produk ke konsumen.
Pemasaran dan Penjualan
39. 35
Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan
mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga,
jalur distribusi, dan promosi.
Pelayanan
Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk
yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan
dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
Pengadaan
Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur
pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
Pengembangan Teknologi
Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja
tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan,
pengembangan, dan penilaian karyawan.
Infrastruktur Perusahaan
Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan,
pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan
mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan
dalam mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti
perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
40. 36
inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal
bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
41. 37
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk merealisasikan suatu perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari
aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan
komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi.
Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya
rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga
menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-
rencana yang telah dibuat.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada
tahun 1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model
ini mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses manajemen. Segala
sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi
juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik
juga mencakup trend baru, yaitu:
1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi
lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki
lima karakteristik, yaitu:
Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang
dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk
menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang
mempunyai persepsi kualitas tinggi. (misalnya; opini: Pengelolaan
administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi
Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan
42. 38
bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara
memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
Berkesinambungan. Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih
dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan
eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat
meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi Egalitarianism Berpikir Strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit
perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi.
Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah
setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen
Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan
perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek
perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat
diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat
lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan
fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh
ketidakpastian.
43. 39
B. Saran
1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen Strategik.
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman
semua karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses
pentingnya manajemen strategi dalam suatu perusahaan.