1. 1
LAPORAN PENGALAMAN LAPANGAN INDUSTRI (PLI)
DI PT. KANA HARAPAN JAYA
PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN
UNIVERSITAS ANDALAS
OLEH:
YOGI PRATAMA PUTRA
NIM: 18061034/2018
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
2. 2
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS
Laporan ini Disampaikan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan
Penyelesaian Pengalaman Lapangan Industri (PLI)
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Semester Januari – Juni 2022
Oleh:
Yogi Pratama Putra
NIM: 18061047/2018
Jurusan Teknik Sipil
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Diperiksa dan Disahkan Oleh:
Dosen Pembimbing
Yuwalitas Gusmareta, S. Pd, M. Pd. T
NIP. 19870818 201504 2 004
a.n. Dekan FT-UNP
Kepala Unit Hubungan Industri
Ali Basrah Pulungan, S.T., M.T.
NIP. 19741212 200312 1 002
3. 3
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI/PERUSAHAAN
Laporan ini Disampaikan untuk Memenuhi Sebagian dari Persyaratan
Penyelesaian Pengalaman Lapangan Industri (PLI)
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
Semester Januari - Juni 2022
Oleh:
Yogi Pratama Putra
NIM: 18061034/2018
Jurusan Teknik Sipil
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Diperiksa dan Disahkan Oleh:
Pembimbing Lapangan
Romi Hidayat Lubis
Mengetahui
Project Manager PT. Kana Harapan Jaya
Romi Hidayat Lubis
4. 4
BIODATA
Nama Lengkap : Yogi Pratama Putra
NIM : 18061034/2018
BP : 2018
Tempat/Tanggal Lahir : Kambang / 17 Juli 2000
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Alamat : Parak Karakah, Kec. Padang Timur, Kota Padang, Provinsi
Sumatera Barat
Nomor Telepon : 082284653371
Riwayat Pendidikan :
a. SD/MI : SD Negeri 30 Koto Baru
b. SMP/MTs : SMP Negeri 1 Bayang
c. SMA/MA/SMKN : SMA Negeri2 Painan
5. 5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) yang dilaksanakan di PT. Kana
Harapan Jaya pada Proyek Pembangunan Rumah Susun ASN Universitas
Andalas.
Laporan ini dibuat untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah PLI di
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Padang. Tujuan
dibuatnya laporan PLI ini adalah untuk melaporkan segala kegiatan yang
dilakukan selama melaksanakan kegiatan PLI di PT. Kana Harapan Jaya.
Penyusunan laporan PLI ini tidak lepas dari pengarahan dan bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
moril, material serta kasih sayang yang tak ternilai harganya.
2. Bapak Drs. Revian Body, MSA., selaku Ketua Prodi S-1 Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
3. Bapak Faisal Ashar, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang.
4. Ibu Dr. Eng. Prima Yane Putri, S.T., M.T, selaku Sekretaris Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
5. Ibu Risma Apdeni, S.T., M.T., selaku Koordinator UHI Jurusan Teknik SIpil
yang telah memberikan waktu untuk pengarahan dan nasihat dalam
menyelesaikan laporan PLI ini.
6. Ibu Yuwalitas Gusmareta, S. Pd, M. Pd. T selaku Pembimbing PLI yang telah
memberikan waktu untuk bimbingan, petunjuk, pengarahan dan nasihat dalam
menyelesaikan laporan PLI ini.
7. Bapak/Ibu dosen serta staf Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang.
8. Bapak Romi Hidayat Lubis selaku Project Manager sekaligus pembimbing
selama berada di lapangan yang telah memberikan ilmu dan informasi terkait
pekerjaan untuk penulisan laporan ini.
9. Bapak, Ibu dan Kakak-kakak di Divisi Engineering yang telah berbagi ilmu
dan keterampilan khususnya terkait teknik sipil selama Penulis melaksanakan
6. 6
PLI.
10. Semua staf di PT. Kana Harapan Jaya yang bertanggung jawab untuk Proyek
Pembangunan Rumah Susun ASN Universitas Andalas. Laporan ini masih
jauh dari sempurna, namun semoga dapat memberi manfaat bagi pembacanya.
Hanya doa yang dapat penulis ucapkan kepada Allah SWT, semoga
segala bantuan mendapatkan balasan yang sesuai dari-Nya. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun
pembahasan namun semoga dapat memberi manfaat bagi pembacanya.
Padang, April 2021
Penulis
7. 7
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS..............................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI/PERUSAHAAN....................................................3
BIODATA..................................................................................................................................4
KATA PENGANTAR ...............................................................................................................5
DAFTAR ISI..............................................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................8
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................................9
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................10
A. Deskripsi Proyek...........................................................................................................10
1. Latar Belakang Proyek..............................................................................................10
2. Tujuan Proyek ...........................................................................................................10
3. Manfaat Proyek .........................................................................................................10
4. Biaya Proyek .............................................................................................................11
5. Deskripsi Proyek .......................................................................................................11
6. Lokasi Proyek............................................................................................................11
7. Hubungan Kerja Pengelola Proyek ...........................................................................12
8. Struktur Organisasi Lapangan...................................................................................12
B. Sistematika Penulisan Laporan .....................................................................................18
BAB II LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN .....................................................................20
A. Proses Pelaksanaan Proyek ...........................................................................................20
1. Tahap Pra-pelaksanaan..............................................................................................20
2. Tahap Pelaksanaan....................................................................................................22
3. Proses Pengawasan....................................................................................................25
B. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan...................................................................................26
C. Temuan Menarik...........................................................................................................28
BAB III PENUTUP .................................................................................................................30
A. Kesimpulan ...................................................................................................................30
B. Saran..............................................................................................................................30
10. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Proyek
1. Latar Belakang Proyek
Pembangunan yang pesat di perkotaan mengakibatkan lahan semakin sempit.
Kebutuhan akan rumah tempat tinggal semakin meningkat sementara lahan yang
tersedia untuk perumahan tidak sesuai dengan kondisi kependudukannya.
Pertumbuhan penduduk di kota sebaiknya diimbangi dengan ketersediaan hunian
yang layak dan terjangkau. Pembangunan rumah susun menjadi solusi akan
ketidakseimbangan antara kebutuhan tempat tinggal dengan jumlah penduduk.
Direktorat Jendral Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) melakukan pembangunan rumah susun dilatarbelakangi akan
kebutuhan perumahan bagi tenaga kerja Universitas Andalas dengan jumlah
anggota yang tidak seimbang ketersediaan lahan. Selain itu, hal ini juga disebabkan
oleh faktor ekonomi khususnya di daerah Kota Padang untuk pembelian satu unit
rumah yang terbilang cukup mahal.
Proyek Pembangunan Rumah Susun ASN Universitas Andalas merupakan
proyek yang bertujuan untuk memberikan fasilitas berupa tempat tinggal yang
diperuntukkan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) Universitas Andalas. Rumah
susun tersebut berlokasi di samping Rumah Sakit Universitas Andalas, lebih
tepatnya di Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang.
2. Tujuan Proyek
Tujuan dari dilaksanakannya pembangunan rumah susun ASN ini adalah untuk
memberi kemudahan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di
Universitas Negeri Padang terhadap kebutuhan akan tempat tinggal.
3. Manfaat Proyek
Manfaat dari dilaksanakannya pembangunan rumah susun ASN ini adalah
dapat menyeimbangkan kebutuhan akan tempat tinggal dengan jumlah ASN yang
layak huni dengan harapan dapat mendukung kinerja bagi para ASN dalam
menjalankan pekerjaan.
11. 11
4. Biaya Proyek
Biaya proyek Pembangunan Rusun ASN ini berjumlah Rp. 18. 373.600.000,-
(delapan belas miliar tiga ratus tujuh puluh tiga juta enam ratus ribu rupiah). Sumber
dana untuk proyek ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) tahun anggaran 2021
5. Deskripsi Proyek
a. Data umum
Nama Proyek : Pembangunan Rusun ASN Universitas Andalas
Lokasi Proyek : Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Provinsi
Sumatera Barat
Owner : Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Konsultan Pengawas : PT. Cipta Multi Kreasi
Kontraktor : PT. Kana Harapan Jaya
Jenis Kontrak : Gabungan Lumsum dan Harga Satuan
Nomor Kontrak : 06/Fis- Rusun—Unand/SATKER.PNP-SB/2021
Tanggal Kontrak : 30 November 2021
Sumber Dana : APBN
Tahun Anggaran : 2021
Nilai Kontrak : Rp. 18.373.600.000,-
Luas Bangunan : 1.071,875 m2
Lingkup Pekerjaan : Pekerjaan Struktur
Pekerjaan Arsitek
Pekerjaan MEP ( Mechanical Electrical Plumbing)
Masa Pelaksana : 240 Hari Kalender
Nomor SPK :
6. Lokasi Proyek
Proyek Rumah Susun ASN Universitas Andalas ini berada di kawasan
Universitas Andalas. Proyek ini berlokasi di Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota
Padang, Sumatera Barat, dengan koordinat -0.9207708, 100.4560329. Lokasi
Proyek dapat dilihat pada Gambar 1.
12. 12
Gambar 1. Lokasi Proyek
(Sumber: Google Map)
7. Hubungan Kerja Pengelola Proyek
Tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur proyek adalah sebagai
berikut:
a. Owner yang merupakan Satuan Kerja Non vertikal (SNVT) perumahan sebagai
pemilik dan penyedia perkerjaan dan pendanaan untuk proyek Rusun ASN
Universitas Andalas.
b. User yang merupakan Univeritas Andalas sebagai pengguna proyek Rusun
ASN Universitas Andalas.
c. Pelaksana yang merupakan PT. Kana Harapan Jaya sebagai kontraktor.
d. Manajemen Konstruksi yang merupakan PT. Cipta Multi Kreasi sebagai
konsultan pelaksana.
8. Struktur Organisasi Lapangan
Tugas dan tanggung jawab masing-masing dari struktur organisasi lapangan
adalah sebagai berikut:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mempunyai tugas pokok yang berkaitan
dengan pengadaan barang/jasa dan menyusun, menandatangani, melaksanakan
serta mengendalikan kontrak. Tugas dan wewenang PPK diatur dalam Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaaan Barang dan Jasa
sebagaimana telah diubah berakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun
2015 tentang Perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
13. 13
2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa, menyebutkan bahwa PPK sesuai
dengan tugas dan wewenangnya, yang dilimpahkan oleh PA/KPA kepada PPK,
bertanggung jawab baik secara formal maupun material atas terlaksananya
pengadaan barang dan jasa.
b. Pimpinan Cabang
Pimpinan atau kepala cabang merupakan perpanjangan tangan direksi di
wilayah daerah, tugas dan tangggung jawab dari kepala cabang yaitu:
1. Membuat rencana kegiatan untuk perusahaan yang dipimpin.
2. Bertanggung jawab atas segala aktifitas yang berkaitan dengan perusahaan
yang dipimpin.
3. Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan.
4. Menjaga hubungan baik terhadap principal, general agent dan instasi
pemeritahan.
5. Menandatangani dokumen-dokumen penting seperti Notice of Readiness
(NOR), Letter of Authorisation, Bill of Leading (B/L) dan kwintasi.
c. Konsultan Pengawas
Tugas konsultan pengawas adalah memberikan layanan keahlian kepada owner
dan tim pengelola teknis dalam melaksanakan tugastugas koordinasi dan
pengendalian seluruh kegiatan teknis pembangunan terhadap pelaksanaan
konstruksi dan masa pemeliharaan, baik yang menyangkut aspek manajemen
maupun teknologi.
d. Manajer Teknik
Manajer teknik adalah pimpinan bidang teknik yang bertanggung jawab
terhadap project manager atas semua pekerjaan yang menyangkut bidang
perencanaan. Manajer teknik dibantu oleh staf dibawahnya dalam menyusun
metode kerja yang berisi data teknis spesifikasi setiap tahapan pekerjaan di
proyek yang dapat menunjang pelaksanaan kegiatan produksi sehingga dapat
efektif dan efisien.
e. Project Manager
Project manager adalah pimpinan sebuah proyek, karena itu juga project
manager memiliki tugas yang vital dalam sebuah proyek. Mulai dari membuat
perencanaan, mengalokasi tim, mitigasi resiko, hingga membuat laporan untuk
para stakeholder.
f. Site Manager
14. 14
Site manager adalah pembantu project manager dalam memeriksa secara rinci
pekerjaan di lapangan dan mengeluarkan instruksi di lapangan kepada
subkontraktor sesuai dengan rencana kerja dan mutu yang telah disetujui, tugas
dari site manager adalah bertanggung jawab pada pelaksanaan pembangunan
keseluruhan baik biaya, waktu dan mutu.
g. Ahli Arsitek
Ahli arsitek adalah seseorang yang memiliki tugas untuk membuat kerangka
umum dan konsep perencanaan arsitektur, melakukan koordinasi dengan bagian
tenaga ahli, melakukan konsultasi dengan bagian owner, mengembangkan
perencanaan dan mengendalikan perencanaan arsitektur yang telah dibuat.
h. Ahli K3 Konstruksi
Peranan K3 konstruksi yaitu dapat menyusun program K3 serta penerapannya
dalam konstruksi. Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli K3 konstruksi
diantaranya adalah:
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait
K3 Konstruksi.
2. Mengevaluasi dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Mengevaluasi program K3.
4. Mengevaluasi prosedur dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program,
prosedur kerja dan instruksi kerja K3.
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan dan pedoman teknis
K3 konstruksi.
7. Mengevaluasi perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3
jika diperlukan.
8. Mengevaluasi penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta
keadaan darurat.
i. Administrasi Teknis
Sebuah proyek konstruksi akan berjalan dengan baik jika didukung oleh seorang
administrasi dan keuangan proyek dengan berbagai macam tugasnya. Peran
adminisrasi proyek dimulai dari masa persiapan pelaksanaan pembangunan
sampai dengan pemeliharaan dan penutupan kontrak kerja. Tugas administrasi
dan keuangan proyek bangunan adalah sebagai berikut:
15. 15
1. Melakukan seleksi atau perekrutan pekerjaan di proyek untuk pegawai
bulanan sampai dengan pekerja harian dengan spesialis keahlian masing-
masing sesuai organisasi proyek yang dibutuhkan.
2. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang hutang dan lain-
lain.
3. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar
oleh owner sebagai pemilik proyek.
4. Melayani tamu-tamu internal perusahaan maupun eksternal dan melakukan
tugas umum. Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga
kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji
serta tunjangan karyawan.
5. Membuat laporan akuntansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi.
6. Mengurus tagihan kepada pemilik proyek atau jika kontraktor nasional
dengan banyak proyek maka bertugas juga membuat laporan ke kantor pusat
serta menyiapkan dokumen untuk permintaan dana ke bagian keuangan
pusat.
7. Membantu project manager terutama dalam hal keuangan dan sumber daya
manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik.
8. Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau kepolisian
mengenai keberadaan proyek dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.
9. Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat
proyek dan sejenisnya.
10. Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika proyek yang
dikerjakan berskala besar sehingga melakukan pemborongan kembali
kepada kontraktor spesialis sesuai dengan item pekerjaan yang dikerjakan.
11. Memelihara bukti-bukti kerja subbagian administrasi proyek serta data-data
proyek.
j. Pelaksana
Pelaksana memiliki keahlian seperti pelaksana struktur, pelaksana plumbing,
pelaksana mechanical electrical, pelaksana besi, pelaksana bekisting dan lain-
lain. Adapun tugas dan tanggung jawab pelaksana adalah sebagai berkut:
16. 16
1. Mempersiapkan fasilitas dan sarana demi kelancaran pekerjaan.
2. Mempersiapakan bahan-bahan bangunan yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam bestek.
3. Melaksanakan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sesuai
dengan rencana kerja dan syarat-syarat
4. Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya sesuai
dengan surat perjanjian kontrak.
5. Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung
jawab pelaksana.
6. Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang
diperlukan pada saat pelaksanaan pekerjaan.
7. Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.
k. Logistik
Logistik berperan dalam melakukan pendatangan barang atau bahan material,
penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana
lapangan, tugas dari staf logistik yaitu:
1. Mencari dan meninjau data jumlah bahan material beserta harganya dari
beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih
harga terbaik dan memenuhi standar dan spesifikasi atau kualitas yang telah
ditetapkan.
2. Menentukan lokasi penyimpanan bahan material konstruksi yang sudah
didatangkan ke area proyek sehingga tertata rapi dan terkontrol dengan baik
jumlah pendatangan dan pemakaiannya.
3. Menandai label atau keterangan pada bahan material atau alat konstruksi
yang disimpan untuk menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar
dengan bahan matarial atau alat proyek yang lain.
4. Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab
atas ketersediaan bahan material yang dibutuhkan.
5. Membuat dan menyusun laporan kebutuhan bahan material sesuai dengan
format yang sudah menjadi standar perusahaan kontraktor.
6. Membuat dan menyusun berita acara mengenai penerimaan atau penolakan
bahan material setelah melalui quality control.
17. 17
7. Berkoordinasi dengan kepala pelaksana konstruksi dan bagian teknik
proyek mengenai jumlah dan jadwal pendatangan bahan yang diperlukan
pada masing-masing waktu pelaksanaan item pekerjaan.
l. Quantity Surveyor
Tugas dan tanggung jawab profesi quantity surveyor memberikan perkiraan
biaya awal suatu proyek. Membuat perancangan biaya termasuk perkiraan
investasi suatu proyek. Merancang perputaran biaya (Cash flow) dan analisis
nilai (value analysis).
m. Administrasi Logistik
Administrasi logistik melakukan pengadaan dan pemrosesan barang,
mengoperasikan perangkat lunak logistik dan monitoring, melakukan
pembaruan catatan persediaan dan lokasi barang, membuat laporan
administrasi, melakukan koordinasi dengan staf internal dan berkomunikasi
dengan vendor.
n. Drafter
Organisasi perusahaan konstruksi menempatkan posisi drafter dibawah arsitek
atau engineer. Drafter bertugas membantu arsitek dan engineer untuk membuat
sebuah gambar yang detail, lengkap dengan kode, material yang digunakan, dan
dimensi. Secara umum, tugas drafter adalah merelalisasikan bayangan atau
imajinasi dari seorang engineer kedalam sebuah gambar teknis secara mendetail
dan mudah dipahami. Gambar teknik itu akan berguna supaya pekerjaan mudah
dilakukan, dengan mengetahui kode, material yang harus digunakan, hingga
ukuran-ukurannya.
o. Mandor
Mandor merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengelola
pekerjaan dan memiliki tanggung jawab teknis (Rahardjo HA & Bermawi H,
2014). Tugas mandor mendatangkan sejumlah tenaga kerja sesuai dengan
kualifikasi yang diperlukan, sekaligus memimpin dan mengawasi pekerjaan
mereka.
p. Surveyor
Tugas Surveyor adalah melakukan survei dan pengukuran di lapangan. Kata
survei di dunia kerja merujuk kepada keberadaan orang tersebut di lapangan
untuk tugas peninjauan. Pada umumnya, surveyor identik dengan pekerjaan
konstruksi atau proyek bangunan, namun seiring berjalannya waktu, semua
18. 18
bidang pekerjaan memiliki berbagai posisi yang disebut sebagai surveyor.
pekerjaan surveyor lebih banyak berhubungan dengan pengukuran bangunan.
Hal ini dikarenakan karena pengertian survei sendiri adalah suatu pekerjaan
pengukuran yang dilakuan di atas permukaan bumi, untuk mengambil data-data.
Beberapa hal yang harus bisa dikuasai oleh surveyor adalah ilmu ukur tanah,
teknik gambar bangunan, ilmu matematika dan teknik mengoperasikan alat-alat
untuk survei.
GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI
B. Sistematika Penulisan Laporan
Dalam penyusunan Laporan Praktek Lapangan Industri ini terdiri dari tiga bab yang
secara garis besarnya berisikan hal-hal sebagai berikut:
BAB 1. PENDAHULUAN
Romi Hidayat Lubis
Project Manager
Dwi Prasetiawan
Site Manager
Lia Pangaribuan
Administrasi /
Keuangan
Hendry Muara
Logistik
Rifki Tajudin
Pelaksana
Jimmy Sulfiyana
K3 Konstruksi
Muklis
Drafter
Amri Fahru Rozi
Surveyor
19. 19
Pada bab ini berisi latar belakang proyek, tujuan proyek, manfaat proyek, biaya
proyek, deskripsi proyek, lokasi proyek, hubungan kerja pengelola proyek,
struktur organisasi lapangan dan sistematika penulisan laporan PLI.
BAB 2. LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN
Pada bab ini berisi tahap prapelaksanaan proyek, tahap pelaksanaan proyek,
tahap pengawasan proyek, kegiatan yang dilakukan dan diamati di lapangan
selama PLI, dan temuan menarik yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan
di lapangan.
BAB 3. PENUTUP
Pada bab ini berisi kesimpulan dari pelaksanaan PLI yang menyangkut kegiatan
yang dilakukan di lapangan dan saran kepada kontraktor atau kepada mahasiswa
peserta PLI yang menyangkut proses pelaksaan PLI.
20. 20
BAB II
LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN
A. Proses Pelaksanaan Proyek
Proses Pelaksanaan merupakan suatu kegiatan untuk melakukan semua hal yang
sudah direncanakan dan ditetapkan untuk mencapai tujuan. Terdapat 3 kegiatan dalam
Proses Pelaksanaan Proyek, yaitu tahap Pra-pelaksanaan, tahap Pelaksanaan, dan tahap
Pengawasan.
1. Tahap Pra-pelaksanaan
Tahap pra-pelaksanaan merupakan tahap yang berfungsi untuk meletakkan
dasar sasaran proyek, agar diperoleh suatu konstruksi yang efektif dan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Tahap ini bertujuan juga untuk mendapatkan
penyedia jasa kontraktor yang akan melaksanakan proyek dan telah disepakati oleh
pemilik proyek (owner) berdasarkan surat kontrak yang telah disepakati bersama.
Maka dilakukan pelelangan/tender bertujuan untuk memilih kontraktor sesuai
dengan persyaratan dan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan owner (pemilik
proyek). Proyek pembangunan Rusun ASN Universitas Andalas dengan kode
tender 74234064 ini jika dilihat melalui laman LPSE (Layanan Pengadaan Secara
Elektronik) memiliki nilai Pagu sebesar RP. 22.967.000.000,00 dan memiliki 212
peserta tender. Tahapan yang dilakukan pada proyek Pembangunan Rumah Susun
ASN Universitas Andalas adalah dengan menggunakan metode harga terendah
sistem gugur.
Tahapan harga teerendah sistem gugur terdiri dari:
a. Koreksi Aritmatik
Koreksi aritmatik bertujuan untuk menyesuaikan daftar kuantitas dan harga
yang dicantumkan dalam dokumen pemilihan maka seluruh penawaran
berada dalam keadaan yang sama untuk dilakukan persaingan harga.
Ketentuan pokok koreksi aritmatik
1). Jenis barang/pekerjaan disamakan dengan dokumen pemilihan. Apabila
terdapat jenis barang/pekerjaan yang tidak dicantumkan dalam
penawaran, maka jenis barang/pekerjaan tersebut dianggap termasuk
21. 21
dalam penawaran dengan harga penawaran nol sehingga harus tetap
dilaksanakan.
2). Jumlah barang/pekerjaan disamakan dengan dokumen pemilihan.
Apabila terdapat jumlah barang/pekerjaan yang tidak dicantumkan atau
tidak sesuai dalam penawaran, maka jumlah barang/pekerjaan tersebut
diubah menjadi sesuai dengan dokumen pemilihan, harga satuan dalam
penawaran tidak dilakukan koreksi apapun.
3). Dalam hal kontrak harga satuan atau bagian harga satuan pada kontrak
gabungan, dilakukan perkalian antara jumlah barang/pekerjaan hasil
koreksi aritmatik dengan harga satuan penawaran. Selanjutnya
dilakukan penjumlahan seluruh barang/pekerjaan untuk mendapatkan
harga penawaran terkoreksi. Dengan demikian, koreksi artimatik dalam
kontrak harga satuan atau kontrak gabungan dapat merubah harga
penawaran yang disampaikan peserta pelelangan.
b. Menyusun Urutan Penawaran dari Penawaran Terendah Penawaran yang
sah adalah penawaran hasil koreksi aritmarik yang sama atau kurang dari
Harga Perkiraan Sendiri (HPS). Terhadap harga penawaran yang sah,
disusun urutan penawaran dari penawaran terendah untuk mendapatkan
calon pemenang atau calon cadangan pemenang. Untuk selanjutnya
terhadap calon pemenang dilakukan penelitian harga satuan timpang atau
klarifikasi kewajaran harga sebagaimana diuraikan berikut ini. Apabila
memenuhi persyaratan teknis, maka calon pemenang adalah penawaran
terendah setelah koreksi aritmatik.
c. Penelitian Harga Satuan Timpang Penelitian harga satuan timpang
dilaksanakan apabila harga penawaran terkoreksi sebesar 80% dari HPS
atau lebih. Penelitian harga satuan timpang dilakukan dengan cara
membandingkan harga satuan penawaran dengan harga satuan yang
digunakan dalam penyusunan HPS. Persyaratan kualifikasi perusahaan
untuk mengikuti tender:
1). Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) maupun Nomor Induk
Berusaha (NIB).
2). Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
3). Telah memenuhi syarat perpajakan tahun pajak terakhir 2019.
22. 22
4). Mempunyai atau menguasai tempat usaha dengan alamat yang benar,
tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa.
5). Tidak masuk dalam Daftar Hitam.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan proyek merupakan suatu metode atau sistem pengelolaan
maupun pengorganisasian berbagai aktivitas dari sebuah proyek konstruksi selama
jangka waktu tertentu. Pada saat memulai PLI di Proyek Rusun ASN Universitas
Andalas, pekerjaan struktur yang dapat kami perhatikan yaitu diawali dari pekerjaan
pondasi, diikuti pekerjaan pile cap, kolom sampai dengan pelat lantai dak. Jenis
pondasi yang digunakan adalah pondasi Bored Pile. Proses pelaksanaan perkerjaan
ini dimulai dari :
a. Observasi Area dan Pembersihan Lapangan
Observasi area dilakukan untuk mengetahui kondisi lokasi lingkungan sekitar.
Selain itu juga untuk menentukan tata letak bangunan yang akan dibangun.
Tahap ini juga bertujuan agar dapat mempermudah pekerjaan yang akan di
lakukan. Dari data yang di dapat, Rusun ASN Universitas Andalas ini
merupakan bangunan 3 lantai yang memiliki luas bangunan 61,25m x 17,5m.
b. Persiapan Kantor, Ruang K3, dan Bedeng
Kantor dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf proyek selama proyek
berlangsung. Ruang K3 berisi berbagai macam hal berupa alat keselamatan,
23. 23
berbagai macam bahan bangunan, serta mesin yang dapat membantu pekerjaan
dilapangan. Bedeng merupakan tempat istirahat para pekerja bangunan.
c. Pekerjaan Pondasi Bored Pile
Pondasi merupakan struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan
langsung dengan tanah dasar, atau bagian dari struktur yang terletak di bawah
tanah yang mempunyai fungsi menerima dan memikul beban bangunan
diatasnya. Jenis pondasi yang dipakai dalam konstruksi ini adalah Bored Pile.
Pondasi bore pile merupakan sebuah pondasi dalam yang berbentuk bangun
ruang tabung yang ditancapkan ke tanah. Dalam proyek ini memiliki 2 jenis tipe
Bored Pile, diantaranya terdapat 72 titik Pondasi Bored Pile berdiameter 1000
mm dan 2 titik berdiameter 600m. Pekerjaan pondasi Bored Pile terdiri dari
beberapa proses antara lain :
Proses penggalian pondasi
Proses pemasangan casing
Proses pengeboran
Pengukuran kedalaman pondasi
Proses pembuatan dan perakitan tulangan
Proses pengecoran
d. Pekerjaan Pile Cap
Pile cap adalah balok beton bertulang yang berfungsi sebagai dudukan tie
beam/kolom serta meratakan beban yang diterima untuk didistribusikan ke
bagian atas. Pengerjaan Pile Cap juga memiliki peran penting dalan menentukan
lokasi kolom pada titik pusat fondasi. Pada proyek rusun ini menggunakan
terdapat 4 macam tipe Pile Cap dengan dimensi yang berbeda. Pekerjaan Pile
Cap terdiri dari beberapa proses, diantaranya:
Proses pekerjaan T-Marking untuk mengetahui posisi Pile Cap yang akan di
buat
Proses Pembesian
Proses Pemasangan Bekisting
Proses Pengecoran
Proses Pembongkaran Bekisting
e. Pekerjaan Rollag Bata
24. 24
Rollag merupakan suatu struktur dengan jenis susunan 1 bata yang berada diatas
Pile Cap dan Tie Beam yang dirangkai dengan adukan campuran semen dan
pasir (perbandingan 1:4). Rollag tidak memiliki fungsi menyalurkan beban
bangunan, melainkan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi
amblas pada ujung lantai dan juga menahan tanah urukan. Pasangan Rollag
memiliki beberapa proses, diantaranya :
Pembuatan spesi adukan semen dan pasir yang ditambahkan air secukupnya
Proses penyusunan bata sesuai dengan susunan Rollag
Melakukan Pengecekan kedataran menggunakan Waterpass
f. Pekerjaan Pasir urug
Pasir urug berfungsi sebagai untuk menstabilkan permukaan tanah dan
menyebarkan beban. Pasir memiliki sifat gaya gesek (kohesi) yang sangat kecil,
sehingga jika terdapat suatu beban, pasir tersebut dapat menyelaraskan semua
permukaan sesuai irama beban tersebut, menjadikan bangunan tidak kaku dan
mengikuti gaya vertikal beban yang diterima. Secara logika, jika pondasi
bangunan kaku (tanpa pasir urug) dan dapat dicontohkan dengan diberi sedikit
beban vertikal yang dierima akan menimbulkan patahan dan retak dari struktur
tersebut, dikarenakan fungsi struktur tidak kuat kuat menerima beban tarik yang
berulang (gempa).
g. Pekerjaan Kolom
Kolom merupakan salah satu struktur utama suatu bangunan yang berfungsi
untuk meneruskan beban ke pondasi. Konstruksi kekakuan kolom akan
menentukan besarnya gaya yang akan dipikul kolom tersebut. Pekerjaan kolom
memiliki beberapa proses pekerjaan, diantaranya:
Proses T-Marking untuk menentukan As Kolom
Proses Pembesian
Proses Pembuatan Bekisting
Proses Pengecoran
Proses Pembongkaran Bekisting
h. Pekerjaan Steger atau Scafolding
Steger/Scafolding/Perancah adalah alat berbentuk ruas-ruas yang digunakan
untuk menyangga konstruksi bangunan. Steger merupakan komponen utama
dalam membangun konstruksi, oleh sebab itu steger selalu dibutuhkan dalam
25. 25
bangunan yang baru didirikan dan memiliki kontruksi yang cukup rumit.
Terdapat beberapa bagian dari scaffolding yang di jumpai di lapangan,
diantaranya : Main frame 170 dan 90, Crossbase, Suri-suri, dan lainnya
i. Pekerjaan Balok dan Plat Lantai
Balok merupakan elemen struktur yang berfungsi mentransmisikan beban dari
pelat lantai menuju kolom, sedangkan Pelat lantai adalah lantai yang tidak
terletak di atas tanah langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara
tingkat yang satu dengan tingkat yang lain. Pelat lantai didukung oleh balok-
balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan. Proses pekerjaan Balok dan
Plat lantai ini terbagi atas beberapa tahapan, diantaranya:
Pekerjaan balok dimulai dari tahap pembesian
Penentuan eleveasi balok dan plat lantai
Pembuatan bekisting untuk balok dan plat lantai
Proses Pengecoran
Proses Pembongkaran Bekisting
j. Pekerjaan Tangga
Tangga merupakan salah satu bagian bangunan yang berfungsi sebagai
penghubung antar lantai pada bangunan bertingkat yang memiliki jarak satu
sama lain. Dalam proyek ini terdapat 2 jenis tangga yaitu tangga utama dan
tangga service. Terdapat beberapa tahapan dalam pekerjaan tangga,
diantaranya:
Proses Pembesian
Proses Pemasangan Bekisting
Proses Pengecoran
Proses Pembongkaran Bekisting
3. Proses Pengawasan
Tahap pengawasan merupakan kegiatan pemantauan atau Monitoring terhadap
pelaksanaan dan hasil dari suatu kegiatan pekerjaan konstruksi serta disesuaikan
dengan perencanaan proyek yang telah ditetapkan. Aktivitas pengendalian adalah
memonitor hasil yang dicapai lalu membandingkannya dengan standar, apabila
terjadi penyimpangan maka diadakan koreksi sehingga tujuan bisa tercapai dengan
baik.
26. 26
Bentuk dari kegiatan pengawasan yaitu membandingkan antara perencanaan
dengan realisasi di lapangan, apakah terjadi penyimpangan atau tidak. Selanjutnya
apabila terjadi penyimpangan maka diambil tindakan yang perlu untuk
memperbaiki kesalahan dan mencegah agar tidak terjadi penyimpangan yang lebih
luas.
B. Pelaksanaan Kegiatan Lapangan
Pelaksanaan kegiatan lapangan industri bertujuan untuk menambah wawasan,
keterampilan dan pengalaman mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu atau teori yang
telah dipelajari dalam mata kuliah, melalui keterlibatan langsung di dalam dunia
insdustri sehingga dapat mengoptimalkan pengalaman-pengalaman yang didapat.
Pelaksanaan kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) dimulai pada tanggal 10
Februari 2022 sampai dengan 05 April 2022. Jam kerja perhari dimulai dari pukul 08.30
WIB sampai degan jam 17.00 WIB. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama
PLI adalah:
1. Orientasi Lapangan
Orientasi lapangan merupakan kegiatan pengenalan lingkungan proyek, para
pekerja yang terdapat di lingkungan proyek dan mengetahui pekerjaan pelaksanaan
proyek yang akan berlangsung. Pada minggu pertama PLI, penulis melakukan
perkenalan dengan staff yang ada di proyek sekaligus memahami kedudukan,
wewenang serta lingkup tanggung jawab dari masing-masing staff di proyek.
Dalam kegiatan orientasi lapangan penulis dan team diberitahu tentang aturan-
aturan yang ada dilingkungan proyek. Selain itu, penulis dan team juga diajak
berdiskui mengenai hal-hal seputar proyek yang sedang berlangsung, dan juga
diberi kesempatan bertanya jika ada hal yang diragukan.
2. Safety Talk
Kegiatan Safety Talk adalah kegiatan yang dilakukan pertama kali sebelum penulis
dizinkan ke lapangan. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memberi
pengarahan seputar Keselamatan, Kesehatan, Kerja dan Lingkungan (K3L). Para
ahli K3 menyadari bahwa perusahaan harus menyampaikan komunikasi K3 secara
efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, diantaranya dengan
memakai sepatu safety, helm safety, rompi safety, serta rambu K3 memainkan
peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut.
27. 27
3. Mempelajari Gambar Kerja
Gambar kerja merupakan gambar yang berguna untuk memberikan informasi
berupa bentuk, struktur, dan detail dari bangunan yang sedang dibangun. Penulis
mempelajari tentang gambar perencanaan kemudian mempelajari spesifikasi bahan
dan material yang dipakai. Jika terdapat hal yang tidak diketahui penulis diberikan
kesempatan untuk bertanya dan berkonsultasi dengan drafter dan supervisor
mengenai shop drawing.
4. Pekerjaan Marking
Pekerjaan pengukuran merupakan suatu pekerjaan untuk menentukan ukuran
bangunan, elevasi, posisi bangunan, equipment dan juga menentukan verticality
bangunan. Pekerjaan pengukuran dikerjakan oleh surveyor yang profesional
dibidang pengukuran dengan menggunakan alat-alat berupa leveling, theodolite,
bak ukur, meteran, waterpass dan alat-alat pendukung lainnya. Beberapa pekerjaan
yang dilakukan dalam pengukuran ini antara lain:
a. Menentukan titik koordinat bangunan
b. Menentukan titik letak Bored Pile
c. Menentukan as kolom dan pile cap
d. Menentukan posisi bekisting
e. Menentukan ketinggian top cor permukaan lantai
5. Uji Slump
Pengujian slump beton dilakukan menggunakan kerucut abram dengan ukuran
diameter atas 10 cm, diameter bawah 20 cm dan tinggi 30 cm. Uji slump dapat
dilakukan di laboratorium maupun di lapangan. Setelah dilakukan pengujian, maka
akan memperoleh suatu hasil, dimana besar penurunan adukan beton disebut
dengan nilai slump, jadi nilai slump adalah selisih tinggi alat slump dengan tinggi
beton setelah penurunan. Pada pengujian slum di proyek ini dengan rencana mutu
beton K300 didapatkan slum rencana 12 ± 2 dengan actual yang diperoleh 12 cm
(masuk toleransi).
6. Menghitung Volume Pengecoran
Mahasiswa PLI diberi tugas oleh pembimbing lapangan yaitu menghitung
kebutuhan tulangan dan kebutuhan volume beton yang dibutuhkan setiap sebelum
melakukan pekerjaan pengecoran yang dilakukan oleh tim pelaksana.
28. 28
C. Temuan Menarik
Pada saat melakukan praktek lapangan di Proyek Pembangunan Rusun ASN
Universitas Andalas, penulis menemukan hal yang dianggap menarik dan belum pernah
penulis temukan sebelumnnya, yaitu Shear wall. Shear Wall adalah jenis struktur
dinding yang berbentuk beton bertulang yang biasanya dirancang untuk menahan
geser, gaya lateral akibat gempa bumi. Dengan adanya Shear Wall/dinding geser yang
kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser
tersebut.
Fungsi Shear Wall ada dua, yaitu:
1. Kekuatan
Shear Wall memberikan kekuatan lateral yang dibutuhkan guna melawan kekuatan
gempa mendatar. Saat dinding geser cukup kuat, maka pemakaian dinding tersebut
akan mendistribusikan gaya horisontal menuju elemen berikutnya dalam jalur
beban yang berada di bawah.
2. Kekakuan
Shear Wall juga memberikan kekakuan lateral guna mencegah atap maupun lantai
di atas dari goyangan berlebihan. Dengan demikian, bangunan juga akan cukup
kaku dan jarang mengalami kerusakan struktural.
Shear wall sebaiknya dibangun lurus ke atas seiring bertambahnya lantai bangunan.
Struktur shear wall ideal adalah saling menyambung secara vertikal, tidak berseling di
setiap lantai. Jika terpaksa berseling, beban yang ditopang harus bisa disalurkan lewat
balok.
Bangunan Rusun ASN Universitas Andalas ini memiliki 4 Shear Wall, yaitu pada
as 2A, 5C’, 12C’, dan 15A. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar denah kolom
berikut.
29. 29
Jenis shear wall yang digunakan adalah bearing wall. Dinding ini biasanya juga
berfungsi sebagai penyekat di antara dua kamar atau dua ruangan besar di dalam
bangunan. Bearing wall idealnya menyambung ke atas tanpa terputus.
30. 30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti, melakukan, dan melaksanakan semua aktivitas yang
terjadi di lapangan dalam kegiatan PLI (Praktek Lapangan Industri) yang
berlangsung selama 40 hari mulai tanggal 10 Februari 2022 s/d 08 April 2022
pada proyek Pembangunan Gedung Rumah Susun ASN Universitas Andalas.
penulis menarik beberapa kesimpulan antara lain:
1. Kegiatan PLI (Praktek Lapangan Industri) memberikan manfaat yang
banyak terutama bagi penulis baik itu ilmu, pengetahuan, serta pengalaman
tentang pelaksanaan proyek konstruksi.
2. Proyek Pembangunan Rusun Kepolisian Daerah Sumatera Barat ini
dilaksanakan untuk mempermudah ASN Universitas Andalas terhadap
kebutuhan akan tempat tinggal dan penyediaan akses hunian murah layak
huni.
3. Selama kegiatan PLI di proyek Pembangunan Rusun ASN Universitas
Andalas, penulis memperhatikan serta mengamati pelaksanaan pekerjaan
yaitu dimulai dari pekerjaan Pondasi Bore Pile, Pile Cap, Tie Beam, Kolom,
Balok, Pelat Lantai, dan sebagian pekerjaan struktur tangga.
B. Saran
Berbagai saran yang sangat perlu untuk membangun dan memperbaiki
segala sesuatu, adapun saran yang dapat penulis sampaikan setelah
melaksanakan kegiatan Praktek Lapangan Industri ini diantaranya:
1. Bagi mahasiswa yang melaksanakan Praktek Lapangan Industri harus serius
selama kegiatan berlangsung, bersosialisasi dan berdiskusi, baik itu dari
kontraktor, manajemen konstruksi pekerja, dan masyarakat setempat.
Perhatikan setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan, lalu bandingkan
dengan perencanaan.
2. Dilakukan peningkatan penerapan K3 pada proyek, terutama bagi pekerja
yang ada di lapangan, karena masih banyak ditemukan pekerja yang tidak
menggunakan perlengkapan keamanan dan keselamatan (safety) pada saat
31. 31
bekerja di lapangan.
3. Kepada pihak kontraktor pelaksana, tingkatkan pengawasan dan
pemeriksaan serta evaluasi pekerjaan yang dilaksanakan agar tercapainya
hasil yang sesuai dengan direncanakan