16a. permenkes no 75 lampiran ttg puskesmaseni apriyanti
Peraturan Menteri Kesehatan mengatur persyaratan lokasi dan bangunan Puskesmas. Lokasi Puskesmas tidak boleh berada di daerah berbahaya dan harus mudah diakses masyarakat. Bangunan Puskesmas harus memiliki ruang pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan dan rawat inap, serta fasilitas pendukung seperti laboratorium dan parkir. Lambang dan desain Puskesmas juga diatur untuk memudahkan identifikasi oleh masy
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen ini membahas penyusunan jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM dengan sasaran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tujuan, kebijakan, prosedur dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan jadwal dan tempat kegiatan UKM untuk memastikan program berjalan tepat sasaran, waktu dan tidak terjadi konflik. Dokumen ini juga menyebutkan unit terkait, dokumen pendukung dan rekam jejak perub
16a. permenkes no 75 lampiran ttg puskesmaseni apriyanti
Peraturan Menteri Kesehatan mengatur persyaratan lokasi dan bangunan Puskesmas. Lokasi Puskesmas tidak boleh berada di daerah berbahaya dan harus mudah diakses masyarakat. Bangunan Puskesmas harus memiliki ruang pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan dan rawat inap, serta fasilitas pendukung seperti laboratorium dan parkir. Lambang dan desain Puskesmas juga diatur untuk memudahkan identifikasi oleh masy
Dokumen ini berisi pedoman pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang. Dokumen ini menjelaskan pengertian pengelolaan B3, tujuan dibuatnya SOP ini sebagai acuan pengelolaan B3, kebijakan yang mendasari SOP ini, referensi peraturan terkait, prosedur pengelolaan B3 mulai dari penyimpanan, penggunaan, pembuangan limbah B3, serta unit-
Dokumen tersebut membahas standar akreditasi pelayanan kesehatan dasar di puskesmas, khususnya bab 2 tentang penyelenggaraan pelayanan UKM. Terdapat 8 standar, 20 kriteria, dan 94 elemen penilaian yang menjabarkan tata cara perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan UKM di puskesmas secara terpadu dan berbasis masyarakat.
Dokumen ini membahas penyusunan jadwal dan tempat pelaksanaan kegiatan UKM dengan sasaran masyarakat. Dokumen ini menjelaskan tujuan, kebijakan, prosedur dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan jadwal dan tempat kegiatan UKM untuk memastikan program berjalan tepat sasaran, waktu dan tidak terjadi konflik. Dokumen ini juga menyebutkan unit terkait, dokumen pendukung dan rekam jejak perub
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kepemilikan jamban dan perilaku buang air besar. Terdapat pertanyaan mengenai identitas diri, pengetahuan tentang perilaku buang air besar yang sehat, kebiasaan buang air besar, dan kepemilikan jamban. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan seputar pentingnya buang air besar di jamban, syarat-syarat jamban sehat, tempat biasa buang air besar, dan keinginan unt
_'Surveilans Kualitas Air Minum rumah Tangga' (1).pptxMbakNilaAja
Surveilans kualitas air minum rumah tangga dilakukan untuk memperoleh data proporsi rumah tangga berdasarkan risiko lingkungan terhadap sarana air minum dan akses air minum aman, serta mengidentifikasi subjek yang perlu perbaikan. Tim sanitarian melakukan wawancara, inspeksi, dan pengujian kualitas air fisik, kimia, mikrobiologi di titik sarana dan konsumsi untuk memperoleh data tersebut. Hasil digunakan untuk perencanaan
Dokumen tersebut membahas rencana penataan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia untuk mencapai layanan laboratorium yang terintegrasi dan bermutu guna mendukung upaya deteksi dini penyakit, surveilans berbasis laboratorium, serta peningkatan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan. Beberapa isu strategis kesehatan nasional dan daerah dijelaskan sebagai latar belakang, termasuk permasalahan kesehatan di Kota Depok.
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Dokumen tersebut merupakan pedoman teknis ruang operasi rumah sakit yang mencakup:
1) Persyaratan sarana berupa pembagian zona, kebutuhan ruang, dan struktur bangunan ruang operasi.
2) Persyaratan prasarana meliputi sistem keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
3) Pengertian ruang-ruang pendukung operasi seperti ruang pendaftaran, tunggu, persiapan, induksi, pemulihan
Dokumen tersebut membahas masalah sanitasi di Indonesia yang menyebabkan kerugian ekonomi besar setiap tahun dan meningkatkan angka kematian akibat penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor. Dokumen tersebut juga menjelaskan perlunya pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka menanggulangi masalah sanitasi.
Dokumen ini membahas strategi Perubahan Perilaku dalam Pencegahan Stunting melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM digunakan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi masyarakat dengan pemberdayaan melalui pemicuan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pemicuan STBM dan monitoringnya melalui sistem online. Selain itu, dokumen ini memberikan rincian program dan alokasi anggaran peningkatan kualitas san
Dokumen ini membahas strategi Perubahan Perilaku dalam Pencegahan Stunting melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM digunakan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi masyarakat dengan pemberdayaan melalui pemicuan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pemicuan STBM dan bagaimana STBM dapat menurunkan stunting melalui kolaborasi antara peningkatan sanitasi, pola asuh, dan pola mak
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kepemilikan jamban dan perilaku buang air besar. Terdapat pertanyaan mengenai identitas diri, pengetahuan tentang perilaku buang air besar yang sehat, kebiasaan buang air besar, dan kepemilikan jamban. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan seputar pentingnya buang air besar di jamban, syarat-syarat jamban sehat, tempat biasa buang air besar, dan keinginan unt
_'Surveilans Kualitas Air Minum rumah Tangga' (1).pptxMbakNilaAja
Surveilans kualitas air minum rumah tangga dilakukan untuk memperoleh data proporsi rumah tangga berdasarkan risiko lingkungan terhadap sarana air minum dan akses air minum aman, serta mengidentifikasi subjek yang perlu perbaikan. Tim sanitarian melakukan wawancara, inspeksi, dan pengujian kualitas air fisik, kimia, mikrobiologi di titik sarana dan konsumsi untuk memperoleh data tersebut. Hasil digunakan untuk perencanaan
Dokumen tersebut membahas rencana penataan Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Indonesia untuk mencapai layanan laboratorium yang terintegrasi dan bermutu guna mendukung upaya deteksi dini penyakit, surveilans berbasis laboratorium, serta peningkatan kesehatan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas sistem pengelolaan air limbah di Desa Sukorejo, Kabupaten Kendal. Saat ini, warga desa membuang air limbah secara langsung ke badan air tanpa adanya sistem pengelolaan yang memadai. Dokumen ini memberikan gambaran umum kondisi desa, prinsip pembuatan sistem pengelolaan air limbah sederhana, langkah-langkah pembuatannya, serta keuntungan dan kerugiannya.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan. Beberapa isu strategis kesehatan nasional dan daerah dijelaskan sebagai latar belakang, termasuk permasalahan kesehatan di Kota Depok.
Lokakarya mini lintas sektor triwulan kedua memaparkan laporan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi masing-masing sektor (pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan, agama) di wilayah Manipi serta rencana tindak lanjutnya. Sektor kesehatan antara lain membahas program imunisasi, gizi dan KIA, sementara sektor pendidikan membahas UKS di sekolah.
Dokumen tersebut merupakan pedoman teknis ruang operasi rumah sakit yang mencakup:
1) Persyaratan sarana berupa pembagian zona, kebutuhan ruang, dan struktur bangunan ruang operasi.
2) Persyaratan prasarana meliputi sistem keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.
3) Pengertian ruang-ruang pendukung operasi seperti ruang pendaftaran, tunggu, persiapan, induksi, pemulihan
Dokumen tersebut membahas masalah sanitasi di Indonesia yang menyebabkan kerugian ekonomi besar setiap tahun dan meningkatkan angka kematian akibat penyakit yang ditularkan melalui air dan vektor. Dokumen tersebut juga menjelaskan perlunya pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka menanggulangi masalah sanitasi.
Dokumen ini membahas strategi Perubahan Perilaku dalam Pencegahan Stunting melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM digunakan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi masyarakat dengan pemberdayaan melalui pemicuan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pemicuan STBM dan monitoringnya melalui sistem online. Selain itu, dokumen ini memberikan rincian program dan alokasi anggaran peningkatan kualitas san
Dokumen ini membahas strategi Perubahan Perilaku dalam Pencegahan Stunting melalui pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM digunakan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi masyarakat dengan pemberdayaan melalui pemicuan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan pemicuan STBM dan bagaimana STBM dapat menurunkan stunting melalui kolaborasi antara peningkatan sanitasi, pola asuh, dan pola mak
Dokumen tersebut membahas strategi pelaksanaan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di tingkat nasional, propinsi, dan kabupaten. STBM bertujuan meningkatkan akses terhadap sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh Indonesia dengan melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat. Dokumen ini menjelaskan komponen strategi, sasaran, dan peran masing-m
Materi stunting di acara parenting paud (naldi candra)Naldi Candra
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas program Gerakan Serentak Serbu (Gertak Serbu) Stunting yang dilaksanakan di Puskesmas Pulau Batu. Program ini bertujuan menangani masalah stunting secara bersama-sama melalui upaya pencegahan dan penanganan stunting sejak dini. Kegiatan utama program ini meliputi pemantauan pertumbuhan anak, kampanye gizi seimbang, dan peningkatan sanitasi lingkungan di tingkat desa.
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 4/5)infosanitasi
Dokumen tersebut membahas strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) di Indonesia. STBM bertujuan mencapai sanitasi yang terpadu dan total dengan meningkatkan akses terhadap sarana sanitasi dasar, pengelolaan air minum dan makanan yang aman, fasilitas cuci tangan, pengelolaan sampah dan limbah cair. Komponen kegiatan STBM meliputi advokasi, peningkatan kapasitas masyarakat dan institusi, pengembangan standar,
Dokumen tersebut membahas tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Kabupaten Prabumulih, yang mencakup dasar hukum, pengertian, tujuan, bentuk kegiatan, pelaksana, peran berbagai sektor seperti pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan organisasi dalam meningkatkan perilaku hidup sehat masyarakat.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Kota Tangerang melalui pembentukan Pos Gizi untuk meningkatkan status gizi balita dengan merubah perilaku ibu melalui penyuluhan, pemantauan pertumbuhan, dan makan bersama.
Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan praktik kebidanan komunitas meliputi penyuluhan kesehatan, pembentukan kelompok donor darah, pengorganisasian ambulan desa, dan pelatihan kader. Langkah-langkah tersebut dilaksanakan dengan baik melalui persiapan media penyuluhan, koordinasi dengan masyarakat, dan evaluasi bersama bidan setempat.
0. AGENDA & PENJELASAN REMBUK STUNTING di DESA thn 2021 OK.docAdrianaAriance
1. Evaluasi anggaran Dana Desa untuk penanganan Stunting di desa dan penjelasan tentang Stunting serta Kegiatan Konvergensi Pencegahannya.
2. Diskusi kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan memberikan usulan kegiatan konvergensi stunting.
3. Penetapan kegiatan konvergensi stunting yang akan didanai Dana Desa beserta deklarasi komitmen pelaksanaannya.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
1. LAPORAN HASIL WORKSHOP & RTL
KEGIATAN STBM DI HOTEL LEMBAH
SARIMAS CIATER SUBANG
Tgl 6 - 9 AGUSTUS 2018
PROGRAM KESLING & PROMKES
PUSKESMAS GANTAR
2. STBM
( SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT )
Dasar Permenkes No. 3 Tahun 2014
STBM Suatu proses/ cara merubah perilaku
masyarakat yg sehat dg metode pemberdayaan
masyarakat melalui proses pemicuan
Awal STBM terbagi menjadi 5 pilar & kini menjadi 8 pilar
( STBM Stunting ), diantaranya :
1. Stop BAB sembarangan.
2. CTPS ( Cuci Tangan Pakai Sabun )
3. Pengelolaan air minum & makanan rumah tangga
4. Pengelolaan sampah ( limbah padat ) rumah tangga
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga
6. Pemberian gizi ibu hamil
7. Pemberian makanan bayi & anak
8. Pemantauan pertumbuhan bayi & anak
11. SUSUNAN ACARA WORKSHOP
Pada hari 1 ( senin, 6 Agustus 2018 )
Pembukaan
Materi ( Tim Dinkes Prov. Jawa barat ) :
1. Kebijakan Kesling dalam mendukung penurunan stunting di prov. Jabar
2. Kebijakan pembangunan kesehatan dalam percepatan akses air dan sanitasi
serta perbaikan gizi dalam penurunan staunting
Pada hari 2 ( selasa, 7 Agustus 2018 )
Materi :
1. Konsep dasar STBM Stunting ( tdk diberi bantuan / iming-iming )
2. Pemberdayaan dalam STBM Stunting ( kondisi & karakteristik masyarakat )
3. Komunikasi, Advokasi, dan Fasilitasi STBM Stunting ( intas program & lintas sektoral )
Pembentukan kelompok : kelompok 7
Stimulasi pemicuan tiap kelompok
Pada hari 3 ( rabu, 8 Agustus 2018 )
1. Praktek lapangan : Pemicuan Stop BAB Sembarangan ke Rt 16 & 17 Desa. Padaasih
Kec. Cibogo
2. Persentasi hasil praktek lapangan
Pada hari 4 ( kamis, 9 Agustus 2018 )
Game/ permainan
Penutup
12. NO LANGKAH - LANGKAH NO LANGKAH - LANGKAH
1 Perkenalan 8 Transsect walk
2 Penyampaian maksud & tujuan 9 Kontaminasi air
3 Bina suasana 10 Diskusi ( menggunakan elemen
pemicuan )
4 Identifikasi bahasa lokal 11 Kontrak sosial
5 Pemetaan 12 Komitmen kapan semua terbebas
dari BABS
6 Hitung tinja 13 Membentuk komite/ Natural leader
7 Alur kontaminasi 14 RTL/ Pleno masyarakat
Pada hari 3 proses pemicuan ( rabu, 8 Agustus
2018 )
1. Praktek lapangan : Pemicuan Stop BABS ke Rt 16 & 17 Desa.
Padaasih Kec. Cibogo, Langkah – langkah :
2. Persentasi hasil praktek lapangan
13. HASILNYA PEMICUAN :
JUMLAH MASYARAKAT YANG TERPICU DI RT. 16 -17 /
RW. 07 DESA PADAASIH KEC. CIBOGO KAB. SUBANG
MASYARAKAT YG HADIR HASIL PEMICUAN
TERPICU MELALUI
ARISAN
TERPICU PRIBADI
Peserta / masyarakat yg
hadir berjumlah : 37
orang
Peserta / masyarakat yg
terpicu melalui arisan
berjumlah : 6 orang
Yang bernama :
1. Wisem
2. Wati
3. Ami
4. Ida
5. Rini
6. Desi
Peserta / masyarakat
yg terpicu melalui
jamban pribadi
berjumlah : 2
orang
Yang bernama :
1. Carsem
2. Carnati
Kesepakatan untuk di bangun pada tanggal 10 September 2018
14. RTL ( RENCANA TINDAK LANJUT )
WORKSHOP STBM
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA BIAYA INDIKATOR
1. Koordinasi
tingkat
puskesma
s
( program )
Mengetah
ui
Kegiatan
Workshop
STBM
Ka. Pkm &
karyawan
pkm
meeting Puskesm
as Gantar
Kesling &
Pomkes
- Terjalin
kerja sama
lintas
program
2 Koordinasi
tingkat
kecamatan
Mengenal
kegiatan
Pemicuan
STBM
Camat &
para kuwu
desa
Minggu
ke 1 ( bln
Sep 2018
)
Kecamata
n Gantar
Kesling &
Pomkes
BOK Kesepakata
n rw & rt yg
di pilih
3 Koordinasi
tingkat
desa
Mengetah
ui
kegiatan
Pemicuan
STBM
Kuwu &
pamong
desa
Minggu
ke 2 ( bln
Sep 2018
)
Desa
(7 desa)
Kesling &
Pomkes
BOK Kesepakata
n rw & rt yg
di pilih
4 Koordinasi
tingkat RW
/ RT
Memicu
masyrkt
agar
membang
un jamban
Masyaraka
t desa
setempat
Minggu
ke 3 ( bln
Sep 2018
)
RW / RT
setempat
Kesling,
Pomkes &
Kader
BOK Masyarakat
terpicu &
membangu
n jamban
5. Evaluasi Mangkaji
ulang
hasil
Masyaraka
t desa
setempat
Minggu
ke 4 ( bln
Sep 2018
RW / RT
setempat
Kesling,
Pomkes &
Kader
BOK Masyarakat
merubah
perilaku
15. KESIMPULAN & SARAN
KESIMPULAN
1. Menciptakan hubungan tali persaudaraan &
kerja sama yg solid antara tim STBM dg
masyarakat
2. Dpt merubah perilaku hidup yg bersih & sehat
dlm masyarakat
3. Terlahir lingkungan yg bersih & sehat
SARAN
1. Koordinasi lintas program & sektor tetep
terjaga
2. Mengutamakan sistem persaudaraan & kerja
sama