Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh fasilitator pembelajaran. Ada beberapa metode seperti kuliah, demonstrasi, diskusi, debat, pertanyaan dan jawaban, video, seminar, lokakarya, permainan/kuis, brainstorming, kelompok kecil, pengamatan lapangan, peran sandiwara, pemanasan, simulasi, studi kasus, dan proyek. Setiap metode memiliki kelebihan dan k
MENGGAPAI RIDHO ALLOH TA'ALA DENGAN MEMPERBANYAK MUHASABAH DAN MEMGIMPLEMENTASIKANNYA DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI UNTUK MENJADI HAMBANYA YANG LEBIH BAIK FIDDUNYA WAL AKHIROH.
MENGGAPAI RIDHO ALLOH TA'ALA DENGAN MEMPERBANYAK MUHASABAH DAN MEMGIMPLEMENTASIKANNYA DALAM MENJALANI KEHIDUPAN INI UNTUK MENJADI HAMBANYA YANG LEBIH BAIK FIDDUNYA WAL AKHIROH.
Makhraj Huruf Al khaisyum iaitu rongga hidung, yamg mana perlu dibaca dengan dengung. pengajian Pengantar Al-Quran dan Hadis, PIM 1014, ilmu tajwid, makhraj huruf, tempat keluar huruf
Feedback: Kunci Sukses Peningkatan Hasil BelajarSurya Kresnanda
Â
Slide ini menjelaskan kepada Anda bagaimana cara memberikan Feedback yang tepat kepada peserta pembelajaran sehingga memberikan peningkatan hasil belajar secara efektif.
Turning your Workforce into Brand ForceShivam Dhawan
Â
Building lasting, effective brands takes time and there is no one-size-fits-all process but how about taking the help from all the resources you already have at your disposal. Your workforce could be your Brand Force if you know how to turn them in to your Brand Ambassadors.
In a global environment, diversity breeds learning. The flexibility is approach gives room for creativity and innovation. Personal branding highlights the unique attributes of an individual in the delivery of company objectives. Managers are redundant. A flat system of hierarchy is preferred with each individual motivated to manage their own brand with their actions and achievements.
Makhraj Huruf Al khaisyum iaitu rongga hidung, yamg mana perlu dibaca dengan dengung. pengajian Pengantar Al-Quran dan Hadis, PIM 1014, ilmu tajwid, makhraj huruf, tempat keluar huruf
Feedback: Kunci Sukses Peningkatan Hasil BelajarSurya Kresnanda
Â
Slide ini menjelaskan kepada Anda bagaimana cara memberikan Feedback yang tepat kepada peserta pembelajaran sehingga memberikan peningkatan hasil belajar secara efektif.
Turning your Workforce into Brand ForceShivam Dhawan
Â
Building lasting, effective brands takes time and there is no one-size-fits-all process but how about taking the help from all the resources you already have at your disposal. Your workforce could be your Brand Force if you know how to turn them in to your Brand Ambassadors.
In a global environment, diversity breeds learning. The flexibility is approach gives room for creativity and innovation. Personal branding highlights the unique attributes of an individual in the delivery of company objectives. Managers are redundant. A flat system of hierarchy is preferred with each individual motivated to manage their own brand with their actions and achievements.
Urutan Instructional Design dari Robert Gagne dalam pelaksanaan Training. Urutan ini membantu Trainer merancang susunan aktivitas trainingnya mulai dari awal hingga akhir.
6 Asumsi Pembelajaran Orang Dewasa (Malcolm S. Knowles)Surya Kresnanda
Â
Memfasilitasi pembelajaran orang dewasa berbeda dengan anak-anak. Malcolm S. Knowles telah merumuskan 6 asumsi yang perlu diyakini saat ingin merancang dan mengimplementasikan proses belajar kepada orang-orang usia dewasa. Ilmu ini sangat bermanfaat untuk Trainer di Perusahaan, serta Pemimpin dalam mendidik timnya,
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
2. SURYA KRESNANDA
Professional Credentials:
• International NLP Trainer, NFNLP Florida USA
• Certified Neuro-Linguistic Coach, NFNLP Florida,
USA
• Certified Meta States Practitioner, International
Society of Neuro-Semantics
• Associate Certified Coach, International Coach
Federation
• Master Black-Belt Trainer, Training Institute of
Indonesia
Professional Activities:
• Consultant, Trainindo Media Eduka
• Lecturer, Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
• Owner, PT Ganesha Sentra Perubahan
• President, Komunitas SuksesMulia Bandung
Chapter
3. Learning Method
Training Strategy
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
Lecture √√√ Low
Demonstration √√ √√ Low/High
Discussion √√ √√ High
Debate √√ √√ High
Question & Answer √√√ Medium
Video √√ √√ √√ Medium
Seminar √√ √√ Medium
Workshop √√ √ √√√ Medium
Games/Quiz √√ √√ Medium
Brainstorming √√ High
Buzz Group √√ High
Field Observing √ √ √ Medium
Role Play √ √√ High
Ice Breaker √√ High
Simulation √ √ √√ High
Case Study √√ Medium
Project √√ √√ √√ High
Teaching, Training, and
Learning (Reece & Walker.
2003: 106)
4. Lecture
√√√ Low
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
• Metode ini bersifat Aktif-Pasif,
Trainer aktif, Trainee Pasif.
• Metode ini menuntut Trainer
banyak bicara, menjelaskan dan
memaparkan materi, sedangkan
Trainee mendengarkan dan
menyimak dengan baik.
• Cara ini baik dilakukan dikala
Trainer memberikan pengertian,
data, dan fakta.
• Kuliah tidak disarankan untuk
sering dipakai, apalagi saat menjadi
dominan, karena hanya
menjadikan Trainee pendengar
saja.
5. Demonstration
√√ √√ Low/High
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
• Demonstrasi adalah teknik pembelajaran
dengan peragaan.
• Trainer memperagakan sesuatu, atau
menunjukkan peragaan sesuatu, dan
disimak langsung prosesnya oleh trainee.
• Bedanya dengan metode lecture, pada
metode lecture trainee hanya
mendengarkan penjelasannya, sedangkan
dalam demonstrasi trainee melihat
contohnya secara langsung di depan
mata.
6. Discussion
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ √√ High
• Diskusi adalah metode saling
tukar pendapat secara dua arah.
• Dua arah dilakukan baik antara
Trainer dan trainee, maupun
antara trainee yang satu
dengan trainee lainnya.
• Diskusi dapat dilakukan dengan
memberikan sedikit informasi
untuk kemudian diperkaya
dalam proses diskusinya.
7. Debate
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ √√ High
• Debat adalah pertukaran pendapat
yang mengarah pada menang atau
kalah.
• Dalam debat, Trainee dibagi dalam
beberapa kelompok dan mengambil
peran.
• Setelah sesi pertama, peran ditukar.
• Tujuan perubahan peran adalah,
agar dengan debat, setiap Trainee
dapat mengenali perspektif berpikir
yang berbeda-beda secara dalam
dan tajam.
8. Question and Answer
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√√ Medium
• Trainer memberi pertanyaan dan
dijawab Trainee.
• Bisa juga dengan Trainee memberi
pertanyaan untuk dijawab Trainee lain.
• Metode ini bisa dilakukan secara
individu maupun kelompok.
• Pertanyaan dan jawaban tidak selalu
harus di akhir sesi. Bisa di tengah atau
bahkan di awal.
9. Video
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ √√ √√ Medium
• Video efektif untuk
memberikan informasi
secara lebih menarik.
• Gunakan video pendek yang
sesuai dengan materi.
• Semakin bagus kualitas
gambar, semakin baik.
• Trainer dapat memotong
adegan dari film tertentu,
atau mencari film pendek
secara langsung.
10. Seminar
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ √√ Medium
• Mirip dengan lecture atau
kuliah, dengan penambahan
unsur afektif yang emosional.
• Digunakan untuk pemaparan
informasi secara umum.
• Sifat informasi tidak terlalu
mendalam.
• Biasanya digunakan untuk
preview sebuah training.
11. Workshop
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ √ √√√ Medium
• Metode pembelajaran yang
dominan dengan unsur
praktek.
• Dalam workshop, unsur
praktek bisa mencapai
minimal 70 %.
• Sangat efektif untuk
training mengenai
keterampilan yang bersifat
teknis.
12. Game/Quiz
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ √√ Medium
• Metode ini meningkatkan
pengetahuan dalam suasana
menantang.
• Bentuk kuis bisa bermacam, mulai
dari pertanyaan hingga tantangan
aktif.
• Dalam kuis, ada menang dan
kalah, serta disediakan hadiah bagi
pemenang.
13. Brainstorming
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ High
• Setiap Trainee diminta
mengeluarkan ide spontan.
• Proses penyampaian ide
bisa dilakukan lebih dari
satu kali.
• Semakin spontan semakin
baik, dan hindari berpikir
terlalu lama.
• Hasil ide yang terkumpul,
dibahas dan diambil
kesimpulan bersama.
14. Buzz Group
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ High
• Diskusi kelompok, dengan
memecah ke dalam
kelompok yang lebih kecil.
• Dalam kelompok kecil,
dibahas isu-isu kecil.
• Semua kelompok kecil,
membahas tema yang saling
berkaitan.
• Kelompok kecil bersatu
kembali dalam kelompok
yang lebih besar,
menyatukan ide-ide kecil
sebelumnya menjadi satu ide
besar.
15. Field Observing
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√ √ √ Medium
• Trainee melakukan pengamatan
lapangan terhadap materi.
• Kondisi yang diamati adalah
kondisi riil, kondisi sesungguhnya.
• Metode ini dapat membantu
mengkolaborasikan konsep ideal
dengan kenyataan di lapangan.
• Hasil pengamatan didiskusikan di
dalam kelas.
16. Role Play
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√ √√ High
• Metode ini adalah metode bermain
peran.
• Trainee memainkan peran tertentu,
lalu melakukan interaksi berdasarkan
perannya masing-masing.
• Interaksi antar peran menjadi kunci
utama dalam metode ini.
• Saat memerankan sesuatu atau
seseorang, Trainee perlu melakukan
asosiasi sebagai orang pertama.
17. Ice Breaker
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ High
• Membantu proses belajar dalam
mencairkan suasana yang beku.
• Dapat mengembalikan fokus Trainee
kembali pada proses belajar.
• Dapat sekaligus digunakan sebagai
penjelas materi.
• Aktivitas bersifat bebas.
18. Simulation
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√ √ √√ High
• Menyederhanakan suatu kasus besar agar
dapat lebih mudah dipahami dan
dipraktekkan Trainee dalam lingkup kecil.
• Sangat efektif dalam membantu
pemahaman Trainee secara menyeluruh
dan riil terhadap materi.
• Lebih disarankan dalam bentuk aktivitas
langsung oleh Trainee.
• Setelah dilakukan, kembalikan lagi ke
model besarnya melalui refleksi.
19. Case Study
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ Medium
• Mendiskusikan kasus nyata
yang pernah terjadi, baik di
dalam maupun di luar instansi.
• Setiap Trainee terlibat
menyampaikan cara
pandangnya.
• Diupayakan untuk menemukan
solusi.
• Direfleksikan kepada kondisi riil
di dalam instansi.
20. Project
Domain
Trainee
Participation
Cognitive Afective Psychomotor
Low High Low High Low High
√√ √√ √√ High
• Trainee diberi tugas berupa
proyek langsung sebagai
implementasi dari materi yang
sudah diberikan.
• Metode ini dilakukan dalam
Training yang bersifat jangka
panjang.
• Hasil proyek sangat mendekati
kondisi sesungguhnya, atau
bahkan sama dengan kondisi asli
yang akan dihadapi.