Percobaan mengukur pH menggunakan pH meter 632 untuk mengetahui tingkat keasaman beberapa sampel seperti HCl, NaOH, nutrisari, teh, dan air minum. pH meter dikalibrasi dengan larutan buffer pH 4 dan 7 sebelum diukur pH sampel. Hasilnya menunjukkan HCl bersifat asam dengan pH 2,92, NaOH bersifat basa dengan pH 7,99, sedangkan pH nutrisari, teh, dan air minum berkisar antara 3,
1. Larutan cuka dikeraskan 2,5 ml diencerkan menjadi 50 ml, kemudian 10 ml diambil dan dititrasi dengan NaOH 0,125 M membutuhkan 16 ml
2. Molaritas larutan asam cuka dalam botol adalah 4 M
3. Kadar cuka dalam botol adalah 20%
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
Dokumen ini menjelaskan metode penetapan kadar soda abu (Na2CO3) dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan HCl yang telah distandarisasi. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan sampel, standarisasi HCl, dan titrasi sampel dengan HCl. Hasilnya adalah normalitas HCl rata-rata 0,0902 N dan kadar Na2CO3 rata-rata 41,33213%.
1. Larutan cuka dikeraskan 2,5 ml diencerkan menjadi 50 ml, kemudian 10 ml diambil dan dititrasi dengan NaOH 0,125 M membutuhkan 16 ml
2. Molaritas larutan asam cuka dalam botol adalah 4 M
3. Kadar cuka dalam botol adalah 20%
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
Dokumen ini menjelaskan metode penetapan kadar soda abu (Na2CO3) dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan HCl yang telah distandarisasi. Langkah-langkahnya meliputi penimbangan sampel, standarisasi HCl, dan titrasi sampel dengan HCl. Hasilnya adalah normalitas HCl rata-rata 0,0902 N dan kadar Na2CO3 rata-rata 41,33213%.
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
1. Laporan praktikum kimia tentang kalor penguapan sebagai energi pengaktifan.
2. Tujuan praktikum adalah mengetahui energi pengaktifan etanol pada berbagai suhu dan hubungannya dengan laju penguapan.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa laju penguapan etanol berbanding terbalik dengan waktu dan berbanding lurus dengan suhu.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut membahas tentang asidi alkalimetri untuk menentukan normalitas larutan asam dan basa serta kadar zat kimia dalam sampel. Terdapat teori dasar tentang asidi alkalimetri, reaksi netralisasi, normalitas, dan molaritas. Juga cara kerja meliputi pembuatan larutan standar, penetapan kadar sampel, dan penentuan kadar zat kimia dalam sampel. Diberikan pula data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan has
Dokumen ini menjelaskan tentang eksperimen untuk menentukan volume molal parsial komponen larutan dengan menggunakan larutan NaCl dalam air. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi larutan berbanding lurus dengan densitas dan volume molal parsial komponen 2, tetapi berbanding terbalik dengan volume molal parsial komponen 1. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin besar densitas dan volume molal parsial komponen 2-nya, tetapi semakin ke
Laporan praktikum menentukan berat molekul senyawa berdasarkan pengukuran massa jenis gas. Metode yang digunakan adalah penguapan, pendinginan, dan pengeringan kloroform. Berat molekul kloroform diperoleh sebesar 42743,976 gram/mol.
Laporan praktikum menganalisis kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri menggunakan NaEDTA sebagai titran. Tujuannya adalah menentukan kesadahan sampel air. Standarisasi larutan NaEDTA dilakukan dengan larutan standar Ca2+ sebanyak tiga kali ulangan. Analisis sampel air memberikan hasil rata-rata kesadahan sebesar 121,67 ppm yang termasuk kategori tinggi.
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan mutu air minum dalam kemasan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang ruang lingkup, acuan, istilah, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara pengujian, syarat lulus pengujian, higiene, pengemasan, dan syarat penandaan untuk air minum dalam kemasan.
Metode Mohr dan Volhard merupakan metode titrasi argentometri yang digunakan untuk menentukan konsentrasi ion klorida, bromida, dan sianida. Metode Mohr hanya dapat digunakan untuk ion klorida, bromida, dan sianida, sedangkan metode Volhard dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi ion perak dan berbagai anion lainnya. Metode-metode ini sering digunakan untuk menganalisis kandungan klorida dalam air.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
kalor penguapan sebagai energi pengaktifanLinda Rosita
1. Laporan praktikum kimia tentang kalor penguapan sebagai energi pengaktifan.
2. Tujuan praktikum adalah mengetahui energi pengaktifan etanol pada berbagai suhu dan hubungannya dengan laju penguapan.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa laju penguapan etanol berbanding terbalik dengan waktu dan berbanding lurus dengan suhu.
Praktikan membuat garam Mohr dengan melarutkan serbuk besi dalam asam sulfat untuk membentuk larutan FeSO4 dan mencampurkannya dengan larutan (NH4)2SO4 yang dibuat dari netralisasi asam sulfat dan amonia. Larutan dicampur dan dipanaskan hingga mengkristal menjadi garam Mohr (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O.
Dokumen tersebut membahas tentang asidi alkalimetri untuk menentukan normalitas larutan asam dan basa serta kadar zat kimia dalam sampel. Terdapat teori dasar tentang asidi alkalimetri, reaksi netralisasi, normalitas, dan molaritas. Juga cara kerja meliputi pembuatan larutan standar, penetapan kadar sampel, dan penentuan kadar zat kimia dalam sampel. Diberikan pula data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan has
Dokumen ini menjelaskan tentang eksperimen untuk menentukan volume molal parsial komponen larutan dengan menggunakan larutan NaCl dalam air. Hasilnya menunjukkan bahwa konsentrasi larutan berbanding lurus dengan densitas dan volume molal parsial komponen 2, tetapi berbanding terbalik dengan volume molal parsial komponen 1. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin besar densitas dan volume molal parsial komponen 2-nya, tetapi semakin ke
Laporan praktikum menentukan berat molekul senyawa berdasarkan pengukuran massa jenis gas. Metode yang digunakan adalah penguapan, pendinginan, dan pengeringan kloroform. Berat molekul kloroform diperoleh sebesar 42743,976 gram/mol.
Laporan praktikum menganalisis kesadahan air dengan metode titrasi kompleksometri menggunakan NaEDTA sebagai titran. Tujuannya adalah menentukan kesadahan sampel air. Standarisasi larutan NaEDTA dilakukan dengan larutan standar Ca2+ sebanyak tiga kali ulangan. Analisis sampel air memberikan hasil rata-rata kesadahan sebesar 121,67 ppm yang termasuk kategori tinggi.
Dokumen tersebut merangkum proses sintesis etil asetat melalui reaksi esterifikasi antara asam asetat dan etanol dengan bantuan katalis asam sulfat. Prosesnya meliputi refluks campuran bahan selama satu jam, dievaporasi, dipisahkan menjadi dua lapisan, dan diperoleh etil asetat murni setelah dikeringkan dan disaring.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang persyaratan mutu air minum dalam kemasan. Dokumen tersebut menjelaskan tentang ruang lingkup, acuan, istilah, syarat mutu, cara pengambilan contoh, cara pengujian, syarat lulus pengujian, higiene, pengemasan, dan syarat penandaan untuk air minum dalam kemasan.
Metode Mohr dan Volhard merupakan metode titrasi argentometri yang digunakan untuk menentukan konsentrasi ion klorida, bromida, dan sianida. Metode Mohr hanya dapat digunakan untuk ion klorida, bromida, dan sianida, sedangkan metode Volhard dapat digunakan untuk menentukan konsentrasi ion perak dan berbagai anion lainnya. Metode-metode ini sering digunakan untuk menganalisis kandungan klorida dalam air.
Berikut merupakan referensi penetapan dalam analisis kimia kuantitatif konvensional berdasarkan pengukuran berat ( Gravimetri ) sebagai bahan pertimbangan dalam laporan atau informasi .
Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum analisis instrumen tentang pengukuran pH menggunakan pH meter. Laporan tersebut memuat tujuan praktikum, dasar teori, alat dan bahan, prosedur kerja, data pengamatan, dan kesimpulan dari hasil pengukuran pH beberapa larutan seperti NaOH, HCl, boraks, air, dan pembuatan larutan dapar.
Dokumen ini menjelaskan tentang pH meter, alat untuk mengukur derajat keasaman suatu larutan. pH meter bekerja dengan mendeteksi voltase yang diproduksi oleh elektroda dan mengubahnya menjadi skala pH. Alat ini perlu di-kalibrasi menggunakan larutan standar pH 7 sebelum digunakan untuk pengukuran sampel.
Proposal pembangunan laboratorium tambak udangIrJum Jaya
Dokumen tersebut merupakan proposal pengadaan alat-alat laboratorium untuk PT. Asindo Sulawesi guna menganalisis kualitas air tambak udang secara fisika, kimia, dan biologi sesuai standar operasi prosedur. Proposal ini mencakup tujuan, program analisis, alokasi tenaga kerja dan petak tambak, jadwal, serta anggaran yang dibutuhkan.
Titrasi asam basa dilakukan untuk menentukan molaritas, pH, dan kadar cuka sebenarnya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa kadar cuka sample Dixi adalah 30,06%, sedangkan keterangan di botol berbeda. Hal ini menunjukkan perlu dilakukannya pengukuran secara akurat.
Cara uji amonia (NH3-N) dalam air laut dengan biru indofenol secara spektrofotometri dalam tiga langkah yaitu (1) amonia bereaksi dengan natrium hipoklorit membentuk senyawa monokloramin, (2) senyawa monokloramin bereaksi dengan fenol dan hipoklorit berlebihan membentuk senyawa indofenol berwarna biru, (3) warna biru diukur absorbansinya pada panjang gelombang 640 nm.
Laporan praktikum ini membahas dua kegiatan yaitu uji larutan elektrolit dan non elektrolit serta uji larutan asam dan basa. Pada uji elektrolit dan non elektrolit, larutan dapat dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik. Larutan elektrolit akan menyala dan bergelembung sedangkan non elektrolit tidak. Pada uji asam basa, indikator pH digunakan untuk menentukan sif
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa metode analisis kualitas air, yaitu penetapan alkalinitas, COD, BOD, TOM, kadar CO2 bebas, DO. Metode yang dijelaskan meliputi prinsip, tujuan, alat dan bahan, tahapan kerja, data pengamatan, perhitungan, dan pembahasan.
1. PH METER 632
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Mahasiswa dapat mengkalibrasi pH meter- 632
- Mahasiswa dapat mengukur pH sampel
II. ALAT & BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan :
- pH meter 632
- elektroda kaca kombinasi
- pipet ukur
- pipet tetes
- magnetic stirer
- labu ukur
- kaca arloji
- spatula
- botol aquadest
- gelas kimia
- thermometer
Bahan yang digunakan :
- Larutan damper pH 4 dan pH 7
- HCl 0,1 N
- NaOH 0,1 N
III. DASAR TEORI
pH didefinisikan sebagai keaktifan ion hydrogen, untuk larutan encer keaktifan ion
hydrogen merupakan konsentrasi dari ion hydrogen. pH meter pada dasarnya
merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca kombinasi yang
diukur pada pH meter adalah potensial sel bukan pH larutan. Sel elektroda kaca adalah
Ag, AgCl, Cl-
, H+
, dan membrane kaca.
2. Elektroda sebelum digunakan harus direndam terlebih dahulu dalam air agar
molekul air masuk kedalam sisi-sisi kaca dan akan mengembang, sehingga proses
pertukaran ion akan mencapai maksimum, dengan kata lain gugus Na+
dapat mudah
ditukar dengan ion H+
.
Pengukuran ion hydrogen harus dibandingkan dengan ion hydrogen yang telah
diketahui konsentrasinya dan tetap. Bentuk elektroda kaca berupa wadah kecil
didalamnya berisi larutan dapar asetat / HCl 0,1 N.
Batas pengukran pH elektroda gelas antara 2 – 12, hal ini disebabkan karena bila
lebih dari 12, ion hidroksida dengan konsentrasi tinggi mampu mengikat ion Na+
,
sedangkan dibawah 1 semua ion natrium pada lapisan gelas ditukar oleh ion hydrogen,
akibat tidak terjadinya pertukaran ion dengan larutan yang akan diukur. Bila elektroda
kaca sering digunakan terlalu lama direndam dalam air, konsentrasi KCl akan berkurang
karena terjadi perembesan dari ion Cl. Untuk menghindari ini maka elektroda tidak
direndam dalam air tetapi dalam larutan KCl jenuh 3 M.
IV. PROSEDUR KERJA
Kalibrasi pH meter 632
- Memasang elektroda gelas kombinasi pada pH-meter 632
- Memasang kabel yang menuju stop kontak
- Menyalakan pHmeter 632 dengan menekan tombol on/off
- Menekan tombol pH (jangan menekan tombol U/mV)
- Mencelupkan elektroda ke larutan buffer pH 7
- Mengukur temperature larutan dan memasukkan harga temperature pada pH
meter sesuai dengan temperature larutan dengan menggunakan tombol t/c
- Mengatur tombol slope pada skala 1
- Menekan tombol “meas”, membaca pH pada display
- Mengatur angka pada display sesuai dengan pH larutan dengan menggunakan
tombol “ucomp”
- Menekan tombol “stand by”, membilas elektroda dengan aquadest dan
mengeringkan dengan tissue
3. - Mencelupkan elektroda kelarutan buffer pH 4, menekan tombol “meas” dan
membaca pH pada display
- Mengatur angka pada display sesuai dengan pHlarutan buffer dengan memutar
tombol “slope”
- Menekan tombol “stand by” membilas elektroda dengan aquadest dan
mengeringkan menggunakan tissue, pH-meter 632 siap digunakan .
- Selama mengukur pH sampel jangan mengubah kembali posisi tombol “ucomp”
dan tombol “slope”
Mengukur pH Sampel dengan pH-meter 632
- Mengambil sampel HCl, NaOH dan H2SO4 yang akan diukur pH nya
- Memasukkan ke dalam gelas kimia 100 ml
- Mencelupkan elektroda (sampai membrane elektroda tercelup)
- Menekan tombol “meas” dan membaca pH pada display
- Menekan tombol “stand by”, mengangkat elektroda, membilas dengan aquadest
dan mengeringkan dengan tissue
- Membandingkan harga yang terbaca pada display dengan hasil perhitungan dan
menganalisis
- Menganalisis sampel lain
V. DATA PENGAMATAN
No Sampel pH [H+
] / [OH-
]
1 HCl 0,1 N 2,92 10-2,92
2 NaOH 0,1 N 7,99 10-7,99
6. 3,71 = - log [H+
]
[H+
] = 10-3,71
The gelas
pH = 4,26
pH = - log [H+
]
4,26 = - log [H+
]
[H+
] = 10-4,26
Daira
pH = 4,58
pH = - log [H+
]
4,58 = - log [H+
]
[H+
] = 10-4,58
VII. ANALISA PERCOBAAN
Percobaan dilakukan untuk mengetahui pH sampel (HCl, NaOH, nutrisari,
extrajoss, the gelas, ale-ale, dan air minum dalam kemasan Daira).
7. Masing-masing sampel dimasukkan kedalam gelas kimia, untuk sampel padat /
serbuk dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air aquadest. Pengukuran pH dilakukan
dengan menggunakan pH-meter 632 yang telah dikalibrasi dengan larutan buffer ( pH 7 ).
Pengukuran pH dilakukan dengan mencelupkan elektroda pada masing-masing sampel,
menekan tombol “meas” pada pH-meter dan pH tercatat pada display .
Dari percobaan diperoleh pH sampel untuk HCl pH sebesar 2,92, untuk NaOH
sebesar 7,99, untuk nutrisari sebesar 3,62, untuk extrajoss sebesar 4,05, untuk ale-ale
sebesar 3,71, untuk teh gelas sebesar 4,26, dan untuk sampel air minum Daira sebesar 4,58
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan, yang didefinisikan sebagai
logaritma aktivitas ion hydrogen [H+
] yang terlarut.
Dengan pH-meter 632 dapat mengetahui pH yang terkandung dalam suatu sampel
dan dapat mengetahui larutan tersebut bersifat asam atau basa.
IX. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2013.Penuntun Praktikum Instrumen & Teknik Pengukuran.Politeknik
Negeri Sriwijaya : Palembang
8. LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
INSTRUMEN DAN TEKNIK
PENGUKURAN
“pH-meter 632”
Disusun oleh :
Kelompok : 3 (Tiga)
Nama : Dwi Damayanti (061230401035)
Esa Adhmeilawati (061230401037)
Istiana Emiliana V (061230401041)
M. Dery Adhatul A (061230401044)
Nanda Dwi Putri (061230401045)
Rahmat Pabel Salis (061230401047)
Ulya Isnaini (061230401051)
Yogi Gustariawan P (061230401053)
Instruktur : Ir. Hj. Sofiah, M.T
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA