Presentasi yang menjelaskan kenapa kita harus meniatkan segalanya karena Allah dan kenapa ngaji secara rutin dan istiqomah itu penting. File PPT bisa didownload di http://bit.ly/NiatDanNgaji
Bantu share ya...
Materi Kajian Mingguan pertemuan 21 "Menjadi Orang yang Lebih Beruntung" bisa didownload di channel telegram https://t.me/MateriKajianMingguan
Semoga menjadi amal sholeh yg terus mengalir pahalanya untuk kita semua. Aamiin YRA
"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
File PPT dan detil penjelasannya bisa didownload di https://goo.gl/NTrt5L
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
Filosofi dan Hikmah Ibadah Haji
Manasik Haji Pertama - Jamaah Haji Annisa Travel 2016
Lokasi Manasik:
Ruang Mabrur Annisa Travel
Jl. Raya Lenteng Agung No. 8A Jakarta Selatan 12610
https://goo.gl/maps/et8e6chLm8p
ANNISA TRAVEL
One Stop Travel Service
Presentasi yang menjelaskan kenapa kita harus meniatkan segalanya karena Allah dan kenapa ngaji secara rutin dan istiqomah itu penting. File PPT bisa didownload di http://bit.ly/NiatDanNgaji
Bantu share ya...
Materi Kajian Mingguan pertemuan 21 "Menjadi Orang yang Lebih Beruntung" bisa didownload di channel telegram https://t.me/MateriKajianMingguan
Semoga menjadi amal sholeh yg terus mengalir pahalanya untuk kita semua. Aamiin YRA
"Jika) hamba Allah berkata,’Yang mana hartaku, yang mana hartaku,” sesungguhnya baginya tiga macam harta; apa yang dia makan lalu lenyap, apa yang dia pakai lalu lusuh, dan apa yang dia infakkan tapi akan tetap tersimpan. Apa saja selain itu, akan lenyap dan meninggalkan manusia.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
File PPT dan detil penjelasannya bisa didownload di https://goo.gl/NTrt5L
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (TQS. Ali ‘Imrân [3]: 133)
Filosofi dan Hikmah Ibadah Haji
Manasik Haji Pertama - Jamaah Haji Annisa Travel 2016
Lokasi Manasik:
Ruang Mabrur Annisa Travel
Jl. Raya Lenteng Agung No. 8A Jakarta Selatan 12610
https://goo.gl/maps/et8e6chLm8p
ANNISA TRAVEL
One Stop Travel Service
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Darimana Kita Berasal?" sebelumnya.
File PPT, DOC & PDF dapat didownload di https://goo.gl/QfR6wk
Semoga bermanfaat...
Hiduplah sesukamu, namun sesungguhnya akhir kehidupanmu adalah kematian; cintailah siapa saja sekehendakmu, tetapi sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya; lakukanlah apa saja semaumu, namun sesungguhnya engkau akan diberi balasan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah: 164)
Sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk taat & beribadah kepada Allah SWT dengan sepenuh tenaga, selama jiwa masih dikandung raga. Namun sayangnya masih banyak kaum muslim yang belum memahami hakikat sebenarnya dari beramal dengan cara yan benar, sehingga amalan menjadi sia-sia dan tak mendapat tujuan yang diinginkan karena tak sesuai dengan tuntunan. InsyaAllah materi ini akan memberikan bimbingan untuk beramal dengan jalan yang telah di syariatkan oleh Allah SWT. Allahu'alam bishawab.
Pada presentasi ini terdapat revisi dan tambahan dari presentasi "Darimana Kita Berasal?" sebelumnya.
File PPT, DOC & PDF dapat didownload di https://goo.gl/QfR6wk
Semoga bermanfaat...
Hiduplah sesukamu, namun sesungguhnya akhir kehidupanmu adalah kematian; cintailah siapa saja sekehendakmu, tetapi sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya; lakukanlah apa saja semaumu, namun sesungguhnya engkau akan diberi balasan.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah: 164)
Al Anam, An Nisa, Taha, At Tahrim, Hud, adab terhadap tetanggaUbaidillah69
(Dan tinggalkanlah) biarkanlah (orang-orang yang menjadikan agama mereka) yang sudah menjadi kewajiban bagi mereka untuk mengamalkannya (sebagai main-main dan senda gurau) oleh sebab mereka mengejek agama (dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia) maka janganlah engkau menghalang-halangi mereka; ayat ini diturunkan sebelum adanya perintah untuk berperang (Peringatkanlah) berilah nasihat umat manusia itu (dengannya) Alquran (agar) janganlah (setiap diri terjerumus ke dalam neraka) atau ke dalam kebinasaan (karena perbuatannya sendiri) karena amal perbuatannya sendiri (Baginya tidak akan ada selain dari Allah) (sebagai penolong) yang dapat menyelamatkannya (dan tidak pula pemberi syafaat) yang dapat mencegah dirinya dari siksaan neraka. (Dan jika ia menebus dengan segala tebusan) dengan segala macam tebusan (niscaya tidak akan diterima) maksudnya diri mereka tidak dapat ditebus. (Mereka itulah orang-orang yang terjerumus ke dalam neraka disebabkan perbuatan mereka sendiri. Bagi mereka disediakan minuman dari air yang sedang mendidih) yakni air yang sangat panas sekali (dan azab yang pedih) yang sangat menyakitkan (disebabkan kekafiran mereka dahulu) oleh sebab kekafiran mereka.
Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo'a, "Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan orang-orang yang wafat mendahului kami dengan membawa iman. Dan janganlah Engkau memberikan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.“ (QS. Al-Hasyr: 10)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. As-Shidqu ialah kesesuaian pembicaraan
dengan kenyataan menurut keyakinan
orang yang berbicara, As-Sidqhu ini
kebalikan dari Al-Kadzibu (bohong).
Ada yang mengatakan As-Shidqu ialah
kesesuaian ucapan hati dengan sesuatu
yang dikabarkan (dhahirnya) secara
bersamaan, jika salah satu syarat tersebut
hilang maka tidak dinamakan jujur secara
sempurna.
4. KEUTAMAAN ASH-SIDQU
1) Menjadi pendamping para Nabi alaihim us salaam
Firman Alloh; Artinya: "Dan barang siapa yang m e ntaati Allo h dan
Ro sul(Nya), m e re ka itu akan be rsam a-sam a de ng an o rang -o rang yang
dianug e rahi nikm at o le h Allo h, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiq iin, o rang -
o rang yang m ati syahid, dan o rang -o rang sho le h, m e re ka Itulah te m an
yang se baik-baiknya". (QS. An-Nisaa' [4]: 69)
Memasukkannya ke Surga.
Rosululloh sho lallo hu alaihi wassalam bersabda:
(( قُ صقدَقد يُ لُ جُ رَّ ل الُ زاَقد يَقد م اَقد وَقد ، ةِ، و نَّجَقد ل ى الَقدإِ، و يْ إ قدِ، وهْ إ يَقد رَّ بِ، ون الَّ إِ، ووَقد ، رِّ، بِ، ول ى الَقدإِ، و يْ إ قدِ، وهْ إ يَقد قَقد قدْ إ صِّ، ن الَّ إِ، وفَقد ، قِ، و قدْ إ صِّ، ب الِ، و مْ إ كُ يْ إلَقدعَقد
(( ق اً ايْ إقدِّ،صِ، و هللِ، و قد اَقدنْ إعِ، و بَقد تَقدكْ إ يُ ت ىَّحَقد قَقد قدْ إ صِّ، ر ى الَقد حَّ تَقديَقدوَقد
He ndaklah kalian (be rbuat) jujur!. Se sung g uhnya jujur m e nunjukkan
ke pada ke baikan, dan ke baikan m e nunjukkannya ke Surg a. Dan
se nantiasa se o rang (be rbuat) jujur dan m e njag a ke jujurannya hing g a ditulis
disisi Allo h se bag ai Ash-Shiddiq (o rang yang jujur).
(HR. Muslim: 4721)
5. KEUTAMAAN ASH-SIDQU
Menenangkan hati.
Hasan Bin Ali rodhiallohu anhuma berkata:
)) :قَ دْ صّ ال نّ إِ فَ ،كَ بُ يْ رِ يَ لَ ماَ لىَ إِ كَ بُ يْ رِ يَ ماَ عْ دَ مَ لّ سَ وَ هِ يْ لَ عَ اُ لىّ صَ اِ لِ وْ سُ رَ نْ مِ تُ ظْ فِ حَ
(( ةٌ بَ يْ رِ بُ ذْ كَ ال وَ ،ةٌ نَ يْ نِ أْ مَ طُ
Aku hafal dari Rosululloh sholallohu alaihi wassalam: Tinggalkanlah perkara yang
meragukanmu kepada perkara yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran adalah
ketenangan, dan bohong adalah kecemasan. (lihat Shohih Jami': 3377)
Membuat niat lebih besar.
Rosululloh sholallohu alaihi wassalam bersabda:
(((( ءِ داَ هَ شّ ال لَ زِ ناَ مَ اُ هُ غَ لّ بَ ،قٍ دْ صِ بِ ةَ دَ هاَ شّ ال اَ لَ أَ سَ نْ مَ
Barangsiapa meminta kepada Alloh mati syahid dengan jujur, Alloh angkat dia
ketingkatan orang-orang yang syahid. (HR. Muslim: 1773)
Mendapatkan berkah.
((باَ ذّ كَ وَ ماَ تَ كَ نْ إِ وَ ،ماَ هِ عِ يْ بَ يْ فِ ماَ هُ لَ كَ رِ وْ بُ ناَ يّ بَ وَ قاَ دَ صَ نْ إِ فَ ،قاَ رّ فَ تَ يَ مْ لَ ماَ رِ ياَ خِ بالِ نِ عاَ يْ بَ ال
(( ماَ هِ عِ يْ بَ ةُ كَ رَ بَ تْ قَ حِ مُ
Penjual dan pembeli (memiliki) pilihan sebelum mereka berdua berpisah, jika berdua
berkata jujur dan menjelaskan (kekurangannya) maka diberkahi jual beli mereka. Dan jika
berdua menyembunyikan (kekurangan) dan berbohong maka dihapus keberkahan jual beli
mereka berdua. (HR. Bukhori: 1937)
6. Ibnu Qoyyim rohimahulloh berkata: Jujur
tiga (macam): perkataan, perbuatan dan
keadaan.
Jujur dalam perkataan: lurusnya lisan pada
perkataan seperti lurusnya tangkai diatas
pangkalnya.
jujur dalam perbuatan: lurusnya perbuatan-
perbuatan di atas perintah dan Ittiba'
seperti lurusnya kepada diatas badan.
Jujur dalam keadaan: lurusnya perbuatan
hati dan anggota badan diatas keikhlasan.
7. TERCELANYA AL-KADZIB (DUSTA)
Dusta merupakan akhlak tercela yang paling buruk. Dalam dusta terhimpun
segala keburukan dan kebusukan. Beragam penyakit seperti namimah (memfitnah),
ghibah (menggunjing), dengki, hasud, takabur, permusuhan, pengkhianatan,
perselingkuhan, dan lain-lain, termasuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN),
semuanya berasal dari dusta.
Jika jujur (shidq) adalah pangkal segala kebaikan, maka pangkal segala keburukan
adalah dusta, sebab dusta melahirkan kejelekan demi kejelekan yang berujung pada
kesengsaraan dan kebinasaan. Rumah tangga Samara (sakinah, mawaddah wa
rahmah) pun mustahil dapat dibangun dengan dusta. Selama ada pendusta, baik itu
suami atau istri, keharmonisan rumah tangga hanya menjadi mimpi atau utopia
belaka. Membiarkan anak terbiasa berdusta berarti menghancurkan masa
depannya. Menumbuhsuburkan pendusta, atau cuek terhadap gejala-gejala dusta,
dalam sebuah organisasi, instansi, partai atau negara, berarti kita sedang
menenggelamkan institusi tersebut ke dalam jurang kehancuran.
Rasulullah saw bersabda, Hendaknya kalian selalu jujur. Sebab, kejujuran itu
menghantarkan kepada kebajikan dan kebajikan itu menghantarkan kepada surga.
Seseorang akan senantiasa jujur dan berusaha keras untuk jujur sampai dicatat di
sisi Allah sebagai shiddiq (orang yang sangat jujur). Dan waspadalah terhadap
dusta. Sebab, dusta itu menghantarkan kepada keburukan/kejahatan dan
keburukan itu menghantarkan kepada neraka. Dan seseorang akan selalu dusta dan
berusaha keras untuk dusta sampai dicatat di sisi Allah sebagai kadzdzaab
(pendusta) (HR Muslim no. 4721)
8. ANCAMAN DAN SIKSAAN
BAGI PENDUSTA
• 1.Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit
• Dalam kajian Imam Ibnu Katsir, maksudnya adalah amal shaleh dan doanya tidak diangkat
(ke langit) alias tidak diterima oleh Allah swt., karena Allah swt hanya menerima dengan baik
orang-orang yang bertakwa, menerima amal shaleh dan kepada-Nyalah naik ucapan-ucapan
yang baik sebagaimana firman-Nya, … kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik
dan amal yang shalih dinaikkan-Nya [1250] (QS Faathir [35]: 10).
• 2.Tidak akan masuk surga hingga unta masuk ke lubang jarum
• Dosa dusta itu menyebabkan mereka tidak akan masuk surga selama-lamanya, sebab mereka
telah tertolak dari rahmat Allah. Penggunaan redaksi hingga unta masuk ke lubang jarum
menunjukkan bahwa mereka mustahil masuk surga sebagaimana kemustahilan masuknya
unta ke lubang jarum. Ibnu Abbas ra berkata, Sesungguhnya Allah sangat bagus sekali dalam
membuat tasybih (penyamaan) dengan unta. Bahwa benang cocok untuk dimasukkan ke
dalam lubang jarum, sementara unta tidak tepat. (At Tafsir Al Munir, Dr Wahbah Az Zuhaili,
VIII/25).
• 3.Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut
(api neraka)
• Begitu bahayanya dusta, balasannya pun dahsyat, yaitu neraka. Keadaan mereka di neraka
pun sungguh sangat mengenaskan. Mereka mempunyai tikar tidur, tapi bukan terbuat dari
bahan polyester misalnya, melainkan terbuat dari api neraka, ditambah lagi di atas mereka
ada selimut (penutup) dari neraka. Maksudnya, mereka terkepung dalam api neraka sehingga
tidak pernah akan bisa lolos sebagaimana firman Allah, Sesungguhnya api itu ditutup rapat
atas mereka (QS Al-Humazah [108]: 8) dan firman-Nya, Dan Sesungguhnya Jahannam itu
benar-benar meliputi orang-orang yang kafir (QS At-Taubah [9]: 49). Lalu firman-Nya yang
lain, Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah mereka pun lapisan-
lapisan (dari api) (QS Az-Zumar [39]: 16).
9. Pertama: Dusta kepada Allah dan Rasul-Nya. Inilah dusta yang paling besar yang
dapat menjadikan kufur pelakunya sehingga berhak mendapatkan laknat dan
jauh dari rahmat Allah. Termasuk dalam jenis dusta ini adalah menghalalkan apa
yang diharamkan oleh Allah, mendustakan ayat-ayat Allah (seperti dalam ayat
di atas), mendustakan para rasul dan menuduh mereka bohong, dan
mendustakan hari kebangkitan dan hari pembalasan serta hal-hal yang gaib
yang sudah diterangkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah.
Kedua: Dusta kepada manusia. Dusta jenis ini termasuk dalam kategori dosa
besar dan termasuk sifat dan karakter orang munafik, sebab kejujuran keimanan
seseorang akan menjauhkan dari sifat tercela ini. Termasuk dalam jenis dusta ini
adalah memberikan kesaksian palsu, sumpah palsu, dusta dalam jual beli, dusta
dalam canda, dusta untuk merusak hubungan orang lain, termasuk hubungan
suami istri, menyebar informasi dusta seperti isu, gosip, dan lain-lain. Termasuk
dalam kategori ini dusta kepada anak kecil, sesuatu yang bagi sebagian orang
(juga orangtua terhadap anak) menjadi kebiasaan, bahkan melakukannya
tanpa beban. Padahal Nabi saw pernah mewanti-wanti dalam sabdanya,
Barangsiapa mengatakan kepada anak kecil: Kemarilah, ini saya kasih (sesuatu),
kemudian ternayata ia tidak memberinya sesuatu, maka hal ini merupakan
dusta (HR Ahmad dan dihasankan oleh Al-Albaani).
10. Ibnu Syihab az Zuhri, seorang tabi’in, berkata,
“Aku belum pernah mendengar adanya
dusta yang diperbolehkan kecuali
dalam tiga hal yaitu ketika perang,
untuk mendamaikan orang yang
berselisih dan ucapan suami untuk
menyenangkan istrinya atau
sebaliknya.”
(HR Muslim no : 6799).